S KOR 0900143 Chapter3

(1)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian, pemilihan metode yang tepat akan sangat berguna, karena akan membantu peneliti untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan dapat menyelesaikan penelitianya. Sugiyono (2011, hlm. 2) menjelaskan “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Sugiyono (2011, hlm. 72) menjelaskan “Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat digambarkan bahwa metode penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu kelompok eksperimental, satu atau lebih perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol. Adapun kelompok eksperimen dalam penelitian ini adalah kelompok yang diberikan latihan relaksasi autogenic dengan menggunakan media audio video. Sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberikan latihan relaksasi autogenic.


(2)

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan penulis adalah Nonequivalent Control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Adapun rancangan atau desain dalam penelitian ini dapat kita lihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Bagan Desain Penelitian (Sugiyono, 2011, hlm. 79)

Keterangan:

O1 : Pretest kelompok eksperimen

O2 : Posttest kelompok eksperimen

X : Kelompok yang diberikan treatment

O3 : Pretest kelompok kontrol

O4 : Posttest kelompok kontrol

O1 X O2


(3)

Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dapat kita lihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2.

Langkah-langkah Penelitian

C.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Dalam menyusun sampai dengan menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini diperlukan sumber data, pada umumnya sumber data pada penelitian tersebut populasi dan sampel. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat umum. Sugiyono (2013, hlm. 117) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL

KELOMPOK EKSPERIMEN MENGGUNAKAN LATIHAN

AUTOGENIC

KELOMPOK KONTROL TIDAK DI BERIKAN LATIHAN AUTOGENIC

TES AKHIR

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


(4)

mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat digambarkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian tempat diperolehnya informasi dapat berupa individu maupun kelompok. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet futsal Setia Putra Karawang yang berjumlah 20 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi sebagai informasi atau data. Sedangkan menurut Sugiyono (2011, hlm. 81) mengemukakan bahwa:

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan data, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi.

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel yang disebut dengan teknik sampling. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu sampling jenuh. Pengertian jenuh

dalam teknik sampling ini mempunyai dua pengertian yaitu: (1) mengandung makna bahwa seluruh anggota sub-populasi diambil seluruhnya sebagai anggota sampel dan hal ini juga sering disebut metode sensus dan (2) mengandung pengertian bahwa anggota sampel yang dipilih meliputi sebagian besar dari anggota populasi/lebih dari 50% anggota populasi/sub-populasi (Yunus, 2010, hlm. 306). Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua atlet futsal Setia Putra Karawang yang berjumlah 20 orang.

D.Instrument Penelitian

Untuk menghasilkan data dalam penelitian ini, selanjutnya penulis gunakan alat pengumpul data atau yang disebut instrumen penelitian, instrument ini berguna untuk mengukur dan menghasilkan data yang hendak diukur dan diteliti. Sebagai mana dijelaskan oleh Nurhasan (2007, hlm. 06) “Dengan alat ukur kita akan memperoleh data dari suatu objek tertentu, sehingga kita dapat


(5)

mengungkap tentang keadaan objek tersebut secara objektif”. Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 136) mengatakan bahwa, “Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Dalam penelitian ini digunakan instrumen tes untuk mengumpulkan data yaitu angket. Alasan penulis menggunakan angket dalam penelitian ini karena untuk mendapatkan atau memperoleh gambaran sesuai dengan apa yang terjadi melalui jawaban dari para responden dan mewakili keuntungan dalam penggunaannya. Arikunto (2010, hlm. 195) menjelaskan keuntungan menggunakan angket yaitu;

a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti; b) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden; c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatanya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden; d) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab; d) Dapat dibuat terstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Terdapat berbagai jenis angket yang dapat dipakai dalam melakukan sebuah penelitian. Menurut Nasution (2009, hlm. 129) menjelaskan yaitu “Angket dapat dibagi menurut sifat jawaban yang diinginkan (1) tertutup (2) terbuka (3) kombinasi kedua macam itu dan cara menyampaikan atau administrasi angket itu”. Jenis angket yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu angket tertutup.

Agar penyusunan angket berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan harapan keinginan penulis, maka diperlukan langkah untuk menyusun angket. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:

1. Melakukan Spesifikasi Data

Spesifikasi data adalah untuk menjabarkan ruang lingkup suatu masalah yang akan diteliti oleh si penelit yang bertujuani untuk mempermudah penulis menyusun atau membuat kisi-kisi angket. Berikut ini pendapat para ahli yang dijadikan penulis sebagai acuan untuk menyusun kisi-kisi angket:

a. Menurut Nasution (2007) dalam situs (http://www.e-psikologi .com/artikel/olahraga/membangun-kesiapan-mental-pada-atlet)


(6)

menjelaskan ada beberapa faktor yang menentukan mudah tidaknya seorang atlet terpengaruh oleh masalah, yaitu sebagai berikut: berpikir positif, motivasi, sasaran yang jelas, pengendalian emosi, daya tahan terhadap stress, rasa percaya diri, daya konsentrasi, kemampuan evaluasi diri, minat dan kecerdasan emosional.

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, maka dapat digambarkan bahwa kesiapan mental merupakan faktor yang luar biasa penting yang mempengaruhi penampilan atlet dalam petandingan. Dalam penelitian ini yang akan dijadikan acuan dalam pembuatan pernyataan mengenai kesiapan mental diadopsi berdasarkan pendapat para ahli di atas, antara lain; berpikir positif, motivasi, sasaran yang jelas, pengendalian emosi, daya tahan terhadap stress, rasa percaya diri, daya konsentrasi, kemampuan evaulasi diri, minat dan kecerdasan emosional. Adapun kisi-kisi angket ini lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Kisi-kisi Tentang Kesiapan Mental

Variabel Indikator Sub Indikator No.Soal

+ -

Kesiapan Mental

1. Berfikir positif

2. Motivasi

3. Sasaran yang jelas

4. Pengendalian emosi

5. Daya tahan terhadap stress

1. Bermain optimal 2. Kerja sama yang baik 3. Sportif

1. Konsentrasi dalam berlatih

2. Cita-cita atau aspirasi 3. Dukungan keluarga 4. Upaya pelatih dalam

melatih atlet 1. Mengetahui

kemampuan lawan 2. Kondisi lapangan

1. Ejekan penonton 2. Tindakan lawan 1. Target pertandingan 2. Suasana pertandingan 3. Respon penonton

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41


(7)

6. Rasa percaya diri

7. Konsentrasi

8. Evaluasi diri

9. Minat

10. Kecerdasan emosional

1. Berfikir positif 2. Konsentrasi 3. Adanya dukungan

dari pelatih

1. Fokus pada strategi 2. Faktor cuaca 1. Mampu mengukur

kemampuan diri 2. Percaya dengan

kemampuan sendiri 1. Rasa senang

2. Cita-cita 3. hobby

1. Mengenali emosi diri 2. Mengendalikan

emosi diri

3. Dapat berkomunikasi 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54

2. Penyusunan Angket

Langkah selanjutnya yaitu mejadikan kisi-kisi angket yang sudah tersusun sebagai acuan untuk menyusun pernyataan yang akan dituangkan ke dalam angket yang sebenarnya. Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket digunakan untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket yang dipakai adalah angket atau kuisioner. Memandang dari cara menjawabnya, dalam angket ini penulis menggunakan angket tertutup, menurut Arikunto (2010, hlm. 195) “Kuisoner tertutup, yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih”.

Dalam pemilihan jawaban, penulis menggunakan skala sikap, yaitu skala

likert. Skala Likert menurut Sugiyono (2014, hlm. 134) adalah “Skala Likert”

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Penulis menyediakan alternatif


(8)

pilihan jawaban yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. Untuk keperluan analisis data kuantitatif,, maka dari jawaban-jawaban itu, penulis menetapkan kategori penyekoran yang tertera pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2.

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban

Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-Ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

3. Uji Coba Angket

Setelah penyusunan angket, angket tidak langsung diberikan kepada sampel asli yang akan penulis teliti. Tetapi angket terlebih dahulu diuji coba untuk mengetahui tingkat validitas dan realibilitasnya, karena tidak semua pernyataan di dalam angket ini akan diberikan kepada sampel. Hanya angket yang memenuhi syaratlah yang digunakan sebagai alat pengumpul data.

a. Uji coba angket dilaksanakan pada atlet futsal Galuh Mas Karawang yang bukan merupakan sampel asli dari penelitian ini. Adapun langkah-langkah dalam mengolah data untuk validitas instrumen adalah sebagai berikut:

b. Uji Validitas

Dalam mencari hasil dari penelitian yang dilakukan apakah penelitian itu layak atau tidak untuk digunakan harus melewati proses penghitungan dengan menggunakan beberapa rumus dalam ilmu statistika, Sugiyono (2014, hlm. 363) menjelaskan bahwa “Validitas merupakan derajad ketepatan antara yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”.

c. Uji Reliabilitas

Setelah mencari hasil validitas langkah selanjutnya yang harus penulis lakukan adalah mencari reliabilitas dari instrumen yang sudah disebar dengan cara mengkorelasikan soal pernyataan genap dan ganjil dengan menggunakan rumus korelasi produk momen. Menurut Arikunto (2010, hlm. 154) bahwa “reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya


(9)

untuk dugunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

E.Prosedur Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil tes merupakan data mentah, sehingga memerlukan proses pengolahan data. Pengolahan data digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, diperlukan pengolahan dan analisis data untuk menerima atau menolak hipotesis.

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputer dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16for windows karena program ini ditujukan kepada pengguna statistik untuk mempermudah penghitungan statistik untuk memperoleh hasil data yang akurat dan dapat dimengerti. Langkah-langkah dalam pengolahan data penelitian ini adalah Menentukan nilai dari uji validitas menggunakan Item-Total Statistics tes

a. Hasil Uji Validitas

Hasil data uji validitas yang telah diolah menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16, dipaparkan pada tabel di bawah ini, Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Dengan Menggunakan SPSS

No r Hitung r Tabel Keterangan

1 1 0,532 Valid

2 0,552 0,532 Valid

3 0,546 0,532 Valid

4 0,534 0,532 Valid

5 0,543 0,532 Valid

6 0,547 0,532 Valid

7 -0,089 0,532 Tidak Valid

8 0,548 0,532 Valid

9 -0,387 0,532 Tidak Valid

10 0,58 0,532 Valid

11 0,585 0,532 Valid


(10)

13 0,533 0,532 Valid

14 0,551 0,532 Valid

15 0,564 0,532 Valid

16 0,607 0,532 Valid

17 0,594 0,532 Valid

18 0,645 0,532 Valid

19 0,554 0,532 Valid

20 0,562 0,532 Valid

21 0,736 0,532 Valid

22 0,67 0,532 Valid

23 0,547 0,532 Valid

24 0,607 0,532 Valid

25 0,092 0,532 Tidak Valid

26 0,049 0,532 Tidak Valid

27 0,646 0,532 Valid

28 -0,207 0,532 Tidak Valid

29 0,585 0,532 Valid

30 0,565 0,532 Valid

31 0,559 0,532 Valid

32 -0,597 0,532 Tidak Valid

33 -0,527 0,532 Tidak Valid

34 0,568 0,532 Valid

35 0,622 0,532 Valid

36 0,597 0,532 Valid

37 0,073 0,532 Tidak Valid

38 -0,144 0,532 Tidak Valid

39 0,592 0,532 Valid

40 -0,28 0,532 Tidak Valid

41 0,626 0,532 Valid

42 0,676 0,532 Valid

43 0,642 0,532 Valid

44 0,62 0,532 Valid

45 0,335 0,532 Tidak Valid

46 0,537 0,532 Valid

47 -0,235 0,532 Tidak Valid

48 0,615 0,532 Valid

49 -0,453 0,532 Tidak Valid

50 0,535 0,532 Valid

51 0,55 0,532 Valid

52 0,602 0,532 Valid

53 0,71 0,532 Valid


(11)

Untuk memastikan valid atau tidaknya butir-butir dari setiap pertanyaan tes, harus dilakukan pendekatan signifikansi, yaitu jika r hitung lebih besar dari r

tabel dengan taraf signifikansi α = 0,05 adalah 0,532 untuk angket managemen, maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan atau digunakan sebagai alat pengumpul data dari variable managemen, akan tetapi jika pernyataan di atas sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut tidak signifikan tidak layak dugunakan sebagai alat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Hasil dari uji validitas terhadap variable yang awalnya diperoleh sebanyak 54 butir menjadi 40 butir pertanyaan.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Hasil Hasil data uji reliabilitas yang telah diolah menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16, dipaparkan pada tabel di bawah ini, Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Hasil Uji Reliabilitas Dengan Menggunakan SPSS

No r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,884 0,532 Reliabel

2 0,888 0,532 Reliabel

3 0,891 0,532 Reliabel

4 0,89 0,532 Reliabel

5 0,887 0,532 Reliabel

6 0,891 0,532 Reliabel

7 0,895 0,532 Reliabel

8 0,89 0,532 Reliabel

9 0,897 0,532 Reliabel

10 0,888 0,532 Reliabel

11 0,887 0,532 Reliabel

12 0,898 0,532 Reliabel

13 0,891 0,532 Reliabel

14 0,892 0,532 Reliabel

15 0,889 0,532 Reliabel

16 0,891 0,532 Reliabel

17 0,886 0,532 Reliabel

18 0,89 0,532 Reliabel

19 0,888 0,532 Reliabel


(12)

21 0,886 0,532 Reliabel

22 0,891 0,532 Reliabel

23 0,89 0,532 Reliabel

24 0,891 0,532 Reliabel

25 0,894 0,532 Reliabel

26 0,898 0,532 Reliabel

27 0,886 0,532 Reliabel

28 0,904 0,532 Reliabel

29 0,888 0,532 Reliabel

30 0,887 0,532 Reliabel

31 0,889 0,532 Reliabel

32 0,905 0,532 Reliabel

33 0,905 0,532 Reliabel

34 0,888 0,532 Reliabel

35 0,887 0,532 Reliabel

36 0,888 0,532 Reliabel

37 0,895 0,532 Reliabel

38 0,896 0,532 Reliabel

39 0,889 0,532 Reliabel

40 0,897 0,532 Reliabel

41 0,89 0,532 Reliabel

42 0,889 0,532 Reliabel

43 0,888 0,532 Reliabel

44 0,89 0,532 Reliabel

45 0,892 0,532 Reliabel

46 0,892 0,532 Reliabel

47 0,9 0,532 Reliabel

48 0,887 0,532 Reliabel

49 0,897 0,532 Reliabel

50 0,886 0,532 Reliabel

51 0,889 0,532 Reliabel

52 0,89 0,532 Reliabel

53 0,886 0,532 Reliabel

54 0,886 0,532 Reliabel

Untuk memastikan reliabel atau tidaknya butir-butir dari setiap pertanyaan tes, harus dilakukan pendekatan signifikansi, yaitu jika r hitung lebih besar dari r

tabel product moment dengan taraf signifikansi α = 0,05 / 5% adalah 0,532 untuk angket managemen, maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan reliable untuk digunakan sebagai alat pengumpul data dengan baik.


(13)

Setelah data penelitian terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisis data tersebut secara statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan rumus dari Sudjana (1989, hlm. 62) :

�̅

= ∑��

Arti dari tanda-tanda tersebut adalah:

�̅

=

Rata-rata hitung yang dicari

∑ = Jumlah dari

Xi = Data hasil pengukuran n = Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana (1989, hlm. 94) :

S

=

∑ �−�̅

�−

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = Simpangan baku yang dicari

n = Jumlah sampel

∑ � − �̅ = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji Homogenitas, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: F = V i n i e e

V i n i e e i

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (a) =

0,05.

4. Menguji normalitas data menggunakan uji Liliefors. Prosedur yang digunakan adalah:

a. Penggunaan X1, X2,...Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z2,...Zn dengan


(14)

Zi =

��−�̅ �

( �̅ dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk tiap angka baku tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai X (Fzi) dengan ketentuan: Jika nilai Z negatif maka dalam menetukan Fzi nya adalah 0,5 – luas daerah distrbusi Z pada tabel.

c. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.

d. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya. e. Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari

seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo.

f. Dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukanlah nilai L.

g. Bandingkanlah nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk menghitung

diterima atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria: i. Terima Ho jika Lo < Lα = Normal

ii. Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak normal

5. Uji Signifikasi peningkatan hasil latihan, dengan menggunakan uji t dengan rumus :

H0 : �̅ = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan

H1 : �̅ ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan

t =

�̅

��/√�

Untuk masing-masing kelompok

Arti dari tanda-tanda dari rumus tersebut: t = Nilai t hitung yang dicari

�̅ = Rata-rata nilai beda

�� = Simpangan baku n = Jumlah sampel


(15)

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis: terima H0 jika –t (1-1/2α) <

t > t (1-1/2 α) dk (n-1). Dalam hal lainya H0 ditolak

6. Uji Signifikasi perbedaan penngkatan hasil latihan, menggunakan uji t: H0 : µ1 < µ2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan

H1 : µ1 > µ2, terdapat perbedaan yang signifikan

t =

� − �

√ � + �⁄ ⁄

Untuk perbedaan kelompok

t = Nilai t hitung yang dicari S = Simpangan baku

n

1 = Jumlah sampel kelompok 1

n

2 = Jumlah sampel kelompok 2

�̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 1

�̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 2

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis: - Terima hipotesis jika, thitung < t(1-0,05)

- Tolak hipotesis jika, thitung > t(1-0,05)

Batas penerimaan dan penolakan hipotesis 1-1/

1-(0,05) 0,95

Dk = n1+n2-2 = 10+10-2 = 18


(1)

13 0,533 0,532 Valid

14 0,551 0,532 Valid

15 0,564 0,532 Valid

16 0,607 0,532 Valid

17 0,594 0,532 Valid

18 0,645 0,532 Valid

19 0,554 0,532 Valid

20 0,562 0,532 Valid

21 0,736 0,532 Valid

22 0,67 0,532 Valid

23 0,547 0,532 Valid

24 0,607 0,532 Valid

25 0,092 0,532 Tidak Valid

26 0,049 0,532 Tidak Valid

27 0,646 0,532 Valid

28 -0,207 0,532 Tidak Valid

29 0,585 0,532 Valid

30 0,565 0,532 Valid

31 0,559 0,532 Valid

32 -0,597 0,532 Tidak Valid

33 -0,527 0,532 Tidak Valid

34 0,568 0,532 Valid

35 0,622 0,532 Valid

36 0,597 0,532 Valid

37 0,073 0,532 Tidak Valid

38 -0,144 0,532 Tidak Valid

39 0,592 0,532 Valid

40 -0,28 0,532 Tidak Valid

41 0,626 0,532 Valid

42 0,676 0,532 Valid

43 0,642 0,532 Valid

44 0,62 0,532 Valid

45 0,335 0,532 Tidak Valid

46 0,537 0,532 Valid

47 -0,235 0,532 Tidak Valid

48 0,615 0,532 Valid

49 -0,453 0,532 Tidak Valid

50 0,535 0,532 Valid

51 0,55 0,532 Valid

52 0,602 0,532 Valid

53 0,71 0,532 Valid


(2)

Untuk memastikan valid atau tidaknya butir-butir dari setiap pertanyaan tes, harus dilakukan pendekatan signifikansi, yaitu jika r hitung lebih besar dari r

tabel dengan taraf signifikansi α = 0,05 adalah 0,532 untuk angket managemen, maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan atau digunakan sebagai alat pengumpul data dari variable managemen, akan tetapi jika pernyataan di atas sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut tidak signifikan tidak layak dugunakan sebagai alat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Hasil dari uji validitas terhadap variable yang awalnya diperoleh sebanyak 54 butir menjadi 40 butir pertanyaan.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Hasil Hasil data uji reliabilitas yang telah diolah menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16, dipaparkan pada tabel di bawah ini, Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Hasil Uji Reliabilitas Dengan Menggunakan SPSS

No r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,884 0,532 Reliabel

2 0,888 0,532 Reliabel

3 0,891 0,532 Reliabel

4 0,89 0,532 Reliabel

5 0,887 0,532 Reliabel

6 0,891 0,532 Reliabel

7 0,895 0,532 Reliabel

8 0,89 0,532 Reliabel

9 0,897 0,532 Reliabel

10 0,888 0,532 Reliabel

11 0,887 0,532 Reliabel

12 0,898 0,532 Reliabel

13 0,891 0,532 Reliabel

14 0,892 0,532 Reliabel

15 0,889 0,532 Reliabel

16 0,891 0,532 Reliabel

17 0,886 0,532 Reliabel

18 0,89 0,532 Reliabel

19 0,888 0,532 Reliabel


(3)

21 0,886 0,532 Reliabel

22 0,891 0,532 Reliabel

23 0,89 0,532 Reliabel

24 0,891 0,532 Reliabel

25 0,894 0,532 Reliabel

26 0,898 0,532 Reliabel

27 0,886 0,532 Reliabel

28 0,904 0,532 Reliabel

29 0,888 0,532 Reliabel

30 0,887 0,532 Reliabel

31 0,889 0,532 Reliabel

32 0,905 0,532 Reliabel

33 0,905 0,532 Reliabel

34 0,888 0,532 Reliabel

35 0,887 0,532 Reliabel

36 0,888 0,532 Reliabel

37 0,895 0,532 Reliabel

38 0,896 0,532 Reliabel

39 0,889 0,532 Reliabel

40 0,897 0,532 Reliabel

41 0,89 0,532 Reliabel

42 0,889 0,532 Reliabel

43 0,888 0,532 Reliabel

44 0,89 0,532 Reliabel

45 0,892 0,532 Reliabel

46 0,892 0,532 Reliabel

47 0,9 0,532 Reliabel

48 0,887 0,532 Reliabel

49 0,897 0,532 Reliabel

50 0,886 0,532 Reliabel

51 0,889 0,532 Reliabel

52 0,89 0,532 Reliabel

53 0,886 0,532 Reliabel

54 0,886 0,532 Reliabel

Untuk memastikan reliabel atau tidaknya butir-butir dari setiap pertanyaan tes, harus dilakukan pendekatan signifikansi, yaitu jika r hitung lebih besar dari r

tabel product moment dengan taraf signifikansi α = 0,05 / 5% adalah 0,532 untuk angket managemen, maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan reliable untuk digunakan sebagai alat pengumpul data dengan baik.


(4)

Setelah data penelitian terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisis data tersebut secara statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan rumus dari Sudjana (1989, hlm. 62) :

�̅

= ∑�� �

Arti dari tanda-tanda tersebut adalah:

�̅

=

Rata-rata hitung yang dicari

∑ = Jumlah dari

Xi = Data hasil pengukuran n = Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana (1989, hlm. 94) :

S

=

∑ �−�̅

�−

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = Simpangan baku yang dicari

n = Jumlah sampel

∑ � − �̅ = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji Homogenitas, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

F = V i n i e e

V i n i e e i

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (a) =

0,05.

4. Menguji normalitas data menggunakan uji Liliefors. Prosedur yang

digunakan adalah:

a. Penggunaan X1, X2,...Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z2,...Zn dengan


(5)

Zi =

��−�̅ �

( �̅ dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk tiap angka baku tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai X (Fzi) dengan ketentuan: Jika nilai Z negatif maka dalam menetukan Fzi nya adalah 0,5 – luas daerah distrbusi Z pada tabel.

c. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara

melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.

d. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya. e. Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari

seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo.

f. Dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukanlah nilai L.

g. Bandingkanlah nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk menghitung

diterima atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria: i. Terima Ho jika Lo < Lα = Normal

ii. Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak normal

5. Uji Signifikasi peningkatan hasil latihan, dengan menggunakan uji t dengan

rumus :

H0 : �̅ = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan

H1 : �̅ ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan

t =

�̅

��/√�

Untuk masing-masing kelompok

Arti dari tanda-tanda dari rumus tersebut: t = Nilai t hitung yang dicari

�̅ = Rata-rata nilai beda

�� = Simpangan baku


(6)

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis: terima H0 jika –t (1-1/2α) <

t > t (1-1/2 α) dk (n-1). Dalam hal lainya H0 ditolak

6. Uji Signifikasi perbedaan penngkatan hasil latihan, menggunakan uji t:

H0 : µ1 < µ2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan

H1 : µ1 > µ2, terdapat perbedaan yang signifikan

t =

� − �

√ � + �⁄ ⁄

Untuk perbedaan kelompok

t = Nilai t hitung yang dicari S = Simpangan baku

n

1 = Jumlah sampel kelompok 1

n

2 = Jumlah sampel kelompok 2

�̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 1

�̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 2

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis: - Terima hipotesis jika, thitung < t(1-0,05)

- Tolak hipotesis jika, thitung > t(1-0,05)

Batas penerimaan dan penolakan hipotesis 1-1/

1-(0,05) 0,95

Dk = n1+n2-2 = 10+10-2 = 18