Uji Daya Terima dan Nilai Kandungan Gizi Biskuit Mocaf dengan Penambahan Tepung Bayam

ABSTRAK
Bayam merupakan salah satu pangan lokal yang kaya akan zat gizi dan
dapat diolah menjadi tepung sebagai upaya pemanfaatannya menjadi makanan
tambahan. Tepung bayam dapat diolah menjadi biskuit. Biskuit biasanya dibuat
dengan menggunakan tepung terigu, dapat diganti dengan menggunakan pangan
berbahan baku lokal seperti tepung mocaf dan tepung bayam. Biskuit mocaf
dengan penambahan tepung bayam memberikan sumbangan zat gizi seperti
kalsium dan fosfor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima
berdasarkan sifat organoleptik yang meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur dan
mengetahui kandungan gizi biskuit mocaf dengan penambahan tepung bayam.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, menggunakan rancangan
penelitian acak lengkap (RAL) yang terdiri dari satu faktor dengan dua perlakuan
penambahan tepung bayam yaitu 10% dan 20% (A1 dan A2). Uji daya terima
biskuit mocaf dengan penambahan tepung bayam dilakukan terhadap 30
mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat dan analisis zat gizi dilakukan di
Laboratorium Badan Riset dan Standarisasi Industri Medan.
Hasil penelitian uji organoleptik terhadap rasa, aroma, warna dan tekstur
biskuit yang paling disukai panelis adalah biskuit mocaf dengan penambahan
tepung bayam 10%. Berdasarkan analisa sidik ragam, penambahan tepung pada
pembuatan biskuit memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap aroma dan
warna biskuit yang dihasilkan.

Penambahan tepung bayam pada pembuatan biskuit mocaf dapat
meningkatkan kalsium dan fosfor dibandingkan biskuit biasa. Kadar kalsium,
fosfor dan zat besi lebih tinggi pada biskuit mocaf dengan penambahan tepung
bayam 20%. Disarankan kepada konsumen untuk menjadikan biskuit mocaf
dengan penambahan tepung bayam sebagai makanan tambahan untuk mengurangi
konsumsi tepung terigu dan mendapat gizi dari biskuit.
Kata kunci: Tepung Bayam, Tepung Mocaf, Biskuit, Daya terima, Kandungan
Gizi

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Spinach is one of local food with high nutrients and can be processed into
flour an effort to become additional food. Spinach flour can be processed into
biscuit. Biscuit are ussually made using wheat flour, can be modified by making
use of local foods such as mocaf and spinach flour. Mocaf biscuit with addition
spinach flour are also potentially contribute nutrients such as calcium and
phosphorus. This research purpose to determine the acceptability test based on
organoleptic properties include color, aroma, flavor, and texture and also
determine nutritional content of mocaf biscuits with addition spinach flour.

The type of research was an experiment conducted by completely
randomized design using one factor and with two treatments, the treatmens are
the addition 10% and 20% of spinach flour (A1 and A2). The acceptability mocaf
biscuit with addition spinach flour by 30 university students in faculty of public
health, nutrient analysis was tested in laboratory of industrial research and
standarization Agency Medan.
The results showed that the organoleptic test based on flavor, color,
aroma, and texture of biscuit panelist is most preferred biscuit of mocaf with
spinach flour addition 10%. Based on the analysis of variance, the addition of
spinach flour in the manufacture of biscuit gives a significantly different effect on
aroma and color of biscuit.
The addition of spinach flour in making mocaf biscuit increase the
content of calcium and phosphorus than reguler biscuit. The highest content of
calcium, phosphorus and iron is mocaf biscuit with addition 20% spinach fluor.
Advised consumers to make mocaf biscuit with addition spinach fluor as an
additional food to reducing food consumption of wheat flour and get nutrition of
biscuit.
Keywords: Spinach Flour, Mocaf, Biscuit, Acceptability Test, Nutritient
Composition


Universitas Sumatera Utara