Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Examples Non Examples Berbantu Media Audio Visual Mata Pelajaran IPA Kelas 4 SDN Ronggo 01 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Semester 1 Tahun 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakterisitik Subjek Penelitian

  Berisi tentang tempat, waktu dan subjek penelitian yang akan dilakukan dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa laki-laki dan perempuan, latar belakang dan siapa saja yang terlibat dalam penelitian ini.

3.1.1 Setting Penelitian

  Penelitian dilakukan di SD Negeri Ronggo 01 Kecamatan Jaken kabupaten Pati pada siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Ronggo 01 yang terletak di Desa Ronggo Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Jawa Tengah dan Gugus sekolah ini adalah Gugus panglima Sudirman. SDN Ronggo 01 berjarak sekitar 12 Km dari Dinas Pendidikan Kecamatan yang juga termasuk SD terpencil . Desa Ronggo merupakan daerah yang cukup jauh dari laut, sehingga 75% mata pencaharian penduduknya adalah bertani. Rata–rata keadaan perekonomian penduduk desa Ronggo masih terbilang kurang. SD Negeri Ronggo 01 sering mengikuti lomba dan mendapatkan prestasi yang cukup memuaskan, baik dalam lomba tingkat kecamatan, kota maupun provinsi. Waktu Penelitian penelitian dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017 di SD Negeri Ronggo 01 mulai bulan juni sampai selesai Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Juli sampai bulan Agustus 2016. Bulan Juni persiapan dengan membuat proposal penelitian, bulan Juli merupakan perencanaan tindakan yang meliputi menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran berdasarkan materi IPA yang akan diajarkan, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapakan kartu soal dan kartu aktivitas guru dan siswa dan yang terakhir yaitu menyusun soal tes formatif. Sedangkan pada bulan Agustus merupakan pelaksanaa penelitian siklus I dan Siklus II. Selanjutnya pada bulan peneliti mengolah data hasil penelitian, menyusun laporan penelitian , konsultasi laporan serta persiapan untuk melaksanakan ujian ujian.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

  Juni Juli Agustus No Kegiatan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3

  4

  1 Penyusunan Proposal x

  2 Pengajuan proposal x

  3 Penyusunan Instrumen x Observasi PBM di x Kelas pada Pra-siklus

  4 dan Pembahasan hasil x Pra-siklus Observasi PBM di x x x Kelas Siklus 1 dan

  5 Pembahasan hasil siklus ke-1 Observasi PBM di x x Kelas Siklus 2 dan

  6 Pembahasan hasil siklus x ke-2

  7 Membuat kesimpulan x

  8 Menyusun laporan x x

  Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa kode X menunjukkan tahap persiapan yang dilaksanakan pada bulan Juni, kode X menunjukkan tahap perencanaan yang dilaksanakan pada bulan minggu ke tiga sampai awal bulan Agustus, X di bulan Agustus menunjukkan tahap pelaksanaan yang dilaksanakan pada Minggu ke satu dan kedua dan yang terakhir yaitu X bulan agustus sampai selesai menunjukkan tahap pelaporan penelitian.

3.1.2 Karakterisitik Subjek Penelitian

  Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV sejumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Karakteristik siswa kelas IV yang rata - rata berumur 11 tahu menuju tahap berpikir konkret atau nyata. Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa juga sangat beragam. Sebagian besar berprofesi 75% sebagai petani. Banyak siswa yang kurang dipantau dalam perkembangan belajarnya. Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, banyak siswa yang asyik bermain sendiri, berbincang – bincang dengan temannya tanpa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan dan siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sehingga dalam hal ini mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA yang masih rendah.

  3.2 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian dengan cara kolaborasi antara peneliti, observer dan guru kelas IV di SD Negeri Ronggo 01.

  3.3 Variabel Penelitian

  Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu Example non

  example dan hasil belajar IPA. Adapun rinciannya sebagai berikut:

  1) Example non example merupakan variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini. Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain atau tidak tergantung oleh variabel yang lain.

  2) Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Ronggo 01 merupakan variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini. Variabel

  Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini mengandung arti bahwa model pembelajaran Example non

  example mempengaruhi hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri

  Ronggo 01 Kabupaten Pati. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu Example non Example dan hasil belajar IPA. Adapun rinciannya sebagai berikut

3.3 Rencana Tindakan

  Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan model Hopkins dalam Arikunto (2009:105) yang menggambarkan adanya tiga langkah, meliputi: perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action) dan observasi (observation), serta melakukan refleksi (reflecting). Rincian prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan oleh Hopkins

  Berdasarkan gambar 3.1, penelitian akan dilaksanakan melalui beberapa siklus sampai proses belajar dan hasil belajar mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti menyusun suatu perencanaan mengenai apa saja yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu tindakan kemudian dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan siklus I kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki pada siklus selanjutnya.

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I

  Berdasarkan pembelajaran Example non Example pada mata pelajaran IPA maka kegiatan siklus I dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Tahap Perencanaan

  Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran berdasarkan materi IPA yang akan diajarkan.

  b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  c. Menyiapakan contoh- contoh gambar, video materi pembelajaran.

  d. Menyiapkan alat peraga (Lapetopte, LCD Proyektor, Sound system) e. Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

  f. Menyusun soal tes formatif.

  2. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observasi tidak dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena observasi dilakukan selama tindakan berlangsung dan peneliti mempunyai peran sebagai observer. Observer mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa dalam pembelajaran. Observer melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Adapun gambaran pelaksanaan tindakan sebagai berikut: a) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa. b) Mempersiapkan media pembelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

  c) Melakukan apersepsi untuk menuju materi yang akan disampaikan.

  d) Guru menyampaikan dan menyajikan materi melalui/ berbantu audio visual (LCD Proyektor) diiringi tanya jawab dengan siswa.

  e) Pembagian kelompok, yakni kelompok untuk melakukan diskusi menjawab soal yang akan di berikan guru.

  f) Guru menjelaskan tata cara pelaksanaan pembelajaran dalam menjawab pertanyaan..

  g) Siswa melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang di berikan guru berkaitan dengan materi yang telah di tampilkan.

  h) Masing – masing Kelompok menjawab pertanyaan atau mempresentasikan jawaban di depan kelas . i) Kelompok yang lain memberikan tanggapan jawaban yang sudah di sampaikan oleh kelompok yang berpresentasi. j) Guru menjadi moderator dan narasumber dalam kegiatan diskusi antar kelompok. k) Guru membimbing siswa dalam menarik kesimpulan. l) Guru menanamkan nilai moral pada siswa berdasarkan kegiatan pembelajaran yang baru saja dilakukan dan bersama siswa menarik kesimpulan disertai menulis dalam buku tulis siswa dilanjuutkan menempelkan hasil diskusi pada papan pajangan siswa. m) Siswa mengerjakan soal – soal tes formatif.

3. Tahap Refleksi

  Pada tahap ini perlu memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Kemudian melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan atau kelemahan yang diperoleh selama pelaksanaan siklus pertama sebagai masukan untuk siklus berikutnya. Berdasarkan data yang telah dianalisis tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan apakah Pada tahap refleksi juga dilakukan perencanaan tindak lanjut siklus II untuk memperbaiki kekurangan siklus I.

3.4.2 Rancangan Siklus II

  Rancangan siklus II dan seterusnya sama seperti pada siklus I, tetapi dikembangkan berdasarkan refleksi siklus I dengan langkah-langkah seperti pada siklus I. Penelitian dilakukan sampai semua indikator baik indikator proses maupun indikator hasil sudah mencapai indikator kinerja.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Berikut ini akan disajikan mengenai teknik dan instrumen pengumpulan data. Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik tes. Sedangkan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan butir soal tes dengan bentuk pilihan ganda.

  3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua yaitu dengan teknik observasi dan tes. Teknik observasi digunakan untuk mengukur aktivitas guru, dan aktivitas siswa. Sedangkan teknik tes yang berbentuk soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa

a) Observasi

  Observasi adalah suatu proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian menurut Hamzah (2006:90). Teknik observasi ini digunakan untuk mengetahui perkembangan aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam menerapkan pembelajaran make a match pada mata pelajaran IPA.Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa pada setiap pertemuan. Masing-masing indikator terdapat pada lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa. Untuk menentukan apakah aktivitas guru dan aktivitas siswa sudah berjalan baik atau belum, peneliti membuat 4 kategori yaitu kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang. Jumlah dan lembar observasi siswa kemudian disimpulkan termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang. Dalam penelitian ini, salah satu syarat pembelajaran dikatakan berhasil jika jumlah skor dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa berada pada kategori baik.

b) Tes

  Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka menurut Hamzah ( 2006: 104).Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan sesudah menerapkan pembelajaran make a match pada pembelajaran IPA. Bentuk tes yang diberikan pada siswa ialah berupa soal pilihan ganda. Tes setelah tindakan siklus I, dan setelah tindakan siklus II.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi untuk mengukur aktivitas guru dan aktivitas siswa dan butir soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

a) Lembar Observasi

  Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran

  example non example yang berbantuan media audio visual dari awal sampai

  akhir pembelajaran. Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom skor sesuai hasil yang diamati observer terhadap aktivitas guru dan aktivitas pembalajaaran siswa.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

  1 Pra Pembelajaran

  2

  1

  

1. Kesiapan ruang, alat dan

media pembelajaran

2. Memeriksa kesiapan siswa

  2 Kegiatan Awal

  11.Menguasai kelas

  29

  16

  15

  14

  13

  12

  11

  10

  9

  8

  7

  6

  5

  12.Melaksanakan

  10.Melaksanakan pembelajaran secara runtut

  1. Melakukan kegiatan apersepsi

  9. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan tingkatan

perkembangan dan

kebutuhan siswa

  2

  7. Mengajar dengan memedukan berbagai muatan pelajaran dalam satu PBM

  6. Menyajikan pembelajaran sesuai materi pembelajaran

  

5. Memberi keteladanan,

membangun kemauan dan

mengembangkan

kreativitas siswa

  

4. Mengaitkan materi dengan

realitas kehidupan

  3. Menyampaikan materi sesuai

dengan hierarki belajar

  

2. Mengaitkan materi dengan

pengtahuan lain yang

relevan

  

1. Menunjukkan penguasaan

materi pembelajaran

  3 Kegiatan Inti

  2

  4

  3

  2. Menyampaikan kompetensi (tujuan)yang akan dicapai

dan rencana kegiatan

  8. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai kontektual

  17

  13.Melaksanakan

pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

  18

  14.Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan waktu yang telah dialokasikan

  19

  15.Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media

  20

  

16.Menggunakan media

secara efektif dan efisien

  21

  

17.Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media

  22

  18.Menumbuhkan partisipasi

aktif siswa dalam

pembelajaran

  23

  19.Merespons secara positif terhadap partisipasi siswa

  

20.Memfasilitasi terjadinya

  24

  interaksi guru, siswa dan

sumber pembelajaran

  25

  21.Menunjukkan sikap terbuka

terhadap respons siswa

  26

  

22.Menunjukkan hubungan

antar pribadi yang kondusif

  

23.Menumbuhkan keceriaan

  27

  dan antusiasme siswa dalam belajar

  24.Membantu kemajuan belajar

  28

  

25.Melakukan penilaian akhir

  29

  sesuai dengan kompetensi

  30

  (tujuan)

  26.Penggunaan bahasa

  31

  

27.Menggunakan bahasa lisan

  32

  

secara jelas dan lancar

  

28.Menggunakan bahasa tulis

  33

  yang baik dan benar

  29.Menyampaikan pesan

dengan gaya yang sesuai

  1. Melakukan refleksi

  4 Kegiatan

  34

  

melibatkan siswa

  akhir

  

2. Menyusun rangkuman

  ( penutup)

  35

  3

  dengan melibatkan siswa

  3. Melaksanakan tindak lanjut Jumlah

  36

  36

  36 Tabel 3.3

  Kisi – Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek Indikator No.item jumlah

  1 Pra

  a. Menyiapkan perlengkapan

  1 pembelajaran pembelajaran (buku, alat tulis) yang digunakan selama

  2 pembelajaran.

  b. Kesiapan siswa dalam

  2 menerima materi pembelajaran.

  2 Kegiatan Awal

  a. Siswa memperhatikan dan

  3 menanggapi apersepsi yang dilakukan guru dengan melakukan tanya jawab.

  2

  b. Siswa menyimak tujuan

  4 pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

  3 Kegiatan Inti

  a. Siswa mendengarkan

  5 penjelasan guru.

  b. Siswa mengajukan

  6 pertanyaan yang berhubungan dengan materi kepada guru.

  c. Siswa menjawab pertanyaan

  7 yang diajukan guru.

  d. Siswa baris menurut

  8 kelompok masing-masing dan berhadap-hadapan dengan kelompok lain e. Masing-masing siswa

  9 menerima satu kartu.

  f. Siswa mencari kartu

  10 pasangan berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

  9

  g. Siswa membacakan kartu

  11 soal dan kartu jawaban pasangannya masing – masing.

  h. Siswa memberikan

  12 tanggapan tentang kecocokan kartu pasangan yang sedang melakukan presentasi.

  13

  i. Siswa memperhatikan konfirmasi guru tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang melakukan presenta

  4 Kegiatan Akhir

  a. Siswa membuat kesimpulan

  14 dengan bimbingan guru.

  2

  b. Siswa melakukan refleksi

  15 dengan membacakan pesan moral yang terdapat dalam kartu Jumlah

  15

  15 Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran, untuk mengetahui kondisi akhir hasil belajar dan sebagai pembanding peningkatan hasil belajar antar siklus. Soal tes ini berbentuk pilihan ganda yang diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran tiap siklusnya.

  Penelitian ini dilaksanakan sampai siklus II. Adapun kisi-kisi soal siklus I dan siklus II sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kisi- kisi Soal IPA Pelaksanaan siklus 1

  Standar Kompetensi Indikator No.Item jumlah Kompetensi Dasar Memahami Mendeskripsikan Mengidentifikasi 1,4 hubungan antara hubungan antara alat indra struktur organ struktur panca manusia

  2 tubuh manusia indra dengan berdasarkan dengan fungsinya pengamatan

  Menjelaskan 2,3,5,6,7 fungsinya, serta bagian struktur

  5 pemeliharaannya indra penglihat dan fungsinya Menjelaskan 8,9,13 bagian struktur

  3 indra pendengar dan fungsinya Menjelaskan 18,19,20 bagian struktur

  3 indra pembau dan fungsinya Menjelaskan 15,16,17 bagian struktur

  3 indra perasa dan fungsinya Menjelaskan 21,22,25 bagian struktur

  3 indra peraba dan fungsinya Menjelaskan 10,11,12,14,24 cara memelihara

  5 kesehatan panca indra

  Total

  25 Tabel 3.5

  

Kisi-Kisi Soal IPA Siklus 2

  Standar Kompetensi Indikator No.Item jumlah Kompetensi Dasar Memahami Menjelaskan Mengidentifikasi 1,2,3, hubungan hubungan bagian-bagian

  3 antara antara tumbuhan Menjelaskan struktur 4,5,6 struktur struktur bagian daun dan

  4 bagian bagian tumbuhan dengan fungsinya tumbuhan dan fungsinya

  Menjelaskan struktur bagian bunga dan fungsinya

  7,8,9,10, 11,12

  5 Menjelaskan struktur bagian buah dan fungsinya

  13,14,15

  3 Menjelaskan struktur bagian batang dan fungsinya

  16,17,18

  3 Menjelaskan struktur bagian akar dan fungsinya

  19,20,21,

  22

  4 Menjelaskan cara merawat tumbuhan 23,24,25

  3 Total

  25 Soal Siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Skala pengukuran yang digunakan pada instrumen ini adalah anatest sehingga akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “benar dan salah” dengan teknik skoring untuk jawaban benar diberi skor 1(satu) dan untuk jawaban salah diberi skor 0 (nol) kriteria Sugiyono(2009: 139).

3.6 Uji Coba Instrumen

  Sebelum dilaksanakan penelitian terlebih dahulu peneliti menguji instrumen soal yang akan digunakan.Instrumen yang akan digunakan sebelumnya harus diuji validitas, relibilitas, dan tingkat kesukarannya. Uji validitas dan reabilitas ini diujikan kepada siswa kelas 5 SDN Ronggo 01 yang berjumlah 21 siswa.

3.6.1 Uji Validitas

  Validitas instrumen digunakan untuk mengukur suatu instrumen tertentu valid atau tidak. Dasar pengambilan item yang valid berdasarkan kriteria

  apabila r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dianggap tidak valid. Namun dalam penelitian ini, untuk menentukan valid atau tidaknya peneliti menggunakan ketentuan berdasarkan jumlah responden atau siswa yaitu 21 siswa menurut R Produck Moment dari Sugiyono(2009:455) yang ketentuan untuk megukur item soal syarat validitasnya adalah r ≥0,381.Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 22. Sebelum tindakan jumlah soal dibuat sebanyak 25 butir soal pilihan ganda untuk tiap siklus diujikan pada siswa berjumlah 21 orang. Hasil uji validitas siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.6 dan table sebagai berikut :

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Siklus 1

  Analisis Soal Evaluasi Hasil Belajar siklus 1 data Instrumen Valid Instrumen Tidak Valid

  • Analisis 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14, 1 15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25

  Analisis 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14, - 2 15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Siklus 1

  Analisis Soal Evaluasi Hasil Belajar siklus 1 data Instrumen Valid Instrumen Tidak Valid

  • Analisis 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14, 1 15,16,17,18,19,20

  Analisis 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14, - 2 15,16,17,18,19,20

  Pada uji validitas siklus I menghasilkan 25 butir soal yang valid dari 25 butir soal. Pada uji validitas siklus II menghasilkan 25 butir soal yang valid dari 25 butir soal. Output data statistik hasil uji validtitas intrumen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

3.6.2 Uji Reliabilitas

  Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen dari variabel yang diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman dari Sugiyono (2009:190) yakni suatu instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitas atau cronbach’s alpha minimal 0,809.Hasil perhitungan uji reliabilitas setelah dikurangi item soal yang tidak valid pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.8 dan tabel 3.9 sebagai berikut : Table 3.8 Hasil Uji reliabilitas Instrumen Soal Siklus 1 Reliability Statistics RELIABILITAS TES ================ Rata2= 9.81 Simpang Baku= 2.77 KorelasiXY= 0.10 Reliabilitas Tes= 1.18 Nama berkas: E:\PROPOSAL PTK M. HADI\ANATES SIKLUS 1.ANA Hasil uji Relibilitas Instrumen Soal Siklus II RELIABILITAS TES ================ Rata2= 4.85 Simpang Baku= 1.57 KorelasiXY= -0.35 Reliabilitas Tes= 1.05 Nama berkas: E:\PROPOSAL PTK M. HADI\ANATES SIKLUS2.ANA

Tabel 3.8 menunjukan bahwa pada siklus I dari 25 butir soal yang valid memiliki nilai rata- rata 9,81, simpang baku 2,77 korelasi xy 0.10 reliabilitas tes

  1.18. Hal ini menunjukan bahwa reliabilitasnya atau cronbach’s alpha sudah diatas ketentuan yang sudah ditetapkan yaitu 1.18 , sehingga soal yang valid dan reliabel sebanyak 22 butir soal dapat digunakan sebagai intrumen dalam penelitian. Tabel 3.9 menunjukan bahwa pada siklus II dari 25 butir soal yang valid memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar 1.05.Hal ini menunjukan bahwa reliabilitasnya sudah diatas ketentuan yang sudah ditetapkan yaitu 1.05, sehingga soal yang valid dan reliabel sebanyak 25 butir soal . Berdasarkan dari hasil uji validitas dan reliabilitas maka pada penelitian ini ditetapkan 25 butir soal pada siklus I dan 25 butir soal pada siklus II yang digunakan.

3.6.3 Uji Tingkat Kesukaran

  Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesukaran atau kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.

  Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus (Nana Sudjana, 2014:137) sebagai berikut: I = B:N Keterangan: I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar untuk setiap butir soal N = jumlah siswa Kriteria indeks kesulitan soal sebagai berikut: 0 - 0,30 = soal kategori sukar

  0,71- 1.00 = soal kategori mudah Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal siklus I dan II dapat dilihat hasil indeks kesukaran intrumen pada table 3.10 sebagai berikut :

Table 3.10 Indek Kesukaran Instrumen soal siklus 1

  TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 21 Butir Soal= 25 Nama berkas: E:\PROPOSAL PTK M. HADI\ANATES SIKLUS 1.ANA No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 9 42.86 Sedang 2 2 16 76.19 Mudah 3 3 5 23.81 Sukar 4 4 10 47.62 Sedang 5 5 14 66.67 Sedang 6 6 2 9.52 Sangat Sukar 7 7 4 19.05 Sukar 8 8 4 19.05 Sukar 9 9 7 33.33 Sedang 10 10 8 38.10 Sedang 11 11 2 9.52 Sangat Sukar 12 12 12 57.14 Sedang 13 13 5 23.81 Sukar 14 14 13 61.90 Sedang 15 15 10 47.62 Sedang 16 16 9 42.86 Sedang 17 17 11 52.38 Sedang

  19 19 15 71.43 Mudah 20 20 1 4.76 Sangat Sukar 21 21 3 14.29 Sangat Sukar 22 22 6 28.57 Sukar 23 23 4 19.05 Sukar 24 24 17 80.95 Mudah 25 25 1 4.76 Sangat Sukar

Table 3.10 Indek Kesukaran Instrumen soal siklus 1

  TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 20 Butir Soal= 20 Nama berkas: E:\PROPOSAL PTK M. HADI\ANATES SIKLUS2.ANA No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 13 65.00 Sedang 2 2 6 30.00 Sukar 3 3 10 50.00 Sedang 4 4 3 15.00 Sangat Sukar 5 5 3 15.00 Sangat Sukar 6 6 2 10.00 Sangat Sukar 7 7 3 15.00 Sangat Sukar 8 8 2 10.00 Sangat Sukar 9 9 7 35.00 Sedang 10 10 2 10.00 Sangat Sukar 11 11 4 20.00 Sukar 12 12 4 20.00 Sukar 13 13 5 25.00 Sukar 14 14 4 20.00 Sukar 15 15 7 35.00 Sedang 16 16 1 5.00 Sangat Sukar 17 17 4 20.00 Sukar 18 18 4 20.00 Sukar

  20 20 8 40.00 Sedang

Tabel 3.10 menunjukan indeks kesukaran butir soal pada siklus I dari 25 butir soal terdapat 1 butir soal kriteria sangat mudah , 3 butir soal kriteri mudah ,

  10 butir soal kriteria sedang, 6 butir soal kriteria sukar, dan 5 butir soal kriteria sangat sukar.Pada siklus II dari 20 butir soal terdapat 5 butir soal kriteria sedang, 8 butir soal kriteria sukar dan 7 butir soal kriteria sangat sukar.

  3.7 Indikator Kinerja

  Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditentukan indikator kinerja. Indikator kinerja berupa indikator hasil. Indikator hasil belajar dalam penelitian ini berhasil jika minimal 100% dari 21 siswa mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 70.

  3.8 Teknik Analisis Data

  Data yang dikumpulkan dalam PTK ini berbentuk data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari tes yang dilakukan di akhir kegiatan setiap siklusnya. Analisis data kuantitatif dilakukan secara diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar berdasarkan nilai tes pada setiap sikulsnya. Sedangkan analisis data kualitatif dilakukan dengan cara analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi aktivitas kinerja guru dan observasi aktivitas siswa.

3.8.1 Data Kuantitatif

  Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti proses pembelajaran. Langkah awal yang harus dilakukan dalamproses pengolahan hasil belajar adalah penskoran dari data mentah berdasarkan hasil belajar siswa menurut Arifin (2012: 221).

  Langkah selanjutnya adalah mengubah angka hasil penilaian menjadi Pemberian skor pada tes hasil belajar dilakukan dengan cara memberikan skor pada soal pilihan ganda.

a) Penskoran soal bentuk pilihan ganda

  Penskoran tes yang berbentuk pilihan ganda menurut Arifin (2012: 229) ada tiga macam cara yaitu: penskoran tanpa koreksi, penskoran ada koreksi, dan penskoran dengan butir beda bobot. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan cara penskoran tanpa koreksi, dimana penskoran yang dilakukan dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar akan mendapat nilai satu. Untuk mengetahui skor yang diperoleh siswa dilakukan dengan cara membagi jumlah jawaban yang benar dengan jumlah soal kemudian dikalikan seratus menurut Arifin (2012: 229). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat penjelasan di bawah ini:

  Skor= B:N x 100

  Keterangan : B = Jumlah jawaban benar N = Jumlah soal Skala = 0-100

  b) Menghitung rata-rata hasil belajar menurut Sudjana (2014:109) menggunakan rumus di bawah ini :

  X=∑x:N

  Keterangan: X = rata- rata (mean) ∑x= jumlah seluruh skor N = banyaknya subjek

  c) Menentukan batas minimal ketuntasan belajar Dalam penelitian ini setiap siswa dikatakan tuntas apabila hasil belajar yang didapat diakhir pelajaran dalam menjawab soal evaluasi mendapat nilai diatas KKM yang telah ditentukan yaitu ≥ 70. Dalam menentukan

  Table 3. 11

  No Rentang Nilai Kriteria 1 50 -59 Kurang Sekali 2 60 – 69 Kurang 3 70 – 79 Cukup 4 80 – 89 Baik 5 90 - 99 Baik Sekali

  3.8.2 Data Kualitiatif Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pengolahan data hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan siklus I dan siklus

  II. Observasi kinerja guru atau aktivitas guru dan siswa digunakan untuk mengukur apakah guru dan siswa sudah baik dalam menerapkan pembelajaran example non example. Lembar observasi guru terdiri dari 36 indikator yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Sedangkan untuk lembar observasi aktivitas siswa terdiri dari 15 indikator yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Observer mengamati aktivitas guru dan siswa selama dua siklus. Tugas observer adalah mengisi lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa siswa dengan menggunakan skala Likert ( Sugiyono, 2009:135). Yaitu dengan memberikan tanda centang atau cheklis pada kolom skor 1( jika pernyataan dilakukan guru dalam kategori sangat tidak baik), 2 ( jika pernyataan dilakukan guru dalam kategori tidak baik), 3 ( jika pernyataan dilakukan guru dengan kategori baik), dan 4 ( jika pernyataan dilakakukan guru dala kategori sangat baik). Setelah itu skor yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus menurut Purwanto ( 2013:207) sebagai berikut:

  Nilai = Skor yang diperoleh X Skala

  Keterangan = skala yang digunakan 0-100(%) Setelah dinilai kemudian dikategorikan pada kualifikasi yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali. Kategori dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.12 Pedoman Pengkatagorian Hasil Observasi Aktivitas Guru dan

  

Aktivitas Siswa

  (%) Nilai Huruf Bobot Kualifikasi 90% - 100% A

  4 Sangat Baik 80% - 89% B

  3 Baik 70% - 79% C

  2 Cukup 60% - 69% D

  1 Kurang >59% E Kurang Sekali

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Numbered Heads Together Berbantuan Puzzle untuk Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDN 3 Kuripan

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbaikan Proses dan Hasil Belajar Muatan IPA Tema 4 Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) Siswa Kelas 5 SD Negeri Dukuh 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2017/2018

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

0 2 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

0 0 52

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

0 0 112

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Examples Non Examples Berbantu Media Audio Visual Mata Pelajaran IPA Kelas 4 SDN Ronggo 01 Kecamatan

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2.1.1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Examples Non Examples Ber

0 0 33