BAB I PENDAHULUAN - Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat(Studi Kasus Tentang Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba Di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara)

  

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .......................... ii LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................ iv KATA PENGANTAR …….............…………………………….... v ABSTRAK ……....................………………………………....…... ix DAFTAR ISI ………………………………………........………... xi DAFTAR TABEL ……………………………………………....... xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xiv DAFTAR DIAGRAM ................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………...…... xvi

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Konteks Masalah …….…………………………......………

  1

  1.2 Fokus Masalah ……….………………………….…………

  5

  1.3 Tujuan Penelitian …….………………………….…………

  6

  1.4 Manfaat Penenlitian ….………………………….…………

  7 BAB II KAJIAN PUSTAKA

  2.1 Paradigma ……………………………………………..……

  8

  2.2 Kajian Pustaka …..………...................………………..……

  10 2.2.1 Komunikasi Pembangunan …......................................

  10 2.2.2 Teori Interaksionisme Simbolik .................................

  14 2.2.3 Opinion Leader ...........................................................

  16 2.9 Kerangka Berpikir ……………..............................................

  22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ……………..............................................

  23 3.2 Objek Penelitian ……………….............................................

  24 3.3 Subjek PenelitianPenelitian …................................................

  24 3.4 Kerangka Analisis ……………..............................................

  25 3.5 Teknik Pengumpulan Data ….................................................

  24 3.5.1 Penentuan Informan ....................................................

  25 3.5.2 Keabsahan Data ..........................................................

  26 3.6 Teknik Analisis Data ………..................................................

  27 BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian …..................................……........................

  30 4.1.1 Lokasi Penelitian ........................................................

  30 4.2 Deskripsi Penelitian …...........................................................

  30 4.2.1 Kondisi Sosial .............................................................

  30 4.2.2 Keadaan Ekonomi …………………………………..

  33 4.2.3 Struktur Organisasi ………………………………….

  34 4.2.4 Karakteristik Opinion Leader ……………………….

  34

  4.2.5 Peran Opinion Leader ……………………………….

  45 4.2.6 Gaya Komunikasi Opinion Leader ………………….

  69

  4.2.7 Masalah dalam Masyarakat …………………………

  76 4.3 Pembahasan …………………................................................

  90 BAB V KESIMPULAN dan Saran 5.1 Kesimpulan ………………....................................................

  96 5.2 Saran …………………………...............................................

  98 5.2.1 Saran Terhadap Pembaca ..............................................

  98 5.2.2 Saran Terhadap Masyarakat Desa Hutauruk .................

  98 5.2.3 Saran Dalam Kaitan Akademisi ….................................

  98 DAFTAR REFERENSI …………………………………..……... 100

  LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pembagian Penduduk Desa Hutauruk .................................. 30Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Masyarakat ........................................... 30Tabel 4.3 Mata Pencaharian Penduduk ................................................ 31Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana Desa Hutauruk ................................... 31Tabel 4.7 Karakteristik Opinion Leader ................................................. 42Tabel 4.8 Peran Opinion Leader dalam Masyarakat ............................... 68Tabel 4.9 Gaya Komunikasi Opinion Leader ......................................... 74

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Teoritik ....................................................................

  22 Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman .................

  26

DAFTAR DIAGRAM

  Diagram 4.5 Struktur Organisasi Desa ....................................................... 33

  DAFTAR LAMPIRAN

  • . Hasil Wawancara -. Surat Ijin Penelitian -. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi -. Biodata Peneliti

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Konteks Masalah

  Bukan hal yang menjadi rahasia jika masalah terbesar yang melanda di negeri kita saat ini adalah pembangunan, dalam bidang apapun itu dan di daerah manapun itu. Pembangunan diperlukan untuk kemajuan sebuah negara karena tanpa pembangunan, akan terjadi masalah sosial dalam berbagai segi kehidupan. Dalam berbagai jenis masyarakat, pembangunan merupakan hal yang sudah akrab dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Di lingkungan sekitar kita sekalipun, pasti ada pembangunan, baik itu lembaga kemasyarakatan, mushola, gereja, ataupun bangunan sekolah. Sebuah pembangunan pasti mengalami masalah atau hambatan yang membuat sebuah pembangunan tersebut berjalan lambat atau bahkan berhenti. Salah satu diantaranya adalah sulitnya sebuah pembangunan diterima oleh masyarakat pedesaan terlebih masyarakat yang masih menganut hukum-hukum adat secara ketat.

  Manusia disebut makhluk yang unik karena memiliki kemampuan sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu, manusia tidak dapat hidup sendiri di dalam dunia ini baik sendiri dalam konteks fisik maupun dalam konteks sosial-budaya. Terutama dalam konteks sosial-budaya, manusia berinteraksi satu dengan lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan fungsi-fungsi sosialnya. Sosiolog berpendapat bahwa tindakan awal dalam penyelarasan fungsi- fungsi sosial dan berbagai kebutuhan manusia diawali oleh dan dengan melakukan interaksi sosial. Kebutuhan adanya sebuah sinergi fungsional dan akselerasi positif dalam melakukan pemenuhan kebutuhan manusia satu dengan lainnya ini kemudian melahirkan kebutuhan tentang adanya norma-norma dan nilai-nilai sosial yang mampu mengatur tindakan manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhannya sehingga tercipta keseimbangan sosial antara hak dan kewajiban dalam pemenuhan kebutuhan manusia.

  Nilai dan norma yang terdapat dalam masyarakat tidak hanya sekedar nilai dan norma yang berlaku secara nasional. Akan tetapi, juga terdapat nilai dan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat merupakan hasil dari kebiasaan masyarakat yang diulang secara kontinu dan disepakati untuk dipatuhi secara bersamaa-sama dalam menjalankan kehidupan di masyarakat tersebut. Nilai dan norma tersebut yang kita kenal disebut sebagai adat. Setiap bangsa pasti memiliki kebudayaan yang kemudian menghasilkan adat, tidak terkecuali di Indonesia. Masyarakat yang masih sangat kental menganut nilai dan norma hukum adat disebut sebagai Masyarakat hukum Adat (MAHUDAT).

  Masyarakat Hukum Adat adalah sekelompok orang yang terikat oleh tatanan hukum adatnya sebagai warga bersamaa suatu persekutuan hukum karena kesamaan tempat tinggal ataupun atas dasar keturunan. Masyarakat Hukum Adat (MAHUDAT) adalah suatu masyarakat yang menjadi subjek atau penganut dari hukum kebiasaan yang berlaku terhadap sekelompok masyarakat dalam bidang- bidang tertentu, baik menyangkut harta benda maupun hal-hal yang non-benda (Permeneg Agraria, No. 55 Tahun 1999).

  Nilai dan Norma Adat yang dijunjung tinggi oleh mereka yang membedakan mereka dengan masyarakat lainnya. Sekalipun begitu, interaksi sosial dalam masyarakat hukum adat merupakan hal penting mengingat hidup masyarakat hukum adat sangat mengutamakan hubungan social dengan orang lain yang berada di sekitar mereka tinggal. Wan Xiao (1997) pernah berkata, “Interaksi sosial membentuk sebuah peran yang dimainkan setiap orang dalam wujud kewenangan dan tanggung jawab yang telah memiliki pola-pola tertentu. (Naryawa, 2006: 13).” Seperti kutipan tersebut, masyarakat hukum adat pun melakukan interaksi sosial, sehingga tercipta berbagai peran yang ada di dalam Masyarakat Hukum Adat tersebut. Salah satu peran yang ada dalam Masyarakat Hukum Adat adalah Opinion Leader. Opinion leader singkatnya merupakan seorang pemimpin pendapat publik. Beberapa sarjana yang mengadakan penelitian mengenai perubahan pendapat, sikap dan tingkah laku, termasuk juga didalamnya tindak adopsi, telah menemukan suatu unsur yang besar sekali pengaruhnya dalam proses perubahan tersebut. Unsur tersebut merupakan

  personal contact, personal influence, dan opinion leaders.

  Personal influence ditumbuhkan oleh opinion leaders, yaitu orang-orang yang berpengaruh yang tidak mempunyai kedudukan resmi di tengah masyarakat.

  Ia bisa seorang kenalan, seorang sahabat, seorang teman sepergaulan yang sering menjadi sumber pertanyaan bagi orang-orang di sekitarnya untuk dimintai nasihat dan pendapat. Peranan opinion leaders dalam suatu kegiatan komunikasi adalah besar dan penting sekali. Oleh karena mereka berfungsi penerus komunikasi lingkungannya masing-masing. Karena fungsinya ini, maka opinion leader sering pula disebut penjaga pintu (gatekeeper). Pada hakikatnya, mereka akan selalu meneruskan komunikasi yang bagaimanapun sifat isinya. Sudah tentu akan meneruskan isi komunikasi yang sesuai dengan pendiriannya secara positif, sedangkan yang tidak sesuai akan diteruskannya secara negatif.

  Sebagian opinion leader akan berusaha meneruskan isi komunikasi secara positif, apabila sesuai dengan predisposisinya, tapi mungkin ada juga yang meneruskannya secara negatif. Para opinion leader ini tersebar dimana-mana sesuai dengan bidang dan kemampuannya di setiap strata sosial dan bergerak menurut waktu dan caranya sendiri-sendiri. Bergeraknya opinion leader dalam suatu jaringan ini berlangsung tanpa kita lihat dan tanpa kita ketahui pula, sehingga mereka sesungguhnya merupakan sesuatu invisible force dalam suatu gelombang kelangsungan komunikasi. Seorang opinion leader begitu penting peranannya dalam kelangsungan suatu komunikasi, namun kita tidak mungkin dapat mengikat atau melatih mereka dalam suatu jaringan organisasi. Sebab apabila halnya demikian, maka mereka dengan sendirinya akan kehilangan fungsinya sebagai opinion leader dan bergantilah menjadi formal leader yang mungkin berfungsi sebagai kader, petugas, propagandis atau sebagainya dari sesuatu organisasi yang tunduk kepada garis organisasi yang bersangkutan.

  Sebagai negara yang memiliki ragam budaya, masyarakat di Indonesia juga banyak yang masih tergolong Masyarakat Hukum Adat, yang salah satunya adalah Masyarakat Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Desa ini merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Masyarakat Hukum Adat. Seperti namanya, desa ini mayoritas dipadati oleh orang-orang yang bermarga Hutauruk. Namun, juga terdapat beberapa pendatang dengan marga berbeda walaupun jumlahnya tidak banyak. Homogenitas dalam Desa nampak dari kekerabatan mereka yang satu marga. Walaupun begitu, masyarakat di Desa Hutauruk cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadi mereka dibanding mementingkan kepentingan bersamaa. Suatu kenyataan yang tidak lazim saat mengetahui bahwa masyarakat Desa Hutauruk yang homogen, tetapi cenderung bersifat individualis. Hal tersebut dapat dilihat ketika ada kegiatan gotong royong, salah seorang Bapak yang merupakan masyarakat Desa Hutauruk mengatakan bahwa hal yang sulit untuk mengajak masyarakat desa ini untuk partisipasi aktif dalam kegiatan seperti itu.

  Tidak hanya cenderung individualis, pembangunan di Desa Hutauruk berjalan lambat. Hal ini menjadi suatu permasalahan yang penting untuk diatasi mengingat pembangunan bagi masyarakat yang ada di sebuah desa merupakan hal yang penting. Pentingnya pembangunan dan kemajuan Masyarakat Hukum Adat perlu diperhatikan, sebab kemajuan negara didukung dari kemajuan desa-desanya, mengingat 80% daerah di Indonesia didominasi dengan daerah pedesaan. Oleh karena itu, penting memperhatikan masalah yang ada di suatu desa.

  Seperti yang telah disinggung sebelumnya, interaksi dalam suatu masyarakat akan menghasilkan peran-peran bagi individu yang menjadi bagian dari masyarakat tersebut. Setiap individu memiliki peran yang berbeda-beda dalam kehidupannya dan menjalankan peran itu dalam kesehariannya. Ada yang berperan sebagai orang tua yang mengayomi anaknya agar menjadi sukses, selain itu sebagai anggota masyarakat desa, dia menjalankan perannya sebagai warga desa yang baik. Berbagai macam peran yang ada, salah satunya yang telah disebutkan diatas adalah Opinion Leader. Termasuk dalam Masyarakat Hukum Adat Batak di Desa Hutauruk, dimana interaksi masyarakat di desa ini membentuk peran Opinion Leader diantara masyarakatnya. Seorang Opinion

  

Leader dalam Masyarakat Hukum Adat bukanlah hal mudah. Tidak hanya mampu

  dituntut pintar, tetapi juga berpengalaman dalam menyelesaikan konflik yang ada., termasuk masalah yang ada dalam masyarakat yang telah dikemukakan sebelumnya.

  Pembangunan suatu desa atau masuknya arus informasi ke dalam suatu Masyarakat Hukum Adat penting agar meratanya informasi ke semua pihak dan meratanya pembangunan yang dilakukan di Indonesia. Biasanya, media massa merupakan perantara yang umumnya digunakan untuk menyampaikan sebuah informasi. Namun, kekuatan media massa untuk mempengaruhi pendapat masyarakat, khususnya Masyarakat Hukum Adat, terkadang terbatas bahkan kehilangan fungsi sebagai penyampai pesan dan dapat mengubah perilaku komunikan. Dalam hal tersebut, Opinion Leader dapat dijadikan sebagai alternatif penyampai pesan dan mampu mengubah opini yang berimbas pada berubahnya sikap dan perilaku masyarakat di Desa Hutauruk. Karakteristik Masyarakat Hukum Adat yang cenderung ortodoks karena masih menggunakan ukuran hukum adat dalam mengambil sikap atas suatu informasi atau pun perubahan.

  Pendekatan secara umum oleh media massa terkadang tidak menimbulkan efek apapun bagi masyarakat di Desa Hutauruk tersebut. Hal ini lah yang melandaskan bahwa penting dilakukan pendekatan melalui seseorang yang dituakan atau yang biasa disebut sebagai Opinion Leader dalam Masyarakat Desa Hutauruk.

  Peneliti ingin melihat bagaimana peran Opinion Leader dalam masalah yang timbul, seperti Masyarakat Desa Hutauruk yang cenderung individualis, yang mengakibatkan pembangunan di Desa Hutauruk terkesan berjalan lambat, hingga tidak meratanya informasi dalam suatu masyarakat. Apa yang sudah dilakukan oleh para Opinion Leader ini dari masa ke masa, bagaimana interaksi di anatara masyarakat di Desa Hutauruk, bagaimana gaya berkomunikasi Opinion Leader, hingga bagaimana peran Opinion Leader dalam menyelesaikan masalah yang timbul di Masyarakat Desa Hutauruk merupakan poin-poin penting yang menjadi sorotan utama dalam penelitian skripsi ini. Berdasarkan yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti peran opinion leader dalam masyarakat hukum adat di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara.

1.2 Fokus Masalah

  Berdasarkan konteks masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Bagaimana peran Opinion Leader baik secara umum maupun dalam beberapa masalah yang ada di dalam masyarakat serta gaya komunikasi yang diterapkan oleh para Opinion Leader dalam Masyarakat Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara?”

  Peneliti merasa penelitian tentang Peran Opinion Leader dalam Masyarakat Desa Hutauruk ini penting untuk diteliti karena saat ini kita sangat jarang menemui adanya Opinion Leader. Padahal, di dalam daerah pedesaan sesungguhnya sangat membutuhkan sosok Opinion Leader untuk menentukan dan menyatukan pendapat masyarakat. Dalam suatu desa, dengan adat-adat yang masih mendasarkan dan mempengaruhi sebagian besar keputusan masyarakatnya atas sesuatu hal, ditambah lagi dengan latar belakang tiap individu dalam masyarakat Desa Hutauruk yang kurang memiliki pendidikan yang tinggi, membuat sebuah pembangunan atau informasi yang datang dan diusung oleh Pemerintah guna membangun desa tersebut kadang ditolak mentah-mentah. Untuk itu, diperlukan adanya seorang Opinion Leader dan melihat perannya dalam masalah yang ada di Desa Hutauruk, yaitu masyarakat Desa Hutauruk yang cenderung individualis dengan homogenitasnya, pembangunan sosial yang berjalan lambat, misalnya pembangunan jalan yang sulit, sampai tidak meratanya informasi di antara Masyarakat Desa Hutauruk tersebut, informasi mengenai bantuan BPJS misalnya. Tidak semua masyarakat di Desa Hutauruk mengetahui tentang program pemerintah BPJS.

  Penelitian ini belum pernah diteliti sebelumnya dan belum ada referensi tentang Peran Opinion Leader dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba, khususnya di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara. Banyak penelitian tentang Peran Opinion Leader sebelumnya yang muncul, tetapi hanya ada dalam beberapa kelompok atau Masyarakat di daerah lain seperti Aceh, Kalimantan, dan beberapa daerah lainnya. Oleh karena itu, berangkat dari kepedulian peneliti atas daerah Batak dan keinginan kuat untuk melihat seberapa aktif Peran Opinion Leader dalam Masyarakat Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

1.3 Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui peran opinion leader dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli

  Utara, Provinsi Sumatera Utara.

  2. Untuk mengetahui gaya komunikasi yang dilakukan oleh opinion leader dalam masyarakat hukum adat Batak Toba di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

  3. Untuk mengetahui beberapa permasalahan dalam masyarakat hukum adat, yaitu Masyarakat Desa Hutauruk yang cenderung individualis, pembangunan di desa yang lambat, serta informasi yang cenderung tidak merata dalam Masyarakat Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara dan peran Opinion Leader.

1.4 Manfaat Penelitian 1.

  Secara Akademis, penelitian ini dapat menambah khasanah pengetahuan Ilmu Komunikasi khususnya tentang komunikasi Opinion Leader 2.

  Secara Praktis, penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk mencari solusi dalam pemecahan masalah, khususnya yang menyangkut komunikasi dalam Masyarakat Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

  3. Secara Teoritis, penelitian ini untuk menerapkan ilmu yang sudah didapat penulis selama menjadi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, serta diharapkan mampu menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti mengenai komunikasi Opinion Leader dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba.

Dokumen yang terkait

DAFTAR ISI - Kajian Kandungan Mineral Kalium, Natrium Dan Kalsium Pada Sayuran Kubis (Brassica Oleracea L.) Yang Diperoleh Dari Lahan Hasil Pertanian Pasca Letusan Gunung Sinabung

0 0 12

BAB II PENGATURAN KORPORASI SEBAGAI SUBJEK HUKUM DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI A. Sejarah Korporasi Sebagai Subjek Hukum Pidana - Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Korporasi (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Banj

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Korporasi (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin No. 04/Pid. Sus/2011/Pt. Bjm)

0 0 35

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank - Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to D

0 0 32

Efisiensi Lapang Dan Biaya Produksi Beberapa Alat Pengolahan Tanah Sawah Di Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 27

Efisiensi Lapang Dan Biaya Produksi Beberapa Alat Pengolahan Tanah Sawah Di Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh Pelayanan Program KB dan Pembinaan Keluarga Oleh PLKB terhadap Pencapaian Peserta KB Aktif di Badan KB Kabupaten Simalungun Tahun 2013

1 0 58

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pelayanan Program KB dan Pembinaan Keluarga Oleh PLKB terhadap Pencapaian Peserta KB Aktif di Badan KB Kabupaten Simalungun Tahun 2013

1 0 12

Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat(Studi Kasus Tentang Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba Di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara)

0 0 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma - Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat(Studi Kasus Tentang Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba Di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara

0 0 15