analisis prestasi koperasi simpan pinjam

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................2
1.2. Maksud dan Tujuan Praktek Lapang..........................................2
1.3. Identifikasi Potensi dan Kendala Koperasi terkait dengan
Topik..........................................................................................4
1.4. Output dan Outcome..................................................................6
BAB II KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK LAPANG.......................7
2.1. Sejarah Berdirinya Koperasi......................................................8
2.2. Prestasi yang Pernah Diraih Koperasi........................................8
2.3. Manajemen Kelembagaan Koperasi.........................................14
2.4. Manajemen Keanggotaan Koperasi..........................................16
2.5. Kegiatan Usaha Koperasi.........................................................17
2.6. Keadaan Keuangan Koperasi...................................................17
BAB III IMPLEMENTASI JATI DIRI DAN KEUANGAN KOPERASI....18
3.1. Konsep Jati Diri Koperasi........................................................19
3.2. Implementasi Nilai Nilai Koperasi...........................................19
i

3.3. Implementasi Prinsip Koperasi................................................19

3.4. Tujuan, Landasan dan Indikator Penilaian Koperasi
Berprestasi................................................................................19
BAB IV KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA PRAKTEK
LAPANG...........................................................................................10
4.1. Aktivitas yang Dilakukan.........................................................20
4.2. Hambatan Hambatan yang Ditemui.........................................20
4.3. Upaya Mengatasi Masalah Masalah........................................22
BAB V PEMBAHASAN...............................................................................22
5.1. Analisis dan Pembahasan Terhadap Keadaan Kelembagaan,
Keanggotaan, Usaha, dan Keuangan.........................................22
5.2. Analisis Pelaksanaan Penilaian Koperasi Berprestasi...............25
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI........................................26
6.1. Kesimpulan...............................................................................27
6.2. Rekomendasi............................................................................28
6.2.1. Koperasi........................................................................29
6.2.2. Institut...........................................................................32
6.3.3. Mahasiswa....................................................................37

ii


DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................38

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Menurut pasal 1 ayat 1 UU No25/1992 pengertian Koperasi adalah badan

usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Pengertian Koperasi diatas mengandung konsep keanggotaan atau
organisasi Koperasi, serta mengandung prinsip prinsip yang menjadi landasan
dalam kegiatan kegiatan koperasi, dan mencakup pula peran Koperasi dalam
menggerakan perekonomian rakyat dengan membangun, mengembangkan
potensi, dan kemampuan ekonomi anggota.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ramudi Arifin (2002:10), Koperasi

adalah perusahaan yang dimiliki secara kolektif oleh anggotanya, dengan tugas
memberikan pelayanan-pelayanan yang menunjang peningkatan kesejahteraan
anggota. Pada pengertian tersebut kita dapat melihat tujuan pokok yang menjadi
perhatian utama koperasi yaitu bagaimana Koperasi dapat meningkatkan
kesejahteraan anggotanya yang berperan sebagai seorang pemilik dan sebagai
seorang pelanggan.
Selain teori dan konsep mengenai koperasi dari para ahli dan Undang
Undang tentang perkoprasian yang menjadi acuan dalam menciptakan, serta
mengembangkan koperasi, Kementrian Koperasi dan KUKM sebagai lembaga

1

negara juga memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam menumbuh
kembangkan koperasi. Salah satu program pengembangan koperasi adalah
mengadakan penilaian terhadap prestasi yang dicapai Koperasi dalam kurun
waktu tertentu melalui Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006.
Koperasi Berprestasi adalah Koperasi yang memiliki prestasi dalam
pencapaian kinerjanya dilihat dari aspek organisasi, aspek tatalaksana dan
manajemen, aspek produktivitas, serta aspek manfaat dan dampak koperasi yang

ditetapkan dengan keputusan menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah.
Konsep konsep mengenai jati diri Koperasi dan program penilaian
Koperasi Berprestasi di atas memberikan pengetahuan dan gambaran mengenai
konsep koperasi yang ideal agar dapat sejalan dengan jati dirinya, serta membantu
dalam perbaikan koperasi secara terus menerus. Teori teori mengenai Koperasi
juga mengandung arahan arahan agar Koperasi dapat berperan sebagaimana
fungsi dan tujuannya, serta diharapkan dapat terus berkembang sebagai gerakan
ekonomi rakyat.
Akan tetapi pemahaman mengenai koperasi tersebut belumlah dapat
dirasakan secara nyata oleh penulis selaku mahasiswa Institut Koperasi Indonesia,
khususnya dibidang praktis. Selain itu problematika dan tantangan yang dimiliki
Koperasi dalam menjalankan kegiatannya dilapangan belumlah diketahui secara
nyata oleh penulis beserta kelompok selaku mahasiswa Institut Koperasi
Indonesia.
2

Selain itu sebagai seorang mahasiswa di bidang Koperasi tentunya
memiliki tanggung jawab dalam pengabdian masyarakat sesuai dengan isi Tri
Darma perguruan tinggi. Dengan demikian mahasisiwa dituntut untuk memajukan

masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan yang diperolehnya, dalam hal ini
mahasiswa IKOPIN dituntun untuk dapat ikut serta dalam pengembangan
masyarakat melalui Koperasi.
Untuk meningkatkan kemampuan dan pengembangan wawasan berpikir
mahasiswa agar berorientasi didunia nyata, maka Institut Koperasi Indonesia
menyelenggarakan praktek kerja lapangan yang wajib diikuti oleh Mahasiswanya
sebagai wujud nyata dari Tri Darma Perguruan Tinggi. Praktek kerja lapangan
yang dilakukan oleh Institut Koperasi Indonesia berdasarkan pada misi dan kajian
ilmu yang di ajarkan di bangku perkuliahan, sehingga tempat dan objek praktek
kerja lapangan adalah koperasi.
Adapun sasaran dari praktek kerja lapangan dari praktek kerja lapang ini
meliputi kegiatan observasi aktivitas nyata koperasi yang berkaitan dengan ilmu
lain yang mendukung serta membantu pelaksanaan tugas-tugas manajemen
koperasi dalam batas-batas yang mampu dilaksanakan sebagai wadah untuk
memperoleh pengalaman praktis.
Berdasarkan latar berlakang di atas, maka terdapat rumusan masalah yaitu
belum diketahuinya gambaran mengenai prestasi Koperasi dari aspek organisasi,
aspek tatalaksana dan manajemen, aspek produktivitas, serta aspek manfaat dan
dampak koperasi yang menjadi objek praktek kerja lapang. Dalam hal ini
Koperasi yang menjadi objek penelitian dan praktek kerja lapangan adalah


3

Koperasi Simpati yang beralamat di Jl. Alternatif Puspanegara RT.04/10
Kecamatan Citeureup Bogor 16810.
Maka, penulis beserta kelompok yaitu kelompok 24, bersama sama ikut
serta dalam kegiatan praktek kerja lapang agar dapat menambah wawasan
dibidang praktis, mampu meningkatkan kemampuan analisis berdasarkan hasil
observasi berdasarkan data data empirik yang ditemui dilapangan, serta
diharapkan menjadi sarana penulis dan kelompok sebagai mahasiswa di bidang
perkoprasian untuk dapat ikut berperan dalam pengembangan ekonomi
masyarakat melalui Koperasi. Maka atas dasar itulah penulis beserta kelompok
membuat laporan praktek lapang dengan judul “Analisis Koperasi Berprestasi
Pada Koperasi Simpati Citeureup Bogor”.
1.2.

Maksud dan Tujuan Praktek Lapangan.

1.2.1.


Maksud Praktek Lapang
Adapun maksud dari diadakannya pelaksanaan Praktek Lapang di

Koperasi Simpati Citeureup adalah sebagai berikut:
1.

Untuk melihat dan mengetahui bagaimana keadaan koperasi yang

2.

sebenarnya.
Mengetahui bagaimana kegiatan Koperasi Simpati Citeureup sebagai objek

3.

studi.
Untuk mengetahui gambaran permasalahan umum koperasi meliputi

4.
5.


Keuangan, SDM, Pemasaran dan Bisnis wilayah sekitar.
Untuk melakukan Penilaian Prestasi Koperasi.
Membagi wawasan dan pengetahuan selaku mahasiswa IKOPIN dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada di koperasi.

4

6.

Sebagai pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan
pengabdian pada masyarakat.

1.2.2.

Tujuan Praktek Lapang
Sedangkan tujuan dari Praktek Lapang ini antara lain:

1.


Memberi pemahaman lebih bagi kami Mahasiswa IKOPIN bagaimana nilainlai Koperasi dan Implementasi

2.

Jati Diri Koperasi yang diterapkan di

Koperasi atau di Lapangan dan Membentuk Jati Diri Koperasi.
Memberi pemahaman dan kesempatan kepada kami selaku mahasiswa
IKOPIN untuk melakukan analisis terhadap Penilaian Prestasi Koperasi

3.

dengan tujuan untuk memotivasi Koperasi lebih meningkatkan koperasinya.
Memberikan Pelatihan Bagi Kami Mahasiswa IKOPIN Pelaksanaan Kegiatan

4.
5.

Koperasi di Lapang.
Melakukan pengidentifikasian masalah-masalah yang dialami koperasi.

Memberikan inovasi untuk meminimalisir permasalahan yang ada di
Koperasi.

1.3.

Identifikasi Potensi dan Kendala Koperasi terkait dengan Topik
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dimaksud potensi adalah

kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki oleh seseorang,
namun belum digunakan secara maksimal. Potensi merupakan suatu daya yang

5

dimiliki oleh manusia. Akan tetapi, daya tersebut belum dimanfaatkan secara
optimal. Sedangkan kendala adalah faktor internal maupun eksternal yang dapat
menghambat Koperasi dalam mencapai tujuannya.
Berdasarkan pengertian di atas maka untuk mengidentifikasi potensi dan
kendala yang dimiliki perusahaan, dapat digunakan suatu alat identifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang disebut analisis SWOT.
Mengutip dari Wikipedia, analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis

yang

digunakan

untuk

mengevaluasi

kekuatan

(strengths),

kelemahan

(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek
bisnis/perusahaan atau suatu spekulasi bisnis. Maka untuk mengidentifikasi
potensi Koperasi dapat menggunakan analisis kekuatan dan peluang yang dimiliki
oleh Koperasi. Sedangkan untuk mengidentifikasi kendala koperasi dapat
menggunakan analisis kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threat).
1.3.1. Identifikasi Potensi Koperasi
Kekuatan merupakan kondisi internal yang menunjang suatu organisasi
untuk mencapai objektif yang diinginkan. Kekuatan Koperasi Simpati dapat
dilihat dari aspek keuangan, aspek Sumber Daya Manusia, aspek operasional, dan
aspek pemasaran, antara lain sebagai berikut.
a.

Kekuatan Keuangan
Kekuatan keuangan yang dimiliki Koperasi Simpati antara lain:
1. Net Performing Loan Ratio yang rendah sebesar 1.24% dari standar
maksimal 5%

6

2. Pertumbuhan asset yang tinggi sebesar 32.7% per tahun dari standar
ideal industri sebesar lebih dari 3.35%
b.

Kekuatan Sumber Daya Manusia
1.

Karyawan Koperasi memiliki loyalitas yang tinggi

2.

Budaya kerja yang baik

3.

Rasa kekeluargaan antara anggota, pengurus, dan manajemen
terjalin dengan baik.

4.

Budaya pelatihan yang terdapat di Koperasi Simpati menghasilkan
Sumber Daya Manusia yang terdidik dengan baik, dan memiliki
skill yang baik.

c.

Kekuatan Operasional
1.

Sistem Informasi Akutansi yang baik dengan dukungan manajemen
informasi yang baik menggunakan software Pro 2000, sehingga
memberikan kecepatan dalam memperoleh informasi keuangan.

2.

Sistem informasi Akutansi yang baik dan cepat memudahkan dalam
proses pengawasan atau controlling.

3.

Sistem Informasi keuangan yang baik membuat manajemen dan
pengurus cepat dalam mengambil keputusan.

4.

Fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang berupa kantor yang
nyaman, aula dan ruang pertemuan yang besar untuk ruang
pelatihan dan rapat.

5.

Tempat Pelayanan Anggota yang menjangkau domisili anggota
dengan 3 kantor cabang.

7

d.

Kekuatan Pemasaran
1.

Citra Koperasi Simpati yang baik di masyarakat sekitar, khususnya
di kecamatan Citeureup dan Gunung Putri Kabupaten Bogor

2.

Tingkat kepuasan anggota yang tinggi terhadap pelayanan Koperasi
sehingga anggota yang puas merekomendasikan kualitas Koperasi
dengan sendirinya atau terjadi proses Word of Mouth oleh anggota.

3.

Produk produk Koperasi Simpati yang memenuhi kebutuhan dan
keinginan anggota

4.

Tingkat bunga pinjaman yang bersaing dengan Bank umum, BPR
dan Koperasi lain

5.

Tempat Pelayanan yang menjangkau domisili anggota

Opportunity merupakan kondisi eksternal yang memberikan peluang bagi
perkembangan organisasi dimasa yang akan datang. Berikut adalah kondisi
eksternal yang menjadi peluang bagi Koperasi Simpati.
1. Jumlah penduduk kabupaten Bogor yang padat berjumlah 5.331.149

jiwa, khususnya Jumlah penduduk disekitar Koperasi Simpati di
daerah kecamatan Citeureup sebesar 218.685 jiwa dan Jumlah
penduduk kecamatan Gunung Puteri sebanyak 388.766 merupakan
peluang yang besar bagi perkembangan jumlah anggota Koperasi yang
saat ini baru beranggotakan 3.730 anggota.
2. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Kabupaten Bogor khususnya di

daerah kecamatan Citeureup dan Gunung Puteri yang merupakan
kawasan industri.

8

3. Banyaknya perusahaan perusahaan besar berskala nasional dan
multinasional di daerah kecamatan Citeureup dan Gunung Putri
membuat pendapatan per kapita masyarakat Citeureup dan Gunung
relatif baik dan terus meningkat setiap tahunnya.
1.3.2. Identifikasi Kendala Koperasi
Kendala adalah faktor faktor yang dapat menghambat Koperasi dalam
mencapai tujuannya. Adapun untuk melihat kendala Koperasi dapat dibagi
menjadi kendala internal dan kendala eksternal. Kendala internal dapat dianalisis
melalui kelemahan (weakness) Koperasi, sedangkan kendala eksternal dapat
dianalisis menggunakan faktor ancaman (Threat).
Weakness merupakan kondisi internal yang menghambat suatu organisasi
umtuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut adalah kelemahan kelemahan
Koperasi Simpati.
1.

Sistem Informasi belum terintegrasi antara kantor pelayanan pusat
dengan kantor kantor cabang

2. Sistem informasi yang belum terintegrasi antara Koperasi Simpati
dengan lembaga keuangan lainnya, baik itu Koperasi sejenis maupun
Bank Umum dan BPR, sehingga rekam jejak nasabah bermasalah
dilembaga keuangan lain tidak diketahui oleh Koperasi
3. Pembagian tugas karyawan Koperasi belum terspesialisasi, sehingga
fokus terbagi antara manajemen operasional, pemasaran, keuangan, dan
Sumber Daya Manusia.

9

4. Regenerasi pengurus, dan pengawas relatif sulit mengingat kesibukan
anggota dan kompetensi anggota
5. Ratio pinjaman beredar masih 65.9%, artinya transaksi pinjaman
anggota masih rendah
6. Tingkat aset tidak menghasilkan masih tinggi yaitu 26.4% dari standar
idealnya kurang dari sama dengan 5%
7. Profitabilitas masih rendah kurang dari 1%
8. Kurangnya riset pemasaran dan perkembangan inovasi produk produk
Koperasi Simpati sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan
keinginan anggota.
Threat (ancaman) adalah faktor penghambat eksternal organisasi dalam
mencapai tujuannya. Adapun ancaman eksternal bagi Koperasi simpati adalah
sebagai berikut.

1.

Pesaing yang terus berkembang baik Koperasi, Bank Umum, BPR, dan
Bank Keliling lain yang terus berbenah diri dan berkembang serta
berusaha untuk membangun citra positif untuk merebut sebagian pangsa
pasar jasa keuangan merupakan sebuah ancaman Koperasi Simpati

2.

Krisis Global, tidak bisa di pungkiri bahwa pengaruh ekonomi global
dapat mengancam industri yang berorientasi ekspor khususnya perusahaan
multi nasional. Hal itu dapat menggangu ekonomi anggota yang sebagian
besar adalah karyawan perusahaan perusahaan multinasional.

10

3.

Bencana alam, bencana seperti banjir dapat mengganggu aktivitas
perekonomian dan stabilitas ekonomi anggota Koperasi Simpati.

4.

Suku Bunga bank, suku bunga berpengaruh terhadap daya beli
masyarakat, apabila suku bunga turun maka daya beli akan naik, namun
apabila suku bunga naik maka akan terjadi penurunan daya beli
masyarakat dan menjadi salah satu ancaman bagi penjualan produk.

5.

Kebijakan pemerintah, kebijakan pemerintah merupakan suatu hal yang
sangat perlu di perhatikan, hal ini menjadi suatu faktor yang berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup Koperasi. Contoh kecil adalah kenaikan
harga bbm, ini memicu penurunan daya beli masyarakat dan menurunkan
minat untuk menabung.

6.

Masyarakat cenderung meminati layanan perbankan yang simple dan
menawarkan berbagai macam fleksibilitas serta berbagai macam hadiah
yang menggiurkan.

7.

Tingkat inflasi yang terus meningkat mengurangi minat masyarakat untuk
menyimpan uang di Koperasi maupun lembaga keuangan lain.

1.4.

Output dan Outcome
Mahsun (2006:31) memaparkan bahwa pengukuran kinerja organisasi

sektor publik meliputi aspek-aspek yaitu kelompok input, kelompok process,

11

kelompok output dan kelompok outcome. Pembahasan akan difokuskan kepada
pengertian kelompok keluaran dan kelompok outcome antara lain sebagai berikut.
Kelompok keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung
dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik atau nonfisik. Sedangkan
Kelompok

hasil (outcome) adalah

segala sesuatu yang

mencerminkan

berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah yang mempunyai efek
langsung.
Mengacu pada pengertian output dan outcome di atas, maka kegiatan
praktek lapang di Koperasi Simpati menghasilkan output dan outcome sebagai
berikut.
1.4.1. OUTPUT
Output yang dihasilkan dengan adanya praktek lapang di Koperasi Simpati
adalah sebagai berikut :
a.
Bagi Mahasiswa
Meningkatnya pemahaman mahasiwa mengenai implementasi jatidiri
koperasi dan mampu berperan aktif dan kreatif dalam mengaplikasikan
b.

teori perkoperasian dari teori yang telah diperoleh diperkuliahan.
Bagi Institut
Bertambahnya data dan informasi aktual dari koperasi-koperasi yang
dijadikan lokasi praktek lapang serta bertambahnya data dan informasi
perkoperasian yang aktual dari kota tempat dilaksanakannya praktek
lapang. Menjalin hubungan silahturahmi antara Institut dengan koperasi

c.

lokasi tempat praktek lapang.
Bagi Pemda/Pemkot
Diperolehnya keragaman potensi dan masalah koperasi di wilayah
Kabupaten/Kota setempat, sebagai masukan dalam penetapan kebijakan
pengembangan koperasi.

12

d.

Bagi koperasi
Diperoleh hasil laporan yang telah dilaksanakan oleh mahasiwa sebagai
bahan dasar dalam pengambilan keputusan untuk mengembangkan potensi

1.4.2.

usaha Koperasi sesuai dengan kebutuhan anggotanya.
OUTCOME
Outcome yang didapatkan dengan adanya kegiatan praktek lapang di

Koperasi Simpati adalah sebagai berikut :
a.
Mahasiswa dapat praktek langsung ke lapangan yaitu di koperasi dengan
keadaan Koperasi yang sebenarnya dan dapat menerapkan secara langsung
b.

ilmu dan teori perkoperasian yang didapatkan selama diperkuliahan.
Mengetahui cara kerja pada setiap unit usaha koperasi mulai dari

c.

pelayanan, input data, pelaporan dan teknis kerja.
Mengetahui kemampuan koperasi dalam menerapkan jati diri koperasi
serta mengidentifikasi potensi yang dimiliki oleh koperasi yang dapat

d.

dikembangkan.
Mengetahui prestasi koperasi dengan cara melakukan analisis penilaian
prestasi Koperasi.

13