Komunikasi antar manusia merupakan probl

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI

Prinsip-prinsip komunikasi juga diuraikan dengan berbagai cara oleh para pakar
komunikasi, dengan menggunakan istilah-istilah lain untuk merujuk pada prinsip
prinsip komunikasi ini. Willian B. Gudykunst dan Young Yun Kim, menyebutnya
asumsi-asumsi Komunikasi, Cassandra L.Book, Bert E. Bradley, Larry A. Samovar
dan Richard E.Porter, Sarah Trenholm, dan Arthur Jensen, menyebutnya
karakteristik komunikasi.

Berikut adalah Prinsip-prinsip komunikasi :
*PRINSIP 1 : KOMUNIKASI ADALAH SUATU PROSES SIMBOLIK
* PRINSIP 2 : SETIAP PERILAKU MEMPUNYAI POTENSI KOMUNIKASI
* PRINSIP 3 : KOMUNIKASI PUNYA DIMENSI ISI DAN DIMENSI HUBUNGAN
* PRINSIP 4 : KOMUNIKASI ITU BERLANGSUNG DALAM BERBAGAI TINGKAT
KESENGAJAAN
* PRINSIP 5 : KOMUNIKASI TERJADI DALAM KONTEKS RUANG DAN WAKTU
* PRINSIP 6 : KOMUNIKASI MELIBATKAN PREDIKSI PESERTA KOMUNIKASI
* PRINSIP 7 : KOMUNIKASI ITU BERSIFAT SISTEMIK
* PRINSIP 8 : SEMAKIN MIRIP LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA SEMAKIN
EFEKTIFLAH KOMUNIKASI
* PRINSIP 9 : KOMUNIKASI BERSIFAT NONSEKUENSIAL

* PRINSIP 10 : KOMUNIIKASI BERSIFAT PROSESUAL DINAMIS, DAN
TRANSAKSIONAL
* PRISNSIP 11 : KOMUNIKASI BERSIFAT IRRESVERSIBLE
* PRINSIP 12 : KOMUNIKASI BUKAN PANASEA UNTUK MENYELESAIKAN
BERBAGAI MASALAH

PRINSIP 1 : KOMUNIKASI ADALAH SUATU PROSES SIMBOLIK
Salah satu kebutuhan pokok manusia, adlah kebutuhan simbolisasi atau
penggunaan lambang. Ernst Cassier mengatakan bahwa keunggulan manusia atas
makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum.
Lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu
lainnya, berdasarkan kesepakatan kelompok orang. Lambang meliputi kata-kata
(pesan verbal), perilaku nonverbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama.
Kemampuan manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan
bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek (baik abstrak mau pun
nyata) tanpa kehadirah manusia dan objek tersebut. Lambang adalah salah satu
kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga direpresentasikan
oleh ikon dan indeks. Ikon adalah suatu benda fisik yang menyerupai yang
direpresentasikannya. Representasi ini ditandai dengan kemiripan.
Indek adalah suatu tanda yang secara alamiah merepresntasikan objek lainnya.

Istilah lain yang sering digunakan untuk indeks adalah sinyal (signal), yang dalam
bahasa sehari-hari desebut juga gejala (symptom). Indek muncul berdasarkan
hubungan antara sebab akibat yang punya kedekatan eksistensi.
Lambang mempunyai beberapa sifat seperti berikut ini :
Lambang bersifat sembarang, manasuka atau sewenang-wenang
Apasaja bisa dijadikan lambang, bergantung pada kesepakatan bersama. Alam tidak
memberikan penjelasan kepada kita mengapa manusiamenggunakan lambanglambang tertentu untuk merujuk pada hal-hal tertentu baik yang konkret atau pun
yang abstrak.
Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna; kitalah yang memberikan makna
pada lambang
Makna sebenarnya ada dalam kepala kita, bukan terletak pada lamban itu sendiri.
Persolan akan timbul bila para peserta komunikasi tidak member makna yang sama
pada suatu kata. Dengan kata lain, tidak ada hubungan yang alami antara lambang
dengan referent (objek yang ditujunya).
Lambang itu bervariasi
Lambang itu bervariasi dari sudut budaya ke budaya lain, dari suatu tempat ke
tempat lain, dan dari suatu konteks waktu ke konteks waktu yang lain. Lamang itu
maknanya dapat berubah.

PRINSIP 2 : SETIAP PERILAKU MEMPUNYAI POTENSI KOMUNIKASI

Kita tidakdapat tidak berkomunikasi (We cannot not communicate). Tidak berarti
bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Komuniikasi terjadi bila seseorang
memberikan makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
PRINSIP 3 : KOMUNIKASI PUNYA DIMENSI ISI DAN DIMENSI HUBUNGAN
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara
nonverbal. Dimensi isi menunjukan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang
dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara
mengatakannya yang juga mengisyaraktkan bagaimana hubungan para peserta
komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan. Tidak semua orang
menyadari bahwa pesan yang sama bisa ditafsirkan berbeda bila disampaikan
dengan cara berbeda. Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan
sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur2 lain terlasuk juga jenis
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu
pesan juga akan berbeda bila disjikan dengan media yang berbeda.
PRINSIP 4 : KOMUNIKASI ITU BERLANGSUNG DALAM BERBAGAI TINGKAT
KESENGAJAAN
Komunikasi dilakkan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang
tidak sengaja sama sekali (missal ketika anda melamun sementara orang
memperhatikan anda) hingga komunikasi yang benar-benar direnacanakan dan
disadari (ketika anda menyampaikan suatu pidato). Kesengajaan bukanlah syarat

untuk terjadinya komunikasi. Meskipun kita sama sekali tidak bermaksud
menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita potensial untuk ditafsirkan
atau tidak menafsirkan perilaku kita. Dalam berkomunikasi., kesadaran kita lebih
tinggi dalam situasi khusus alih-alih dalam situasi rutin. Dalam komunikasi seharihari terkadang kita mengucapkan pesan verbal yang tidak kita sengaja. Namun lebih
banyak pesan nonverbal yang kita tunjukan tanpa kita sengaja. Komunikasi telah
terjadi bila penafsiran telah berlangsung. Terlepas dari apakah anda menyengaja
perilaku tersebut atau tidak. Kadang-kadang komunikasi yang disengaja dibuat
tampak tidak sengaka. Jadi, niat kesengajaan bukanlah syarat mutlak bagi
seseorang untuk berkomunikasi. Dalam komunikasi antara orang-orang berbeda
budaya ketidak sengajaan berkomunikasi ini lebih relevan lagi untuk kita perhatikan.
PRINSIP 5 : KOMUNIKASI TERJADI DALAM KONTEKS RUANG DAN WAKTU
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik/ruang, waktu, sosial, dan
psikologis.Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan, misalnya orang
menelpon dini hari dengan siang hari akan berbeda. Kehadiran orang lain, sebagai
konteks sosial juga akan mempengaruhi orang-orang berkomunikasi, misalnya dua
orang yang berkonflik akan canggung jika ada disituasi berdua tidak ada orang,
namun dengan adanya orang ketiga, keeadaan akan bisa lebih mencair. Suasana
psikologis peserta komunikasi tidak pelak mempengaruhi suasana komunikasi
PRINSIP 6 : KOMUNIKASI MELIBATKAN PREDIKSI PESERTA KOMUNIKASI


Ketika orang-orang berkomunikasi , mereka meramalkan efek perilaku komunikasi
mereka, dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan atau tatakrama.
Artinya, orang orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang
menerima pesan akan merespons. Prediksi ini tidak selalu disadari, dan sering
berlamgsung cepat. Kita dapat memprediksi perilaku komunikasi orang lain
berdasarkan peran sosialnya. Prinsip ini mengasumsikan bahwa hingga derajat
tertentu ada keteraturan pada perilaku komunikasi manusia, dengan kat alain
perilaku manusia minimal secara parsial dapat diramalkan.
PRINSIP 7 : KOMUNIKASI ITU BERSIFAT SISTEMIK
Setiap individu adalah suatu system yang hidup ( a living system ). Komunikasi juga
menyangkut suatu system dari unsure-unsurnya. Setidaknya dua system dasar
beroprasi dalam transaksi komunikasi itu : system internal dan eksternal. Sistem
internal iti adalah seluruh system nilai yang dibawa oleh seorang individu ketika ia
berpartisipasi dalam komunikasi, yang ia cerap selama sosialisasinya dalam
eberbagai lingkungan sosialnya. Istilah lain yang identik dengan system internal ini
adalah kerangka rujukan (frame of reference), bidang pengalaman (field of
experience), struktur cognitive (cognitive structure), pola pikir (thinking patterns),
keadaan internal (internal states), atau sikap (attitude). Pendeknya system internal
ini mengandung semua unsure yang membentuk individu yang unik, termasuk cirriciri kepribadiannya, intelegensi, pendidikan, pengetahuan, agama, bahasa, motif
keinginan, cita2, dan semaua pengalaman masalalunya, yang pada dsarnya

tersembunyi. Kita haya dapat menduganya lewat kata yang ia ucapkan dan atau
perilaku yang ia tunjukan. Setiap individu adalah system intermal.
Sistem Eksternal terdiri dari unsure-usnur dalam lingkungan di luar individu,
termasuk kata-kat ayng ia pilih utk berbicara, isyarakat fisik peserta, dan
temperature ruangan. Elemen-elemen ini adalah stimuli public yang terbuka bagi
setiap peserta komunikasi dalam setiap transasks komunikasi. Akan tetapi karena
masing2 orang mempunyai system nternal yang berbeda, maka setiap orang tdidak
akan memiliki bidak perceptual yang sama, meskipun mereka duduk di ruang yang
sama, kursi yang sama, menghadapai situasi yang sama. Komunikasi adalah produk
dari perpaduan antara system internal dan system eksternal tersebut. Lingkungan
dan objek mempengaruhi komunikasi kita namun persepsi kita atas lingkungan kita
juga mempengaruhi cara berperilaku. Lingkungan di mana para peserta komunikasi
itu berada merupakan bagian dari suatu system yang lebih besar.
PRINSIP 8 : SEMAKIN MIRIP LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA SEMAKIN
EFEKTIFLAH KOMUNIKASI
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan
para pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi).
PRINSIP 9 : KOMUNIKASI BERSIFAT NONSEKUENSIAL
Meskipun terdapat banyak modal komunikasi linier atau satu arah, sebenarnya
komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya bersifat dua arah.Beberapa pakar

komunikasi mengakui sifat sirkuler atau dua arah komununikasi ini. Misalnya Frank
Dance, Kincaid, dan Schramm yang mereka sebut model komunikasi antarrmanusia

yang membusat, dan Tubbs. Komunikasi sirkuler ditandai dengan beberapa hal
berikut :
1. Orang-roang yang berkomunikasi dianggap setara
2. Proses Komunikasi berjalan timbale balik (dua arah)
3. Dalam praktiknya, kita tidak lagi membedakan pesan dengan umpan balik.
4. Komunikasi yang terjadi sebenernya jauh lebih rumit.
Meskupun sifat sirkuler digunakan untuk menandai proses komunikasi, unsut proses
komunikasi sebenrnya tidak terpola secara kaku. Pada dasarnya, unsure tersebut
tidak berdada dalam suatu tatanan yang bersifat linier, sirkuler, helical atau tatanan
lainnya. Unsur2 proses komunikasi boleh jadi beroprasi dalam suatu tatanan tadi,
tetapi mungkin pula, setidaknya sebagaian, dalam suatu atatnan yang acak. Oleh
karena itu, sifat nonsekuensial alih-alih sirkuler tampaknya lebih tepat digunakan
untuk menandai proses komunikasi.
PRINSIP 10 : KOMUNIIKASI BERSIFAT PROSESUAL DINAMIS, DAN
TRANSAKSIONAL
Komunikasi tidak mempunyai awal dan akhir, melainkan merupakan proses yang
sinambung (continues). Komunikasi sebagai proses ini dapat dianalogikan dengan

apa yang dikatakan Heraclitus enam abag sebelum Masehi bahwa: “Seorang
manusia tidak akan pernah melangkah di sungai yang sama dua kali”. Komunikasi
terjadi sekali waktu dan kemudian mwnjadi bagian dari sejarah kita. Dalam proses
komunikasi, para peserta komunikasi saling mempengaruhi, seberapa kecil pun
pengaruh itu, baik lewat komunikasi verbal maupun nonverbal. Pernyataan bahwa
komunikasi telah terjadi sebenarnya bersifat artificial dalam arti bahwa kita mencoba
menangkap suatu gambaran diam (statis) dari proses tersebut dengan maksud
untuk menganalisis kerumitan peristiwa tsb, dengan menonjolkan komponen2 atau
aspek2 yang penting. Implikasi dari komunikasi sebagai proses yang dinamis dan
transaksional adalah bahwa para peserta komunikasi berubah (dari sekeedar
berubah pengetahuan hingga berubah pandangan dunia dan perilakunya). Implosot
dalam proses komunikasi sebagai transaksi ini adalah proses penyadian (encoding)
dan penyadian balik (decoding). Para peserta komunikasi merupakan sumber
informasi, dan masing2 memberi serta menerima epsan secara serentak.
Kedudanya pada saat yang sama saling mempengaruhi.Padnangan yang dinamis
dan transaksional member penekanan bahwa anda mengalami perubahan sebagai
hasil terjadinya komunikasi. Perspektif transalksional member penekanan pada dua
sifat peristiwa komunikasi, yaitu serentak dan saling mempengaruhi para pesertanya
menjadi saling bergantung dan komunikasn mereka hanya dapat dianalisis
berdasarkan konteks peristiwanya

PRISNSIP 11 : KOMUNIKASI BERSIFAT IRRESVERSIBLE
Sekali adna mengirimkan suatu pesan, anda tidak dapat mengendalikan pengaruh
pesan tersebut bagi khalayyak apalagi menghilangkan efek persantersebut sama
sekali. Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai suatu proses
yang selalu berubah. Prinsip ini seharusnya menyadarkan kita bahwa kita harus
berhati2 untuk menyampaikan suatu pesan kepad aorang lain, sebab yaitu tadi,
efeknya tidak bisa ditiadakan sama sekali. Meskipun kita berusaha meralatnya,

apalagi bila penyampaian pesan itu dilakukan untuk pertama kalinya Dalam
kkomunikasi massa, sekali wartawan menyiarkan suatu berita yang tanpa disengaja
mecemarkan nama baiks eseorang
PRINSIP 12 : KOMUNIKASI BUKAN PANASEA UNTUK MENYELESAIKAN
BERBAGAI MASALAH
Bayak persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah komunikasi.
Namun komunikasi itu sendiri bukanlah panasea (obat mujarab) untuk
menyelesaikan persoalan atau konflik itu. Karena persoalan atau konflik tsb mungkin
berkaitan dengan masalah structural. Agar komunikasi efektif, kendala structural ini
juga harus diatasi.

TUGAS

Teknik prensentasi
(Prinsip-prinsip komunikasi)

Nama : Ario Zetra
Nim

: 52009018

Kls

: