Buku Pedoman Teknis Budidaya Ikan Nila O

PENDAHULUAN

A. Sejarah Ikan Nila

Ikan ini pertama kali dibawa dari Taiwan ke
Bogor yakni di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar
pada Tahun 1969. Setelah diteliti ikan nila
disebarkan ke berbagai daerah perikanan dan diberi
nama sesuai dengan nama latinnya yakni Nilotica.
Dimana nama ini menunjukan daerah asal ikan ini
yakni sungai Nil di Benua Afrika. Awalnya ikan ini
mendiami hulu sungai Nil di Uganda dan mereka
selama
bertahun-tahun
habitatnya
semakin
berkembang dan bermigrasi kearah selatan ke hilir
sungai melawati danau Raft dan Tanganyika sampai
ke Mesir. Ikan ini dengan bantuan manusia sekarang
sudah tersebar sampai ke lima benua.
B. Habitat Ikan Nila


Ikan nila memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang
baik dengan lingkungan sekitarnya, dan memiliki
toleransi yang tinggi terhadap lingkungan. Sehingga ia
bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau
maupun dataran tinggi dengan suhu yang rendah. Ia
mampu hidup pada suhu 14 – 38 derajat celcius.
Dengan suhu terbaik adalah 25 – 30 derajat. Hal yang
paling berpengaruh dengan pertumbuhannya adalah
salinitas atau kadar garam jumlah 0 – 29 % sebagai
kadar maksimal untuk tumbuh dengan baik. Meski ia

Buku Pednis Ikan Nila ----------***----------

3

bisa hidup di kadar garam sampai 35 % namun ia sudah
tidak dapat tumbuh berkembang dengan baik.

Buku Pednis Ikan Nila ----------***----------


3

Pemeliharaan ikan pada lahan
payau

Pemeliharaan ikan pada kolam air
tawar

Perkembangbiakan ikan nila dapat mencapai

saat dewasa pada umur 4-5 bulan dan ia akan
mencapai pertumbuhan maksimal untuk melahirkan
sampai berumur 1,5 – 2 tahun. Pada saat ini ia
berumur lebih dari 1 tahun kira-kira beratnya
mencapai 800 gram dan saat ini ia bisa
mengeluarkan 1.200 – 1.500 larva setiap kali ia
mimijah. Dan dapat berlangsung selama 6-7 kali
dalam setahun. Sebelum memijah ikan nila jantan
selalu membuat sarang di dasar perairan dan

daerahnya akan ia jaga dan merupakan daerah
teritorialnya sendiri. Ikan nila jantan menjadi agresif
saat musim ini.

Buku Pednis Ikan Nila ----------***----------

3

Kolam yang siap ditebar benih

C. Kebiasaan Makan Ikan Nila

Ikan nila termasuk dalam ikan pemakan segala
atau omnivora. Ikan ini dapat berkembang biak
dengan aneka makanan baik hewani maupun nabati.
Ikan nila saat ini masih benih, pakannya adalah
plankton dan mulut sedangkan jika ia sudah dewasa
ia mampu diberi makanan tambahan seperti pelet
dan berbagai makanan lain yaitu daun talas. Hal
yang harus anda ketahui untuk memelihara ikan nila

adalah : Pertumbuhan dari ikan ini sangat
bergantung dari pengaruh fisika dan kimia serta
interaksinya. Pada saat curah hujan yang tinggi
misalnya pertumbuhan berbagai tanaman air akan
berkurang sehingga mengganggu pertumbuhan air
dan secara tidak lansung mengganggu pertumbuhan
ikan nila. Ikan nila juga akan lebih cepat tumbuhnya
jika dipelihara di kolam yang dangkal airnya, karena
di kolam dangkal pertumbuhan tanaman dan
ganggang lebih cepat dibangdingkan di kolam yang
dalam.

Buku Pednis Ikan Nila ----------***----------

3

Ada yang lain yaitu

kolam yang pada saat


pembuatannya menggunakan pupuk organic atau
pupuk kandang juga akan membuat pertumbuhan
tanaman air lebih baik dan ikan nila akan lebih pesat
pertumbuhannya. Ikan nila jantan juga memiliki
keunggulan dibandingkan dengan yang betina. Ikan
jantan memiliki pertumbuhan 40 % lebih cepat
dibandingkan dengan yang betina.

Calon induk jantan dan betina yag siap ditebar

Buku Pednis Ikan Nila ----------***----------

3

PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA

Salah

satu factor sangat penting dan sangat


berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya ikan nila
adalah
pemilihan
lokasi
yang
tepat
untuk
menempatkan usaha. Keberadaan lokasi budidaya yang
banyak mengandung resiko, bermasalah dan yang tidak
memenuhi persyaratan ekologis hendaknya dihindari,
karena akan menjadi factor pembatas. Lokasi yang
memenuhi persyaratan, secara teknis merupakan asset
yang tidak ternilai harganya karena mampu mendukung
kesinambungan usaha dan kapasitas produksi.

Pemilihan lokasi kolam

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka
dalam
menentukan

lokasi
budidaya
harus
mempertimbangkan tata ruang/ pembagian zonasi
wilayah yang telah ditentukan, disamping daya dukung
peraian dan kelayakan lahan budidaya yang meliputi
persyaratan teknis dan non teknis.

1. Persyaratan Lokasi Untuk Budidaya Ikan Nila
a) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan
adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos.
Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air
yang besar dan tidak bocor sehingga dapat
dibuat pematang/dinding kolam.
b) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan
kolam berkisar antara 3 – 5 % untuk
memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
c) Ikan nila cocok dipelihara di dataran rendah
sampai agak ketinggian (500 mdpl ).
d) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus

bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar
bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah
pabrik. Untuk dikolam dan tambak angka
kecerahan yang baik antara 20 - 35 cm.
e) Debit air untuk kolam air tenang 8-15
liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih,
karena ikan nila tidak dapat berkembang biak
dengan baik di air arus deras.
f) Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan nila
berkisar antara 6 – 8,5, sedangkan keasaman air
(pH) yang optimal adalah 7-8.
g) Suhu air yang optimal berkisar antara 25-30 ºc
h) Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil
2. Membedakan Ikan nila Jantan dan Betina
N
o
1

Jantan


Betina

Alat
kelamin
berupa
tonjolan
(papilla) dibelakang
lubang anus. Pada
tonjolan
ini

Alat kelamin berupa tonjolan
dibelakang anus. Pada tonjolan
tersebut terdapat 2 lubang.
Lubang yang pertama terletak
didekat anus, berbentuk seperti

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

25


terdapat
satu
lubang
untuk
mengeluarkan
sperma dan urine

2

Warna
cerah

3

Warna
sirip
memerah terutama
pada saat matang
gonad dan menjadi

lebih
galak
terhadap
ikan
jantan yang lain
Kematangan gonad
ikan nila diketahui
dengan
cara
melakukan
pengurutan perut
kearah anus dan
akan mengeluarkan
cairan
kental
berwarna
bening
dan di sekitar perut
sampai
kepala
bagian
bawah
berwarna merah.

4

badan

bulan sabit dan berfungsi sebagai
tempat keluarnya telur. Lubang
yang
kedua
terletak
dibelakangnya, berbentuk bulat
dan berfungsi sebagai tempat
keluarnya urine.
lebih Warna badan agak pucat
Pada saat matang gonad bagian
tepi sirip tidak berubah warna dan
gerakannya lambat

Kematangan gonad ikan diketahui
dengan cara meraba perut dan
pengamatan bagian anus, yaitu
ditunjukan dengan telur yang
berwarna
kuning
kehijauan,
bagian perut melebar, lunak jika
diraba, bagian anus menonjol dan
kemerahan.

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

25

Foto Perbedaan bentuk jantan dan betina pada ikan nila

3. Memilih induk yang baik
a) Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang
besar dengan kwalitas yang tinggi.
b) Pertumbuhannya sangat cepat.
c) Sangat responsive terhadap makanan buatan
yang diberikan
d) Resisten terhadap serangan hama, parasit dan
penyakit.
e) Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan
perairan yang relative buruk.
f) Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu
120-180 gram lebih perekor dan berumur sekitar
4-5 bulan.

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

25

TEKNIK BUDIDAYA IKAN NILA

Cara budidaya ikan nila terdiri dari beberapa
tahapan yang sangat penting untuk diketahui, yaitu
mulai
dari
persiapan
kolam/persiapan
media,
penerbaran benih ikan nila, pemeliharaan pembesaran (
pemupukan dan pemberian pakan ), pencegahan hama
penyakit dan masa pemanenan. Untuk mengetahui
secara detail tentang langkah-langkah tersebut diatas,
maka berikut akan diberikan penjelasannya secara
spesifik kepada anda.
3.1. Persiapan Kolam

Kolam adalah salah satu hal yang paling penting
untuk membudidayakan ikan nila. Kolam sebagai
tempat pembiakan ikan nila perlu dipersiapkan
secara maksimal, dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut :
 Pengeringan kolam;
 Perbaikan pematang, saluran pemasukan dan
pengeluaran;
 Pengapuran dengan ukuran 25 – 100 gr/m²;
 Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/m²,
urea 15 gram/m² TSP 10 gram/m²;
 Pengisian air kolam;
 Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida;
 Untuk mencegah hewan/ikan lain masuk, maka
dapat dipasang saringan pada pintu masuk air;
 Masukan air sampai kedalaman 80 – 150 cm,
kemudian
tutup
pintu
pemasukan
dan
pengeluarannya, biarkan air tergenang;
 Penebaran ikan nila dilakukan setelah 5-7 hari
pengisian air kolam.

Pengapuran pada kolam

3.2. Persiapan Media

Yang dimaksud dengan persiapan adalah
melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan
ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan
dlsb. Dalam memnyiapkan media pemeliharaan ini,
yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam
selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran
untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar
sebanyak 25-200 gram/m², diberi pemupukan
berupa pupuk buatan yaitu urea dan TSP masingmasing dengan dosis 50-700 gram/m². Bisa juga
ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan
TSP masing-masing dosis 15 gram dan 10
gram/meter persegi.

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

Kolam pasca pengapuran

3.3. Penebaran Benih Ikan Nila.

Setelah

tahapan

proses

persiapan

kolam

terlaksana dengan baik, maka pada hari yang
kelima sampai hari ketujuh setelah masa pengisian
air kolam dilakukan akan dilakukan penebaran
benih ikan nila. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang
disebarkan hendaknya berukuran antara 8-12 cm
atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan
padat tebar sekitar 5-10 ekor/m². Pemeliharaan ikan
nila dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran
berat ikan nila sudah mencapai 400 – 600
gram/ekor.

Benih

Penebaran benih pada kolam ikan nila

yang digunakan harus yang berasal

dari Unit Pembenihan Rakyat ( UPR ) dan Balai
Benih Ikan ( BBI ) dengan alasan lebih baik benih
yang digunakan berasal dari Balai Benih Ikan.
Selain jumlahnya banyak, ukuran relative seragam
serta kualitas dan kontinuitas terjamin. Benih yang
sehat tampak dari warnanya cerah, gerakan lincah
dan aktif, nafsu makannya tinggi serta tidak ada
cacat tubuh.

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

Keberhasilan

suatu

usaha

budidaya

dipengaruhi juga pada waktu pemilihan ukuran
benih yang digunakan untuk dibudidayakan,
semakin
kecil
ukuran
benih
akan
susah
menanganinya juga sangat rentan terhadap
serangan penyakit. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan benih antara lain :
- Benih yang dipilih harus dalam kondisi sehat
( tidak sakit atau membawa penyakit );
- Bentuk tubuh normal : organ tubuh lengkap, tidak
cacat dan tidak Nampak kelainan bentuk, sehat
serta bebes penyakit;
- Gerakan
/perilaku
;
aktif,
Lincah
dan
bergerombolan, respon terhadap pakan aktif dan
sangat responsive.
3.4. Pemeliharaan Pembesaran

Dua

minggu sebelum dan dipergunakan

kolam harus dipersiapkan. Dasar kolam dikeringkan,
dijemur beberapa hari, dibersihkan dari rerumputan
dan dicangkul sambil diratakan. Tanggul dan pintu
air diperbaiki jangan sampai terjadi kebocoran.
Saluran air diperbaiki agar jalan air lancar. Dipasang
saringan
pada
pintu
pemasukan
maupun
pengeluaran air. Tanah dasar dikapur untuk
memperbaiki
pH
tanah
dan
memberantas
hamanya. Untuk itu, dapat digunakan kaput tohor
sebanyak 100-300 kg/ha atau kapur pertanian
dengan dosis 500-1.000 kg/ha. Setelah itu, pupuk
kandang ditabur dan diaduk dengan tanah dasar
kolam, dengan dosis 1-2 ton/ha. Dapat juga pupuk
kandang dionggokan di depan pintu air pemasukan,

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

agar bila air dimasukan, maka dapat tersebar
secara merata. Setelah semuanya siap, kolam
diairi. Mula-mula sedalam 5-10 cm dan dibiarkan 23 hari agar terjadi mineralisasi tanah dasar kolam.
Lalu tambah air lagi sampai ke dalaman 75-100 cm.
kolam siap untuk ditebari bibit ikan hasil
pendederan jika fitoplankton telah terlihat tumbuh
dengan baik.

Pembesaran ikan nila pada kolam tanah

Fitoplankton

yang tumbuh dengan baik

ditandai dengan perubahan warna air kolam
menjadi kuning kehijauan. Jika diperhartikan, pada
dasar kolam juga mulai banyak terdapat organisme
renik yang berupa kutu air, jentik-jentik serangga,
cacing, anak-anak siput dan sebagainya. Selama
pemeliharaan ikan, ketinggian air kolam diatur
sedalam 75-100 cm.

Pemupukan

susulan

harus

dilakukan

2

minggu sekali, yaitu pada saat makanan alami
sudah mulai habis. Pupuk susulan menggunakan
pupuk organik sebanyak 500 kg/ha. Pupuk itu
dibagi
menjadi
empat
dan
masing-masing
dimasukan ke dalam karung, dua buah di kiri dan
dua buah disisi kanan aliran air masuk. Dapat pula

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

ditambahkan beberapa karung kecil yang diletakan
disudut-sudut kolam. Urea dan TSP masing-masing
sebanyak 30 kg/ha diletakan di dalam kantong
plastic yang diberi lubang-lubang kecil agar pupuk
dapat larut sedikit demi sedikit. Kantong pupuk
tersebut digantungkan sebatang bambu yang
dipancangkan di dasar kolam, posisi terendam
tetapi tidak sampai ke dasar kolam.
3.5. Pemberian Pakan

Pemupukan

kolam

telah

meransang

tumbuhnya fitoplankton, zooplankton, maupun
binatang yang hidup di dasar seperti cacing, siput,
jentik-jentik nyamuk dan chironomus (cuk). Semua
itu dapat menjadi makanan ikan nila. Namun ikan
nila juga masih perlu pakan tambahan berupa pelet
yang mengandung protein 30-40 % dengan
kandungan lemak tidak lebih dari 3 %.

Pakan yang siap diberikan untuk ikan nila

Dalam

pemberian

pakan

ikan

nila

diberikanan setiap hari dengan komposisi makanan
alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan
nla terdiri dari dedak, ampas kelapa, pelet dan juga

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

sisa-sisa makanan dapur. Umumnya pemberian
pakan dilakukan dengan ukuran seperti berikut ini :
1. Protein 20-30 %;
2. Lemak 70 % ( maksimal );
3. Karbohidrat 63-73 %;
4. Pakannya berupa hijau-hijauan diantaranya
adalah :
 Kaliandra
 Kalikina atau kacubung
 Kipat
 Kihujan

Pakan yang diberikan pada ikan berupa pelet
kira – kira 3 % berat biomassa per hari. Agar
diketahui berat bio massa maka diambil sampel 10
ekor ikan, ditimbang, dan dirata-ratakan beratnya.
Berat rata-rata yang diperoleh dikalikan dengan
jumlah seluruh ikan yang ada di dalam kolam.
Misal, berat rata-rata ikan 220 gram, jumlah ikan 90
ekor maka berat biomassa 220 X 90 = 19.800
gram. Jumlah ransum per hari 3 % X 19.800 gram =
594 gram. Ransum ini diberikan 2-3 kali sehari.
Pada dasarnya pakan yang diberikan harus tepat
waktu, jumlah, sasaran dan penggunaan terhadap
ikan, agar efesiensi pakan terjamin dengan baik.
Dan penempatan pakan harus ditempat yang teduh
dan kering terhindar dari genangan air, supaya
kualitas pakan tetap terjamin.

Pakan buatan yang digunakan berupa pelet
dengan kandungan protein lebih dari 30-40 %. Saat
ini sudah ada pembudidaya yang menggunkan
pakan
buatan
komersial
walaupun
belum

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

sempurna. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa
pakan buatan dengan komposisi nutrisi sesuai
dengan kebutuhan ikan akan mempercepat
pertumbuhan
ikan.
Perlu
diketahui
bahwa
penggunaan pakan buatan komersial harus
menggunakan merk pakan buatan komersial yang
telah teregristrasi di Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya.

Tekstur pakan buatan

Keuntungan

pemberian

pakan

dengan

menggunakan pakan buatan antara lain karena
lebih praktis, tahan lama (selama penyimpanan
dilakukan dengan baik), tidak tergantung musim
sehingga ketersediaannya terjamin, tersedia sesuai
dengan nilai gizi yang diinginkan serta dalam
berbagai ukuran yang disesuaikan dengan umur
ikan.

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

PENGENDALIAN HAMA DAN
PENYAKIT

Salah

satu kendala yang sering dihadapi pada

kegiatan budidaya ikan nila pada kolam tanah yaitu
penyakit. Pemicu terjadinya serangan penyakit antara
lain adanya ketidakseimbangan antara daya dukung
lingkungan dengan kuantitas produksi dalam satu area
budidaya (interaksi tidak seimbang antara ikan,
patogen
dan lingkungannya). Namun ikan nila
termasuk ikan yang tahan terhadap serangan hama dan
penyakit. Menurut Khairuman dan Amri (2007), hama
dan penyakit ikan nila adalah sebagai berikut :
1. Hama
a) Bebeasan (notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya.
Pengendalian : menuangkan minyak tanah ke
permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
b) Ucrit (larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga
robek. Pengendalian : Sulit diberantas, hindari
bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
c) Kodok
Makan telur-telur ikan. Pengendalian : Sering
membuang telur yang mengapung, menangkap
dan membuang hidup-hidup.
d) Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian
: Lakukan penangkapan dan pemagaran kolam.
e) Lingsang

Memakan
ikan
pada
malam
hari.
Pengendalian : Pasang jebakan berumpun.
f) Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti
merah, kuning. Pengendalian : diberi penghalang
bambu agar supaya sulit menerkam, diberi
rumbai-rumbai atau tali penghalang.
2. Penyakit
a) Penyakit pada kulit
Gejala : pada bagian tertentu berwarna merah,
berubah warna dan tubuh berlendir.
Pengendalian :
1. Direndam
dalam
larutan
PK
(kalium
permanganate) selama 30-60 menit dengan
dosis 2 gram/10 liter air, pengobatan
dilakukan berulang 3 hari kemudian.
2. Direndam
dalam
negovon
(kalium
permanganate) selama 3 menit dengan dosis
2-2,5 %.

ikan yang terserang penyakit pada kulit

b) Penyakit pada insang

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

Gejala : tutup insang bengkak, lembar insang
pucat/keputihan. Pengendalian : sama dengan di
atas.
c) Penyakit pada organ dalam
Gejala : perut ikan bengkak, sisik berdiri, ikan
tidak gesit.
Pengendalian : Sama dengan di atas.

Penyakit pada kulit dan organ dalam

Secara

umum hal-hal yang dilakukan untuk

dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada
budidaya ikan nila :
1. Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap
selesai panen.
2. Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas
penyakit.
3. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi
kapasitas
4. Sistem pemasukan air yang ideal adalah parallel
5. Tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

6.
7.
8.

Pemberian pakanm cukup, baik kualitas maupun
kuantitasnya.
Penanganan saat panen atau pemindahan benih
hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus
reticulates peters) sebagai pembawa penyakit
jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

PANEN DAN PENGANGKUTAN

Panen dan pengangkutan merupakan kegiatan
akhir budidaya sehingga tidak kalah penting dengan
kegiata lain. Kesalahan dan keteledoran dalam
pemanenan dan pengangkutan bisa menyebabkan
target produksi tidak tercapai. Umumnya penanganan
pascapanen ikan nila dapat dilakukan dengan cara
penanganan ikan hidup maupun ikan segar.
1.

Penanganan ikan hidup.
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal
harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang
perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai
kekonsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat
antara lain :
a) Dalam pengangkutan pergunakan air yang
bersuhu rendah sekitar 20ºC
b) Waktu pengangkutan adalah pada pagi hari atau
pagi hari.
c) Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan
tidak terlalu padat.

2.

Penanganan ikan segar

Ikan segar nila merupakan produk yang cepat
turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan
untuk mempertahankan kesegaran antara lain :
a) Penangkapan harus dilakukan harus hati-hati
agar ikan tidak luka.
b) Sebelum dikenila, ikan harus dicuci agar bersih
dan lendir.

c)

d)

Wadah pengangkutan harus bersih dan
tertutup.
Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam
perjalanan), dapat digunakan keranjang yang
dilapisi dengan daun pisang/plastic. Untuk
pengangkutan jarak jauh dugunakan kotak dan
seng
atau
fiberglass.
Kapasitas
kotak
maksimum 50 kg dengan tinggi kotak
maksimum 50 cm.
Ikan diletakan di dalam wadah yang diberi es
dengan suhu 6-7 º C.
Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es
curah) dengan perbandingan jumlah es dan
ikan = 1:1. Dasar kotakm dilapisi es setebal 4-5
cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es
ini setebal 5-10 cm , lalu disusul lapisan es lagi
dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding
kotak diberi es, demikian juga antara ikan
dengan penutup kotak.

Penanganan panen dan pasca panen

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

ANALISA USAHA

Pembesaran

ikan pada kolam air tawar dengan

ukuran 10 m x 20 m = 200 M ²/petak. Benih yang
ditebarkan ukuran 6-8 cm/ekor sebanyak 4.000 ekor.
Tingkat kehidupan ikan sebanyak 90 %. Pembesaran ini
dilakukan selama 4 bulan. Ukuran panen 1,6 -2 ons/ekor
dengan jumlah produksi 600 kg/siklus. Harga pasaran ikan
saat ini untuk ikan nila Rp. 20.000,-/kg. Analisis biaya
pembesaran ikan nila adalah sebagai berikut :
6.1. Ikan Nila
Tabel 1.
Pembiayaan Usaha Budidaya Ikan Nila
N
o
1.

2.

Uraian
Biaya Investasi
a. Sewa kolam dengan ukuran
10x20
meter
=200
M²/petak/tahun
Total Biaya Investasi
Biaya Produksi
a. Benih Ikan Nila ukuran 6-8
cm
b. Pakan ikan (pelet)

Byk

Satuan

40
buah

200.000,-

Total
(Rp)
8.000.00
0,8.000.000,
-

160.0
00
ekor
16.00
0 kg

275,-

44.000.00
0,-

10.000,-

160.000.0
00,-

c. Tenaga kerja 12 bulan

2
orang
1
paket

d. Obt-obatan dan Vitamin

500.000,2.000.00
0

Total Biaya Produksi
Total
Biaya
Produksi

Investasi

dan

12.000.00
0,2.000.000,
218.000.0
00,226.000.0
00,-

6.2. Perhitungan Laba Rugi
Tabel 2.
Perhitungann Analisa Biaya Ikan Nila
Uraian
Penjualan (kg)
Biaya
Pendapatan

Jumlah (kg)
24.000

Satuan ( Rp)
20.000/kg

Total ( Rp )
480.000.000,226.000.000,254.000.000,-

6.3. Break Even Point/BEP
BEP volume produksi=

Total Biaya
Rp .226.000 .000
=
=11.300 kg
Harga Satuan
Rp .20.000

Hal ini mengandung pengertian, titik balik modal akan
tercapai bila polume produksi sebesar 11.300 kg.
BEP harga produksi=

Total Biaya
Rp.226 .000 .000
=
=9416,66 /kg
total produksi
Rp .24 .000

Hal ini mengandung pengertian bahwa titik balik modal
akan tercapai bila harga produksi Rp. 9,417/ kg ( angka
dibulatkan ).
6.4. Revenue Cost ( R/C ) Ratio

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

R
Pendapatan Rp .254 .000 .000
ratio=
=
=1,08
C
Total Biaya Rp .226 .000 .000

Hal ini mengandung pengertian bahwa setiap
penambahan biaya sebesar Rp.100,- akan diperoleh
keuntungan sebesar Rp. 1,08.
6.5. Pengembalian Modal
Pengembalian modal=

total biaya
Rp .226 .000.000
x 100 =
x 100 =88,9
keuantungan
Rp .254 .000.000

Hal ini berarti bahwa, modal yang dikeluarkan pada
usaha ini dapat dikembalikan dalam waktu 0,89 kali
periode produksi (angka dibulatkan).
6.6. Efisiensi Pengunaan Modal
Efisiensi penggunaan modal=

Rp. 254.000,−

keuntungan
x 100
total biaya

¿
x 100 =1,12
Rp.226 .000 .000
¿¿

Mengandung pengertian bahwa keuntungan yang
diperoleh dapat mencapai 1,12 % dari total biaya.

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila (Buku 1).
Direktorat
Bina
Produksi,
Direktorat
Jenderal
Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta. 1989.
Cholik, F. Artati dan Rahmat Arifin. Pengelolaan Kualitas Air
Dalam Kolam Ikan. 1991.
Hassanudin Saanin. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan.
Bina Cipta Jakarta. 1992
Puslitbang Perikanan. Petunjuk Pengoperasian Unit Sarana
Pembesaran Ikan Nila. 1988.
Adi.
2010. Budi Daya Ikan Nila Merah. http://adileleblongspot.com/2010/05/budi
daya
ikan
nila
merah.html.
http://msyban.wordpress.com/2007/10/29/budi-dayaikan-nila-merah-secara-intensif.
Amri, K. 2008. Morfologi Ikan Nila. Agromedia Pustaka
Arie, U. 2001. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Nila Gift.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Carman. O. dan Sucipto A. 2010. Panen Ikan Nila 2,5 Bulan.
Penebar Swadaya. Jakarta
Djarijah. A. S. 2002. Budidaya Nila Gift Secara Intensif.
Kanisius. Yogyakarta.
Direktorat Usaha, 2010. Ditjen Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Indonesia.
Fatimah, D. E. 2010. Meraup Untung Besar Dari
Nila. Lyly Publisher.Yogyakarta.
Sucipto dan Prihartono. Pembesaran Nila Merah
2005. Penebar Swadaya. Jakarta.

Buku Pednis Ikan Nila ----------***-----------

Budidaya
Republik

Budidaya
Bangkok.