Kajian awal hubungan antara Infrastruktu
Kajian awal hubungan antara Infrastruktur Teknologi
Informasi dan Kemiskinan di Indonesia
Oleh:
Hammam Riza Yusuf
Ary Syahriar
Sri Saraswati
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Abstract
Kajian awal tentang peranan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengentasan
kemiskinan sudah sering dilakukan. Pada tulisan ini kami mencoba mencari hubungan
antara tingkat kemiskinan di Kota dan Desa dibandingkan dengan infrastruktur
ketersediaan TIK. Data kemiskinan yang kami gunakan adalah data kemiskinan yang
dikeluarkan oleh BPS antara tahun 2004-2010. Seperti diprediksi bahwa tingkat
kemiskinan masih terdistribusi di desa-desa yang memiliki infra struktur TIK yang tidak
terlalu baik. Sementara infra struktur TIK lebih banyak tersedia di perkotaan. Kajian
awal ini akan mencoba memetakan infrastruktur TIK di daerah-daerah konsentrasi
kantong kemiskinan dan ketersediaan infra struktur di daerah tersebut.
Katakunci : TIK, kemiskinan, teledensity, telekomunikasi nirkabel, telekomunikasi kabel
I. Pendahuluan
Revolusi informasi teknologi (TI) dapat disetarakan dengan revolusi industri jika dilihat
dari dampak yang ditimbulkannya terhadap cara hidup manusia [1]. Hanya beberapa
teknologi maju yang dapat menimbulkan perubahan yang mendasar bagi tata cara
hidup tersebut. Teknologi informasi telah memperluas kapasitas kemampuan manusia
bahkan mengambil alih sebagian besar pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh
manusia secara manual. Lebih jauh lagi TI telah mengubah makna hidup manusia [2].
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah berkembang dengan sangat pesat sejak
dekade 90-an serta meningkat dua kali lipat dalam satu dekade kemudian. Namun
akses terhadap TIK di negara-negara maju dan negara-negara berkembang tidaklah
merata. Sebagai contoh di Amerika Serikat 54% penduduknya memiliki akses ke
Internet meningkat sekitar 26 juta pengguna dalam waktu 13 bulan [3], sementara
negara-negara Amerika latin dan Karibia hanya 2% dari penduduknya yang memiliki
akses ke internet [4]. Indonesia di pihak lain dengan jumlah penduduk lebih kurang 200
juta orang hanya 1% dari penduduknya yang memiliki akses ke Internet [5].
1
Applikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di segala bidang sangat kondusif
bagi perkembangan ekonomi sebuah bangsa. TIK adalah kombinasi antara teknologi
informasi (TI) dan teknologi komunikasi (TK). TI cenderung kepada pengolahan dan
pengemasan informasi, sementara TK lebih banyak kepada interaksi, pertukaran dan
penghubungan informasi dan data base dengan menggunakan jejaring komunikasi.
Namun cakupan TIK jauh melampaui kegiatan pemograman dan jejaring komunikasi.
Penggunaan TIK dapat meningkatkan kualitas produk, produktivitas tenaga kerja, daya
saing internasional dan peningkatan kualitas hidup sebuah bangsa serta pengentasan
kemiskinan.
Kemiskinan di Indonesia adalah salah satu masalah yang telah ada sejak lama. Seiring
berjalannya waktu, dari tahun ke tahun, kemiskinan di Indonesia tidak menunjukkan
adanya angka penurunan yang signifikan. Indonesia perlu adanya suatu konsep
penurunan angka kemiskinan yang efektif untuk mengatasi masalah yang sedang
dialami ini. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah mengenalkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada masyarakat Indonesia, baik masyarakat kota
maupun masyarakat desa.
Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada saat ini sangat
diperlukan, karena salah satu faktor utama kegagalan dalam pengentasan kemiskinan
adalah kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia yang kurang mampu dalam
pengelolaan teknologi dan kurangnya informasi yang didapatkan Sebagaimana yang
kita tahu, hanya masyarakat di kota-kota besar yang mendapatkan informasi lengkap
dan teknologi yang terbaru, tetapi itupun tidak merata, hal ini bisa dilihat dari pengamen
dan pengemis yang masih terlihat berkeliaran di jalan raya. Padahal, apabila mereka
memiki kemampuan untuk mengakses media TIK seperti internet, mereka akan mampu
mencari informasi mengenai lapangan pekerjaan yang sekiranya cocok dengan
keterampilan yang mereka miliki dan lebih menjanjikan daripada hanya meminta uang
kepada masyarakat yang lain.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah dikenal sebagai alat yang kuat
secara potensial untuk memerangi kemiskinan di dunia, dengan kapasitas bagi
penyediaan kesempatan yang sangat baik bagi negara-negara berkembang dalam
mencapai target seperti menurunkan tingkat kemiskinan, dan sebagai sumber
mengenai kesehatan dan pendidikan yang lebih efektif dari sebelumnya. Di negaranegara yang telah berhasil dalam menggunakan TIK, dapat dilihat pertumbuhan
ekonomi yang sangat cepat, kehidupan rakyat yang semakin baik, dan pemerintahan
yang berjalan dengan sistematis.
II. Beberapa Definisi
A. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan merupakan keadaan dimana sekelompok masyarakat mengalami
kekurangan baik dari segi perekonomian, pendidikan maupun dalam politik. Dalam
pengertian yang lebih luas, penurunan moral dan kesadaran terhadap hukum yang
berlaku juga merupakan suatu bentuk kemiskinan, namun kemiskinan dalam bentuk
seperti ini tidak dapat secara langsung dilihat.
2
B. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Teknologi Informasi dan Komunikasi didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas
yang memfasilitasi proses,transmisi, dan tampilan informasi. TIK merupakan gabungan
dari tiga domain, yaitu teknologi informasi, data dan informasi, serta isu sosial-ekonomi.
TIK umumnya dipahami oleh masyarakat sebagai hal-hal yang berhubungan dengan
komputer dan internet, tetapi banyak pihak yang melihat itu sebagai pandangan yang
sangat sempit, karena peralatan elektronik tradisional seperti, televisi, radio, telepon,
dan surat kabar juga membawa informasi.
TIK pada umumnya dikelompokkan berdasarkan durasi TIK itu digunakan.
Pembagian itui adalah sebagai berikut:
1. TIK baru: Komputer, satelit,
komunikasi nirkabel (termasuk telepon
genggam), internet, e-mail, dan multimedia yang termasuk ke dalam
kaytegori teknologi baru. Konsep di belakang teknologi baru ini adalah pada
umumnya semuanya adalah alat digital.
2. TIK lama: Radio, televisi, telegraf, telepon. Pada umumnya, alat-alat tersebut
perlu menggunakan teknik transmisi yang analog.
3. TIK yang sangat lama: Koran, buku dan perpustakaan. Media-media tersebut
selama bertahun-tahun telah menjadi alat komunikasi paling digemari.
Tingkat Kemiskinan di Indonesia
Gambar 1. Peta jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2004-2010
3
Gambar 2. Persentasi konsentrasi penduduk miskin di Indonesia 2004-2010
Kondisi TIK di Indonesia
4
Pemetaan Kemiskinan dan Teledensity per Propinsi
Sumber: Berita Resmi Statistik No. 45/07/Th. XIII, 1 Juli 2010
Gambar 4. Tingkat kemiskinan di Propinsi dan Teledensitas
(Data teledensitas belum dimasukkan)
5
Informasi dan Kemiskinan di Indonesia
Oleh:
Hammam Riza Yusuf
Ary Syahriar
Sri Saraswati
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Abstract
Kajian awal tentang peranan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengentasan
kemiskinan sudah sering dilakukan. Pada tulisan ini kami mencoba mencari hubungan
antara tingkat kemiskinan di Kota dan Desa dibandingkan dengan infrastruktur
ketersediaan TIK. Data kemiskinan yang kami gunakan adalah data kemiskinan yang
dikeluarkan oleh BPS antara tahun 2004-2010. Seperti diprediksi bahwa tingkat
kemiskinan masih terdistribusi di desa-desa yang memiliki infra struktur TIK yang tidak
terlalu baik. Sementara infra struktur TIK lebih banyak tersedia di perkotaan. Kajian
awal ini akan mencoba memetakan infrastruktur TIK di daerah-daerah konsentrasi
kantong kemiskinan dan ketersediaan infra struktur di daerah tersebut.
Katakunci : TIK, kemiskinan, teledensity, telekomunikasi nirkabel, telekomunikasi kabel
I. Pendahuluan
Revolusi informasi teknologi (TI) dapat disetarakan dengan revolusi industri jika dilihat
dari dampak yang ditimbulkannya terhadap cara hidup manusia [1]. Hanya beberapa
teknologi maju yang dapat menimbulkan perubahan yang mendasar bagi tata cara
hidup tersebut. Teknologi informasi telah memperluas kapasitas kemampuan manusia
bahkan mengambil alih sebagian besar pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh
manusia secara manual. Lebih jauh lagi TI telah mengubah makna hidup manusia [2].
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah berkembang dengan sangat pesat sejak
dekade 90-an serta meningkat dua kali lipat dalam satu dekade kemudian. Namun
akses terhadap TIK di negara-negara maju dan negara-negara berkembang tidaklah
merata. Sebagai contoh di Amerika Serikat 54% penduduknya memiliki akses ke
Internet meningkat sekitar 26 juta pengguna dalam waktu 13 bulan [3], sementara
negara-negara Amerika latin dan Karibia hanya 2% dari penduduknya yang memiliki
akses ke internet [4]. Indonesia di pihak lain dengan jumlah penduduk lebih kurang 200
juta orang hanya 1% dari penduduknya yang memiliki akses ke Internet [5].
1
Applikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di segala bidang sangat kondusif
bagi perkembangan ekonomi sebuah bangsa. TIK adalah kombinasi antara teknologi
informasi (TI) dan teknologi komunikasi (TK). TI cenderung kepada pengolahan dan
pengemasan informasi, sementara TK lebih banyak kepada interaksi, pertukaran dan
penghubungan informasi dan data base dengan menggunakan jejaring komunikasi.
Namun cakupan TIK jauh melampaui kegiatan pemograman dan jejaring komunikasi.
Penggunaan TIK dapat meningkatkan kualitas produk, produktivitas tenaga kerja, daya
saing internasional dan peningkatan kualitas hidup sebuah bangsa serta pengentasan
kemiskinan.
Kemiskinan di Indonesia adalah salah satu masalah yang telah ada sejak lama. Seiring
berjalannya waktu, dari tahun ke tahun, kemiskinan di Indonesia tidak menunjukkan
adanya angka penurunan yang signifikan. Indonesia perlu adanya suatu konsep
penurunan angka kemiskinan yang efektif untuk mengatasi masalah yang sedang
dialami ini. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah mengenalkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada masyarakat Indonesia, baik masyarakat kota
maupun masyarakat desa.
Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada saat ini sangat
diperlukan, karena salah satu faktor utama kegagalan dalam pengentasan kemiskinan
adalah kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia yang kurang mampu dalam
pengelolaan teknologi dan kurangnya informasi yang didapatkan Sebagaimana yang
kita tahu, hanya masyarakat di kota-kota besar yang mendapatkan informasi lengkap
dan teknologi yang terbaru, tetapi itupun tidak merata, hal ini bisa dilihat dari pengamen
dan pengemis yang masih terlihat berkeliaran di jalan raya. Padahal, apabila mereka
memiki kemampuan untuk mengakses media TIK seperti internet, mereka akan mampu
mencari informasi mengenai lapangan pekerjaan yang sekiranya cocok dengan
keterampilan yang mereka miliki dan lebih menjanjikan daripada hanya meminta uang
kepada masyarakat yang lain.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah dikenal sebagai alat yang kuat
secara potensial untuk memerangi kemiskinan di dunia, dengan kapasitas bagi
penyediaan kesempatan yang sangat baik bagi negara-negara berkembang dalam
mencapai target seperti menurunkan tingkat kemiskinan, dan sebagai sumber
mengenai kesehatan dan pendidikan yang lebih efektif dari sebelumnya. Di negaranegara yang telah berhasil dalam menggunakan TIK, dapat dilihat pertumbuhan
ekonomi yang sangat cepat, kehidupan rakyat yang semakin baik, dan pemerintahan
yang berjalan dengan sistematis.
II. Beberapa Definisi
A. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan merupakan keadaan dimana sekelompok masyarakat mengalami
kekurangan baik dari segi perekonomian, pendidikan maupun dalam politik. Dalam
pengertian yang lebih luas, penurunan moral dan kesadaran terhadap hukum yang
berlaku juga merupakan suatu bentuk kemiskinan, namun kemiskinan dalam bentuk
seperti ini tidak dapat secara langsung dilihat.
2
B. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Teknologi Informasi dan Komunikasi didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas
yang memfasilitasi proses,transmisi, dan tampilan informasi. TIK merupakan gabungan
dari tiga domain, yaitu teknologi informasi, data dan informasi, serta isu sosial-ekonomi.
TIK umumnya dipahami oleh masyarakat sebagai hal-hal yang berhubungan dengan
komputer dan internet, tetapi banyak pihak yang melihat itu sebagai pandangan yang
sangat sempit, karena peralatan elektronik tradisional seperti, televisi, radio, telepon,
dan surat kabar juga membawa informasi.
TIK pada umumnya dikelompokkan berdasarkan durasi TIK itu digunakan.
Pembagian itui adalah sebagai berikut:
1. TIK baru: Komputer, satelit,
komunikasi nirkabel (termasuk telepon
genggam), internet, e-mail, dan multimedia yang termasuk ke dalam
kaytegori teknologi baru. Konsep di belakang teknologi baru ini adalah pada
umumnya semuanya adalah alat digital.
2. TIK lama: Radio, televisi, telegraf, telepon. Pada umumnya, alat-alat tersebut
perlu menggunakan teknik transmisi yang analog.
3. TIK yang sangat lama: Koran, buku dan perpustakaan. Media-media tersebut
selama bertahun-tahun telah menjadi alat komunikasi paling digemari.
Tingkat Kemiskinan di Indonesia
Gambar 1. Peta jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2004-2010
3
Gambar 2. Persentasi konsentrasi penduduk miskin di Indonesia 2004-2010
Kondisi TIK di Indonesia
4
Pemetaan Kemiskinan dan Teledensity per Propinsi
Sumber: Berita Resmi Statistik No. 45/07/Th. XIII, 1 Juli 2010
Gambar 4. Tingkat kemiskinan di Propinsi dan Teledensitas
(Data teledensitas belum dimasukkan)
5