Arti demokrasi dalam sistem pemerintahan

Arti demokrasi dalam sistem pemerintahan
March 21, 2011 muhammadfathan 7 Comments

I. Apa arti demokrasi dalam system pemerintahan Negara ?
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi, yang diketahui
oleh hampir semua orang.
Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi
langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal
dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía) “kekuasaan rakyat”, yang
dibentuk dari kata δῆμος (dêmos) “rakyat” dan κράτος (Kratos) “kekuasaan”,
merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4
SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat
pada tahun 508 SM.
II. Apa arti demokrasi Pancasila ?
Secara ringkas, demokrasi Pancasila memiliki beberapa pengertian sebagai
berikut:
1. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan
dan gotong-royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang
mengandung unsur-unsur berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran,

kecintaan dan budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan
berkesinambungan.
2. Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan
oleh rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat.
3. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak,
tetapi harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial.
4. Dalam demokrasi Pancasila, keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan
dengan cita-cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat
kekeluargaan, sehingga tidak ada dominasi mayoritas atau minoritas.
III. Apa bedanya Demokrasi Pancasila dengan Demokrasi yang lain ?

1. DEMOKRASI LIBERAL
Demokrasi Liberal adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan
badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan
dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri
dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi
parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.
Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi parlementer. Di indonesia
demokrasi ini dilaksanakan setelah keluarnya Maklumat Pemerintah NO.14
Nov. 1945. Menteri bertanggung jawab kepada parlemen.

Demokrasi liberal lebih menekankan pada pengakuan terhadap hak-hak warga
negara, baik sebagai individu ataupun masyarakat. Dan karenanya lebih
bertujuan menjaga tingkat represetansi warganegara dan melindunginya dari
tindakan kelompok atau negara lain.
Ciri-ciri demokrasi liberal :
1. Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan manusiadapat
terkontrol
2. Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional,
3. Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh peraturan perundangan,
4. Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, untuk memperjuangkan
dirinya.
2. DEMOKRASI KOMUNIS
Demokrasi Komunis adalah demokrasi yang sangat membatasi agama pada
rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang
berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yangrasional dan
nyata.
Demokrasi komunis muncul karena adanya komunisme. Awalnya komunisme
lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu
mementingkan individu pemilik dan mengesampingkanburuh. Komunisme
adalah ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh dunia.

Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialismesebagai
alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi.
Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasidemokrasi pada rakyatnya,
dan karenanya komunisme juga disebut antiliberalisme.
Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis.
Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih
dikenal dengan proletar, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil
jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro
sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika
dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi
“tumpul” dan tidak lagi diminati.

Masyarakat sosialis-komunis mendefinisikan rakyat sebagai lapisan rakyat yang
menurut mereka, adalah rakyat miskin dan tertindas di segala bidang kehidupan.
Rakyat miskin (kaum proletar dan buruh) akan memimpin revolusi sosialis
melalui wakil-wakil mereka dalam partai komunis. Kepentingan yang harus
diperjuangkan bukanlah kemerdekaan pribadi. Bahkan, kemerdekaan pribadi
menurut masyarakat sosialis-komunis harus ditiadakan karena satu-satunya
kepentingan hanyalah kepentingan rakyat secara kolektif, yang dalam hal ini

diwakili oleh partai komunis. Dengan demikian masyarakat sosialis-komunis,
juga mengakui kedaulatan rakyat. Mereka pun menjunjung tinggi demokrasi,
yang dikenal sebagai demokrasi komunis.
Berikut ini adalah persamaan Indonesia dengan negara komunis pada umumnya.
1. Sistem pemerintahan dengan Single Party.
(Indonesia juga dengan Golkar-nya, Orsospol lainnya hanya semu, supaya pihak
asing/Barat tidak membantu mencetuskan Revolusi. Ini dibuktikan dengan
calon tunggal Presiden dan wakilnya dari Golkar maupun “Orsospol” antekanteknya Golkar)
2. Mengharamkan kebebasan berkumpul dan berpendapat,
termasuk membentuk partai baru, pooling apalagi referendum.
3. Menghalalkan segala cara dalam mempertahankan kekuasaan sang Single
Party.
(mungkin para pemimpin kita sempat belajar kepada Deng Xiao Ping tentang
peristiwa Tian An Men sebelum melakukan aksi show of force pada peristiwa
Perebutan Markas PDI beberapa tahun lalu).
4. Memiliki backing dari pihak militer yang sangat kuat dan selalu berusaha ikut
campur dalam urusan pemerintahan.
5. Komunis: tidak boleh beragama, Indonesia: boleh beragama (tetapi tidak
menjalankan kewajiban sebagai umat beragama),
6. Paling jago kalau disuruh propaganda.

Contohnya ngomong terus dari pagi sampai paginya lagi. Seluruh siaran TV
diharuskan menyiarkan Laporan Khusus, Sidang Umum, Rapat Paripurna,
Penjelasan Menteri Penerangan dan lain sebagainya yang tidak berisi dan sekali
lagi hanya Propaganda dan janji muluk-muluk
Selain itu,
Komunis murni melarang :
1) adanya kepercayaan kepada Tuhan YME,
2) membenci kelompok intelektual dan cendekiawan,
3) mengagung-agungkan kelompok pekerja, buruh dan petani.
Indonesia: Menjamin kebebasan beragama,
tapi orang-orang yang mengaku taat beragama dengan jalan memperlihatkan
kepada orang-orang bahwa ia rajin beribadah ke Mesjid, Gereja, Vihara dll =
tidak punya Tuhan, karena ketakutan mereka kepada Tuhan hanya semu belaka
(Super Munafik).

3. DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada
kepribadian dan filsafat bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti tertuang
dalam Pembukaan UUD 1945.
DASAR Demokrasi Pancasila

Kedaulatan Rakyat (Pembukaan UUD ‘45) Negara yang berkedaulatan – Pasal
1 ayat (2) UUD 1945.
MAKNA Demokrasi Pancasila
Keikutsertaan rakyat kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara
ditentukan peraturan perundang-undangan.
Di Indonesia, Demokrasi Pancasila berlaku semenjak Orde Baru. Demokrasi
pancasila dijiwai, disemangati dan didasari nilai-nilai pancasila.
Dalam demokrasi Pancasila Rakyat adalah Subjek demokrasi, yaitu rakyat
sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif “menentukan” keinginan-keinginan
dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan itu. Keinginan rakyat
tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan yang ada yang
dibentuk melalui Pemilihan Umum.
Di samping itu perlu juga kita pahami bahwa demokrasi Pancasila dilaksanakan
dengan bertumpu pada:
a) demokrasi yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa;
b) menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia;
c) berkedaulatan rakyat;
d) didukung oleh kecerdasan warga negara;
e) sistem pemisahan kekuasaan negara;
f) menjamin otonomi daerah;

g) demokrasi yang menerapkan prinsip rule of law;
h) sistem peradilan yang merdeka, bebas dan tidak memihak;
i) mengusahakan kesejahteraan rakyat; dan
j) berkeadilan sosial.
Prinsip pokok Demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
Pemerintahan berdasarkan hukum,
*dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (machtstaat),
Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas),
Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.
Perlindungan terhadap hak asasi manusia,
Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah,
Peradilan yang merdeka,
*berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya
terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh

Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya
adanya partai politik dan organisasi sosial politik,

karena berfungsi “Untuk menyalurkan aspirasi rakyat”
Pelaksanaan Pemilihan Umum;
Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal
1 ayat 2 UUD 1945),
Keseimbangan antara hak dan kewajiban,
Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan
YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain,
Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.
Fungsi Demokrasi Pancasila adalah:1. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat
dalam kehidupan bernegara Contohnya: a. ikut mensukseskan Pemilu; b. ikut
mensukseskan Pembangunan; c. ikut duduk dalam badan
perwakilan/permusyawaratan.2. Menjamin tetap tegaknya negara RI,3.
Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem
konstitusional,4. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada
Pancasila,5. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang
antara lembaga negara,6. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung
jawab, Contohnya: a. Presiden adalah Mandataris MPR, b. Presiden
bertanggung jawab kepada MPR.
Tujuan Demokrasi Pancasila adalah untuk menetapkan bagaimana bangsa
Indonesia mengatur hidup dan sikap berdemokrasi seharusnya.

Bagi bangsa Indonesia dalam berdemokrasi harus sesuai dengan Pancasila
karena:
1. sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia;
2. meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME;
3. lebih menghargai hak asasi manusia;
4. menjamin kelangsungan hidup bangsa;
5. mewujudkan masyarakat Indonesia yang demokrasi dan keadilan sosial.
Hak-hak warga negara dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila di bidang
politik, pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.
a. Di Bidang Politik
yaitu hak yang diakui dalam kedudukannya sebagai warga yang sederajat. Oleh
karena itu setiap warga negara wajar mendapat hak ikut serta dalam
pemerintahan: yakni hak memilih dan dipilih, mendirikan organisasi atau partai
politik, serta mengajukan petisi dan kritik atau saran.
b. Di Bidang Pendidikan
Untuk memahami hak warga negara dalam bidang pendidikan, perhatikanlah
arti dan makna yang terkandung dalam Pasal 31 UUD 1945.

Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa “Tiap-tiap Warga Negara
berhak mendapat pengajaran” Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa

“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
Nasional yang diatur dengan Undang-undang”
Makna isi Pasal 31 (1) UUD 1945 tersebut merupakan pengakuan bangsa
Indonesia atas hak memperoleh pengajaran. Dalam hal ini berarti pemerintah
dituntut untuk mengadakan sekolah-sekolah baik umum maupun kejuruan,
dengan mengingat kemampuan pembiayaan dan perlengkapan lain yang dapat
disediakan oleh pemerintah.
Menurut Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 mengandung maksud “Pemerintah harus
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran Nasional, sesuai
dengan Undang-undang yang telah ditetapkan. Undang-undang yang mengatur
Pasal 31 itu adalah UU No. 2 Tahun 1989 yang masih berlaku saat ini,
sedangkan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang pendidikan antara lain:
Peraturan Pemerintah (PP) No. 27, No. 28, 29, dan No. 30 Tahun 1990.
Dalam UU No. 2 Tahun 1989 itu antara lain disebutkan fungsi Pendidikan
Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan
manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
Sedangkan tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
c. Di Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, negara Indonesia menganut sistem demokrasi ekonomi;
artinya perekonomian itu dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah
pimpinan atau pengawasan anggota masyarakat.
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan.Dalam hal ini perekonomian jangan sampai jatuh ke tangan orang
yang berkuasa, dan rakyat banyak yang tertindas.
IV. Apa Arti Negara kesatuan ?
Negara Kesatuan, negara yang merdeka , negara yang merdeka dan berdaulat
dimana di seluruh wilayah dan berdaulat dimana di seluruh wilayah negara,
yang berkuasa hanyalah satu negara, yang berkuasa hanyalah satu pemerintahan
pusat yang mengatur pemerintahan pusat yang mengatur seluruh daerah.

Negara kesatuan mempunyai dua sistem yaitu :
1. Sistem sentralisasi

Sistem sentralisasi, dimana segala , dimana segala sesuatu dalam negara
langsung diatur
sesuatu dalam negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat dan dan
diurus oleh pemerintah pusat dan daerah tinggal melaksanakan. daerah tinggal
melaksanakan.

2. Sistem desentralisasi
Sistem desentralisasi, dimana kepada , dimana kepada daerah diberikan
kesempatan untuk daerah diberikan kesempatan untuk mengatur dan mengurus
rumah mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.

V. Apa wujud Negara kesatuan RI sekarang ini ?
Di Indonesia, konstitusi pra-amandemen maupun konstitusi pasca-amandemen
telah jelas menyatakan bahwa negara ini adalah negara kesatuan. Dalam Pasal 1
ayat (1) ditulis: “Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk
republik.” Paham negara kesatuan Indonesia dipaparkan oleh Soepomo dengan
paham integralistik (penyatuan/kesatuan) atau lebih dikenal dengan staatsidee
Integralistik yang disampaikan di depan sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945.
Menurut Soepomo, dari berbagai aliran yang diterapkan ke dalam negara maka
aliran nasional-sosialis—persatuan antara pemimpin dan rakyat serta persatuan
dalam negara seluruhnya—merupakan aliran yang sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia. Soepomo menyatakan:
“Manusia sebagai seorang tidak terpisah dari seseorang lain dari dunia lain,
golongan-golongan manusia, malah segala golongan mahluk, segala sesuatu
bercampur-baur dan bersangkut-paut, segala sesuatu berpengaruhmempengaruhi dan kehidupan bersangkut-paut. Inilah ide totaliter, ide
integralistik dari bangsa Indonesia, yang berujud pula dalam susunan tata
negaranya yang asli….bahwa jika kita hendak mendirikan negara Indonesia
yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia, maka
negara kita harus berdasar atas aliran pikiran (staatsidee) negara yang
integralistik…..”
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat
dipisahkan dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena
melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan

negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak saat
itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Apabila ditnjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai
negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian
memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya
tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya negara yaitu
berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil
Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu
PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuan negara.
Para pendiri bangsa (the founding fathers) sepakat memilih bentuk negara
kesatuan karena bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa
Indonesia yang memiliki berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham
negara integralistik (persatuan) yaitu negara hendak mengatasi segala paham
individu atau golongan dan negara mengutamakan kepentingan umum.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan
semangat kebangsaan (nasionlisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan
melindungi segenap bangsa dan seluruh tampah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosil.