Regulasi Keamanan Pakan Produk Rekayasa

KULIAH UMUM BIOTEKNOLOGI :
Muhammad Herman
REGULASI KEAMANAN PAKAN PRODUK REKAYASA GENETIKA
DI INDONESIA
Arghya Narendra Dianastya, S.P.(1)
162520101006
1. Program Pascasarjana Magister Bioteknologi

Muhammad Herman adalah praktikis bioteknologi yang juga membawahi beberapa
organisasi, yaitu :
 Dewan Pakar MASBIOPI (Masyarakat Bioteknologi Pertanian Indonesia)
 Komnas Sumberdaya Genetik Pertanian
 Tim Teknis Keamanan Hayati
Dari beberapa sumber, didapatkan bahwa Ssaat ini sudah ada 18 juta petani di 28
negara yang sudah menerapkan bioteknologi pada lahan seluas 179,7 juta hektar. Hal tersebut
merupakan peningkatan karena di tahun 1996 hanya ada lahan seluas 2 juta hektar yang
menerapkan bioteknologi.
Di indonesia, produk bioteknologi terbagi menjadi 3 bagian yaitu : Bioteknologi
Tanaman, Bioteknologi Hewan, dan juga Bioteknologi Mikroba. Produk tersebut harus
mematuhi beberapa regulasi meliputi keamanan pakan, pangan, dan lingkungan. Secara
spesifik, keamanan pakan diatur dalam sebuah regulasi. Regulasi tersebut adalah :

 Peraturan Menteri Pertanaian No. 36 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengkajian
Keamanan Pakan PRG.
 Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 juga menyebutkan bahwa : “ kondisi
dan upaya yang diperlukan untuk mencegah kemungkinan timbulnya dampak
yang merugikan dan membahayakan kesehatan hewan dan ikan, akibat proses
produksi, penyimpanan, peredaran dan pemanfaatan pangan produk rekayasa
genetik”

Dalam pengkajian keamanan pakan, terdapat beberapa alur yang hampir sama dengan
kajian keamanan pangan dan lingkungan, yaitu sebagai berikut :

Terdapat kesepadanan substansial yang digunakan dalam pengkajian keamanan pakan
dan pangan. Substansi tersebut meliputi : Proksimat, Asam Amino, Asam Lemak, Mineral.
Selain itu, studi toksisitas juga meluputi dua hali yaitu : Studi Bioinformatik dan Studi Oral
menggunakan mencit.
Di Indonesia, terdapat sebuah regulasi yang mengatakan bahwa semua produk PRG
yang telah mendapatkan sertifikasi aman pangan dan aman pakan dapat digunakan dan
dikonsumsi oleh hewan dan manusia.
Contoh uji keamanan pakan tejadi di Filipina. Kasus Feeding Study Jagung Bt di
Filipina pada tahun 2014. Filipina berhasil menjadi global exporter bagi produk ayam ternak

setelah menggunakan pakan jagung bt yang melimpah protein dan kandungan gizi. Feeding
Study dilakukan oleh Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research
(SEARCA) dengan Bureau of Agricultural Research (BAR). Pemerintah Filipina juga
mensuport progam ini. Produk jagung bt yang telah ditanam oleh masyarakat Filipina sejak
2003 berhasil membantu industri ternak ayam. Jagung bt terbukti signifikan menambah
produktifitas ternak ayam, untuk kualitas export. Lebih dari 750 ribu hektar lahan digunakan
sebagai lahan tanam jagung bt. Dalam sebuh kutipan media Gil C. Saguiguit Jr. Mengatakan :
“Results showed that costs and revenues in the poultry sector expanded by
41.73 per cent over the six-year period, from 1994 to 2000. Higher output was
the primary source of higher costs. With a growth rate of 37.65 per cent, output
expanded more than two times faster than the input prices as a whole. The
estimates also showed that total factor productivity total growth caused costs to
be 12.72 per cent lower than what it should have been over the period.”

Kasus uji keamanan pakan di Indonesia terjadi pada beberapa tanaman.
Indonesia telah menggunakan produk bioteknologi pakan pada jagung tahan hama dan
jagung tahan herbisida. Jagung bioteknologi dengan ketahanan terhadap hama dan

herbisida dilepas setelah melalui beberapa tahapan. Tahap tersebut secara singkat
adalah sebagai berikut :


-“Biotechnology is used to improve live stock production by improving the live stock feed
via improving nuntrient content and also improved the digestibility of low quality animal
feed by using efficient food additives” (www.biotecharticles.com) -