Sistem Informasi Manajemen Untuk Membant

Sistem Informasi Manajemen Untuk Membantu Manajer Menyediakan
Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi (2014)
Eka Ayu R1, Fernalia2, Giri Purnama3
(1)(2)(3)

Program Keahlian Manajemen Informatika, Program Diploma,
Institut Pertanian Bogor, Kampus Cilibende, Jl. Kumbang No.14, Bogor 16151, Indonesia
Tel: (0266) 8329101, Fax: (0266) 8348007
Email : arkling_rima@yahoo.com, fernaliahalim@hotmail.com, hiroyuki.giri@gmail.com

Abstrak
Sistem Informasi Manajemen (SIM) memberikan informasi untuk kegiatan manajerial dalam suatu
organisasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah, SIM menyediakan informasi yang akurat dan
tepat waktu yang diperlukan untuk memfasilitasi proses pengambilan keputusan dan
memungkinkan organisasi perencanaan, kontrol, dan fungsi operasional yang harus dilaksanakan
secara efektif. Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada dasarnya berkaitan dengan pengolahan
data menjadi informasi dan kemudian dikomunikasikan kepada berbagai Departemen dalam
sebuah organisasi untuk pengambilan keputusan yang tepat. SIM adalah bagian dari kegia tan
perencanaan dan pengendalian keseluruhan yang meliputi penerapan manusia, teknologi, dan
prosedur organisasi. Sistem informasi adalah mekanisme untuk memastikan bahwa informasi
yang tersedia untuk manajer dalam bentuk yang mereka inginkan dan kapan mer eka

membutuhkannya.
Kata Kunci: SIM, Sistem Informasi Manjemen, Teknologi Informasi, Sistem Informasi dan
Pengambilan Keputusan.

1.

Pendahuluan
Sistem informasi manajemen merupakan
sebuah media yang mengkombinasikan sistem
informasi dan manajemen secara bersama-sama.
Sistem informasi manajemen mengolah data
sebagai sumber yang terpenting untuk dijadikan
informasi sebagai keluaran yang dibutuhkan sesaui
dengan tujuan bersama. Sistem informasi
manajemen ini merupakan wadah pengontrolan
aktivitas administratif dan manajerial bagi
organisasi. Sistem informasi manajemen dapat
menghemat waktu pengerjaan manual dan
mengurangi resiko terjadinya kesalahan. Oleh
karena itu, sistem informasi manajemen dibutuhkan

organisasi untuk mempercepat dan mengefisienkan
waktu, resiko kesalahan, dan kegiatan-kegiatan lain
yang berhubungan langsung dengan sistem internal
pada organisasi. (J3C212210)
SIM memberikan beberapa manfaat bagi
organisasi bisnis : SIM memberikan beberapa
manfaat untuk organisasi bisnis yaitu:
 Cara yang efektif dan efisien koordinasi antara
Departemen







Cepat dan handal
Akses ke data dan dokumen yang relevan
Menggunakan tenaga kerja lebih sedikit
Lebih mudah untuk mengatur kegiatan seharihari (sebagai account, kontrol stok, penggajian,

dll.). (J3C112060)

Sistem informasi manajemen biasanya
digunakan oleh para manajer dalam sebuah
organisasi untuk membuat keputusan yang sesuai.
Pembuatan keputusan yang diambil oleh manajer
ini, tentu saja merupakan proses yang panjang dari
pengolahan data menjadi informasi, lalu informasi
tersebut menjadi sebuah pengetahuan, selanjutnya
yaitu hasil dari kebijakan yang diambil oleh
manajer dalam pengambilan keputusan. Di era yang
serba informatif dan teknologi ini, informasi
merupakan
alat
yang
digunakan
untuk
mendapatkan kumpulan-kumpulan informasi yang
lainnya. Tentu saja, informasi yang diproses untuk
menghasilkan kumpulan-kumpulan informasi ini

akan menjadi data yang baru.
Sedangkan,

kumpulan-kumpulan informasi yang didapatkan
oleh seorang manajer merupakan hal yang penting
untuk pengambilan keputusan. (J3C212210)

2. Teknologi Informasi
Sistem informasi manajemen secara terus
menerus
berkembang.
Pada
sejarah
perkembangannya sekitar tahun 1980 sampai
dengan tahun 1990, sistem informasi mulai
dikembangkan dan dikombinasikan dengan
teknologi
komunikasi.
Sistem
informasi

manajemen ini mulai diterapkan dengan jaringanjaringan telekomunikasi seperti LAN, Intranet dan
extanet. Perkembangan sistem informasi ini juga
mulai mengacu kepada teknologi informasi yang
terdiri atas teknologi komunikasi (telekomunikasi)
dan
jaringan
komputer.
Pada
dasarnya
perkembangan Sistem informasi manajemen ini
merupakan peremajaan dari sisi tujuan dan
penggunaannya. Maksud dari tujuan dan
penggunaannya adalah penggunaan sistem yang
lebih mudah dan efisein. (J3C212210)
Teknologi Informasi seperti yang telah
dikatakan sebelumnya terdiri atas telekomunikasi
dan jaringan komputer. Telekomunikasi itu sendiri
merupakan proses pengiriman pesan antar dua atau
lebih perangkat secara searah (simplek) atau dua
arah (duplek). Pada konsepnya, teknologi informasi

ini bertujuan untuk menghubungkan antara
perangkat-perangkat
keras
untuk
dapat
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Dengan
adanya teknologi informasi ini, data yang telah
diproses menjadi informasi akan dengan mudahnya
dibagikan kepada penerima-penerima yang sesuai.
(J3C212210)
Dalam sistem informasi manajemen, data
merupakan landasan yang penting. Data yang
diproleh diklasifikasikan, diurutkan, dipilih,
disimpan dan diproses menjadi informasi yang
bermakna bagi penerimanya. Informasi yang
dikeluarkan haruslah informasi yang akurat, utuh,
efisien dan mudah disimpan. Untuk mendapatkan
informasi yang sesuai, sistem informasi manajemen
mengkombinasikan kumpulan data internal dan
eksternal ke dalam sistem pakar yang

merefleksikan
prosedur
dari
organisasi.
(J3C212210)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada
dasarnya terkait dengan pengolahan data menjadi
informasi.
Pengumpulan
data
melibatkan
penggunaan Teknologi Informasi (TI) yang terdiri

dari : komputer dan jaringan telekomunikasi
(E - Mail, Voice Mail, Internet, telepon, dll).
Telekomunikasi menyediakan sarana untuk satu
arah atau komunikasi dua arah dan untuk transmisi
pesan. Kombinasi TI digunakan : telepon,
komputer, prosesor, printer, dll. Sebuah sistem
informasi manajemen (SIM) memungkinkan

perusahaan untuk memberikan jawaban atas
manajer dalam mencari ilmu. SIM ini dilakukan
dengan menggabungkan data mentah tentang
operasi organisasi (yang terkandung dalam sistem
teknologi informasi dasar) dengan informasi yang
dikumpulkan dari karyawan dalam sistem pakar
yang
mencerminkan
prosedur
organisasi.
(J3C112134)
Pemanfaatan
teknologi
informasi
dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu:
a. Perbaikan efisiensi : Pemanfaatan teknologi
informasi untuk perbaikan efisiensi diterapkan
pada level operasional organisasi. Pada
kategori ini, pemanfaatan teknologi informasi
diukur dengan penurunan waktu dan biaya

proses
b. Perbaikan efektivitas : Pemanfaatan teknologi
informasi
untuk
perbaikan
efektifitas
diterapkan pada level manajerial organisasi.
Pada kategori ini, pemanfaatan teknologi
informasi diukur dengan kemudaan dan
kecepatan memperoleh status pencapaian target organisasi.
c. Strategic Improvement : Pemanfaatan
teknologi informasi untuk strategic improvement (perbaikan daya saing) diterapkan pada
level eksekutif organisasi. Pada kategori ini,
pemanfaatan teknologi informasi diukur
dengan kemudahan dan ketepatan pengambilan
keputusan oleh eksekutif. (J3C112060)
Ide SIM menyebar dengan cepat ke seluruh
komunitas sistem administrasi, didorong oleh
deretan laporan dan konferensi yang disponsori
oleh

American
Management
Association
berikutnya. SIM adalah " informasi ". SIM adalah
sistem yang menyediakan informasi untuk kegiatan
manajerial dalam suatu organisasi. Selama sekitar
satu dekade, dari diperkenalkan pada tahun 1959
sampai akhir tahun 1960-an, definisi yang sangat
luas ini SIM menyebar dengan cepat dan didukung
oleh perusahaan-perusahaan industri, konsultan,
peneliti akademis, penulis manajemen, dan
produsen komputer. Istilah " sistem informasi

manajemen " (SIM) ini identik dengan sistem
berbasis komputer. Digunakan secara luas, terlihat
sebagai sistem memuaskan semua kebutuhan
informasi dari manajer. Definisi lain menekankan
penggunaan yang informasi yang dimasukkan,
bukan cara yang diproduksi:
“sistem untuk

mengkonversi data dari sumber internal dan
eksternal ke informasi dan berkomunikasi bahwa
informasi dalam bentuk yang tepat, untuk manajer
pada semua tingkatan dalam semua fungsi untuk
memungkinkan mereka untuk membuat keputusan
yang tepat waktu dan efektif untuk merencanakan,
mengarahkan dan mengendalikan kegiatan yang
mereka responsible. (Bee dan Bee 1999) orang lain,
namun, memberikan cakupan yang lebih terbatas.
Mereka melihatnya sebagai suatu sistem
pengumpulan dan analisis data dan menghasilkan
laporan. Tujuannya adalah untuk membantu para
manajer untuk memecahkan masalah terstruktur.
Tetapi juga harus memenuhi sejumlah tujuan lain :
 Harus memberikan dasar untuk menganalisis
sinyal peringatan yang dapat berasal baik
eksternal dan internal, ini adalah fungsi utama
dari database,
 Harus mengotomatisasi operasi rutin sehingga
menghindari pekerjaan manusia dalam tugastugas pengolahan,
 Harus membantu manajemen dalam membuat
keputusan rutin,
 Harus menyediakan informasi yang diperlukan
untuk membuat keputusan non - rutin ;
 Harus berfungsi sebagai senjata strategis untuk
mendapatkan
keuntungan
kompetitif.
(J3C112134)

3. SIM dan Pengambilan Keputusan
Sistem informasi merefleksikan kebutuhan dari
organisasi secara spesifik. Ketika informasi diolah
menjadi alat pengambilan keputusan, sistem
informasi
merupakan
mekanisme
untuk
meyakinkan bahwa informasi tersebut dapat
digunakan oleh manajer dalam bentuk yang mereka
inginkan dan kapapun mereka butuhkan. Sistem
informasi membantu aktivitas pengambilan
keputusan di dalam organisasi lebih cepat dan
akurat. Dengan adanya sistem informasi
manajemen yang mehubungkan semua sisi sistem
pada organisasi, sistem informasi ini juga
merupakan sebuah arsitektur penghubung internal
dan eksternal yang erat hubungannya. Sistem
informasi manajemen pada dasarnya merupakan
aktivitas yang berhubungan dengan pengumpulan
data, pemrosesan, penyimpanan dan pengiriman

informasi yang tepat untuk alat pengambilan
keputusan. (J3C212210)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada
dasarnya berkaitan dengan proses pengumpulan,
pengolahan,
menyimpan dan
mengirimkan
informasi yang relevan untuk mendukung operasi
manajemen dalam organisasi apapun. Dengan
demikian, keberhasilan pengambilan keputusan,
yang merupakan pokok dari proses administrasi,
sangat bergantung pada sebagian informasi yang
tersedia, dan sebagian pada fungsi yang merupakan
komponen dari proses. Misalnya, jika tujuan
manajerial tidak ada atau tidak jelas, mungkin
karena informasi yang tidak memadai, tidak ada
dasar untuk pencarian. Tanpa informasi yang
diperoleh melalui pencarian, tidak ada alternatif
untuk membandingkan, dan tanpa perbandingan
alternatif pilihan dari tindakan tertentu tidak
mungkin ada untuk menghasilkan hasil yang
diinginkan. Menurut Alabi ( 1997 ) pencarian bisa
melalui :
a. Undirect viewing (tidak terlihat): melibatkan
paparan informasi umum.
b. Conditioned viewing (terlihat): diarahkan tidak
melibatkan pencarian aktif yang lebih atau
kurang jelas diidentifikasi area atau jenis
informasi.
c. Informal search (pencarian Informal): usaha
yang relatif terbatas dan terstruktur untuk
mendapatkan informasi spesifik untuk tujuan
tertentu.
d. Formal Search (pencarian formal): usaha yang
disengaja, biasanya mengikuti rencana praditetapkan, prosedur atau metodologi untuk
mengamankan informasi tertentu yang terkait
dengan suatu masalah. (J3C112060)
Adebayo (2007) menekankan perlunya SIM
dalam pengambilan keputusan karena menyediakan
informasi yang diperlukan untuk membuat
keputusan yang lebih baik pada isu-isu yang
mempengaruhi organisasi mengenai sumber daya
manusia dan material. SIM dapat dilihat sebagai
sarana untuk transformasi data, yang digunakan
sebagai informasi dalam proses pengambilan
keputusan . Gambar 1 menunjukkan pemahaman
tentang informasi sebagai data yang diproses untuk
tujuan yang pasti.

Gbr 1 . SIM dan Proses Pengambilan Keputusan

Ada begitu banyak definisi dari SIM. Untuk
tujuan penelitian ini, SIM dapat didefinisikan
sebagai sistem yang menyediakan manajemen
dengan informasi yang akurat dan tepat waktu yang
diperlukan untuk memfasilitasi proses pengambilan
keputusan
dan
memungkinkan
organisasi
perencanaan, kontrol, dan fungsi operasional yang
harus dilaksanakan secara efektif. Jadi dengan cara
ini dapat meningkatkan daya saing perusahaan
dengan mengurangi biaya dan meningkatkan
kecepatan pemrosesan. Hampir semua organisasi
bisnis biasanya memiliki beberapa jenis sistem
informasi untuk manajemen. Aturan akuntansi,
kontrol stok dan sistem pemantauan pasar adalah
contoh yang paling tradisional dan umum.
Kekuatan teknologi telah mengubah peran
informasi dalam perusahaan bisnis. Sekarang
informasi telah menjadi diakui sebagai sumber
kehidupan dari sebuah organisasi (Gambar 2).
Tanpa informasi, perusahaan yang modern sudah
mati. ( Papows, 1998). (J3C112060)

Gbr 2 . Informasi – Inti dari Organisasi

SIM adalah bagian dari keseluruhan
perencanaan dan kegiatan pengendalian yang
meliputi penerapan manusia, teknologi, dan
prosedur organisasi. Dalam bidang manajemen
ilmiah, SIM adalah sebagian besar dari sepuluh
disesuaikan dengan otomatisasi atau dukungan
pengambilan keputusan manusia (O'Brien , 1999).
Gambar 3 menunjukkan konseptual dari sistem
manajemen yang berbeda dalam suatu organisasi
(Sørensen et al . , 2009). Pengambilan keputusan

:merupakan tindakan memilih strategi atau aksi
yang manajer yakini akan memberikan solusi
terbaik
atas masalah tersebut. Biasanya ada
beberapa strategi atau aksi yang dapat manajer
pertimbangkan. Salah satu kunci pemecahan
masalah adalah identifikasi berbagai alternatif
keputusan. Tugas manajer meliputi pengelolaan
sumber daya fisik dan mencakup pengelolaan
sumber daya konseptual. Mendapatkan data mentah
lalu
mengolahnya
sehingga
menghasilkan
informasi yang berguna, lalu setelah itu
memanfaatkan
seefektif
mungkin
lalu
membuangnya di saat yang tepat. (J3C112060)

Gbr 3 . Konsep Sistem Informasi Manajemen

4. Sekilas

tentang Enterprise Resource
Planning
ERP
(Enterprise
Resource
Planning)
menyediakan informasi tunggal untuk satu kesatuan
koordinasi organisasi dari proses kunci bisnis di
suatu perusahaan. Tersedianya data yang lengkap
dan terintegrasi antara unit fabrikasi, akuntansi,
SDM, penjualan dan keuangan memudahkan
manajemen
perusahaan
untuk
melakukan
perencanaan terhadap semua sumber daya dengan
cepat dan akurat. (J3C112060)
SIM dibangun dan terorganisir dengan baik
dapat memberikan manajemen dengan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk mengurangi biaya operasi
dan meningkatkan keuntungan. SIM dapat
membantu meningkatkan efisiensi dengan cepat
memberikan informasi penting tentang prosedur
dan operasi manajemen. (J3C112060)
5.

Kesimpulan
SIM berbeda dari sistem informasi biasa
karena tujuan utama dari sistem ini adalah untuk
menganalisis sistem lain yang berhubungan dengan
kegiatan operasional dalam organisasi. Dengan cara

ini, SIM adalah bagian dari kegiatan perencanaan
dan pengendalian keseluruhan yang meliputi
penerapan manusia, teknologi, dan prosedur
organisasi. Dalam bidang manajemen ilmiah, SIM
adalah sebagian besar dari sepuluh yang
disesuaikan dengan otomatisasi atau dukungan
pengambilan keputusan manusia. Sistem informasi
manajemen (SIM) memungkinkan bagi organisasi
untuk mendapatkan informasi yang tepat kepada
orang yang tepat pada waktu yang tepat dengan
meningkatkan interaksi antara orang-orang
organisasi, data yang dikumpulkan dalam berbagai
sistem TI, dan prosedur yang digunakannya.
Sebagai organisasi, SIM memungkinkan informasi
untuk berpindah di antara bidang fungsional dan
departemen langsung, mengurangi kebutuhan untuk
tatap muka komunikasi antara karyawan, sehingga
meningkatkan respon organisasi.
6.

Ucapan Terima kasih
Dalam penyusunan paper ini, kami sebagai
penyusun berterima kasih kepada pihak-pihak
yang senantiasa memberikan kekuatan dan
dorongannya kepada kami. Kami ucapkan
terima kasih kepada:
1. Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan kesehatan kepada kami,
sehingga paper ini dapat terselesaikan pada
waktu yang telah ditentukan.
2. Kedua Orang tua kami yang selalu
mendo’akan dan memberikan dorongannya
kepada kami.
3. Bapak Bayu Widodo selaku Dosen Mata
Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
4. Bapak Anggi selaku Dosen Praktikum
Sistem Informasi Manajemen.
5. Teman-teman kami yang memberikan
dukungan yang begitu besar kepada kami.
Akhir kata, kami ucapkan semoga apa yang
telah kami kerjakan ini dapat membawa hal
yang bermanfaat dan dapat memberikan sedikit
pemahaman. Kami berharap kritik dan saran

yang membangun mengenai paper yang telah
kami buat, sehingga kami dapat memperbaiki
dan membuat paper yang lebih baik lagi
dikemudian hari.

7.

Referensi
[1]. Bee, R., Bee, F.,1999. Managing Information
and Statistic. Trowbridge: Cromwell Press.

[2]. Lucey, T., 1997. Management Information
Systems. London.
[3]. Papows, J., 1998. Enterprise.com: Market
Leadership in Information Age. London:
Nicholas Brealey Publishing.
[4]. O’Brien, J. A. Management Information
Systems: Managing Information Technology
in the Internetworked Enterprise. Boston:
Irwin McGraw-Hill 1999.
[5]. Sørensen, C., Bildsøe, P., Fountas, S.,
Pesonen, Pedersen, S., Basso, B., Nash, E.
Integration of Farm Management Information
Systems to support real-time management
decisions and compliance of management
standards. Center for research & technology,
Thessaly, Greece. 2009. Available online at:
http://www.futurefarm.eu.
[6]. Alabi AT (1997). Management Information
System (MIS) and Effective Control in
Nigerian Universities: A Case Study of
University of Ilorin. Paper presented for Postgraduate
seminar
on
Productivity,
Effectiveness and Efficiency in Education,
University of Ilorin.
[7]. Adebayo
FA
(2007).
Management
Information System for Managers. Ado- Ekiti:
Green Line Publisher.