Analisis Peran Institusi Pendidikan Agama Islam sebagai Dharma Pendidikan Terhadap Pembangunan Pemuda Dalam Masyarkat Ekonomi Asean Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, waktu penelitian
dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yakni bulan Juni sampai dengan Agustus 2016.
Lokasi penelitian ditentukan secara purposive, berdasarkan pertimbangan bahwa,
penulis adalah alumni Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara merupakan salah satu
universitas islam terbesar dan negeri yang ada di Provinsi Sumatera Utara dengan
mahasiswa pendidikan agama islam terbanyak.

No
1
2
3
4
5
6
7
8


Tabel 3.1. Jumlah Mahasiswa Berdasarkan Jurusan Pada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan tahun 2015.
Jurusan
Total Mahasiswa/Populasi
Pendidikan Agama Islam
1029
Pendidikan Matematika
942
Pendidikan Bahasa Inggris
965
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
713
Pendidikan Gura Raudhatul Athfal
184
Pendidikan Bahasa Arab
432
Manajemen Pendidikan Islam
414
Bimbingan Konseling Islam

674
Jumlah/total
5353

Sumber : diolah dari Statistik UIN SU. 2016

3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
sebuah penelitian yang menggunakan rumus statistika dalam menghitung hasil

28
Universitas Sumatera Utara

29

sebuah penelitian. Metode deskriptif korelasional digunakan karena penelitian ini
berusaha untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara dua variabel. Dalam hal
ini menggambarkan pengaruh antara peran institusi Pendidikan Agama Islam
terhadap pembangunan pemuda dalam Masyarakat Ekonomi Asean.

Penelitian deskriptif korelasional sesuai dengan penelitian ini, karena
penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada,
berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu (Arikunto,
2005:247).
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2006) populasi sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Seorang peneliti
dapat mengambil sebagian saja dari populasi.
Jumlah mahasiswa yang ada di jurusan Pendidikan Agama Isam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ada 1029
mahasiswa terdiri dari semester II sebanyak 279 mahasiswa, kelas IV sebanyak 315
mahasiswa, semester VI sebanyak 204 mahasiswa, dan semester VIII sebanyak 231
mahasiswa.
Tabel 3.2 Populasi Mahasiswa PAI Berdasarkan Tingkatan
Semester
II
IV
VI

VIII
Jumlah

279

315

204

231

Total
1029

Sumber: Jurusan Pendidikan Agama Islam, FITK UIN SU. 2016

Universitas Sumatera Utara

30


Dalam penelitian ini yang dipilih menjadi populasi adalah seluruh
mahasiswa semester VIII jurusan Pendidikan Agama Islam sebanyak 231
mahasiswa. Peneliti hanya menggunakan semester VIII mahasiswa karena pada
masa-masa itulah siswa dirasa sudah cukup mapan dalam beradaptasi dengan
teman ataupun lingkungan sekitarnya.
Tabel 3.3 Populasi Mahasiswa PAI Semester VIII Berdasarkan Ruangan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Semester/Ruangan
VIII PAI 1
VIII PAI 2

VIII PAI 3
VIII PAI 4
VIII PAI 5
VIII PAI 6
VIII PAI 7
VIII PAI 8
VIII PAI 9
Jumlah Mahasiswa

Jumlah siswa
25 Mahasiswa
27 Mahasiswa
26 Mahasiswa
26 Mahasiswa
25 Mahasiswa
26 Mahasiswa
25 Mahasiswa
25 Mahasiswa
26 Mahasiswa
231 Mahasiswa


Sumber : Hasil Penelitian, 2016
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono; 2006). Dalam pengambilan sampel sebaiknya
menggunakan cara-cara yang lebih dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik random sampling atau
pengambilan sampel secara acak. Untuk menentukan besarnya jumlah responden
atau sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin (Prasetyo; 2005) yaitu sebagai
berikut:

n=

1+N

Universitas Sumatera Utara

31

Keterangan :

n = Sampel
N = Populasi
e = Tingkat kesalahan penarikan sampel 10% dan tingkat kepercayaan 90%.
Sehingga berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka jumlah sampel yaitu:
n=
n=

231
1 + 231 (0.1)
231
3.31

n = 70
Dalam Prasetyo (2005), perhitungan jumlah sampel setiap strata dapat
dihitung dengan rumus:

Sampel =

Populasi
x total sampel

Total Populasi

Pengambilan sampel dari masing-masing ruangan:

Semester PAI 1 =

25
x 70 = 7 Mahasiswa
231

Semester PAI 2 =

27
x 70 = 9 Mahasiswa
231

Semester PAI 3 =

26
x 70 = 8 Mahasiswa

231

Semester PAI 4 =

26
x 70 = 8 Mahasiswa
231

Semester PAI 5 =

25
x 70 = 7 Mahasiswa
231

Semester PAI 6 =

26
x 70 = 8 Mahasiswa
231


Semester PAI 7 =

25
x 70 = 7 Mahasiswa
231

Universitas Sumatera Utara

32

Semester PAI 8 =

25
x 70 = 7 Mahasiswa
231

Semester PAI 9 =

26
x 70 = 9 Mahasiswa
231

Tabel 3.4 Sampel penelitian Proposional Stratified Sampling
Semester VIII

Populasi

Proporsi 10 %

I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
Jumlah

25
27
26
26
25
26
25
25
26
231

7
9
8
8
7
8
7
7
9
70

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

3.4

Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga nantinya dapat
diperoleh informasi tentang hal tersebut, hingga nantinya ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2008:38).
Variabel penelitian sendiri dalam penelitian kuantitatif dibedakan menjadi
dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2008), penjelasan
dari variabel tersebut adalah:
1) Variabel Bebas atau Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu peran Pendidikan Agama Islam sebaga
dharma pendidikan (variabel X) dengan indikator penelitian sebagai berikut:
1) IP Kumulatif

Universitas Sumatera Utara

33

2)
3)
4)
5)

Bahasa Inggris/Asing
Kepribadian
Kegiatan ko- dan ekstra-kurikuler
Karya tulis ilmiah

2) Variabel terikat atau Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian
ini adalah Pembangunan Pemuda dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN
(variabel Y) dengan indikator penelitian sebagai berikut:
6) Kepemimpinan
7) Kewirausahaan
8) Kepeloporan

3.5

Teknik Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan adanya sebuah teknik

pengumpulan data. Hal ini agar nantinya agar dapat diperoleh data sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Selain itu hal ini juga diperlukan agar nantinya
mempermudah peneliti memperoleh data dan juga terutama agar data yang
diperoleh bersifat ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, maka teknik pengumpulan
dalam penelitian ini adalah:
a.

Observasi
Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat,

mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek
dalam fenomena tersebut. Metode pengumpulan data berupa observasi adalah
teknik pengumpulan data yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai
proses biologis dan psikologis (Sugiyono, 2008:145). Teknik pengumpulan data
observasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu yang pertama observasi non

Universitas Sumatera Utara

34

sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrument
penelitian. Dan yang kedua adalah observasi sistematis yang dilakukan oleh
pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan
(Arikunto 2006:157).
Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapat data tentang
suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checking atau
pembukuan terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. Dalam
penelitian ini metode observasi dilakukan oleh peneliti sebagai pengamatan awal
tentang keadaan yang ada pada mahasiswa semester VIII di jurusan Pendidikan
Agama Islam UIN SU, sehingga dapat digunakan untuk menentukan langkah awal
yang harus peneliti tempuh sebelum melakukan penelitian ini. Kegiatan observasi
tersebut dilakukan dengan pengamatan terhadap situasi dan kondisi belajar
mahasiswa, apa kurikulum yang dipelajari, keaktifan organisasi mahasiswa,
aktivitas mahasiswa sehari-hari diluar ruangan belajar, dan lain sebagainya. Pada
tahap observasi ini peneliti juga mengumpulkan data tentang profil jurusan
Pendidikan Agama Islam yang dibutuhkan. Data yang diperoleh dari hasil observasi
yang dilakukan hanya digunakan sebagai pelengkap data saja.
b.

Kuesioner
Kuosioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan terbuka atau tertutup kepada responden untuk
dijawabnya. Teknik ini cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan
tersebar di wilayah yang luas (Sugiyono, 2008:142). Sedangkan pendapat lain
mengatakan bahwa kuosioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

Universitas Sumatera Utara

35

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 1996:139).
Teknik ini dipilih peneliti agar didapat data valid mengenai analisis peran
Pendidikan Agama Islam sebagai dharma pendidikan terhadap pembangunan
pemuda dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN dari pertanyaan yang dijawab oleh
responden. Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan kepada 70 responden dalam
hal ini adalah mahasiswa semester VIII UIN SU. Kuesioner ini diberikan kepada
responden dengan cara penulis mendatangi jurusan PAI UINSU.
Jenis kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah kuesioner berbentuk angket pilihan ganda yaitu teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab dalam hal ini telah disediakan alternatif jawabannya,
sehingga responden hanya tinggal memberi tanda silang (X). Metode ini digunakan
untuk mengetahui pengaruh peran Pendidikan Agama Islam sebagai dharma
pendidikan terhadap pembangunan pemuda dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Data yang diperoleh peneliti merupakan data ordinal. Data ini berasal dari hasil
observasi atau angket dari suatu variabel. Data ini juga berasal dari konversi data
kualitatif, dimana bilangan konservasinya menunjukkan urutan menurut tingkatan
dari jawaban yang telah disusun oleh peneliti.
Untuk menganalisis data hasil kuesioner, penulis menggunakan teknik
analisis data kuantitatif. Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan
pemeriksaan apakah responden telah mengisi kuesioner dengan benar, kemudian
dilakukan pengkodean yaitu memberikan hasil tertentu pada data yang telah
diperiksa untuk menyederhanakan jawaban responden.

Universitas Sumatera Utara

36

Dalam penelitian ini, skala pengukurannya menggunakan skala likert.
Menurut Istijanto (2009), skala ini meminta responden menunjukkan tingkat
persetujuan atau ketidak setujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang
suatu objek. Skala Likert secara umum menggunakan peringkat lima angka
penilaian, yaitu:
Tabel 3.5 Nilai Jawaban dari Pembobotan
Skor
Jawaban
5
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Kurang Setuju
2
Tidak Setuju
1
Sangat Tidak Setuju
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel X yaitu peran
Institusi Pendidikan Agama Islam dengan variabel Y yaitu terhadap Pembangunan
Pemuda dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN, digunakan pedoman yang tertera
sebagai berikut:
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.000 – 0.199
Sangat Lemah
0.200 – 0.399
Lemah
0.400 – 0.599
Cukup Lemah
0.600 – 0.799
Kuat
0.800 – 1.000
Tidak Kuat
Sumber: Sugiyono (2002)
Untuk menyusun dan mengembangkan instrument maka peneliti terlebih
dahulu membuat kisi-kisi instrumen yang memuat tentang indikator dari masingmasing variabel penelitian yang dapat memberikan gambaran mengenai isi dari
kuesioner yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penulisan item. Kisi-kisi
instrumen tersebut terdiri dari variabel X yaitu peran Pendidikan Agama Islam

Universitas Sumatera Utara

37

sebagai dharma pendidikan dan variabel Y yaitu pembangunan pemuda dalam
Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Kisi-kisi instrumen dengan empat macam alternatif jawaban yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel. 3.7 Kisi-kisi Instrumen
Variabel X
Peran Institusi
Pendidikan
Agama Islam
sebagai
dharma
pendidikan
Variabel Y
Terhadap
Pembangunan
Pemuda dalam
Masyarakat
Ekonomi
ASEAN

3.6

Indikator
IP Kumulatif
Bahasa Inggris/Asing
Kepribadian
Karya tulis ilmiah
Kegiatan ko- dan ekstrakurikuler
Indikator
6. Kepemimpinan
7. Kewirausahaan
8. Kepeloporan
1.
2.
3.
4.
5.

Butir Soal
1
2
3
4,5,6,7,8,9,10,11,12,13
14,15,16,17,18,19,20,21
Butir Soal
22,23,24
25,26,27
28,29,30,31

Pengujian Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kuesioner atau angket

sebagai instrumen penelitian, angket tersebut dibagikan kepada seluruh responden
yaitu mahasiswa semester VIII Pendidikan Agama Islam UIN SU. Angket tersebut
kemudian dianalisis dan diuji validitasnya untuk mengetahui ketepatan data.
Perhitungan validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan, hal itu dilakukan
untuk mengetahui apakah pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan untuk
pengambilan data penelitian. Validitas instrumen akan dicapai jika data yang
dihasilkan dari instrumen sesuai dengan data atau informasi lain yang didapat

Universitas Sumatera Utara

38

mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Teknik uji validitas yang digunakan
dengan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
N ∑ XY − (∑ X)(∑ )

rxy =

N ∑ X − (∑ )

N ∑ Y − (∑ Y)

Keterangan:

rxy

= validitas soal

N

= jumlah peserta tes

∑x

= jumlah skor butir soal

∑y

= jumlah skor total

∑ xy

= jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total

∑ x2

= jumlah kuadrat skor butir soal

∑ y2

= jumlah kuadrat skor total

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrument cukup
dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.
Untuk menghitung reliabilitas instrument menggunakan rumus Alpha sebagai
berikut:

=

−1

1−



(Arikunto: 2006)

Universitas Sumatera Utara

39

Keterangan:
r11

= reliabilitas instrumen

k

= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = jumlah varians butir
Σσ2t

= varians total

3.7

Metode Analisis Data

1.

Analisis deskriptif
Peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif persentase. Teknik analisis

deskriptif persentase bertujuan untuk mengetahui persentase variabel independen
terhadap variabel dependen yaitu:
Untuk menjawab pertanyaan peneliti yang pertama yaitu apakah peran
institusi Pendidikan Agama Islam sebagai dharma pendidikan terhadap
pembangunan pemuda menurut Undang-Undang nomor 40 tahun 2009 tentang
kepemudaan. Teknik analisis deskriptif ini digunakan untuk menghitung besarnya
persentase tiap butir pertanyaan kemudian menghitung besarnya persentase tiap
indikator dan terakhir menghitung besarnya persentase tiap variabel.
Teknik ini digunakan untuk mengetahui besarnya persentase variable X dan
Y dan kemudian digunakan untuk mendeskripsikan analisis peran institusi
Pendidikan Agama Islam sebagai dharma pendidikan terhadap Pembangunan
Pemuda dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. yang di sajikan melalui persentase.
Data penelitian yang diperoleh setelah uji hitung validitas dan reliabilitas data
kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif persentase. Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui persentase variabel independen dalam penelitian ini

Universitas Sumatera Utara

40

peran institusi Pendidikan Agama Islam dan variabel dependen dalam penelitian ini
adalah pembangunan pemuda dari 70 responden. Teknik deskriptif ini dilakukan
dengan menghitung besarnya persentase tiap butir pertanyaan kemudian
menghitung persentase tiap indikator dan terakhir menghitung persentase tiap
variabel.
2.

Regresi linier sederhana
Dalam menganalisis data pada pertanyaan peneliti yang kedua ini dilakukan

dengan menggunakan Regresi linier sederhana, karena dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui tingkat kelinieran data penelitian dan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Peneliti memilih analisis regresi sederhana ini sebab hanya ada satu
variabel bebas yang digunakan untuk meramalkan atau memprediksi variabel
terikat dari penelitian ini. Variabel independen dalam penelitian ini adalah peran
Institusi Pendidikan Agama Islam sebagai dharma pendidikan sedangkan variabel
dependennya adalah pembangunan pemuda dalam masyarakat ekonomi ASEAN
regresi linier sederhana dapat dilakukan dengan rumus:
Y1,2,3 = a + bx. e
Keterangan:
Y

: variabel pembangunan pemuda

a

: bilangan konstanta

b

: koefisien arah regresi linier

X

: variabel peran Pendidikan Agama Islam

e

: tingkat kesalahan penarikan sampel

Universitas Sumatera Utara

41

3.

Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis nol (H0) diterima

atau ditolak. Suatu hipotesis nol diterima apabila probabilitas > 0,05 dan hipotesis
akan ditolak jika probabilitasnya < 0,05. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
SPSS dengan melihat hasil perhitungan uji – f dan uji - t. Uji – f dan uji - t
merupakan metode untuk menguji hubungan antara suatu variabel independen
dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah
peran Pendidikan Agama Islam dan variabel dependennya pembangunan pemuda.
3.8

Defenisi dan Batasan Operasional
Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman mengenai pengertian

tentang istilah-istilah dalam penelitian, maka dibuat definisi dan batasan
operasional sebagai berikut:
3.8.1 Defenisi
1. Pendidikan Agama Islam adalah salah satu jurusan yang berada dalam
lingkup fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara.
2. Tridharma Perguruan Tinggi terdiri dari pendidikan, penelitian dan
pengabdian. Adapun yang menjadi fokus penelitiannya dilakukan pada
dharma pendidikan sebagai syarat persiapan pendidikan pemuda dalam
menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN.
3. Masyarakat Ekonomi Asean salah satu pilar dari Asean Community yang
terdiri dari masyarakat yang berada dan mencakup seluruh negara-bangsa
dalam kawasan Asia Tenggara sebagai settingan waktu penelitian

Universitas Sumatera Utara

42

4. Pemuda adalah pemuda indonesia yang berumur 16 sampai dengan 30 tahun
yang ada di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatra Utara
5. Pembangunan pemuda menurut Undang-Undang Pemuda Nomor 40 tahun
2009 adalah pengembangan kepemimpinan pemuda, pengembangan
kewirausahaan pemuda, dan kepeloporan pemuda.
3.8.2 Batasan operasional
1. Daerah penelitian adalah Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
2. Sampel penelitian adalah mahasiswa semester VIII Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.
3. Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Gambaran Umum Pendidikan Agama Islam UIN SU
4.1.1.1 Sejarah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
UIN SU didirikan pada tahun 1973 di Medan, dilatarbelakangi dan didukung
oleh beberapa faktor pertimbangan objektif. Pertama, Perguruan Tinggi Islam yang
berstatus Negeri pada saat itu belum ada di Provinsi Sumatera Utara, walaupun
Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta memang sudah ada. Kedua, pertumbuhan
pesantren, madrasah dam perguruan-perguruan agama yang sederajat dengan SLTA
di daerah Sumatera Utara tumbuh dan berkembang dengan pesatnya, yang sudah
tentu memerlukan adanya pendidikan lanjutan yang sesuai, yakni adanya Perguruan
Tinggi Agama Islam yang berstatus Negeri.
IAIN SU sejak berdiri pertama kali terdiri dari dua fakultas, yaitu Fakultas
Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah. Keduanya merupakan cabang dari Perguruan
Tinggi Agama Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh sekarang. Dideklarasikan di Aula
Fakultas Hukum USU pada tahun 12 Oktober 1968. Di hadiri oleh tokoh-tokoh
masyarakat, pembesar sipil dan militer serta Rektor IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
kala itu.
Di Padang Sidimpuan juga berdiri dua fakultas yang merupakan cabang dari
IAIN Imam Bonjol Padang, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin. Lalu
pada tanggal 19 November 1973, Fakultas Tarbiyah dan Syari’ah dari IAIN ArRaniry Banda Aceh, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuludin dari IAIN Imam
Bonjol. Serta bergabungnya keempat fakultas menjadi satu PTAIN di Sumatera
43
Universitas Sumatera Utara

44

Utara yang diresmikan oleh Menteri Agama Prof. Dr. Mukti Ali, MA. Sementara
Fakultas Ushuluddin yang semula berdomisili di Padang Sidimpuan dipindahkan
ke Medan yang dilaksanakan pada tahun 1974 berdasarkan keputusan Menteri
Agama RI Nomor 9 Tahun 1974 tanggal 18 Februari 1974.
Kemudian setelah empat belas (14) tahun dibuka fakultas baru, yaitu Fakultas
Dakwah. Akhirnya IAIN SU memiliki lima fakultas, yakni Fakultas Tarbiyah,
Fakultas Syari’ah, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Dakwah di Medan, dan Fakultas
Tarbiyah IAIN Sumatera Utara cabang Padang Sidimpuan.
Sejak Oktober 2014, secara kelembagaan IAIN SU beralih status menjadi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU). Dalam konteks kelembagaan,
UIN SU kini telah memiliki delapan fakultas, yaitu 1) Fakultas Dakwah dan
Komunikasi (FDK), 2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), 3) Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), 4) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), 5)
Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI), 6) Fakultas Sains dan Teknologi (FSaintek), 7) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)), dan 8) Fakultas Ilmu Sosial
(FIS). Disamping delapan fakultas tersebut, UIN SU juga memiliki Program
Pascasarjana yang memiliki enam Program Studi Strata Dua (S2) dan enam
Program Studi Strata Tiga (S3).
4.1.1.2 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
1. Visi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Menjadikan Fakultas Unggul dalam Membina Guru dan Tenaga
Kependidikan Profesional dan Berkarakter Islam untuk Mewujudkan Masyarakat
Belajar di Indonesia pada Tahun 2025.
2. Misi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Sumatera Utara

45

1) Menyelenggarakan Pendidikan Islam Terpadu dalam mencerdaskan
kehidupan masyarakat.
2) Mengmbangkan program studi yang unggul dalam bidang Pendidikan
dan Keguruan untuk meningkatkan SDM Bangsa.
3) Melaksanakan

pendidikan

dan

pelatihan

guru

serta

tenaga

kependidikan secara profesional dalam pemenuhan Standar Nasional
Pendidikan.
4) Melaksanakan penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berbasis pendidikan.
5) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam mempercepat
kemajuan pendidikan nasional.
4.1.1.3 Visi dan Misi Jurusan Pendidikan Agama Islam
1. Visi Jurusan Pendidikan Agama Islam
Menjadi Prodi Unggul dan terpercaya dalam menyiapkan guru PAI yang
profesional dan berkarakter Islam dalam pengembangan dan penerapan pendidikan
agama Islam pada sekolah dan madrasah di Sumatera Tahun 2025.
2. Misi Jurusan Pendidikan Agama Islam
1) Melaksanakan

pendidikan

dan

pembelajaran

dalam

bidang

Pendidikan Agama Islam (Al-Qur’an, Hadis, Fikih, Akidah Akhlak,
dan Sejarah Kebudayaan Islam) secara profesional, kompetitif, dan
integratif.
2) Melaksanakan penelitian bidang pendidikan agama Islam untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan sains islam

Universitas Sumatera Utara

46

3) Melaksanakan pengabdian pada masyarakat untuk memajukan
pendidikan agama Islam dan masyarakat belajar.
4) Melaksanakan

kerjasama

dengan

berbagai

pihak

untuk

mengembangkan dan menyiapkan tenaga pendidik bidang pendidikan
agama Islam pada sekolah dan madrasah.
4.1.1.4 Tujuan Pendidikan Agama Islam
1. Menghasilkan Sarjana Pendidikan Islam yang memiliki kemampuan
profesional dan berkarakter Islam.
2. Menghasilkan Sarjana Pendidikan Islam yang memiliki kemampuan
mengembangkan Pendidikan Agama Islam pada sekolah, madrasah dan
masyarakat.
3. Menghasilkan Sarjana Pendidikan Islam yang memiliki kemampuan
memecahkan masalah-masalah Pendidikan Agama Islam pada sekolah,
madrasah dan masyarakat.
4. Menghasilkan Sarjana Pendidikan Islam yang memiliki kemampuan
mendorong masyarakat menjadi masyarakat Islam yang cerdas dan
terdidik.
5. Menghasilkan Sarjana Pendidikan Islam yang memiliki kemampuan
melaksanakan pelatihan Pendidikan Agama Islam pada sekolah,
madrasah dan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

47

4.1.1.5 Struktur Organisasi Jurusan Pendidikan Agama Islam
Ketua Jurusan
Drs. H. Abd. Halim Nasution, M.Ag

Sekretaris Jurusan
Dr. H. Hasan Matsum, M.A

STAF I
Drs. AS’AD, M.A

STAF II
Zulkifli Nasution, S.PdI, M.A

KELOMPOK DOSEN

STAF III
Safri Fadilah, M.Pd

Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) PAI

MAHASISWA PAI

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Jurusan Pendidikan Agama Islam, 2016
4.1.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas dan reliabilitas dengan menggunakan software statistik,
nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika
angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r hitung > r tabel)
maka instrumen tersebut dikatakan valid.
4.1.2.1 Uji validitas dan uji reliabilitas variabel peran Institusi Pendidikan
Agama Islam
Data angket penelitian yang dibagikan kepada 70 responden di Mahasiswa
PAI Semester VIII Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SU, penulis
mendapatkan data sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

48

Tabel 4. 1 Uji validitas dan uji reliabilitas instrumen peran PAI
Pernyataan

R hitung

R tabel

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

0.616
0.571
0.639
0.768
0.826
0.782
0.695
0.648
0.688
0.670
0.772
0.458
0.420
0.671
0.715
0.694
0.727
0.572
0.620
0594
0.637

0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319
0.2319

Validitas
R hitung >R tabel
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

cronbach α

Reliabilitas
cronbach α >R tabel

0.935

Reliabel

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2016
Instrumen penelitian dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari pada
r tabel. R tabel dilihat berdasarkan tabel dengan taraf kepercayaan 95% dan taraf
signifikansi 5%. Artinya, data ini patut dipercaya paling tidak 95% kebenarannya,
jika ada kekeliruan paling banyak 5%. Dari tabel 4.1 menyatakan bahwa butir soal
yang ada dalam angket yang menjelaskan tentang indikator peran Pendidikan
Agama Islam terdapat 21 butir soal yang valid. Hal tersebut menunjukkan bahwa
angket yang telah dibuat merupakan alat yang layak digunakan dalam mengukur
peran Pendidikan Agama Islam.

Universitas Sumatera Utara

49

4.1.2.2 Uji validitas dan uji reliabilitas variabel pembangunan pemuda
Data angket penelitian yang dibagikan kepada 70 responden di Mahasiswa
PAI Semester VIII Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SU, penulis
mendapatkan data sebagai berikut:
Tabel 4. 2 Uji validitas dan uji reliabilitas instrumen pembangunan pemuda
Pernyataan

R hitung

R tabel

Validitas

cronbach α

Reliabilitas
cronbach α >R tabel

R hitung>R tabel

1.Kepemimpinan
1
2
3
2.Kewirausahaan
1
2
3
3.Kepeloporan
1
2
3
4

0.440
0.946
0.879

0.2319
0.2319
0.2319

Valid
Valid
Valid

0.911

Reliabel

0.840
0.825
0.805

0.2319
0.2319
0.2319

Valid
Valid
Valid

0.740

Reliabel

0.790
0.809
0.769
0.687

0.2319
0.2319
0.2319
0.2319

Valid
Valid
Valid
Valid

0.762

Reliabel

Sumber: Data yang diolah, 2016
Instrumen penelitian dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari pada
r tabel. R tabel dilihat berdasarkan tabel dengan taraf kepercayaan 95% dan taraf
signifikansi 5%. Dari tabel di atas menyatakan bahwa butir soal yang ada dalam
angket yang menjelaskan tentang indikator peran Pendidikan Agama Islam terdapat
10 butir soal yang valid. Hal tersebut menunjukkan bahwa angket yang telah dibuat
merupakan alat yang layak digunakan dalam mengukur pembangunan pemuda.

Universitas Sumatera Utara

50

4.1.3 Peran Pendidikan Agama Islam sebagai dharma pendidikan terhadap
pembangunan pemuda dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN
Pendidikan merupakan harapan semua umat untuk pembangunan generasi
muda yang lebih baik. Generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan menjaga persatuan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara yang maju dan berperadaban dilihat dari seberapa baik kualitas pendidikan
yang dimiliki masa itu. Semakin baik kualitas pendidikannya, peradaban juga
semakin lama hidupnya.
Pendidikan Agama Islam salah satu institusi yang menyiapkan generasi muda
untuk memimpin bangsa, serta membawa bangsa kearah yang maju dan
berperadaban. Generasi muda yang menjadi pelopor dalam kependidikan, generasi
muda yang memiliki jiwa kepempinan untuk menebar rahmat bagi seluruh alam,
dan generasi muda yang sehat dan mandiri tidak menjadi beban bahkan memberi
solusi bagi perbaikan bangsa dan mewujudkan kemandirian masyarakat melaui
kewirausahaan. Pemuda mampu bergaul dengan pemuda-pemuda dari berbagai
negara. Pemuda yang memiliki jiwa yang integritas antara agama dan bangsa.
Untuk mengetahui peran institusi Pendidikan Agama Islam sebagai dharma
pendidikan terhadap pembangunan pemuda dalam masyarakat ekonomi ASEAN
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara

51

Tabel 4.3 Skor peran Pendidikan Agama Islam terhadap pembangunan pemuda
dalam masyarakat ekonomi ASEAN
No
1
2
3
4
5
6

Peran PAI Sebagai Dharma Pendidikan
IPK
Mampu berbahasa Asing
Kepribadian yang Bermoral
Memiliki Karya Tulis Ilmiah
Aktif kegiatan Ko & Ekstra Kurikuler
Aktif dalam Kegiatan Penunjang Pendidikan Lainnya
Rataan Skor Semua Aspek
Sumber: Di olah dari data primer, 2016

Rataan Skor
4.3
3.9
4.2
3.7
3.7
4.1
3.9

Interpretasi terhadap skor dari setiap indikator dharma pendidikan adalah
dengan melihat skor rata-rata dan selanjutnya nilai tersebut diinterpretasikan
dengan beracuan pada tabel di atas untuk menyatakan apakah seluruh indikator
variabel dharma pendidikan berada pada daerah yang telah ditentukan pada tabel
dibawah berikut ini.
Tabel 4.4 Dasar interpretasi skor item kuisioner pada variabel peran Pendidikan
Agama Islam terhadap pembangunan pemuda dalam masyarakat
ekonomi ASEAN
No
1
2
3
4
5

Nilai Skor
0< NS