KERAGAAN PENYULUH PERTANIAN DALAM UPAYA MENDUKUNG PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

  

KERAGAAN PENYULUH PERTANIAN DALAM UPAYA MENDUKUNG

PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

  The obj ect i ves of t hi s r esear ch wer e t o know cor rel at ion and i nf l uence of

agr icul t ur al ext ensi on char act er i st ic t o t heir compr ehension about mai n dut y and f unct i on

and t heir knowl edge about f ood secur it y. This r esear ch was conduct ed i n West Lampung

Di st r i ct , using cross sect i onal design. The met hod of anal ysi s was descr ipt i ve and

i nf er ent ial . There were 58.9% respondent s who have a good knowl edge of t hei r main

dut i es and about 68. 5% r espondent s who have knowl edge about f ood secur i t y. Educat ion

and f acil it ies l ead t o posit ive cor r el at ion wit h compr ehension f or knowl edge about f ood

secur it y. But in t he cont r ar y i t was pr oved t hat f i el d of exper t ise and i nst ruct i on

exper iences have negat ive cor rel at i on wi t h knowl edge f or agr icul t ur al ext ension main

dut i es. The ot her r esul t i s t hat mai n dut i es and f unct ion of agr icul t ur e ext ension had

signif icant cor r el at ion wit h knowl edge of f ood secur it y, especial l y f or f ood consumpt ion.

  Arah revit alisasi pert anian, perikanan, dan kehut anan adalah mewuj udkan pert anian t angguh unt uk pemant apan ket ahanan pangan, maka penyuluh pert anian dit unt ut memiliki penget ahuan yang memadai di bidang t eknis dan non-t eknis pert anian unt uk mendukung pe- mant apan ket ahanan pangan t ersebut . Penge- t ahuan penyuluh dalam hal ket ahanan pangan sangat dipengaruhi oleh beberapa karakt erist ik penyuluh, sepert i pendidikan f ormal, bidang keahlian, pendidikan non-f ormal, pengalaman

  Sesuai dengan makna ot onomi daerah, dalam upaya mendekat kan pelayanan peme- rint ah kepada masyarakat , penyelenggaraan penyuluhan pert anian dilimpahkan kepada pe- merint ah daerah kabupat en/ kot a sesuai de- ngan surat keput usan Ment eri Dalam Negeri nomor 130 t ahun 2002, kemudian dit egaskan dengan perat uran pemerint ah nomor 41 t ahun 2006 t ent ang organisasi perangkat daerah. Berdasarkan wewenang yang ada pemerint ah daerah Kabupat en Lampung Barat t elah meng- implement asikan kedalam perat uran daerah nomor 15 t ahun 2008 t ent ang organisasi dan t at a kerj a lembaga lain sebagai bagian dari perangkat pemerint ah daerah. Dalam perat ur- an daerah t ersebut inst ansi penanggung j awab kegiat an penyuluhan di t ingkat kabupat en di- sebut dengan Badan Penyelelenggara Penyu- luhan Pert anian Perikanan dan kehut anan (BP4K)

  Agar usaha peningkat an perilaku masya- rakat dilaksanakan lebih t erarah, maka penyu- luh pert anian selaku aparat ur pemerint ah di- harapkan memiliki kemampuan sehingga dalam pelaksanaan t ugasnya, t idak hanya berorien- t asi pada peningkat an produksi pert anian saj a, akan t et api sampai pada t ingkat konsumsi di masyarakat , sesuai dengan salah sat u misi pembangunan pert anian t ahun 2005 - 2009, adalah mewuj udkan ket ahanan pangan melalui peningkat an produksi dan penganekaragaman konsumsi.

  Sesuai dengan visi pembangunan pert ani- an adalah t erwuj udnya pert anian t angguh un- t uk pemant apan ket ahanan pangan, peningkat - an nilai t ambah dan daya saing produk per- t anian sert a peningkat an kesej aht eraan pet a- ni . Unt uk mewuj udkan ket ahanan pangan sua- t u wilayah, diperlukan kebij akan pemerint ah yang lebih berpihak kepada pet ani agar selu- ruh rangkaian proses produksi pert anian dapat berj alan dengan opt imal melalui pencapaian produksi dan st abilit as (kepast ian) harga yang menempat kan pet ani pada posisi t awar yang mengunt ungkan. Pencapaian t ersebut dapat t erlaksana bila didukung j uga oleh kondisi sumber daya manusia pet ani dan aparat ur yang berkualit as, (Depart emen Pert anian, 2006).

  PENDAHULUAN

  Keywords: agr icul t ur al ext ensi on, f ood secur i t y, knowl edge.

  2 1 Program St udi Manaj emen Ket ahahan Pangan (MKP), Sekolah Pascasarj ana, IPB. 2 Depart emen Gizi Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia (FEMA), IPB Tel: 0251-8628304/ 8621258; Fax: 0251-8625846/ 8622276.

  ( Per f or mance of Agr icul t ure Ext ension in Suppor t i ng Food Secur i t y Devel opment

  , dan Dodik Briawan

  2

  , Budi Set iawan

  1

  Sri Must ika

  

i n West Lampung Di st r i ct )

ABST RACT

   

  Pengolahan dan analisis dat a mengguna- kan met ode deskript if dan inf erensial pada karat erist ik penyuluh. Uj i korelasi Pearson, dan Spearman digunakan unt uk menganalisis hubungan ant ar karat erist ik penyuluh dengan pemahaman t upoksi dan penget ahuan ket ahan- an pangan, sedangkan uj i regresi berganda un- t uk menganalisis pengaruh pemahaman t upoksi dan penget ahuan ket ahanan pangan t erhadap karat erist ik penyuluh

  Bidang Keahlian

  Pendidikan f ormal adalah t ingkat pendi- dikan f ormal t erakhir yang dicapai penyuluh pada saat penelit ian dilaksanakan. Pengkat e- gorian pendidikan f ormal pada penelit ian ini ialah 1) SLTA , 2) Diploma I (D I), 3) Diploma II (D II), 4) Dipl oma IV (D IV) dan 5) sarj ana (S1). Dari hasil penilit aian t ent ang karakt erist ik pe- nyuluh berdasarkan pendidikan f ormal dapat dilihat pada Tabel 1

  Pendidikan Formal

  , dengan j umlah penduduk seba- nyak 410 723 j iwa dan j umlah kepala keluarga 109 529 kepala keluarga. Pemanf aat an lahan unt uk bidang pert anian: lahan sawah 20 541. 5 Ha, lahan pekarangan 13 784 Ha, kebun at au ladang 33 600 Ha, pengembalaan 695 Ha, hu- t an rakyat 24 211 Ha, perkebunan 79 216 Ha, dan kolam 1 126 Ha. Produksi padi t ahun 2007 sebesar 149 409 t on/ t ahun at au set ara dengan 97 115. 85 t on beras. Unt uk saat ini konsumsi akt ual beras penduduk Kabupat en Lampung Barat sebesar 137 kg, bila dikalikan dengan j umlah penduduk Lampung Barat t ahun 2007 sebesar 410 723 j iwa maka j umlah beras yang dibut uhkan adalah 56 269 t on/ t ahun. Berda- sarkan hasil survey pola konsumsi pangan di Kabupat en Lampung Barat t ahun 2007 t ingkat konsumsi energi 1 947 kkal/ kapit a/ hari, se- dangkan konsumsi prot ein 58 gr/ kapit a/ hari, dan pola pangan harapan 78. 8.

  2

  Lampung Barat memiliki luas wilayah 4 950. 40 Km

  HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Kabupaten Lampung Barat

  Pengolahan dan Analisis Data

  menyuluh, pemanf aat an media, pelayanan in- f ormasi dan f asilit as penyuluhan, sert a pema- haman mengenai t ugas pokok dan f ungsinya.

  Barat , dat a penyuluh dan program dinas ins- t ansi t erkait t ent ang ket ahanan pangan yang melibat kan penyuluh pert anian dalam pelaksa- naan program t ersebut .

  Dat a yang digunakan dalam penelit ian ini meliput i: dat a primer yang diperoleh dari penyuluh pert anian yang t elah mengisi kuesio- ner yang t elah disiapkan. Dat a primer meliput i karakt erist ik penyuluh pert anian yang t erdiri at as: pendidikan f ormal, bidang keahlian, pen- didikan non-f ormal, pengalaman menyuluh, pemanf aat an media, pelayanan inf ormasi dan f asilit as penyuluh, sert a pemahaman t ent ang t ugas pokok dan f ungsi penyuluh pert anian dan penget ahuan penyuluh t ent ang ket ahanan pa- ngan. Dat a sekunder diperoleh dari Badan Pe- nyelenggara Penyuluhan Pert anian, Perikanan dan Kehut anan (BP4K) dan inst ansi t erkait lain- nya, berupa dat a pot ensi Kabupat en Lampung

  Jenis dan Cara Pengumpulan Data

  kuesioner, penelit ian di lakukan di Kabupat en Lampung Barat . Alasan pemilihan lokasi karena penelit i bert ugas di Kabupat en Lampung Barat pada badan penyelenggara penyuluhan pert a- nian perikanan dan kehut anan (BP4K). Subj ek penelit ian ini adalah seluruh penyuluh pert ani- an yang t erdapat di Kabupat en Lampung Barat sej umlah 124 orang. Penelit ian ini mengguna- kan seluruh populasi agar hasil penelit ian lebih akurat . Wawancara t erhadap kepala dinas t er- kait di Lampung Barat dilakukan unt uk menge- t ahui arah kebij akan pembangunan ket ahanan pangan.

  t i onal dengan met ode survei dan pengisian

  Desain penelit ian ini adalah cross sec-

  METODE PENELITIAN Desain dan Tempat Penelitian

  Penelit ian ini secara khusus bert uj uan unt uk: 1) menganalisis karakt erist ik penyuluh pert anian di Kabupat en Lampung Barat ; 2) menganalisis t ingkat penget ahuan penyuluh pert anian t erhadap t ugas pokok dan f ungsinya sebagai penyuluh pert anian; 3) menganalisis t ingkat penget ahuan penyuluh pert anian t er- hadap ket ahanan pangan; 4) menganalisis hu- bungan t ingkat penget ahuan penyuluh pert ani- an t ent ang pemahaman t ugas pokok dan f ung- sinya dengan karakt erist ik penyuluh; 5) meng- analisis hubungan t ingkat penget ahuan penyu- luh pert anian t ent ang ket ahanan pangan de- ngan karakt erist ik penyuluh; dan 6) merumus- kan upaya-upaya unt uk peningkat an penget a- huan t enaga penyuluh dalam pembangunan ket ahanan pangan.

  Bidang keahlian adalah keahlian yang di- miliki penyuluh pert anian secara luas yang di- kat egorikan: 1) keahlian bidang pert anian, 2) bidang perkebunan, 3) bidang pet ernakan, 4) bidang perikanan, dan 5) bidang kehut anan. Hasil penelit ian t ent ang karakt ersist ik penyu- luh berdasarkan bidang keahlian dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 1. Karakt erist ik Penyuluh berdasarkan Pendidikan Formal

  Pendidikan Jumlah Persent ase SLTA 68 54. 8 D1 1 0. 8 D III

  Pengalaman menyuluh adalah lamanya pet ugas menj adi penyuluh dihit ung sej ak dit u- gaskan sebagai penyuluh sampai pada saat pe- nelit ian dilakukan, pengalaman menyuluh di- nyat akan dalam t ahun. Berdasarkan hal t erse- but pengalaman menyuluh t erdiri at as t iga ka- t egori yait u: 1). sedikit , 2) sedang, dan 3 ba- nyak. Hasil penelit ian t ent ang karakt ersist ik penyuluh berdasarkan pengalaman menyuluh dapat dilihat pada Tabel 4.

  15 12. 1 Tot al 124 100. 0 Pelayanan Informasi dan fasilitas penyuluhan

  Tingkat Keseringan Memanfaat kan Media Cet ak Jumlah Persent ase

Tidak pernah

1 0. 8 Kadang-kadang 52 41. 9 Sering 56 45. 2

Sering sekali

  Pemanf aat an media adalah f rekuensi pe- nyuluh dalam mencari dan mendapat kan inf or- masi dari berbagai media komunikasi baik me- dia elekt ronik maupun media cet ak. Pengkat e- gorian unt uk pemanf aat an media t erdiri at as: 1) t idak pernah, 2) kadang-kadang, 3) sering, dan 4) sering sekali. Hasil penelit ian t ent ang karakt ersist ik penyuluh berdasarkan pemanf a- at an media dapat dilihat pada Tabel 5 Tabel 5. Karakt erist ik Penyuluh berdasarkan Pemanf aat an Media Cet ak

  Pemanfaatan Media

  52 41. 9 Sedang (13-24 t ahun) 56 45. 2 Banyak (> 25 t ahun) 16 12. 9 Tot al 124 100. 0

  Pengalaman Menyuluh Jumlah Persent ase Sedikit (0 - 12 t ahun)

  Tabel 4. Karakt erist ik Penyuluh berdasarkan Pengalaman Menyuluh

  1 0. 8 Tot al 124 100. 0 Pengalaman Penyuluh

  12 9. 7 D IV 3 2. 4 S1 40 32. 3

  10 8. 1 Sedang (161-400) 15 12. 1 Tinggi (401-608)

  Tingkat Pendidikan Non Formal Jumlah Persent ase Sangat rendah < 80 98 79. 0 Rendah (81-160)

  Pendidikan non f ormal penyuluh adalah lamanya penyuluh mengikut i berbagai pelat ih- an t eknis at au kursus dalam kurun wakt u 3 t a- hun t erakhir yang dihit ung dalam sat uan j am. Berdasarkan hasil penelit ian j umlah j am pela- t ihan t erendah 0 j am (t idak pernah mengikut i pelat ihan t eknis) dan t erbanyak 608 j am. Un- t uk menent ukan kat egori pelat ihan di t et apkan berdasarkan j umlah j am pelat ihan yang men- dapat kan kredit poin. Hasil penelit ian t ent ang karakt erist ik penyuluh berdasarkan pendidikan non f ormal yang dilihat dari lamanya mengi- kut i pelat ihan t eknis dalam sat uan j umlah j am, dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3. Karakt erist ik Penyuluh berdasarkan Pendidikan Non Formal

  Pendidikan Non Formal

  2 1. 6 Kehut anan 24 19. 4 Tot al 124 100. 0

  Bidang Keahlian Jumlah Persent ase Pert anian 67 54. 0 Perkebunan 20 16. 1 Pet ernakan 11 8. 9 Perikanan

  Tabel 2. Karakt erist ik Penyuluh berdasarkan Bidang Keahlian

  Tot al 124 100. 0

  Penggunaan media penyuluhan sebagai salah sat u alat unt uk menyampaikan inf ormasi oleh penyuluh kepada pet ani agar mat eri pe- nyuluhannya lebih mudah dit erima dan dime- ngert i oleh pet ani, dalam penelit ian ini kat e- gori media penyuluhan yang digunakan adalah banyaknya macam media penyuluhan yang di- gunakan yang dikat egorikan 1) sedikit (0-2 ma- cam) 2) Sedang (3-4 macam) 3) banyak (>4 ma- cam). Hasil penelit ian t ent ang karakt erist ik

   

  73 58. 9 Tinggi (84 – 95) 47 37. 9 Tot al 124 100. 0

  B Std. Error Beta (Const ant ) 74. 469 5. 055 2. 3E-27 Umur (X 1 ) 0. 023 0. 094 0. 033 0. 803 Pendidikan (X 2 ) 0. 598 0. 246 0. 224 0. 017 Pelat ihan (X 3 ) -0. 001 0. 004 -0. 013 0. 884 Pengalaman menyuluh (X 4 ) -0. 152 0. 072 -0. 300 0. 037 Pelayanan Inf ormasi (X

5 ) 0. 573 0. 364 0. 137 0. 118

Pemanf aat an media massa (X 6 ) 0. 259 0. 707 0. 032 0. 715 Fasilit as yg diperoleh (D 1 ) 4. 688 1. 174 0. 464 0. 0001 Keahlian (D 2 ) -1. 745 0. 873 -0. 172 0. 048 R2 0. 260

  Coef f icient s Sig.

  Peubah Bebas Unst andardized Coef f icient s St andardized

  Tabel 8. Fakt or-f akt or yang Berpengaruh t erhadap Tingkat Pemahaman Tupoksi

  Hasil analisis regresi berganda f akt or yang berpengaruh ant ara karakt erist ik penyu- luh dengan pemahaman t upoksi dapat dilihat pada Tabel 8.

  Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pemahaman Tupoksi

  Nilai Pemahaman Tupoksi Jumlah Persentase Rendah ( 60 - 71 macam) 4 3. 2 Sedang (72 - 83)

  penyuluh berdasarkan penggunaan media pe- nyuluhan dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 6. Karakt erist ik Penyuluh berdasarkan Penggunaan Media Penyuluhan

  Berdasarkan hasil penelit ian t ingkat pe- mahaman penyuluh t erhadap t upoksi didapat nilai t erendah 60 dan nilai t ert inggi 93, lalu dikat egorikan j adi rendah, sedang, dan t inggi. Unt uk menent ukan rent ang pada set iap kat e- gori dengan cara j umlah nilai t ert inggi diku- rangi nilai t erendah di- bagi t iga kat egor yait u: 1) rendah (60-71), 2) sedang (73-84) dan t inggi (84-95). Unt uk menget ahui t ingkat pemaham- an penyuluh t erhadap t ugas pokok dan f ung- sinya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Karakt erist ik Penyuluh berdasarkan Pemahaman t erhadap Tupoksi

  Unt uk menget ahui sej auh mana penyu- luh memahami t ugas pokok dan f ungsinya ma- ka pada penelit ian ini penyuluh dimint a mengi- si kuisioner yang t elah disediakan dengan po- kok bahasan t ingkat pemahaman penyuluh t er- hadap t ugas pokok dan f ungsinya.

  Penget ahuan penyuluh t erhadap t ugas pokok dan f ungsinya sebagai pet ugas penyuluh merupakan salah sat u t olak ukur kemampuan penyuluh dalam melaksanakan t ugas dan f ung- sinya, sesuai dengan Perat uran Ment eri Negara Pendayagunaan Aparat ur Negara Nomor: PER/ 02/ MENPAN/ 2/ 2008 t ahun 2008, t ent ang Ja- bat an Fungsional Penyuluh Pert anian dan Ang- ka Kredit nya, Bahwa t ugas pokok penyuluh pert anian adalah melakukan kegiat an: 1) persi- apan dan perencanaan penyuluhan pert anian, 2) pelaksanaan penyuluhan pert anian, 3) eva- luasi dan pelaporan penyuluhan, 4) pengem- bangan penyuluhan dan Pengembangan prof esi penyuluh, 5) Kegiat an penunj ang penyuluhan.

  Pemahaman terhadap Tugas Pokok dan Fungs i Penyuluh Pertanian

  Fasilit as penyuluhan adalah salah sat u bent uk dukungan yang diberikan oleh organi- sasi dalam hal ini BP4K unt uk memperlancar dan mempermudah pelaksanaan t ugas penyu- luh. Berdasarkan hasil penelit ian f asilit as yang diberikan oleh pemerint ah kepada penyuluh unt uk memperlancar t ugasnya berupa kendara- an bermot or, biaya operasional penyuluh dan koran Sinar Tani.

  16 13. 0 Banyak (>4 macam) 1 1. 0 Tot al 124 100. 0

  Tingkat Penggunaan Media Penyuluhan Jumlah Persent ase Sedikit ( 0-2 macam) 107 86. 0 Sedang (3-4macam)

  Ket erangan D 1 = Variabel dummy unt uk f asilit as yang diperoleh, 1 (kendaraan bermot or), 0 (lainnya). D 2 = Variabel dummy unt uk bidang keahlian, 1 (pert anian), 0 (non pert anian).

  Pendidikan Formal Penyuluh Pert anian

  Penget ahuan Ket ahanan Pangan Jumlah Persent ase Rendah ( 60 - 71) 20 16. 1 Sedang (72 - 83)

  Fasilit as Yang diperoleh Penyuluh Pert anian

  Hasil analisis regresi berganda menun- j ukkan pendidikan f ormal penyuluh berpenga- ruh signif ikan (p<0. 05) t erhadap penget ahuan ket ahanan pangan. Hubungan posit if ant ara pendidikan dengan penget ahuan ket ahanan pa- ngan menunj ukkan bahwa makin t inggi t ingkat pendidikan penyuluh maka akan meningkat kan penget ahuan ket ahanan pangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Schemerhorn et al . (1977) bahwa pendidikan merupakan proses seseorang dalam memperoleh kemampuan dan keperca- yaan diri yang akan sangat mempengaruhi perilakunya dalam organisasi.

  Pendidikan Formal Penyuluh Pert anian

  Hasil analisis regresi berganda f akt or yang berpengaruh ant ara karakt erist ik penyu- luh dengan penget ahuan ket ahanan pangan da- pat dilihat pada Tabel 10.

  Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ketahanan Pangan

  85 68. 5 Tinggi (84 – 95) 19 15. 3 Tot al 124 100. 0

  Sej auh mana t ingkat penget ahuan pe- nyuluh t erhadap ket ahanan pangan secara luas maka penyuluh dimint a mengisi kuesioner yang t elah t erbagi dalam subsist em ket ahanan pa- ngan yait u subsit em ket ersediaan, subsist em dist ribusi, subsist em konsumsi dan keamanan pangan. Dat a t ingkat penget ahuan penyuluh t erhadap ket ahanan pangan dapat dilihat pada Tabel 9 Tabel 9. Karakt erist ik Penyuluh berdasarkan Pemahaman pada Ket ahanan Pangan

  Hasil analisis regresi berganda menun- j ukkan pendidikan penyuluh mempunyai pe- ngaruh yang signif ikan (p<0. 05) t erhadap pe- mahaman t ugas pokok dan f ungsinya. Hubung- an yang posit if ant ara pendidikan penyuluh de- ngan pemahaman t upoksi berart i bahwa sema- kin t inggi t ingkat pendidikan penyuluh maka akan meningkat kan pemahamannya t erhadap t upoksi. Hal ini sesuai dengan pendapat Schemerhorn et al . bahwa pendidikan merupa- kan proses seseorang dalam memperoleh ke- mampuan dan kepercayaan diri yang t ent u akan sangat mempengaruhi perilakunya dalam organisasi.

  Penget ahuan Ket ahanan Pangan Penyuluh Pertanian

  Bidang keahlian penyuluh berpengaruh signif ikan (p<0. 05) t erhadap pemahaman t ugas pokok dan f ungsi penyuluh, t et api mempunyai hubungan negat if . Jumlah penyuluh pert anian yang lebih banyak daripada penyuluh non per- t anian menghasilkan hubungan negat if t erha- dap pemahaman t upoksi. Hal ini diduga karena penyuluh yang bidang keahliannya pert anian mayorit as adalah penyuluh senior sehingga t ingkat kepeduliannya t erhadap t upoksi berku- rang. Pengkat agorian keahlian penyuluh pada pert anian dan non pert anian memberi penga- ruh negat if dalam analisis ini.

  Bidang Keahlian

  Hasil analisis regresi berganda menun- j ukkan f asilit as yang diporoleh penyuluh ber- pengaruh sangat signif ikan (p<0. 05) t erhadap pemahaman t ugas pokok dan f ungsinya. Hu- bungan posit if ant ara f asilit as yang diporoleh penyuluh dengan pemahaman t upoksi menun- j ukkan bahwa semakin banyak f asilit as yang di- t erima penyuluh maka pemahamannya t erha- dap t upoksi makin baik. Hal ini mungkin dika- renakan dengan mendapat f asilit as, penyuluh merasa lebih bert anggung j awab t erhadap t u- gas pokok dan f ungsinya.

  Fasilit as Yang diperoleh Penyuluh Pert anian

  Pengalaman menyuluh mempunyai pe- ngaruh signif ikan negat if dengan pemahaman t erhadap t upoksi, ini berart i bahwa semakin lama seseorang menj adi penyuluh belum t ent u akan membuat seorang penyuluh menj adi lebih paham t ehadap t ugas pokok dan f ungsinya. Hal ini sej alan hasil penelit ian Suf iari Suhanda yang menyat akan bahwa masa kerj a penyuluh memberikan ef ek posit if bagi penyuluh yang masih baru, sement ara kepada penyuluh yang sudah lebih lama bekerj a menunj ukkan t ingkat kepuasan klien yang rendah.

  Pengalaman Menyuluh

  Hasil analisis regresi berganda menun- j ukkan f asilit as yang diperoleh penyuluh mem- punyai pengaruh (p<0. 05) t erhadap penget ahu- an ket ahanan pangan. Hubungan posit if ant ara f asilit as yang diperoleh penyuluh dengan pe- mahaman t upoksi menunj ukkan bahwa dengan f asilit as yang dit erima penyuluh memberikan pengaruh yang makin baik. Hal ini mungkin di- karenakan dengan mendapat f asilit as, penyu- luh merasa lebih bert anggung j awab t erhadap t ugasnya.

   

  Tabel 10. Fakt or-f akt or yang Berpengaruh t erhadap Penget ahuan Ket ahanan Pangan

  Peubah Bebas Unst andardized Coef f icient s St andardized

  Coef f icient s Sig.

  B Std. Error Beta (Const ant ) 60. 459 6. 788 9. 1E-15 Umur (X 1 ) 0. 081 0. 126 0. 086 0. 524 Pendidikan (X 2 ) 0. 881 0. 330 0. 248 0. 009 Pelat ihan (X 3 ) -0. 003 0. 006 -0. 046 0. 596 Pengalaman menyuluh (X 4 ) -0. 154 0. 096 -0. 229 0. 112 Pelayanan Inf ormasi (X 5 ) 0. 706 0. 488 0. 127 0. 151 Pemanf aat an media massa (X

6 ) 1. 789 0. 950 0. 166 0. 062

Fasilit as yg diperoleh (D 1 ) 3. 774 1. 576 0. 280 0. 018 Keahlian (D 2 ) 0. 881 1. 172 -0. 060 0. 490 R2 0. 249

  Ket erangan D 1 = Variabel dummy unt uk f asilit as yang diperoleh. 1 (kendaraan bermot or), 0 (lainnya) D 2 = Variabel dummy unt uk bidang keahlian. 1 (pert anian), 0 (non pert anian).

  Rumusan Upaya Peningkat an Peranan Penyuluh Pert anian dalam Pembangunan Ket ahanan Pangan

  Berdasarkan analisis yang t elah dilaku- kan maka rumusan kebij akan yang dapat dire- komendasikan adalah unt uk mempermudah pe- nyuluh pert anian mengakses inf ormasi t ent ang ket ahanan pangan dan t eknologi baru, perlu adanya suat u sarana at au wadah sebagai t em- pat bagi penyuluh pert anian unt uk mendapat - kan inf ormasi yang diperlukan. Pemerint ah da- erah dalam hal ini BP4K perlu menyediakan perpust akaan bagi penyuluh pert anian, yang berisi buku-buku ilmu penget ahuan, kemudah- an akses int ernet dan kaset -kaset at au

  Com- pact Disc (CD) yang berisi penget ahuan t en-

  t ang t eknologi pert anian yang memang sangat diperlukan penyuluh pert anian dan pet ani. Un- t uk memberikan pelayanan inf ormasi yang le- bih baik dalam melaksanakan t ugas penyuluh- an, pemerint ah daerah perlu menyediakan sa- rana dan f asilit as berupa alat bant u penyam- paian inf ormasi penyuluhan dalam bent uk alat peraga dan kaj i t erap t eknologi.

  Jumlah penyuluh pert anian yang mem- punyai kemampuan dan kinerj a baik sangat t erbat as. Pemerint ah daerah diharapkan t idak dengan mudah mengalihkan pet ugas j abat an f ungsional penyuluh pert anian ke j abat an st rukt ural. Hal ini akan sangat berpengaruh t erhadap pelaksanaan program penyuluhan dan j uga peningkat an penget ahuan, sikap dan ke- t erampilan pet ani. Pada ahirnya dapat mem- pengaruhi pelaksanaan pembangunan pert ani- an yang ada di masyarakat t ermasuk di dalam- nya pembangunan ket ahanan pangan.

  Penyuluh pert anian yang berprest asi at au bekerj a dengan baik agar diberikan peng- hargaan berupa piagam penghargaan, t abung- an pendidikan bagi put era-put erinya at au memberikan kesempat an kepada penyuluh pert anian yang berprest asi unt uk melaksana- kan ibadah haj i. Biasanya seseorang set elah mendapat kan predikat haj i akan merasa lebih bert anggungj awab t erhadap t ugasnya dan ma- syarakat di sekit arnya akan lebih menghargai dan memerlukannya. Pemberian penghargaan at as kinerj a penyuluh pert anian j uga dapat di- lakukan dalam bent uk t unj angan j abat an pe- nyuluh pert anian yang set ara dengan t unj ang- an j abat an st rukt ural sert a memberikan kemu- dahan dalam proses kenaikan pangkat j abat an f ungsional penyuluh pert anian.

  Perlu adanya program pelat ihan yang berkelanj ut an baik yang dif asilit asi oleh BP4K dengan melibat kan dinas/ inst ansi/ kant or yang t erkait sebagai narasumber dengan memperba- nyak mat eri pelat ihan t ent ang penget ahuan ket ahanan pangan. Penyuluh pert anian diberi kesempat an unt uk mengikut i pelat ihan t eknis yang diselenggarakan oleh penyelenggara pela- t ihan lainnya. Sedangkan bagi penyuluh pert a- nian yang t ingkat pendidikannya masih SLTA diberi kesempat an unt uk melanj ut kan j enj ang pendidikan yang lebih t inggi, misalnya D III at au Sarj ana, t erut ama pada j urusan program pendidikan ket ahanan pangan yang dibiayai pemerint ah daerah.

  KESIMPULAN

  Karakt erist ik penyuluh pert anian di ka- bupat en Lampung Barat sangat beragam, seba- gian besar penyuluh pert anian di Lampung Ba- rat mempunyai t ingkat pendidikan SLTA de- ngan bidang keahlian t erbanyak pada bidang pert anian dan paling sedikit bidang perikanan. Jumlah penyuluh pert anian yang mengikut i pe- lat ihan sangat sedikit . Berdasarkan pengalam- an menyuluh t erdapat rent ang yang j auh an- t ara penyuluh yang sudah lama dengan penyu- Terdapat pengaruh yang posit if dan sig- luh baru. Mayorit as penyuluh pert anian t elah nif ikan ant ara karakt erist ik penyuluh pert ani- memanf aat kan media cet ak maupun media an, yait u pendidikan dan f asilit as yang diper- elekt ronik unt uk menambah wawasannya se- oleh, dengan t ingkat penget ahuan ket ahanan dangkan f asilit as seluruh penyuluh pert anian pangan. Terdapat hubungan yang signif ikan an- mandapat kan dana BOP dan koran Sinar Tani, t ara pemahaman t upoksi dengan penget ahuan dan sebahagian penyuluh pert anian t elah ket ahanan pangan t erut ama pada sub sist em mendapat kan mot or dinas. konsumsi pangan.

  Secara umum penyuluh pert anian sudah cukup memahami t ugas pokok dan f ungsinya.

DAFTAR PUSTAKA

  Terdapat (58. 9%) yang t ingkat pemahamannya sedang dan 37% penyuluh pert anian yang t ing- Badan Pusat st at ist ik Kabupat en Lampung kat pemahamannya t inggi. Masih t erdapat 3. 2%

  Barat . 2007. Lampung Barat dalam Ang- penyuluh pert anian yang t ingkat pemahaman ka. BPS Lampung Barat , Lampung. t erhadap t upoksinya sangat rendah.

  Tingkat penget ahuan penyuluh pert anian Depart emen Pert anian RI. 2005. Rencana Pem- bangunan Pert anian 2005-2010 . Dept an, t erhadap ket ahanan pangan mayorit as pada kat egori sedang (68. 5%), kat egori t inggi seba- Jakart a. nyak 15. 3%, dan kat egori rendah sebanyak

  Depart emen Pert anian RI. 2007. Perat uran 16. 1%. Hal ini menunj ukkan t erdapat penyu- luh pert anian pert anian yang t ingkat penget a- Ment eri Pert anian t ent ang Pedoman

  Pembinaan Kelembagaan Pet ani 2007 huan ket ahanan pangannya masih rendah, se- hingga perlu diberikan pelat ihan t ent ang pe- nget ahuan ket ahanan pangan. Mardikant o T. 1993. Penyuluhan Pembangunan

  Pert anian. 11 Maret Universit y Press, Terdapat pengaruh yang posit if dan sig- Surakart a. nif ikan karakt erist ik penyuluh pert anian, yait u pendidikan dan f asilit as yang diperoleh, de-

  Murf iani F. 2006. Kompet ensi Penyuluh dalam ngan t ingkat pemahaman t ugas pokok dan Pengembangan Modal Usaha kecil di f ungsi penyuluh pert anian, akan t et api t erda- Bidang Pert anian . Tesis Magist er, Fakul- pat pengaruh signif ikan negat if ant ara karak- t as Pasca Sarj ana IPB, Bogor. t erist ik pengalaman menyuluh dan bidang ke- ahlian t erhadap pemahaman t ugas pokok dan

  Suhanda NS. 2008. Hubungan Karakt erist ik f ungsi penyuluh pert anian. dengan Kinerj a Penyuluh Pert anian di Propinsi Jawa Barat . Disert asi Dokt or, Fakult as Pasca Sarj ana IPB, Bogor.