KINETIKA REAKSI ION PEMANGANAT DENGAN AS
KINETIKA REAKSI ION PEMANGANAT
DENGAN ASAM OKSALAT
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
Disusun Oleh :
MUHAMAD HAFILUDIN
17 / 19279 / THP – STPK
SARJANA TEKNOLOGI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
DAN TURUNANNYA
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
JOGJAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kimia
adalah
ilmu
yang
mempelajari
tentang
materi
dan
perubahannya. Materi dan perubahannya berkaitan erat dengan reaksi kimia.
Sebelum melakukan reaksi kimia harusmemahami sifat fisik larutan dan
koloid, reaksi redoks, dan elektrokimia. Selainmemahami sifat fisik, konsep
kesetimbangan kimia dalam sistem gas, kesetimbanganasam-basa: dalam
larutan pelarut air, dan kesetimbangan kelarutan dan ion kompleks jugaharus
dipahami agar keadaan akhir reaksi kimia atau keadaan sistem kimia
setelahmencapai kesetimbangan dapat diketahui saat melakukan praktek
tentang reaksi kimia.Reaksi yang mencapai keadaan setimbang memang
susah diamati, tetapi informasi tentangkesetimbangan ini dapat dijelaskan
secara
termodinamika.
Melalui
konseptermodinamika
juga
dapat
menceritakan apakah reaksi kimia berlangsung spontan atautidak. Selain
faktor termodinamika, kesetimbangan dan kespontanan reaksi, masih
adafaktor lain yang sangat penting di dalam menentukan proses kimia yang
terjadi di alam ini.Faktor tersebut adalan kecepatan terjadinya proses kimia
. Kinetika kimia merupakan pengkajian laju reaksi dan mekanisme reaksi
kimia. Pengertian laju reaksi digunakan untuk menerangkan kecepatan suatu
reaksi berlangsung.Sedangkan mekanisme reaksi adalah langka-langkah
ketika reagen perlahan-lahan berubahmenjadi produk . !aju reaksi dapat
diamati melalui faktor-faktor yang mempengaruhinyasaat berlangsungnya
reaksi. Faktor-faktor ini adalah kosentrasi, temperatur, dan katalis.!aju reaksi
mudah diamati melalui kosentrasi materi-materi yang bereaksi karena
lajureaksi merupakan besarnya perubahan jumlah pereaksi dan hasil reaksi
per satuan "aktu. Perubahan ini dapat dikatakan perubahan konsentrasi
molar
#molaritas$
sehingga
lajureaksi
dapat
dikatakan
perubahan
konsentrasi akhir #hasil reaksi$ terhadap konsentrasi pereaksi persatuan
waktu. Pengamatan pengaruh kosentrasi terhadap laju reaksi yaitu dengan
cara
menentukan
orde
atau
tingkat
reaksi.
Reaksi
menyatakan
banyaknyafaktor konsentrasi dan reaktan yang mempengaruhi kecepatan
reaksi. Perlu diketahui bahan penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan
dari persamaan reaksi tetapi hanya dapatditentukan berdasarkan percobaan.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari Praktikum Kimia Dasar acara Kinetika Reaksi Ion
Pemanganat dengan Asam oksalat adalah:
1. Menentukan tingkat reaksi MnO4.dengan H2C2O4.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari Praktikum Kimia Dasar acara Yodometri adalah:
1. Mampu mereaksikan larutan dan mengidentifikasikan nama senyawa
dan sifat dari larutan yang direaksikan.
2. Mampu mengukur kadar larutan yodium dengan standar larutan tio
sulfat.
3. Mampu menitrasi larutan I2 dengan larutan tio sulfat 0,1 N
4. Mampu menitrasi dengan pas dan baik saat menitrasi larutan I2 agar
tidak terlampaui titik ekuivalensinya.
5. Mampu menghitung normalitas I2 dan konsentrasinya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kinetika Kimia
Kinetika kimia adalah salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari
bagaimana suatu reaksi kimia berlangsung. Disamping itu kinetika kimia
merupakan pengkajian laju reaksi dan mekanisme reaksi kimia. Pengertian
laju reaksi digunakan untuk menerangkan kecepatan suatu reaksi
berlangsung. Sedangkan mekanisme reaksi dipakai untuk menerangkan
melalui langkah – langkah manakan suatu pereaksi berubah menjadi hasil
reaksi. Dalam industri suatu proses perlu dipercepat atau diperlambat. Oleh
karena itu setiap reaksi kimia dalam industri perlu dilangsungkan pada
kondisi tertentu agar produknya dapat diperoleh dalam waktu sesingkat
mungkin. Pembahasan tentang kecepatan (Laju) Reaksi tersebut adalah
kinetika kimia. Sehingga, setelah praktikum ini diharapkan praktikan dapat
mengetahui cara menetukan laju reaksi, faktor – faktor yang mempengaruhi
terjadinya laju reaksi serta tingkat reaksinya (Anonim.2014).
2.2
Laju Reaksi
Laju reaksi (Reaction rate) atau kecepatan reaksi adalah perubahan
konsentrasi pereaksi ataupun produk dalam satuan waktu. Laju suatu reaksi
dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi atau
laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Adapun faktor yang
berpengaruh terhadap laju reaksi adalah : Sifat dasar pereaksi, temperatur,
ada tidaknya zat katalitik, luas. Contoh laju reaksi adalah sebagai berikut :
H2+I2
2HI dan laju reaksi untuk reaksi ini adalah sebagai berikut : r = k
[H2] [I2] (Anonim.2014)
Persamaan reaksi diatas menunjukan reaksi tingkat dua atau
menunjukkan reaksi tingkat dua atau menujukkan reaksi tingkat satu
terhadap H2 dan reaksi tingkat satu terhadap I2. Perlu diketahui bahwa
hubungan langsung anatara tingkat reaksi dengan koefisien stokiometri
seperti dalam persamaan diatas, tidak selalu dijumpai pada reaksi kimia
(Anonim. 2014).
2.3
Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi. Proses
perubahan ini dapat berlangsung cepat ataupun lambat. Pembahasan tentang
kecapatan reaksi tersebut dikenal dengan kinetika kimia. Dalam
menentukannya dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya dengan cara
eksperiment, dan pengelolahan data sederhana. Kecepatan reaksi juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sifat pereaksi, konsentrasi pereaksi,
suhu dan katalis ( Sukri S, 1999 ).
Menurut hukum kegiatan massa, kecepatan reaksi pada temperature
tetap, berbanding lurus dengan konsentrasi pengikut – pengikut ketiga dan
masing – masing berpangkat sebanyak molekul dalam persamaan reaksi.
Jumlah molekul pereaksi yang ikut dalam reaksi disebut Molekul Aritas.
Jumlah molekul pereaksi yang konsentrasinya menentukan kecepatan reaksi,
disebut tingkat reaksi. Molekularitas dan tingkat reaksi tidak selalu sama.
Sebab tingkat reaksi tergantung dari mekanisme reaksinya. Di samping itu
juga perlu diketahui bahwa molekularitas selalu merupakan bilangan bulat.
Sedangkan tingkat reaksi dapat pecahan bahkan nol maupun bilangan bulat
lainnya (Sukardjo, 1989).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Tempat Dan Tanggal Praktikum
Praktikum ini dilakukan pada hari Selasa,
Oktober 2017 di
Laboratorium Kimia Dasar, Pilot Plan, Institut Pertanian Stiper
(INSTIPER) Jogjakarta.
3.2. Alat Dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu pipet tetes 2
buah, pipet ukur 10 mL 1 buah, gelas beker 3 buah, buret 50 mL 1 buah,
erlenmeyer 250 mL 3 buah, statis 1 buah, 1 buah.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah Asam oksalat, KMnO4, dan
aquades.
3.3. Prosedur Praktikum
3.3.1 Prosedur Teoritis
3.3.1.1 Menetapkan Ka
DENGAN ASAM OKSALAT
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
Disusun Oleh :
MUHAMAD HAFILUDIN
17 / 19279 / THP – STPK
SARJANA TEKNOLOGI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
DAN TURUNANNYA
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
JOGJAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kimia
adalah
ilmu
yang
mempelajari
tentang
materi
dan
perubahannya. Materi dan perubahannya berkaitan erat dengan reaksi kimia.
Sebelum melakukan reaksi kimia harusmemahami sifat fisik larutan dan
koloid, reaksi redoks, dan elektrokimia. Selainmemahami sifat fisik, konsep
kesetimbangan kimia dalam sistem gas, kesetimbanganasam-basa: dalam
larutan pelarut air, dan kesetimbangan kelarutan dan ion kompleks jugaharus
dipahami agar keadaan akhir reaksi kimia atau keadaan sistem kimia
setelahmencapai kesetimbangan dapat diketahui saat melakukan praktek
tentang reaksi kimia.Reaksi yang mencapai keadaan setimbang memang
susah diamati, tetapi informasi tentangkesetimbangan ini dapat dijelaskan
secara
termodinamika.
Melalui
konseptermodinamika
juga
dapat
menceritakan apakah reaksi kimia berlangsung spontan atautidak. Selain
faktor termodinamika, kesetimbangan dan kespontanan reaksi, masih
adafaktor lain yang sangat penting di dalam menentukan proses kimia yang
terjadi di alam ini.Faktor tersebut adalan kecepatan terjadinya proses kimia
. Kinetika kimia merupakan pengkajian laju reaksi dan mekanisme reaksi
kimia. Pengertian laju reaksi digunakan untuk menerangkan kecepatan suatu
reaksi berlangsung.Sedangkan mekanisme reaksi adalah langka-langkah
ketika reagen perlahan-lahan berubahmenjadi produk . !aju reaksi dapat
diamati melalui faktor-faktor yang mempengaruhinyasaat berlangsungnya
reaksi. Faktor-faktor ini adalah kosentrasi, temperatur, dan katalis.!aju reaksi
mudah diamati melalui kosentrasi materi-materi yang bereaksi karena
lajureaksi merupakan besarnya perubahan jumlah pereaksi dan hasil reaksi
per satuan "aktu. Perubahan ini dapat dikatakan perubahan konsentrasi
molar
#molaritas$
sehingga
lajureaksi
dapat
dikatakan
perubahan
konsentrasi akhir #hasil reaksi$ terhadap konsentrasi pereaksi persatuan
waktu. Pengamatan pengaruh kosentrasi terhadap laju reaksi yaitu dengan
cara
menentukan
orde
atau
tingkat
reaksi.
Reaksi
menyatakan
banyaknyafaktor konsentrasi dan reaktan yang mempengaruhi kecepatan
reaksi. Perlu diketahui bahan penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan
dari persamaan reaksi tetapi hanya dapatditentukan berdasarkan percobaan.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari Praktikum Kimia Dasar acara Kinetika Reaksi Ion
Pemanganat dengan Asam oksalat adalah:
1. Menentukan tingkat reaksi MnO4.dengan H2C2O4.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari Praktikum Kimia Dasar acara Yodometri adalah:
1. Mampu mereaksikan larutan dan mengidentifikasikan nama senyawa
dan sifat dari larutan yang direaksikan.
2. Mampu mengukur kadar larutan yodium dengan standar larutan tio
sulfat.
3. Mampu menitrasi larutan I2 dengan larutan tio sulfat 0,1 N
4. Mampu menitrasi dengan pas dan baik saat menitrasi larutan I2 agar
tidak terlampaui titik ekuivalensinya.
5. Mampu menghitung normalitas I2 dan konsentrasinya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kinetika Kimia
Kinetika kimia adalah salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari
bagaimana suatu reaksi kimia berlangsung. Disamping itu kinetika kimia
merupakan pengkajian laju reaksi dan mekanisme reaksi kimia. Pengertian
laju reaksi digunakan untuk menerangkan kecepatan suatu reaksi
berlangsung. Sedangkan mekanisme reaksi dipakai untuk menerangkan
melalui langkah – langkah manakan suatu pereaksi berubah menjadi hasil
reaksi. Dalam industri suatu proses perlu dipercepat atau diperlambat. Oleh
karena itu setiap reaksi kimia dalam industri perlu dilangsungkan pada
kondisi tertentu agar produknya dapat diperoleh dalam waktu sesingkat
mungkin. Pembahasan tentang kecepatan (Laju) Reaksi tersebut adalah
kinetika kimia. Sehingga, setelah praktikum ini diharapkan praktikan dapat
mengetahui cara menetukan laju reaksi, faktor – faktor yang mempengaruhi
terjadinya laju reaksi serta tingkat reaksinya (Anonim.2014).
2.2
Laju Reaksi
Laju reaksi (Reaction rate) atau kecepatan reaksi adalah perubahan
konsentrasi pereaksi ataupun produk dalam satuan waktu. Laju suatu reaksi
dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi atau
laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Adapun faktor yang
berpengaruh terhadap laju reaksi adalah : Sifat dasar pereaksi, temperatur,
ada tidaknya zat katalitik, luas. Contoh laju reaksi adalah sebagai berikut :
H2+I2
2HI dan laju reaksi untuk reaksi ini adalah sebagai berikut : r = k
[H2] [I2] (Anonim.2014)
Persamaan reaksi diatas menunjukan reaksi tingkat dua atau
menunjukkan reaksi tingkat dua atau menujukkan reaksi tingkat satu
terhadap H2 dan reaksi tingkat satu terhadap I2. Perlu diketahui bahwa
hubungan langsung anatara tingkat reaksi dengan koefisien stokiometri
seperti dalam persamaan diatas, tidak selalu dijumpai pada reaksi kimia
(Anonim. 2014).
2.3
Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi. Proses
perubahan ini dapat berlangsung cepat ataupun lambat. Pembahasan tentang
kecapatan reaksi tersebut dikenal dengan kinetika kimia. Dalam
menentukannya dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya dengan cara
eksperiment, dan pengelolahan data sederhana. Kecepatan reaksi juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sifat pereaksi, konsentrasi pereaksi,
suhu dan katalis ( Sukri S, 1999 ).
Menurut hukum kegiatan massa, kecepatan reaksi pada temperature
tetap, berbanding lurus dengan konsentrasi pengikut – pengikut ketiga dan
masing – masing berpangkat sebanyak molekul dalam persamaan reaksi.
Jumlah molekul pereaksi yang ikut dalam reaksi disebut Molekul Aritas.
Jumlah molekul pereaksi yang konsentrasinya menentukan kecepatan reaksi,
disebut tingkat reaksi. Molekularitas dan tingkat reaksi tidak selalu sama.
Sebab tingkat reaksi tergantung dari mekanisme reaksinya. Di samping itu
juga perlu diketahui bahwa molekularitas selalu merupakan bilangan bulat.
Sedangkan tingkat reaksi dapat pecahan bahkan nol maupun bilangan bulat
lainnya (Sukardjo, 1989).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Tempat Dan Tanggal Praktikum
Praktikum ini dilakukan pada hari Selasa,
Oktober 2017 di
Laboratorium Kimia Dasar, Pilot Plan, Institut Pertanian Stiper
(INSTIPER) Jogjakarta.
3.2. Alat Dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu pipet tetes 2
buah, pipet ukur 10 mL 1 buah, gelas beker 3 buah, buret 50 mL 1 buah,
erlenmeyer 250 mL 3 buah, statis 1 buah, 1 buah.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah Asam oksalat, KMnO4, dan
aquades.
3.3. Prosedur Praktikum
3.3.1 Prosedur Teoritis
3.3.1.1 Menetapkan Ka