Analisis faktor2 yg mempengaruhi inflasi di indonesia

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI INDONESIA
PERIODE 2002 – 2006

Oleh

D estia Prasastiwi
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai pengaruh
perubahan upah buruh, nilai tukar, kenaikan harga BBM jenis premium, dan
kenaikan harga bahan makanan jenis volatile food terhadap inflasi di Indonesia.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini apakah variabel-variabel
tersebut mempengaruhi secara signifikan Inflasi di Indonesia selama periode
2002-2006. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga perubahan
variabel-variabel diatas berpengaruh nyata terhadap tingkat harga (inflasi) di
Indonesia pada periode 2002–2006.
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia periode tahun 2002 sampai dengan 2006 dan literatur lainnya. Alat
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan bantuan program SPSS for windows. Dalam penelitian dilakukan
beberapa pengujian yaitu uji asumsi klasik yang didalamnya termasuk uji
otokorelasi Durbin-Watson, uji multikolinieritas, uji heteroskedasitas, uji
normalitas, dan juga pengujian hipotesis yaitu Uji Keseluruhan (Uji F) dan uji
partial (uji t).
Berdasarkan uji t upah buruh (W) signifikan dan berpengaruh positif terhadap
inflasi dengan koefisien 7,675 yang artinya adalah setiap kenaikan satu persen
upah buruh maka akan meningkatkan inflasi sebesar 7,675 persen. Uji t nilai tukar
rupiah signifikan dan berpengaruh negatif terhadap inflasi di Indonesia dengan
nilai koefisien regresi sebesar -0,048 yang artinya setiap adanya perubahan
kenaikan satu persen nilai tukar atau kurs maka akan menurunkan 0,048 persen
inflasi. Variabel PBBM diperoleh hasil yang signifikan dan berpengaruh positif
terhadap inflasi dengan nilai koefisien sebesar 0,048 yang artinya setiap
perubahan kenaikan satu persen harga BBM jenis premium maka akan
meningkatkan 0,048 persen inflasi. Harga Bahan Makanan Volatile Food (PVf)
juga signifikan dan berpengaruh positif terhadap inflasi dengan koefisien sebesar
0,270.