BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Pengaruh Motivasi Dan Kemampuan Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Dinas Pendapatan Kabupten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksplanatori. Eksplanatori merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya
atau
bagaimana
suatu
variabel
mempengaruhi
variabel
lainnya
(Sugiyono,2008:11)
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Pendapatan Kabupaten TAPTENG
Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jalan DR. F.L Tobing No. 18 Pandan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dan proses skripsi dilaksanakan sejak pada bulan maret 2014.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas (X)
X1 : Motivasi
X 2: Kemampuan Pegawai
b. Variabel terikat (Y): Kualitas Pelayanan Publik pada Dinas Pendapatan
Kabupaten TAPTENG Provinsi Sumatera Utara.
3.4 Definisi Operasional
a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain.
Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah Motivasi dan
Kemampuan Pegawai. Yang mana motivasi menurut Flippo yang dikutip dari
Hasibuan adalah satu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi
agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan
tujuan organisasi sekaligus tercapai, dan kemampuan pegawai menurut
Handayaningrat (2002:197) adalah berupa pengetahuan, keterampilan serta
sikap perilaku yang memadai, sesuai dengan tuntutan pelayanan dan
pembangunan sekarang ini. Yang mana menurut A.A Prabu (2005:67)
dengan kemampuan abilitypegawai yang terdiri dari kemampuan potensial
dan kemampuan Realty (knowledge + skill ).
b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Kualitas Pelayanan Publik
pada Dispenda TAPTENG . Pelayanan publik merupakan bentuk pelayanan
istimewa yang dilaksanakan oleh aparatur Pemerintah dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Defensi operasional adalah operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau diukur
melalui gejala-gejala yang ada. Defensi operasional yang digunakan dalam penelitian ini
kemudian diuraikan menjadi indikator yang meliputi:
Variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Defenisi Operasional
Dimensi
Indikator Variabel
Pengukuran
1.Motivasi
(X1 )
Daya pendorong yang 1. Intrinsik
menciptakan
kegairahan seseorang
baik yang berasal dari
dalam maupun dari
luar diri seseorang 2. Ekstrinsik
yang mendorong agar
mereka
mau
bekerjasama
efektif
dan integrasi dengan
segala daya upayanya
untuk mencapai tujuan
tertentu.
2.Kemampun Pengetahuan,
1. Kemampuan
serta
Intelektual
pegawai (X2 ) keterampilan
( Intelektual
sikap perilaku yang
memadai,
sesuai
Ability)
dengan
tuntutan
pelayanan
dan 2. Kemampuan
Fisik
pembangunan
( Physical
sekarang ini dengan
Abilyty)
kemampuan
ability
sebagai sifat yang
dibawa lahir atau
dipelajari
yang
memungkinkan
seseorang melakukan
sesuatu yang bersifat
mental atau fisik serta
keterampilan,
kecakapan yang
berhubungan dengan
tugas.
3.Kualitas
Pelayanan
Publik (Y)
Bentuk
pelayanan 1. Tangibility
istimewa
yang
dilaksanakan
oleh
aparatur Pemerintah
dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan 2. Reliability
masyarakat maupun
(keandalan)
dalam
rangka
pelaksanaan ketentuan
peraturan perundangundangan.
1 a.Pengakuan
b.Tanggung jawab
yang berhubungan
dengan pekerjaan
Skala Likert
2 a.Kondisi kerja
b.Keamanan kerja
c.Hubungan antar
sesama
rekan kerja, atasan dan
bawahan
1 a.kecerdasan numerik
b.pemahaman verbal
Skala Likert
2 a.kekuatan dinamis
b.stamina
1 a.Fasilitas pelayanan
b.Penampilan
pegawai/petugas
2 a.Kehandalan
pegawai dalam
memberikan
informasi pelayanan
b.Kehandalan pegawai
dalam memudahkan
teknis pelayanan
Skala Likert
3. Responsiveness
(daya tanggap)
4. Assurance
(jaminan dan
kepastian)
5. Emphaty
(empati)
3 a.Respons
petugas (pegawai)
Pelayanan
b.Kesiapan
petugas (pegawai)
pelayanan
4 a.Jaminan dan
kepastian teknis
petugas (pegawai)
b.Jaminan
dan kepastian
administrasi
petugas (pegawai)
5 a.Keramahan
petugas (pegawai)
b.Kepedulian
petugas (pegawai)
Sumber: Hasibuan (2007), A.A.Prabu M. (2005), Sampara Lukman (2006), Juliantara
(2005) (Data Diolah)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Sugiyono
(2008:132).
Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia,
kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir
sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukurannya adalah sebagai
berikut:
No
1
2
3
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
Pertanyaan
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Kurang Setuju (KS)
Skor
5
4
3
4
Tidak Setuju (TS)
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
Sumber:Sugiyono(2008:133)
2
1
2.6 Populasi dan Sampel
2.6.1
Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa orang, objek,
transaksi, atau kejadian Dimana kita tertarik untuk mempelajari atau menjadi objek
penelitian (Kuncoro, 2003:103)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pendapatan
Kabupaten TapTeng Provinsi Sumatera Utara berjumlah 105 orang, dengan rincian
seperti dalam Tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Data Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera
Utara
No
Unit Kerja
Jumlah ( Orang)
1 Bagian Umum dan Kepegawaian
4
2 Bagian Keuangan
6
3 Bagian Program dan Pelaporan
3
4 Bidang Pendapatan
18
5 Bidang Anggaran
8
6 Bidang Perbendaharaan
16
7 Bidang Aset
10
8 Bidang Akuntansi
10
9 Bidang Unit Pelaksana Teknis dan
30
Kelompok JabatanFungsional
Jumlah
105
Sumber: Dispenda kabupaten TAPTENG
2.6.2
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dialami oleh populasi
tersebut (Sugiono, 2008: 16).
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian menggunakan rumus Slovin, dengan
rumus sebagai berikut. Umar (2008:108)
𝑛𝑛 =
Di mana:
𝑁𝑁
(1 + 𝑁𝑁𝑁𝑁 2 )
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel
Populasi (N) sebanyak 105 orang dan tingkat kesalahan (e) sebanyak 5%, maka
jumlah sampel adalah:
𝑛𝑛 =
105
= 83,16
1 + 105(0,052 )
84 orang
Dengan demikian sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 orang pegawai
Dinas Pendapatan Kabupaten TapTeng Provinsi Sumatera Utara. Teknik penarikan sampel
dilakukan dengan caraprobability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling
(teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampling (Sugiyono, 2006:74). Untuk
menentukan jumlah sampel yang diambil digunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan
5% (Umar, 2008:108).
ni = (Ni /N) * n
Dimana :
N = Populasi
Ni= Besarnya populasi tiap stratum
n = Jumlah sampel
ni= Jumlah sampel stratum ke-i
Penggolongan pengambilan sampel penelitian secara proporsional dengan teknik
pengambilan random sampling berdasarkan jumlah pegawai setiap seksi berdasarkan
rumus dengan rincian seperti dalam Tabel 3.5 sebagai berikut
Tabel 3.4
Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian
No. PegawaiPopulasi (Orang) Jumlah Sampel(Orang)
1. Bagian Umum
4
4/105x84
dan Kepegawaian
2. Bagian Keuangan
6
6/105x84
3. Bagian Program
3
3/105x84
dan Pelaporan
4. Bidang Pendapatan
18
18/105x84
5. Bidang Anggaran
8
8/105x84
6. Bidang Perbendaharaan 16
16/105x84
7. Bidang Aset
10
10/105x84
8. Bidang Akuntansi
10
10/105x84
9. Bidang Unit Pelaksana Teknis
dan kelompok Jabatan
Fungsional
30
30/105x84 = 24
Jumlah
105
=3
=5
=3
= 14
=6
= 13
=8
=8
84
Pada penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 84 orang dengan kriteria
pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten TapTeng Provinsi Sumatera Utara.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dan sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer yaitu data diperoleh langsung dari daftar pertanyaan yang
disebarkan kepada responden dan wawancara kepada pegawai Dispenda
Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara.
b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan internet untuk mendukung
penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesioner
Memberikan daftar pertanyaan kepada pegawai yang telah ditetapkan sebagai
sampel atau responden penelitian.
b. Studi dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh
dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan
dengan penelitian.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk untuk mendapatkan data yang valid, valid diartikan
bahwa instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Sugiyono (2008:172). Jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari nilai
koefisien korelasi (r) 0,30 maka butir pernyataan dianggap sudah valid. Sugiyono
(2005:126). Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas pada 30 orang di Kantor Dinas
Pendapatan Kota Sibolga dan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
Jika rhitung > tabel maka pertanyaan tersebut valid
Jika r hitung < tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Untuk jumlah sampel 30, maka nilai r tabel sebesar 0,361. Untuk itu nila r hitung
pada Corected Item-Total Corelation dibandingkan dengan tebel r (0.361), jika nilai
Corected Item-Total Corelation lebih besar dari 0,361, maka butir dinyatakan valid.
Begitu juga sebaliknya.
Tabel 3.5
Uji Validitas Variabel Motivasi (X1 )
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
Butir1
55.0333
14.378
.627
.776
Valid
Butir2
54.9333
13.857
.706
.768
Valid
Butir3
55.2333
15.151
.363
.796
Valid
Butir4
55.2667
15.926
.197
.808
TidakValid
Butir5
54.8667
14.947
.476
.788
Valid
Butir6
55.0000
14.138
.669
.773
Valid
Butir7
54.8667
16.257
.077
.821
Tidak Valid
Butir8
55.1000
15.541
.244
.806
Tidak Valid
Butir9
55.0667
14.547
.609
.779
Valid
Butir10
55.0000
14.414
.593
.779
Valid
Butir11
54.9333
13.857
.621
.774
Valid
Butir12
55.1333
14.947
.398
.793
Valid
Butir 13
55.2000
16.441
.052
.821
Tidak Valid
Butir 14
54.8333
14.282
.498
.785
Valid
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Pada tabel 3.5 terlihat pada pernyataan nomor 4,7,8 dan 13 data tidak valid
dikarenakan r hitung pernyataan tersebut dibawah r tabel yaitu 0.361. Berarti pertanyaan
yang tidak valid harus dibuang, setelah itu dilakukan pengujian kembali. Pernyataan
butir 4 tersebut mengandung indikator pengakuan telah diwakilkan oleh pernyataan butir
5 dan 6. Pernyataan butir 7 dan 8 yang mengandung indikator kondisi kerja telah
diwakilkan oleh pernyataan butir 9 dan10. Sementara Pernyataan butir 13 yang
mengandung indikator hubungan antar sesama rekan kerja, atasan dan bawahan telah
diwakilkan oleh pernyataan butir 14.
Tabel 3.6
Uji Validitas Kemampuan Pegawai (X2 )
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
Butir1
53.0333
42.171
.441
.908
Butir2
52.8667
38.809
.654
.901
Valid
Valid
Butir3
52.9333
37.720
.759
.897
Valid
Butir4
52.2667
41.789
.512
.906
Valid
Butir5
52.7000
41.803
.415
.909
Valid
Butir6
52.9333
41.168
.491
.907
Valid
Butir7
52.8667
37.154
.748
.897
Valid
Butir8
52.9000
35.679
.901
.891
Valid
Butir9
53.0000
42.207
.337
.912
Tidak Valid
Butir10
52.9667
38.171
.816
.896
Valid
Butir11
52.9667
42.171
.311
.913
Tidak Valid
Butir12
52.9667
37.895
.729
.898
Valid
Butir 13
52.9667
37.551
.769
.897
Valid
Butir 14
52.8000
42.097
.421
.909
Valid
.903
Valid
Butir15
52.7000
39.045
.615
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Pada tabel 3.6 terlihat pada pernyataan butir 9 dan 11 data tidak valid dikarenakan r
hitung pernyataan tersebut dibawah r tabel yaitu 0.361. Berarti pertanyaan yang tidak
valid harus dibuang, setelah itu dilakukan pengujian kembali. Pernyataan butir 9 tersebut
mengandung indikator pemahaman verbal telah diwakilkan oleh pernyataan butir 5,6,7
dan 8. Pernyataan butir 11 tersebut mengandung indikator kekuatan dinamis telah
diwakilkan oleh pernyataan butir 10 dan 12.
Tabel 3.7
Uji Validitas Pelayanan Publik (Y)
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
Butir1
114.4667
126.051
.543
.907
Butir2
114.1667
126.557
.746
.904
Valid
Valid
Butir3
113.9333
136.754
.258
.911
Tidak Valid
Butir4
114.2333
129.013
.605
.906
Valid
Butir5
114.1667
126.557
.746
.904
Valid
Butir6
113.8667
134.602
.423
.909
Valid
Butir7
113.9000
130.921
.619
.906
Valid
Butir8
113.9333
129.030
.721
.905
Valid
Butir9
113.9000
130.921
.619
.906
Valid
Butir10
113.9667
129.137
.744
.905
Valid
Butir11
113.7667
134.185
.405
.909
Valid
Butir12
114.0667
125.926
.748
.903
Valid
Butir 13
114.2000
128.441
.611
.906
Valid
Butir 14
114.4333
128.737
.483
.908
Valid
Butir15
113.7333
132.547
.469
.908
Valid
Butir16
113.9000
129.541
.602
.906
Valid
Butir17
114.2333
127.633
.751
.904
Valid
Butir18
114.2667
136.892
.113
.913
Tidak Valid
Butir19
114.1333
136.671
.130
.913
Tidak Valid
Butir20
113.9667
128.240
.678
.905
Valid
Butir21
114.1667
131.523
.515
.907
Valid
Butir22
114.2667
135.237
.140
.915
Tidak Valid
Butir23
114.3000
130.286
.504
.907
Valid
Butir24
114.1667
127.109
.626
.905
Valid
Butir25
114.4333
136.944
.035
.920
Tidak Valid
Butir26
114.4667
124.602
.485
.909
Valid
Butir27
113.9667
130.447
.533
.907
Valid
Butir28
113.9000
130.300
.602
.906
Valid
Butir29
114.1000
131.334
.440
.908
Valid
.909
Valid
Butir30
113.9667
132.171
.421
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Terlihat pada pernyataan nomor 3,18,19,22 dan 25 data tidak valid dikarenakan r
hitung pernyataan tersebut dibawah r tabel yaitu 0.361. Berarti pertanyaan yang tidak
valid harus dibuang, setelah itu dilakukan pengujian kembali. Pernyataan butir 3 tersebut
mengandung indikator fasilitas pelayanan telah diwakilkan oleh pernyataan butir 1 dan 2.
Pernyataan butir 18 yang mengandung indikator kesiapan petugas (pegawai) pelayanan
telah diwakilkan oleh pernyataan butir 16 dan 17. Pernyataan butir 19 yang mengandung
indikator jaminan dan kepastian teknis petugas (pegawai) telah diwakilkan oleh
pernyataan butir 20 dan 21. Sementara Pernyataan butir 22 yang mengandung jaminan
dan kepastian administrasi petugas (pegawai) telah diwakilkan oleh pernyataan butir 23
dan 24. Sementara pernyataan butir 25 yang mengandung indikator keramahan
petugas(pegawai) telah diwakilkan oleh pernyataan butir 26 dan 27.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas II Variabel Motivasi (X1 )
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
Butir1
38.4000
10.662
.696
.838
Valid
Butir2
38.3000
10.286
.747
.832
Valid
Butir3
38.6000
11.490
.373
.864
Valid
Butir5
38.2333
11.633
.390
.861
Valid
Butir6
38.3667
10.378
.762
.832
Valid
Butir9
38.4333
10.875
.656
.842
Valid
Butir10
38.3667
10.792
.626
.843
Valid
Butir11
38.3000
10.217
.676
.838
Valid
Butir12
38.5000
11.155
.452
.858
Valid
.864
Valid
Butir14
38.2000
11.131
.403
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan variabel Motivasi (X1 )
dalam tabel telah valid karena rhitung >rtabel . Dengan demikian, kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas II Kemampuan Pegawai (X2 )
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
Butir1
45.7333
36.271
.423
.917
Valid
Butir2
45.5667
33.013
.659
.909
Valid
Butir3
45.6333
31.757
.797
.903
Valid
Butir4
44.9667
35.826
.510
.914
Valid
Butir5
45.4000
35.903
.403
.918
Valid
Butir6
45.6333
35.689
.423
.917
Valid
Butir7
45.5667
31.564
.743
.905
Valid
Butir8
45.6000
30.179
.901
.897
Valid
Butir10
45.6667
32.506
.811
.903
Valid
Butir12
45.6667
31.954
.762
.904
Valid
Butir13
45.6667
31.678
.797
.903
Valid
Butir14
45.5000
36.052
.427
.917
Valid
.911
Valid
Butir15
45.4000
33.283
.613
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan variabel kemampuan
pegawai (X2 )dalam tabel telah valid karena rhitung >rtabel . Dengan demikian, kuesioner
dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas II Pelayanan Publik (Y)
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Butir 1
Butir 2
Butir 4
Butir 5
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
Butir 20
Butir 21
Butir 23
Butir 24
Butir 26
Butir 27
Butir 28
Butir 29
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
95.3333
115.471
.543
.934
Valid
95.0333
116.171
.732
.930
Valid
95.1000
118.093
.620
.932
Valid
95.0333
116.171
.732
.930
Valid
94.7333
123.513
.440
.934
Valid
94.7667
120.323
.605
.932
Valid
94.8000
118.166
.734
.931
Valid
94.7667
120.323
.605
.932
Valid
94.8333
118.351
.752
.931
Valid
94.6333
122.033
.515
.934
Valid
94.9333
114.892
.778
.930
Valid
95.0667
117.789
.610
.932
Valid
95.3000
118.562
.455
.935
Valid
94.6000
121.559
.481
.934
Valid
94.7667
118.323
.637
.932
Valid
95.1000
116.990
.751
.930
Valid
94.8333
116.764
.735
.930
Valid
95.0333
120.447
.535
.933
Valid
95.1667
118.351
.580
.933
Valid
95.0333
116.102
.649
.932
Valid
95.3333
113.678
.501
.937
Valid
94.8333
120.213
.497
.934
Valid
94.7667
119.357
.617
.932
Valid
94.9667
120.309
.454
.934
Valid
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Butir 1
Butir 2
Butir 4
Butir 5
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
Butir 20
Butir 21
Butir 23
Butir 24
Butir 26
Butir 27
Butir 28
Butir 29
Butir 30
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
95.3333
115.471
.543
.934
Valid
95.0333
116.171
.732
.930
Valid
95.1000
118.093
.620
.932
Valid
95.0333
116.171
.732
.930
Valid
94.7333
123.513
.440
.934
Valid
94.7667
120.323
.605
.932
Valid
94.8000
118.166
.734
.931
Valid
94.7667
120.323
.605
.932
Valid
94.8333
118.351
.752
.931
Valid
94.6333
122.033
.515
.934
Valid
94.9333
114.892
.778
.930
Valid
95.0667
117.789
.610
.932
Valid
95.3000
118.562
.455
.935
Valid
94.6000
121.559
.481
.934
Valid
94.7667
118.323
.637
.932
Valid
95.1000
116.990
.751
.930
Valid
94.8333
116.764
.735
.930
Valid
95.0333
120.447
.535
.933
Valid
95.1667
118.351
.580
.933
Valid
95.0333
116.102
.649
.932
Valid
95.3333
113.678
.501
.937
Valid
94.8333
120.213
.497
.934
Valid
94.7667
119.357
.617
.932
Valid
94.9667
120.309
.454
.934
Valid
94.8333
120.489
.479
.934
Valid
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan variabel Pelayanan
Publik (Y) dalam tabel telah valid karena rhitung >rtabel . Dengan demikian, kuesioner
dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan Situmorang (2010:72). Menurut Ghazali
(2005:86) dan Kuncoro (2003:112) dalam Situmorang (2010:80), suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Uji reliabilitas
kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS versi 17.
Uji reliabilitas dilakukan kepada 30 orang responden di luar sampel dengan
menyebarkan ke pegawai Dinas Pendapatan Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Adapun
hasil reliabilitas untuk variabel motivasi (X1 )sebagai berikut:
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.803
10
Hasil pengujian reliabilitas jawaban responden terhadap variabel motivasi(X1 )pada
penelitian ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,803. Nilai yang dihasilkan
> 0,60sehingga dapat disimpulkan pernyataan adalah reliabel untuk digunakan dalam
penelitian.
Adapun hasil reliabilitas untuk variabel kemampuan pegawai (X2 ) sebagai berikut:
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.916
13
Hasil pengujian reliabilitas jawaban responden terhadap variabel kemampuan
pegawai (X2 ) pada penelitian ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,901.
Nilai yang dihasilkan > 0,60 sehingga dapat disimpulkan pernyataan adalah reliabel
untuk digunakan dalam penelitian.
Adapun hasil reliabilitas untuk variabel kualitas pelayanan publik (Y) sebagai berikut:
Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabelitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.935
25
Hasil pengujian reliabilitas jawaban responden terhadap variabel Kualitas Pelayanan
Publik (Y) pada penelitian ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,935. Nilai
yang dihasilkan > 0,60 sehingga dapat disimpulkan pernyataan adalah reliabel untuk
digunakan dalam penelitian.
3.10.Teknik Analisis
3.10.1. Analisis Deskriptif
Suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan,
dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan
gambaran mengenai topik yang akan dibahas.
3.10.2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Pengujian ini dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel dependen
dan independen memiliki distribusi normal atau tidak.
b. Uji Heteroskedastisitas
Digunakan untuk menguji model regresi apakah terjadi ketidaksamaan atau
perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari
suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang paling baik apabila tidak terjadi
heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinieritas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas, jika terdapat korelasi antara variabel bebas maka
dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.
Uji multikolinieritas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan
ketentuan:
1. Bila VIF > 5 terdapat masalah multikolinieritas yang serius.
2. Bila VIF < 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas yang serius.
3.10.3.Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
Dimana:
𝐘𝐘 = 𝐚𝐚 + 𝐛𝐛𝟏𝟏 𝐗𝐗 𝟏𝟏 + 𝐛𝐛𝟐𝟐 𝐗𝐗 𝟐𝟐 + 𝐞𝐞
Y
= variabel kualitas pelayanan publik
a
= konstanta
b1,b2 = koefisien regresi
X1
= variabel motivasi
X2
= variabel kemampuan pegawai
e
= standar eror
3.10.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati satu),
maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel
terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2
semakin mengecil (mendekat nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y)semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan
tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat.
3.10.5 Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah:
H0: b1,b2,b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H0: b1,b2,b3≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%
H 0 ditolak jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%.
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat.
H0 : b1= 0, Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
H a : b1≠ 0, Artinya secara pasrial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5%
H a diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah
Pada mulanya urusan Pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi
Biro Keuangan (Sekretariat) sebagai bagian pajak dan pendapatan. Berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 102/II/GSU tanggal 6 Maret 1973 tentang
Susunan Organisasi Tata Kerja Setwilda Tingkat I Sumatera Utara, sejak 16 Mei 1973
Biro Keuangan berubah nomenklatur menjadi Direktorat
Keuangan. Sebagai
konsekuensi perubahan tersebut maka Bagian Pajak dan Pendapatan mengalami
perubahan menjadi Sub Direktorat Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan.
Perubahan terus dilakukan dengan diterbitkannya SK Gubernur Sumatera Utara tanggal
21 Maret 1975 Nomor 137/II/GSU (sebagai tindak lanjut Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri R.I. tanggal 7 Nopember 1974 Nomor Finmat 7/15/3/74), sehingga sejak
tanggal 1 April 1975, Sub Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan statusnya menjadi
Direktorat Pendapatan Daerah. Selanjutnya, melalui SK Mendagri No. KUPD 3/12/43
tertanggal 1 September 1975 tentang “Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II
seluruh Indonesia”, Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan
Daerah. Semula pembentukannya dilakukan berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara
Nomor 143/II/GSU, yang lebih lanjut keberadaannya diperkuat dengan Perda Provinsi
Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976 (mulai berlaku tanggal 31 Maret 1976). Sebagai
tindak lanjut dari UU RI Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengeluarkan
Peraturan Daerah (PerDa) Nomor 3 tanggal 31 Juli 2001 tentang Dinas-Dinas sebagai
institusi teknis, yang membantu pemerintah provinsi dalam melaksanakan tugas
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Salah satu dinas tersebut adalah
Dinas Pendapatan Daerah Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara.
Peran strategis yang dimiliki Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah antara lain:
1. Mampu meningkatkan PAD secara terus menerus khususnya penerimaan dari Pajak
daerah
2. Mampu mewujudkan Pelayanan Prima dalam pelaksanaan administrasi Pajak Daerah
3. Mampu mengoptimalkan kewenangan di bidang Pajak Daerah
4. Mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola pajak.
Dalam rangka pengelolaan pendapatan daerah agar dikelola dengan baik ; maka
Visi Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah adalah sebagai berikut:
‘Terwujudnya Pelayanan Prima sebagai Bukti Pengabdian Kepada Masyarakat”. Untuk
merealisasikan visi, guna memberikan arah dan tujuan yang fokus terhadap kegiatan
pengelolaan pendapatan daerah maka ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kepada Masyarakat
2. Meningkatkan Pendapatan Daerah dan Negara.
Sesuai dengan tupoksinya adapun wilayah kerja Dinas Pendapatan Kabupaten
Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara meliputi seluruh wilayah Tapanuli Tengah
yang menjadi wilayah objek pajak Untuk mewujudkan daya guna dan hasil guna sejalan
dengan prinsip otonomi, dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Pendapatan, mempunyai tugas:
a. Membantu Bupati dalam penyelenggaraan dibidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah yang menjadi kewenangan daerah.
b. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Kepala Unit menyelenggarakan fungsi:
a. Memimpin dan menkoordinasikan kegiatan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan,
dan Aset Daerah;
b. Merumuskan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis sebagai dasar pelaksanaan
tugas Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku;
c. Menetapkan program kerja Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
sesuai dengan rencana strategis Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah;
d. Melaksanakan koordinasi, supervisi, dan fasilitas dalam rangka penyelenggaraan
program Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sesuai dengan
rencana strategis Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah;
e. Menghimpun, mengelolah dan menyajikan data dibidang keuangan dalam berbagai
bentuk sesuai dengan keperluannya;
f. Mempersiapkan bahan-bahan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, Perubahan anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Bahan Rencana
Bersama serta Perencanaan Pembangunan Daerah;
g. Menyusun proyeksi arus kas/perencanaan kas;
h. Melaksanakan Penatausahaan Administrasi pengelolaan keuangan daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
i. Melaksanakan sebagian fungsi otorisator, yaitu memberikan saran dan pendapat dalam
menetapkan SPD setelah mengesahkan DPA-SKPD;
j. Melaksanakan fungsi ordonatur yaitu menguji perintah membayar dan menerbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD);
k. Menyusun laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, laporan
arus kas dan cataatan atas laporan keuangan;
l. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas Pemerintah Daerah;
m. Penyelenggaraan koordinasi dan kerja sama dengan segala pihak-pihak terkait untuk
pengembangan bidang pendapatan, keuangan dan aset daerah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
n. Menentukan kebijakan teknis penyelenggaraan pendaftaran dan pendataan serta
menetapkan pajak dan retribusi yang menjadi wewenang daerah;
o. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan pembukuan dan pelaporan atas pemungutan
dan penyetoran pendapatan daerah;
p. Melakukan koordinasi dengan instansi teknis menyangkut penerimaan dan penyetoran
hal-hal lain terkait dengan pendapatan daerah;
q. Melakukan pengelolaan unit pelaksana teknis dibidang pendapatan, pengelola
keuangan dan aset daerah;
r. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan,
pengelola keuangan dan aset daerah;
s. Melakukan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kesekretariatan, program,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan organisasi;
t. Mendisposisikan surat-surat kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
u. Mengendalikan dan mengerahkan pelaksanaan tugas Sekretaris, Bidang-Biang,
Subbagian dan Seksi-seksi;
v. Mempersiapakan rumusan Rencana Peraturan Daerah dan Rancangan Peraturan
Bupati sebagai pedoman dan petunjuk serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan
dengan bidang pendapatan, pengelola keuangan dan aset daerah;
w. Melaksanakan Monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan tugas dibidang
pendapatan, pengelola keuangan dan aset daerah;
x. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati tentang kebijakan dibidang
pendapatan, pengelola keuangan dan aset daerah;
y. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Bupati.
c. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas Pendapatan Tapanuli Tengah
Provinsi Sumatera Utara dibantu oleh :
a. Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Bagian Keuangan
c. Bagian Program dan Pelaporan
d. Bidang Pendapatan
e. Bidang Anggaran
f. Bidang Perbendaharaan
g. Bidang Aset
h. Bidang Akuntansi
i. Bidang Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok JabatanFungsional
2. Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas :
a. Membantu sekretaris dalam memberikan pelayanan teknis administratif kepada
satuan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dibidang
administrasi umum dan kepegawaian;
b. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan
dengan pedoman pelaksanaan tugas administrasi imun dam Kepegawaian;
c. Menyusun langkah-langkah kerja/kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
sesuai dengan Rencana Kerja yang ditetapkan;
d. Mengarsipkan dan memelihara dokumen administrasi dalam berbagai bentuk
sesuai dengan keperluannya;
e. Melaksanakan urusna surat masuk dan keluar, kearsipan, rumah tangga,
perlengkapan dan investars barang, data administrasi kepegawaian serta kenyamanan
kerja;
f. Menghimpun dan mengelola bahan dan data kepegawaian yang meliputi
pengangkatan, pemberhentian, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, absensi,
promosi jabatan, mutasi, cuti, Askes, taspen dan lain-lain;
g. Meneruskan program administrasi surat-menyurat kepada sekretaris;
h.
Menghimpun
dan
mempelajari
permasalahan
pelaksanaan
tugas
serta
mempersiapkan saran pertimbangan pemecahan masalah kepada atasan;
i. Menyiapkan bahan Monitoring, evaluasi dalam pelaksanaan tugas;
j. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang
dicapai sengagai pertangungjawaban tugas;
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris.
3. Bagian Keuangan, mempunyai tugas :
a. Membantu Sekretaris dalam memberikan pelayanan teknis administratif kepada
satuan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dibidang
Keuangan;
b. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, petunjuk
pelaksanan dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
pedoman pelaksanaan tugas Subbagian Keuangan;
c. Menyusun langkah-langkah kerja/kegiatan Subbagian Keuangan sesuai dengan
Rencana kerja yang ditetapkan;
d. Mengarsipkan dan memelihara dokumen administrasi keuangan dalam berbagai
bentuk sesuai dengan keperluannya;
e. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana anggaran rutin, melaksanakan
pembukuan keuangan, menyusun laporan keuangan rutin, memelihara bahan dan
penyelenggaraan dokumen keuangan serta membuat laporan pertanggungjawaban
keuangan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku;
f. Mengkoordinir pengelolaan administrasi keuangan;
g. Meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan;
h. Mempersiapkan surat perintah tugas bagi pegawai yang akan melaksanakan
perjalanan dinas;
i. Mengumpulkan bahan-bahan dan mempersiapkan RKA, DPA dan dokumen
anggaran lain untuk penyusunan anggaran;
j. Melaksanakan urusan penggajian PNS;
k. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah
dicapai sebagai pelaksanaan tugas;
l. Menyiapkan bahan Monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan tugas;
m Menghimpun dan mempelajari permasalaha pelaksaan tugas serta mempersiapakan
saran pertimbangan pemecahan masalah kepada atasan;
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris.
4. Bagian Program dan Pelaporan, mempunyai tugas :
a. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan
dengan pedoman pelaksanaan tugas program dan pelaporan;
b. Menyusun rencana anggaan, program dan kegiatan dibidang pendapatan, pengelola
keuangan dan aset daerah;
c. Menyusun langkah-langkah kerja/ kegiatan Sub Bagian Program dan Pelaporan
sesuai dengan Rencana Kerja yang ditetapkan;
d. Mengkoordinir pengelolaan administrasi dibidang program dan pelaporan;
e. Menghimpun, mempersiapkan bahan penyusunan dan menyusun Rencana Kerja,
Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Indikator
Kinerja Kunci, LKPJ dan LPPD sebagai pertanggungjawaban kinerja dinas;
f. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah
dicapai sebagai pelaksanaan tugas;
g. Menyiapkan bahan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h.
Menghimpun
dan
mempelajari
permasalahan
pelaksanaan
tugas
serta
mempersiapkan saran pertimbangan pemecahan masalah kepada atasan;
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris
5. Bagian Pendapatan, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan tugas Bidang Pendapatan yang meliputi program objek Pajakk Daerah
dan Retribui Daerah, Pajak Bumi, dan bangunan serta penerimaan lainnya.
6.
Bagian
Anggaran,mempunyai
tugas
membantu
Kepala
Dinas
dalam
melaksanakan tugas penyusunan program kerja dibidang administrasi anggaran,
penyusunan
perumusan
kebijakan
teknis
dibidang
administrasi
anggaran,
melaksanakan kegiatan administrasi dan pengelolaan anggaran.
7. Bagian Perbendaharaan, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan tugas penyusunan program kerja dibidang Perbendaharaan.
8. Bagian Aset, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan
tugas Bidang Aset Daerah meliputi perencanaan dan pengadaan, penatausahaan, dan
pemanfaatan, serta inventarisasi dan penghapusan aset.
9. Bagian Akuntansi, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan tugas Bidang Auntansi meliputi program kerja di Bidang Akuntansi,
penyusunan perumusan kebijakan Akuntansi dan melaksanakan Akuntansi Keuangan
Daerah.
10. Bagian Unit Pelaksana Teknis, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
dan fungsi Kepala Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Dinas Pendapatan
Kabupaten Tapanuli Tengah
Kepala Dinas
Sekretariat
Bagian Umum
dan
Kepegawaian
Bagian
Pendapata
Bagian
Anggaran
Bagian
Perbendaharaa
Bagian
keuangan
Bagian Aset
Bagian Program
dan Pelaporan
Bagian
Akuntansi
Unit Pelaksana
Teknis
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1Analisis Deskriptip
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner. Jumlah
pernyataan seluruhnya adalah 48 butir pernyataan, yakni sepuluh butir pernyataan untuk
variabel motivasi (X1 ), tiga belas butir pernyataan untuk varibel kemampuan
pegawai(X2 ) dan 25 butir pernyataan untuk variabel pelayanan publik(Y).
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebar oleh peneliti kepada 84
orang responden. Jumlah dan persentase karakteristik responden berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Crosstab jenis kelamin dan usia
USIA (TAHUN)
25-35
J.Kelamin
36-45
46-55
Total
LAKI-LAKI
24
14
10
48
PEREMPUAN
20
13
3
36
44
27
13
84
Total
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik umur dari responden yang paling banyak diteliti
adalah 25-35 tahun berjumlah 44 orang. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa 84
responden yang merupakan pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli
Tengahdidominasi oleh pegawai berusia 25-35 tahun. Yang berarti bahwa Dinas
Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah lebih banyak menggunakan jasa pegawai
yang masih berusia produktif untuk mendukung Dinas Pendapatan Kabupaten
Tapanuli Tengah dalam mencapai target-target yang telah ditentukan.
Crosstab jenis kelamin dan pendidikan
Pendidikan
D3
J.Kelamin
Total
S1
S2
SMA
Total
LAKI-LAKI
3
30
3
12
48
PEREMPUAN
4
17
2
13
36
7
47
5
25
84
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan dapat dilihat bahwa 84 responden yang
merupakan pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengahdidominasi oleh
karyawan yang berpendidikan terakhir S1. Hal ini dikarenakan pada beberapa bagian
dalam Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah yang sudah berpendidikan
terakhir S1.
Tabel 4.3
Crosstab jenis kelamin dan lama bekerja
LAMA_BEKERJA (Tahun)
1-10
JENIS_KELAMIN
11-20
21-30
31-40
Total
LAKI-LAKI
24
15
8
1
48
PEREMPUAN
21
12
3
0
36
45
27
11
1
84
Total
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa 84 responden yang merupakan pegawai
Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengahdidominasi oleh pegawai yang
memiliki masa kerja kurang dari 10 tahun. Pada tabel sebelumnya dijelaskan bahwa
pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengahdidominasi oleh karyawan
usia produktif yaitu 25-35 tahun, dimana pada usia tersebut tentunya masih memiliki
masa kerja yang kurang dari 10 tahun.
4.2.1.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Terkait
Setelah mengetahui karakteristik dari responden peneliti, berikut ini akan
ditampilkan olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian
berdasarkan jawaban responden mengenai pengaruh motivasi dan kemampuan pegawai
terhadap kualitas pelayanan publik.
a. Variabel Motivasi (X1 )
Pada tabel 4.4 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden
terhadap variabel Motivasi(X1 )
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi(X1 )
Tanggapan
Skor:1
Responden
STS
Item No.
F %
1.Pemberian
Penghargaan atas
hasil kerja
2.Penghargaan atas
partisipasi dan
disiplin kerja
3.Kesempatan
berpartisipasi
4.Kemampuan
menyelesaikan tugas
5.Bertanggungjawab
tanpa diawasi
melaksanakan tugas
6.Pemimpin mampu
menciptakan
lingkungan
harmonis
7.Ruang kerja yang
siklus udaranya baik
dan nyaman
8.Menerima
Jaminan Kerja dan
keselamatan Kerja
9.Tersedia tempat
parkir yang aman
10.Pemimpin
berinteraksi dengan
baik pada
bawahannya
Skor:2
TS
F %
Skor:3
Skor:4
Skor:5
KS
S
SS
F
%
F
%
F
%
6 7.1
43 51.2 35 41.7
5
6.0
10 11.9
42
50
37
44
51 60.7
23 27.4
4.8
43 51.2
37
13 15.4
47 56.0
24 28.6
4
44
5
6.0
37 44.0
42 50.0
6
7.1
41 48.8
37 44.0
4
4.8
46 54.8
34 40.4
5
6.0
43 51.2
36 42.9
8
9.5
46 54.8
30 35.7
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Dari 84 orang responden 92.9% menyatakan cenderung setuju bahwa mereka
(pegawai) diberikan penghargaan bagi yang memperlihatkan hasil kerja yang
baik namun masih ada 7.1% yang menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini berarti penghargaan pada pegawai yang hasil
kerjanya baik sudah diberikan namun masih perlu meninjau kembali apakah
penghargaan yang diberikan sudah sesuai dengan yang dibutuhkan melihat
masih adanya sekitar 7.1% pegawai yang masih kurang setuju bahwa atasan
memberian penghargaan kepada pegawai yang memperlihatkan hasil kerja
yang baik.
2. Pada pernyataan yang kedua, 94% responden menyatakan cenderung setuju
bahwa penghargaan yang diberikan oleh pimpinan atas partisipasi dan disiplin
kerja dapat memotivasi mereka namun masih ada 6% responden yang kurang
setuju. Hal ini berarti penghargaan yang diberikan atas partisipasi dan disiplin
telah baik adanya sehingga dapat memotivasi namun perlu diperhatikan
kembali hal apa yang membuat hingga masih ada sekitar 6% responden yang
kujang setuju.
3. Pada pernyataan ketiga, sekitar 88,1% responden setuju bahwa mereka
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan tanpa terbebani
namun masih ada 11,9% responden yang kurang setuju. Hal ini berarti
pegawai telah sadar apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya namun
perlu diperhatikan kembali beban tugas dan tanggung jawab Noya tersebut
apa sudah sesuai dengan porsinya melihat masih adanya 11,9% yang kurang
setuju bahwa mereka melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
tanpa terbebani.
4. Pada pernyataan yang keempat, 95,2% responden setuju bahwa mereka
mampu menyelesaikan tugas hingga mencapai pemenuhan kepuasan dalam
bekerja namun masih ada 4,8% responden yang masih kurang setuju. Hal ini
berarti mereka telah mencapai pemenuhan kepuasan dalam melaksanakan
tugas namun masih perlu diperhatikan kembali hal apa yang membuat masih
adanya sekitar 4,8 respon yang masih kurang setuju bahwa mereka mampu
menyelesaikan tugas hingga mencapai pemenuhan kepuasan dalam bekerja.
5. Pada pernyataan yang kelima, 84.6% responden setuju bahwa mereka
bertanggungjawab tanpa diawasi melaksanakan tugas namun masih ada
15.4% yang kurang setuju. Hal ini berarti masih ada pegawai yang perlu
diawasi dalam bekerja yang mengakibatkan 15.4% responden kurang setuju
bahwa mereka bekerja tanpa diawasi.
6. Pada pernyataan yang keenam, 94% responden setuju bahwa pemimpin
mampu menciptakan lingkungan kerja harmonis namun masih ada 6%
responden yang kurang setuju. Hal ini berarti pemimpin diharapkan agar lebih
bersinergi lagi untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis bagi
pegawainya.
7. Pada pernyataan ketujuh, 84,6% responden setuju bahwa mereka berada
dalam ruang kerja yang memiliki siklus udara yang baik dan nyaman namun
masih ada 15,4% yang kurang setuju. Hal ini berarti ruangan kerjanya telah
memiliki siklus udara yang baik dan nyaman namun perlu diperhatikan lagi
yang menyakut siklus udara dan kenyamanan tertentu yang berkaitan yang
menyebabkan 15,4% responden kurang setuju bahwa mereka berada dalam
ruang kerja yang memiliki siklus udara yang baik dan nyaman.
8. Pada pernyataan kedelapan, 94% responden setuju bahwa pegawai
DISPENDA menerima jaminan kesehatan dan keselamatan kerja namun
masih ada 6% yang kurang setuju. Hal ini berarti jaminan kesehatan dan
keselamatan telah diberikan pada pegawai DISPENDA namun perlu
diperhatikan apakah jaminan kesehatan dan keselamatan kerja tersebut sesuai
dengan yang diharapkan mengingat masih ada 6% yang masih kurang setuju.
9. Pada pernyataan yang kesembilan, 86,9% responden cenderung setuju bahwa
DISPENDA menyediakan tempat parkir yang aman bagi pegawainya, namun
masih ada 13,1% yang masih kurang setuju. Hal ini berarti tempa parkir yang
disediakan DISPENDA bagi pegawainya adalah aman namun perlu
peninjauan kembali menyangkut hal-hal lain yang berhungan dengan tempat
parkir tersebut misalnya penggunaan sisi tv atau hal lainnya mengingat masih
ada 13,1% yang masih kurang setuju.
10. Pada pernyataan yang kesepuluh, 95,2% setuju bahwa pemimpin berinteraksi
dengan baik kepada bawahannya namun masih ada 4,8% responden yang
masih kurang setuju. Hal ini berarti interaksi yang baik terjadi antara atasan
dan bawahan namun perlu diperhatikan lagi hal apa yang membuat hingga
masih ada ada 4,8% responden yang masih kurang setuju bahwa
pemimpinnya berinteraksi dengan baik kepada bawahannya.
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemampuan Pegawai(X2 )
Tanggapan
Skor:1
Skor:2
Skor:3
Skor:4
Skor:5
Responden
STS
TS
KS
S
SS
Item No.
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1.Kecepatan
13 15.5 44 52.4 27 32.1
penyampaian
laporan
2.Memungut
pajak secara
cekatan
3.Mampu
menghitung
dengan cepat
dan benar
4.Mampu
menggunakan
komputer
19 22.6
40 47.6
25 29.8
19 22.6
43 51.2
22 26.2
43 51.2
39 46.4
2
2.4
5.Komputer
dapat
mempermudah
pekerjaan
6.Mampu
menyesuaikan
pekerjaan
dengan waktu
pulang kerja
15 17.9
42 50.0
27 32.1
15 17.9
36 42.9
33 39.3
7.Mengikuti
prosedur
kerja
8.Program
pelatihan
dapat
meningkatkan
kemampuan
9. Memungut
22 26.2
42 50.0
20 23.8
16 19.0
41 48.8
27 32.1
14 16.7
45 53.6
25 29.8
18 21.4
40 47.6
26 31.0
16 19.0
41 48.8
27 32.1
20 23.8
43 51.2
21 25.0
16 19.0
43 51.2
25 29.8
lebih dari 1
wajib pajak
perharinya
10.Pegawai
berbadan
sehat
11.Petugas
pemungut
pajak
memiliki
daya tahan
tubuh
yangbaik
12.Datang
dan pulang
tepat waktu
13. Selalu
mengikuti
apel pagi dan
sore
Sumber: Hasil pengolahan data primer SPSS 17 (2014)
1. Pada
pernyataan
pertama,
84,5%
responden
setuju
bahwa
atasan
mengingingkan kecepatan dalam penyampaian laporan namun 15,5%
responden kurang setuju bahwa atasan menginginkan kecepatan dalam
penyampaian laporan. Hal ini berarti pegawai menyampaikan laporannya
kepada atasannya dengan cepat namun masih perlu dilakukan pengawasan
mengingat masih ada 15,5% responden yang kurang setuju.
2. Pada pernyataan yang kedua, 77,4% responden setuju bahwa mereka
memungut pajak secara cekatan namun masih ada 22,6% yang kurang setuju.
Hal ini berarti pegawai pemungut pajak adalah yang sudah terlatih namun
perlu dilihat langsung kelapangan apa yang menjadi kendala sehingga ada
22,6% responden yang kurang setuju.
3. Pada pernyataan ketiga, 77,4% setuju bahwa nominal wajib pajak yang
dibayarkan dapat dihitung secara cepat dan benar namun masih ada 22,6%
yang kurang setuju. Hal ini berarti para pemungut pajak yang diturunkan
kelapangan adalah yang sudah berpengalaman namun perlu ditingkatkan
kembali mengingat masih adanya 22,6% responden yang masih kurang
setuju.
4. Pada pernyataan keempat, 97,6% setuju bahwa mereka mampu menggunakan
komputer namun masih ada 2,4% yang masih kurang setuju. Hal ini berarti
mereka adalah orang yang mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan
teknologi yang ada, namun perlu dilatih lagi mengingat masih ada sedikit dari
mereka yang kurang mampu menggunakannya.
5. Pada pernyataan kelima, 82,1% setuju bahwa penggunaan komputer dapat
mempermudah pekerjaan namun masih ada 17,9% yang masih kurang setuju.
Hal ini berarti mereka telah mengetahui fungsi-fungsi dari aplikasi yang ada
dalam komputer untuk pekerjaan mereka namun masih perlu ditingkatkan
sosialisasi dalam penggunaan komputer untuk menunjang pekerjaan mereka.
6. Pada pernyataan yang keenam, 82,1% responden setuju bahwa pegawai
mampu menyesuaikan pekerjaan yang diberikan dengan ketetapan waktu
pulang kerja. Hal ini berarti mereka telah mampu memanfaatkan waktu
dengan semaksimal mungk
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksplanatori. Eksplanatori merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya
atau
bagaimana
suatu
variabel
mempengaruhi
variabel
lainnya
(Sugiyono,2008:11)
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Pendapatan Kabupaten TAPTENG
Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jalan DR. F.L Tobing No. 18 Pandan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dan proses skripsi dilaksanakan sejak pada bulan maret 2014.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas (X)
X1 : Motivasi
X 2: Kemampuan Pegawai
b. Variabel terikat (Y): Kualitas Pelayanan Publik pada Dinas Pendapatan
Kabupaten TAPTENG Provinsi Sumatera Utara.
3.4 Definisi Operasional
a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain.
Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah Motivasi dan
Kemampuan Pegawai. Yang mana motivasi menurut Flippo yang dikutip dari
Hasibuan adalah satu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi
agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan
tujuan organisasi sekaligus tercapai, dan kemampuan pegawai menurut
Handayaningrat (2002:197) adalah berupa pengetahuan, keterampilan serta
sikap perilaku yang memadai, sesuai dengan tuntutan pelayanan dan
pembangunan sekarang ini. Yang mana menurut A.A Prabu (2005:67)
dengan kemampuan abilitypegawai yang terdiri dari kemampuan potensial
dan kemampuan Realty (knowledge + skill ).
b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Kualitas Pelayanan Publik
pada Dispenda TAPTENG . Pelayanan publik merupakan bentuk pelayanan
istimewa yang dilaksanakan oleh aparatur Pemerintah dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Defensi operasional adalah operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau diukur
melalui gejala-gejala yang ada. Defensi operasional yang digunakan dalam penelitian ini
kemudian diuraikan menjadi indikator yang meliputi:
Variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Defenisi Operasional
Dimensi
Indikator Variabel
Pengukuran
1.Motivasi
(X1 )
Daya pendorong yang 1. Intrinsik
menciptakan
kegairahan seseorang
baik yang berasal dari
dalam maupun dari
luar diri seseorang 2. Ekstrinsik
yang mendorong agar
mereka
mau
bekerjasama
efektif
dan integrasi dengan
segala daya upayanya
untuk mencapai tujuan
tertentu.
2.Kemampun Pengetahuan,
1. Kemampuan
serta
Intelektual
pegawai (X2 ) keterampilan
( Intelektual
sikap perilaku yang
memadai,
sesuai
Ability)
dengan
tuntutan
pelayanan
dan 2. Kemampuan
Fisik
pembangunan
( Physical
sekarang ini dengan
Abilyty)
kemampuan
ability
sebagai sifat yang
dibawa lahir atau
dipelajari
yang
memungkinkan
seseorang melakukan
sesuatu yang bersifat
mental atau fisik serta
keterampilan,
kecakapan yang
berhubungan dengan
tugas.
3.Kualitas
Pelayanan
Publik (Y)
Bentuk
pelayanan 1. Tangibility
istimewa
yang
dilaksanakan
oleh
aparatur Pemerintah
dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan 2. Reliability
masyarakat maupun
(keandalan)
dalam
rangka
pelaksanaan ketentuan
peraturan perundangundangan.
1 a.Pengakuan
b.Tanggung jawab
yang berhubungan
dengan pekerjaan
Skala Likert
2 a.Kondisi kerja
b.Keamanan kerja
c.Hubungan antar
sesama
rekan kerja, atasan dan
bawahan
1 a.kecerdasan numerik
b.pemahaman verbal
Skala Likert
2 a.kekuatan dinamis
b.stamina
1 a.Fasilitas pelayanan
b.Penampilan
pegawai/petugas
2 a.Kehandalan
pegawai dalam
memberikan
informasi pelayanan
b.Kehandalan pegawai
dalam memudahkan
teknis pelayanan
Skala Likert
3. Responsiveness
(daya tanggap)
4. Assurance
(jaminan dan
kepastian)
5. Emphaty
(empati)
3 a.Respons
petugas (pegawai)
Pelayanan
b.Kesiapan
petugas (pegawai)
pelayanan
4 a.Jaminan dan
kepastian teknis
petugas (pegawai)
b.Jaminan
dan kepastian
administrasi
petugas (pegawai)
5 a.Keramahan
petugas (pegawai)
b.Kepedulian
petugas (pegawai)
Sumber: Hasibuan (2007), A.A.Prabu M. (2005), Sampara Lukman (2006), Juliantara
(2005) (Data Diolah)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Sugiyono
(2008:132).
Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia,
kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir
sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukurannya adalah sebagai
berikut:
No
1
2
3
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
Pertanyaan
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Kurang Setuju (KS)
Skor
5
4
3
4
Tidak Setuju (TS)
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
Sumber:Sugiyono(2008:133)
2
1
2.6 Populasi dan Sampel
2.6.1
Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa orang, objek,
transaksi, atau kejadian Dimana kita tertarik untuk mempelajari atau menjadi objek
penelitian (Kuncoro, 2003:103)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pendapatan
Kabupaten TapTeng Provinsi Sumatera Utara berjumlah 105 orang, dengan rincian
seperti dalam Tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Data Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera
Utara
No
Unit Kerja
Jumlah ( Orang)
1 Bagian Umum dan Kepegawaian
4
2 Bagian Keuangan
6
3 Bagian Program dan Pelaporan
3
4 Bidang Pendapatan
18
5 Bidang Anggaran
8
6 Bidang Perbendaharaan
16
7 Bidang Aset
10
8 Bidang Akuntansi
10
9 Bidang Unit Pelaksana Teknis dan
30
Kelompok JabatanFungsional
Jumlah
105
Sumber: Dispenda kabupaten TAPTENG
2.6.2
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dialami oleh populasi
tersebut (Sugiono, 2008: 16).
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian menggunakan rumus Slovin, dengan
rumus sebagai berikut. Umar (2008:108)
𝑛𝑛 =
Di mana:
𝑁𝑁
(1 + 𝑁𝑁𝑁𝑁 2 )
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel
Populasi (N) sebanyak 105 orang dan tingkat kesalahan (e) sebanyak 5%, maka
jumlah sampel adalah:
𝑛𝑛 =
105
= 83,16
1 + 105(0,052 )
84 orang
Dengan demikian sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 orang pegawai
Dinas Pendapatan Kabupaten TapTeng Provinsi Sumatera Utara. Teknik penarikan sampel
dilakukan dengan caraprobability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling
(teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampling (Sugiyono, 2006:74). Untuk
menentukan jumlah sampel yang diambil digunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan
5% (Umar, 2008:108).
ni = (Ni /N) * n
Dimana :
N = Populasi
Ni= Besarnya populasi tiap stratum
n = Jumlah sampel
ni= Jumlah sampel stratum ke-i
Penggolongan pengambilan sampel penelitian secara proporsional dengan teknik
pengambilan random sampling berdasarkan jumlah pegawai setiap seksi berdasarkan
rumus dengan rincian seperti dalam Tabel 3.5 sebagai berikut
Tabel 3.4
Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian
No. PegawaiPopulasi (Orang) Jumlah Sampel(Orang)
1. Bagian Umum
4
4/105x84
dan Kepegawaian
2. Bagian Keuangan
6
6/105x84
3. Bagian Program
3
3/105x84
dan Pelaporan
4. Bidang Pendapatan
18
18/105x84
5. Bidang Anggaran
8
8/105x84
6. Bidang Perbendaharaan 16
16/105x84
7. Bidang Aset
10
10/105x84
8. Bidang Akuntansi
10
10/105x84
9. Bidang Unit Pelaksana Teknis
dan kelompok Jabatan
Fungsional
30
30/105x84 = 24
Jumlah
105
=3
=5
=3
= 14
=6
= 13
=8
=8
84
Pada penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 84 orang dengan kriteria
pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten TapTeng Provinsi Sumatera Utara.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dan sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer yaitu data diperoleh langsung dari daftar pertanyaan yang
disebarkan kepada responden dan wawancara kepada pegawai Dispenda
Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara.
b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan internet untuk mendukung
penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesioner
Memberikan daftar pertanyaan kepada pegawai yang telah ditetapkan sebagai
sampel atau responden penelitian.
b. Studi dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh
dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan
dengan penelitian.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk untuk mendapatkan data yang valid, valid diartikan
bahwa instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Sugiyono (2008:172). Jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari nilai
koefisien korelasi (r) 0,30 maka butir pernyataan dianggap sudah valid. Sugiyono
(2005:126). Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas pada 30 orang di Kantor Dinas
Pendapatan Kota Sibolga dan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
Jika rhitung > tabel maka pertanyaan tersebut valid
Jika r hitung < tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Untuk jumlah sampel 30, maka nilai r tabel sebesar 0,361. Untuk itu nila r hitung
pada Corected Item-Total Corelation dibandingkan dengan tebel r (0.361), jika nilai
Corected Item-Total Corelation lebih besar dari 0,361, maka butir dinyatakan valid.
Begitu juga sebaliknya.
Tabel 3.5
Uji Validitas Variabel Motivasi (X1 )
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
Butir1
55.0333
14.378
.627
.776
Valid
Butir2
54.9333
13.857
.706
.768
Valid
Butir3
55.2333
15.151
.363
.796
Valid
Butir4
55.2667
15.926
.197
.808
TidakValid
Butir5
54.8667
14.947
.476
.788
Valid
Butir6
55.0000
14.138
.669
.773
Valid
Butir7
54.8667
16.257
.077
.821
Tidak Valid
Butir8
55.1000
15.541
.244
.806
Tidak Valid
Butir9
55.0667
14.547
.609
.779
Valid
Butir10
55.0000
14.414
.593
.779
Valid
Butir11
54.9333
13.857
.621
.774
Valid
Butir12
55.1333
14.947
.398
.793
Valid
Butir 13
55.2000
16.441
.052
.821
Tidak Valid
Butir 14
54.8333
14.282
.498
.785
Valid
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Pada tabel 3.5 terlihat pada pernyataan nomor 4,7,8 dan 13 data tidak valid
dikarenakan r hitung pernyataan tersebut dibawah r tabel yaitu 0.361. Berarti pertanyaan
yang tidak valid harus dibuang, setelah itu dilakukan pengujian kembali. Pernyataan
butir 4 tersebut mengandung indikator pengakuan telah diwakilkan oleh pernyataan butir
5 dan 6. Pernyataan butir 7 dan 8 yang mengandung indikator kondisi kerja telah
diwakilkan oleh pernyataan butir 9 dan10. Sementara Pernyataan butir 13 yang
mengandung indikator hubungan antar sesama rekan kerja, atasan dan bawahan telah
diwakilkan oleh pernyataan butir 14.
Tabel 3.6
Uji Validitas Kemampuan Pegawai (X2 )
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
Butir1
53.0333
42.171
.441
.908
Butir2
52.8667
38.809
.654
.901
Valid
Valid
Butir3
52.9333
37.720
.759
.897
Valid
Butir4
52.2667
41.789
.512
.906
Valid
Butir5
52.7000
41.803
.415
.909
Valid
Butir6
52.9333
41.168
.491
.907
Valid
Butir7
52.8667
37.154
.748
.897
Valid
Butir8
52.9000
35.679
.901
.891
Valid
Butir9
53.0000
42.207
.337
.912
Tidak Valid
Butir10
52.9667
38.171
.816
.896
Valid
Butir11
52.9667
42.171
.311
.913
Tidak Valid
Butir12
52.9667
37.895
.729
.898
Valid
Butir 13
52.9667
37.551
.769
.897
Valid
Butir 14
52.8000
42.097
.421
.909
Valid
.903
Valid
Butir15
52.7000
39.045
.615
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Pada tabel 3.6 terlihat pada pernyataan butir 9 dan 11 data tidak valid dikarenakan r
hitung pernyataan tersebut dibawah r tabel yaitu 0.361. Berarti pertanyaan yang tidak
valid harus dibuang, setelah itu dilakukan pengujian kembali. Pernyataan butir 9 tersebut
mengandung indikator pemahaman verbal telah diwakilkan oleh pernyataan butir 5,6,7
dan 8. Pernyataan butir 11 tersebut mengandung indikator kekuatan dinamis telah
diwakilkan oleh pernyataan butir 10 dan 12.
Tabel 3.7
Uji Validitas Pelayanan Publik (Y)
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
Butir1
114.4667
126.051
.543
.907
Butir2
114.1667
126.557
.746
.904
Valid
Valid
Butir3
113.9333
136.754
.258
.911
Tidak Valid
Butir4
114.2333
129.013
.605
.906
Valid
Butir5
114.1667
126.557
.746
.904
Valid
Butir6
113.8667
134.602
.423
.909
Valid
Butir7
113.9000
130.921
.619
.906
Valid
Butir8
113.9333
129.030
.721
.905
Valid
Butir9
113.9000
130.921
.619
.906
Valid
Butir10
113.9667
129.137
.744
.905
Valid
Butir11
113.7667
134.185
.405
.909
Valid
Butir12
114.0667
125.926
.748
.903
Valid
Butir 13
114.2000
128.441
.611
.906
Valid
Butir 14
114.4333
128.737
.483
.908
Valid
Butir15
113.7333
132.547
.469
.908
Valid
Butir16
113.9000
129.541
.602
.906
Valid
Butir17
114.2333
127.633
.751
.904
Valid
Butir18
114.2667
136.892
.113
.913
Tidak Valid
Butir19
114.1333
136.671
.130
.913
Tidak Valid
Butir20
113.9667
128.240
.678
.905
Valid
Butir21
114.1667
131.523
.515
.907
Valid
Butir22
114.2667
135.237
.140
.915
Tidak Valid
Butir23
114.3000
130.286
.504
.907
Valid
Butir24
114.1667
127.109
.626
.905
Valid
Butir25
114.4333
136.944
.035
.920
Tidak Valid
Butir26
114.4667
124.602
.485
.909
Valid
Butir27
113.9667
130.447
.533
.907
Valid
Butir28
113.9000
130.300
.602
.906
Valid
Butir29
114.1000
131.334
.440
.908
Valid
.909
Valid
Butir30
113.9667
132.171
.421
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Terlihat pada pernyataan nomor 3,18,19,22 dan 25 data tidak valid dikarenakan r
hitung pernyataan tersebut dibawah r tabel yaitu 0.361. Berarti pertanyaan yang tidak
valid harus dibuang, setelah itu dilakukan pengujian kembali. Pernyataan butir 3 tersebut
mengandung indikator fasilitas pelayanan telah diwakilkan oleh pernyataan butir 1 dan 2.
Pernyataan butir 18 yang mengandung indikator kesiapan petugas (pegawai) pelayanan
telah diwakilkan oleh pernyataan butir 16 dan 17. Pernyataan butir 19 yang mengandung
indikator jaminan dan kepastian teknis petugas (pegawai) telah diwakilkan oleh
pernyataan butir 20 dan 21. Sementara Pernyataan butir 22 yang mengandung jaminan
dan kepastian administrasi petugas (pegawai) telah diwakilkan oleh pernyataan butir 23
dan 24. Sementara pernyataan butir 25 yang mengandung indikator keramahan
petugas(pegawai) telah diwakilkan oleh pernyataan butir 26 dan 27.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas II Variabel Motivasi (X1 )
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
Butir1
38.4000
10.662
.696
.838
Valid
Butir2
38.3000
10.286
.747
.832
Valid
Butir3
38.6000
11.490
.373
.864
Valid
Butir5
38.2333
11.633
.390
.861
Valid
Butir6
38.3667
10.378
.762
.832
Valid
Butir9
38.4333
10.875
.656
.842
Valid
Butir10
38.3667
10.792
.626
.843
Valid
Butir11
38.3000
10.217
.676
.838
Valid
Butir12
38.5000
11.155
.452
.858
Valid
.864
Valid
Butir14
38.2000
11.131
.403
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan variabel Motivasi (X1 )
dalam tabel telah valid karena rhitung >rtabel . Dengan demikian, kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas II Kemampuan Pegawai (X2 )
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
Butir1
45.7333
36.271
.423
.917
Valid
Butir2
45.5667
33.013
.659
.909
Valid
Butir3
45.6333
31.757
.797
.903
Valid
Butir4
44.9667
35.826
.510
.914
Valid
Butir5
45.4000
35.903
.403
.918
Valid
Butir6
45.6333
35.689
.423
.917
Valid
Butir7
45.5667
31.564
.743
.905
Valid
Butir8
45.6000
30.179
.901
.897
Valid
Butir10
45.6667
32.506
.811
.903
Valid
Butir12
45.6667
31.954
.762
.904
Valid
Butir13
45.6667
31.678
.797
.903
Valid
Butir14
45.5000
36.052
.427
.917
Valid
.911
Valid
Butir15
45.4000
33.283
.613
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan variabel kemampuan
pegawai (X2 )dalam tabel telah valid karena rhitung >rtabel . Dengan demikian, kuesioner
dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas II Pelayanan Publik (Y)
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Butir 1
Butir 2
Butir 4
Butir 5
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
Butir 20
Butir 21
Butir 23
Butir 24
Butir 26
Butir 27
Butir 28
Butir 29
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
95.3333
115.471
.543
.934
Valid
95.0333
116.171
.732
.930
Valid
95.1000
118.093
.620
.932
Valid
95.0333
116.171
.732
.930
Valid
94.7333
123.513
.440
.934
Valid
94.7667
120.323
.605
.932
Valid
94.8000
118.166
.734
.931
Valid
94.7667
120.323
.605
.932
Valid
94.8333
118.351
.752
.931
Valid
94.6333
122.033
.515
.934
Valid
94.9333
114.892
.778
.930
Valid
95.0667
117.789
.610
.932
Valid
95.3000
118.562
.455
.935
Valid
94.6000
121.559
.481
.934
Valid
94.7667
118.323
.637
.932
Valid
95.1000
116.990
.751
.930
Valid
94.8333
116.764
.735
.930
Valid
95.0333
120.447
.535
.933
Valid
95.1667
118.351
.580
.933
Valid
95.0333
116.102
.649
.932
Valid
95.3333
113.678
.501
.937
Valid
94.8333
120.213
.497
.934
Valid
94.7667
119.357
.617
.932
Valid
94.9667
120.309
.454
.934
Valid
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Butir 1
Butir 2
Butir 4
Butir 5
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
Butir 20
Butir 21
Butir 23
Butir 24
Butir 26
Butir 27
Butir 28
Butir 29
Butir 30
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Keterangan
Deleted
95.3333
115.471
.543
.934
Valid
95.0333
116.171
.732
.930
Valid
95.1000
118.093
.620
.932
Valid
95.0333
116.171
.732
.930
Valid
94.7333
123.513
.440
.934
Valid
94.7667
120.323
.605
.932
Valid
94.8000
118.166
.734
.931
Valid
94.7667
120.323
.605
.932
Valid
94.8333
118.351
.752
.931
Valid
94.6333
122.033
.515
.934
Valid
94.9333
114.892
.778
.930
Valid
95.0667
117.789
.610
.932
Valid
95.3000
118.562
.455
.935
Valid
94.6000
121.559
.481
.934
Valid
94.7667
118.323
.637
.932
Valid
95.1000
116.990
.751
.930
Valid
94.8333
116.764
.735
.930
Valid
95.0333
120.447
.535
.933
Valid
95.1667
118.351
.580
.933
Valid
95.0333
116.102
.649
.932
Valid
95.3333
113.678
.501
.937
Valid
94.8333
120.213
.497
.934
Valid
94.7667
119.357
.617
.932
Valid
94.9667
120.309
.454
.934
Valid
94.8333
120.489
.479
.934
Valid
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan variabel Pelayanan
Publik (Y) dalam tabel telah valid karena rhitung >rtabel . Dengan demikian, kuesioner
dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan Situmorang (2010:72). Menurut Ghazali
(2005:86) dan Kuncoro (2003:112) dalam Situmorang (2010:80), suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Uji reliabilitas
kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS versi 17.
Uji reliabilitas dilakukan kepada 30 orang responden di luar sampel dengan
menyebarkan ke pegawai Dinas Pendapatan Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Adapun
hasil reliabilitas untuk variabel motivasi (X1 )sebagai berikut:
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.803
10
Hasil pengujian reliabilitas jawaban responden terhadap variabel motivasi(X1 )pada
penelitian ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,803. Nilai yang dihasilkan
> 0,60sehingga dapat disimpulkan pernyataan adalah reliabel untuk digunakan dalam
penelitian.
Adapun hasil reliabilitas untuk variabel kemampuan pegawai (X2 ) sebagai berikut:
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.916
13
Hasil pengujian reliabilitas jawaban responden terhadap variabel kemampuan
pegawai (X2 ) pada penelitian ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,901.
Nilai yang dihasilkan > 0,60 sehingga dapat disimpulkan pernyataan adalah reliabel
untuk digunakan dalam penelitian.
Adapun hasil reliabilitas untuk variabel kualitas pelayanan publik (Y) sebagai berikut:
Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabelitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.935
25
Hasil pengujian reliabilitas jawaban responden terhadap variabel Kualitas Pelayanan
Publik (Y) pada penelitian ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,935. Nilai
yang dihasilkan > 0,60 sehingga dapat disimpulkan pernyataan adalah reliabel untuk
digunakan dalam penelitian.
3.10.Teknik Analisis
3.10.1. Analisis Deskriptif
Suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan,
dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan
gambaran mengenai topik yang akan dibahas.
3.10.2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Pengujian ini dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel dependen
dan independen memiliki distribusi normal atau tidak.
b. Uji Heteroskedastisitas
Digunakan untuk menguji model regresi apakah terjadi ketidaksamaan atau
perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari
suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang paling baik apabila tidak terjadi
heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinieritas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas, jika terdapat korelasi antara variabel bebas maka
dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.
Uji multikolinieritas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan
ketentuan:
1. Bila VIF > 5 terdapat masalah multikolinieritas yang serius.
2. Bila VIF < 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas yang serius.
3.10.3.Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
Dimana:
𝐘𝐘 = 𝐚𝐚 + 𝐛𝐛𝟏𝟏 𝐗𝐗 𝟏𝟏 + 𝐛𝐛𝟐𝟐 𝐗𝐗 𝟐𝟐 + 𝐞𝐞
Y
= variabel kualitas pelayanan publik
a
= konstanta
b1,b2 = koefisien regresi
X1
= variabel motivasi
X2
= variabel kemampuan pegawai
e
= standar eror
3.10.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati satu),
maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel
terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2
semakin mengecil (mendekat nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y)semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan
tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat.
3.10.5 Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah:
H0: b1,b2,b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H0: b1,b2,b3≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%
H 0 ditolak jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%.
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat.
H0 : b1= 0, Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
H a : b1≠ 0, Artinya secara pasrial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5%
H a diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah
Pada mulanya urusan Pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi
Biro Keuangan (Sekretariat) sebagai bagian pajak dan pendapatan. Berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 102/II/GSU tanggal 6 Maret 1973 tentang
Susunan Organisasi Tata Kerja Setwilda Tingkat I Sumatera Utara, sejak 16 Mei 1973
Biro Keuangan berubah nomenklatur menjadi Direktorat
Keuangan. Sebagai
konsekuensi perubahan tersebut maka Bagian Pajak dan Pendapatan mengalami
perubahan menjadi Sub Direktorat Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan.
Perubahan terus dilakukan dengan diterbitkannya SK Gubernur Sumatera Utara tanggal
21 Maret 1975 Nomor 137/II/GSU (sebagai tindak lanjut Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri R.I. tanggal 7 Nopember 1974 Nomor Finmat 7/15/3/74), sehingga sejak
tanggal 1 April 1975, Sub Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan statusnya menjadi
Direktorat Pendapatan Daerah. Selanjutnya, melalui SK Mendagri No. KUPD 3/12/43
tertanggal 1 September 1975 tentang “Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II
seluruh Indonesia”, Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan
Daerah. Semula pembentukannya dilakukan berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara
Nomor 143/II/GSU, yang lebih lanjut keberadaannya diperkuat dengan Perda Provinsi
Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976 (mulai berlaku tanggal 31 Maret 1976). Sebagai
tindak lanjut dari UU RI Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengeluarkan
Peraturan Daerah (PerDa) Nomor 3 tanggal 31 Juli 2001 tentang Dinas-Dinas sebagai
institusi teknis, yang membantu pemerintah provinsi dalam melaksanakan tugas
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Salah satu dinas tersebut adalah
Dinas Pendapatan Daerah Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara.
Peran strategis yang dimiliki Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah antara lain:
1. Mampu meningkatkan PAD secara terus menerus khususnya penerimaan dari Pajak
daerah
2. Mampu mewujudkan Pelayanan Prima dalam pelaksanaan administrasi Pajak Daerah
3. Mampu mengoptimalkan kewenangan di bidang Pajak Daerah
4. Mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola pajak.
Dalam rangka pengelolaan pendapatan daerah agar dikelola dengan baik ; maka
Visi Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah adalah sebagai berikut:
‘Terwujudnya Pelayanan Prima sebagai Bukti Pengabdian Kepada Masyarakat”. Untuk
merealisasikan visi, guna memberikan arah dan tujuan yang fokus terhadap kegiatan
pengelolaan pendapatan daerah maka ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kepada Masyarakat
2. Meningkatkan Pendapatan Daerah dan Negara.
Sesuai dengan tupoksinya adapun wilayah kerja Dinas Pendapatan Kabupaten
Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara meliputi seluruh wilayah Tapanuli Tengah
yang menjadi wilayah objek pajak Untuk mewujudkan daya guna dan hasil guna sejalan
dengan prinsip otonomi, dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Pendapatan, mempunyai tugas:
a. Membantu Bupati dalam penyelenggaraan dibidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah yang menjadi kewenangan daerah.
b. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Kepala Unit menyelenggarakan fungsi:
a. Memimpin dan menkoordinasikan kegiatan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan,
dan Aset Daerah;
b. Merumuskan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis sebagai dasar pelaksanaan
tugas Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku;
c. Menetapkan program kerja Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
sesuai dengan rencana strategis Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah;
d. Melaksanakan koordinasi, supervisi, dan fasilitas dalam rangka penyelenggaraan
program Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sesuai dengan
rencana strategis Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah;
e. Menghimpun, mengelolah dan menyajikan data dibidang keuangan dalam berbagai
bentuk sesuai dengan keperluannya;
f. Mempersiapkan bahan-bahan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, Perubahan anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Bahan Rencana
Bersama serta Perencanaan Pembangunan Daerah;
g. Menyusun proyeksi arus kas/perencanaan kas;
h. Melaksanakan Penatausahaan Administrasi pengelolaan keuangan daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
i. Melaksanakan sebagian fungsi otorisator, yaitu memberikan saran dan pendapat dalam
menetapkan SPD setelah mengesahkan DPA-SKPD;
j. Melaksanakan fungsi ordonatur yaitu menguji perintah membayar dan menerbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD);
k. Menyusun laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, laporan
arus kas dan cataatan atas laporan keuangan;
l. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas Pemerintah Daerah;
m. Penyelenggaraan koordinasi dan kerja sama dengan segala pihak-pihak terkait untuk
pengembangan bidang pendapatan, keuangan dan aset daerah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
n. Menentukan kebijakan teknis penyelenggaraan pendaftaran dan pendataan serta
menetapkan pajak dan retribusi yang menjadi wewenang daerah;
o. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan pembukuan dan pelaporan atas pemungutan
dan penyetoran pendapatan daerah;
p. Melakukan koordinasi dengan instansi teknis menyangkut penerimaan dan penyetoran
hal-hal lain terkait dengan pendapatan daerah;
q. Melakukan pengelolaan unit pelaksana teknis dibidang pendapatan, pengelola
keuangan dan aset daerah;
r. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan,
pengelola keuangan dan aset daerah;
s. Melakukan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kesekretariatan, program,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan organisasi;
t. Mendisposisikan surat-surat kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
u. Mengendalikan dan mengerahkan pelaksanaan tugas Sekretaris, Bidang-Biang,
Subbagian dan Seksi-seksi;
v. Mempersiapakan rumusan Rencana Peraturan Daerah dan Rancangan Peraturan
Bupati sebagai pedoman dan petunjuk serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan
dengan bidang pendapatan, pengelola keuangan dan aset daerah;
w. Melaksanakan Monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan tugas dibidang
pendapatan, pengelola keuangan dan aset daerah;
x. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati tentang kebijakan dibidang
pendapatan, pengelola keuangan dan aset daerah;
y. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Bupati.
c. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas Pendapatan Tapanuli Tengah
Provinsi Sumatera Utara dibantu oleh :
a. Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Bagian Keuangan
c. Bagian Program dan Pelaporan
d. Bidang Pendapatan
e. Bidang Anggaran
f. Bidang Perbendaharaan
g. Bidang Aset
h. Bidang Akuntansi
i. Bidang Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok JabatanFungsional
2. Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas :
a. Membantu sekretaris dalam memberikan pelayanan teknis administratif kepada
satuan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dibidang
administrasi umum dan kepegawaian;
b. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan
dengan pedoman pelaksanaan tugas administrasi imun dam Kepegawaian;
c. Menyusun langkah-langkah kerja/kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
sesuai dengan Rencana Kerja yang ditetapkan;
d. Mengarsipkan dan memelihara dokumen administrasi dalam berbagai bentuk
sesuai dengan keperluannya;
e. Melaksanakan urusna surat masuk dan keluar, kearsipan, rumah tangga,
perlengkapan dan investars barang, data administrasi kepegawaian serta kenyamanan
kerja;
f. Menghimpun dan mengelola bahan dan data kepegawaian yang meliputi
pengangkatan, pemberhentian, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, absensi,
promosi jabatan, mutasi, cuti, Askes, taspen dan lain-lain;
g. Meneruskan program administrasi surat-menyurat kepada sekretaris;
h.
Menghimpun
dan
mempelajari
permasalahan
pelaksanaan
tugas
serta
mempersiapkan saran pertimbangan pemecahan masalah kepada atasan;
i. Menyiapkan bahan Monitoring, evaluasi dalam pelaksanaan tugas;
j. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang
dicapai sengagai pertangungjawaban tugas;
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris.
3. Bagian Keuangan, mempunyai tugas :
a. Membantu Sekretaris dalam memberikan pelayanan teknis administratif kepada
satuan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dibidang
Keuangan;
b. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, petunjuk
pelaksanan dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
pedoman pelaksanaan tugas Subbagian Keuangan;
c. Menyusun langkah-langkah kerja/kegiatan Subbagian Keuangan sesuai dengan
Rencana kerja yang ditetapkan;
d. Mengarsipkan dan memelihara dokumen administrasi keuangan dalam berbagai
bentuk sesuai dengan keperluannya;
e. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana anggaran rutin, melaksanakan
pembukuan keuangan, menyusun laporan keuangan rutin, memelihara bahan dan
penyelenggaraan dokumen keuangan serta membuat laporan pertanggungjawaban
keuangan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku;
f. Mengkoordinir pengelolaan administrasi keuangan;
g. Meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan;
h. Mempersiapkan surat perintah tugas bagi pegawai yang akan melaksanakan
perjalanan dinas;
i. Mengumpulkan bahan-bahan dan mempersiapkan RKA, DPA dan dokumen
anggaran lain untuk penyusunan anggaran;
j. Melaksanakan urusan penggajian PNS;
k. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah
dicapai sebagai pelaksanaan tugas;
l. Menyiapkan bahan Monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan tugas;
m Menghimpun dan mempelajari permasalaha pelaksaan tugas serta mempersiapakan
saran pertimbangan pemecahan masalah kepada atasan;
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris.
4. Bagian Program dan Pelaporan, mempunyai tugas :
a. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan
dengan pedoman pelaksanaan tugas program dan pelaporan;
b. Menyusun rencana anggaan, program dan kegiatan dibidang pendapatan, pengelola
keuangan dan aset daerah;
c. Menyusun langkah-langkah kerja/ kegiatan Sub Bagian Program dan Pelaporan
sesuai dengan Rencana Kerja yang ditetapkan;
d. Mengkoordinir pengelolaan administrasi dibidang program dan pelaporan;
e. Menghimpun, mempersiapkan bahan penyusunan dan menyusun Rencana Kerja,
Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Indikator
Kinerja Kunci, LKPJ dan LPPD sebagai pertanggungjawaban kinerja dinas;
f. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah
dicapai sebagai pelaksanaan tugas;
g. Menyiapkan bahan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h.
Menghimpun
dan
mempelajari
permasalahan
pelaksanaan
tugas
serta
mempersiapkan saran pertimbangan pemecahan masalah kepada atasan;
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris
5. Bagian Pendapatan, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan tugas Bidang Pendapatan yang meliputi program objek Pajakk Daerah
dan Retribui Daerah, Pajak Bumi, dan bangunan serta penerimaan lainnya.
6.
Bagian
Anggaran,mempunyai
tugas
membantu
Kepala
Dinas
dalam
melaksanakan tugas penyusunan program kerja dibidang administrasi anggaran,
penyusunan
perumusan
kebijakan
teknis
dibidang
administrasi
anggaran,
melaksanakan kegiatan administrasi dan pengelolaan anggaran.
7. Bagian Perbendaharaan, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan tugas penyusunan program kerja dibidang Perbendaharaan.
8. Bagian Aset, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan
tugas Bidang Aset Daerah meliputi perencanaan dan pengadaan, penatausahaan, dan
pemanfaatan, serta inventarisasi dan penghapusan aset.
9. Bagian Akuntansi, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan tugas Bidang Auntansi meliputi program kerja di Bidang Akuntansi,
penyusunan perumusan kebijakan Akuntansi dan melaksanakan Akuntansi Keuangan
Daerah.
10. Bagian Unit Pelaksana Teknis, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
dan fungsi Kepala Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Dinas Pendapatan
Kabupaten Tapanuli Tengah
Kepala Dinas
Sekretariat
Bagian Umum
dan
Kepegawaian
Bagian
Pendapata
Bagian
Anggaran
Bagian
Perbendaharaa
Bagian
keuangan
Bagian Aset
Bagian Program
dan Pelaporan
Bagian
Akuntansi
Unit Pelaksana
Teknis
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1Analisis Deskriptip
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner. Jumlah
pernyataan seluruhnya adalah 48 butir pernyataan, yakni sepuluh butir pernyataan untuk
variabel motivasi (X1 ), tiga belas butir pernyataan untuk varibel kemampuan
pegawai(X2 ) dan 25 butir pernyataan untuk variabel pelayanan publik(Y).
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebar oleh peneliti kepada 84
orang responden. Jumlah dan persentase karakteristik responden berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Crosstab jenis kelamin dan usia
USIA (TAHUN)
25-35
J.Kelamin
36-45
46-55
Total
LAKI-LAKI
24
14
10
48
PEREMPUAN
20
13
3
36
44
27
13
84
Total
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik umur dari responden yang paling banyak diteliti
adalah 25-35 tahun berjumlah 44 orang. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa 84
responden yang merupakan pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli
Tengahdidominasi oleh pegawai berusia 25-35 tahun. Yang berarti bahwa Dinas
Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah lebih banyak menggunakan jasa pegawai
yang masih berusia produktif untuk mendukung Dinas Pendapatan Kabupaten
Tapanuli Tengah dalam mencapai target-target yang telah ditentukan.
Crosstab jenis kelamin dan pendidikan
Pendidikan
D3
J.Kelamin
Total
S1
S2
SMA
Total
LAKI-LAKI
3
30
3
12
48
PEREMPUAN
4
17
2
13
36
7
47
5
25
84
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan dapat dilihat bahwa 84 responden yang
merupakan pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengahdidominasi oleh
karyawan yang berpendidikan terakhir S1. Hal ini dikarenakan pada beberapa bagian
dalam Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah yang sudah berpendidikan
terakhir S1.
Tabel 4.3
Crosstab jenis kelamin dan lama bekerja
LAMA_BEKERJA (Tahun)
1-10
JENIS_KELAMIN
11-20
21-30
31-40
Total
LAKI-LAKI
24
15
8
1
48
PEREMPUAN
21
12
3
0
36
45
27
11
1
84
Total
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa 84 responden yang merupakan pegawai
Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengahdidominasi oleh pegawai yang
memiliki masa kerja kurang dari 10 tahun. Pada tabel sebelumnya dijelaskan bahwa
pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengahdidominasi oleh karyawan
usia produktif yaitu 25-35 tahun, dimana pada usia tersebut tentunya masih memiliki
masa kerja yang kurang dari 10 tahun.
4.2.1.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Terkait
Setelah mengetahui karakteristik dari responden peneliti, berikut ini akan
ditampilkan olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian
berdasarkan jawaban responden mengenai pengaruh motivasi dan kemampuan pegawai
terhadap kualitas pelayanan publik.
a. Variabel Motivasi (X1 )
Pada tabel 4.4 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden
terhadap variabel Motivasi(X1 )
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi(X1 )
Tanggapan
Skor:1
Responden
STS
Item No.
F %
1.Pemberian
Penghargaan atas
hasil kerja
2.Penghargaan atas
partisipasi dan
disiplin kerja
3.Kesempatan
berpartisipasi
4.Kemampuan
menyelesaikan tugas
5.Bertanggungjawab
tanpa diawasi
melaksanakan tugas
6.Pemimpin mampu
menciptakan
lingkungan
harmonis
7.Ruang kerja yang
siklus udaranya baik
dan nyaman
8.Menerima
Jaminan Kerja dan
keselamatan Kerja
9.Tersedia tempat
parkir yang aman
10.Pemimpin
berinteraksi dengan
baik pada
bawahannya
Skor:2
TS
F %
Skor:3
Skor:4
Skor:5
KS
S
SS
F
%
F
%
F
%
6 7.1
43 51.2 35 41.7
5
6.0
10 11.9
42
50
37
44
51 60.7
23 27.4
4.8
43 51.2
37
13 15.4
47 56.0
24 28.6
4
44
5
6.0
37 44.0
42 50.0
6
7.1
41 48.8
37 44.0
4
4.8
46 54.8
34 40.4
5
6.0
43 51.2
36 42.9
8
9.5
46 54.8
30 35.7
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 17 (2014)
Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Dari 84 orang responden 92.9% menyatakan cenderung setuju bahwa mereka
(pegawai) diberikan penghargaan bagi yang memperlihatkan hasil kerja yang
baik namun masih ada 7.1% yang menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini berarti penghargaan pada pegawai yang hasil
kerjanya baik sudah diberikan namun masih perlu meninjau kembali apakah
penghargaan yang diberikan sudah sesuai dengan yang dibutuhkan melihat
masih adanya sekitar 7.1% pegawai yang masih kurang setuju bahwa atasan
memberian penghargaan kepada pegawai yang memperlihatkan hasil kerja
yang baik.
2. Pada pernyataan yang kedua, 94% responden menyatakan cenderung setuju
bahwa penghargaan yang diberikan oleh pimpinan atas partisipasi dan disiplin
kerja dapat memotivasi mereka namun masih ada 6% responden yang kurang
setuju. Hal ini berarti penghargaan yang diberikan atas partisipasi dan disiplin
telah baik adanya sehingga dapat memotivasi namun perlu diperhatikan
kembali hal apa yang membuat hingga masih ada sekitar 6% responden yang
kujang setuju.
3. Pada pernyataan ketiga, sekitar 88,1% responden setuju bahwa mereka
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan tanpa terbebani
namun masih ada 11,9% responden yang kurang setuju. Hal ini berarti
pegawai telah sadar apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya namun
perlu diperhatikan kembali beban tugas dan tanggung jawab Noya tersebut
apa sudah sesuai dengan porsinya melihat masih adanya 11,9% yang kurang
setuju bahwa mereka melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
tanpa terbebani.
4. Pada pernyataan yang keempat, 95,2% responden setuju bahwa mereka
mampu menyelesaikan tugas hingga mencapai pemenuhan kepuasan dalam
bekerja namun masih ada 4,8% responden yang masih kurang setuju. Hal ini
berarti mereka telah mencapai pemenuhan kepuasan dalam melaksanakan
tugas namun masih perlu diperhatikan kembali hal apa yang membuat masih
adanya sekitar 4,8 respon yang masih kurang setuju bahwa mereka mampu
menyelesaikan tugas hingga mencapai pemenuhan kepuasan dalam bekerja.
5. Pada pernyataan yang kelima, 84.6% responden setuju bahwa mereka
bertanggungjawab tanpa diawasi melaksanakan tugas namun masih ada
15.4% yang kurang setuju. Hal ini berarti masih ada pegawai yang perlu
diawasi dalam bekerja yang mengakibatkan 15.4% responden kurang setuju
bahwa mereka bekerja tanpa diawasi.
6. Pada pernyataan yang keenam, 94% responden setuju bahwa pemimpin
mampu menciptakan lingkungan kerja harmonis namun masih ada 6%
responden yang kurang setuju. Hal ini berarti pemimpin diharapkan agar lebih
bersinergi lagi untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis bagi
pegawainya.
7. Pada pernyataan ketujuh, 84,6% responden setuju bahwa mereka berada
dalam ruang kerja yang memiliki siklus udara yang baik dan nyaman namun
masih ada 15,4% yang kurang setuju. Hal ini berarti ruangan kerjanya telah
memiliki siklus udara yang baik dan nyaman namun perlu diperhatikan lagi
yang menyakut siklus udara dan kenyamanan tertentu yang berkaitan yang
menyebabkan 15,4% responden kurang setuju bahwa mereka berada dalam
ruang kerja yang memiliki siklus udara yang baik dan nyaman.
8. Pada pernyataan kedelapan, 94% responden setuju bahwa pegawai
DISPENDA menerima jaminan kesehatan dan keselamatan kerja namun
masih ada 6% yang kurang setuju. Hal ini berarti jaminan kesehatan dan
keselamatan telah diberikan pada pegawai DISPENDA namun perlu
diperhatikan apakah jaminan kesehatan dan keselamatan kerja tersebut sesuai
dengan yang diharapkan mengingat masih ada 6% yang masih kurang setuju.
9. Pada pernyataan yang kesembilan, 86,9% responden cenderung setuju bahwa
DISPENDA menyediakan tempat parkir yang aman bagi pegawainya, namun
masih ada 13,1% yang masih kurang setuju. Hal ini berarti tempa parkir yang
disediakan DISPENDA bagi pegawainya adalah aman namun perlu
peninjauan kembali menyangkut hal-hal lain yang berhungan dengan tempat
parkir tersebut misalnya penggunaan sisi tv atau hal lainnya mengingat masih
ada 13,1% yang masih kurang setuju.
10. Pada pernyataan yang kesepuluh, 95,2% setuju bahwa pemimpin berinteraksi
dengan baik kepada bawahannya namun masih ada 4,8% responden yang
masih kurang setuju. Hal ini berarti interaksi yang baik terjadi antara atasan
dan bawahan namun perlu diperhatikan lagi hal apa yang membuat hingga
masih ada ada 4,8% responden yang masih kurang setuju bahwa
pemimpinnya berinteraksi dengan baik kepada bawahannya.
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemampuan Pegawai(X2 )
Tanggapan
Skor:1
Skor:2
Skor:3
Skor:4
Skor:5
Responden
STS
TS
KS
S
SS
Item No.
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1.Kecepatan
13 15.5 44 52.4 27 32.1
penyampaian
laporan
2.Memungut
pajak secara
cekatan
3.Mampu
menghitung
dengan cepat
dan benar
4.Mampu
menggunakan
komputer
19 22.6
40 47.6
25 29.8
19 22.6
43 51.2
22 26.2
43 51.2
39 46.4
2
2.4
5.Komputer
dapat
mempermudah
pekerjaan
6.Mampu
menyesuaikan
pekerjaan
dengan waktu
pulang kerja
15 17.9
42 50.0
27 32.1
15 17.9
36 42.9
33 39.3
7.Mengikuti
prosedur
kerja
8.Program
pelatihan
dapat
meningkatkan
kemampuan
9. Memungut
22 26.2
42 50.0
20 23.8
16 19.0
41 48.8
27 32.1
14 16.7
45 53.6
25 29.8
18 21.4
40 47.6
26 31.0
16 19.0
41 48.8
27 32.1
20 23.8
43 51.2
21 25.0
16 19.0
43 51.2
25 29.8
lebih dari 1
wajib pajak
perharinya
10.Pegawai
berbadan
sehat
11.Petugas
pemungut
pajak
memiliki
daya tahan
tubuh
yangbaik
12.Datang
dan pulang
tepat waktu
13. Selalu
mengikuti
apel pagi dan
sore
Sumber: Hasil pengolahan data primer SPSS 17 (2014)
1. Pada
pernyataan
pertama,
84,5%
responden
setuju
bahwa
atasan
mengingingkan kecepatan dalam penyampaian laporan namun 15,5%
responden kurang setuju bahwa atasan menginginkan kecepatan dalam
penyampaian laporan. Hal ini berarti pegawai menyampaikan laporannya
kepada atasannya dengan cepat namun masih perlu dilakukan pengawasan
mengingat masih ada 15,5% responden yang kurang setuju.
2. Pada pernyataan yang kedua, 77,4% responden setuju bahwa mereka
memungut pajak secara cekatan namun masih ada 22,6% yang kurang setuju.
Hal ini berarti pegawai pemungut pajak adalah yang sudah terlatih namun
perlu dilihat langsung kelapangan apa yang menjadi kendala sehingga ada
22,6% responden yang kurang setuju.
3. Pada pernyataan ketiga, 77,4% setuju bahwa nominal wajib pajak yang
dibayarkan dapat dihitung secara cepat dan benar namun masih ada 22,6%
yang kurang setuju. Hal ini berarti para pemungut pajak yang diturunkan
kelapangan adalah yang sudah berpengalaman namun perlu ditingkatkan
kembali mengingat masih adanya 22,6% responden yang masih kurang
setuju.
4. Pada pernyataan keempat, 97,6% setuju bahwa mereka mampu menggunakan
komputer namun masih ada 2,4% yang masih kurang setuju. Hal ini berarti
mereka adalah orang yang mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan
teknologi yang ada, namun perlu dilatih lagi mengingat masih ada sedikit dari
mereka yang kurang mampu menggunakannya.
5. Pada pernyataan kelima, 82,1% setuju bahwa penggunaan komputer dapat
mempermudah pekerjaan namun masih ada 17,9% yang masih kurang setuju.
Hal ini berarti mereka telah mengetahui fungsi-fungsi dari aplikasi yang ada
dalam komputer untuk pekerjaan mereka namun masih perlu ditingkatkan
sosialisasi dalam penggunaan komputer untuk menunjang pekerjaan mereka.
6. Pada pernyataan yang keenam, 82,1% responden setuju bahwa pegawai
mampu menyesuaikan pekerjaan yang diberikan dengan ketetapan waktu
pulang kerja. Hal ini berarti mereka telah mampu memanfaatkan waktu
dengan semaksimal mungk