RESUME TEORI OPERANT CONDITIONING BF SK
REVISI (RESUME)
TEORI OPERANT CONDITIONING BF SKINNER DAN
IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan
yang dibimbing oleh Muchammad Zaka. A, M.Pd.
Disusun oleh :
Melati Ramadhani
NIM : T20171380
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MEI 2018
Operant Conditioning
Operant conditioning (pengkondisian operan) juga disebut sebagai
pengkondisian instrumental yaitu sebuah bentuk pembelajaran yang beranggapan
bahwa konsekuensi (baik berupa hadiah, hukuman, maupun penguatan) dapat
menghasilkan kemungkinan terjadinya perubahan perilaku seorang anak.1
Menurut B.F. Skinner, melalui operant conditioning konsekwensi dapat
menghasilkan kemungkinan perubahan perilaku seseorang. Dia juga mengatakan
bahwa reward dan punishment membentuk perkembangan perilaku seorang anak. 2
Jadi, dapat disimpulkan bahwa reward (hadiah) dan punishment (hukuman) sangat
mempengaruhi perilaku seorang anak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
lingkungan rumah maupun sekolah. Karena, dua hal inilah yang merangsang anak
untuk melakukan perilaku atau kebiasaan yang lebih baik atau malah sebaliknya.
Secara
umum
operant
conditioning
merupakan
sebuah
bentuk
pembelajaran yang ditimbulkan oleh kemungkinan terjadinya sebuah perubahan
perilaku (kebiasaan). Operant conditioning merupakan inti dari pendapat B.F.
Skinner tentang perilaku (kebiasaan). Reward dan hukuman merupakan satu
kesatuan dalam perilaku suatu organisme (seseorang).
Reinforcement (reward) Sebuah konsekuensi atau tindakan yang dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya suatu perilaku (kebiasaan).3
-
Positive Reinforcement, meningkatnya frekuensi respon seseorang karena
tindakan ini diikuti oleh dorongan yang dapat menguntungkan. Contoh :
seorang siswa menanyakan pertanyaan bagus kepada gurunya kemudian
guru memuji siswa tersebut. Konsekuensinya siswa tersebut akan bertanya
pertanyaan yang lebih bagus lagi.4
-
Negative Reinforcement, meningkatnya frekuensi respon seseorang karena
tindakan ini dapat menghapuskan dorongan penolakan. Contoh : ketika
seorang siswa mengumpulkan PR tepat waktu dan guru berhenti mengkritik,
1
John W. Santrock, Educational Pshycology, (New York : McGraw-Hill, 2011), 222.
John W. Santrock,Child Development (New York : McGraw-Hill, 2011), 27.
3
John W. Santrock, Educational Pshycology, (New York : McGraw-Hill, 2011), 222.
4
Ibid., 222-223.
2
maka konsekuensinya siswa akan semakin sering mengumpulkan PR tepat
waktu.5
Punishment (hukuman) Sebuah konsekwensi atau tindakan yang mengurangi
kemungkinan terjadinya suatu perilaku. Contoh : seorang siswa menyela guru
saat menerangkan pelajaran akhirnya guru menegur siswa tersebut secara lisan.
Komsekuensinya siswa tersebut berhenti menyela guru.6 Hukuman dibedakan
menjadi dua bentuk yaitu hukuman yang bersifat positif seperti menghukum
siswa dengan hal yang tidak menyenangkan, seperti menulis kata maaf di papan
tulis hingga penuh. Hukuman yang bersifat negatif seperti mengambil barang
yang mereka senangi.
Generalisasi
Generalisasi artinya memberikan respon yang sama terhadap stimulus
yang serupa. 7 Perhatian yang istimewa merupakan sebuah tingkatan yang dapat
menggeneralisasikan perilaku dari satu situasi ke situasi yang lainnya. Contoh : jika
seorang guru memuji siswanya yang menanyakan pertanyaan bagus yang
berhubungan dengan bahasa Inggris, akankah generalisasi ini dapat menstimulasi
siswa tersebut untuk lebih giat dalam pelajaran sejarah, matematika, dan lainnya?
Diskriminasi
Diskriminasi berarti membedakan antara stimulus dan peristiwa yang
berhubungan dilingkungan. Contoh : seorang murid yang mengetahui bahwa diatas
meja guru terdapat nampan yang bertuliskan “Matematika” artinya dia harus
mengumpulkan tugas matematika diatas nampan tersebut, sedangkan jika nampan
tersebut bertuliskan “Inggris” berarti dia harus mengumpulkan tugas bahasa
Inggrisnya diatas nampan tersebut.8
Ekstingsi
Dalam pengkondisian operan, extinction terjadi ketika respon penguat
tidak lagi menguatkan dan responnya menurun. Contoh : dalam sebuah kasus,
perhatian seorang guru tidak sengaja meningkatkan kebiasaan buruk seorang siswa,
5
Ibid., 222-223.
Ibid., 222-223.
7
Ibid., 223.
8
Ibid., 223.
6
seperti saat siswa tersebut mencubit temannya, maka secara langsung guru akan
memperhatikannya. Dari hal tersebut siswa beranggapan bahwa dengan melakukan
hal yang buruk kepada temannya maka dia akan mendapatkan perhatian dari
seorang guru.9
Analisis Perilaku Terapan
Penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku
manusia. Dua kegunaan penting dari analisis perilaku terapan dalam pendidikan
yaitu : pertama untuk menambah perilaku yang diinginkan dan yang kedua untuk
mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. 10 Ada tiga penggunaan analisis
perilaku yang penting dalam bidang pendidikan:
1.
Meningkatkan perilaku yang diinginkan
2.
Menggunakan dorongan (prompt) dan pembentukan (shaping)
3.
Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan
Meningkatkan Perilaku yang Diinginkan
1.
Memilih penguat yang efektif
2.
Membuat penguatan bersifat kontingen dan tepat waktu
3.
Memilih jadwal penguatan yang terbaik
4.
Mempertimbangkan penggunaan perjanjian (contracting)
5.
Menggunakan penguatan negatif secara efektif
6.
Menggunakan prompts dan shaping
- Prompts : Stimulus yang ditambahkan atau isyarat yang diberikan sebelum
meningkatnya respon likelihood yang akan terjadi.
- Shaping : Memperkuat perkiraan succesive terhadap perilaku trget yang
telah ditentukan.
Evaluasi Operant Conditioning dan Analisis Perilaku Terapan
Pengkondisian operan dan analisis perilaku terapan telah membuat
kontribusi terhadap praktek mengajar. Konsekuensi penguatan dan hukuman adalah
bagian dari kehidupan guru dan siswa, sehingga guru mampu mempelajari
bagaimana sebuah konsekuensi dapat mempengaruhi perilaku seorang siswa. Jika
9
Ibid., 223.
Ibid., 225.
10
digunakan secar efektif, tekhnik behavioral dapat membantu seorang guru dalam
mengatur ruang kelas.11
Strategi penggunaan analisis perilaku terapan untuk merubah kebiasaan12
1. Fokus terhadap apa yang kamu ingin murid lakukan, daripada apa yang tidak
kamu ingin mereka lakukan
2. Ingat bahwa tidak semua ukuran sama pada penguatan
3. Secara tidak sengaja guru sering memperkuat perilaku yang tidak ingin
dilanjutkan oleh muridnya
4. Ketika menggunakan prinsip premack, guru memberikan informasi kepada
muridnya tentang bagaimana cara mereka mendapat kenyamanan.
5. Guru bukanlah satu-satunya sumber reinforcement (penguat) dan hukuman di
dalam kelas
6. Hukuman bukanlah sebuah hukuman kecuali perilaku tersebut sudah
berkurang
7. Meniadakan hukuman adalah ide yang buruk
8. Memberi masalah yang terait dengan hukuman, merupakan jalan pintas
terkahir
11
12
Ibid., 232.
Ibid., 232.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W. 2011. Educational Pshycology. New York : McGraw-Hill.
Santrock, John W. 2011. Child Development. New York : McGraw-Hill.
TEORI OPERANT CONDITIONING BF SKINNER DAN
IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan
yang dibimbing oleh Muchammad Zaka. A, M.Pd.
Disusun oleh :
Melati Ramadhani
NIM : T20171380
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MEI 2018
Operant Conditioning
Operant conditioning (pengkondisian operan) juga disebut sebagai
pengkondisian instrumental yaitu sebuah bentuk pembelajaran yang beranggapan
bahwa konsekuensi (baik berupa hadiah, hukuman, maupun penguatan) dapat
menghasilkan kemungkinan terjadinya perubahan perilaku seorang anak.1
Menurut B.F. Skinner, melalui operant conditioning konsekwensi dapat
menghasilkan kemungkinan perubahan perilaku seseorang. Dia juga mengatakan
bahwa reward dan punishment membentuk perkembangan perilaku seorang anak. 2
Jadi, dapat disimpulkan bahwa reward (hadiah) dan punishment (hukuman) sangat
mempengaruhi perilaku seorang anak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
lingkungan rumah maupun sekolah. Karena, dua hal inilah yang merangsang anak
untuk melakukan perilaku atau kebiasaan yang lebih baik atau malah sebaliknya.
Secara
umum
operant
conditioning
merupakan
sebuah
bentuk
pembelajaran yang ditimbulkan oleh kemungkinan terjadinya sebuah perubahan
perilaku (kebiasaan). Operant conditioning merupakan inti dari pendapat B.F.
Skinner tentang perilaku (kebiasaan). Reward dan hukuman merupakan satu
kesatuan dalam perilaku suatu organisme (seseorang).
Reinforcement (reward) Sebuah konsekuensi atau tindakan yang dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya suatu perilaku (kebiasaan).3
-
Positive Reinforcement, meningkatnya frekuensi respon seseorang karena
tindakan ini diikuti oleh dorongan yang dapat menguntungkan. Contoh :
seorang siswa menanyakan pertanyaan bagus kepada gurunya kemudian
guru memuji siswa tersebut. Konsekuensinya siswa tersebut akan bertanya
pertanyaan yang lebih bagus lagi.4
-
Negative Reinforcement, meningkatnya frekuensi respon seseorang karena
tindakan ini dapat menghapuskan dorongan penolakan. Contoh : ketika
seorang siswa mengumpulkan PR tepat waktu dan guru berhenti mengkritik,
1
John W. Santrock, Educational Pshycology, (New York : McGraw-Hill, 2011), 222.
John W. Santrock,Child Development (New York : McGraw-Hill, 2011), 27.
3
John W. Santrock, Educational Pshycology, (New York : McGraw-Hill, 2011), 222.
4
Ibid., 222-223.
2
maka konsekuensinya siswa akan semakin sering mengumpulkan PR tepat
waktu.5
Punishment (hukuman) Sebuah konsekwensi atau tindakan yang mengurangi
kemungkinan terjadinya suatu perilaku. Contoh : seorang siswa menyela guru
saat menerangkan pelajaran akhirnya guru menegur siswa tersebut secara lisan.
Komsekuensinya siswa tersebut berhenti menyela guru.6 Hukuman dibedakan
menjadi dua bentuk yaitu hukuman yang bersifat positif seperti menghukum
siswa dengan hal yang tidak menyenangkan, seperti menulis kata maaf di papan
tulis hingga penuh. Hukuman yang bersifat negatif seperti mengambil barang
yang mereka senangi.
Generalisasi
Generalisasi artinya memberikan respon yang sama terhadap stimulus
yang serupa. 7 Perhatian yang istimewa merupakan sebuah tingkatan yang dapat
menggeneralisasikan perilaku dari satu situasi ke situasi yang lainnya. Contoh : jika
seorang guru memuji siswanya yang menanyakan pertanyaan bagus yang
berhubungan dengan bahasa Inggris, akankah generalisasi ini dapat menstimulasi
siswa tersebut untuk lebih giat dalam pelajaran sejarah, matematika, dan lainnya?
Diskriminasi
Diskriminasi berarti membedakan antara stimulus dan peristiwa yang
berhubungan dilingkungan. Contoh : seorang murid yang mengetahui bahwa diatas
meja guru terdapat nampan yang bertuliskan “Matematika” artinya dia harus
mengumpulkan tugas matematika diatas nampan tersebut, sedangkan jika nampan
tersebut bertuliskan “Inggris” berarti dia harus mengumpulkan tugas bahasa
Inggrisnya diatas nampan tersebut.8
Ekstingsi
Dalam pengkondisian operan, extinction terjadi ketika respon penguat
tidak lagi menguatkan dan responnya menurun. Contoh : dalam sebuah kasus,
perhatian seorang guru tidak sengaja meningkatkan kebiasaan buruk seorang siswa,
5
Ibid., 222-223.
Ibid., 222-223.
7
Ibid., 223.
8
Ibid., 223.
6
seperti saat siswa tersebut mencubit temannya, maka secara langsung guru akan
memperhatikannya. Dari hal tersebut siswa beranggapan bahwa dengan melakukan
hal yang buruk kepada temannya maka dia akan mendapatkan perhatian dari
seorang guru.9
Analisis Perilaku Terapan
Penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku
manusia. Dua kegunaan penting dari analisis perilaku terapan dalam pendidikan
yaitu : pertama untuk menambah perilaku yang diinginkan dan yang kedua untuk
mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. 10 Ada tiga penggunaan analisis
perilaku yang penting dalam bidang pendidikan:
1.
Meningkatkan perilaku yang diinginkan
2.
Menggunakan dorongan (prompt) dan pembentukan (shaping)
3.
Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan
Meningkatkan Perilaku yang Diinginkan
1.
Memilih penguat yang efektif
2.
Membuat penguatan bersifat kontingen dan tepat waktu
3.
Memilih jadwal penguatan yang terbaik
4.
Mempertimbangkan penggunaan perjanjian (contracting)
5.
Menggunakan penguatan negatif secara efektif
6.
Menggunakan prompts dan shaping
- Prompts : Stimulus yang ditambahkan atau isyarat yang diberikan sebelum
meningkatnya respon likelihood yang akan terjadi.
- Shaping : Memperkuat perkiraan succesive terhadap perilaku trget yang
telah ditentukan.
Evaluasi Operant Conditioning dan Analisis Perilaku Terapan
Pengkondisian operan dan analisis perilaku terapan telah membuat
kontribusi terhadap praktek mengajar. Konsekuensi penguatan dan hukuman adalah
bagian dari kehidupan guru dan siswa, sehingga guru mampu mempelajari
bagaimana sebuah konsekuensi dapat mempengaruhi perilaku seorang siswa. Jika
9
Ibid., 223.
Ibid., 225.
10
digunakan secar efektif, tekhnik behavioral dapat membantu seorang guru dalam
mengatur ruang kelas.11
Strategi penggunaan analisis perilaku terapan untuk merubah kebiasaan12
1. Fokus terhadap apa yang kamu ingin murid lakukan, daripada apa yang tidak
kamu ingin mereka lakukan
2. Ingat bahwa tidak semua ukuran sama pada penguatan
3. Secara tidak sengaja guru sering memperkuat perilaku yang tidak ingin
dilanjutkan oleh muridnya
4. Ketika menggunakan prinsip premack, guru memberikan informasi kepada
muridnya tentang bagaimana cara mereka mendapat kenyamanan.
5. Guru bukanlah satu-satunya sumber reinforcement (penguat) dan hukuman di
dalam kelas
6. Hukuman bukanlah sebuah hukuman kecuali perilaku tersebut sudah
berkurang
7. Meniadakan hukuman adalah ide yang buruk
8. Memberi masalah yang terait dengan hukuman, merupakan jalan pintas
terkahir
11
12
Ibid., 232.
Ibid., 232.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W. 2011. Educational Pshycology. New York : McGraw-Hill.
Santrock, John W. 2011. Child Development. New York : McGraw-Hill.