Analisis Prinsip Tata Kelola Stdi Kasus Enron Dan Katarina Utama

Tugas Etika Profesi Akuntan

Kelas Non Reg B 2011 Program Studi Si Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Laporan ini merupakan laporan tertulis dari kelompok Etika Profesi Akuntansi PRO5M Jurusan Akuntansi 2011 Universitas Negeri Jakarta.

Laporan ini ditujukan kepada Ibu Marsellisa Nindito sebagai Dosen Mata Kuliah Etika Profesi Akuntansi. Makalah ini membahas tentang dua kasus yang masng-masing terjadi di AS dan Indonesia, dan menganalisa kasus tersebut dengan prinsip GCG yang ada.

Pada kesempatan ini kami selaku mahasiswa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Marsellisa Nindito selaku Dosen Mata Kuliah Etika Profesi Akuntansi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyempurnakan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan penulis di masa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 20 Maret 2014

Syifa & Kamil

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i Daftar Isi

ii BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1 BAB 2 Pembahasan

1.3 Tujuan Penulisan

2.1 Studi Kasus 1: Enron

2.1.1 Sekilas Enron Corporation

2.1.2 Kronologi

2.1.3 Pihak-Pihak Terkait

2.1.4 Terjadinya Skandal

2.1.5 Dampak dan Kelanjutan

2.1.6 Analisis Prinsip GCG

2.2 Studi Kasus 2: PT. Katarina Utama Tbk

2.2.1 Sekilas Kasus PT. Katarina Utama Tbk

2.2.2 Pihak-Pihak Terkait

2.2.3 Kronologi

2.2.4 Terjadinya Skandal

2.2.5 Dampak dan Kelanjutan

33 BAB 3 Penutup

2.2.6 Analisis Prinsip GCG

3.1 Kesimpulan

36 Daftar Pustaka

3.2 Saran

37 Lampiran: Print-out Presentasi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Good Corporate Governance (CG) merupakan isu yang relatif baru dalam dunia manajemen bisnis. Secara umum, Corporate Governance terkait dengan sistem mekanisme hubungan yang mengatur dan menciptakan insentif yang pas diantara para pihak yang mempunyai kepentingan pada suatu perusahaan agar perusahaan dimaksud dapat mencapai tujuan- tujuan usahanya secara optimal.

Corporate Governance itu adalah suatu sistem yang dibangun untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan sehingga tercipta tata hubungan yang baik, adil dan transparan di antara berbagai pihak yang terkait dan memiliki kepentingan (stakeholder) dalam perusahaan.

Good Corporate Governance (GCG) juga berarti suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mempertinggi nilai saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lain.

Good Corporate Governance (GCG) mendapatkan perhatian luas setelah terjadinya berbagai /krisis seperti krisis moneter di Indonesia ataupun skandal Enron di Amerika Serikat. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pentingnya CGC maka kami melakukan studi mengenai pelanggaran CGC yang terjadi pada Enron dan PT Katarina Utama Tbk.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam menyusun makalah ini, kami menggunakan skema 5W+1H dalam merumuskan masalah mengenai:

1) Apa yang terjadi pada skandal Enron dan Katarina 2)

Siapa pihak-pihak yang terlibat dan terkena dampak dari skandal Enron dan Katarina

3) Kapan terjadinya runtutan skandal Enron dan Katarina 4)

Mengapa skandal Enron dan Katarina dapat terjadi 5)

Bagaimana dampak skandal Enron dan Katarina terhadap tata kelola dan profesi akuntan

6) Prinsip GCG apa saja yang telah dilukai oleh Enron dan Katarina

1.3 Tujuan Penulisan

Memahami isu-isu, prinsip-prinsip, dan praktik-praktik yang terlibat dalam harapan-harapan baru ini merupakan hal yang penting untuk mengantisipasi dan mempertimbangakan hal apa saja yang sesuai untuk tata kelola dan perilaku yang tepat bagi perusahaan dan para akuntan profesional di masa depan. Dihadapkan dengan pilihan menerapkan suatu aliran pedoman dan peraturan baru, para pebisnis dan akuntan profesional akan menemukan bahwa tugas mereka difasilitasi oleh pemahaman akan esensi etika yang berdasarkan apda inisiatif-inisiatif yang baru

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Studi Kasus 1: Skandal Enron dalam Runtutan Reformasi Tata Kelola

2.1.1 What: Sekilas Tentang Enron Corporation dan KAP Anderson

Enron Corporation

Pada tahun 1985, Enron didirikan oleh Kenneth Lay melalui merger antara Houston Natural Gas dan InterNorth. Perusahaan yang bergerak di bidang energi tersebut melakukan penjualan listrik dengan menggunakan harga pasar pada awal tahun 1990. Adanya hasil Kongres Amerika Serikat yang memutuskan untuk melakukan deregulasi penjualan gas alam telah menyebabkan Enron mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan. Enron merupakan penjual gas alam terbesar pada tahun 1992 di Amerika Utara, kontrak penjualan gas Enron menghasilkan laba sebelum pajak sebesar $122 juta, dan merupakan penyumbang kedua terbesar dalam laba usaha perusahaan.

Dalam upaya untuk memperluas pertumbuhan bisnis perusahaan, Enron menerapkan strategi bisnis diversifikasi. Perusahaan tersebut memiliki dan mengoperasikan berbagai aset meliputi gas pipelines, electricity plants, pulp and paper plants, water plants, dan broadband services. Perkembangan pesat Enron telah menyebabkan harga saham perusahaan tersebut mengalami kenaikan sebesar 311% dari awal tahun 1990 sampai akhir tahun 1998. Pada tahun 1999 harga saham mengalami kenaikan sebesar 56% dan pada tahun 2000 sebesar 87%. Harga saham per lembar perusahaan adalah sebesar $83.13. Dari hasil survey majalah Fortune tentang “Most Admired Company”, Enron dinobatkan sebagai “the Most Innovative Company” di Amerika.

Pada tahun 2001, Enron telah menjadi konglomerat yang memiliki dan mengoperasikan gas pipelines, electricity plants, pulp and paper plants, water plants, dan broadband services berskala internasional, dan sahamnya diperdagangkan secara luas di pasar modal.

Tabel berikut menunjukkan besarnya segmentasi pasar Enron, terlihat bahwa perdagangan domestik dan internasional perusahaan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dari

tahun 1993 1 – tahun 2000.

1 Paul M. Healy dan Krishna G. Palepu, "The Fall of Enron", Journal of Economic Perspectives Volume

17, Number 2, (Massachushetts:Harvard Business Scchoolm,Spring 2003), h.

3 –26, http://pubs.aeaweb.org/doi/pdfplus/10.1257/089533003765888403 diakses pada 19 Maret 2014

Figure 1

Sepanjang akhir periode 1990-an, saham Enron naikks ecara perlahan-lahan di NYSE, dengan rentang perdagangan $20-$40. Dalam beberapa bulan awal tahun 2000 harga saham Enron melonjak menjadi $70 dan mencapai puncaknya pada Agustus 2000 pada harga $90,56 dan menutup tahun dengan harga saham mendekati $80. Pada tahun 2001, tren tersebut menurut secara drastis hingga suatu titik dimana saham Enron sebenarnya sudah tidak berharga lagi. Pada tanggal 2 April 2002, saham Enron hanya bernilai 24 sen

pada pasar over-the-counter. 2

Figure 2 3

2 Leonard J. Brooks dan Paul Dunn,Etika Bisnis & Profesi untuk Direktur, Eksekutif, dan Akuntan, terj. Kanti Pertiwi, (Jakarta:Salemba Empat, 2011), h.86

3 __, E ro : The a azi g disi tegrated fir , The Economist Magazine (Dec 08, 2001) http://www.economist.com/node/896844 diakses Maret 19 , 2014

KAP Arthur Andersen

KAP Arthur Andersen didirikan pada tahun 1913 oleh Arthur Andersen dan Clarence Delany sebagai Anderse Delany & Co. Perusahaan tersebut berubah nama menjadi Arthur

Andersen & Co. pada tahun 1918 4 . Andersen memimpin perusahaan sampai kematiannya pada tahun 1947, beliau adalah

aktivis pembentukan standar dalam industri akuntansi. Ketika munculnya opsi saham dalam bentuk kompensasi, Arthur Andersen adalah KAP pertama yang mengusulkan ke FASB bahwa opsi saham harus disertakan pada laporan biaya sehingga berdampak pada laba bersih seperti kompensasi dalam bentuk tunai.

Setelah konsultasi IT ditetapkan pada tahun 1980, Arthun Andersen pun mengembangkan praktek konsultasi di bidang IT tersebut, sementara KAP lain masih berfokus pada konsultasi jasa audit. Pada akhir tahun 1990-an, Arthur Andersen telah berhasil mengali- tigakan pendapatan per saham para partnernya.

Berikut adalah tarif jasa KAP Big-4 untuk klennya sebelum skandal Enron. Jika dibandingkan dengan KAP lainnya, Arthur Andersen memasang tarif tertinggi untuk jasa

audit dan kedua tertinggi untuk jasa IT 5 .

Figure 3

Sesuai perkiraan, Arthur Andersen berjuang untuk menyeimbangkan antara "faithfulness to accouting standards" dengan "its clients' desire to maximize profits", khususnya di laporan laba rugi kuartalan. Arthur Andersen telah diduga terlibat dalam penipuan akuntansi dan audit pada Sunbeam Products, Waste Management Inc., Asia Pulp & Paper, Baptist Foundation of Arizona, WorldCom, dan Enron.

4 Moore, Mary Virginia; Crampton, John (2000). "Arthur Andersen: Challenging the Status Quo"

(.PDF). The Journal of Business Leadership (American National Business Hall of Fame) 11 (3): 71 –89. http://www.anbhf.org/pdf/moore_crampton.pdf, diakses pada Maret 18, 2014.

5 J. Well and J.A. Tannenbaum, "Big Companies Pay Audit Firms More for Other Services," The Wall Street Journal (April 10, 2000), pp. C1-C2,

http://online.wsj.com/news/articles/SB986848130788136961 (diakses Maret 18, 2014)

2.1.2 When: Kronologis Kasus 678

1985 — Perusahaan gas alam Houston Natural Gas dan perusahaan sistem perpipaan, InterNorth melakukan merger dan membentuk Enron. Kenneth Lay, ekonom dan mantan Departemen Interior US yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Houston Natural Gas terpilih sebagai CEO.

1987 — Enron memiliki hutang sampai dengan 75% dari nilai pasar saham. 1989 — Enron mulai melebarkan sayap bisnisnya dalam perdagangan gas alam dan

komuditas lainnya. Pemerintah US menghapuskan beberapa peraturan yang mengarahkan pada harga

tetap energi. Dampaknya harga minyak menjadi berfluktuasi dan membuat pasar gas berisiko tinggi baik dari sisi pembeli maupun penjual. Produsen minyak yang kecil mengalami kesulitan dalam meningkatkan dana eksploitasi dan pengeboran karena adanya risiko pasar. Enron memiliki ide inovatif dengan memediasi antara pembeli dan penjual yang diharapkan dapat mengurangi risikonya.

Enron menawarkan kontrak pada penjual untuk membeli minyak mereka dengan harga tetap dalam beberapa tahun dan kontrak pada pembeli dengan harga minyak yang sama ditambah nilai keuntungan untuk Enron.

1990 — Lay mempekerjakan Jeffrey Skilling, seorang lulusan muda MBA Harvard untuk menjadi kepala departemen keuangan Enron yang bertugas untuk memimpin usaha perusahaan untuk fokus pada perdagangan komoditi lainnya.

Skilling kemudian memutuskan untuk mengaplikasikan ide perdagangan Enron ke komoditi lainnya. Ia membuat kontrak jangka panjang di bidang perlistrikan, batu bara, pulp kertas, alumunium, baja, obat-obatan, kayu, air, broadband, dan plastik. Diperhitungkan terdapat 1.800 produk yang ditangani.

Diakhir tahun 1990, Skilling mempekerjakan Andrew Fastow, ahli keuangan, untuk membantu dalam menjalankan bisnis. Mereka meminta ijin pada komisi sekuritas dan perdagangan U.S. untuk menggunakan metode “nilai pasar” atas kontrak. Sehingga, yang dilaporkan adalah aset berdasarkan nilai pasar.

Pada awalnya, Enron mengalami permasalahan. Untuk memasuki banyak pasar perdagangan memerlukan sejumlah uang untuk membiayai infrastruktur, transportasi, gudang, dan pengiriman komiditas. Namun, jika Enron mengambil sejumlah hutang yang besar, kemungkinan akan membuat pembeli atau penjual menjadi ragu untuk bekerjasama. Tingginya hutang juga dapat mengakibatkan penurunan investasi dan memicu bank menarik dananya. Untuk mengatasi permasalahan, Enron mencoba mencari dana pinjaman tanpa melaporkannya dalam laporan keuangan.

Andrew Fastow membuat ide untuk menggunakan nilai kelebihan kontrak sebagai “pendapatan”. Fastow dan kantor akuntan Arthur Anderson bekerjasama dan

6 Redaksi NYTi es, Timeline: A chronology of Enron Corp. , http://www.nytimes.com/2006/01/18/business/worldbusiness/18iht-

web.0117enron.time.html?pagewanted=all&_r=0 diakses Maret 19,2014

7 Widya Septiani, Enron Fall, http://buatbercerita.blogspot.com/2013/12/tugaskelompok- pengauditan-i-enron-fall.html diakses Maret 19 , 2014

8 Bambang Ruly Hendarto, Pembahasan Pelanggaran Etika Bisnis dengan Menggukan Studi Kasus Pada Perusahaan, http://www.scribd.com/doc/40228705/KASUS-ENRON

h. 1-3 diakses Maret 19,2014 h. 1-3 diakses Maret 19,2014

Karena tidak dilaporkan, maka pemegang saham percaya bahwa Enron tidak mengalami lonjakan hutang. Mereka juga percaya bahwa Enron menghasilkan lagi yang baik serta mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal ini juga dikuatkan dengan pernyataan kantor akuntan publik Arthur Anderson bahwa laporan Enron adalah akurat.

1991 — Richard Causey berhenti dari Arthur Andersen dan bergabung dengan Enron sebagai Assistant Controller.

1993 — Sheron Wattkins mulai bekerja di Enron. Pada kasus Enron ini ia sebagai wakil presiden. Diamenyadari bahwa meskipun harga saham cukup tinggi sehingga nilai lebih dapat digunakan untuk menutupi hutang entitas khusus, namun ia tahu bahwa ketika harga saham turun akan memicu tak solvabelnya entitas dan mengembalikan hutang pada laporan keuangan Enron.

1997 — Skilling diangkat menjadi President and Chief Operating Officer of Enron. Di tahun ini Fastow menciptakan Chewco, sebuah partnership, untuk membeli saham pensiun University of California di perusahaan jount venture yang dijuluki JEDI, tetapi Chewco tidak memenuhi persyaratan untuk dapat disimpan di balance sheet Enron. Akhirnya, tahap pertama yang memicu kejatuhan Enron dimulai, yaitu: menyembunyikan utang dan menggelembungkan laba

1998 — Fastow diangkat menjadi Chief Finance Officer. 1999 — Causey diangkat menjadi Chief Accounting Office. Fastow menciptakan SPE

pertama, LJM, yang konon dibuat untuk "membeli" "kinerja buruk aset Enron dan lindung nilai (hedge) investasi-investasi beresiko. SPE LJM ini membantu Enron dalam menyembunyikan utang perusahaan dan menggelembungkan laba. Direksi Enron menyetujui rencana Fastow untuk menjalankan SPE yang melakukan penawaran dengan Enron, sekaligus terus menjabat sebagai Chief Financial Officer Enron. Causey dan mantan Chief Risk Officer, Rick Buy, dtugaskan untuk mengawasi kesepakatan tersebut untuk melindungi kepentingan Enron..

Agustus 2000 — Harga saham Enron mencapai titik tertinggi yaitu $90. Desember 2000 — Enron mengumumkan bahwa Skiling yang pada saat itu menjabat

sebagai President and Chief Operating Officer akan meneruskan posisi Lay, yaitu sebagai CEO Enron DI Februari 2001 nanti. Lay tetap sebagai Chairman of the Board of Directors.

2001 — Sherron Watkins yang pada saat itu sebagai wakil presiden di bawah Fastow, mulai curiga dengan praktek akuntansi yang dilakukan Fastow. Sepanjang harga saham Enron cukup tinggi, nilainya akan mencukupi untuk menutupi saldo hutang SPE dan hutang tersebut tetap di luar pembukuan Enron. Tetapi, jika harga saham 2001 — Sherron Watkins yang pada saat itu sebagai wakil presiden di bawah Fastow, mulai curiga dengan praktek akuntansi yang dilakukan Fastow. Sepanjang harga saham Enron cukup tinggi, nilainya akan mencukupi untuk menutupi saldo hutang SPE dan hutang tersebut tetap di luar pembukuan Enron. Tetapi, jika harga saham

Namun, di semester ke dua tahun 2001, saham Enron mulai jatuh dari angka $80 per saham. Karena harga sahamnya jatuh, akuntan Enron berjuang untuk menghimpun hutang dan aset pada Spesial Purpose Entities sehingga dapat menghindari pencatatan tersebut di laporan keuangan perusahaan.

14 Agustus 2001 — Karena para investor mulai curiga dan harga saham Enron jatuh sampai $ 47 per saham, Skilling tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatan presiden dan CEO dengan alasan pribadi. Lay kembali menjadi CEO.

22 Agustus 2001 — Setelah semakin yakin bahwa Enron dalam keadaan mengkhawatirkan, Sherron Watikins secara pribadi menemui Ken Lay dan Legal Departement dengan membawa enam halaman surat yang menjelaskan pelanggaran akuntansi yang berhubungan dengan Special Purpose Entities dan memperingatkan mereka tentang kecurangan yang dilakukan, yang

kemudian ia sebut kecurangan akuntansi “the worst accounting fraud I had ever seen”.

Namun demikian Lay dan pengacaranya hanya diam saja, Lay berpendapat bahwa tidak ada yang salah dengan apa yang telah dilakukannya meskipun Special Purpose Entities harus dibongkar karena harga saham Enron yang terus menurun. Lay malah mengumumkan pada pekerja dan investor bahwa pertumbuhan Enron di masa mendatang baik, dan menganjurkan pada investor untuk terus menanamkan saham di Enron. Ironisnya, Lay dan eksekutif lainnya menjual secara diam-diam saham mereka. Watkins juga mengontak temannya di Arthur Anderson untuk mendiskusikan permasalahannya pada kepala auditor, namun tidak dilakukan oleh temannya itu.

16 Oktober 2001 — Enron mengumumkan kerugian sebesar $638 pada kuartal III. Enron

juga mengambil alih hutang dan aset entitas khusus, hal ini menurunkan $544 juta atas laba dan mengurangi nilai ekuitas pemegang saham sebesar $1.2 milyar yang berasal dari: write-off terkait gagalnya usaha perdagangan broadband dan air, transaks SPE LJM2, kemitraan yang awalnya dibuat oleh Fastow untuk hedging nilai aset dan menjaga ratusan juta dollar utang dari rekening perusahaan.

19 Oktober 2001 — Securities and Exchange Commission mengeluarkan perintah penyelidikan atas keuangan Enron.

22 Oktober 2001 — SEC mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki Special Purpose Entities yang dimiliki Enron. Lay mengatakan, "We will cooperate fully with the SEC and look forward to the opportunity to put any concern about these transactions to rest."

24 Oktober 2001 — Fastow dipecat dari Enron.

5 November 2001 — Bendahara Enron, Ben Glisan Jr. dan pengacara Enron, Kristina Mordaunt, dipecat karena berinvestasi di SPE bentukan Fastow. Masing- masing menginvestasikan $5,800 di 2001 dan menerima pengembalian $1,000,000 hanya dalam beberapa minggu kemudian.

8 November 2001 — SEC memerintahkan Enron untuk menyajikan kembali seluruh laporan keuangannya

1997-2001, untuk 1997-2001, untuk

Penyajian kembali ini, mencakup transaksi dengan kemitraan Fastow yang lain: LJM Cayman, LJM1, Chewco dan Chewco Investment. Chewco dikelola oleh karyawan Enron Global Finance, Kopper yang dilaporkan kepada Fastow.

Penyajian kembali terkait LJM1 dan Chewco, seperti yang sebelumnya dibebankan pada laba dan pengurangan ekuitas pemegang saham, jumlahnya sangat besar. Hal ini mengurangi mengurangi laporan laba rugi Enron sebesar $28juta pada tahun 1997 (dari total $105juta); $133 juta pada tahun 1998 (dari total $703); $248juta pada tahun 1999 (dari total $893); dan $99juta pada tahun 2000 (dari total $979).

Penyajian kembali tersebut mengurangi ekuitas pemegang saham yang dilaporkan sebesar $258 juga pada tahun 1997; $391juta pada tahun 1998; $710 juta pada tahun 1999; dan $754juta pada tahun 2000.

Penyajian kembali tersebut juga meningkatkan laporan utang sebesar $711 juta pada tahun 1997; $561 juta pada tahun 1998; $685 juta pada tahun 1999; dan $628 juta pada tahun 2000.

Enron juga mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa mereka telah mengetahui juga Fastow menerima lebih dari $30 juta dari LJM1 dan LJM2. Pengumuman ini menghancurkan

kepercayaan pasar dan para investor terhadap Enron. 9

9 November 2001 — Dynegy Inc., rival Enron, menyatakan perjanjian untuk membeli lebih dari $8 miliar dalam bentuk saham

19 November 2001 — Enron merevisi laba kuartal III dan menyatakan utang sebesar $690 juta yang jatuh tempo pada 27 November 2001

28 November 2001 — Saham Enron terjun bebas dibawah $1 yaitu 24 sen membuat

Dynegy membatalkan rencana pembelian saham Enron.

2 Desember 2001 — Enron menyatakan kebangkrutan / palit, ribuat pekerja diberhentikan

9 Januari 2002 — Departemen Kehakiman menegaskan bahwa investigasi kriminal terhadap Enron telah dimulai

10 Januari 2002 — White House mengungkapkan bahwa Lay meminta bantuan dari dua orang anggota kabinet sesaat sebelum Enron runtuh, tetapi tidak mendapat

Anderson terbukti menghancurkan dokumen-dokumen Enron

23 Januari 2002 — Lay mengundurkan diri dari jabatan Chairman of Board of Directors dan CEO Enron

25 Januari 2002 — Cliff Baxter, mantan kepala unit perdagangan yang kemudian sempat menjadi wakil presiden (sebelum mengundurkan diri pada Mei 2001) ditemukan tewas bunuh diri dengan luka tembak.

9 Brooks, Op.Cit. h.88

Februari 2002 — Sherron Watkins hadir sebelum kongress komite dan membuka pada publik apa yang ia ketahui seputar praktik akuntansi perusahaan. Ia dilabeli “whistlebower pemberani” oleh pers

4 Februari 2002 — Lay mengundurkan diri dari Board of Directors

7 Februari 2002 — Skiling, Fastow, dan mantan ajudan Fastow, Michael Kopper muncul dalam KOngres dengan McMahon dan pengancara Enron, Jordan MIntz. Skiling bersaksi sedangkan Fastow dan Kopper meminta Hak Amandemen Kelima

12 Februari 2002 — Lay meminta Hak Amandemen Kelima pada sidang Senat setelah menyatakan "kesedihan yang mendalam" atas keruntuhan Enron

28 Februari 2002 — KAP Andersen menawarkan ganti rugi $750 jutar untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika.

14 Maret 2002 — Mantan Auditor Arthur Anderson untuk Enron, David Dunchan, didakwa karena telah menghancurkan dokumen Enron terkait usaha penggagalan investigasi. KAP Andersen terus menerima konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan yang meningakat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron.

22 Maret 2002 — Mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP Andersen mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen baru.

26 Maret 2002 — CEO Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari jabatannya

9 April 2002 — David Duncan, mantan auditor Andersen untuk Enron, mengaku bersalah karena telah mengintruksikan stafnya untuk menghancurkan dokumen sesuai kebijakan perusahaan. Jeffrey McMahon mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden dan Chief Opereting Officer Enron yang berlaku efektif 1 Juni 2002.

15 Juni 2002 — Andersen dihukum. Juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah telah melakukan hambatan terhadap proses peradilan

KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor Enron pada pertengahan Juni 2002. sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.

21 Agustus 2002 — Kopper mengaku bersaalah atas pencucian uang dan konspirasi, mantan eksekutif Enron pertama yang mencapai kesepakatan dengan Jaksa. Ia mengidentifikasikan serangkaian SPE yang dirancang untuk membentuk imej palsu Enron yang sehat secara finansial, sementara ia memperkaya dirinya, Fastow, dan lainnya.

12 September 2002 — Tiga mantan bankir National Westminster Bank didakwa atas penipuan kawat untuk menyedot jutaan dollar dalam pendapatan yang ditujukan untuk atasan mereka melalui investasi dalam SPE Fastow. Mereka berjuang untuk mendapatkan ekstradisi

16 Oktober 2002 — Andersen dihukum dengan masa percobaan dan denda $500,000, Arthur Andersen telah diblokir dan dilarang beroperasi sebagai KAP, dan hanya beberapa ratus karyawan yang tersisa setelah hukuman ini.

17 Oktober 2002 — Manten trader terbaik Enron, Timothy Belden, mengaku bersalah atas wire-fraud dan partisipasinya dalam skema untuk memainkan pasar energi selama krisis energi di California pada tahun 2000-2001

31 Oktober 2002 — Fastow didakwa dengan 78 tuduhan konspirasi, penipuan, pencucian uang, dan lainnya

26 November 2002 — Mantan eksekutif tingkat menengah Enron, Larry Lawyer, mengaku bersalah karena telah mengajukan formulir pajak palsu sehingga $80,000 pendapatan Enron disalurkan kepadanya sebagai "hadiah" atas manipulasi pajak yang dilakukannya

4 Februari 2003 — Mantan trader Enron, Jeffrey Richted, mengaku bersalah atas tindakan konspirasi dan tidak jujur terhadap FBI dengan tujuan untuk membantu memanipulasi pasar listrik di California pada tahun 2000.

12 Maret 2003 — Dakwaan atas tuduhan memalsukan $111juta pendapatan dari gagalnya kesepakatan video-on-the-mand dengan Blockbuster dijatuhkan terhadap

2 mantan eksekutif akuntan dan keuangan: Kevin Howard dan Michael Krautz

30 April 2003 — Dakwaan terhadap Fastow meningkat dari yang awalnya 78 dakwaan (31/10/2009) menjadi 98 dakwaan, sementara istrinya Lea Fastow, didakwa atas kejahatan dan konspirasi pajak dan berpartisipasa dalam beberapa kegiatan suaminya. Lima mantan board eksekutif lainnya dituduh berbohong pada Wall Street dan investor mengenai kemampuan jaringan Enron untuk menggelembungkan Saham Enron. Mantan bendahara Enron, Glisan, didakwa atas konspirasi dan pencucian uang dalam penawaran SPE yang dilakukan Fastow. Mantan eksekutif keuangan, Dan Boyle, didakwa atas konspirasi dalam penjualan pembangkit listrik palsu di dekat Nigeria ke Merrill Lynch, untuk memenuhi target pendapatan Enron

10 September 2003 — Glisan mengaku bersalah atas perilaku konspirasi dan langsung dijebloskan di penjara selama 5 tahun, menjadikannya mentan eksekutif pertama yang berada di balk jeruji besu. Kemudian Glisan mulai bekerja sama dengan Jaksa

17 September 2003 — Dakwaan terbuka atas 3 mantan bankir Merrril Lynch atas peran mereka dalam kesepakatan pembangkit listrik palsu di Neigeria. Mantan eksekutif Merril Lynch keempat dan mantan akuntan Enron kemudian dibebankan atas dakwaan yang sama

30 Oktober 2003 — David Delainey, mantan chief executife di unit trading Enron, mengaku bersalah atas tuduhan insider tradng, ia mengakui bahwa ia berada dalam skema "manajemen senior" untuk memanipulasi pendapatan perusahaan dan melampaui ekspektasi Wallstreet dengan menjual $4,2 juta dalam bentuk saham

14 Januari 2004 — Andrew Fastow mengaku bersalah atas 2 tuduhan konspirasi dan setuju untuk mendekam di penjara selama 10 tahun

22 Januari 2004 — Mantan akuntan top Enron, Causey, mengaku tidak tahu menahu tentang konspirasi dan tuduhan sebagai "arsitek utama" dalam skema penipuan yang menyesatkan investor

19 Februari 2004 — Skiling menambahkan dakwaan Causey dan mengaku tidak bersalah agar lepas dari 30 tuduhan termasuk: konspirasi, penipuan, dan insider trading.

6 Mei 2004 — Lea Fastow, mengaku bersalah atas tuduhan formulir pajak palsu, karena termasuk kejahatan ringan LEa dihukum maksimal 1 tahun penjara

19 Mei 2004 — Mantan sekretaris Enron, Paula Rieker, mengaku bersalah atas satu tuduhan insider trading untuk menjua saham pada tanggal 5 July, mengetahui bahwa Enron kehilangan uang lebih banyak daripada yang diklaim oleh publik

7 Juli 2004 — Dakwaan penyegelan terhadap Lay diserahkan

8 Juli 2004 — Lay menyerah kepada FBI. Dakwaan terbuka atas tuduhan berpartisipasi dalam konspirasi untuk memanipulasi hasil keuagan Kuartalan; membuat pernyataan publik palsu dan menyesatkan mengenai kinerja keuangan perusahaan; mengabaikan fakta —fakta yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan yang akuran dan adil. Lay mengaku tidak tahu (plead innocent)

15 Juli 2004 — Hakim US Bankruptcy, Judge Arthur Gonzalez, menegaskan rencana reorganisasi Enron dimana sebagian besar kreditur akan menerima sekitar seperlima dari $63 juta yang mereka miliki dalam bentuk tunai atau saham

30 Juli 2004 — Mantan CEO Broadband Enron, Kenneth Rice, mengaku bersalah atas penipuan sekuritas dan menggelapkan $13,7 juta dalam bentuk tunai dan properti yang meliputi perhiasan dan sepasang mobil sport

5 Agustus 2004 — Mantan trader top Enron, John Forney, mengaku bersalah di San Francisco atas manipulasi harga listrik selama krisis listrik di California pada tahun 2000 —2001

25 Agustus 2004 — Mantan kepala investor relations, Mark Koenig, mengaku bersalah karena telah membantu dan bersengkokol dalam penipuan sekuritas. Koenig membantu menyajikan laporan keuangan palsu kepada investor

31 Agustur 2004 — Mantan COO Enron, Kevin Hannon, mengaku bersalah atas 1 tuduhan konspirasi.

20 September 2004 — Sidang atas penipuan dan konspirasi 4 mantan eksekutif Merril

Lynch Bank dan 2 mantan eksekutif mengah Enron dimulai

7 Oktober 2004 — Mantan asisten bendahara Enron, Timothy Despain, mengaku bersalah atas konspirasi dan bersedia untuk bekerjasama dengan Jaksa

15 Oktober 2004 — Seorang hakim Inggris mendakwa 3 bankir Inggris dari Merril Lynch di Amerika Serikat atas tuduhan penipuan yang berkaitan dengan Enron dapat diekstradisi untuk diadili di Texas. Mereka masih berjuang melawan putusan tersebut

19 Oktober 2004 — Seorang hakim federal memberikan tuntutan terpisah dari Skiling dan Causey atas tuduhan penipuan bank dan berbohong kepada bank mengenai penggunaan pinjaman untuk membeli saham Enron, tetapi tetap memberikan hukuman yang sama untuk ketiganya dalam tuntutan yang lain.

3 November 2004 — Juri memvonis 4 mantan eksekutif Merril Lynch Bank, termasuk mantan kepala investasi perbankan, Daniel Bayly, dan mantan eksekutif menengah Enron, atas penipuan dalam kasus pembangkit listrik palsu di Niagara. Seorang mantan akuntan Enron dibebaskan.

24 Februari 2005 — Seorang hakim federal menjadwalkan sidang peradilan untuk Lay, Skiling, dan Causey pada 17 Januari 2006

18 April 2005 — Sidang peradilan Enron dimulai

31 Mei 2005 — US Supreme Courte (Mahkamah Agung US) memutuskan hukuman mantan auditor Andersen yang menghancurkan dokumen secara massal tanpa harus menemukan maksud kriminal dibalik tindakan tersebut.

15 Juli 2005 — Mantan akuntan eksekutif Enron, Christopher Calger, mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi yaitu berpartisipasi dalam skema pengakuan pendapatan prematur yang tidak benar

20 Juli 2005 — Juri dalam persidangan Enron membebaskan 3 dari 5 terdakwa pada beberapa tuduhan, namun mengalami deadlock pada 164 dakwaan. Kelima terdakwa tersebut akan diadili dalam 3 sidang terpisah, Mai, Juni, dan September 2006

12 Desember 2005 — Seorang hakim menyetujui penarikan pengakuan bersalah dari

mantan auditor Anderson yang mengaudit Enron, Duncan.

28 Desember 2005 — Causey mengaku beralah atas penipuan sekuritas dan bersedia mendekam di penjara selama 7 tahun dan melayani pemerintah. Hakim US District, Judge Sim Lake, menjadwala kn ulang sidang Lay dan Skiling

menjadi 30 Januari 2006

25 Mei 2006 — Dalam jejak juri, Lay dan Skiling terbukti melakukan kecurangan Juli 2006 — Kenneth Lay meninggal karena serangan jantung sebelum ia dihukum September 2006 — Fastow menerima hukuman 10 tahun penjara

Oktober 2006 — Skiling dihukum 24 tahun penjara atas penipuan November 2006 — Causey dijatuhi hukuman 5 tahun penjara

2.1.3 Who: Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Skandal Enron-Andersen

2.1.3.1 Pihak dari Enron Corporation

Kenneth Lay (Founder, Chairman dan CEO) Enron ini dibangun dengan hutang dan dalam kegiatan operasionalnya dia juga berhutang lagi kepada pihak lain. Sehingga hutangnya semakin bertambah banyak. Ken Lay adalah seseorang yang telah mendirikan Enron, tetapi dia membangun Enron dengan banyak hutang kepada pihak lain. Ketika Enron mengalami keadaan yang sulit, dalam hal ini dalam keadaan hampir bangkut, Ken Lay mengatakan perusahaannya dalam keadaan yang baik- baik saja. Ken Lay ini adalah orang yang licik. Dia secara diam-diam mulai menjual saham yang dia miliki. Para investor yang lainnya tidak mengetahui bahwa perusahaan tesebut mengalami sebuah masalah, sehingga banyak orang yang masih mau membeli saham yang dijual oleh Ken Lay tersebut.

Jeffrey Skiing (Mantan Presiden, dan COO)

Jeffrey Skilling ini adalah seorang yang sangat pintar. Dia berhasil membuat Enron menjadi sebuah perusahaan perdagangan yang sangat besar dan ekspansif. Namun, karena ambisinya mengesampingkan rambu-rambu aturan yang berlaku baik aturan SEC maupun prinsip akuntansi yang berterima umum.

Ia bersama Andrew Fastow memanipulasi laporan keuangan Enron. Skilling merekrut Andrew Fastow, seorang ahli keuangan, untuk membantu menjalankan bisnis perdagangan gas alam, dan keduanya telah datang dengan gagasan yang pandai dalam melaporkan nilai dari kontrak jangka panjang yang mereka beli atau jual. Mereka membujuk Komisi Bursa Saham dan Surat Berharga (SEC) AS untuk membolehkan mereka memakai metode “menilai pada harga pasar” (mark to market) untuk diberlakukan pada kontrak mereka. Dengan metode tersebut akan membuat tingkat diskonto yang rendah pada kontrak mereka, sehingga membuat Enron melaporkan nilai aset (kontrak) dan laba yang tinggi pada investor. Padahal kenyataannya nilai asset dan laba mereka lebih rendah dari yang mereka laporkan.

Andrew Fastow (Mantan CFO) Dia memanipulasi untuk membentuk anak perusahaan yang hanya dipakai oleh Enron untuk mendapatkan pinjaman dana dari bank. Sehingga dalam laporan keuangan yang dimiliki oleh Enron tidak mengalami penambahan hutang. dia bersama dengan orang-orang lainnya di Enron, memperkaya dirinya sendiri dengan mendapatkan gaji yang tinggi dan pendapatan saham dari SPE yang dibentuk olehnya itu.

Dia mencoba memecat Sherron Watkins yang menghadap anggota kongres dan di hadapan umum mengutarakan apapun yang ia tahu tentang praktek akuntansi perusahaan. Dia juga merampas komputer Sherron Watkins ketika dia mengetahui bahwa dia mencoba Dia mencoba memecat Sherron Watkins yang menghadap anggota kongres dan di hadapan umum mengutarakan apapun yang ia tahu tentang praktek akuntansi perusahaan. Dia juga merampas komputer Sherron Watkins ketika dia mengetahui bahwa dia mencoba

Board of Directors 10 Dewan Direksi Enron gagal melidungi pemegam saham Enron dan memberikan konstribusi

pada kejatuhan perusahaan publik terbesar ketujuh di AS, dengan membiarkan Enront terlibat dalam praktik akuntansi beresiko tinggi, konflik transaksi kepentingan yang tidak pantas, pengungkapan kegiatan penghancuran dokumen penting, dan kompensasi eksekutif yang berlebihan. Dewan mengetahui hal ini tetapi lebih memilih untuk menutup mata dan merugikan pemegang saham, karyawan, dan rekan bisnis.

Karyawan Enron

Enron memaksa karyawan

dana pensiun, dimana diharuskanpembelian saham perusahaan sebagai dana pensiun, karyawan percaya atas reputasiperusahaan. Tujuan Enron adalah menaikan harga saham perusahaan dengan cara ini. Dan pada saat masa jatuhnya enron, para ekskutif yang terlebih dahulu tahu telah menjualsahamnya, sedangkan karyawan hanya dapat menjual saham sampai pada harga

26 sen. Sangat banyak terjadi kerugian pada karyawan. Baik financial maupun moral. Karyawan Enron banyak yang tidak diterima di perusahaan lain.

Sheron Wattkins

Sherron adalah seorang akuntan profesional yang kompeten dan telah bekerja untuk Arthur Andersen selama bertahun-tahun sebelum bergabung dengan Enron. Dia mengeluhkan praktik akuntansi agresif yang dilakukan oleh Enron. Ketika Lay tidak merespon surat yang ia tulis, Sharron pun memberikan kesaksian di depan komte penyelidikan. Seandainya ada anggota dewan yang mendengarkan kekhawatirannya mengenai Enron, mungkin tindakan pencegahand dapat dilakukan.

2.1.3.2 Pihak dari KAP Arthur Andersen 11

Arthur Andersen memberikan sedikitnya 5 jasa atestasi dan non atestasi sekaligus. Peran Arhur Andersen dalam skandal Enron adalah sebagai berikut:

 sebagai Eksternal Auditor Enron  sebagai Konsultan akuntansi dan manajemen berkaitan dengan pengakuan SPE  sebagai Internal Auditor Enron  sebagai konsultan perpajakan Enron  sebagai penasihat, pengkasi dari pengungkapan masalah keuangan

Budaya internal AA didorong oleh keinginan untuk mendapatkan penghasilan, sehingga Enron adalah salah satu sumber kekayaan AA. Mengingat fakta ini, AA dan personelnya dihadapkan pada beberapa konflik kepentingan, yang mungkin telah dilanggar dan melemahkan tekad mereka untuk bertindak dalam hubungan fidusia mereka sebagai auditor, termasuk:

 Mengaudit kerja mereka sendiri sebagai konsultan SPE, menyebabkan kurangnya objektivitas  Kepentingan diri sendiri berperang melawan kepentingan umum yang mengarah ke keingininan untuk membuat manajemen Enron puas, yaitu: o Kehilangan honor audit yang sangat besar

10 Senate Permanent Subcommite on Investigation , Report o the Role of the Board of Directors i the Collapse of E ro , http://www.gpo.gov/fdsys/pkg/CPRT-107SPRT80393/pdf/CPRT-

107SPRT80393.pdf

11 Brooks, Op.Cit. h.104-105 11 Brooks, Op.Cit. h.104-105

memberitaukan hal ini kepada Board of Directors o Perdebatan internal AA atas praktik akuntansi enrosn tidak disampaikan ke

Komite Audit Internal Enron o Pengungkapan publik tidak memuaskan investor  Staf auditor AA banyak yang meninggalkan AA dan kemudian bergabung dengan

Enron Kekurangan AA diatas sebagian disebabkan oleh:

 Kurangnya kompetensi, seperti yang ditampilkan dalam keputusan Ryhtmhs NetConnections  Kegagalan pengendalian intern AA mengenai kepedulian terhadap “Kendali Mutu atau Standar Praktik” yang telah ditolak oleh personel audit yang bertanggung jawab terhadap Enron.

 Kurangnya informasi yang disebabkan oleh: staf Enron tidak memberikan informasi

pentin, atau kegagalan sebagian personel AA dalam menemukan informasi  Kesalahpahhaman tentang peran fidusia yang perlu dilakukan auditor 

David B. Duncan

David menjadi karyawan Andersen selama 20 tahun, ia bertanggung jawab atas Enron sejak 1997, ia dibayar lebih dari $1 juta. David dipecat dari Andersen pada Januari 2002 dan dibebankan hukuman karena telah memerintahkan staff Andersen untuk menghancurkan lebih dari 1 ton dokumen yang berkaitan dengan Enron. Pada 9 April 2002, David mengaku bersalah dengan hukuman maksimum 10 tahun, tetapi karena ia mengaku bersalah dan bersedia menjadi saksi kemungkinan hukuman tsb dapat diringankan.

2.1.3.3 Pihak Lain

Securities and Exchange Commission (US SEC) 12 SEC juga harus bertanggungjawab pada kasus ini karena mereka memberikan persetujuan

kepada Skilling dan Andrew Fastow untuk menggunakan metode akuntansi yang menguntungkan bagi mereka. Dalam hal ini seharusnya SEC tidak menyetujui hal tersebut, karena hanya akan menguntungkan beberapa pihak saja, dan pihak lainnya akan dirugikan dengan diperbolehkannya penggunaan metode tersebut.

Jika SEC tidak memperbolehkan mereka menggunakan metode tersebut, mungkin saja kasus ini tidak akan menjadi separah ini. Dan banyak pihak yang bisa diselamatkan atau dihindarkan dari kasus ini.

Mitra Kerja

Mitra kerja dan konsumen Enron dirugikan dalam hal ini, sebut saja Blockbuster. Begitupun dengan pemasok dan kreditor yang bekerja sama dengan Enron.

Investor 13 Sebagai hasil dari skandal Enron, investor baik pribadi maupun kelompok, kehilangan jutaan

dollar karena mereka mendapatkan informasi yang salah mengani kinerja keuangan

d Al L. Hartgra es, E ro : hat happe ed a d hat e ca ear fro it , Journal of Accounting and Publiv Policy 21, (Elsavier, 2002), p. 105-127, http://bbs.cenet.org.cn/uploadimages/200311294124115529.pdf diakses pada Maret 19, 2014

12 George J. Benston a

13 The Enron Scandal and Ethical Issues, http://www.ukessays.com/essays/accounting/the-enron- scandal-and-ethical-issues-accounting-essay.php diakses pada Maret 19, 2014 13 The Enron Scandal and Ethical Issues, http://www.ukessays.com/essays/accounting/the-enron- scandal-and-ethical-issues-accounting-essay.php diakses pada Maret 19, 2014

White House 14 Skandal ini semakin rumit dengan ditengarainya keterlibatan banyak pejabat tinggi gedung

putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana politik dari perusahaan ini. Bahkan, tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W. Bush merupakan pemegang saham Enron. Dalam daftar perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana kampanye Bush. Akibat pertalian semacam itu, banyak orang curiga pemerintahan Bush dan para politisi telah dan akan memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis Enron selama ini maupun dalam proses penyelamatan perusahaan itu.

Jaksa Penuntut Enron dan Departement of Justice

Penuntutan terhadap Enron (yang seringkali diprakarsai oleh SEC) telah menyebabkan peningkatan ekspektasi kinerja dan agresivitas kejaksaan, di mana penjahat kelas eksekutif dicurigai. Eliot Spitzer (Attoney General for The Northen District of Illinnois) dan Patrick J. Fitzgerald (US Attorney for the Nothern District of Illinois) muncul sebagai jaksa umum dengan ikon “anjing penyerang” yang mengejar setiap eksekutif Enron dengan penuh semangat. Spitzer lebih mengutamakan penjahat selebriti dan eksekutif senior sebagai contoh bagi orang lain, terutamaa saat SEC lambat untuk bertindak.

Spitzer dan Fitgerald menggunakan praktik penawaran-penawaran saksi yang lebih rendah bagi eksekutif yang tidak terlalu senior, terutama CFO, untuk ditukar dengan informasi dan kesaksian yang dapat digunakan terhadap eksekutif yang lebih senior.

2.1.4 Why: Penyebab Terjadinya Skandal Enron

Begitu kompleksnya model usaha yang dimiliki oleh Enron, yang terdiri dari beragam produk, termasuk aset tetap dan perdagangan yang melampaui skala nasional telah menyebabkan adanya keterbatasan akuntansi. Enron mengambil keuntungan penuh dari keterbatasan akuntansi tersebut untuk menyusun dan memoles laporan keuangan perusahaan.

Dua hal utama yang mendasari permasalahan pada laporan keuangan Enron adalah perdagangan yang meliputi kontrak jangka panjang yang kompleks dan struktur transaksi finansial perusahaan yang berupa konsolidasi entitas bertujuan khusus (special purpose entities).

2.1.4.1 Trading Business dan Market-to-Market Accounting

Pada bisnis gas alam Enron, perlakuan akuntansinya sangatlah mudah, yaitu pada setiap periode tertentu, perusahaan akan membuat daftar biaya supply gas dan pendapatan aktual yang diterima dari penjualan tersebut.

Namun pada bisnis perdagangan, Enron mengadopsi mark-to-market accounting, yakni begitu sebuah kontrak jangka panjang ditandatangani, present value dari future inflows dari kontrak tersebut diakui sebagai pendapatan dan present value dari biaya kontrak tersebut dianggap sebagai biaya. Dalam hal ini, keberlangsungan kontrak jangka panjang tersebut

14 ALEX BERENSON and RICHARD A. OPPEL Jr., Once-Mighty Enron Strains Under Scrutiny, Published: October 28, 2001 http://www.nytimes.com/2001/10/28/business/once-mighty-enron-strains-

under-scrutiny.html under-scrutiny.html

2.1.4.2 Special Purpose Entities

Enron telah menggunakan ratusan special purpose entities sampai dengan tahun 2001 dimana kebanyakan SPE tersebut digunakan untuk mendanai pembelian forward contract dengan produsen gas untuk menyuplai gas dalam sebuah kontrak jangka panjang. Namun beberapa SPE kontroversial didesain secara khusus untuk mendapatkan tujuan pelaporan keuangan yaitu memenuhi ekspektasi investor.

Sebagai contohnya, pada tahun 1997, Enron berkeinginan untuk membeli kepemilikan dari beberapa joint venture, namun Enron tidak mau memperlihatkan hutang miliknya yang digunakan untuk membiayai akuisisi tersebut pada neraca perusahaan. Maka Enron menggunakan Chewco, sebuah SPE yang dikontrol oleh Enron untuk menerbitkan hutang dengan Enron sebagai penjamin untuk medapatkan kepemilikan pada joint venture seharga $ 383 juta. Transaksi tersebut telah diatur sedemikian rupa sehingga Enron tidak harus mengkonsolidasi Chewco ataupun joint venture tersebut pada laporan keuangannya, sehingga Enron tidak perlu mengakui hutang pada pembukuannya.

Seperti yang telah diakui Enron pada bulan Oktober 2001, bahwa mereka telah melanggar standar akuntasi yang mengharuskan sedikitnya 3% dari aset dimiliki oleh investor ekuitas independen. Dengan mengabaikan persyaratan tersebut, Enron dapat menghindari konsolidasi dari SPE tersebut. Sebagai akibatnya, neraca perusahaan tersebut mengalami understated pada liabilitas dan overstated pada ekuitas dan pendapatan. Selain itu, Enron hanya melakukan pengungkapan minim mengenai hubungannya dengan SPE. Perusahaan tersebut hanya mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan hedging untuk menurunkan resiko pada investasinya melalui transaksi dengan SPE. Sehingga investor tidak menyadari bahwa SPE tersebut telah menggunakan saham dan jaminan finansial dari Enron, sehingga Enron tidak terproteksi dari resiko. Di samping itu, Enron juga memperbolehkan beberapa karyawan kunci di perusahaan untuk menjadi partner di SPE tersebut.

Secara garis besar, SPE dapat digunakan secara tidak etis dan ilegal untuk: 15  Melebih-lebihkan pendapatan dan laba

 Meningkatkan kas dan menyembunyikan utang ata kewajiban  Menutupi kerugian terhadap investasi saham Enron pada perusahaan lain  Menghindari-aturan-aturan akuntansi untuk penilaian saham Enron  Secara tidak benar memperkaya beberapa eksekutif Enron  Memanipulasi harga saham Enron sehingga menyesatkan investor dan

memperkaya eksekutif Enron yang memegang opsi saham.

2.1.4.3 Penghindaran Pajak 16

15 Brooks, Op.Cit. h.96

Beberapa Bank, KAP, bankir investasi, dan kantor pengacara bahkan politisi diduga memberikan konsultasi mengenai penyembunyian pajak terstruktur pada 12 transaksi besar yang mencapai $2 miliar dari tahun 1995-2001. Manajemen Enron menemukan bahwa transaksi pajak tidak hanya bisa menghemat pajak, tetapi dapat digunakan untuk menciptakan laba dalam lapora keuangan. Setelah itu, departemen pajak Enron tampak sebagai pusat “revenue center”. Secara umum, empat strategi yang digunakan Enron dalam transaksi terstruktur tersebut adalah:

 Duplikasi kerugian ekonomi tunggal (mengurangi kerugian yang sama sebanyak dua kali)  Pergeseran dari DPP aset tak tersusutkan (tidak kena pajak) menjadi suatu aset terususutkan (kena pajak)  Timbulnya biaya pemotongan pajak untuk pembayaran pokok

 Timbulnya biaya jasa bagi pihak yang memberikan bantuan untuk WP lain. Enron mencatat kredit yang timbul dari 2 strategi pertama sebagai pendapatan keuangan.

Enron sengaja terlibat dalam transaksi yang sedikit atau tanpa tujuan bisnis untuk mendapatkan perlakuan pajak dan akuntansi yang menguntungkan. Sedangkan transaksi- transaksi rumit, kompleksitasknya direkayasa dengan saran dari penasihat luar yang canggih. Para penasihat ini adalah:

Arthur Andersen, Banker Trust, Vinson Elkins, Deloitte Touche, Akun-Gump-Straus, Chase Manhattan, Deutsche Bank, dan Ernst Young.

Pada kasus ini, Lea Fastow, istri Andrew Fastow yang pernah menjabat sebagai asisten bendaharan mengaku bersalah atas tuduhan penipuan pajak, ia mengajukan formulir pajak palsu. Lea dihukum 1 tahun penjara..

2.1.4.4 Budaya Perusahaan, Konflik Kepentingan, Whistle- Blower

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Dominating Set Dan Total Dominating Set Dari Graf-Graf Khusus

5 80 24

Integrated Food Therapy Minuman Fungsional Nutrafosin Pada Penyandang Diabetes Mellitus (Dm) Tipe 2 Dan Dislipidemia

5 149 3