Faktor Lingkungan dalam Pertumbuhan Tana

FAKTOR LINGKUNGAN
DALAM
PERTUMBUHAN TANAMAN

BAHAN KULIAH
DASAR AGRONOMI

Lingkup dan TIK




Lingkup


Dipelajari faktor tanah, suhu, dan cahaya

TIK


Mahasiswa dapat menjelaskan faktor

lingkungan tumbuh tanaman

2

INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR TUMBUH
Kualitas
Intensitas
Panjang hari

Hama
dan patogen
penyebab
penyakit

Cahaya

CO2
O2

Mikro

Organisme
Gulma

Tanah
Hara, kelembaban,
Pendukung mekanik
3

FAKTOR ABIOTIK
Tanah
 Fungsi tanah :







Unsur mineral
Tempat persediaan air

Tempat berpegang

Hidroponik






Budidaya tanaman tanpa media tanah
Perlu unsur larutan hara yang tepat, baik jumlah
maupun perimbangan masingmasing-masing unsur
Perlu tempat berpegang
Relatif mahal, cocok untuk yang bernilai ekonomi
tinggi

4

HORIZON TANAH
0 Sampah

A Partikel mineral
dan organik
B Partikel halus
C Padas lapuk

D Padas

5

HORIZON





Gradasi yang nyata dari batuan induk ke top soil
(lapisan olah)
Morfologinya penting untuk klasifikasi tanah
Dibagi menjadi A, B, C dan D


Horizon A :






Zone pencucian (eluviasi)
Banyak akar, bakteri, cendawan, cacing, nematoda
(bahan hidup)
Miskin zat terlarut

Kehilangan fraksi liat, besi & oksida aluminium
6

Horizon B
 Zone penumpukan (iluviasi)
 Kurang bahan hidup
 Liat, besi & oksida aluminium tinggi
 Lengket jika basah, keras jika kering

Horizon C :
 Batuan terlapuk
 Sering berupa batuan induk
 Ada yang menganggap bukan tanah sebenarnya
Horizon D
 Lapisan di bawah horizon C
 Dari batuan induk
7

SISTEM TANAH

A. Mineral anorganik
B. Bahan organik
C. Organisme tanah
D. Atmosfir tanah
E. Air tanah

8

MINERAL ANORGANIK







Dari pelapukan bahan induk
1-99 % dalam tanah liat
Campuran partikel yang berbeda ukuran, komposisi & sifat kimia &
fisiknya
Partikel (berdasarkan ukuran)











Batu kerikil (
( 1.0 mm)
Pasir (0.05 - 1.0 mm)
Debu (0.002 - 0.05 mm)
Liat (<
(< 0.002 mm)

Perbandingannya menentukan tekstur tanah (dengan segitiga tekstur)
Liat :








Berukuran submikroskopik
Aktif secara fisik & kimia

Sebesar koloid
Struktur kristal disebut micelles
Terdiri dari kepingkeping-keping, yang diikat
keping;
Bermuatan negatif
Menarik ion positif (H+, Ca++, Mg++)

oleh O
O--H atau ion
ion--ion diantara

9

SEGITIGA TEKSTUR
100%

0%

20


50

0%

3
0

100%

100%

0%

% PASIR
(0,05-1 mm)
Contoh :
30 pasir, 20 debu, 50 liat

Tekstur : Liat berpasir


10



Tekstur tanah menentukan :



daya menahan air
Laju infiltrasi air

Tanah


Infiltrasi & perkolasi cepat

Tanah








liat :

infiltrasi dan perkolasi lambat

Tanah


kasar :

berat :

liat tinggi
Partikel halus tinggi
Sangat berat diolahnya

Tanah ringan :




Liat rendah
Pasir dan partikel kasar lainnya tinggi
Mudah diolah

Struktur



tanah :

Pengaturan atau susunan dari partikelpartikel-partikel tanah menjadi agregat
Tanah ada yang berstruktur tunggal dan majemuk

Tipe Struktur

Ukuran Agregat (mm)

Kolum

> 25

Bongkah

5 - 25

Granular

3-5

Remah

1-3

Masif

Kompak atau berlumpur

Bahan organik dan pembenah tanah dapat memperbaiki
struktur tanah

PERTUKARAN KATION








KTK (kapasitas tukar kation) : kesanggupan tanah untuk
mempertahankan dan mempertukarkan kationkation-kation H+, K+, Ca++,
Mg++
Perbandingan terbalik dengan ukuran partikelnya (tanah halus >
tanah kasar)
Bila terdapat dalam jumlah sama, H+ mengganti Ca++ mengganti
Mg++ mengganti Na+
Kation dalam jumlah banyak dapat menggantikan kation lain dalam
jumlah sedikit
Ion H+ dapat tersedia terus oleh respirasi akar dan pembusukan
biologi
Co2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3-

13

KISARAN KAPASITAS TUKAR KATION
Tipe tanah

Kapasitas tukar kation
meq/100 g

Pasir

2-4

Lempung berpasir

2 - 17

Lempung

7 - 16

Lempung berdebu

9 - 26

Liat dan lempung liat

4 - 60

Tanah organik

50 - 300

14

REAKSI TANAH












Keasaman/kebasaan tanah
pH = 0 - 14
1
pH = - log —
[H+]
Menentukan ketersediaan hara
pH 6 - 7 cocok untuk pertumbuhan tanaman secara umum
Ada beberapa tanaman yang cocok pada pH 4,5 - 6
(Famili Ericaceae : Rhododendron, gardenia, azalea,
azalea, camelia
camelia,,
famili teh, kranberi, bluberi)
pH dapat ditingkatkan dengan pengapuran CaCO3, Ca (OH)2,
CaMgCO3), yaitu memberikan kaptan (kapur pertanian)
pH dapat diturunkan dengan memberikan belerang (sulfur)

15

BAHAN ORGANIK




Bahan organik adalah fraksi yang berasal dari
organisme hidup
Humus :



Contoh bahan organik :






Resisten terhadap pemecahan lebih lanjut
Banyak di lapisan atas



Kompos
Pupuk kandang
Sisa tanaman (jerami, sekam, daun pupuk hijau)

Dapat meningkatkan :







Daya pegang air
Sumber mineral
Retensi & pertukaran kation menahan sejumlah mineral
Memperbaiki struktur tanah
Memperbaiki aerasi
16

MINERALISASI



Penguraian bahan organik oleh bakteri, cendawan dan
organisme lain menjadi CO2, H2O, & mineral
Penting dalam lingkaran kimia :







Absorbsi mineral lewat akar ke bagian tanaman
Kematian tanaman
Dekomposisi & pelepasan mineral

Tanah (berdasar kandungan bahan organik) :



Tanah mineral : bahan organik < 20%
Tanah organik : bahan organik > 20% (gambut)

17

ORGANISME TANAH


Akar :





Hasil respirasi :
 Meningkatkan kandungan asam karbonat
 Meningkatkan kelarutan mineral

Bakteri :






Memecah batuan dan tanah

Menguntungkan :
 Dekomposisi bahan organik
 Fiksasi N bebas di udara menjadi senyawa N
Merugikan :
 Penyakit tular tanah

Bakteri dekomposisi



Simbiotik
Non simbiotik
18



Contoh :







Fikasasi N pada tanaman kedelai pada bintil akar
Pada bintil terdapat bakteri Rhizobium japonicum
Kerjasama dengan inang :


Simbiose mutualisme

Bakteri memperoleh karbohidrat dari kedelai, dan
kedelai memperoleh N dari bakteri

Analisis aktivitas bintil / nitrogenase



Secara visual :
 Bintil dibelah berwarna pink  bintil aktif
Laboratoris :
 Metode aka (ace
(ace thycene reduction assay)
assay)

19

TAHAP NODULASI
Umur Bintil
(hari)
0

Tahap Nodulasi
Rhizobium masuk ke akar rambut/sel epidermis

1-2

Benang infeksi mencapai dasar sel epidermis dan memasuki
korteks

3-4

suatu massa kecil sel terinfeksi dalam bintil

5

pembagian pesat dari sel bakteri dan inang

7-9
12--18
12

23

bintil mulai tampak
jaringan bakteroid berwarna merah muda, mulai terjadi fiksasi N

sebagian besar pembagian sel berhenti priode aktif fiksasi N

28--37
28

bintil maksimum besarnya

50--60
50

pelapukan bintil
20







Cendawan :
 Menguntungkan :
 Dekomposisi bahan organik jadi hara mineral
 Simbiose dengan akar untuk melarutkan hara
dan serapannya (mikorhiza)
Mikorrhiza :
 Meningkatkan ekstraksi air tanah
 Meningkatkan penyerapan hara, terutama p oleh
akar
Cacing, semut, serangga kecil (menambah kesuburan
tanah)

21

Mycorhica

5
4
3
2
1

0

0,1

0,2

0,4
Pupuk TSP (kg)

Tanggap Pemupukan P Terhadap
Bobot Kering Ubi Kayu (Diberi Mikorhiza dan Tanpa Mikhoriza)
22

ATMOSFER TANAH




Kandungan CO2 tanah > dari udara
Kandungan O2 tanah < dari udara

Dipengaruhi respirasi akar & mikroorganisme
 Air tanah (dibahas dalam hubungan air tanah &
tanaman)

23

KLASIFIKASI TANAH


Di daerah lembab :







Tanah tundra
Podsolik
Laterik

Di daerah arid & semi arid :







Timbunan serasah & humus tebal
Reaksi tanah masam
Oksida besi & air telah tercuci dari horizon atas
Organisme tanah utama : cendawan
Potensi baik untuk pertanian

24



Pada tahun 1965 kelompok survai tanah amerika menggunakan
sistem baru : “ the seventh approximation”
approximation”












Mencakup 8000 seri tanah & 80 000 tipe dan fase tanah
Derajat ketepatan tinggi
Menekankan sifatsifat-sifat tanah
Berbeda dengan sistem lain dalam hal !
 Nomenklatur dari kategori tinggi seluruhnya baru
 Difinisi dari kelaskelas-kelas lebih kuantitatif dan spesifik
Ada 10 ordo tanah
Misal : oxisol :
 Oxi : oksida
 Sol : tanah
Artinya :
Tanah tropika yang mengandung sejumlah besar oksida besi & Ali

Kategori lebih rendah mencakup subordo, kelompok besar
subkelompok, famili, seri dan tipe tanah, subordo diberi nama
menurut wajah horizon yang menyolok

25

KESUBURAN TANAH
Tingkatan kesuburan tanah tergantung :
 Kelarutan hara
 pH tanah
 Kapasitas tukar kation (KTK)
 Tekstur tanah
 Jumlah bahan organik

26

NITROGEN
Nitrogen :





Membatasi pertumbuhan
Bentuk tersedia ion NO3- dan NH4+
Bentuk NO2 tidak stabil & meracuni

Fiksasi N :




Tanaman kacangkacang-kacangan
Ganggang biru hijau : Anabaena
Anabaena sp Yang hidup pada inang Azolla
Azolla pinnata Di lahan
sawah
Di udara N2 + H2  NH3

Bantuan kilat



Penguraian asam amino melalui amonifikasi & nitrifikasi
Asam--asam amino
Asam

amonifikasi
---------
--------

NH4+ (ion amonium)

Nitrifikasi

NH4+ -------  NO2- (ion nitrit) -------------
 NO3- (ion nitrat)
Nitrosomonas
nitrobakter
Nitrosococcus
27



N hilang dari tanah melalui :




Pemanenan
Pencucian
Denitrifikasi

Penambahan dan Pengambilan dari Tanah
N YANG DITAMBAHKAN
CARA
Sisa tanaman +
hewan

Kg/ha
Variasi

fiksasi N
simbiotik
non simbiotik

40-200
40-50

listrik & hujan

5-6

N YANG DIAMBIL
CARA
Pemanenan
tanaman

Kg/ha
Variasi

Pencucian
rotasi tanaman
Tanah bera

5-10
60-70

Erosi
denitrifikasi

5-6
40-50
28

FOSFOR DAN KALIUM
FOSFOR (P)





Lebih stabil dalam tanah
Diikat oleh kalsium, magnesium, besi, & alumunium (fiksasi fosfat)
 membuatnya tidak tersedia buat tanaman

Ketersediaan fosfor tergantung ph tanah :




pH 22-5, p diendapkan oleh kompleks aluminium & besi
pH 77-10 diendapkan oleh kompleks kalsium
pH 55-7 dalam bentuk mono atau dikalsium fosfat dapat tersedia
bagi tanaman

KALIUM ATAU POTASSIUM (K)




Tersedia dalam bentuk ion
Banyak dalam tanah mineral
Rendah pada tanah organik
29

Nitrogen
NO3

Fosfat
PO4

Kalium
K2O

Gerakan N, P, dan K secara relatif dalam tanah. Gerakan N yang
sangat cepat disebabkan kelarutan sempurna dari nitrat. Gerakan P
dikendalikan oleh rendahnya kelarutan persenyawaaan P.
Walaupun persenyawaan K dalam tanah stabil, gerakan K
dikendalikan oleh sifat pertukarannya dengan fraksi-fraksi koloid
(Panah ke atas = pengambilan oleh tanaman
Panah ke bawah = kehilangan karena larut/erosi)
30



Kalsium (Ca)









Jarang tanaman kekurangan Ca
Berpengaruh pada mikroorganisme tanah, pH tanah sehingga
berpengaruh pada absorbsi ionion-ion lain
Sering ditambahkan dalam tanah sebagai kapur pertanian
(kaptan)
Tersedia dalam bentuk kation
Mempengaruhi mutu buah (tomat, apel dll)

Magnesium (Mg)





Tersedia dalam bentuk kation
Sering kekurangan pada tanah pasir yang masam di daerah
lembab
Sangat diperlukan untuk pembentukan klorofil

31



Sulfur (belerang, S)






Mangan (Mn)







Ditambahkan oleh hujan didaerah industri (SO2)
Sumber utama berasal dari bahan organik dan gunung berapi
Sering ditemukan defisiensi pada tanah yang rendah bahan
organiknya
Tersedia dalam bentuk ion
Pada tanah alkalis, bahan organik tinggi, suasana aerobik,
mangan dioksidasi, maka tidak tersedia bagi tanaman
Pada tanah masam, bahan organik rendah, suasana anaerob,
sering terjadi keracunan mangan

Boron, Seng, Tembaga, & Molibdenum (B, Zn, Cu, Mo)




Diperlukan dalam jumlah kecil
Jarang terjadi defisiensi
Mempengaruhi mutu pucuk/bunga
32

HUBUNGAN AIRAIR-TANAH
TANAH--TANAMAN


Peranan air pada tanaman :















Bahan baku fotosintesis
Senyawa utama pembentuk protoplasma
Pelarut dan media pengangkutan hara
Medium untuk reaksireaksi-reaksi metabolisme
Menjaga turgiditas dari selsel-sel jaringan
Penting pada fase pemanjangan sel

Kebutuhan air :


jumlah satuan air yang diisap per satuan bobot kering yang dibentuk (Contoh :
cemara 50 (g air/ g BK) ; sayuran 2500 (g air/ g BK); umumnya 300300-1000 ( g
air/ g BK)

Transpirasi =


kehilangan air melalui permukaan tanaman (jaringan hidup)

Evapotranspirasi =


kehilangan air dari suatu areal pertanaman lewat evaporasi (penguapan) dan
transpirasi

Kehilangan air tergantung :


suhu, kelembaban relatif & gerakan udara
33







Kelembaban tanah :



Air mengalir dari potensial air tinggi ke potensial air rendah
Pada tanah kering, gerakan cepat dan sebaliknya

Air dalam tanah terdiri dari :


Air kapasitas lapang : jumlah air maksimum setelah air
gravitasi habis (tuntas)
 Air higroskopik : air yang terikat oleh partikel tanah; tidak
tersedia bagi tanaman
 Air kapiler : air yang berada antara kapasitas lapang dan air
higroskopik jumlah yang tersedia bagi tanaman
Titik layu permanen : kandungan air tanah pada saat terjadi
kelayuan yang tidak dapat balik

Air higroskopis

Air tersedia

Air gravitasi
34



Daya pegang air tanah liat > tanah pasir







Tekanan pada kapasitas lapang = -0,3 bar
Tekanan pada titik layu permanen untuk tanaman :





Bila diberi bahan organik, tanah pasir dapat lebih menahan air
Bila diberi bahan organik, tanah liat dapat lebih berporiberpori-pori
(beraerasi)



Hidrofit (perlu air banyak) = - 7 bar
Mesofit (perlu air sedang) = - 15 bar
Xerofit (perlu air sedikit) = - 30 bar (1 bar = 1.019 atm)

Gerakan air tanah



Perkolasi : gerakan air melalui tanah, di dalam tubuh tanah, ke
segala arah
Infiltrasi : gerakan air masuk ke dalam tanah, lewat permukaan
tanah

35

FAKTOR SUHU




Suhu mempengaruhi = kecepatan reaksi kimia, aktifitas
enzim, aliran sito plasmik dan respirasi
Q 10 = 2.4 : setiap kenaikan suhu sebesar 10°
10° C reaksi
kimia naik 2.4 kali lipat
Enzim :
 Pada suhu optimum : enzim stabil & berfungsi
 Pada suhu dingin : enzim stabil, tidak berfungsi
 Pada suhu tinggi : enzim rusak, tidak berfungsi
 Suhu mempengaruhi pertumbuhan tanaman lewat
pengaruhnya pada :



Respirasi, fotosintesis, pembelahan dan pendewasaan sel,
yang akhirnya
Mempengaruhi pematangan, dormansi, pembungaan,
pembuahan atau pembentukan umbi atau cadangan pangan
36



Suhu kardinal : suhu dimana perubahan kecepatan
proses yang berlangsung adalah kritikal bagi survival
pertumbuhan atau daya membiak tanaman







Maksimum : 54°
54° C
Minimum : 5°
5° C

Suhu terlalu tinggi dapat menyebabkan desikasi
(kekeringan) yang menyebabkan koagulasi protein
sehingga menyebabkan kematian tanaman
Satuan panas (heat unit) waktu yang diperlukan untuk
mencapai panen dihitung dari nilai waktu suhu yang
dihitung berdasar nilai suhu dasar tertentu

37

S =  (T - T minimum) t






S = satuan panas (°
(°C hari)
T = suhu harian
T minimum = suhu dasar, dimana tanaman masih dapat tumbuh
(misal untuk jagung 10°
10°C)
t = lama tumbuh sampai panen
Contoh :
 Jagung mempunyai heat unit 1120 satuan. Jika ditanam di
Bogor dengan suhu harian 26°
26°C. Berapa umur panennya ?








S =  (T – T minimum) t
1120 satuan = (26°
(26°C - 10
10°°C) t
1120 satuan = 16 satuan t
t = 1120 : 16 = 70 hari

Setiap naik 1000 m suhu udara turun 5°

Berapa umur panen di



Tangerang (29°
(29°C)
Cipanas (22°
(22°C)

38

FAKTOR CAHAYA


Cahaya :







Kualitas
Intensitas
Lama penyinaran

Kualitas cahaya





Etiolasi merupakan wujud morfologi tanaman kurang cahaya
diakibatkan distribusi tidak merata dan sintesis auksin kurang
Cahaya menyebabkan auksin rusak; konsentrasi pada tempat
bertentangan dengan cahaya lebih tinggi sehingga batang
memanjang lebih cepat dari yang terkena cahaya (tempat
pertumbuhan = membelok kecahaya !)
Kualitas cahaya :
 Ultra violet : 0.30.3-0.4 mikron (300
(300--400 mu)
 Fotosintesis (400(400-700 nm)
 Infra merah : 0.70.7-10 mikron (700 - 1000 mu)
39







Bagian spektrum tampak yang mengakibatkan arah gerakan
(fototropisme) adalah ungu, biru dan hijau
Bagian merah yang paling efektif untuk fotosintesis, tidak efektif
untuk fotofoto-tropisme
Kualitas cahaya mempengaruhi perkecambahan dan
pembungaan

Intensitas cahaya








Tanaman yang senang cahaya adalah yang mempunyai
kejenuhan cahaya  2500 fc (26900 lux)
Tanaman senang naungan adalah yang mempunyai kejenuhan
cahaya  1000 fc (10760 lux)
Naungan buatan : kasa, plastik, kerai, tolenet
1 fc (ft candle) = 10.760 lux (lx)
1 klx = 1,5 10-2 kal/cm2/menit
1 kal/cm2/menit = 6, 98 10-2 W/cm2
Tanaman senang cahaya disebut heliofit
40





Daun yang ternaungi biasanya lebih lebar, namun tipis
(tembakan pembalut cerutu, agar lebar dan tipis, perlu
dinaungi)

Panjang hari


Fotoperiodisme : respon tanaman terhadap panjang hari (ada
cahaya)












Tanaman hari pendek (anggrek cattleya, mentimun, kentang,
kedelai, krisant)
Tanaman hari panjang (bit gula, lobak dahlia)
Netral (tomat, kapas, tembakau, padi, jagung)

Tanaman hari pendek dan hari panjang ditentukan oleh titik
kritis
Titik kritis untuk tanaman hari panjang ―8 jam‖ dan hari pendek
―15 jam‖
Tanaman hari pendek : tanaman yang dapat berbunga jika
mendapat penyinaran kurang dari 15 jam
Tanaman hari panjang : tanaman yang dapat berbunga jika
mendapat penyinaran lebih dari 8 jam
Tanaman netral : tidak dipengaruhi oleh titik kritis untuk
berbunga
41

KEADAAN FAKTOR PEMBATAS






Semua faktor lingkungan tersebut, bila berada dalam
suatu situasi yang menyebabkan laju pertumbuhan
rendah, disebut faktor pembatas. Lihat gambar
hukum minimum Liebig ! (untuk unsur hara)
Betapapun besarnya faktor lain diperbaiki, bila faktor
pembatas tersebut tetap, hasil panen tidak akan
meningkat. Hal tersebut berlaku dengan faktor suhu,
cahaya, kelembaban, dll. Karena itu perlu
memperhatikan syarat ekologi !
Berlaku hukum Minimum Liebig’s : hasil maksimum
suatu proses ditentukan oleh faktor yang paling
minimum

42

Hukum Minimum Liebig’s

S

K

P

C
N

O

H

Ca
Mg

Zn

Fe

Volume air maksimum ditentukan tinggi bilah Fe (ini
merupakan faktor pembatas)

43

Tipologi Lahan
Hutan
Sub tropis

Humid

Lahan
Basah

Lahan
Kering

Tropis

Semi humid

Lahan
Basah

Lahan
Kering

Semi arid

Semi arid

Lahan
Basah

Lahan
Kering

44









Berdasarkan Bulan Basah (BB) :
 Humid
: lebih besar 7 BB
 Semi humid : 4.5 – 7 BB
 Semi Arid
: 2 – 4.5 BB
Lahan Basah : Lahan yang mempunyai kandungan air tanah lebih dari
kapasitas lapang
Lahan Kering : Lahan yang mempunyai kandungan air tanah kurang dari
kapasitas lapang
Berdasarkan Ketinggian Tempat :


Lahan Dataran Rendah
 Lahan Dataran Tinggi
Lahan Basah

Lahan Rawa :
 Pasang Surut : Berdasarkan Tinggi Muka Air : Tipe A, B, C
 Lebak : Berdasarkan Tinggi Muka Air : Tipe A, B, C
 Lahan Sawah :
 Sawah Beirigasi :






Teknis
Semi Teknis

Sawah Tadah Hujan
45

Kendala--kendala budidaya tanaman di lahan basah
Kendala
dan kering


Lahan basah






Kelebihan air (perlu drainase atau tata air yang baik)
Pirit tinggi (FeS), terutama pada lahan pasang surut (perlu tata air yang
baik)
pH rendah, terutama pada lahan gambut disebabkan oleh pelepasan
asam--asam organik
asam

Lahan kering





Sering kekurangan air (perlu pengaturan waktu tanam, pemberian
mulsa)
Erosi tinggi (perlu konservasi tanah dan air)
pH rendah, pada tanahtanah-tanah mineral tua disebabkan oleh Aldd
Kandungan bahan organik rendah

46

Penggunaan Lahan Untuk Budidaya Tanaman



Pasang Surut : Lahan yang terkena langsung oleh pasang
surut air laut
Lebak : Lahan yang terkena langsung pasang surut dari sungai


Tipe A : lahan terus menerus kondisi airnya tergenang



Komoditi : Padi terus menerus selama satu tahun
Tipe B : lahan saat tertentu (MH) airnya tergenang dan saat
tertentu (MK) tidak tergenang



Komoditi : Padi – Palawija
Tipe C : lahan yang tinggi muka airnya sekitar 50 cm di bawah
permukaan tanah
Komoditi : Palawija, dan Perkebunan misal kelapa

47





Lahan Sawah :



Tanaman pangan : padi, jagung, kedelai
Tanaman sayuran : Kacang panjang, timun, bawang merah

Lahan Kering :









Tanaman Pangan : Padi gogo, jagung, kedelai, umbiumbi-umbian
Tanaman Perkebunan : kelapa, kelapa sawit, kopi, kakao, karet,
teh
Tanaman ObatObat-obatan : jahe, kencur, kunyit, temu lawak
Tanaman Serat
: rami, pisang abacca
Tanaman sayuran
: tomat, wortel, kentang, kacang panjang,
timun, buncis
Tanaman BuahBuah-buahan : pepaya, pisang, jeruk, alpokat,

48

Penentuan Pola Tanam


Tanaman semusim





Penentuan bulan basah dan bulan kering menurut Oldeman bisanya
digunakan untuk menentukan pola tanam tanaman semusim di Indonesia
Menurut Oldeman digolongkan bulan basah, jika jumlah curah hujan lebih
besar dari 200 mm/bulan, dan digolongkan bulan kering jika kurang dari
100 mm/bulan

Tanaman tahunan






Penentuan bulan basah dan bulan kering menurut Schemidt dan Ferguson
biasanya digunakan untuk menentukan pola tanam tanaman tahunan di
Indonesia
Menurut Schemidt dan Ferguson digolongkan bulan basah, jika jumlah
curah hujan lebih besar dari 100 mm/bulan, dan digolongkan bulan kering
jika kurang dari 60 mm/bulan
Pengelompokkan menurut Schemidt dan Ferguson : 00-1.5 BK (tipe A), 1.5
1.5--3
BK (tipeB), 33-4.5 BK (tipeC), 4.54.5-6 BK (tipe D), 66-7.5 BK (tipe E), 7.57.5-9 BK
(tipe F), 99-10.5 (tipe G), lebih 10.5 BK (tipe H)

49