Konsep Manusia dalam islam manusia dicip

KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN 1
PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSIS
HAND OUT
AKADEMI KEBIDANAN AL-ISHLAH CILEGON
FIKY ROFIQOHE.F., SKM
2014 - 2015

HAND OUT
Topik
Sub Pokok
Objektif
Perilaku
Mahasiswa

Referensi

: Konsep Manusia
: Menguasai dan memahami Konsep Manusia
: Setelah Mengikuti pelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian konsep manusia
2. Menjelaskan klasifikasi konsep manusia

3. Menjelaskan pengertian manusia sebagai sistem
4. Menjelaskan pengertian manuisa sebagai adaptasi dan asumsi dasar menurut
adaptasi Roy
5. Menjelaskan pengertian manusia sebagai mahluk biopsikososial dan spiritual
(holistik)
6. Menjelaskan konsep kebutuhan dasar manusia
7. Menjelaskan dan menyebutkan karakteristik serta tokoh dalam kebutuhan
dasar manusia
8. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia
: 1. Johnson R. Taylor W. (2000). Skill For Midwifery Practice
2. Smith S. Duell D. (1985). Clinical Nursing Skill
3. Varney. (1997). Varney’s Midwifery
4. Hotma R. dkk. (2000). Pemeriksaan Fisik
5. Carcio H.A. (1999)., Advanced Health Assesment Of Woman
6. Uliyah, M., dkk, (2012), Keterampilan Dasar Kebidanan (KDK) I, Surabaya,
Health Book Publishing

PERTEMUAN 1

KONSEP MANUSIA


Manusia adalah mahluk sosial yang berinteraksi satu dengan yang lain dan mempunyai tujuan dalam
hidupnya.
Konsep manusia dibagi menjadi tiga bagian:
1. Manusia sebagai sistem
Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari beberapa unsur/sistem yang
membentuk suatu totalitas; yakni sistem adaptif, sistem personal, sistem interpersonal, dan
sistem sosial
Sistem terdiri dari :
 Unsur – unsur { kompenen , elemen , sub system }
 Batasan
 Tujuan
Meliputi :
 Manusia sebagai sistem adaptif, disebabkan:
o Setiap individu dapat berubah
o Setiap individu merespon terhadap perubahan
 Manusia sebagai sistem personal, disebabkan:
o Setiap manusia memiliki proses persepsi
o Setiap manusia bertumbuh kembang
 Manusia sebagai sistem interpersonal

o Setiap manusia berinteraksi dengan yang lain
o Setiap manusia memiliki peran dalam masyarakat
o Setiap manusia berkomunikasi terhadap orang lain
 Manusia sebagai sistem sosial
o Setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan di
lingkungannya; keluarga, masyarakat, dan tempat kerja
Manusia ditinjau sebagai sistem terbuka yang terdiri dari berbagai sub sistem yang saling
berhubungan secara terintegrasi untuk menjadi satu total sistem. Terdiri dari beberapa
komponen :
o Komponen Biologik adalah anatomi tubuh
o Komponen Psikologik adalah kejiwaan
o Komponen Sosial adalah lingkungan
o Komponen Kultural adalah nilai budaya
o Komponen Spiritual adalah kepercayaan agama
2. Manusia sebagai adaptif
Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap
perubahan lingkungan mempengaruhi integritas atau keutuhan. Lingkungan : seluruh kondisi
keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan organisme atau kelompok organisme.
Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini
dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini.

Terdapat tingkatan dan respon fisiologik untuk memudahkan adaptasi
 Respon takut { mekanisme bertarung }
 Respon inflamasi
 Respon stress dan
 Respon sensori
Menurut Roy Prilaku adaptif merupakan perilaku individu secara utuh. Beradaptasi dan
menangani rangsangan lingkungan.

Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :
1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus
berinteraksi dengan lingkungan.
2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan
biopsikososial.
3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk
beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan
baik positif maupun negatif.
4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya,jika
seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan
untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.
5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan

manusia.
Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan keperawatan adalah
individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang sebagai “Holistic Adaptive
System”dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan.
Sistem adalah suatu kesatuan yang dihubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan
untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya.
Sistem terdiri dari proses input, autput, kontrol dan umpan balik ( Roy, 1991 ),
Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan
model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya
diantaranya:
1. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan sosial yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya.
2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai
dengan perubahan yang terjadi.
3. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh Roy, diantaranya:
a. Fokal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan
mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang individu.
Contoh : kumanpenyebab terjadinya infeksi
b. Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain (faktor presipitasi) yang dialami
seseorang, dan baik stimulus internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi,

kemudian dapat dilakukan observasi, diukur secara subjektif.
Contoh : daya tahan tubuh yang menurun, lingkungan yang tidak sehat
c. Residual stimulus, merupakan stimulus lain (faktor predisposisi) yang merupakan
ciri tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan
lingkungan yang sukar dilakukan observasi.
Contoh : sikap / keyakinan dan pemahaman klien terhadap penyakit, persepsi klien
tentang penyakit, gaya hidup, fungsi peran
4. Sistem adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya:
a. Pertama, fungsi fisiologis, komponen sistem adaptasi memiliki arti perubahan fisik
yang akan menimbulkan adaptasi fisiologi dalam memperthankan keseimbangan
diantaranya oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit,
indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan fungsi endokrin.
b. Kedua, konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal
pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang lain atau merupakan
keyakinan perasaan diri sendiri yang mencakup perilaku, persepsi dan respon.
c. Ketiga, fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan
bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social dalam
berhubungan dengan orang lain
d. Keempat, interdependensi merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola
tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal

pada tingkat individu maupun kelompok.

5. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu
melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi dan
keunggulan sehingga proses ini memiliki tujuan meningkatkan respon adaptasi.
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif,
manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai input,
kontrol, out put dan proses umpan balik.
Proses input atau masukan adalah berupa stimulus baik dari internal ataupun eksternal. Proses
kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara-cara adaptasi. Lebih
spesifik manusia didefenisikan sebagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator
(perubahan kognitif dan emosi termasuk didalamnya persepsi, proses informasi, pembelajaran,
membuat alasan dan mencari bantuan) dan regulator (perubahan sistem saraf, kimia tubuh dan
organ endokrin) untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara-cara adaptasi yaitu : fungsi
fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi
Proses output atau keluaran adalah manusia sebagai sistem adaptif yaitu sistem adaptif dan
inefektif. Dan prosen umpan balik merupakan hasil dari respon yang memberikan lebih lanjut
masukan (input) pada manusia sebagi suatu sistem.
Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu sistem yang hidup,
terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan lingkungan.

Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah karakteristik sistem, jadi
manusia dilihat sebagai satu-kesatuan yang saling berhubungan antara unit fungsional secara
keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk beberapa tujuan. Input pada manusia sebagai
suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima masukan dari lingkungan luar dan lingkungan
dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus termasuk variabel standar yang berlawanan
yang umpan baliknya dapat dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus internal yang
mempunyai tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang dapat
ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasa dilakukan. Proses kontrol manusia sebagai suatu
sistem adaptasi adalah mekanisme koping. Dua mekanisme koping yang telah diidentifikasi
yaitu : subsistem regulator dan subsistem kognator. Regulator dan kognator digambarkan
sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat efektor atau cara-cara adaptasi yaitu : fungsi
fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependen.
3. Manusia sebagai Holistik
Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia makhluk yang terdiri dari
unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk
biopsikososialspritual. Dimana, keempat unsur ini tidak dapat terpisahkan, gangguan terhadap
salah satu aspek merupakan ancaman terhadap aspek atau unsur yang lain.
 Manusia sebagai makhluk biologis, disebabkan karena:
o Manusia terdiri dari gabungan sistem-sistem organ tubuh
o Manusia mempertahankan hidup

o Manusia tidak terlepas dari hukum alam (khususnya hukum perkembangan)
 Manusia sebagai makhluk psikologis, karena:
o Setiap individu memiliki kepribadian yang unik (sanguin, melankholik,dll)
o Setiap individu memiliki tingkahlaku yang merupakan manifestasi dari kejiwaan
o Setiap individu memiliki kecerdasan dan daya pikir
o Setiap individu memiliki kebutuhan psikologis untuk mengembangkan kepribadian
 Manusia sebagai Makluk sosial, karena:
o Setiap individu hidup bersama dengan orang lain
o Setiap individu dipengaruhi oleh kebudayaan
o Setiap individu terikat oleh norma yang berlaku dimasyarakat
o Setiap individu dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial
o Setiap individu tidak dapat hidup sendiri perlu bantuam orang lain
 Manusia sebagai makhluk Spritual karena:
o Setiap individu memiliki keyakinan sendiri tentang adanya Tuhan

Setiap individu memiliki pandangan hidup, dan dorongan sejalan dengan keyakinan
yang dipegangnya
Manusia sebagai makhluk Kultural karena :
o Manusia mempunyai nilai dan kebudayaan yang membentuk jatidirinya
o Sebagai pembeda dan pembatas dalam hidup sosial

o Kultur dalam diri manusia bisa diubah dan berubah tergantung lingkungan manusia
hidup.
o



KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kebutuhan Dasar Manusia
Menurut King (1976) menyatakan bahwa kebutuhan dasar manusia sebagai suatu energi di dalam
atau di luar organisme yang ditunjukkan melalui respon perilaku terhadap situasi kejadian atau
orang.
Sedangkan menurut Roy (1976), kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan individu yang
menstimulasi respon untuk mempertahankan integritas.
Abraham Maslow { 1970 } mengembangkan teori KDM :
Hirarki kebutuhan manusia
Kebutuhan pada satu tingkat harus terpenuhi sebelum beralih ke tingkat berikutnya
5 Kategori kebutuhan dasar manusia menurut Maslow :
1. Kebutuhan fisiologis { physiologic needs }
 Oksigen dan pertukaran gas
 Cairan

 Makanan
 Eliminasi
 Istirahat dan tidur
 Aktifitas
 Keseimbangan temperatur tubuh
 Sex
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan { safety and security needs }
 Kebutuhan akan perlindungan dari udara, dingin, panas, kecelakaan, infeksi
 Bebas dari ketakutan, kecemasan
3. Kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki { love and belonging needs }
 Memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahahatan
 Mendapat tempat dalam keluarga dan kelompok sosial
4. Kebutuhan harga diri { self-esteem needs }
Perasaan tidak tergantung, kompeten, mandiri, respek terhadap diri sendiri dan orang lain
5. Kebutuhan perwujudan diri { need for self actualization }
Dapat mengenal diri dengan baik tidak emosional, punya dedikasi tinggi, kreatif, percaya diri
dan sebagainya
Karakteristik Kebutuhan Dasar Manusia
1. Semua manusia mempunyai kebutuhan dasar yang sama
a. Kebutuhan perseorang akan dimodifikasi sesuai kultur.
b. Persepsi terhadap kebutuhan bervariasi tergantung kemampuan belajar dan standar
kebudayaan.
2. Manusia memenuhi kebutuhan dasar mereka tergantung kepada prioritasnya.
3. Kebutuhan dasar secara umum harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda.
4. Kelemahan dalam mendapatkan kebutuhan satu atau lebih dapat menimbulkan homeostasis
imbalance, tidak dapat terpenuhi sakit.
5. Kebutuhan dapat ditimbulkan oleh berbagai rangsangan eksternal / internal
a. Internal  rasa lapar ad/ membuat seseorang berfikir tentang makanan.

b. Eksternal  bentuk kue yang menarik.
6. Seseorang yang merasakan kebutuhannya dapat menanggapi berbagai cara untuk
mendapatkannya. Memiliki respon, sebagian besar tergantung kepada pengalaman belajar, nilai,
budaya.
7. Kebutuhan-kebutuhan saling berinteraksi, beberapa kebutuhan tidak terpenuhi akan
mempengaruhi kebutuhan lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan :
1. Penyakit
Berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan. Tenaga kesehatan
dapat membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan pada setiap saat.
2. Hubungan yang berarti
Keluarga, support person
Tenaga kesehatan dapat membina hubungan yang berarti dengan pasien. Dapat membantu
pasien menyadari kebutuhan mereka dan mengembangkan cara yang sehat untuk memenuhi
kebutuhan.
3. Konsep diri
Merupakan kemampuan pemahaman dan pandangan individu untuk memenuhi kebutuhan dan
juga kesadarannya apakah kebutuhan terpenuhi atau tidak. Orang yang merasa dirinya baik,
mudah untuk berubah, mengenal kebutuhan dan mengembangkan cara yang sehat untuk
memenuhi kebutuhan.
4. Tahap perkembangan
a. Erikson : jika individu dapat membina hubungan intimacy, maka kebutuhan cinta
dan rasa memiliki terpenuhi.
b. Maslow : kebutuhan aktualisasi dirinya utuh mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
a) Realistik, melihat kehidupan secara penuh dan objektif, tentang apa yang
diobservasinya.
b) Cepat menyesuaikan diri dengan orang lain.
c) Mempunyai persepsi yang tinggi dan tegas.
d) Mempunyai dugaan yang benar terhadap sesuatu kebenaran dan kesalahan.
e) Sering / selalu akurat dalam memprediksi kejadaian yang akan dating.
f) Mengerti seni, musik, politik dan filosofi.
g) Rendah hati, mendengar orang lain dengan penuh perhatian.
h) Mempunyai dedikasi untuk bekerja sama, bertugas dari tempat kerja.
i) Berkreatifitas, fleksibel, spontan, berani dan sudi mengakui kesalahan.
j) Terbuka ide-ide baru.
k) Percaya diri dan menghargai diri.
l) Konfliks diri yang rendah, kepribadian yang interaksi.
m) Menghargai diri sendiri, tidak membutuhkan kemasyura, mempunyai perasaan
kontrol terhadap diri sendiri.
n) Kemandirian tinggi, mempunyai hasrat privacy.
o) Dapat tampil, tidak mengecilkan diri, objektif dan tidak memihak.
p) Bersahabat, menyayangi dan lebih banyak menentukan dilingkungannya.
q) Dapat mengambil keputusan apabila ada pertentangan pendapat.
r) Berfokus pada masalah { problem centred } tidak berfokus pada pribadi.
s) Menerima dunianya apa adanya.
Kesimpulan :
 Tidak semua manusia terpenuhi kebutuhan aktualisasi diri secara utuh.
 Maslow tidak percaya bahwa inteligensia akan memenuhi kebutuhan aktualisasi diri.
 Maslow mempelajari bahwa aktualisasi diri dihasilkan karena kematangan.
Seseorang terpenuhi aktualisasi diri akan
 Mungkin tidak selalu berbahagia.
 Sukses dan menyesuaikan diri dengan baik.
 Pernah merasa ragu-ragu.

 Merasakan kegagalan dan takut.
 Mempunyai kemampuan berjanji secara positif mengenai ketakutan, kegagalan, kelemahan.
Richard Kosh { 1977 } adalah mengadaptir hirarki Maslow dan membenarkan kategori kebutuhan
diantara kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman mencakup sex, aktifitas, eksplorasi,
manipulasi, novelty.
R. Kosh menegaskan :
 Kebutuhan anak-anak untuk mengeksplorasi
 Manipulasi lingkungan untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan secara optimal.
Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Virginia Henderson
Fokus Henderson terhadap perawatan individu lebih ditekankan pada komponen-komponen dalam
keperawatan, sebagai berikut :

Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Warson
Fokus Warson meliputi komponen-komponen, sebagai berikut :

Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Halbert Dunn
Fokus Dunn (1958) membagi kebutuhan dasar manusia menjadi 12 kebutuhan, meliputi :