Pancasila sebagai Dasar Negara (6)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pancasila sebagai Dasar Negara
Apa jadinya bangunan yang berdiri tanpa dasar atau fondasi? Tentu bangunan itu
akan mudah runtuh, bukan? Sebuah bangunan tanpa dasar pasti mudah runtuh.
Oleh karena itu, sebuah bangunan memerlukan dasar atau fondasi. Bangunan yang
kokoh tentunya berdiri di atas dasar yang kokoh dan kuat.
Seperti bangunan, setiap negara memerlukan dasar negara agar tetap tegak berdiri.
Bagi sebuah negara, dasar negara menjadi landasan pokok dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Dengan demikian, penyelenggaraan pemerintahan dapat terarah
dan teratur. Kegiatan bernegara harus memiliki landasan yang kuat. Hal ini
penting terutama bagi sebuah negara baru. Oleh karena itu, dasar negara
dirumuskan sebelum sebuah negara didirikan.
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi penting dalam kehidupan bernegara.
Pancasila menjadi penentu arah dan cita-cita luhur bangsa Indonesia. Pancasila
juga menjadi tuntunan untuk menjalankan kehidupan bernegara. Segenap warga
Indonesia harus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Bila semua dapat
melakukannya maka cita-cita luhur bangsa Indonesia akan terwujud. Cita-cita
luhur yang dimaksud yaitu masyarakat adil dan makmur.
Sebelum menjadi dasar negara, Pancasila mengalami proses yang panjang. Para
pendiri bangsa berjuang menyatukan tenaga dan pikiran. Tujuannya untuk

mewujudkan Indonesia merdeka dengan dasar yang kuat. Dengan dasar yang kuat
Indonesia akan kokoh. Indonesia pun tidak akan mudah terpecah belah. Para
pendiri bangsa telah memberikan kita contoh semangat kebersamaan. Semangat
tersebut tampak dalam perumusan Pancasila menjadi dasar negara.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang dan mengambil
keputusan sebagai berikut:

a.

Menetapkan dan mengesahkan Pembukaan UUD 1945. Dalam alinea empat
terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

b.

Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945

c.

Memilih ketua PPKI dan wakilnya, sebagai Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia.

UUD 1945 yang telah disahkan oleh PPKI itu terdiri dari dua bagian. Bagian
"Pembukaan" terdiri dari empat alinea. Bagian ”Batang Tubuh UUD” berisi 37
pasal, aturan peralihan 3 pasal dan Aturan Tambahan 2 ayat dan Penjelasan.
Rumusan Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD
1945. Inilah yang sah dan benar, karena mempunyai kedudukan konstitusional.
Dan disahkan oleh badan yang mewakili seluruh bangsa Indonesia yaitu PPKI.
Susunan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Ketua

: Soekarno

Wakil Ketua : Mohammad Hatta
Anggota: Soepomo, Radjiman Widyodiningrat, RP Suroso, Sutardjo, Wachid
Hasjim, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Otto Iskandar Dinata, Abdul Kadir,
Soerjohamidjojo, Poeroebojo, Yap Tjawn Bing, J Latuharhary, Amir, Abdul Abas,
Mohamad Hasan, Hamidhan, GSJJ Ratulangi, Andipangeran, I Gusti Ktut Pudja.
Anggota Tambahan: Wiranatakoesoema, Ki Hadjar Dewantara, Mr. Kasman,
Sajuti, Koesoema Soemantri, Subardjo.
(Sumber: Risalah Sidang BPUPKI-PPKI, Setneg, Edisi III, 1995)


Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

Jepang membubarkan BPUPKI pada 7 Agustus 1945 sebelum terjadinya
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kemudian, untuk melengkapi alat-alat
perlengkapan

negara

setelah

terjadinya

proklamasi

kemerdekaan,

maka

dibentuklah panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Inkai)
sebagai penggantinya.

PPKI dipimpin oleh Ir. Sukarno, wakilnya Drs. Moh. Hatta, dan penasihatnya
Ahmad Subarjo. PPKI beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Mereka terdiri atas 12 orang wakil dari Jawa, 3 orang wakil
dari Sumatera, 2 orang wakil dari Sulawesi, dan seorang wakil dari Sunda Kecil,
Maluku serta penduduk Cina. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ketua PPKI
menambah anggota PPKI enam orang lagi sehingga semua anggota PPKI
berjumlah 27 orang.
Pada 18 Agustus 1945, tepatnya setelah Proklamasi Kemerdekaan PPKI
mengadakan sidangnya yang pertama. Sebelum sidang resmi dimulai, kira-kira 20
menit dilakukan pertemuan untuk membahas beberapa perubahan yang berkaitan
dengan rancangan panitia pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang pada saat
itu dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Sidang pertama PPKI dihadiri 27 orang
dan menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut.
a. Menetapkan dan mengesahkan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
bahan-bahannya diambil dari Rancangan Pembukaan UUD 1945 yang telah
disusun oleh panitia perumus pada 22 Juni 1945 dengan berbagai perubahan.
b. Menetapkan dan mengesahkan UUD yang bahan-bahannya hampir seluruhnya
diambil dari rancangan UUD yang disusun oleh panitia perancang UUD pada 16
Juli 1945.
c. Memilih Ketua PPKI Ir. Soekarno dan wakil ketua Drs. Mohammad Hatta

masing-masing menjadi Presiden dan wakil Presiden Republik Indonesia.
d. Pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh sebuah Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Dalam sidang pertamanya 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan undang-undang
dasar negara Indonesia yang kini terkenal dengan sebutan UUD 1945, terdiri atas

dua bagian, yaitu "Pembukaan" yang di dalamnya memuat Pancasila dan "Batang
Tubuh UUD."
Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 1968 ditegaskan kembali
tentang rumusan Pancasila sebagai berikut.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarat an
perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila yang dikembangkan oleh para tokoh kemerdekaan RI, antara
lain sebagai berikut.
a. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Memiliki sikap untuk berani dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran

c. Pendirian setiap bangsa di dunia memiliki harkat dan martabat yang sama
d. Sikap rela berkorban, harta, jiwa, tenaga, dan pikiran demi kepentingan
bersama
e. Sikap bersedia musyawarah dan mufakat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
f. Sikap sederhana dalam hidup, hemat, bekerja keras, dan pantang menyerah
g. Sikap persatuan dan kesatuan bangsa meskipun didalamnya terdapat perbedaan
asal-usul, suku, ras, agama dan sebagainya
h. Sikap mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan golongan dan
pribadi.

Perbedaan dan Kesepakatan yang Muncul dalam Sidang PPKI
Pada sidang pertama PPKI rancangan UUD hasil kerja BPUPKI dibahas kembali.
Pada pembahasannya terdapat usul perubahan yang dilontarkan kelompok Hatta.
Mereka mengusulkan dua perubahan.
Pertama, berkaitan dengan sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah
menjadi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Kedua, Bab II UUD Pasal 6 yang semula
berbunyi ”Presiden ialah orang Indonesia yang beragama Islam” diubah menjadi
”Presiden ialah orang Indonesia asli”. Semua usulan itu diterima peserta sidang.

Hal itu menunjukkan mereka sangat memperhatikan persatuan dan kesatuan
bangsa.
Rancangan hukum dasar yang diterima BPUPKI pada tanggal 17 Juli 1945 setelah
disempurnakan oleh PPKI disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia. UUD itu kemudian dikenal sebagai UUD 1945. Keberadaan UUD
1945 diumumkan dalam berita Republik Indonesia Tahun ke-2 No. 7 Tahun 1946
pada halaman 45–48. Sistematika UUD 1945 itu terdiri atas hal sebagai berikut:
1) Pembukaan (mukadimah) UUD 1945 terdiri atas empat alinea. Pada alenia ke-4
UUD 1945 tercantum Pancasila sebagai dasar negara yang berbunyi sebagai
berikut.
a)

Ketuhanan Yang Maha Esa.

b)

Kemanusiaan yang adil dan beradab.

c)


Persatuan Indonesia.

d)

Kerakyatan

yang

dipimpin

oleh

hikmat

permusyawaratan/perwakilan.
e)

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

kebijaksanaan


dalam

2) Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan,
dan 2 ayat aturan tambahan
3) Penjelasan UUD 1945 terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi
pasal.
Susunan dan rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
merupakan perjanjian seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mulai saat itu
bangsa Indonesia membulatkan tekad menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia.