Pengaruh Karakteristik Wirausaha Dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada UMKM Kuliner Puja Sera Binjai

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Karakteristik Wirausaha
Karakteristik dapat juga berarti tabiat, watak, perangai, perbuatan yang selalu
dilakukan dan mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku. Berdasarkan
pengertian karakteristik, maka dapat disimpulkan definisi karakteristik wirausaha
sebagai ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter, corak tingkah laku, atau
tanda khusus yang melekat pada diri setiap wirausaha dalam mengelola usahanya
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Karakteristik seorang wirausaha pada
umumnya dapat dilihat pada saat berkomunikasi dalam rangka mengumumkan
informasi maupun pada waktu menjalankan usaha dan menjalin hubungan dengan
para relasi bisnis. Untuk itu, dalam menjalin hubungan bisnis dengan seseorang harus
mengetahui karakteristiknya. Karena tanpa memperhatikan karakternya bisa-bisa
akan rugi sendiri apabila menjalin hubungan bisnis dengan orang yang berkarakter
tidak baik. Sikap atau karakteristik wirausaha merupakan bagian penting dalam
kewirausahaan. Karakteristik wirausaha akan menentukan keberhasilan dalam
menjalankan dan mengembangkan usaha. Menurut Suryana (2008) ciri-ciri dan watak
kewirausahaan yaitu:
1.


Percaya

diri

dan

optimis

:

memiliki

kepercayaan

diri

yang

kuat,


ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan individualistis.

Universitas Sumatera Utara

2.

Berorientasi pada tugas dan hasil : kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta
inisiatif.

3.

Berani mengambil resiko dan mempunyai tantangan

4.

Kepemimpinan yakni berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang
lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.

5.


Keorisinilan, yaitu inovatif, kreatif dan fleksibel

6.

Berorientasi masa depan, yaitu memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan
Wirausaha mempunyai karakteristik umum serta berasal dari kelas yang sama,

Schumpeter menulis bahwa wiraswastawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi
berasal dari semua kelas. Wiraswastawan umumnya mempunyai sifat yang sama.
Mereka adalah orang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalam
peualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung jawab pribadi dalam
mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih, dan keinginan untuk
berprestasi yang sangat tinggi. Menurut McClelland dalam buku Wiratmo (2001)
entrepreneur characteristic adalah sebagai berikut:
1.

Keinginan untuk berprestasi Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau
dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku kearah pencapaian tujuan.
Pencapaian tujuan merupakan tantangan dari bagi individu.


2.

Keinginan untuk bertanggung jawab. Wiraswastawan menginginkan tanggung
jawab pribadi bagai pencapaian tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber

Universitas Sumatera Utara

daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung
jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai.
3.

Referensi kepada risiko-risiko menengah. Wiraswastawan bukanlah penjudi,
mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja
yang tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akan menuntut usaha keras
tetapi yang dipercaya bisa mereka penuhi.

4.

Persepsi pada kemungkinan berhasil. Keyakinan pada kemampuan untuk

mencapai keberhasilan adalah kualitas kepribadian wiraswastawan yang
penting.Ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada
sikap percaya diri mereka yang tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.

5.

Rangsangan oleh umpan balik Wiraswastawan Ingin mengetahui bagaimana hal
mereka kerjakan,apakah umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang
untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari seberapa
efektif usaha mereka.

6.

Aktivitas enerjik Wiraswastawan menunjukan energi yang jauh lebih tinggi
dibandingkan ratarata orang. Mereka bersifat aktif mempunyai proporsi waktu
yang besar dalam mengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka sangat menyadari
perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat secara
mendalam pada kerja yang mereka lakukan.

7.


Orientasi ke masa depan Wiraswastawan melakukan perencanaan dan berpikir
kedepan, mencari dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa
depan.

Universitas Sumatera Utara

8.

Ketrampilan dalam pengorganisasian. Wiraswastawan menunjukan ketrampilan
dalam mengorganisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai tujuan. Mereka
sangat obyektif di dalam memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka
akan memilih yang ahli dan bukannya teman agar pekerjaan bisa dilakukan
dengan efisien.

9.

Sikap terhadap uang Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti
penting dari prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai
lambang kongkret dari tercapainya tujuan sebagai pembuktian bagi kompetensi

mereka. Dalam buku (Justin, dkk, 2001) karakteristik wirausaha yaitu kebutuhan
akan

keberhasilan,

setiap

orang

berbeda

dalam

tingkat

kebutuhan

keberhasilannya. Orang yang memiliki tingkat kebutuhan keberhasilan yang
rendah akan merasa puasa pada status yang dimiliki, sedangkan orang dengan
tingkat kebutuhan keberhasilan yang tinggi senang bersaing dengan standart

keunggulan dan memilih untuk bertanggung jawab secara pribadi atas tugas yang
dibebankan padanya. Dorongan untuk keberhasilan tersebut tampak dalam
pribadi yang ambisius yang memulai perusahaan barunya dan kemudian
berkeinginan untuk mengembangkan usahanya.
Menurut Suryana (2008) karakteristik keinginan untuk mengambil resiko oleh
wirausaha di dalam memulai atau menjalankan bisnisnya berbeda-beda, wirausaha
bersedia menerima resiko sebgaimana mereka menghadapi kemungkinan terjadinya
kegagalan. Karakteristik percaya diri orang yang memiliki keyakinan pada dirinya
sendiri merasa dapat menjawab tantangan yang ada di depan mereka, banyak

Universitas Sumatera Utara

wirausaha yang sukses adalah orang yang mempunyai percaya diri, mengakui adanya
masalah tetapi mempercayai kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah.
Karakteristik kuat untuk berbisnis banyak wirausaha memperhatikan tingkat
keingintahuannya yang dapat disebut sebagai keinginan kuat untuk berbisnis untuk
bekerja keras untuk mengembangkan usahanya. Peluang usaha baru akan
mendatangkan berbagai jenis resiko.
Jika mereka–mereka yang ingin memulai binis baru bisa menilai tingkat mereka,
mereka akan mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan mereka untuk

berhasil, atau mereka akan bisa menyimpulkan bahwa mereka hendaknya bekerja
bagi orang lain. Walaupun tidak ada cara yang diketahui untuk membuat penilaian
tersebut dengan tepat, terdapat cara di mana individu bisa menilai kualifikasi untuk
memulai dan mengelola bisnis baru agar berhasil. Karakteristik wiraswastawan
sukses dengan n Ach tinggi akan memberikan pedoman bagi analisa sendiri
(Wiratmo, 2001).
2.1.2 Pengertian Inovasi
Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat
diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki
(Suryana, 2008:32). Menurut Winardi (2008:234), inovasi merupakan timbulnya
sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah
hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi
(invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Quinn (dalam Hendro, 2011:122), faktor – faktor pendukung untuk
tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif adalah :
1. Harus berorientasi pasar
Hubungan inovasi dengan pasar yang didalamnya terdapat 5C, yaitu; pesaing),

Competition (persaingan), Change of Competition (perubahan persaingan),
Change Driver (penentu arah perubahan), dan Customer Behavior (perilaku
konsumen)
2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan
Adanya value added sehingga mampu menjadi pendongkrak pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan
3. Punya unsur efisiensi dan efektivitas
Tanpa adanya efisiensi dan efektivitas dari sebuah inovasi yang ditemukan,
maka inovasi tersebut tidak mempunyai arti atau dampak bagi kemajuan
perusahaan
4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan
Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan agar tidak menyimpang dari
arah pertumbuhan usaha.
5. Harus bisa ditingkatkan lagi
Inovasi harus bisa diinovasikan lagi sehingga terjadi inovasi yang
berkelanjutan hingga menumbuhkan perusahaan menjadi lebih baik dan lebih
berkembang.

Universitas Sumatera Utara


Menurut Hendro (2011:123) ada beberapa sumber yang bisa mendorong
terjadinya sebuah inovasi. Sumber – sumber tersebut adalah :
1. Perbedaan antara permintaan dan penawaran
Di suatu negara yang mempunyai budaya tertentu bisanya jika penawaran
barang atau produk tidak sesuai dengan kondisi permintaan yang ada, maka
kejadian ini bisa memunculkan sebuah inovasi.
2. Penciptaan permintaan karena kecenderungan (trend)
Adanya kecenderungan pola hidup masyarakat disuatu negara yang menyukai
produk yang instan maka muncullah produk – produk lain yang mengikuti
trend tersebut.
3. Perubahan (change)
Setiap perubahan pasti diikuti oleh sang motivator untuk dimanfaatkan,
misalnya perubahan ekonomi, perubahan teknologi, perubahan sosial.
4. Masalah yang belum terpecahkan dalam jangka waktu yang lama
Terkadang masalah yang diselesaikan dengan cara pemikiran kreatif saja
belum tentu bisa memecahkan masalah dalam jangka waktu yang atau dapat
menghilangkan masalah.
5. Inovasi yang ditujukan untuk mengganti inovasi produknya sendiri
Hampir sebagian besar industry berteknologi tinggi menggunakan prinsip ini
agar produknya bisa diganti dengan produk yang baru diluncurkan sehingga
masih bisa menjadi pemimpin pasar.

Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Jenis – Jenis Inovasi
Menurut Hendro (2011:124) jenis – jenis inovasi yang sering digunakan oleh
wirausahawan yang cerdas dalam bisnisnya adalah:
1. Inovasi Produk
a. Isinya (rasa, kualitas, dan lain - lain)
b. Kemasan (pembungkus, tulisan, warna, sistem buka tutupnya, bentuknya,
dll)
2. Inovasi Pemasaran
a. Cara menjual
b. Cara mendistribusikan
c. Cara memasarkan
d. Cara mengiklankan
e. Cara menciptakan permintaan, dan lain – lain
3. Inovasi Proses
a. Proses penciptaan produk
b. Proses produksi
c. Proses teknologi pengemasannya
d. Proses riset dan pengembangan
e. Proses menciptakan mesin baru, dan lain – lain
4. Inovasi Teknikal
a. Teknik desain

Universitas Sumatera Utara

b. Teknik pengawasan
c. Teknik pengerjaan, dan lain – lain
5. Teknik administrasi
a. Penyimpanan data
b. Pembuatan dan pengumpulan data
Menurut Drucker (dalam Situmorang, 2011:43), inovasi yang berhasil adalah
hasil pencarian dengan penuh kesadaran dan bertujuan mengantisipasi munculnya
peluang inovasi yang hanya ditemukan dalam segelintir situasi.
Inovasi berarti kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
memecahkan persoalan–persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya
kehidupan. Mencetuskan inovasi dalam perusahaan bukanlah aktifitas yang mudah,
sebab inovasi harus dikembangkan dengan pengelolaan interaksi dari berbagai proses.
Didalam pasar bebas, inovasi menjadi salah satu keunggulan bersaing. Banyak
perusahaan yang profitabilitasnya digerakkan dan dirangsang oleh inovasi.
2.1.4 Keberhasilan Usaha
Menurut Suyanto (2010:179) keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi oleh
berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap
pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan
usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan
dan image perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Selain dari laba, keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat oleh
pengusaha. Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Noersasongko
(2005:27) yang menyatakan bahwa kita dapat menganalisis keberhasilan usaha
dengan mengetahui kinerja suatu perusahaan yang dapat dirumuskan melalui suatu
perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Kinerja perusahaan adalah output dari
berbagai faktor di atas yang oleh karenanya ukuran ini menjadi sangat penting untuk
mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis dengan lingkungannya. Kinerja usaha perlu
dihubungkan dengan target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha.
Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk menilai seberapa besar
tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha.
Menurut Primiana (2009:49) mengemukakan bahwa Keberhasilan usaha adalah
permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan
organisasi. Algifari (2003:118) mengatakan bahwa Keberhasilan usaha dapat dilihat
dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis
dan efisiensi secara ekonomis.
Sehingga, dapat diketahui bahwa definisi keberhasilan usaha adalah keberhasilan
dari bisnis mencapai tujuannya,dimana keberhasilan tersebut didapatkan dari
wirausaha yang memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan
teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif dan hal tersebut terlihat dari usaha
dari wirausaha dimana suatu keadaan usahanya yang lebih baik dari periode
sebelumnya dan menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang sederajat atau

Universitas Sumatera Utara

sekelasnya, dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan
berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis, target perusahaan
yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha, permodalan, skala usaha, hasil atau
laba, jenis usaha atau pengelolaan, kinerja keuangan, serta image perusahaan.
2.1.5 Dimensi Keberhasilan Usaha
Dimensi keberhasilan usaha menurut Noor (2007:397) adalah sebagai berikut:
1. (Laba/Profitability)
Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara
pendapatan dengan biaya.
2. Daya Saing
Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut
perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila dapat
mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.
3. Kompetensi
Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan
pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat
menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.
4. Terbangunnya citra baik
Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust external.
Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada dalam
perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau percaya dari

Universitas Sumatera Utara

segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun
masyarakat luas, bahkan juga pesaing.
Keberhasilan usaha dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 6 indikator
, yang digunakan (Suryana, 2003 : 44) adalah :
1.Menigkatnya omzet penjualan.
2.Meningkatnya volume penjualan.
3.Meningkatnya jumlah pelanggan
4.Mampu bersaing dengan pesaing lainnya.
5.Memiliki kompetensi dalam menjalankan usaha.
6.Memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha.
2.1.6

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Menurut Kementrian Negara Koperasi dan UMKM, kelompok usaha kecil

termasuk kelompok usaha mikro. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat yang
bersekala kecil dan bersifat tradisonal dan informal dalam arti belum terdaftar, belum
tercatat dan berbadan hukum, dan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 100 juta.
Sedangkan menurut (Biro Pusat Statistis ) BPS (2005), usaha kecil adalah unit usaha
dengan jumlah pekerja paling sedikit 5 orang dan paling banyak 19 orang termasuk
pengusaha.
Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM)
merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu Kelompok
ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisi ekonomi. Maka sudah
menjadi keharusan penguatan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang

Universitas Sumatera Utara

melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro
Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk
mendefinisikan Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah :
1. Usaha Mikro
Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil
Kriteria Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini.
3. Usaha Menengah
Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai dengan Usaha Kecil atau

Universitas Sumatera Utara

usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No

1

Nama
Peneliti
(Tahun)
Revina
Septika, 2015

Judul Penelitian

Variabel
Penelitian

Metode
Analisis

Pengaruh Modal,
Lokasi dan
Pengetahuan yang
mendorong
Keberhasilan Usaha
Mobil Data Internet
Di Sepanjang Jl. Dr
Mansyur Medan

Modal , Lokasi ,
Pengetahuan ,
Keberhasilan
Usaha

Regresi
Linier
Berganda

2

Marom
Shaike,
Robert N.
Lussier, 2014

A business success
Versus Failure
Prediction Model
For Small Business
in Israel

Independent:
capital, record
keeping and
financial control,
planning,

Multiple
Linier
Regression

3

Yuriko
(2010)

Pengaruh Strategi
Inovasi Terhadap
Minat beli
Konsumen pada
usaha Ritel (Studi
Kasus pada Distro
Kontjo Brothers
Medan)

Variabel
Independen:
Strategi Inovasi
Variabel
Dependen:
Minat Beli
Konsumen

Analisis
Linear
Berganda

Hasil Penelitian

Modal berpengaruh
secara positif dan
tidak signifikan
terhadap
Keberhasilan
Usaha; Lokasi
berpengaruh secara
positif dan
signifikan terhadap
Keberhasilan
Usaha; Pengetahuan
berpengaruh secara
negatif dan tidak
signifikan terhadap
Keberhasilan Usaha
Mpbil Data Internet
di Jl. Dr.Mansyur
Medan
Faktor modal
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
keberhasilan usaha,
faktor keuang
berpengaruh positif
dan signifikan,
faktor perencanaan
berpengaruh
Hasil penelitian
secara keseluruhan
untuk variabel
strategi inovasi
mempunyai
pengaruh yang
positif dan
signifikan terhadap
minat beli usaha

Universitas Sumatera Utara

Ritel (Studi Kasus
pada Distro Kontjo
Brothers Medan).
4

Andi
Wijayanto
(2008)

5

Rj Taormina
dan Kin Mei
Lao s (2007)

Pengaruh
Karakteristik
Wirausaha
terhadap
Keberhasilan
Usaha

1.Karakteristik
wirausaha
2.Keberhasilan
usaha

Analisis
Deskriptif

Measuring
Chinese
Entrepreneurial
Motivation:
Personality and
Environmental
Influence

1. Social
Networking
2. Optimism
3. Achievment
Striving
4. Perceived
importance of a
favorable
business
environment
5. Demographic
6. Motivation to
start business

Analisis
regresi

Karakteristik
wirausaha
berpengaruh
signifikan
terhadap tingkat
keberhasilan
usaha
Karakteristik
psikologi
berpengaruh kuat
pada kemampuan
pengusaha dan
lingkungan bisnis
mempengaruhi
kesuksesan usaha

2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel
yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan
sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan
variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono,
2010:60). Variabel yang akan diteliti antara lain keberhasilan usaha sebagai variabel
terikat, karakteristik wirausaha sebagai variabel bebas.
Karakteristik pribadi yang ada pada wirausahawan merupakan salah satu
faktor yang berperan penting dalam keberhasilan usaha yang dilakukan (Fadholi dan

Universitas Sumatera Utara

Mochammad, 2013). Seorang wirausahawan harus memiliki beberapa karakteristik
berikut ini agar berhasil, yaitu: memiliki rasa percaya diri untuk bekerja secara
independen, kerja keras, dan memahami risiko sebagai bagian dari upaya meraih
sukses. Perkembangan suatu usaha mikro sangat tergantung dari peran wirausahawan
dalam mengelola usaha.
Karakteristik seorang wirausaha akan menentukan keberhasilan dalam
menjalankan dan mengembangkan usahanya. Karakteristik itu seperti percaya diri dan
optimis, berani mengambil resiko dan menyukai tantangan, tidak suka berpangku
tangan, termotivasi oleh hasrat ingin sukses dan lain-lain.
Menurut Suryana (2008:32) inovasi adalah ide dan hal baru serta
pengembangan yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan
dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan
keunggulan kompetitif suatu usaha. Menurut Winardi (2008:234), inovasi merupakan
timbulnya sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru,
sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi
(invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi.
Variabel strategi inovasi yang paling dominan berpengaruh adalah strategi
inovasi produk. Dalam penelitian yang lain Deden A.Wahab Sya’roni dan Janivita J.
Sudirman (2012) dengan judul Kreativitas dan Inovasi Penentuan Kompetensi Pelaku
Usaha kecil Didapat kesimpulan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
beberapa indikator yang mengkontribusi kreativitas diantaranya nilai intelektual dan
artistik, minat, peduli pada pencapaian pekerjaan dalam mencapai keunggulan

Universitas Sumatera Utara

tersendiri, ketekunan, pemikiran mandiri, dan toleransi terhadap keraguan. Indikator indikator yang mengkontribusi inovasi yang tepat diantaranya dilakuakn dengan
mengkreasikan produk baru, mengkreasikan proses, pengembangan produk baru,
perbaikan proses serta penambahan sentuhan kreatif dengan duplikasi dan pemaduan
faktor produksi serta metode baru
Jadi, karakteristik kewirausahaan dan inovasi sangat penting dalam
berwirausaha karena itu berpengaruh langsung pada hasil yang akan dicapai, dimana
titik keberhasilan usaha dapat ditentukan. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas
dapat dirumuskan skema kerangka konseptual dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:

Karakteristik
Wirausaha (X1)
Keberhasilan
usaha (Y)
Inovasi (X2)

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Universitas Sumatera Utara

2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis
penelitian ini adalah: “Karakteristik Wirausaha dan inovasi berpengaruh terhadap
keberhasilan

usaha

pada

UMKM

Kuliner

Puja

Sera

Binjai”.

Universitas Sumatera Utara