Faktor-Faktor yang Berhubungan Resiko Jatuh dengan Kejadian Resiko Jatuh pada Lansia di Unit Pelayanan Primer Puskesmas Medan Johor

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menjadi tua merupakan suatu fase kehidupan yang dilalui oleh setiap
manusia. Seiring dengan pertambahan usia maka fungsi organ-organ tubuh akan
mengalami kemunduran, baik secara fisik maupun psikologis. Perubahan fisik
pada lanjut usia (lansia) akibat penurunan fungsi organ tubuh secara degenerative
yang berdampak terhadap kesehatan dan aktivitas lansia sehari-hari. Masalah
kesehatan yang dialami yaitu penyakit jantung hipertensi, pernafasan, gastriris,
diabetes mellitus, rheumatoid arthritis, daya tahan tubuh menurun, dan masalah
psikososial lainnya (Erda, 2009). Perubahan tersebut berpengaruh terhadap
kelelahan fisik, nyeri sendi, gangguan keseimbangan dan koordinasi. Kondisi ini
diperberat lagi dengan penglihatan kabur, pendengaran kurang,gangguan adaptasi,
dan efek konsumsi obat-obat tertentu yang kesemuanya mengakibatkan resiko
jatuh pada Lansia (Wayudi, 2000).
Nazam (2009) melakukan survei tentang kejadian pasien jatuh di AS,
dimana hasil survei tersebut menunjukkan 2,3-7% per1000 lansia mengalami
jatuh dari tempat tidur setiap hari dan 29-48% lansia mengalami luka ringan dan

7,5% dengan luka-luka serius. Kongres XII PERSI (2012) melaporkan bahwa
angka kejadian pasien jatuh di Indonesia bulan Januari-September 2012 sebesar
14%, hal ini menggambarkan presentasi angka pasien jatuh masuk ke dalam lima
besar insiden medis selain medicine eror (Komariah, 2012).

Universitas Sumatera Utara

2

Jatuh sering kali dialami oleh para lansia dan penyebabnya bisa multifaktor.
Banyak faktor yang berperan, baik faktor intrinsik yaitu: penyakit yang diderita
terutama semua penyakit dalam, digestif, endokrin, gangguan penglihatan, sistem
anggota gerak, gangguan sistem saraf pusat, penyakit sistemik dan efek dari terapi
obat-obatan yang digunakan. Faktor ekstrinsik dapat diidentifikasi dari kondisi
lingkungan tinggal lansia diantaranya, penggunaan alat bantu berjalan, lingkungan
turun tangga, lantai licin, penerangan kurang, toilet jauh dari kamar, kondisi ruang
tidak ergonomisi, tempat tidur terlalu tinggi atau rendah (Victoria et al, 2004).
Faktor situasional dapat didentifikasi dari riwayat penyakit yang baru
diderita klien selama 6 bulan terkhir, serta aktivitas sehari-hari yang biasa
dilakukan seperti naik turun tangga, rutin berolahraga, dan aktifitas lainnya. Hal

ini adalah situasi yang umum dialami lansia berupa penurunan fungsi organ fisik,
maka dari perubahan tersebut mengakibatkan kelambatan bergerak, keseimbangan
dan koordinasi gerak juga terganggu sehingga mudah jatuh. Selain itu faktor gizi
juga sangat berpengaruh terhadap keseimbangan lansia, dimana kebutuhan gizi
pada lansia merupakan kebutuhan utama untuk kelangsungan proses pergantian
sel-sel dalam tubuh, dan guna mengatasi proses menua serta memperlambat
terjadinya usia biologis (Wayudi, 2000). Kurang aktifitas gerakan tubuh juga bisa
menyebabkan jatuh, karena dengan kurang gerak metabolisme tubuh terganggu.
Berdasarkan hal tersebut, maka lansia harus dilakukan upaya pencegahan agar
tidak jatuh dengan cara mengantisipasi hal-hal yang dapat menyebabkan jatuh.
Misalnya dengan memasang pegangan tangan dikamar mandi, mengupayakan
lantai bersih, tidak licin, rata dan basah, ruangan tidak redup, menggunakan alas
kaki atau sandal anti slip dan masih banyak cara lainnya (Wayudi, 2000).

Universitas Sumatera Utara

3

Insiden jatuh pada kelompok lansia dapat menyebabkan cedera pada
jaringan lunak dan fraktur paha atau pergelangan tangan dan bahkan sampai

mengakibatkan kematian. Selain itu, keadaan tersebut juga dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan yaitu: nyeri, ketidaknyamanan fisik, keterbatasan
mobilisasi, dan proses penyembuhan yang lambat sehingga akan berdampak
terhadap kondisilansia, dimana mereka akan mengalami masalah ketergantungan
untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini juga merupakan kehawatiran utama
bagi paralansia yang dapat memicu kondisi psikologisnya dengan penarikkan diri
dari kegiatan rutin sehari-hari, kehilangan semangat,motivasi dan kemandirian
diri, serta timbulnya kehawatiran bahwa hal tersebut dapat terulang kembali.
Berdasarkan pemaparan hal tersebut diatas maka penelitian ini menjadi penting
dilakukan untuk mengetahui “Faktor-faktor yang menyebabkan resiko jatuh
dengan kejadian resiko jatuh pada lansia yang datang berobat ke Unit Pelayanan
Primer Puskesmas Medan Johor, Medan”.

1.2 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan pemaparan latar belakang penelitian yang telah diuraikan
diatas, maka dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian berikut ini.
1.2.1

Apakah terdapat faktor-faktor penyebab resiko terjadi jatuh pada klien
lanjut usia di Puskesmas Medan Johor?


1.2.2

Apakah ditemukan kejadian resikojatuh pada klien lanjut usia di
Puskesmas Medan Johor?

1.2.3

Apakah ada hubungan antara faktor-faktor resiko terjadinya jatuh dengan
kejadian jatuh pada klien lanjut usia di Puskesmas Medan Johor?

Universitas Sumatera Utara

4

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan resiko terjadinya jatuh pada
klien lanjut usia di Puskesmas Medan Johor;


1.3.2

Mengetahui adanya kejadian resiko jatuh pada klien lanjut usia di
Puskesmas Medan Johor;

1.3.3

Mengetahui hubungan faktor-faktor yang menyebabkan resiko terjadinya
jatuh dengan kejadian jatuh pada klien lanjut usia di Puskesmas Medan
Johor;

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pelayanan
kesehatan dan keperawatan serta berbagai pihak.
1.4.1 Bagi Pelayanan Kesehatan/Keperawatan
Hasil penelitian ini merupakan “evidence based practice” yang dapat
memberikan

masukan


bagi

pelayanan

kesehatan/keperawatan,

khususnya

pelayanan kesehatan/keperawatan di Puskesmas Medan Johor terkait dengan
faktor-faktor yang berhubungan resiko jatuh dengan kejadian resiko jatuh pada
lansia yang datang berobat ke unit pelayanan primer Puskesmas Medan Johor.

1.4.2 Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai data pendukung awal untuk
kepentingan penelitian dalam bidang ilmu yang sama selanjutnya, dan hasil
penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengembangan
penelitian lanjutan dalam ruang lingkup yang sama.

Universitas Sumatera Utara


5

1.4.3 Bagi Pendidikan Keperawatan
Hasil ini dapat menjadi referensi bagi tenaga kesehatan/perawat dan
mahasiswa pendidikan keperawatan dalam kepentingan pemberian pelayanan
kesehatan dan asuhan keperawatan pada klien lanjut usia dengan faktor-faktor
resiko jatuh di Puskesmas.

Universitas Sumatera Utara