Evaluasi Pelaksanaan Strategi DOTS (Direct Observed Treatment Short-Course) dalam Menurunkan Angka Penderita TB Paru di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Tahun 2015

102

Lampiran 1. Pedoman Wawancara Penelitian

PEDOMAN WAWANCARA
EVALUASI PELAKSANAAN STRATEGI DOTS (DIRECT OBSERVED
SHORT-COURSE TREATMENT) DALAM MENURUNKAN ANGKA
PENDERITA TB PARU DI RSUD DR. TENGKU MANSYUR
KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2015

Hari/Tanggal

:

Waktu

:

Tempat

:


Identitas Informan
Nama

:

Tempat/ Tanggal Lahir

:

Usia

:

Jenis Kelamin

:

Pendidikan


:

Alamat Rumah/ No.Hp

:

I.

Pertanyaan untuk Direktur RSUD Dr. Tengku Mansyur

a. Berdasarkan Laporan Registrasi TB Kabupaten/Kota Unit Pelayanan
Kesehatan (UPK) di RSUD dr. Tengku Mansyur dari Form TB 03 bahwa
jumlah penderita TB Paru dengan Kategori 1 sebanyak 51 Orang (tahun
2012), 54 Orang (tahun 2013), dan 41 Orang (tahun 2014). Apa tanggapan
bapak terhadap kasus TB Paru tersebut?
b. Apakah rumah sakit melakukan strategi DOTS untuk menanggulangi TB
Paru? Sudah sejak kapan strategi itu dilaksanakan oleh rumah sakit?
Bagaiamana manfaatnya?
c. Apakah rumah sakit mempunyai tim DOTS? Berapa jumlah dan siapa-siapa
saja yang termasuk dalam tim tersebut? Bagaimana koordinasi tim tersebut

dengan anda? Apakah tim tersebut sesuai dengan yang diperlukan untuk

Universitas Sumatera Utara

103

program ini? Apakah tim tersebut sudah terlatih dalam program ini? Apakah
tenaga kesehatan memiliki kendala selama menjalankan program ini?
d. Faktor apa yang menyebabkan rendahnya tingkat kesembuhan pasien TB?
e. Bagaimana keadaan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk strategi
DOTS ini? Apakah sudah ada? Apakah sudah lengkap?
f. Dari mana Obat Anti Tuberkulosis di rumah sakit ini diperoleh? Apakah
cukup? Apakah pernah terjadi keterlambatan distribusinya?
g. Bagaimana dengan dananya? Dari mana dana program ini berasal? Apakah
dana tersebut cukup untuk program ini? Apabila tidak, bisa tolong dijelaskan
rincian dana yang dibutuhkan untuk program ini?
h. Pihak-pihak apa saja yang terkait dengan program penanggulangan TB ini?
Dan bagaimana alur koordinasinya?
i.


Bagaimana peran promkes RS dalam menangani kasus TB Paru ini? Dan
bagaimana koordinasinya?

j.

Bagaimana manfaat adanya stategi DOTS di rumah sakit?

k. Menurut anda, hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan untuk menanggulangi
kasus Tuberkulosis di RSUD?

II.

Pertanyaan untuk Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang
Medis RS

a. Berdasarkan Laporan Registrasi TB Kabupaten/Kota Unit Pelayanan
Kesehatan (UPK) di RSUD dr. Tengku Mansyur dari Form TB 03 bahwa
jumlah penderita TB Paru dengan Kategori 1 sebanyak 51 Orang (tahun
2012), 54 Orang (tahun 2013), dan 41 Orang (tahun 2014). Apa tanggapan
Ibu terhadap kasus TB Paru tersebut?

b. Apakah rumah sakit melakukan strategi DOTS untuk menanggulangi TB
Paru? Sudah sejak kapan strategi itu dilaksanakan oleh rumah sakit?
Bagaiamana manfaatnya?
c. Apakah rumah sakit mempunyai Tim DOTS? Berapa jumlah dan Siapa-siapa
saja yang termasuk dalam tim tersebut? Bagaimana koordinasi tim tersebut

Universitas Sumatera Utara

104

dengan anda? Apakah tim tersebut sesuai dengan yang diperlukan untuk
program ini? Apakah tim tersebut sudah terlatih dalam program ini? Apakah
tenaga kesehatan memiliki kendala selama menjalankan program ini?
d. Menurut anda faktor apa yang menyebabkan rendahnya tingkat kesembuhan
pasien TB?
e. Bagaimana keadaan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk strategi
DOTS ini? Apakah sudah ada? Apakah sudah lengkap?
f. Dari mana Obat Anti Tuberkulosis di Rumah Sakit ini diperoleh? Apakah
cukup? Apakah pernah terjadi keterlambatan distribusinya?
g. Bagaimana dengan dananya? Dari mana dana program ini berasal? Apakah

dana tersebut cukup untuk program ini? Apabila tidak, bisa tolong dijelaskan
rincian dana yang dibutuhkan untuk program ini?
h. Pihak-pihak apa saja yang terkait dengan program penanggulangan TB ini?
Dan bagaimana alur koordinasinya?
i.

Apakah kasus TB dilakukan pencatatan dan pelaporan? Siapa yang
bertanggungjawab mengerjakannya? Kepada siapa hal tersebut dilaporkan?
Dan apakah dirapatkan hasilnya?

j.

Bagaimana manfaat adanya stategi DOTS di rumah sakit?

k. Menurut anda, hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan untuk menanggulangi
kasus Tuberkulosis di RSUD?

III.

Pertanyaan untuk Dokter Spesialis Paru RS


a. Apa saja cara yang bisa dilakukan dalam penegakan diagnosa seorang
tersangka TB Paru di rumah sakit ini? Bagaimana ciri-ciri seseorang
dinyatakan sebagai tersangka TB Paru?
b. Apakah rumah sakit mempunyai tim DOTS? Berapa jumlah dan siapa-siapa
saja yang termasuk dalam tim tersebut? Apakah tim tersebut sesuai dengan
yang diperlukan untuk program ini? Apakah tim tersebut sudah terlatih dalam
program ini? Apakah anda sebagai tim memiliki kendala selama menjalankan
program ini?

Universitas Sumatera Utara

105

c. Bagaimana alur koordinasi anda dengan direktur rumah sakit tenaga
kesehatan lainnya yang berada di Poli paru ini?
d. Bagaimana keadaan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk strategi
DOTS ini? Apakah sudah ada? Apakah sudah lengkap?
e. Apakah ada dijelaskan kepada pasien dan PMO penyakit Tuberkulosis ini
seperti ciri-ciri, penularan, pengobatannya, dan lain-lain?

f. Apakah kasus TB dilakukan pencatatan dan pelaporan? Siapa yang
bertanggungjawab mengerjakannya? Kepada siapa hal tersebut dilaporkan?
Dan apakah dirapatkan hasilnya?
g. Pihak-pihak apa saja yang terkait dengan program penanggulangan TB ini?
Dan bagaimana alur koordinasinya?
h. Apakah ada PMO pasien TB? Siapakah yang menjadi PMO tersebut?
i.

Apakah ada pasien dengan kategori MDR (Multi Drugs Resistance) yang
ditemukan di rumah sakit ini? Apakah ditangani oleh rumah sakit? kalo tidak,
dimana dirujuk? Bagaimana proses rujukannya dan adakah umpan baliknya
ke rumah sakit?

j.

Bagaimana manfaat adanya stategi DOTS di rumah sakit?

k. Menurut anda, hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan untuk menanggulangi
kasus Tuberkulosis di RSUD?


IV.

Pertanyaan untuk Penaggung Jawab Program TB RS

a. Berdasarkan Laporan Registrasi TB Kabupaten/Kota Unit Pelayanan
Kesehatan (UPK) di RSUD dr. Tengku Mansyur dari Form TB 03 bahwa
jumlah penderita TB Paru dengan Kategori 1 sebanyak 51 Orang (tahun
2012), 54 Orang (tahun 2013), dan 41 Orang (tahun 2014). Bagaimana
tanggapan anda terhadap kasus tersebut?
b. Apakah rumah sakit melakukan strategi DOTS untuk menanggulangi TB
Paru? Sudah sejak kapan strategi itu dilaksanakan oleh rumah sakit?
Bagaiamana manfaatnya?

Universitas Sumatera Utara

106

c. Apakah rumah sakit mempunyai tim DOTS? Berapa jumlah dan siapa-siapa
saja yang termasuk dalam tim tersebut? Apakah tim tersebut sesuai dengan
yang diperlukan untuk program ini? Apakah tim tersebut sudah terlatih dalam

program ini? Apakah anda sebagai tim memiliki kendala selama menjalankan
program ini?
d. Apakah anda pernah mengikuti pelatihan untuk penatalaksanaan penyakit
TB? Kapan dan dimana? Apa yang anda dapatkan dari pelatihan tersebut?
Apakah anda mendapatkan sertifikat setelah mengikuti pelatihan tersebut?
e. Faktor apa yang menyebabkan rendahnya tingkat kesembuhan pasien TB?
f. Bagaimana keadaan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk strategi
DOTS ini? Apakah sudah ada? Apakah sudah lengkap?
g. Bagaimana dengan dananya? Dari mana dana program ini berasal? Apakah
dana tersebut cukup untuk program ini? Apabila tidak, bisa tolong dijelaskan
rincian dana yang dibutuhkan untuk program ini?
h. Bagaimana dengan ketersediaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan
pendistribusiannya? Apakah obat diperoleh secara gratis di rumah sakit?
apakah pernah terjadi kekuarangan obat? Bagaimana pihak rumah sakit
mengatasinya?
i.

Apa saja cara yang bisa dilakukan dalam penegakan diagnosa seorang
tersangka TB Paru di rumah sakit ini? Bagaimana ciri-ciri seseorang
dinyatakan sebagai tersangka TB Paru?


j.

Apakah ada dijelaskan kepada pasien dan PMO penyakit Tuberkulosis ini
seperti ciri-ciri, penularan, pengobatannya, dan lain-lain?

k. Bagaimana pemeriksaan dahak pasien TB Paru? Berapa kali dilakukan?
Apakah dengan Sewaktu – Pagi – Sewaktu (SPS)?
l.

Apakah ada PMO pasien TB? Siapakah yang menjadi PMO tersebut?

m. Pihak-pihak apa saja yang terkait dengan program penanggulangan TB ini?
Dan bagaimana alur koordinasinya?
n. Apakah ada pasien dengan kategori MDR (Multi Drugs Resistance) yang
ditemukan di rumah sakit ini? Apakah ditangani oleh rumah sakit? kalo tidak,

Universitas Sumatera Utara

107

dimana dirujuk? Bagaimana proses rujukannya dan adakah umpan baliknya
ke rumah sakit?
o. Bagaimana komitmen rumah sakit untuk mengembalikan pasien ke
puskesmas asalnya?
p. Bagaimana manfaat adanya stategi DOTS di rumah sakit?
q. Menurut anda, hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan untuk menanggulangi
kasus Tuberkulosis di RSUD?

V.

Pertanyaan untuk Petugas Laboratorium RS

a. Apakah rumah sakit mempunyai Tim DOTS? Berapa jumlah dan Siapa-siapa
saja yang termasuk dalam tim tersebut? Bagaimana koordinasi tim tersebut
dengan anda? Apakah tim tersebut sesuai dengan yang diperlukan untuk
program ini? Apakah anda pernah mengikuti pelatihan pemeriksaan dahak
untuk penyakit TB?
b. Menurut anda, apakah tenaga laboratorium cukup untuk melakukan
pemeriksaan dahak tersebut?
c. Bagaimana keadaan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk strategi
DOTS ini? Bagaimana ketersediaan alat untuk melakukan pemeriksaan
sputum ini? Apakah dalam keadaan baik? Bagaimana dengan reatgennya?
Apakah cukup untuk memeriksa sputum tersebut?
d. Apa saja cara yang bisa dilakukan dalam penegakan diagnosa seorang
tersangka TB Paru di rumah sakit ini? Bagaimana ciri-ciri seseorang
dinyatakan sebagai tersangka TB Paru?
e. Bagaimana pemeriksaan dahak pasien TB Paru? Berapa kali dilakukan?
Apakah dengan Sewaktu – Pagi – Sewaktu (SPS)?
f. Apakah ada dijelaskan kepada pasien dan PMO penyakit Tuberkulosis ini
seperti ciri-ciri, penularan, pengobatannya, dan lain-lain?
g. Bagaimana manfaat adanya stategi DOTS di rumah sakit?
h. Menurut anda, hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan untuk menanggulangi
kasus Tuberkulosis di RSUD?

Universitas Sumatera Utara

108

VI.

Pertanyaan untuk Penderita TB RS Fase Intensif

a. Berdasarkan data yang saya peroleh dari laporan TB RSUD Dr. Tengku
Mansyur bahwa anda salah satu pasien yang berobat di rumah sakit ini. Jadi,
sejak kapan anda mulai berobat? Dan bagaimana proses pemeriksaan yang
telah anda lewati?
b. Bagaimana anda memperoleh obat di rumah sakit? berapa kali anda sudah
berobat?
c. Apakah anda tahu apa itu TB Paru sebelumnya? Apa penyebabnya?
Bagaimana tanda-tanda orang yang menderita penyakit TB? Bagaimana cara
penularannya? Dan kemudian adakah dijelaskan mengenai hal-hal tersebut
oleh dokter atau perawat?
d. Selama pengobatan, pemeriksaan dahak apakah dilakukan? Berapa kali?
Apakah dengan Sewaktu – Pagi – Sewaktu (SPS)? Berapa pot dahak yang
diberikan kepada?
e. Apakah anda tahu apa itu PMO pasien TB? Siapakah yang menjadi PMO
anda? Apakah ada ditunjuk oleh petugas?
f. Apakah sebelum menerima obat, anda diberikan penjelasan mengenai
penyakit ini dan pengobatannya? Apakah juga diberikan penjelasan mengenai
efek samping obat yang bisa anda rasakan? Dan apakah anda pernah
merasakan efek samping samping OAT?
g. Apakah petugas tidak memberitahukan bahwa anda seharusnya menjalani
pengobatan di puskesmas asal anda serta alasan-alasan mengapa pentingnya
anda harus dikembalikan ke puskesmas anda?
h. Bagaimana ketersediaan OAT di rumah sakit? apakah anda pernah
mengalami kendala ketika mengambil obat? Berapa minggu sekali anda
mengambil obat anda? Apakah anda rutin mengambil dan meminum obat
tersebut sesuai dengan arahan petugas?
i.

Apakah anda pernah mengeluarkan biaya untuk pengobatan ini baik dari
pemeriksaan maupun pengobatan?

Universitas Sumatera Utara

109

j.

Lalu, kapan anda dinyatakan sembuh? Selama berapa bulan anda sudah
meminum obat anti tuberkulosis tersebut? Apakah ada pemeriksaan lagi
setelah anda dinyatakan sembuh?

k. Apakah anda pernah mengeluarkan biaya untuk mengobati penyakit anda?
Kapan dan untuk apa?
l.

Bagaimana manfaat adanya stategi DOTS di rumah sakit?

m. Menurut anda, hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan dari rumah sakit?

VII. Pertanyaan untuk Penderita TB RS Fase Lanjutan
a. Berdasarkan data yang saya peroleh dari laporan TB RSUD Dr. Tengku
Mansyur bahwa anda salah satu pasien yang berobat di rumah sakit ini. Jadi,
sejak kapan anda mulai berobat? Dan bagaimana proses pemeriksaan yang
telah anda lewati?
b. Bagaimana anda memperoleh obat di rumah sakit? berapa kali anda sudah
berobat?
c. Apakah anda tahu apa itu TB Paru sebelumnya? Apa penyebabnya?
Bagaimana tanda-tanda orang yang menderita penyakit TB? Bagaimana cara
penularannya? Dan kemudian adakah dijelaskan mengenai hal-hal tersebut
oleh dokter atau perawat?
d. Selama pengobatan, pemeriksaan dahak apakah dilakukan? Berapa kali?
Apakah dengan Sewaktu – Pagi – Sewaktu (SPS)? Berapa pot dahak yang
diberikan kepada?
e. Apakah anda tahu apa itu PMO pasien TB? Siapakah yang menjadi PMO
anda? Apakah ada ditunjuk oleh petugas?
f. Apakah sebelum menerima obat, anda diberikan penjelasan mengenai
penyakit ini dan pengobatannya? Apakah juga diberikan penjelasan mengenai
efek samping obat yang bisa anda rasakan? Dan apakah anda pernah
merasakan efek samping samping OAT?

Universitas Sumatera Utara

110

g. Apakah petugas tidak memberitahukan bahwa anda seharusnya menjalani
pengobatan di puskesmas asal anda serta alasan-alasan mengapa pentingnya
anda harus dikembalikan ke puskesmas anda?
h. Bagaimana ketersediaan OAT di rumah sakit? apakah anda pernah
mengalami kendala ketika mengambil obat? Berapa minggu sekali anda
mengambil obat anda? Apakah anda rutin mengambil dan meminum obat
tersebut sesuai dengan arahan petugas?
i.

Apakah anda pernah mengeluarkan biaya untuk pengobatan ini baik dari
pemeriksaan maupun pengobatan?

j.

Lalu, kapan anda dinyatakan sembuh? Selama berapa bulan anda sudah
meminum obat anti tuberkulosis tersebut? Apakah ada pemeriksaan lagi
setelah anda dinyatakan sembuh?

k. Apakah anda pernah mengeluarkan biaya untuk mengobati penyakit anda?
Kapan dan untuk apa?
l.

Bagaimana manfaat adanya stategi DOTS di rumah sakit?

m. Menurut anda, hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan dari rumah sakit?

VIII. Pertanyaan untuk Penderita TB RS yang Telah Dinyatakan Sembuh
a. Sejak kapan anda mulai dinyatakan sembuh menderita TB Paru?
b. Bagaimana anda memperoleh obat di rumah sakit? berapa kali anda sudah
berobat?
c. Apakah anda tahu apa itu TB Paru sebelumnya? Apa penyebabnya?
Bagaimana tanda-tanda orang yang menderita penyakit TB? Bagaimana cara
penularannya? Dan kemudian adakah dijelaskan mengenai hal-hal tersebut
oleh dokter atau perawat?
d. Kapan anda pertama kali didiagnosa sebagai tersangka TB Paru di rumah
sakit ini? Dan bagaimana proses pemeriksaan yang telah anda lewati?
e. Selama pengobatan, pemeriksaan dahak apakah dilakukan? Berapa kali?
Apakah dengan Sewaktu – Pagi – Sewaktu (SPS)? Berapa pot dahak yang
diberikan kepada?

Universitas Sumatera Utara

111

f. Apakah anda tahu apa itu PMO pasien TB? Siapakah yang menjadi PMO
anda? Apakah ada ditunjuk oleh petugas?
g. Apakah sebelum menerima obat, anda diberikan penjelasan mengenai
penyakit ini dan pengobatannya? Apakah juga diberikan penjelasan mengenai
efek samping obat yang bisa anda rasakan? Dan apakah anda pernah
merasakan efek samping samping OAT?
h. Apakah petugas tidak memberitahukan bahwa anda seharusnya menjalani
pengobatan di puskesmas asal anda serta alasan-alasan mengapa pentingnya
anda harus dikembalikan ke puskesmas anda?
i.

Bagaimana ketersediaan OAT di rumah sakit? apakah anda pernah
mengalami kendala ketika mengambil obat? Berapa minggu sekali anda
mengambil obat anda? Apakah anda rutin mengambil dan meminum obat
tersebut sesuai dengan arahan petugas?

j.

Apakah anda pernah mengeluarkan biaya untuk pengobatan ini baik dari
pemeriksaan maupun pengobatan?

k. Lalu, kapan anda dinyatakan sembuh? Selama berapa bulan anda sudah
meminum obat anti tuberkulosis tersebut? Apakah ada pemeriksaan lagi
setelah anda dinyatakan sembuh?
l.

Apakah anda pernah mengeluarkan biaya untuk mengobati penyakit anda?
Kapan dan untuk apa?

m. Bagaimana manfaat adanya stategi DOTS di rumah sakit?
n. Menurut anda, hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan dari rumah sakit?

Universitas Sumatera Utara

112

Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian

Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. RSUD Dr. Tengku Mansyur Tampak Dari Depan

Gambar 2. Peneliti Mewawancarai Salah Satu Informan

Universitas Sumatera Utara

113

Gambar 3. Obat Anti Tuberkulosis yang Diterima Pasien Lanjutan

Gambar 4. Fasilitas Laboratorium untuk Pemeriksaan Dahak

Universitas Sumatera Utara

114

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian Dari FKM USU

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian Dari RSUD Dr. Tengku
Mansyur

115

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian Dari RSUD Dr. Tengku Mansyur

115

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Surat Selesai Penelitian Dari RSUD Dr. Tengku Mansyur

116

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perilaku Penderita Tuberkulosis Paru (TB-Paru) Dalam Program Pengobatan dengan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) di Puskesmas Pasar Merah Tahun 2000

2 35 85

Kepuasan Penderita TB Paru Tentang Pelaksanaan Strategi DOTS dalam Penanggulangan TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor

9 56 72

Hubungan Pelaksanaan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dengan Tingkat Keberhasilan Pengobatan pada Pasien Tuberkulosis Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan.

5 58 111

Analisis Pelaksanaan Pengobatan TB Paru Dengan Strategi Dots Di Puskesmas Wilayah Kota Medan

4 54 131

Analisis Pelaksanaan Pengobatan Tb Paru Dengan Strategi DOTS Di Puskesmas Wilayah Kota Medan

0 32 1

Evaluasi Pelaksanaan Strategi DOTS (Direct Observed Treatment Short-Course) dalam Menurunkan Angka Penderita TB Paru di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Tahun 2015

0 0 16

Evaluasi Pelaksanaan Strategi DOTS (Direct Observed Treatment Short-Course) dalam Menurunkan Angka Penderita TB Paru di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Tahun 2015

0 0 2

Evaluasi Pelaksanaan Strategi DOTS (Direct Observed Treatment Short-Course) dalam Menurunkan Angka Penderita TB Paru di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Tahun 2015

0 0 9

Evaluasi Pelaksanaan Strategi DOTS (Direct Observed Treatment Short-Course) dalam Menurunkan Angka Penderita TB Paru di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Tahun 2015

0 0 40

Evaluasi Pelaksanaan Strategi DOTS (Direct Observed Treatment Short-Course) dalam Menurunkan Angka Penderita TB Paru di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Tahun 2015

0 4 3