Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengelola sumbersumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, yang
memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan merupakan salah
satu alasan utama perusahaan dibentuk, karena apabila keuntungan bukan
merupakan salah satu alasan utama, maka organisasi tersebut adalah organisasi
nirlaba. Keuntungan perusahaan, merupakan cerminan dari keberhasilan suatu
perusahaan dijalankan, karena semakin besar keuntungan yang diperoleh, tentu
semakin besar pula perusahaan dapat tumbuh dan berkembang, dan juga
memberikan keuntungan terhadap para pemilik perusahaan.
Dalam rangka mempercepat pertumbuhan perusahaan, banyak perusahaan
yang menerbitkan saham. Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang
didalam suatu perusahaan. Saham menurut Husnan (2005:29) adalah secarik
kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas
tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang
menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan
pemodal tersebut menjalankan haknya. Dengan diterbitkannya saham, perusahaan

memberikan kesempatan bagi sebagian orang untuk menginvestasikan uangnya
sehingga perusahaan dapat lebih leluasa untuk melakukan aktivitas bisnisnya dan
mempercepat pertumbuhan perusahaan itu sendiri.

1
Universitas Sumatera Utara

Sebagai bentuk balas budi terhadap investor yang telah menginvestasikan
dananya, perusahaan wajib memberikan sebagian dari hasil keuntungan
perusahaan dalam bentuk pendapatan untuk setiap lembar saham yang dimiliki.
Earning per Share menurut Irham Fahmi (2011:138) adalah bentuk pemberian
keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar yang
dimiliki.
Peningkatan Earning per Share adalah salah satu cara untuk mengukur
pertumbuhan perusahaan dan juga untuk selalu menarik minat terhadap para
investor lainnya, yang mana menunjukkan seberapa menarik sebuah perusahaan
itu berkinerja. Menurut Triyono dan Jogiyanto (2004:24) mengenai faktor-faktor
yang berhubungan dengan harga saham menunjukkan bahwa 52.86% responden
yang merupakan investor dan analisis sekuritas mengandalkan laporan keuangan,
terutama laba perlembar saham.

Peningkatan atau penurunan Earning per Share tidak serta merta mutlak
menjadi tolok ukur untuk mengukur bagaimana suatu perusahaan melakukan
aktivitas bisnisnya. Pengukuran kinerja perusahaan dapat juga diketahui oleh rasio
keuangan perusahaan. Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk
menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan (van Horne, 2005:234).
Berdasarkan berita dari pihak Antam pada 22 Maret 2012 yang dikutip
oleh okezone.com, Naiknya laba bersih perseroan mencapai Rp. 1,928 triliun atau
15,1% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp. 1,675 triliun, dan kenaikan dari
kas dan setara kas perseroan tercatat naik 33,33% menjadi Rp. 5,64 triliun
dibanding pada 2010 sebesar Rp. 4,23 triliun, mengakibatkan laba bersih per

2
Universitas Sumatera Utara

saham dasar meningkat 14,52% menjadi Rp 202,44 dibanding tahun sebelumnya
Rp 176,44 per lembar saham. Dalam hal ini dapat kita lihat bahwa adanya
kenaikan dari laba bersih perseroan dan arus kas perseroan diikuti dengan
kenaikan laba bersih per lembar saham.
Saat ini perusahaan semakin berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerja
dan keuntungan perusahaan, yang mana akan membawa dampak terhadap

peningkatan laba bersih per lembar saham sehingga semakin menarik minat
investor, baik yang sudah berinventasi, maupun calon investor yang sedang
memantau kinerja perusahaan.
Banyak faktor yang mempengaruhi pendapatan per lembar saham,
diantaranya rasio keuangan. Rasio keuangan perusahaan sering diukur dari
beberapa sektor, diantaranya profitabilitas, likuiditas, leverage, turnover, dan
rasio pasar. Profitabilitas menurut Greuning (2005:29) adalah suatu indikasi atas
bagaimana marjin, laba suatu perusahaan berhubungan dengan penjualan, modal
rata-rata, dan ekuitas saham biasa rata-rata. Kemudian likuiditas menurut Martono
dan Agus (2010:53) adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara kas
perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio ini digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban
finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendek.
Sedangkan leverage adalah rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan
mengguanakan dana dari hutang (pinjaman). Menurut Darsono dan Ashari
(2005:60) turnover adalah kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva
yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan. Kemudian rasio pasar atau price to

3
Universitas Sumatera Utara


book value atau PBV menurut Darmadji (2001:141) adalah seberapa besar pasar
menghargai nilai buku saham suatu perusahaan.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian yang terkait hubungan antara
rasio keuangan terhadap pendapatan per lembar saham. Salah satunya oleh
Kumala (2014), yang meneliti Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan,
dan Arus Kas Operasi terhadapEarning per Share(studi empiris pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012), dengan hasil Total Asset
Turnover, Debt Equity Ratio, Net Profit Margin, Return on Equity, Price to Book
Valueberpengaruh signifikan terhadap Earning per Share. Sedangkan menurut
Muhfiatun (2011), yang melakukan penelitian tentang Pengaruh Financial
Leverage dan Profitabilitas terhadap Earning per Share (Studi pada perusahaan
yang masuk Daftar Efek Syariah tahun 2009), bahwa hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan variabel Debt to Equity Ratio, Return on
Equity, dan Net Profit Margin berpengaruh terhadap Earning per Share.
Selain daripada rasio keuangan, ukuran perusahaan juga merupakan salah
satu indikator yang ditinjau oleh investor sebelum mereka melakukan investasi.
Ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya assetyang dimiliki perusahaan,
ditunjukkan oleh natural logaritma dari total aktiva (Yusuf dan Soraya, 2004).
Kemudian, faktor kandungan informasi arus kas perusahaan juga mampu

menunjukkan kinerja perusahaan. Informasi arus kas mampu menggambarkan
kondisi ekonomi perusahaan. Arus kas operasi adalah arus kas dari transaksi yang
mempengaruhi laba bersih. Arus kas yang digunakan merupakan arus kas operasi

4
Universitas Sumatera Utara

yang disesuaikan atas bagian akrual dari item-item luar biasa dan discontinued
operations (Ibrahim, 2011).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shinta, Kumala (2014), yang
meneliti Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, dan Arus Kas Operasi
terhadap Earning per Share (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2010-2012), dengan hasil Operating Cash Flow
berpengaruh signifikan terhadap Earning per Share. Kemudian berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Taani, Khalaf dan Banykhaled, Marie Hasan
Hamed (2013) dengan judul The Effect of Financial Ratios, Firm Size, and Cash
Flows from Operating Activities on Earnings per Share: (An Applied Study: On
Jordanian Industrial Sector), menunjukkan bahwa Cash Flow Operation Ratio
berpengaruh signifikan terhadap Earning per Share perusahaan industri di Jordan.
Berdasarkan uraian dan hasil penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
pendapatan per lembar saham yang masih menunjukkan hasil yang beragam,
bahkan sering bertentangan antara satu dan lainnya, sehingga menarik untuk
diteliti lebih lanjut sebagai usaha mendapatkan hasil yang lebih akurat. Pada
penelitian ini peneliti mengambil sampel perusahaan pertambangan logam dan
mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010 – 2013.
Peneliti menganggap bahwa perusahaan pertambangan logam dan mineral sedang
mengalami perkembangan yang cukup pesat dikarenakan ditemukannya cadangan
baru logam dan mineral di beberapa lokasi seperti Kalimantan dan Papua. Dengan
demikian, maka peneliti membuat penelitian dengan judul Pengaruh Rasio

5
Universitas Sumatera Utara

Keuangan, Ukuran Perusahaan, dan Arus Kas dari Aktivitas Operasi terhadap
Pendapatan per Lembar Saham pada Perusahaan Pertambangan Logam dan
Mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka peneliti merumuskan apa

yang menjadi permasalahan ini sebagai berikut:
1. Apakah Rasio Keuangan, Ukuran Perusahaan, dan Arus Kas dari
Aktivitas Operasi berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap
Pendapatan per Lembar Saham pada Perusahaan Pertambangan Logam
dan Mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian

ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh Rasio Keuangan, Ukuran Perusahaan, dan
Arus Kas dari Aktivitas Operasi secara parsial dan simultan terhadap
Pendapatan per Lembar Saham pada Perusahaan Pertambangan Logam
dan Mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4

Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, peneliti berharap agar hasil yang

diperoleh dapat memberikan manfaat antara lain:
1.

Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai Pengaruh Rasio

6
Universitas Sumatera Utara

Keuangan, Ukuran Perusahaan, dan Arus Kas dari Aktivitas Operasi
terhadap Pendapatan per Lembar Saham
2.

Bagi Perusahaan Logam dan Mineral, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk dapat meningkatkan
pendapatan per lembar saham dan menarik minat calon investor sehingga
perusahaan dapat tumbuh dan berkembang.


3.

Bagi investor maupun calon investor, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam membuat keputusan untuk melakukan
investasi.

4.

Peneliti lainnya, sebagai informasi yang dapat digunakan untuk bahan
penelitian dan menambah pengetahuan bagi yang berminat dalam bidang
yang serupa.

7
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 101

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 97

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 20

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 10

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 21

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 88