Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012 Chapter III VI

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik yang bertujuan untuk
menganalisis pengaruh perilaku kesehatan terhadap kejadian karies gigi pada murid
SD binaan UKGS di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012.
Rancangan penelitian ini menggunakan cross sectional, yang bermaksud
mencari hubungan antara suatu keadaan dengan keadaan lain pada saat yang
bersamaan dan dalam populasi yang sama, dimana pengumpulan data untuk variabel
independent dan variabel dependent dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus
(Notoatmodjo, 2005)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 10 SD binaan UKGS di Kecamatan Medan
Tuntungan, dengan pertimbangan merupakan salah satu kecamatan dengan prevalensi
karies yang masih tinggi yaitu sebanyak 454 orang atau sebesar 61,43% dari 739
murid yang diperiksa (Data UKGS Puskesmas Medan Tuntungan, 2011).
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Juli 2012, yaitu mulai

dari melakukan penelusuran kepustakaan, penyusunan proposal, seminar proposal,
penelitian, analisis data dan penyusunan laporan akhir.

Universitas Sumatera Utara

3.3 Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah semua murid kelas IV
dan kelas V SD binaan UKGS di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan yang
sedang menderita karies berjumlah 454 orang dari 10 SD (Data UKGS Puskesmas
Medan Tuntungan, November 2011).
Pertimbangan dalam penentuan populasi ini adalah bahwa murid SD kelas IV
dan kelas V rata-rata berusia 10 sampai 12 tahun dimana pada usia tersebut hampir
semua gigi permanen telah tumbuh sempurna, dan pada usia tersebut anak sudah bisa
diajak berkomunikasi dengan baik. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
purposive sampling yaitu seluruh murid kelas IV dan Kelas V yang menderita karies
di 2 SD dengan angka karies terbesar dijadikan sampel, yaitu di SD 060971 sebanyak
78 responden dan di SD 064023 sebanyak 70 responden, jadi sampel keseluruhan
dalam penelitian ini menjadi 148 responden.
Tabel 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
No


Nama Sekolah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

SD 060971
SD 064023
SD 064025
SD 064026
SD 065015
SD 067247

SD 067246
SD ELIDA
SD 065014
SD 066428
Total

Murid yang
Diperiksa
145
114
78
71
79
62
63
48
45
34
739


Murid dengan
Karies Gigi
78
70
57
52
46
37
36
31
28
19
454

Jumlah Sampel
78
70

148


Universitas Sumatera Utara

3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data yang dikumpulkan adalah data primer baik untuk variable bebas maupun
variable terikat. Data primer untuk variable bebas adalah data yang dikumpulkan
langsung dari responden melalui kuesioner, dikumpulkan oleh peneliti berupa data
perilaku sehat, perilaku sakit dan perilaku peran orang sakit tentang karies gigi.
Sedangkan data primer untuk variable terikat yakni data angka karies gigi dalam
bentuk indeks DMFT dikumpulkan peneliti dengan melakukan pemeriksaan gigi pada
seluruh responden, menggunakan alat-alat pemeriksaan gigi dan dicatat dalam lembar
pemeriksaan status karies gigi (DMFT).
3.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan uji Korelasi
Pearson,

sedangkan

uji


reliabilitas

dilakukan

dengan

menggunakan

uji

Cronbach’Alpha. Teknik ini bertujuan untuk menguji apakah tiap item pertanyaan
dalam kuesioner benar-benar dapat mengukur faktor yang akan diukur dan konsisten
menyatakan hasil ukur. Pertanyaan dalam kuesioner akan disebut valid atau reliable,
jika nilai korelasi atau alpha pertanyaan tersebut lebih besar dari nilai table.
Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 orang murid kelas IV dan kelas
V di SD Negeri No 065014 Namogajah Kecamatan Medan Tuntungan.
a. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai
yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara


Universitas Sumatera Utara

mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan
rumus teknik korelasi Person Product Moment (r), dengan ketentuan jika t-hitung > ttabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya (Riduwan, 2010).
Berdasarkan hasil uji validitas variabel perilaku kesehatan (perilaku sehat,
perilaku sakit dan perilaku peran sakit), terlihat hasil korelasi bahwa semua item
mempunyai korelasi > 0,361 maka dapat dikatakan bahwa item alat ukur tersebut
valid dan dapat digunakan dalam pengumpulan data penelitian, dapat dilihat pada
tabel 3.2 :
Tabel 3.2.

Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Sehat, Perilaku Sakit dan
Perilaku Peran Sakit

No
Variabel
1 Perilaku Sehat
Item 1
Item 2
Item 3

Item 4
Item 5
Item 6
2 Perilaku Sakit
Item 1
Item 2
Item 3
Item 4
Item 5
Item 6
3 Perilaku Peran Sakit
Item 1
Item 2
Item 3
Item 4
Item 5
Item 6

Corrected Item-Total Correlation


Keterangan

0,913
0,766
0,785
0,832
0,869
0,879

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

0,877
0,737
0,449
0,646

0,818
0,851

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

0,877
0,661
0,901
0,710
0,793
0,934

Valid
Valid
Valid

Valid
Valid
Valid

Universitas Sumatera Utara

b. Reliabilitas
Pertanyaan dikatakan reliabel, jika jawaban responden terhadap pertanyaan
(kuesioner) adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas
menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya,
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang
dapat dipercayai juga. Apabila datanya memang benar dan sesuai dengan kenyataan,
maka berapa kali diambil tetap akan sama (Riwidikdo, 2009).
Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercayai dengan menggunakan
metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali
pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha > r tabel, maka dinyatakan reliabel
dan sebaliknya (Riduwan, 2010).
Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel perilaku kesehatan (perilaku sehat,
perilaku sakit dan perilaku peran sakit), terlihat nilai cronbach’s alpha > 0,361 maka
kuesioner tersebut dikatakan reliabel, dapat dilihat pada tabel 3.3:
Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Perilaku Sehat, Perilaku Sakit dan
Perilaku Peran Sakit
No
1
2
3

Variabel
Perilaku Sehat
Perilaku Sakit
Perilaku Peran Sakit

Cronbach’s Alpha
0,810
0,794
0,806

Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Universitas Sumatera Utara

3.5 Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel Terikat
Status Karies Gigi (DMFT) adalah indeks yang dipakai untuk mengukur gigi
tetap yang mengalami karies atau tumpatan yang tidak baik (D=Decayed), gigi yang
dicabut karena karies (M=Missing) dan gigi dengan tumpatan baik (F=Filling) dan
Indeks DMFT=D+M+F pada gigi tetap (T) yang didasarkan pada pemeriksaan gigi
secara klinis.
3.5.2 Variabel Bebas
1. Perilaku Sehat
Perilaku sehat adalah upaya atau kegiatan anak sekolah dalam memelihara
kesehatan giginya dan mencegah terjadinya karies gigi.
2. Perilaku Sakit
Perilaku sakit adalah perilaku atau kegiatan anak sekolah apabila terjadi karies
gigi, serta kegiatan yang berkaitan dengan upaya penyembuhan dan mengatasi karies
gigi.
3. Perilaku Peran Sakit
Perilaku peran sakit adalah bagaimana orangtua, guru dan tenaga kesehatan
memberikan informasi tentang kesehatan gigi, tentang tindakan untuk memperoleh
kesembuhan apabila terkena karies gigi dan tindakan untuk mengetahui fasilitas
kesehatan untuk mengatasi masalah karies gigi.

Universitas Sumatera Utara

3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Variabel Terikat
Status Karies Gigi atau Tingkat Keparahan Karies Gigi (indeks DMFT)
dilukur dengan cara melakukan pemeriksaan secara klinis dengan menggunakan kaca
mulut, sonde, pinset, dan dicatat pada formulir pemeriksaan. Dalam penelitian ini,
tingkat keparahan karies gigi dikategorikan menjadi (Riduwan, 2010):
Rendah: Jika indeks DMFT di bawah rata-rata (mean)
Tinggi : Jika indeks DMFT di atas rata-rata (mean)
3.6.2 Variabel Bebas
1. Perilaku Sehat
Pengukuran variabel perilaku sehat dilakukan dengan mengajukan 6
pertanyaan dengan masing-masing pertanyaan mempunyai skor tertinggi 4, maka
skor tertinggi adalah 4x6 = 24. Responden diminta untuk mengisi pilihan jawaban
dengan alternative jawaban “a”, “b”, “c”, “d” dan “e”. Penilaian terhadap pertanyaan
tersebut menurut skala Likert adalah sebagai berikut (Riduwan, 2010):
Jawaban “a” = Sangat baik (skor 4)
Jawaban “b” = Baik (skor 3)
Jawaban “c” = Sedang (skor 2)
Jawaban “d”= Kurang (skor 1)
Jawaban“e” = Sangat kurang (skor 0)

Universitas Sumatera Utara

Penilaian kategori perilaku sehat berdasarkan pada jawaban responden
terhadap pertanyaan yang ada di kuesioner disesuaikan dengan skor dan
diklasifikasikan dalam 2 kategori (Nursalam, 2009) yaitu:
a. Tingkat baik apabila nilai yang diperoleh ≥ 76 % dari nilai tertinggi seluruh
pertanyaan (skor 18,24 – 24)
b. Tingkat kurang apabila nilai yang diperoleh < 76 % dari nilai tertinggi seluruh
pertanyaan (skor 1-18,23)
2. Perilaku Sakit
Pengukuran variabel perilaku sakit dilakukan dengan mengajukan 6
pertanyaan dengan masing-masing pertanyaan mempunyai skor tertinggi 4, maka
skor tertinggi adalah 4x6 = 24. Responden diminta untuk mengisi pilihan jawaban
dengan alternative jawaban “a” , “b”, “c”, “d” dan “e”. Penilaian terhadap pertanyaan
tersebut menurut skala Likert adalah sebagai berikut (Riduwan, 2010):
Jawaban “a” = Sangat baik (skor 4)
Jawaban “b” = Baik (skor 3)
Jawaban “c” = Sedang (skor 2)
Jawaban “d”= Kurang (skor 1)
Jawaban “e” = Sangat kurang (skor 0)
Penilaian kategori perilaku sakit berdasarkan jawaban responden dan diberi
skor, kemudian dikategorikan menjadi:
a.

Tingkat baik apabila skor yang diperoleh 18,24 – 24

b.

Tingkat kurang apabila skor yang diperoleh 1-18,23

Universitas Sumatera Utara

3. Perilaku Peran Sakit
Pengukuran variabel perilaku peran sakit dilakukan dengan mengajukan 6
pertanyaan dengan masing-masing pertanyaan mempunyai skor tertinggi 4, maka
skor tertinggi adalah 4x6 = 24. Responden diminta untuk mengisi pilihan jawaban
dengan alternative jawaban “a” , “b”,

“c”,

“d” dan “e”. Penilaian terhadap

pertanyaan tersebut menurut skala Likert adalah sebagai berikut (Riduwan, 2010):
Jawaban “a” = Sangat baik (skor 4)
Jawaban “b” = Baik (skor 3)
Jawaban “c” = Sedang (skor 2)
Jawaban “d”= Kurang (skor 1)
Jawaban“e” = Sangat kurang (skor 0)
Penilaian kategori perilaku peran sakit berdasarkan jawaban responden dan
diberi skor, kemudian dikategorikan menjadi:
a.

Tingkat baik apabila skor yang diperoleh 18,24 – 24

b.

Tingkat kurang apabila skor yang diperoleh 1-18,23

Aspek pengukuran variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel

Cara Ukur

Alat Ukur

Variabel terikat
Indeks
Pemeriksaan Pinset, kaca.
DMF-T
Klinis gigi
Mulut, sonde,
Formulir
pemeriksaan

Nilai ukur

< Mean

Kategori

Rendah
Tinggi

Skala
Ukur
Ordinal

> Mean

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.2 Lanjutan
Variabel

Jumlah
Pertanyaan

Alternatif
Jawaban

Bobot
Nilai

Total
Nilai

Kategori

Ordinal

a
b
c
d
e
a
b
c
d
e
a
b
c
d
e

4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0

18,24-24
0-18,23

Baik
Kurang

Ordinal

18,24-24
0-18,23

Baik
Kurang

Ordinal

18,24-24
0-18,23

Baik
Kurang

Ordinal

Variabel Bebas
1. Perilaku
Sehat

6

2. Perilaku
Sakit

6

3. Perilaku
Peran
Sakit

6

3.7 Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut:
1. Analisis Univariat
Digunakan untuk mengetahui gambaran deskriptif dengan menampilkan tabel
frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel bebas yaitu perilaku sehat,
perilaku sakit dan perilaku peran sakit serta variabel terikat yaitu kejadian karies
gigi pada murid SD.
2. Analisis Bivariat
Digunakan untuk analisis lanjutan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu
perilaku sehat, perilaku sakit dan perilaku peran sakit terhadap variabel terikat

Universitas Sumatera Utara

yaitu kejadian karies gigi pada murid SD, dilakukan dengan menggunakan uji Chi
Square pada taraf kepercayaan 95 % (α = 0,05).
3. Analisis Multivariat
Bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu perilaku sehat, perilaku
sakit dan perilaku peran sakit terhadap variabel terikat yaitu kejadian karies gigi
pada murid SD, dengan melakukan Uji Regresi logistik yang didapat dari hasil
uji bivariat, yang memiliki nilai p 0,05, artinya tidak ada hubungan antara variabel perilaku sakit
responden dengan kejadian atau tingkat keparahan karies.

Universitas Sumatera Utara

c. Hasil analisis hubungan antara perilaku peran sakit responden dengan kejadian
karies gigi diperoleh dari 86 responden dengan perilaku peran sakit kategori baik
ada sebanyak 21 responden (24,4%) yang mengalami kejadian karies gigi dengan
tingkat keparahan tinggi. Sedangkan diantara 62 orang responden dengan perilaku
peran sakit kategori kurang ada 31 responden (50,0%) yang mengalami kejadian
karies gigi dengan tingkat keparahan tinggi. Hasil uji statistik chi square
diperoleh nilai p=0,001 < 0,05, artinya ada hubungan antara variabel perilaku
peran sakit responden dengan kejadian karies gigi.
Untuk melihat hubungan variabel bebas (perilaku sehat, perilaku sakit, dan
perilaku peran sakit) dengan variabel terikat yaitu kejadian karies gigi pada murid
Sekolah Dasar binaan UKGS di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan dapat
dilihat pada Tabel 4.6:
Tabel 4.6

No
1

2

3

Hubungan Faktor Perilaku (Perilaku Sehat, Perilaku Sakit, dan
Perilaku Peran Sakit) dengan Kejadian Karies Gigi di Kecamatan
Medan Tuntungan Kota Medan

Perilaku
Perilaku Sehat
Baik
Kurang
Perilaku Sakit
Baik
Kurang
Perilaku Peran Sakit
Baik
Kurang

Keparahan Karies Gigi
Rendah
Tinggi
n
%
N
%

Total
n

%

49
47

81,7
53,4

11
41

18,3
46,6

60
88

100
100

0,000

52
44

72,2
57,9

20
32

27,8
42,1

72
76

100
100

0,068

65
31

75,6
50,0

21
31

24,4
50,0

86
62

100
100

0,001

Nilai p

Universitas Sumatera Utara

4.4 Analisis Multivariat
Berdasarkan hasil uji chi-square diketahui ada 2 variabel yaitu perilaku sehat
dan perilaku peran sakit yang berhubungan dengan kejadian karies gigi, maka dapat
diidentifikasi secara keseluruhan kedua variabel independen

tersebut dapat

dimasukkan dalam analisis multivariat karena nilai pada bivariat dengan binary
logistik hasil output, pada tabel block 1 didapatkan hasil omnibus test pada bagian
bloc dengan p value nya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi pada Murid Sekolah Dasar Binaan UKGS di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

2 68 89

Peran Petugas Kesehatan, Guru Dan Orang Tua Dalam Pelaksanaan UKGS Dengan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar Di Kota Medan Tahun 2009

7 92 144

PERBEDAAN KASUS KARIES GIGI PADA MURID SEKOLAH DASAR YANG MEMILIKI KEGIATAN UKGS DAN TIDAK MEMILIKI KEGIATAN UKGS DI KECAMATAN ENGGAL BANDAR LAMPUNG

12 50 63

PERBEDAAN KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR YANG SUDAH MELAKSANAKAN UKGS DAN BELUM Perbedaan Keparahan Karies Gigi Pada Anak di Sekolah Dasar yang Sudah Melaksanakan UKGS dan Belum Melaksanakan UKGS di Kecamatan Kradenan Tahun 2016 (Observ

0 2 16

PERBEDAAN KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR YANG SUDAH MELAKSANAKAN UKGS DAN BELUM Perbedaan Keparahan Karies Gigi Pada Anak di Sekolah Dasar yang Sudah Melaksanakan UKGS dan Belum Melaksanakan UKGS di Kecamatan Kradenan Tahun 2016 (Observ

1 4 12

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 17

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 2

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 8

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 30

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 3