Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana Serta Etilasetat Buah Babal (Artocarpusheterophyllus Lamk.)terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
43
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Pohon nangka dan buah babal
Pohon nangka
Buah babal
44
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3.Gambarbuah babal segar dan simplisia buah babal
Buah babal segar
Simplisia buah babal
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar serbuk simplisia buah babal
46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Hasil pemeriksaan mikroskopik buah babal
A
B
C
D
E
Keterangan:
A.
B.
C.
D.
E.
Jaringan parenkim berisi kristal kalsium oksalat bentuk druse
Rambut penutup
Epidermis
Tetes minyak atsiri
Pembuluh kayu penebalan tangga
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Bagan kerja penelitian
Buah babal
Dicuci dari pengotor sampai bersih
Ditiriskan
Dipotong-potong
Ditimbang berat basahnya
Dikeringkan
Ditimbang berat keringnya
Simplisia
Dihaluskan dengan blender
Disimpan
Serbuk Simplisia
Skrining Fitokimia
meliputi:
Karakterisasi meliputi:
• Makroskopik dan
mikroskopik
Penetapan:
• Kadar Air
• Kadar Sari yang
Larut Air
• Kadar Sari yang
Larut Etanol
• Kadar Abu Total
• Kadar Abu yang
Tidak Larut Asam
•
•
•
•
•
•
•
Alkaloid
Glikosida
Antrakuinon
Flavonoid
Steroid
Saponin
Tanin
Pembuatan ekstrak
Dimaserasi dengan
etanol
Ekstrak etanol
Difraksinasi
Fraksi
n-heksana
Fraksi
etilasetat
Skrining Fitokimia
Uji Aktivitas
Antibakteri
Hasil
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran
7.Bagan pembuatan ekstrak etanol, fraksi n-heksana
fraksietilasetat babal (Artocarpusheterophyllus Lamk.)
dan
500 g serbuk simplisia
Dimasukkan ke dalam bejana
tertutup
Ditambahkan etanol 80% sampai
serbuk terendam sempurna
Direndam
selama
5
hari
terlindungdari
cahaya,
sampai
sesekali diaduk
Disaring
Maserat
Ampas
Dimaserasi
kembali
dengan pelarut
etanol 80%
Ampas
Maserat
Dipekatkan denganrotaryevaporator
Diuapkan diatas penangas air
Dimasukkan ke dalam freezer
Ekstrak kental
(87,30 g)
Dilarutkan dengan aquades
Difraksinasi dengan n-heksana
Fraksi n-heksana
Fraksi air
Diuapkan diatas penangas air
Difraksinasi dengan
etilasetat
Fraksi n-heksana kental
Fraksi etilasetat
Fraksi air
Diuapkan diatas penangas air
Fraksi etilasetat kental
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Bagan pengujian aktivitas antibakteri
Biakan murni bakteri
←Diambil dengan jarum ose steril
←Ditanam pada media nutrient agar miring
←Diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam
Stok kultur bakteri
←Disuspensikan dalam 10 ml media nutrient
broth steril
←Diukur
kekeruhan
suspensi
bakteri
menggunakan spektrofotometer pada panjang
gelombang 580 nm sampai diperoleh nilai
transmitan 25%
Inokulum bakteri
←Dimasukkan 0,1 ml inokulum ke dalam cawan
petri
←Ditambahkan 15 ml media nutrient agar ke
dalam cawan petri
←Dihomogenkan dan dibiarkan hingga memadat
Media padat
←Diletakkan pencadang kertas
yang telah
direndam ke dalam larutan uji ekstrak /fraksi
dengan berbagai konsentrasi dan pelarut DMSO
sebagai blanko
←Diinkubasi pada suhu 37oC selama 18- 24 jam
←Diukur diameter daerah hambatan di sekitar
pencadang kertas dengan menggunakan jangka
sorong
Hasil
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran9.Perhitungan karakterisasi simplisia babal (Artocarpus heterophyllus
Lamk.)
1. Penetapan kadar air
=
Kadar air
volume II-volume I
berat sampel
x100 %
a. Berat sampel
= 5,02 g
Volume I
= 2,1 ml
Volume II
= 2,3 ml
Kadar air
2,3-2,1
= 5,02 x 100 % = 3,984%
b. Berat sampel
= 5,00 g
Volume I
= 2,3 ml
Volume II
= 2,5 ml
Kadar air
=
2,5-2,3
5,00
c. Berat sampel
= 5,02 g
Volume I
= 2,5 ml
Volume II
= 2,7 ml
Kadar air
=
Kadar air rata-rata =
x 100% = 4%
2,7-2,5
x 100% = 3,984%
5,02
�3,984+4+3,984�%
3
= 3,9893%
2. Penetapan kadar sari larut dalam air
Kadar sari=
Berat sari
100
x
x100%
Berat sampel 20
51
Universitas Sumatera Utara
a. Berat sampel
= 5,02 g
Berat sari
= 0,15 g
Kadar sari
=
0,15 100
x
x100% = 14,9402%
5,02 20
b. Berat sampel
= 5,00 g
Berat sari
= 0,1 g
Kadar sari
=
0,1
5,00
x
c. Berat sampel
= 5,00 g
Berat sari
= 0,1 g
Kadar sari
=
Kadar sari rata-rata =
0,1
5,00
100
20
x
x 100% = 10%
100
20
x 100% = 10%
14,9402+10+10%
= 11,6467%
3
3. Penetapan kadar sarilarutdalam etanol
Kadar sari=
a. Berat sampel
= 5,00 g
Berat sari
= 0,05g
Kadar sari
=
Berat sari
100
x
x 100%
Berat Sampel
20
0,05 100
x
x100% =5%
5,00 20
b. Berat sampel
= 5,00 g
Berat sari
= 0,05 g
52
Universitas Sumatera Utara
Kadar sari
0,05 100
=
x
x100% =5%
5,00 20
c. Berat sampel
= 5,00 g
Berat sari
= 0,05 g
Kadar sari
0,05 100
=
x
x100% =5%
5,00 20
Kadar sari rata-rata=
(5+5+5)%
3
= 5%
4. Penetapan abu total simplisia buah babal
Kadar abu total=
a. Berat sampel
Berat Abu
x 100%
Berat Sampel
=2g
Berat abu
= 0,2 g
Kadar abu
0,2
= x100 % = 10 %
2
b. Berat sampel
=2g
Berat abu
= 0,2 g
Kadar abu
=
c. Berat sampel
0,2
2
x 100% = 10%
=2g
Berat abu
= 0,15 g
Kadar abu
=
0,15
2
x 100% = 7,5%
Kadar abu total rata-rata =
(10+10+7,5)%
3
= 9,16%
5. Penetapan kadarabu tidaklarutdalamasam
53
Universitas Sumatera Utara
Kadar abu yang tidaklarutdalamasam =
a. Berat sampel
=2g
Berat abu
= 0,005 g
Kadar abu
=
b. Berat sampel
0,005
2
x 100% = 0,25%
=2g
Berat abu
= 0,008 g
Kadar abu
=
c. Berat sampel
Berat Abu
x 100%
Berat Sampel
0,008
2
x 100% = 0,4%
=2g
Berat abu
= 0,006 g
Kadar abu
=
0,006
x100%= 0,3%
2
Kadar abu yang tidaklarutdalamasam rata-rata =
54
0,25%+0,4%+0,3%
3
= 0,32%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10.Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolbuah babal
terhadapStaphylococcus aureusdan Escherichia coli
Diameter Daerah Hambatan (mm)
Konsentrasi
No.
Staphylococcus aureus
Escherichia coli
(mg/ml)
D1
D2
D3
D*
D1
D2
D3
D*
1.
500
19,0
19,1
18,6
18,9
18,4
18,3
18,3
18,33
2.
400
17,5
17,1
17,4
17,33
17,5
17,3
17,4
17,4
3.
300
17,1
15,7
16,4
16,4
15,6
15,5
15,5
15,53
4.
200
15,7
15,1
15,3
15,37
14,4
14,2
14,3
14,3
5.
100
14,2
14,1
14,1
14,13
14,1
14,0
14,1
14,07
6.
75
14,1
13,9
14,0
14,0
13,3
12,5
12,9
12,9
7.
50
12,8
12,4
12,6
12,6
12,6
11,2
11,5
11,77
8.
25
12,4
12,1
12,3
12,27
12,2
11,0
11,3
11,5
9.
20
10,7
10,3
10,5
10,5
10,5
10,2
10,1
10,27
10.
15
10
9,4
9,7
9,7
10,2
9,8
9,7
9,9
11.
12,5
8,5
8,0
8,3
8,26
8,4
8,2
8,3
8,3
12.
10
-
-
-
-
-
-
-
-
13.
5
-
-
-
-
-
-
-
-
14.
Blanko
-
-
-
-
-
-
-
-
Keterangan:D
*
Blanko
: Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri
: Rata-rata
: Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
: DMSO
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11.Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat buah
babalterhadap Staphylococcus aureusdan Escherichia coli
Diameter Daerah Hambatan (mm)
Konsentrasi
No.
Staphylococcus aureus
Escherichia coli
(mg/ml)
D1
D2
D3
D*
D1
D2
D3
D*
1.
500
21,5
20,4
20,8
20,9
20,5
18,3
20,1
19,63
2.
400
21,3
20,3
20,7
20,77
18,5
17,5
18,4
18,13
3.
300
18,8
18,6
18,7
18,7
16,5
16,8
16,5
16,6
4.
200
17,0
16,8
16,9
16,9
14,8
16,1
16,2
15,7
5.
100
16,6
16,5
16,5
16,53
14,1
14,2
14,0
14,1
6.
75
14,7
14,4
14,5
14,53
13,8
13,0
13,5
13,43
7.
50
14,3
14,0
14,2
14,17
11,1
11,9
11,5
11,5
8.
25
12,8
12,0
12,4
12,4
10,9
11,0
11,1
11,0
9.
20
11,1
10,2
10,6
10,63
10,5
9,8
10,2
10,17
10.
15
10,4
10,2
10,2
10,27
10,2
9,7
9,9
9,93
11.
12,5
9,8
9,2
9,5
9,5
9,3
9,4
9,7
9,47
12.
10
8,5
8,2
8,3
8,33
8,2
8,2
8,5
8,3
13.
5
-
-
-
-
-
-
-
-
14.
Blanko
-
-
-
-
-
-
-
-
Keterangan:D
*
Blanko
: Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri
: Rata-rata
: Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
: DMSO
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12.Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana buah babal
terhadap Staphylococcus aureusdan Escherichia coli
Diameter Daerah Hambatan (mm)
Konsentrasi
No.
Staphylococcus aureus
Escherichia coli
(mg/ml)
D1
D2
D3
D*
D1
D2
D3
D*
1.
500
14,3
14,4
14,1
14,27
13,6
13,4
13,3
13,43
2.
400
11,4
10,4
11,2
11,0
10,5
9,6
9,8
9,97
3.
300
10,1
9,8
9,8
9,9
9,7
9,4
9,5
9,53
4.
200
9,8
9,6
9,7
9,7
9,3
9,2
9,2
9,23
5.
100
9,5
8,8
9,3
9,2
9,2
9,1
9,1
9,13
6.
75
9,3
8,6
9,1
9,0
9,1
8,7
9,1
8,97
7.
50
9,1
8,5
8,7
8,77
9,0
8,3
8,7
8,67
8.
25
9,0
8,3
8,5
8,6
8,9
8,2
8,6
8,56
9.
20
8,7
8,2
8,4
8,43
8,8
8,0
8,3
8,36
10.
15
8,1
7,9
7,9
7,97
8,2
7,4
7,9
7,83
11.
12,5
-
-
-
-
-
-
-
-
12.
10
-
-
-
-
-
-
-
-
13.
5
-
-
-
-
-
-
-
-
14.
Blanko
-
-
-
-
-
-
-
-
Keterangan:D
*
Blanko
: Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri
: Rata-rata
: Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
: DMSO
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Gambar pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah babal
1. Gambar pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah babal terhadap
bakteri Staphylococcus aureus
A
E
D
F
N
H
B
G
C
I
J
M
L
K
Keterangan : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L dan M konsentrasi berturut-turut
500, 400, 300, 200, 100, 75, 50, 25, 20, 15, 12,5, 10 dan 5 mg/ml
N = blanko
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13.(lanjutan)
2. Gambar pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah babal terhadap
bakteri Escherichia coli
A
E
D
B
H
F
G
N
G
C
I
L
J
M
K
Keterangan : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L dan M konsentrasi berturut-turut
500, 400, 300, 200, 100, 75, 50, 25, 20, 15, 12,5, 10 dan 5 mg/ml
N = blanko
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14.Gambar pengujian aktivitas antibakteri fraksi etilasetat buah babal
1. Gambar pengujian aktivitas antibakteri fraksi etilasetat buah babal terhadap
bakteri Staphylococcus aureus
A
E
B
F
N
D
C
H
G
I
J
M
L
K
Keterangan : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L dan M konsentrasi berturut-turut
500, 400, 300, 200, 100, 75, 50, 25, 20, 15, 12,5, 10 dan 5 mg/ml
N = blanko
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14.(lanjutan)
2. Gambar pengujian aktivitas antibakteri fraksi etilasetat buah babal terhadap
bakteri Escherichia coli
A
E
B
D
F
N
H
C
G
I
J
M
L
K
Keterangan : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L dan M konsentrasi berturut-turut
500, 400, 300, 200, 100, 75, 50, 25, 20, 15, 12,5, 10 dan 5 mg/ml
N = blanko
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15.Gambar pengujianaktivitas antibakteri fraksi n-heksana buahbabal
1. Gambar pengujian aktivitas antibakteri fraksi n-heksana buah babal terhadap
bakteri Staphylococcus aureus
A
E
D
F
N
H
B
G
C
I
J
M
L
K
Keterangan : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L dan M konsentrasi berturut-turut
500, 400, 300, 200, 100, 75, 50, 25, 20, 15, 12,5, 10 dan 5 mg/ml
N = blanko
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15.(lanjutan)
2. Gambar pengujian aktivitas antibakteri fraksi n-heksana buah babal terhadap
bakteri Escherichia coli
A
B
E
F
D
N
H
G
C
I
J
M
L
K
Keterangan : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L dan M konsentrasi berturut-turut
500, 400, 300, 200, 100, 75, 50, 25, 20, 15, 12,5, 10 dan 5 mg/ml
N = blanko
47
Universitas Sumatera Utara
43
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Pohon nangka dan buah babal
Pohon nangka
Buah babal
44
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3.Gambarbuah babal segar dan simplisia buah babal
Buah babal segar
Simplisia buah babal
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar serbuk simplisia buah babal
46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Hasil pemeriksaan mikroskopik buah babal
A
B
C
D
E
Keterangan:
A.
B.
C.
D.
E.
Jaringan parenkim berisi kristal kalsium oksalat bentuk druse
Rambut penutup
Epidermis
Tetes minyak atsiri
Pembuluh kayu penebalan tangga
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Bagan kerja penelitian
Buah babal
Dicuci dari pengotor sampai bersih
Ditiriskan
Dipotong-potong
Ditimbang berat basahnya
Dikeringkan
Ditimbang berat keringnya
Simplisia
Dihaluskan dengan blender
Disimpan
Serbuk Simplisia
Skrining Fitokimia
meliputi:
Karakterisasi meliputi:
• Makroskopik dan
mikroskopik
Penetapan:
• Kadar Air
• Kadar Sari yang
Larut Air
• Kadar Sari yang
Larut Etanol
• Kadar Abu Total
• Kadar Abu yang
Tidak Larut Asam
•
•
•
•
•
•
•
Alkaloid
Glikosida
Antrakuinon
Flavonoid
Steroid
Saponin
Tanin
Pembuatan ekstrak
Dimaserasi dengan
etanol
Ekstrak etanol
Difraksinasi
Fraksi
n-heksana
Fraksi
etilasetat
Skrining Fitokimia
Uji Aktivitas
Antibakteri
Hasil
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran
7.Bagan pembuatan ekstrak etanol, fraksi n-heksana
fraksietilasetat babal (Artocarpusheterophyllus Lamk.)
dan
500 g serbuk simplisia
Dimasukkan ke dalam bejana
tertutup
Ditambahkan etanol 80% sampai
serbuk terendam sempurna
Direndam
selama
5
hari
terlindungdari
cahaya,
sampai
sesekali diaduk
Disaring
Maserat
Ampas
Dimaserasi
kembali
dengan pelarut
etanol 80%
Ampas
Maserat
Dipekatkan denganrotaryevaporator
Diuapkan diatas penangas air
Dimasukkan ke dalam freezer
Ekstrak kental
(87,30 g)
Dilarutkan dengan aquades
Difraksinasi dengan n-heksana
Fraksi n-heksana
Fraksi air
Diuapkan diatas penangas air
Difraksinasi dengan
etilasetat
Fraksi n-heksana kental
Fraksi etilasetat
Fraksi air
Diuapkan diatas penangas air
Fraksi etilasetat kental
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Bagan pengujian aktivitas antibakteri
Biakan murni bakteri
←Diambil dengan jarum ose steril
←Ditanam pada media nutrient agar miring
←Diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam
Stok kultur bakteri
←Disuspensikan dalam 10 ml media nutrient
broth steril
←Diukur
kekeruhan
suspensi
bakteri
menggunakan spektrofotometer pada panjang
gelombang 580 nm sampai diperoleh nilai
transmitan 25%
Inokulum bakteri
←Dimasukkan 0,1 ml inokulum ke dalam cawan
petri
←Ditambahkan 15 ml media nutrient agar ke
dalam cawan petri
←Dihomogenkan dan dibiarkan hingga memadat
Media padat
←Diletakkan pencadang kertas
yang telah
direndam ke dalam larutan uji ekstrak /fraksi
dengan berbagai konsentrasi dan pelarut DMSO
sebagai blanko
←Diinkubasi pada suhu 37oC selama 18- 24 jam
←Diukur diameter daerah hambatan di sekitar
pencadang kertas dengan menggunakan jangka
sorong
Hasil
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran9.Perhitungan karakterisasi simplisia babal (Artocarpus heterophyllus
Lamk.)
1. Penetapan kadar air
=
Kadar air
volume II-volume I
berat sampel
x100 %
a. Berat sampel
= 5,02 g
Volume I
= 2,1 ml
Volume II
= 2,3 ml
Kadar air
2,3-2,1
= 5,02 x 100 % = 3,984%
b. Berat sampel
= 5,00 g
Volume I
= 2,3 ml
Volume II
= 2,5 ml
Kadar air
=
2,5-2,3
5,00
c. Berat sampel
= 5,02 g
Volume I
= 2,5 ml
Volume II
= 2,7 ml
Kadar air
=
Kadar air rata-rata =
x 100% = 4%
2,7-2,5
x 100% = 3,984%
5,02
�3,984+4+3,984�%
3
= 3,9893%
2. Penetapan kadar sari larut dalam air
Kadar sari=
Berat sari
100
x
x100%
Berat sampel 20
51
Universitas Sumatera Utara
a. Berat sampel
= 5,02 g
Berat sari
= 0,15 g
Kadar sari
=
0,15 100
x
x100% = 14,9402%
5,02 20
b. Berat sampel
= 5,00 g
Berat sari
= 0,1 g
Kadar sari
=
0,1
5,00
x
c. Berat sampel
= 5,00 g
Berat sari
= 0,1 g
Kadar sari
=
Kadar sari rata-rata =
0,1
5,00
100
20
x
x 100% = 10%
100
20
x 100% = 10%
14,9402+10+10%
= 11,6467%
3
3. Penetapan kadar sarilarutdalam etanol
Kadar sari=
a. Berat sampel
= 5,00 g
Berat sari
= 0,05g
Kadar sari
=
Berat sari
100
x
x 100%
Berat Sampel
20
0,05 100
x
x100% =5%
5,00 20
b. Berat sampel
= 5,00 g
Berat sari
= 0,05 g
52
Universitas Sumatera Utara
Kadar sari
0,05 100
=
x
x100% =5%
5,00 20
c. Berat sampel
= 5,00 g
Berat sari
= 0,05 g
Kadar sari
0,05 100
=
x
x100% =5%
5,00 20
Kadar sari rata-rata=
(5+5+5)%
3
= 5%
4. Penetapan abu total simplisia buah babal
Kadar abu total=
a. Berat sampel
Berat Abu
x 100%
Berat Sampel
=2g
Berat abu
= 0,2 g
Kadar abu
0,2
= x100 % = 10 %
2
b. Berat sampel
=2g
Berat abu
= 0,2 g
Kadar abu
=
c. Berat sampel
0,2
2
x 100% = 10%
=2g
Berat abu
= 0,15 g
Kadar abu
=
0,15
2
x 100% = 7,5%
Kadar abu total rata-rata =
(10+10+7,5)%
3
= 9,16%
5. Penetapan kadarabu tidaklarutdalamasam
53
Universitas Sumatera Utara
Kadar abu yang tidaklarutdalamasam =
a. Berat sampel
=2g
Berat abu
= 0,005 g
Kadar abu
=
b. Berat sampel
0,005
2
x 100% = 0,25%
=2g
Berat abu
= 0,008 g
Kadar abu
=
c. Berat sampel
Berat Abu
x 100%
Berat Sampel
0,008
2
x 100% = 0,4%
=2g
Berat abu
= 0,006 g
Kadar abu
=
0,006
x100%= 0,3%
2
Kadar abu yang tidaklarutdalamasam rata-rata =
54
0,25%+0,4%+0,3%
3
= 0,32%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10.Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolbuah babal
terhadapStaphylococcus aureusdan Escherichia coli
Diameter Daerah Hambatan (mm)
Konsentrasi
No.
Staphylococcus aureus
Escherichia coli
(mg/ml)
D1
D2
D3
D*
D1
D2
D3
D*
1.
500
19,0
19,1
18,6
18,9
18,4
18,3
18,3
18,33
2.
400
17,5
17,1
17,4
17,33
17,5
17,3
17,4
17,4
3.
300
17,1
15,7
16,4
16,4
15,6
15,5
15,5
15,53
4.
200
15,7
15,1
15,3
15,37
14,4
14,2
14,3
14,3
5.
100
14,2
14,1
14,1
14,13
14,1
14,0
14,1
14,07
6.
75
14,1
13,9
14,0
14,0
13,3
12,5
12,9
12,9
7.
50
12,8
12,4
12,6
12,6
12,6
11,2
11,5
11,77
8.
25
12,4
12,1
12,3
12,27
12,2
11,0
11,3
11,5
9.
20
10,7
10,3
10,5
10,5
10,5
10,2
10,1
10,27
10.
15
10
9,4
9,7
9,7
10,2
9,8
9,7
9,9
11.
12,5
8,5
8,0
8,3
8,26
8,4
8,2
8,3
8,3
12.
10
-
-
-
-
-
-
-
-
13.
5
-
-
-
-
-
-
-
-
14.
Blanko
-
-
-
-
-
-
-
-
Keterangan:D
*
Blanko
: Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri
: Rata-rata
: Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
: DMSO
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11.Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat buah
babalterhadap Staphylococcus aureusdan Escherichia coli
Diameter Daerah Hambatan (mm)
Konsentrasi
No.
Staphylococcus aureus
Escherichia coli
(mg/ml)
D1
D2
D3
D*
D1
D2
D3
D*
1.
500
21,5
20,4
20,8
20,9
20,5
18,3
20,1
19,63
2.
400
21,3
20,3
20,7
20,77
18,5
17,5
18,4
18,13
3.
300
18,8
18,6
18,7
18,7
16,5
16,8
16,5
16,6
4.
200
17,0
16,8
16,9
16,9
14,8
16,1
16,2
15,7
5.
100
16,6
16,5
16,5
16,53
14,1
14,2
14,0
14,1
6.
75
14,7
14,4
14,5
14,53
13,8
13,0
13,5
13,43
7.
50
14,3
14,0
14,2
14,17
11,1
11,9
11,5
11,5
8.
25
12,8
12,0
12,4
12,4
10,9
11,0
11,1
11,0
9.
20
11,1
10,2
10,6
10,63
10,5
9,8
10,2
10,17
10.
15
10,4
10,2
10,2
10,27
10,2
9,7
9,9
9,93
11.
12,5
9,8
9,2
9,5
9,5
9,3
9,4
9,7
9,47
12.
10
8,5
8,2
8,3
8,33
8,2
8,2
8,5
8,3
13.
5
-
-
-
-
-
-
-
-
14.
Blanko
-
-
-
-
-
-
-
-
Keterangan:D
*
Blanko
: Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri
: Rata-rata
: Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
: DMSO
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12.Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana buah babal
terhadap Staphylococcus aureusdan Escherichia coli
Diameter Daerah Hambatan (mm)
Konsentrasi
No.
Staphylococcus aureus
Escherichia coli
(mg/ml)
D1
D2
D3
D*
D1
D2
D3
D*
1.
500
14,3
14,4
14,1
14,27
13,6
13,4
13,3
13,43
2.
400
11,4
10,4
11,2
11,0
10,5
9,6
9,8
9,97
3.
300
10,1
9,8
9,8
9,9
9,7
9,4
9,5
9,53
4.
200
9,8
9,6
9,7
9,7
9,3
9,2
9,2
9,23
5.
100
9,5
8,8
9,3
9,2
9,2
9,1
9,1
9,13
6.
75
9,3
8,6
9,1
9,0
9,1
8,7
9,1
8,97
7.
50
9,1
8,5
8,7
8,77
9,0
8,3
8,7
8,67
8.
25
9,0
8,3
8,5
8,6
8,9
8,2
8,6
8,56
9.
20
8,7
8,2
8,4
8,43
8,8
8,0
8,3
8,36
10.
15
8,1
7,9
7,9
7,97
8,2
7,4
7,9
7,83
11.
12,5
-
-
-
-
-
-
-
-
12.
10
-
-
-
-
-
-
-
-
13.
5
-
-
-
-
-
-
-
-
14.
Blanko
-
-
-
-
-
-
-
-
Keterangan:D
*
Blanko
: Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri
: Rata-rata
: Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
: DMSO
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Gambar pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah babal
1. Gambar pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah babal terhadap
bakteri Staphylococcus aureus
A
E
D
F
N
H
B
G
C
I
J
M
L
K
Keterangan : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L dan M konsentrasi berturut-turut
500, 400, 300, 200, 100, 75, 50, 25, 20, 15, 12,5, 10 dan 5 mg/ml
N = blanko
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13.(lanjutan)
2. Gambar pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah babal terhadap
bakteri Escherichia coli
A
E
D
B
H
F
G
N
G
C
I
L
J
M
K
Keterangan : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L dan M konsentrasi berturut-turut
500, 400, 300, 200, 100, 75, 50, 25, 20, 15, 12,5, 10 dan 5 mg/ml
N = blanko
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14.Gambar pengujian aktivitas antibakteri fraksi etilasetat buah babal
1. Gambar pengujian aktivitas antibakteri fraksi etilasetat buah babal terhadap
bakteri Staphylococcus aureus
A
E
B
F
N
D
C
H
G
I
J
M
L
K
Keterangan : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L dan M konsentrasi berturut-turut
500, 400, 300, 200, 100, 75, 50, 25, 20, 15, 12,5, 10 dan 5 mg/ml
N = blanko
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14.(lanjutan)
2. Gambar pengujian aktivitas antibakteri fraksi etilasetat buah babal terhadap
bakteri Escherichia coli
A
E
B
D
F
N
H
C
G
I
J
M
L
K
Keterangan : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L dan M konsentrasi berturut-turut
500, 400, 300, 200, 100, 75, 50, 25, 20, 15, 12,5, 10 dan 5 mg/ml
N = blanko
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15.Gambar pengujianaktivitas antibakteri fraksi n-heksana buahbabal
1. Gambar pengujian aktivitas antibakteri fraksi n-heksana buah babal terhadap
bakteri Staphylococcus aureus
A
E
D
F
N
H
B
G
C
I
J
M
L
K
Keterangan : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L dan M konsentrasi berturut-turut
500, 400, 300, 200, 100, 75, 50, 25, 20, 15, 12,5, 10 dan 5 mg/ml
N = blanko
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15.(lanjutan)
2. Gambar pengujian aktivitas antibakteri fraksi n-heksana buah babal terhadap
bakteri Escherichia coli
A
B
E
F
D
N
H
G
C
I
J
M
L
K
Keterangan : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L dan M konsentrasi berturut-turut
500, 400, 300, 200, 100, 75, 50, 25, 20, 15, 12,5, 10 dan 5 mg/ml
N = blanko
47
Universitas Sumatera Utara