Perilaku Ibu dalam Pemberian Pertolongan Persalinan pada Dukun Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Rasoki Kota Padangsidimpuan Tahun 2017
ABSTRAK
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan
di Indonesia. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia masih
tinggi dengan jumlah kematian ibu tiap tahunnya mencapai 305 per seratus ribu
kelahiran hidup. Cakupan pertolongan persalinan yang masih belum sesuai target
yang diberikan oleh pemerintah menjadi salah satu masalah yang terjadi di
beberapa daerah di Indonesia, berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun
2014 bahwa cakupan secara nasional yaitu sebesar 88,68%, dimana angka ini
belum dapat memenuhi target sebesar 90%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku ibu dalam
pemanfaatan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Labuhan Rasoki
Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Tahun 2017. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan desain studi kasus. Penelitian
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Labuhan Rasoki Kota Padangsidimpuan
pada bulan November 2016 - Januari 2017. Data dikumpulkan dengan metode
wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang
dipilih dengan metode kecukupan dan kesesuaian.
Berdasarkan hasil penelitian yang menjadi faktor informan memilih dukun
bayi sebagai penolong persalinan yakni pengetahuan informan yang belum
memadai. Kepercayaan yang tinggi terhadap pelayanan yang diberikan dukun
serta pendapatan yang rendah dan pendidikan informan yang belum memadai
menjadi faktor informan memilih dukun bayi sebagai penolong persalinan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan informan menyatakan bahwa
biaya yang ditetapkan oleh dukun bayi tidak mahal, sehingga masyarakat lebih
dominan melakukan persalinan pada dukun bayi. Bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah puskesmas Labuhan Rasoki yang mata pencahariannya lebih banyak
bertani, persalinan pada dukun bayi masih dianggap murah. Selain itu bila
melahirkan pada tenaga kesehatan mereka akan lebih besar mengeluarkan biaya
persalinan pada bidan.
Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk dapat lebih mempromosikan
pertolongan oleh tenaga kesehatan dalam bentuk penyuluhan dalam kegiatankegiatan kesehatan yang diadakan seperti di posyandu, perwiritan dan PKK dan
melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk membangun kepercayaan dari
masyarakat yang akan lebih mendekatkan masyarakat kepada tenaga kesehatan
khususnya bidan.
Kata Kunci : Perilaku Ibu, Penolong Persalinan, Dukun Bayi
iii
Universitas Sumatera Utara
iv
ABSTRACT
Maternal and Child Health problems was still a problem in Indonesia.
Maternal mortality rate and infant mortality rate in Indonesia was high with the
number of maternal deaths each year, reaching 305 per hundred thousand live
births. Scope of childbirth assistance still does not meet the target given by the
government as one of the problems that occur in some areas in Indonesia, based
on data from Indonesia Health Profile 2014 that the national coverage was equal
to 88.68%, where the rate is not able to meet the target of 90%.
This study aims to determine how the mother's behavior in the use of
childbirth assistance in Labuhan Rasoki Health Center in Padangsidimpuan
Tenggara 2017. This study was a qualitative descriptive research with case study
design. The study was conducted in
Labuhan Rasoki Health Center
Padangsidimpuan in November 2016 till January 2017. Data were collected by
in-depth interviews. Informants in this study amounted to 7 people selected by the
method of the adequacy and suitability.
Based on the results of the research that became the factor informant
chose theTBAs as the helper of labor that informant knowledge not yet enough.
High confidence in the services provided by TBAs as well as low incomes and
inadequate informant education became the factor of informants choosing a TBAs
as a helper.
Based on results of the study showed that the informants stated that the
cost established by the midwife is inexpensive, so that the community is more
dominant in giving birth to the dukun baby. For families and communities in the
Labuhan Rasoki Health Center community whose livelihoods are more farming,
childbirth in infant shamans is still considered cheap. In addition, when giving
birth to health workers they will be more costly birth to the midwife
It is expected that health practitioners can promoting childbirth assistance
by health personnel in the form of counseling in health-related activities were
held in such place as in Posyandu, recitation and PKK and approach to the
community to build the trust of the people who will make community closer to
health workers, especially midwives.
Keywords: Mother Behaviour, Childbirth Assistance, TBAs
Universitas Sumatera Utara
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan
di Indonesia. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia masih
tinggi dengan jumlah kematian ibu tiap tahunnya mencapai 305 per seratus ribu
kelahiran hidup. Cakupan pertolongan persalinan yang masih belum sesuai target
yang diberikan oleh pemerintah menjadi salah satu masalah yang terjadi di
beberapa daerah di Indonesia, berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun
2014 bahwa cakupan secara nasional yaitu sebesar 88,68%, dimana angka ini
belum dapat memenuhi target sebesar 90%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku ibu dalam
pemanfaatan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Labuhan Rasoki
Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Tahun 2017. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan desain studi kasus. Penelitian
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Labuhan Rasoki Kota Padangsidimpuan
pada bulan November 2016 - Januari 2017. Data dikumpulkan dengan metode
wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang
dipilih dengan metode kecukupan dan kesesuaian.
Berdasarkan hasil penelitian yang menjadi faktor informan memilih dukun
bayi sebagai penolong persalinan yakni pengetahuan informan yang belum
memadai. Kepercayaan yang tinggi terhadap pelayanan yang diberikan dukun
serta pendapatan yang rendah dan pendidikan informan yang belum memadai
menjadi faktor informan memilih dukun bayi sebagai penolong persalinan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan informan menyatakan bahwa
biaya yang ditetapkan oleh dukun bayi tidak mahal, sehingga masyarakat lebih
dominan melakukan persalinan pada dukun bayi. Bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah puskesmas Labuhan Rasoki yang mata pencahariannya lebih banyak
bertani, persalinan pada dukun bayi masih dianggap murah. Selain itu bila
melahirkan pada tenaga kesehatan mereka akan lebih besar mengeluarkan biaya
persalinan pada bidan.
Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk dapat lebih mempromosikan
pertolongan oleh tenaga kesehatan dalam bentuk penyuluhan dalam kegiatankegiatan kesehatan yang diadakan seperti di posyandu, perwiritan dan PKK dan
melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk membangun kepercayaan dari
masyarakat yang akan lebih mendekatkan masyarakat kepada tenaga kesehatan
khususnya bidan.
Kata Kunci : Perilaku Ibu, Penolong Persalinan, Dukun Bayi
iii
Universitas Sumatera Utara
iv
ABSTRACT
Maternal and Child Health problems was still a problem in Indonesia.
Maternal mortality rate and infant mortality rate in Indonesia was high with the
number of maternal deaths each year, reaching 305 per hundred thousand live
births. Scope of childbirth assistance still does not meet the target given by the
government as one of the problems that occur in some areas in Indonesia, based
on data from Indonesia Health Profile 2014 that the national coverage was equal
to 88.68%, where the rate is not able to meet the target of 90%.
This study aims to determine how the mother's behavior in the use of
childbirth assistance in Labuhan Rasoki Health Center in Padangsidimpuan
Tenggara 2017. This study was a qualitative descriptive research with case study
design. The study was conducted in
Labuhan Rasoki Health Center
Padangsidimpuan in November 2016 till January 2017. Data were collected by
in-depth interviews. Informants in this study amounted to 7 people selected by the
method of the adequacy and suitability.
Based on the results of the research that became the factor informant
chose theTBAs as the helper of labor that informant knowledge not yet enough.
High confidence in the services provided by TBAs as well as low incomes and
inadequate informant education became the factor of informants choosing a TBAs
as a helper.
Based on results of the study showed that the informants stated that the
cost established by the midwife is inexpensive, so that the community is more
dominant in giving birth to the dukun baby. For families and communities in the
Labuhan Rasoki Health Center community whose livelihoods are more farming,
childbirth in infant shamans is still considered cheap. In addition, when giving
birth to health workers they will be more costly birth to the midwife
It is expected that health practitioners can promoting childbirth assistance
by health personnel in the form of counseling in health-related activities were
held in such place as in Posyandu, recitation and PKK and approach to the
community to build the trust of the people who will make community closer to
health workers, especially midwives.
Keywords: Mother Behaviour, Childbirth Assistance, TBAs
Universitas Sumatera Utara