Analisis Yuridis Pemeriksaan Calon Terampu Sebelum Adanya Penetapan Pengampuan Oleh Pengadilan ( Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2221 K Pdt 2010)
ANALISIS YURIDIS PEMERIKSAAN CALON TERAMPU
SEBELUM ADANYA PENETAPAN PENGAMPUAN
OLEH PENGADILAN ( STUDI PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG NOMOR 2221 K/PDT/2010)
TESIS
Oleh
RIMA PARAMITA SITA
107011093/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
ANALISIS YURIDIS PEMERIKSAAN CALON TERAMPU
SEBELUM ADANYA PENETAPAN PENGAMPUAN
OLEH PENGADILAN ( STUDI PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG NOMOR 2221 K/PDT/2010)
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
RIMA PARAMITA SITA
107011093/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
Judul Tesis
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi
: ANALISIS YURIDIS PEMERIKSAAN CALON
TERAMPU SEBELUM ADANYA PENETAPAN
PENGAMPUAN OLEH PENGADILAN (STUDI
PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2221
K/PDT/2010
: RIMA PARAMITA SITA
: 107011093
: Kenotariatan
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn)
Pembimbing
(Prof.
Pembimbing
Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH)
Ketua Program Studi,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Dekan,
(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Tanggal lulus : 17 Desember 2012
Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada
Tanggal : 17 Desember 2012
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
: Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn
Anggota
: 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
2. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
4. Dr. Dedi Harianto, SH, MHum
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: RIMA PARAMITA SITA
Nim
: 107011093
Program Studi
: Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis
: ANALISIS
YURIDIS
PEMERIKSAAN
CALON
TERAMPU
SEBELUM
ADANYA
PENETAPAN
PENGAMPUAN
OLEH
PENGADILAN
(STUDI
PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2221
K/PDT/2010
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama : RIMA PARAMITA SITA
Nim : 107011093
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Di Indonesia, pengadilan adalah suatu badan yang dapat dijadikan jalan keluar
bagi permasalahan hukum tersebut. Pengadilan dapat memberikan kepastian hukum
tentang masalah keluarga tersebut. Salah satu permasalahan keluarga yang
membutuhkan pengadilan sebagai jalan keluar adalah soal penetapan pengampuan.
Peraturan dan ketentuan mengenai Pengampuan (curatele) ini diatur dalam bab XVII
pasal 433 yang kemudian diturunkan dalam pasal 434 sampai dengan 461.
Pengampuan atau dikenal juga dengan curatele adalah keadaan dimana seseorang
karena sifat pribadinya dianggap tidak cakap atau tidak di dalam segala hal cakap
untuk bertindak di dalam lalu lintas hukum, sehingga kedudukan hukumnya
diturunkan menjadi sama dengan orang yang belum dewasa. Oleh karena itu
dibutuhkan seseorang yang mewakili segala tindakan hukumnya. Masalah yang
sering timbul dalam penetapan pengampuan yaitu Pengadilan langsung menetapkan
pengampuan kepada seseorang yang mengajukan pengampuan tersebut terlebih
dahulu, tanpa adanya pemeriksaan terhadap orang yang akan diletakkan di bawah
pengampuan (kurandus) dan terhadap keluarga atau semendanya.
Untuk membahas permasalahan tersebut jenis penelitian yang digunakan disesuaikan
dengan permasalahan yang diangkat di dalamnya. Jenis penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode pendekatan Yuridis Normatif. Dengan memperhatikan proses
pengampuan ini dilakukan dengan ketentuan perundang- undangan, membaca bukubuku, tulisan- tulisan ilmiah, media massadan internet yang ada relevansinya dengan
tulisan ini. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, menganalisa kemudian
mengambil intisarinya serta memindahkan dalam tulisan ini ditambah dengan hasil
wawancara dengan Hakim Pengadilan Negeri Medan.
Prosedur pemeriksaan calon terampu yaitu dengan melihat surat- surat bukti
lainnya seperti akta nikah (jika yang diampu telah menikah), kartu keluarga, kartu
tanda penduduk, dan yang paling penting yaitu surat dari rumah sakit yang
menyatakan bahwa calon terampu memang tidak cakap melakukan perbuatan hukum,
misalnya orang yang gila harus ada keterangan dari rumah sakit jiwa, pemberitahuan
tentang permohonan pengampuan kepada calon kurandus, kemudian tanya jawab
hakim yang ditunjuk dengan calon kurandus. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
menghindari hak menjadi pengampu jatuh kepada orang yang salah, karena seorang
pengampu mempunyai tugas untuk mewakili segala tindakan hukum si terampu dan
juga mengurus harta kekayaan si terampu. Dalam putusan Mahkamah Agung nomor
2221 K/Pdt/2010, hakim tidak membatalkan penetapan pengampuannya dengan
pertimbangan bahwa tidak ada bukti-bukti yang otentik yang menjelaskan pengampu
berkelakuan buruk terhadap siterampu, dan menurut pertimbangan hakim pengakuan
dari pengampu terhadap pernikahan sirinya adalah merupakan bukti yang sempurna
terhadap siapa yang melakukannya, baik oleh dirinya sendiri maupun dengan
perantaraan orang, hal ini sesuai dengan pasal 311 Rbg/174 HIR jo 1925 KUH
Perdata. Dan dalam tuntutan penggugat yang menyatakan penetapan pengampuan
i
Universitas Sumatera Utara
nomor 2/Pdt.P/2009/PN.ME cacat yuridis karena tidak memenuhi ketentuan
peraturan yang berlaku yaitu pasal 439 KUH Perdata, pengadilan tetap tidak
melaksanakan pemeriksaan baik terhadap siterampu ataupun keluarga sedarah
tersebut dengan alas an bukti- bukti tentang keadaan siterampu telah dijelaskan pada
permohonan penetapan pengampuan.
Kata Kunci : Pemeriksaan, Penetapan Pengampuan
ii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
A Court in Indonesia constitutes an institution which can be used as a way out
for any problem. It can give legal certainty for any household problem. One of the
household problems which need a Court as a way out is curatele (subrogation). The
provision about curatele is stipulated in Chapter XVII, Article 433 of the Civil Code
(BW), issued to Article 434 until Article 461. Subrogation or curatele is a condition
he is incapable of acting in any legal circumstances, his legal status is regarded as
the same as a minor. Therefore, somebody is needed to represent him in any legal
action. The problem which usually arises in stipulating the subrogation is that the
court directly gives the subrogation to a person who bring the case before the court
without any consideration to examine the under- subrogated person, to his kinship, or
to his in law relatives.
The type of research was judicial normative. The data were gathered by
examining legal provisions, reading scientific writings, mass media, and internet
which were relevant to the subject matter of the research. The process was reading,
analyzing, and transferring them into this research and interviewing the judges in
Medan District Court.
The procedure of examining an under- subrogated person to- be was by
looking at evidence of letters, such as marriage certificate, family card, resident’s
identity card, certificate from hospital about the condition of the under- subrogated
person ( if he is insane), a notice about the request of subrogation for the under
subrogated person to- be, an interviews with the under- subrogated person to-be by
the court in order to avoid the wrong curator. Actually, a curator is responsible for
representing any legal action of the under- subrogated person and for taking care of
the letter’s property. The Rulling of the Supreme Court no. 2221 k/Pdt/2010 states
that a judge does not cancel the verdict on his subrogation by considering that there
is no aunthentic evidence which explains that the curator has bad manners tward of
under- subrogated person and by considering that the curator”s confession of his
unregistered marriage is a hard fact on the person who does the action, either by
himself or by an intermediary person. This is in accordance with Article 311 Rbg/174
HIR Jo 1925 of the Civil Code. Although the plaintiff claims that the Subrogation
Stipulation No. 2/Pdt.P/2009/PN.ME is a judicial error because it does not fulfill the
legal provisionas it is stipulated in Article 439 of the Civil Code, the court does not
examine the under- subrogated person and his blood relatives, based on the evidence
that the condition of the under- subrogated person has been explained in the request
of the subrogation stipulation.
Keywords : Examining, Subrogation Stipulation
iii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan HidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan
penelitian
tesis
ini
dengan
judul
“ANALISIS
YURIDIS
PEMERIKSAAN CALON TERAMPU SEBELUM ADANYA PENETAPAN
PENGAMPUAN OLEH PENGADILAN”. Pada kesempatan ini saya sampaikan
penghargaan dan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada yang sangat terhormat
dan terpelajar, Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, M.Kn selaku Ketua Komisi
Pembimbing dan Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN serta Bapak
Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH, selaku anggota komisi pembimbing yang telah
memberikan pengarahan, nasehat, bimbingan serta pengarahan kepada saya dalam
penelitian tesis ini.
Selanjutnya ucapat terimakasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A (K),
selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang
diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
2.
Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
iv
Universitas Sumatera Utara
3.
Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan
selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta
dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan penulisan Tesis ini.
4.
Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan selaku
pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
dalam menyelesaikan Tesis ini
Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan tesis ini, serta tidak lupa kepada rekan- rekan yang memberikan
kritik dan saran guna kepentingan penyempurnaan penelitian ini.
Semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat dan HidayahNya kepada kita
semua.
Medan,
Desember 2012
Hormat Saya,
Rima Paramita Sita
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI
Nama
:
Rima Paramita Sita
Tempat/ TanggalLahir
:
Medan, 23 Agustus 1988
JenisKelamin
:
Perempuan
Status
:
Menikah
Agama
:
Islam
Alamat
:
Jalan Utama No 113 Medan
No. Handphone
:
081370000239
Nama Ayah
:
Alm. Herman
Nama Ibu
:
Hj. Bahriah Tanjung, SE, M.AP
Nama Kakak
:
Meysa Joelia Sita
Nama Abang
:
Yudhi Aditya Sita
SD
:
SD Al – Ulum Medan
SMP
:
SMP Negeri 3 Medan
SMA
:
SMA Negeri 5 Medan
PerguruanTinggi (S-1)
:
Universitas Islam Sumatera Utara ( UISU)
PerguruanTinggi (S-2)
:
Program
Studi
Magister
Kenotariatan
Universitas Sumatera Utara ( USU)
II. KELUARGA
III. PENDIDIKAN
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..........................................................................................................
i
ABSTRACT .........................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................
vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................
ix
DAFTAR ISTILAH ...........................................................................................
x
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Perumusan Masalah ...................................................................
8
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
8
D. Manfaat Penelitian .....................................................................
9
E. Keaslian Penelitian......................................................................
9
F. Kerangka Teori Dan Kerangka Konsepsi .................................. 10
1.
Kerangka Teori ................................................................... 10
2.
Kerangka Konsepsi ............................................................. 15
G. Metode Penelitian ....................................................................... 16
BAB II
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
CALON
TERAMPU
SEBELUM ADANYA PENETAPAN PENGAMPUAN OLEH
PENGADILAN ................................................................................ 21
A. Pengertian dan Pengaturan Pengampuan di Indonesia................ 21
B. Syarat- Syarat Peletakan Seseorang di bawah Pengampuan ...... 27
C. Kedudukan Orang Yang Diampu dalam Hak Mewaris ............. 31
D. Prosedur Pemeriksaan Calon Terampu Sebelum Adanya
Penetapan Pengampuan Oleh Pengadilan .................................. 34
E. Akibat Hukum Seseorang yang Ditaruh Dibawah Pcngampuan
38
vii
Universitas Sumatera Utara
BAB III
KEWENANGAN SEORANG PENGAMPU TERHADAP
ORANG YANG DILETAKKAN DI BAWAH PENGAMPUAN 43
A. Pihak yang Berhak menjadi Pengampu ...................................... 43
B. Kewenangan Orang Yang Menjadi Pengampu ........................... 49
C. Pencabutan Hak Menjadi Pengampu ......................................... 58
D. Berakhirnya Pengampuan .......................................................... 63
BAB IV
PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP PENETAPAN
PENGAMPUAN DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG
NOMOR 2221 K/PDT/2010 ............................................................ 69
A. Pertimbangan-Pertimbangan
Hakim
terhadap
Putusan
Mahkamah Agung nomor2221/ K/Pdt/2010............................... 69
B. Perwujudan Kepastian Hukum terhadap Putusan Mahkamah
Agung nomor 2221/K/Pdt/2010 ................................................. 86
C. Analisis Kasus ............................................................................ 89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 93
A. Kesimpulan ................................................................................ 93
B. Saran ........................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 96
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN
BW
:
Burgerlijk Wetboek
BHP
:
Balai Harta Peninggalan
HIR
:
Herziene Indonesische Reglemen
KUHP
:
Kitab Undang- Undang Hukum Perdata
RBG
:
Rechtsreglemen Voor de Buitengewesten
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISTILAH
Burgerlijk Wetboek
:
Kitab Undang- Undang hukum Perdata
Beschiking
:
Penetapan
Curatele
:
Pengampuan
Curator
:
Pengampu
Curandus
:
Terampu
Judex Facti
:
Hakim Tingkat Pertama dan Banding
Krankzinnigheid
:
Kesehatan Pikiran
Onnozelheid
:
Dungu/ ketololan
Onbekwaam
:
Ketidakcakapan untuk Berbuat
Omrechmatige Daad
:
Melanggar Hukum
Razernij
:
Pemarah
Toeziende Curator
:
Pengampu Pengawas
Voogdij
:
Perwalian
Zwaakheid van Vermogens
:
Lemahnya Pikiran
x
Universitas Sumatera Utara
xi
Universitas Sumatera Utara
SEBELUM ADANYA PENETAPAN PENGAMPUAN
OLEH PENGADILAN ( STUDI PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG NOMOR 2221 K/PDT/2010)
TESIS
Oleh
RIMA PARAMITA SITA
107011093/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
ANALISIS YURIDIS PEMERIKSAAN CALON TERAMPU
SEBELUM ADANYA PENETAPAN PENGAMPUAN
OLEH PENGADILAN ( STUDI PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG NOMOR 2221 K/PDT/2010)
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
RIMA PARAMITA SITA
107011093/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
Judul Tesis
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi
: ANALISIS YURIDIS PEMERIKSAAN CALON
TERAMPU SEBELUM ADANYA PENETAPAN
PENGAMPUAN OLEH PENGADILAN (STUDI
PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2221
K/PDT/2010
: RIMA PARAMITA SITA
: 107011093
: Kenotariatan
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn)
Pembimbing
(Prof.
Pembimbing
Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH)
Ketua Program Studi,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Dekan,
(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Tanggal lulus : 17 Desember 2012
Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada
Tanggal : 17 Desember 2012
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
: Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn
Anggota
: 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
2. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
4. Dr. Dedi Harianto, SH, MHum
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: RIMA PARAMITA SITA
Nim
: 107011093
Program Studi
: Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis
: ANALISIS
YURIDIS
PEMERIKSAAN
CALON
TERAMPU
SEBELUM
ADANYA
PENETAPAN
PENGAMPUAN
OLEH
PENGADILAN
(STUDI
PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2221
K/PDT/2010
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama : RIMA PARAMITA SITA
Nim : 107011093
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Di Indonesia, pengadilan adalah suatu badan yang dapat dijadikan jalan keluar
bagi permasalahan hukum tersebut. Pengadilan dapat memberikan kepastian hukum
tentang masalah keluarga tersebut. Salah satu permasalahan keluarga yang
membutuhkan pengadilan sebagai jalan keluar adalah soal penetapan pengampuan.
Peraturan dan ketentuan mengenai Pengampuan (curatele) ini diatur dalam bab XVII
pasal 433 yang kemudian diturunkan dalam pasal 434 sampai dengan 461.
Pengampuan atau dikenal juga dengan curatele adalah keadaan dimana seseorang
karena sifat pribadinya dianggap tidak cakap atau tidak di dalam segala hal cakap
untuk bertindak di dalam lalu lintas hukum, sehingga kedudukan hukumnya
diturunkan menjadi sama dengan orang yang belum dewasa. Oleh karena itu
dibutuhkan seseorang yang mewakili segala tindakan hukumnya. Masalah yang
sering timbul dalam penetapan pengampuan yaitu Pengadilan langsung menetapkan
pengampuan kepada seseorang yang mengajukan pengampuan tersebut terlebih
dahulu, tanpa adanya pemeriksaan terhadap orang yang akan diletakkan di bawah
pengampuan (kurandus) dan terhadap keluarga atau semendanya.
Untuk membahas permasalahan tersebut jenis penelitian yang digunakan disesuaikan
dengan permasalahan yang diangkat di dalamnya. Jenis penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode pendekatan Yuridis Normatif. Dengan memperhatikan proses
pengampuan ini dilakukan dengan ketentuan perundang- undangan, membaca bukubuku, tulisan- tulisan ilmiah, media massadan internet yang ada relevansinya dengan
tulisan ini. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, menganalisa kemudian
mengambil intisarinya serta memindahkan dalam tulisan ini ditambah dengan hasil
wawancara dengan Hakim Pengadilan Negeri Medan.
Prosedur pemeriksaan calon terampu yaitu dengan melihat surat- surat bukti
lainnya seperti akta nikah (jika yang diampu telah menikah), kartu keluarga, kartu
tanda penduduk, dan yang paling penting yaitu surat dari rumah sakit yang
menyatakan bahwa calon terampu memang tidak cakap melakukan perbuatan hukum,
misalnya orang yang gila harus ada keterangan dari rumah sakit jiwa, pemberitahuan
tentang permohonan pengampuan kepada calon kurandus, kemudian tanya jawab
hakim yang ditunjuk dengan calon kurandus. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
menghindari hak menjadi pengampu jatuh kepada orang yang salah, karena seorang
pengampu mempunyai tugas untuk mewakili segala tindakan hukum si terampu dan
juga mengurus harta kekayaan si terampu. Dalam putusan Mahkamah Agung nomor
2221 K/Pdt/2010, hakim tidak membatalkan penetapan pengampuannya dengan
pertimbangan bahwa tidak ada bukti-bukti yang otentik yang menjelaskan pengampu
berkelakuan buruk terhadap siterampu, dan menurut pertimbangan hakim pengakuan
dari pengampu terhadap pernikahan sirinya adalah merupakan bukti yang sempurna
terhadap siapa yang melakukannya, baik oleh dirinya sendiri maupun dengan
perantaraan orang, hal ini sesuai dengan pasal 311 Rbg/174 HIR jo 1925 KUH
Perdata. Dan dalam tuntutan penggugat yang menyatakan penetapan pengampuan
i
Universitas Sumatera Utara
nomor 2/Pdt.P/2009/PN.ME cacat yuridis karena tidak memenuhi ketentuan
peraturan yang berlaku yaitu pasal 439 KUH Perdata, pengadilan tetap tidak
melaksanakan pemeriksaan baik terhadap siterampu ataupun keluarga sedarah
tersebut dengan alas an bukti- bukti tentang keadaan siterampu telah dijelaskan pada
permohonan penetapan pengampuan.
Kata Kunci : Pemeriksaan, Penetapan Pengampuan
ii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
A Court in Indonesia constitutes an institution which can be used as a way out
for any problem. It can give legal certainty for any household problem. One of the
household problems which need a Court as a way out is curatele (subrogation). The
provision about curatele is stipulated in Chapter XVII, Article 433 of the Civil Code
(BW), issued to Article 434 until Article 461. Subrogation or curatele is a condition
he is incapable of acting in any legal circumstances, his legal status is regarded as
the same as a minor. Therefore, somebody is needed to represent him in any legal
action. The problem which usually arises in stipulating the subrogation is that the
court directly gives the subrogation to a person who bring the case before the court
without any consideration to examine the under- subrogated person, to his kinship, or
to his in law relatives.
The type of research was judicial normative. The data were gathered by
examining legal provisions, reading scientific writings, mass media, and internet
which were relevant to the subject matter of the research. The process was reading,
analyzing, and transferring them into this research and interviewing the judges in
Medan District Court.
The procedure of examining an under- subrogated person to- be was by
looking at evidence of letters, such as marriage certificate, family card, resident’s
identity card, certificate from hospital about the condition of the under- subrogated
person ( if he is insane), a notice about the request of subrogation for the under
subrogated person to- be, an interviews with the under- subrogated person to-be by
the court in order to avoid the wrong curator. Actually, a curator is responsible for
representing any legal action of the under- subrogated person and for taking care of
the letter’s property. The Rulling of the Supreme Court no. 2221 k/Pdt/2010 states
that a judge does not cancel the verdict on his subrogation by considering that there
is no aunthentic evidence which explains that the curator has bad manners tward of
under- subrogated person and by considering that the curator”s confession of his
unregistered marriage is a hard fact on the person who does the action, either by
himself or by an intermediary person. This is in accordance with Article 311 Rbg/174
HIR Jo 1925 of the Civil Code. Although the plaintiff claims that the Subrogation
Stipulation No. 2/Pdt.P/2009/PN.ME is a judicial error because it does not fulfill the
legal provisionas it is stipulated in Article 439 of the Civil Code, the court does not
examine the under- subrogated person and his blood relatives, based on the evidence
that the condition of the under- subrogated person has been explained in the request
of the subrogation stipulation.
Keywords : Examining, Subrogation Stipulation
iii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan HidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan
penelitian
tesis
ini
dengan
judul
“ANALISIS
YURIDIS
PEMERIKSAAN CALON TERAMPU SEBELUM ADANYA PENETAPAN
PENGAMPUAN OLEH PENGADILAN”. Pada kesempatan ini saya sampaikan
penghargaan dan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada yang sangat terhormat
dan terpelajar, Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, M.Kn selaku Ketua Komisi
Pembimbing dan Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN serta Bapak
Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH, selaku anggota komisi pembimbing yang telah
memberikan pengarahan, nasehat, bimbingan serta pengarahan kepada saya dalam
penelitian tesis ini.
Selanjutnya ucapat terimakasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A (K),
selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang
diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
2.
Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
iv
Universitas Sumatera Utara
3.
Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan
selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta
dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan penulisan Tesis ini.
4.
Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan selaku
pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
dalam menyelesaikan Tesis ini
Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan tesis ini, serta tidak lupa kepada rekan- rekan yang memberikan
kritik dan saran guna kepentingan penyempurnaan penelitian ini.
Semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat dan HidayahNya kepada kita
semua.
Medan,
Desember 2012
Hormat Saya,
Rima Paramita Sita
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI
Nama
:
Rima Paramita Sita
Tempat/ TanggalLahir
:
Medan, 23 Agustus 1988
JenisKelamin
:
Perempuan
Status
:
Menikah
Agama
:
Islam
Alamat
:
Jalan Utama No 113 Medan
No. Handphone
:
081370000239
Nama Ayah
:
Alm. Herman
Nama Ibu
:
Hj. Bahriah Tanjung, SE, M.AP
Nama Kakak
:
Meysa Joelia Sita
Nama Abang
:
Yudhi Aditya Sita
SD
:
SD Al – Ulum Medan
SMP
:
SMP Negeri 3 Medan
SMA
:
SMA Negeri 5 Medan
PerguruanTinggi (S-1)
:
Universitas Islam Sumatera Utara ( UISU)
PerguruanTinggi (S-2)
:
Program
Studi
Magister
Kenotariatan
Universitas Sumatera Utara ( USU)
II. KELUARGA
III. PENDIDIKAN
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..........................................................................................................
i
ABSTRACT .........................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................
vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................
ix
DAFTAR ISTILAH ...........................................................................................
x
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Perumusan Masalah ...................................................................
8
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
8
D. Manfaat Penelitian .....................................................................
9
E. Keaslian Penelitian......................................................................
9
F. Kerangka Teori Dan Kerangka Konsepsi .................................. 10
1.
Kerangka Teori ................................................................... 10
2.
Kerangka Konsepsi ............................................................. 15
G. Metode Penelitian ....................................................................... 16
BAB II
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
CALON
TERAMPU
SEBELUM ADANYA PENETAPAN PENGAMPUAN OLEH
PENGADILAN ................................................................................ 21
A. Pengertian dan Pengaturan Pengampuan di Indonesia................ 21
B. Syarat- Syarat Peletakan Seseorang di bawah Pengampuan ...... 27
C. Kedudukan Orang Yang Diampu dalam Hak Mewaris ............. 31
D. Prosedur Pemeriksaan Calon Terampu Sebelum Adanya
Penetapan Pengampuan Oleh Pengadilan .................................. 34
E. Akibat Hukum Seseorang yang Ditaruh Dibawah Pcngampuan
38
vii
Universitas Sumatera Utara
BAB III
KEWENANGAN SEORANG PENGAMPU TERHADAP
ORANG YANG DILETAKKAN DI BAWAH PENGAMPUAN 43
A. Pihak yang Berhak menjadi Pengampu ...................................... 43
B. Kewenangan Orang Yang Menjadi Pengampu ........................... 49
C. Pencabutan Hak Menjadi Pengampu ......................................... 58
D. Berakhirnya Pengampuan .......................................................... 63
BAB IV
PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP PENETAPAN
PENGAMPUAN DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG
NOMOR 2221 K/PDT/2010 ............................................................ 69
A. Pertimbangan-Pertimbangan
Hakim
terhadap
Putusan
Mahkamah Agung nomor2221/ K/Pdt/2010............................... 69
B. Perwujudan Kepastian Hukum terhadap Putusan Mahkamah
Agung nomor 2221/K/Pdt/2010 ................................................. 86
C. Analisis Kasus ............................................................................ 89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 93
A. Kesimpulan ................................................................................ 93
B. Saran ........................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 96
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN
BW
:
Burgerlijk Wetboek
BHP
:
Balai Harta Peninggalan
HIR
:
Herziene Indonesische Reglemen
KUHP
:
Kitab Undang- Undang Hukum Perdata
RBG
:
Rechtsreglemen Voor de Buitengewesten
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISTILAH
Burgerlijk Wetboek
:
Kitab Undang- Undang hukum Perdata
Beschiking
:
Penetapan
Curatele
:
Pengampuan
Curator
:
Pengampu
Curandus
:
Terampu
Judex Facti
:
Hakim Tingkat Pertama dan Banding
Krankzinnigheid
:
Kesehatan Pikiran
Onnozelheid
:
Dungu/ ketololan
Onbekwaam
:
Ketidakcakapan untuk Berbuat
Omrechmatige Daad
:
Melanggar Hukum
Razernij
:
Pemarah
Toeziende Curator
:
Pengampu Pengawas
Voogdij
:
Perwalian
Zwaakheid van Vermogens
:
Lemahnya Pikiran
x
Universitas Sumatera Utara
xi
Universitas Sumatera Utara