T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Media Sosial terhadap Gaya Hidup Konsumtif Remaja di Salatiga: Studi Kasus terhadap siswa SMA N 2 Salatiga T1 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif,
dimana metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,
terukur, rasional, dan sistematis (Sugiono, 2009:7).
3.1.2. Jenis Penelitian
Dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian eksplanatif studi kasus, yaitu memusatkan diri pada
suatu unit tertentu dari berbagai variabel. Penelitian ini sesungguhnya
hanya menggunakan kasus tertentu sebagai objek penelitian, atau
sebuah wilayah tertentu sebagai objek penelitian, sehingga bersifat
kasuistik terhadap objek penelitian tersebut (Bungin, 2014: 44).
Menurut Robert K. Yin (2002), studi kasus dapat memberi nilai tambah
pada pengetahuan kita secara unik tentang fenomena individual,
organisasi, sosial dan politik. Studi kasus adalah suatu inkuri empiris
yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata
bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan
tegas, dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan (Yin, 2002:18).
Eksplanatif bertujuan untuk memberikan penjelasan yang lebih
detail mengenai pengaruh sosial media. Sedangakan studi kasus
bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa sosial media
dapat mempengaruhi gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga.
Data kuantitatif diperoleh dari kuesioner pengaruh sosial media
20
terhadap gaya hidup konsumtif siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga dan
dideskripsikan berdasarkan presentase.
Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh
sosial media terhadap gaya hidup konsumtif siswa kelas XI SMA N 2
Salatiga. Tentunya gaya hidup ini didukung oleh beberapa indikator
yang ada pada karakteristik responden.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA N 2 Salatiga, dimana letak
geografis SMA N 2 Salatiga yang terletak di Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan
Argomulyo ini cukup jauh dari pusat kota Salatiga menjadi berbeda dengan
SMA lain yang berada di Salatiga. Selain itu, penelitian ini melanjutkan
penelitian dari para dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi UKSW
tahun 2014 tentang “Kajian Perilaku Remaja Dalam Penggunaan New Media”.
Penelitian dilakukan terhadap siswa yang sedang menempuh pendidikan di
jenjang tersebut, terutama siswa yang memiliki akun sosial media Facebook
dan Instagram.
3.3. Unit Amatan dan Unit Analisis
3.3.1. Unit Amatan
Penentuan unit analisis dan unit amatan sangat penting
dilakukan agar jelas siapa yang hendak diteliti. Perumusan yang jelas
akan mempermudah dalam pengumpulan data. Unit amatan merupakan
satuan penelitian. Satuan penelitian ini dapat berupa sebuah organisasi,
kelompok masyarakat maupun individu. Pada penelitian ini, unit
amatan yang dimaksud adalah siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga yang
mempunyai akun sosial media yang aktif. Peneliti memfokuskan pada
21
siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga karena peneliti melihat bahwa usia
remaja siswa yang duduk di kelas XI SMA sedang dalam masa
peralihan dari remaja menuju dewasa, dimana pada usia mereka
pengaruh lingkungan sangat erat pada perilaku mereka.
3.3.2. Unit Analisis
Unit analisis adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk
memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan
tentang satuan analisis. Dalam penelitian ini yang dijadikan unit analisis
adalah pengaruh sosial media terhadap gaya hidup remaja di Salatiga.
3.4. Penentuan Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009: 80). Populasi yang peneliti gunakan adalah remaja
yang memiliki akun sosial media facebook dan instagram, pada siswa
kelas XI SMA N 2 Salatiga. Dimana jumlah siswa kelas XI SMA N 2
Salatiga berjumlah 311 orang dan siswa yang memiliki akun sosial
media facebook dan instagram berjumlah 270 orang.
3.4.2. Sampel
Teknik penentuan sample ini menggunakan teknik purposive
kuota
random sampling
dimana teknik ini diambil dengan
pertimbanganan tertentu. Teknik sampling ini digunakan pada
penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian
22
daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian (Bungin,
2014:125). Sampel yang dipilih adalah orang-orang yang memiliki
akun sosial media facebook dan instagram.
Untuk menentukan ukuran sampel yang dibutuhkan, maka
digunakan rumus Slovin (Umar, 2005), yaitu sebagai berikut:
n=
Dimana :
�
+ �� 2
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karenakesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditoleransi. Konstanta (0.05 atau 5%).
270
1 + 270 *
270
, 5
1 + 0,675
: 161,1940 = 161 responden yang dipilih secara acak dari populasi
3.5. Metode Pengumpulan Data
3.5.1. Sumber Data
3.5.1.1. Data Primer
Data ini diperoleh melalui penyebaran kuisioner yang
akan dibagikan kepada siswa yang memiliki akun sosial media
facebook dan instagram di SMA N 2 Salatiga, Jawa Tengah.
3.5.1.2. Data Sekunder
Data ini diperoleh dari buku maupun literatur yang
tersedia, lalu studi pustaka, serta jurnal terkait yang telah di teliti
orang lain sebelumnya untuk mendukung penelitian ini.
23
3.5.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran
kuesioner. Kuesioner atau metode angket merupakan serangkaian atau
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim
untuk diisi oleh responden setelah diisi angket dikirim kembali atau
dikembalikan kepada petugas atau peneliti (Bungin, 2014:133).
Data penelitian ini didapatkan dari berbagai sumber yaitu para
siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga melalui metode penyebaran kuesioner
untuk memperoleh data mengenai pengaruh sosial media terhadap gaya
hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga. Tujuan peneliti dalam
penyusunan kuesioner untuk memperbaiki bagian-bagian yang
dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data
terhadap responden.
3.6. Desain Penelitian
X
Y
Sosial Media Instagram
Gaya Hidup Konsumtif
X1 : Jenis Kelamin
Variabel
Kontrol
X2 : Uang Saku
X3 : Latar Belakang
Pekerjaan Orang Tua
X4 : Perangkat Media
Yang digunakan
Gambar 2
Desain Penelitian
24
Keterangan :
Variabel X : Sosial Media
Independent
Variabel Y : Gaya Hidup Konsumtif
Dependent
Variabel kontrol : karakteristik responden
3.7. Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian
3.7.1. Identifikasi Variabel
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2011:38 ). Variable penelitian terdiri dari:
1)
Variable bebas.
Variable bebas (independen) adalah variable yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variable dependen atau terikat (Sugiyono, 2011:
39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sosial media
facebook dan instagram.
2)
Variable terikat.
Variable terikat (dependen) adalah variable yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variable bebas (Sugiyono, 2011:40). Variable terikat dalam
penelitian ini adalah gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2
Salatiga.
3)
Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variable yang dikendalikan
atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independen
terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
25
tidak diteliti.1 Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah
berdasarkan Karakteristik Responden.
3.7.2. Indikator Penelitian
Indikator variabel bebas X: Indikator sosial media facebook dan
instagram menggunakan indikator variabel X dalam Jurnal milik Fela
Asmaya (2015) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Sosial
Facebook Terhadap Perilaku Prososial Remaja Di Kenagarian Kota
Bangun”, indikator yang terkait adalah:
Frekuensi / intensitas
Durasi
Aktifitas / Attension
Indikator variabel terikat Y: Indikator Gaya Hidup Konsumtif,
dibawah ini dapat mendukung penelitian pada variable terikat yaitu
Gaya Hidup Konsumtif. Indikator perilaku konsumtif yang ditemukan
menurut Sumartono (2002) yaitu:
Membeli produk karena mendapat suatu hadiah
Membeli produk karena kemasan menarik
Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi
Membeli produk atas pertimbangan harga
Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status
Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model
yang mengiklankan
Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga
mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi
Indikator variabel kontrol pengaruh variable independen terhadap
dependen dilihat dari karakteristik responden, yaitu:
Jenis Kelamin
1
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196412051990031BAMBANG_AVIP_PRIATNA_M/VARIABEL_PENELITIAN.pdf
26
Uang Saku
Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua
Perangkat Media yang Digunakan
3.8. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2011: 93).
Bentuk akhir analisis Skala Likert meletakkan posisi sikap seseorang ke
dalam posisi masing-masing respon dengan cara menghitung berapa banyak
setuju atau tidak setuju pada pernyataan tertentu.2
Tabel 3.1
Skala Likert
Penilaian skala Likert
Nilai
Sangat setuju
4
Setuju
3
Tidak setuju
2
Sangat tidak setuju
1
Sumber: Purnomo,2012:35
Dalam kategorisasi diatas, jawaban atau pilihan netral pada kuisioner
dihilangkan dengan alasan adanya pilihan netral akan membuat responden
cenderung memilih jawaban tersebut untuk cari aman, terutama bagi mereka
yang ragu-ragu akan jawabannya. Selain itu jawaban netral atau ragu-ragu
sering kali mengandung jawaban yang ambivalen atau mendua, artinya
positif iya, negatif juga iya, sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini.
“Penghilangan nilai netral ini juga dimaksudkan agar skala pengukuran
2
http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/23.html
27
lebih simetrikal yaitu jenjang ke arah yang positif sama banyaknya dengan
jenjang ke arah yang negatif” (Azwar, 2007 : 33).
3.9. Hubungan Antara Variabel Penelitian, Indikator penelitian,
dan Skala Pengukuran
Tabel 3.2
Hubungan Antar Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dan Skala
Pengukuran
Takrif
Indikator
Variabel
Item Instrument
Favorable
Indikator
Frekuensi
penggunaan
membuka akun
mengakses online
sosial media
sosial
shop pada media
facebook
Seberapa
dan
responden
instagram
membuka
media:
sering
akun
Saya sering
Unfavorable
Skala
Pengukuran
Ordinal
sosial
Saya mengakses
online shop pada
sosial media
media sosial 4-5
kali dalam
seminggu
Saya mengakses
online shop pada
media sosial 2-3
kali dalam
seminggu
Saya mengakses
online shop pada
media sosial
setiap saya
membukanya
Durasi membuka
akun
Interval
sosial
media: Lamanya
responden
28
membuka
akun
sosial media
Hal-hal
yang
dilihat:
akun
sosial media yang
menawarkan suatu
produk
seperti
baju,
celana,
sepatu,
dan
aksesoris lainnya.
Saya mengikuti
semua akun sosial
media
yang
menawarkan
produk
Hanya satu atau
beberapa
akun
sosial media yang
menawarkan
produk yang saya
ikuti
Saya
tertarik
mengakses akun
yang menawarkan
produk di sosial
media
Saya tertarik pada
suatu
produk
ketika mengakses
akun media sosial
yang menawarkan
produk
Saya membeli
Saya
tidak
mengetahui
akun
sosial
media
yang
menawarkan
produk
Saya
tidak
mengikuti
akun
sosial
media
yang
menawarkan
produk
Ordinal
Saya tidak
Ordinal
Indikator
Membeli produk
gaya hidup
karena
produk barang di
membeli
konsumtif
mendapat suatu
akun sosial media
barang-barang
hadiah: Hadiah
karena ada
di akun sosial
merupakan
hadiahnya
media
Saya tetap
sekalipun
persuasive untuk
membeli produk
mendapat
menarik minat
yang ditawarkan
hadiah
beli terhadap
akun sosial media
produk yang
yang saya ikuti
ditawarkan.
walaupun tidak
Membeli produk
mendapat hadiah
sebuah bentuk
karena kemasan
menarik:
Kemasan produk
yang menarik
dapat
Saya
membeli
sepatu
hampir
setiap
bulan
karena
selalu
tertarik
dengan
model yang baru
Design barang
di akun sosial
media
yang
menawarkan
produk tersebut
tidak
memotivasi
Ordinal
29
mempersuasif
minat beli calon
konsumen.
Saya
membeli
produk
yang
ditawarkan
di
akun sosial media
tersebut
karena
kemasannya
menarik.
Membeli produk
Saya suka
demi menjaga
menggunakan
membeli
penampilan diri
produk barang
produk tiruan
dan gengsi:
yang asli dari pada
di akun sosial
Individu selalu
barang tiruan
media karena
Saya membeli
saya tidak
keinginan untuk
produk bermerk
mementingkan
membeli barang-
namun tiruan
gengsi.
barang ‘branded’
untuk menjaga
sebagai nilai
penampilan
mempunyai
‘prestice’ dalam
saya
untuk
membelinya.
Saya
tidak
membeli
produk yang
ditawarkan di
akun
sosial
media tersebut
walaupun
kemasannya
menarik.
Saya suka
Ordinal
Saya akan tetap
kehidupan sehari-
membeli sebuah
hari.
tas baru karena
Biasanya individu
sedang trend,
seperti ini rela
meskipun tas lama
mengeluarkan
masih layak pakai
uang banyak demi
menunjang
penampilan diri.
Membeli produk
atas
pertimbangan
harga: Individu
memiliki
kepuasan ketika
membeli barang
yang mahal dari
akun sosial media
Saya
suka
membeli barang
dengan
harga
yang mahal di
akun sosial media
instagram
Saya
membeli
barang di sosial
media hanya saat
ada diskon
Saya
tidak
mementingkan
Saya suka
Ordinal
membeli
barang dengan
harga murah
di akun sosial
media
Ada diskon
atau tidak,
saya tidak
30
dengan maksud
tertarik
Membeli produk
harga
dalam
memilih produk
yang ditawarkan
di akun sosial
media
Saya
menghabiskan
sebagian
uang
untuk
membeli
apapun
yang
diinginkan
meskipun barang
tersebut
tidak
dibutuhkan
Sebagai seorang
Saya tidak
hanya sekedar
yang memiliki
harus
menjaga symbol
akun sosial media,
memiliki
dan status:
saya harus
produk yang
Symbol ini
memiliki produk
ditawarkan
mempunyai
yang ditawarkan
oleh akun
kemampuan
oleh akun sosial
sosial media
dalam membeli
media yang saya
yang saya
barang yang dapat
ikuti.
ikuti.
agar ia menonjol
dan dianggap
paling mewah
(bukan pemakaian
atas dasar manfaat
atau
kegunaannya).
menunjang sifat
eksklusif
Saya suka
membeli
barang di
sosial media
karena
pertimbangan
harga
Ordinal
Saya tidak
membeli produk
tertarik
bermerk karena
membeli
tidak mau kalah
barang saat
dengan teman
teman
Saya akan cepat
membeli
membeli tas,
barang yang
ketika teman saya
sedang trend
mempunyai tas
Memakai
baru
Saya sering
produk karena
membeli produk
unsur
yang ditawarkan
konformitas
oleh akun sosial
terhadap model
media yang saya
yang diiklankan:
ikuti.
Individu banyak
Saya
tidak
tertarik untuk
membeli
produk yang
ditawarkan
oleh
akun
sosial media
yang
saya
ikuti.
Ordinal
31
meniru tokoh
Saya membeli
yang mereka
produk karena
idolakan, dengan
endorsmannya
arti apapun yang
idolanya kenakan
adalah idola saya
ia harus
produk yang
mendapatkan,
ditawarkan akun
mencoba dan
sosial media yang
memakai produk
saya ikuti karena
yang digunakan
menjual produk
idolanya tersebut.
yang digunakan
Munculnya
Saya membeli
idola saya
Tingkat rasa
Saya
tidak
membeli
produk yang
ditawarkan
walaupun
endorsmannya
adalah idola
saya
Mahalnya
penilaian bahwa
percaya diri saya
harga produk
membeli produk
tumbuh saat
yang saya beli
dengan harga
menggunakan
dari akun
mahal akan
produk dari akun
sosial media
menimbulkan
sosial media
yang saya ikuti
rasa percaya diri
yang saya ikuti.
tidak
Mahalnya harga
berpengaruh
Individu
produk yang saya
terhadap rasa
menggunakan
beli berpengaruh
percaya diri
produk yang
terhadap rasa
percaya diri saya
saya.
Saya memiliki
tidak percaya
dengan tujuan
gadget lain
diri ketika saya
untuk
(seperti: I-pad,
menggunakan
menumbuhkan
mp4, I-touch, dll)
produk yang
rasa percaya diri.
selain ponsel
harganya
yang saya punya,
murah
yang tinggi:
ditawarkan oleh
akun sosial media
Ordinal
Saya menjadi
karena terlihat
sangat keren
Variabel
Jenis kelamin
Nominal
Uang saku
Rasio
Kontrol
32
Latar belakang
Nominal
pekerjaan orang
tua
Perangkat media
Nominal
yang digunakan
3.10. Teknik Analisis Data
3.10.1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2003:11) penelitian deskriptif penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu
variable atau lebih (independen). Statistik deskriptif dalam
penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik
variabel.
3.10.2. Regresi Sederhana
Menurut Sugiyono dalam Purnomo (2014: 133) analisis ini
digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium),
bila ada satu variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi
(dinaik turunkan nilainya). Persamaan yang diperoleh dari regresi
sederhana adalah
Y=a+bX
Dimana:
Y = variabel dependen yang diprediksi
X = variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
33
b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan
variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Dimana bila b (+) maka terjadi kenaikan, dan bila b (-) maka terjadi
penurunan
nilai a dihitung dengan rumus :
a = ∑ y (∑x2) - ∑x ∑xy
n ∑x2 - (∑x)2
nilai b dihitung dengan rumus :
b = n ∑xy - ∑x ∑xy
n ∑x2 - (∑x)2
3.10.3. Analisis Tabulasi Sederhana
Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke
bentuk persentase. (Durianto, 2003: 96)
Di mana:
�=
��
×
∑ ��
%
P = persentase responden yang memilih kategori tertentu
�� = jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑ �� = banyaknya jumlah responden
3.11. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.11.1. Uji Validitas
Validitas ini merupakan suatu proses untuk menguji item
pertanyaan dalam sebuah instrument dan merupakan ukuran seberapa
cermat alat ukur tes melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997:120).
Uji Validitas ini menggunakan rumus Pearson yaitu :
34
n (∑xy) – (∑xy) (∑y)
rxy =
√ {n (∑x2) – (∑x2)} {n (∑y2) - ( ∑y2)}
rxy
: Koefisien korelasi antara x dan y
x
: Nilai variable bebas atau antara ( preditor y )
y
: Nilai variable terikat
∑xy : Jumlah product dari x dan y
Kriteria dalam pemilihan item dinyatakan valid atau tidak
valid,
dinyatakan
berdasarkan
korelasi
item
total
dengan
menggunakan batasan r-hasil > r-tabel.
a) Valid jika r-hasil positif dan > r-tabel ( rxy > 0,3 )
b) Tidak valid jika r-hasil < r-table ( rxy < 0,3 )
c) r-table diperoleh dari df = N-2 = 30 ( 0,361 dengan
taraf signifikansi 5%
Tabel 3.3
Rangkuman Uji Validitas Instrumen:
Takrif
Variabel
Indikator
pengguna
an sosial
media
facebook
dan
instagram
Indikator
1.
Frekuensi
membuka
akun
sosial
media:
Seberapa
2.
sering
responden
membuka
akun
sosial
media
3.
Item Instrument
Saya sering
mengakses online
shop pada media
sosial
Saya mengakses
online shop pada
media sosial 4-5
kali dalam
seminggu
Saya mengakses
online shop pada
media sosial 2-3
kali dalam
seminggu
R Skor item
terhadap
Skor Total
0,538
r- Tabel
(r-kritis)
Keterangan
0,361
Valid
0,640
0,361
Valid
0,727
0,361
Valid
35
4.
Hal-hal yang 5.
dilihat: akun
sosial
media
yang
6.
menawarkan
suatu
produk
seperti
baju,
celana, sepatu,
7.
dan aksesoris
lainnya.
8.
9.
10.
Indikator
gaya
hidup
konsumtif
Membeli
produk
karena
mendapat
suatu hadiah:
Hadiah
merupakan
sebuah bentuk
persuasive
untuk menarik
minat beli
terhadap
produk yang
ditawarkan.
11.
12.
13.
Saya mengakses
online shop pada
media sosial
setiap saya
membukanya
Saya mengikuti
semua akun
sosial media yang
menawarkan
produk
Hanya satu atau
beberapa akun
sosial media yang
menawarkan
produk yang saya
ikuti
Saya tertarik
mengakses akun
yang
menawarkan
produk di sosial
media
Saya tertarik pada
suatu produk
ketika mengakses
akun media sosial
yang
menawarkan
produk
Saya tidak
mengetahui akun
sosial media yang
menawarkan
produk
Saya tidak
mengikuti akun
sosial media yang
menawarkan
produk
Saya membeli
produk barang di
akun sosial media
karena ada
hadiahnya
Saya tetap
membeli produk
yang ditawarkan
akun sosial media
yang saya ikuti
walaupun tidak
mendapat hadiah
Saya tidak
membeli barangbarang di akun
sosial media
0,590
0,361
Valid
0,699
0,361
Valid
0,242
0,361
Tidak Valid
0,590
0,361
Valid
0,479
0,361
Valid
0,205
0,361
Tidak Valid
0,370
0,361
Valid
0,511
0,361
Valid
0,494
0,361
Valid
0,492
Valid
36
sekalipun
mendapat hadiah
14. Saya
membeli
sepatu
hampir
setiap
bulan
karena
selalu
tertarik dengan
model yang baru
0,720
0,361
Valid
15. Saya
membeli
produk
yang
ditawarkan
di
akun sosial media
tersebut karena
kemasannya
menarik.
0,664
0,361
Valid
16. Design barang di
akun sosial media
yang menawarkan
produk tersebut
tidak memotivasi
saya
untuk
membelinya.
17. Saya
tidak
membeli produk
yang ditawarkan
di akun sosial
media
tersebut
walaupun
kemasannya
menarik.
18. Saya suka
Membeli
menggunakan
produk demi
produk barang
menjaga
yang asli dari
penampilan
pada barang
diri dan
tiruan
gengsi:
Individu selalu 19. Saya membeli
mempunyai
produk bermerk
keinginan
namun tiruan
untuk
untuk menjaga
membeli
penampilan
barang-barang 20. Saya akan tetap
‘branded’
membeli sebuah
sebagai nilai
tas baru karena
‘prestice’
sedang trend,
dalam
meskipun tas
kehidupan
lama masih layak
sehari-hari.
pakai
Biasanya
21. Saya suka
individu
membeli produk
seperti ini rela
tiruan di akun
mengeluarkan
sosial media
uang banyak
karena saya tidak
0,314
0,361
Valid
0,115
0,361
Tidak Valid
-0,201
0,361
Tidak Valid
0,401
0,361
Valid
0,776
0,361
Valid
0,285
0,361
Tidak Valid
Membeli
produk
karena
kemasan
menarik:
Kemasan
produk yang
menarik dapat
mempersuasif
minat beli
calon
konsumen.
37
demi
mementingkan
menunjang
gengsi.
penampilan
diri.
22. Saya
suka
Membeli
membeli barang
produk atas
dengan
harga
pertimbanga
yang mahal di
n harga:
Individu
akun sosial media
memiliki
instagram
kepuasan
23. Saya membeli
ketika
barang di sosial
membeli
media hanya saat
barang yang
ada diskon
mahal dari
24. Saya
tidak
akun sosial
mementingkan
media dengan
harga
dalam
maksud agar
memilih produk
ia menonjol
yang ditawarkan
dan dianggap
di akun sosial
paling mewah
media
(bukan
25. Saya
pemakaian
menghabiskan
atas dasar
sebagian
uang
manfaat atau
untuk membeli
kegunaannya).
apapun
yang
diinginkan
meskipun barang
tersebut
tidak
dibutuhkan
26. Saya
suka
membeli barang
dengan
harga
murah di akun
sosial media
27. Ada diskon atau
tidak, saya tidak
tertarik membeli
barang di sosial
media
karena
pertimbangan
harga
28. Sebagai seorang
Membeli
yang memiliki
produk
akun sosial
hanya
media, saya harus
sekedar
memiliki produk
menjaga
yang ditawarkan
symbol dan
oleh akun sosial
status:
Symbol ini
media yang saya
mempunyai
ikuti.
kemampuan
dalam
29. Saya suka
membeli
membeli produk
barang yang
bermerk karena
0,813
0,361
Valid
0,480
0,361
Valid
0,655
0,361
Valid
0,686
0,361
Valid
0,237
0,361
Tidak Valid
0,151
0,361
Tidak Valid
0,559
0,361
Valid
0,593
0,361
Valid
38
dapat
menunjang
sifat eksklusif
30.
31.
32.
Memakai
produk
karena unsur
konformitas
terhadap
model yang
diiklankan:
Individu
banyak meniru
tokoh yang
mereka
idolakan,
dengan arti
apapun yang
idolanya
kenakan ia
harus
mendapatkan,
mencoba dan
memakai
produk yang
digunakan
idolanya
tersebut.
33.
34.
35.
36.
37.
Munculnya
penilaian
bahwa
membeli
produk
38.
tidak mau kalah
dengan teman
Saya akan cepat
membeli tas,
ketika teman saya
mempunyai tas
baru
Saya tidak harus
memiliki produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti.
Saya tidak
tertarik membeli
barang saat teman
membeli barang
yang sedang
trend
Saya sering
membeli produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti.
Saya
membeli
produk
karena
endorsmannya
adalah idola saya
Saya
membeli
produk
yang
ditawarkan akun
sosial media yang
saya ikuti karena
menjual produk
yang digunakan
idola saya
Saya
tidak
tertarik
untuk
membeli produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti
Saya
tidak
membeli produk
yang ditawarkan
walaupun
endorsmannya
adalah idola saya
Tingkat rasa
percaya diri saya
tumbuh saat
menggunakan
produk dari akun
0,727
0,361
Valid
0,227
0,361
Tidak Valid
0,363
0,361
Valid
0,756
0,361
Valid
0,727
0,361
Valid
0,686
0,361
Valid
0,320
0,361
Valid
0,202
0,361
Tidak Valid
0,759
0,361
Valid
39
sosial media yang
dengan harga
saya ikuti.
mahal akan
menimbulkan 39. Mahalnya harga
rasa percaya
produk yang saya
diri yang
beli berpengaruh
tinggi:
terhadap rasa
Individu
percaya diri saya
menggunakan 40. Saya memiliki
produk yang
gadget lain
ditawarkan
(seperti: I-pad,
oleh akun
mp4, I-touch, dll)
sosial media
selain ponsel
dengan tujuan
yang saya punya,
untuk
karena terlihat
menumbuhkan
sangat keren
rasa percaya
41. Mahalnya harga
diri.
produk yang saya
beli dari akun
sosial media yang
saya ikuti tidak
berpengaruh
terhadap rasa
percaya diri saya.
42. Saya menjadi
tidak percaya diri
ketika saya
menggunakan
produk yang
harganya murah
0,765
0,361
Valid
0,844
0,361
Valid
0,448
0,361
Valid
0,425
0,361
Valid
3.10.2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas pun juga merupakan proses untuk mengukur
butir atau item suatu instrument. Instrument dikatakan reliable (andal)
jika pertanyaan konsisten atau stabil. Uji Reliabilitas ini menggunakan
rumus alpha Chronbach (α). Dengan kriteria alat ukur (instrumen)
dinyatakan reliabel jika alpha cronbach > r-tabel dan jika alpha
cronbach < r-tabel maka dinyatakan tidak reliable.
α = 2 1 – S1 - S 2
Sx2
Α
: Koefesien reliabilitas alpha
S1 &S2 : Varian skor belahan 1 & Varian skor belahan 2
Sx2
: Varian skor skala
40
Untuk pengambilan keputusan tentang reliable adalah sebagai
berikut :
a) r-hasil postif dan r-hasil > r-table, dikatakan reliable
b) r-hasil tidak positif, r-hasil < r-table, dikatakan tidak
reliable
c) r-table diperoleh dari df = N-2 = 30 ( 0,361 dengan taraf
signifikansi 5% )
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,946
33
Melalui tabel tersebut, menunjukkan bahwa variabel
Pengaruh Sosial Media Terhadap Gaya Hidup Remaja di Salatiga
memiliki nilai cronbach Alpha 0,946 diatas r-tabel (0,361) sehingga
dapat dikatakan hasil pengujian ini reliabel.
41
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif,
dimana metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,
terukur, rasional, dan sistematis (Sugiono, 2009:7).
3.1.2. Jenis Penelitian
Dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian eksplanatif studi kasus, yaitu memusatkan diri pada
suatu unit tertentu dari berbagai variabel. Penelitian ini sesungguhnya
hanya menggunakan kasus tertentu sebagai objek penelitian, atau
sebuah wilayah tertentu sebagai objek penelitian, sehingga bersifat
kasuistik terhadap objek penelitian tersebut (Bungin, 2014: 44).
Menurut Robert K. Yin (2002), studi kasus dapat memberi nilai tambah
pada pengetahuan kita secara unik tentang fenomena individual,
organisasi, sosial dan politik. Studi kasus adalah suatu inkuri empiris
yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata
bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan
tegas, dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan (Yin, 2002:18).
Eksplanatif bertujuan untuk memberikan penjelasan yang lebih
detail mengenai pengaruh sosial media. Sedangakan studi kasus
bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa sosial media
dapat mempengaruhi gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga.
Data kuantitatif diperoleh dari kuesioner pengaruh sosial media
20
terhadap gaya hidup konsumtif siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga dan
dideskripsikan berdasarkan presentase.
Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh
sosial media terhadap gaya hidup konsumtif siswa kelas XI SMA N 2
Salatiga. Tentunya gaya hidup ini didukung oleh beberapa indikator
yang ada pada karakteristik responden.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA N 2 Salatiga, dimana letak
geografis SMA N 2 Salatiga yang terletak di Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan
Argomulyo ini cukup jauh dari pusat kota Salatiga menjadi berbeda dengan
SMA lain yang berada di Salatiga. Selain itu, penelitian ini melanjutkan
penelitian dari para dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi UKSW
tahun 2014 tentang “Kajian Perilaku Remaja Dalam Penggunaan New Media”.
Penelitian dilakukan terhadap siswa yang sedang menempuh pendidikan di
jenjang tersebut, terutama siswa yang memiliki akun sosial media Facebook
dan Instagram.
3.3. Unit Amatan dan Unit Analisis
3.3.1. Unit Amatan
Penentuan unit analisis dan unit amatan sangat penting
dilakukan agar jelas siapa yang hendak diteliti. Perumusan yang jelas
akan mempermudah dalam pengumpulan data. Unit amatan merupakan
satuan penelitian. Satuan penelitian ini dapat berupa sebuah organisasi,
kelompok masyarakat maupun individu. Pada penelitian ini, unit
amatan yang dimaksud adalah siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga yang
mempunyai akun sosial media yang aktif. Peneliti memfokuskan pada
21
siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga karena peneliti melihat bahwa usia
remaja siswa yang duduk di kelas XI SMA sedang dalam masa
peralihan dari remaja menuju dewasa, dimana pada usia mereka
pengaruh lingkungan sangat erat pada perilaku mereka.
3.3.2. Unit Analisis
Unit analisis adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk
memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan
tentang satuan analisis. Dalam penelitian ini yang dijadikan unit analisis
adalah pengaruh sosial media terhadap gaya hidup remaja di Salatiga.
3.4. Penentuan Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009: 80). Populasi yang peneliti gunakan adalah remaja
yang memiliki akun sosial media facebook dan instagram, pada siswa
kelas XI SMA N 2 Salatiga. Dimana jumlah siswa kelas XI SMA N 2
Salatiga berjumlah 311 orang dan siswa yang memiliki akun sosial
media facebook dan instagram berjumlah 270 orang.
3.4.2. Sampel
Teknik penentuan sample ini menggunakan teknik purposive
kuota
random sampling
dimana teknik ini diambil dengan
pertimbanganan tertentu. Teknik sampling ini digunakan pada
penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian
22
daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian (Bungin,
2014:125). Sampel yang dipilih adalah orang-orang yang memiliki
akun sosial media facebook dan instagram.
Untuk menentukan ukuran sampel yang dibutuhkan, maka
digunakan rumus Slovin (Umar, 2005), yaitu sebagai berikut:
n=
Dimana :
�
+ �� 2
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karenakesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditoleransi. Konstanta (0.05 atau 5%).
270
1 + 270 *
270
, 5
1 + 0,675
: 161,1940 = 161 responden yang dipilih secara acak dari populasi
3.5. Metode Pengumpulan Data
3.5.1. Sumber Data
3.5.1.1. Data Primer
Data ini diperoleh melalui penyebaran kuisioner yang
akan dibagikan kepada siswa yang memiliki akun sosial media
facebook dan instagram di SMA N 2 Salatiga, Jawa Tengah.
3.5.1.2. Data Sekunder
Data ini diperoleh dari buku maupun literatur yang
tersedia, lalu studi pustaka, serta jurnal terkait yang telah di teliti
orang lain sebelumnya untuk mendukung penelitian ini.
23
3.5.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran
kuesioner. Kuesioner atau metode angket merupakan serangkaian atau
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim
untuk diisi oleh responden setelah diisi angket dikirim kembali atau
dikembalikan kepada petugas atau peneliti (Bungin, 2014:133).
Data penelitian ini didapatkan dari berbagai sumber yaitu para
siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga melalui metode penyebaran kuesioner
untuk memperoleh data mengenai pengaruh sosial media terhadap gaya
hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga. Tujuan peneliti dalam
penyusunan kuesioner untuk memperbaiki bagian-bagian yang
dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data
terhadap responden.
3.6. Desain Penelitian
X
Y
Sosial Media Instagram
Gaya Hidup Konsumtif
X1 : Jenis Kelamin
Variabel
Kontrol
X2 : Uang Saku
X3 : Latar Belakang
Pekerjaan Orang Tua
X4 : Perangkat Media
Yang digunakan
Gambar 2
Desain Penelitian
24
Keterangan :
Variabel X : Sosial Media
Independent
Variabel Y : Gaya Hidup Konsumtif
Dependent
Variabel kontrol : karakteristik responden
3.7. Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian
3.7.1. Identifikasi Variabel
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2011:38 ). Variable penelitian terdiri dari:
1)
Variable bebas.
Variable bebas (independen) adalah variable yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variable dependen atau terikat (Sugiyono, 2011:
39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sosial media
facebook dan instagram.
2)
Variable terikat.
Variable terikat (dependen) adalah variable yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variable bebas (Sugiyono, 2011:40). Variable terikat dalam
penelitian ini adalah gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2
Salatiga.
3)
Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variable yang dikendalikan
atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independen
terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
25
tidak diteliti.1 Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah
berdasarkan Karakteristik Responden.
3.7.2. Indikator Penelitian
Indikator variabel bebas X: Indikator sosial media facebook dan
instagram menggunakan indikator variabel X dalam Jurnal milik Fela
Asmaya (2015) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Sosial
Facebook Terhadap Perilaku Prososial Remaja Di Kenagarian Kota
Bangun”, indikator yang terkait adalah:
Frekuensi / intensitas
Durasi
Aktifitas / Attension
Indikator variabel terikat Y: Indikator Gaya Hidup Konsumtif,
dibawah ini dapat mendukung penelitian pada variable terikat yaitu
Gaya Hidup Konsumtif. Indikator perilaku konsumtif yang ditemukan
menurut Sumartono (2002) yaitu:
Membeli produk karena mendapat suatu hadiah
Membeli produk karena kemasan menarik
Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi
Membeli produk atas pertimbangan harga
Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status
Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model
yang mengiklankan
Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga
mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi
Indikator variabel kontrol pengaruh variable independen terhadap
dependen dilihat dari karakteristik responden, yaitu:
Jenis Kelamin
1
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196412051990031BAMBANG_AVIP_PRIATNA_M/VARIABEL_PENELITIAN.pdf
26
Uang Saku
Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua
Perangkat Media yang Digunakan
3.8. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2011: 93).
Bentuk akhir analisis Skala Likert meletakkan posisi sikap seseorang ke
dalam posisi masing-masing respon dengan cara menghitung berapa banyak
setuju atau tidak setuju pada pernyataan tertentu.2
Tabel 3.1
Skala Likert
Penilaian skala Likert
Nilai
Sangat setuju
4
Setuju
3
Tidak setuju
2
Sangat tidak setuju
1
Sumber: Purnomo,2012:35
Dalam kategorisasi diatas, jawaban atau pilihan netral pada kuisioner
dihilangkan dengan alasan adanya pilihan netral akan membuat responden
cenderung memilih jawaban tersebut untuk cari aman, terutama bagi mereka
yang ragu-ragu akan jawabannya. Selain itu jawaban netral atau ragu-ragu
sering kali mengandung jawaban yang ambivalen atau mendua, artinya
positif iya, negatif juga iya, sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini.
“Penghilangan nilai netral ini juga dimaksudkan agar skala pengukuran
2
http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/23.html
27
lebih simetrikal yaitu jenjang ke arah yang positif sama banyaknya dengan
jenjang ke arah yang negatif” (Azwar, 2007 : 33).
3.9. Hubungan Antara Variabel Penelitian, Indikator penelitian,
dan Skala Pengukuran
Tabel 3.2
Hubungan Antar Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dan Skala
Pengukuran
Takrif
Indikator
Variabel
Item Instrument
Favorable
Indikator
Frekuensi
penggunaan
membuka akun
mengakses online
sosial media
sosial
shop pada media
Seberapa
dan
responden
membuka
media:
sering
akun
Saya sering
Unfavorable
Skala
Pengukuran
Ordinal
sosial
Saya mengakses
online shop pada
sosial media
media sosial 4-5
kali dalam
seminggu
Saya mengakses
online shop pada
media sosial 2-3
kali dalam
seminggu
Saya mengakses
online shop pada
media sosial
setiap saya
membukanya
Durasi membuka
akun
Interval
sosial
media: Lamanya
responden
28
membuka
akun
sosial media
Hal-hal
yang
dilihat:
akun
sosial media yang
menawarkan suatu
produk
seperti
baju,
celana,
sepatu,
dan
aksesoris lainnya.
Saya mengikuti
semua akun sosial
media
yang
menawarkan
produk
Hanya satu atau
beberapa
akun
sosial media yang
menawarkan
produk yang saya
ikuti
Saya
tertarik
mengakses akun
yang menawarkan
produk di sosial
media
Saya tertarik pada
suatu
produk
ketika mengakses
akun media sosial
yang menawarkan
produk
Saya membeli
Saya
tidak
mengetahui
akun
sosial
media
yang
menawarkan
produk
Saya
tidak
mengikuti
akun
sosial
media
yang
menawarkan
produk
Ordinal
Saya tidak
Ordinal
Indikator
Membeli produk
gaya hidup
karena
produk barang di
membeli
konsumtif
mendapat suatu
akun sosial media
barang-barang
hadiah: Hadiah
karena ada
di akun sosial
merupakan
hadiahnya
media
Saya tetap
sekalipun
persuasive untuk
membeli produk
mendapat
menarik minat
yang ditawarkan
hadiah
beli terhadap
akun sosial media
produk yang
yang saya ikuti
ditawarkan.
walaupun tidak
Membeli produk
mendapat hadiah
sebuah bentuk
karena kemasan
menarik:
Kemasan produk
yang menarik
dapat
Saya
membeli
sepatu
hampir
setiap
bulan
karena
selalu
tertarik
dengan
model yang baru
Design barang
di akun sosial
media
yang
menawarkan
produk tersebut
tidak
memotivasi
Ordinal
29
mempersuasif
minat beli calon
konsumen.
Saya
membeli
produk
yang
ditawarkan
di
akun sosial media
tersebut
karena
kemasannya
menarik.
Membeli produk
Saya suka
demi menjaga
menggunakan
membeli
penampilan diri
produk barang
produk tiruan
dan gengsi:
yang asli dari pada
di akun sosial
Individu selalu
barang tiruan
media karena
Saya membeli
saya tidak
keinginan untuk
produk bermerk
mementingkan
membeli barang-
namun tiruan
gengsi.
barang ‘branded’
untuk menjaga
sebagai nilai
penampilan
mempunyai
‘prestice’ dalam
saya
untuk
membelinya.
Saya
tidak
membeli
produk yang
ditawarkan di
akun
sosial
media tersebut
walaupun
kemasannya
menarik.
Saya suka
Ordinal
Saya akan tetap
kehidupan sehari-
membeli sebuah
hari.
tas baru karena
Biasanya individu
sedang trend,
seperti ini rela
meskipun tas lama
mengeluarkan
masih layak pakai
uang banyak demi
menunjang
penampilan diri.
Membeli produk
atas
pertimbangan
harga: Individu
memiliki
kepuasan ketika
membeli barang
yang mahal dari
akun sosial media
Saya
suka
membeli barang
dengan
harga
yang mahal di
akun sosial media
Saya
membeli
barang di sosial
media hanya saat
ada diskon
Saya
tidak
mementingkan
Saya suka
Ordinal
membeli
barang dengan
harga murah
di akun sosial
media
Ada diskon
atau tidak,
saya tidak
30
dengan maksud
tertarik
Membeli produk
harga
dalam
memilih produk
yang ditawarkan
di akun sosial
media
Saya
menghabiskan
sebagian
uang
untuk
membeli
apapun
yang
diinginkan
meskipun barang
tersebut
tidak
dibutuhkan
Sebagai seorang
Saya tidak
hanya sekedar
yang memiliki
harus
menjaga symbol
akun sosial media,
memiliki
dan status:
saya harus
produk yang
Symbol ini
memiliki produk
ditawarkan
mempunyai
yang ditawarkan
oleh akun
kemampuan
oleh akun sosial
sosial media
dalam membeli
media yang saya
yang saya
barang yang dapat
ikuti.
ikuti.
agar ia menonjol
dan dianggap
paling mewah
(bukan pemakaian
atas dasar manfaat
atau
kegunaannya).
menunjang sifat
eksklusif
Saya suka
membeli
barang di
sosial media
karena
pertimbangan
harga
Ordinal
Saya tidak
membeli produk
tertarik
bermerk karena
membeli
tidak mau kalah
barang saat
dengan teman
teman
Saya akan cepat
membeli
membeli tas,
barang yang
ketika teman saya
sedang trend
mempunyai tas
Memakai
baru
Saya sering
produk karena
membeli produk
unsur
yang ditawarkan
konformitas
oleh akun sosial
terhadap model
media yang saya
yang diiklankan:
ikuti.
Individu banyak
Saya
tidak
tertarik untuk
membeli
produk yang
ditawarkan
oleh
akun
sosial media
yang
saya
ikuti.
Ordinal
31
meniru tokoh
Saya membeli
yang mereka
produk karena
idolakan, dengan
endorsmannya
arti apapun yang
idolanya kenakan
adalah idola saya
ia harus
produk yang
mendapatkan,
ditawarkan akun
mencoba dan
sosial media yang
memakai produk
saya ikuti karena
yang digunakan
menjual produk
idolanya tersebut.
yang digunakan
Munculnya
Saya membeli
idola saya
Tingkat rasa
Saya
tidak
membeli
produk yang
ditawarkan
walaupun
endorsmannya
adalah idola
saya
Mahalnya
penilaian bahwa
percaya diri saya
harga produk
membeli produk
tumbuh saat
yang saya beli
dengan harga
menggunakan
dari akun
mahal akan
produk dari akun
sosial media
menimbulkan
sosial media
yang saya ikuti
rasa percaya diri
yang saya ikuti.
tidak
Mahalnya harga
berpengaruh
Individu
produk yang saya
terhadap rasa
menggunakan
beli berpengaruh
percaya diri
produk yang
terhadap rasa
percaya diri saya
saya.
Saya memiliki
tidak percaya
dengan tujuan
gadget lain
diri ketika saya
untuk
(seperti: I-pad,
menggunakan
menumbuhkan
mp4, I-touch, dll)
produk yang
rasa percaya diri.
selain ponsel
harganya
yang saya punya,
murah
yang tinggi:
ditawarkan oleh
akun sosial media
Ordinal
Saya menjadi
karena terlihat
sangat keren
Variabel
Jenis kelamin
Nominal
Uang saku
Rasio
Kontrol
32
Latar belakang
Nominal
pekerjaan orang
tua
Perangkat media
Nominal
yang digunakan
3.10. Teknik Analisis Data
3.10.1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2003:11) penelitian deskriptif penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu
variable atau lebih (independen). Statistik deskriptif dalam
penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik
variabel.
3.10.2. Regresi Sederhana
Menurut Sugiyono dalam Purnomo (2014: 133) analisis ini
digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium),
bila ada satu variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi
(dinaik turunkan nilainya). Persamaan yang diperoleh dari regresi
sederhana adalah
Y=a+bX
Dimana:
Y = variabel dependen yang diprediksi
X = variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
33
b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan
variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Dimana bila b (+) maka terjadi kenaikan, dan bila b (-) maka terjadi
penurunan
nilai a dihitung dengan rumus :
a = ∑ y (∑x2) - ∑x ∑xy
n ∑x2 - (∑x)2
nilai b dihitung dengan rumus :
b = n ∑xy - ∑x ∑xy
n ∑x2 - (∑x)2
3.10.3. Analisis Tabulasi Sederhana
Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke
bentuk persentase. (Durianto, 2003: 96)
Di mana:
�=
��
×
∑ ��
%
P = persentase responden yang memilih kategori tertentu
�� = jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑ �� = banyaknya jumlah responden
3.11. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.11.1. Uji Validitas
Validitas ini merupakan suatu proses untuk menguji item
pertanyaan dalam sebuah instrument dan merupakan ukuran seberapa
cermat alat ukur tes melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997:120).
Uji Validitas ini menggunakan rumus Pearson yaitu :
34
n (∑xy) – (∑xy) (∑y)
rxy =
√ {n (∑x2) – (∑x2)} {n (∑y2) - ( ∑y2)}
rxy
: Koefisien korelasi antara x dan y
x
: Nilai variable bebas atau antara ( preditor y )
y
: Nilai variable terikat
∑xy : Jumlah product dari x dan y
Kriteria dalam pemilihan item dinyatakan valid atau tidak
valid,
dinyatakan
berdasarkan
korelasi
item
total
dengan
menggunakan batasan r-hasil > r-tabel.
a) Valid jika r-hasil positif dan > r-tabel ( rxy > 0,3 )
b) Tidak valid jika r-hasil < r-table ( rxy < 0,3 )
c) r-table diperoleh dari df = N-2 = 30 ( 0,361 dengan
taraf signifikansi 5%
Tabel 3.3
Rangkuman Uji Validitas Instrumen:
Takrif
Variabel
Indikator
pengguna
an sosial
media
dan
Indikator
1.
Frekuensi
membuka
akun
sosial
media:
Seberapa
2.
sering
responden
membuka
akun
sosial
media
3.
Item Instrument
Saya sering
mengakses online
shop pada media
sosial
Saya mengakses
online shop pada
media sosial 4-5
kali dalam
seminggu
Saya mengakses
online shop pada
media sosial 2-3
kali dalam
seminggu
R Skor item
terhadap
Skor Total
0,538
r- Tabel
(r-kritis)
Keterangan
0,361
Valid
0,640
0,361
Valid
0,727
0,361
Valid
35
4.
Hal-hal yang 5.
dilihat: akun
sosial
media
yang
6.
menawarkan
suatu
produk
seperti
baju,
celana, sepatu,
7.
dan aksesoris
lainnya.
8.
9.
10.
Indikator
gaya
hidup
konsumtif
Membeli
produk
karena
mendapat
suatu hadiah:
Hadiah
merupakan
sebuah bentuk
persuasive
untuk menarik
minat beli
terhadap
produk yang
ditawarkan.
11.
12.
13.
Saya mengakses
online shop pada
media sosial
setiap saya
membukanya
Saya mengikuti
semua akun
sosial media yang
menawarkan
produk
Hanya satu atau
beberapa akun
sosial media yang
menawarkan
produk yang saya
ikuti
Saya tertarik
mengakses akun
yang
menawarkan
produk di sosial
media
Saya tertarik pada
suatu produk
ketika mengakses
akun media sosial
yang
menawarkan
produk
Saya tidak
mengetahui akun
sosial media yang
menawarkan
produk
Saya tidak
mengikuti akun
sosial media yang
menawarkan
produk
Saya membeli
produk barang di
akun sosial media
karena ada
hadiahnya
Saya tetap
membeli produk
yang ditawarkan
akun sosial media
yang saya ikuti
walaupun tidak
mendapat hadiah
Saya tidak
membeli barangbarang di akun
sosial media
0,590
0,361
Valid
0,699
0,361
Valid
0,242
0,361
Tidak Valid
0,590
0,361
Valid
0,479
0,361
Valid
0,205
0,361
Tidak Valid
0,370
0,361
Valid
0,511
0,361
Valid
0,494
0,361
Valid
0,492
Valid
36
sekalipun
mendapat hadiah
14. Saya
membeli
sepatu
hampir
setiap
bulan
karena
selalu
tertarik dengan
model yang baru
0,720
0,361
Valid
15. Saya
membeli
produk
yang
ditawarkan
di
akun sosial media
tersebut karena
kemasannya
menarik.
0,664
0,361
Valid
16. Design barang di
akun sosial media
yang menawarkan
produk tersebut
tidak memotivasi
saya
untuk
membelinya.
17. Saya
tidak
membeli produk
yang ditawarkan
di akun sosial
media
tersebut
walaupun
kemasannya
menarik.
18. Saya suka
Membeli
menggunakan
produk demi
produk barang
menjaga
yang asli dari
penampilan
pada barang
diri dan
tiruan
gengsi:
Individu selalu 19. Saya membeli
mempunyai
produk bermerk
keinginan
namun tiruan
untuk
untuk menjaga
membeli
penampilan
barang-barang 20. Saya akan tetap
‘branded’
membeli sebuah
sebagai nilai
tas baru karena
‘prestice’
sedang trend,
dalam
meskipun tas
kehidupan
lama masih layak
sehari-hari.
pakai
Biasanya
21. Saya suka
individu
membeli produk
seperti ini rela
tiruan di akun
mengeluarkan
sosial media
uang banyak
karena saya tidak
0,314
0,361
Valid
0,115
0,361
Tidak Valid
-0,201
0,361
Tidak Valid
0,401
0,361
Valid
0,776
0,361
Valid
0,285
0,361
Tidak Valid
Membeli
produk
karena
kemasan
menarik:
Kemasan
produk yang
menarik dapat
mempersuasif
minat beli
calon
konsumen.
37
demi
mementingkan
menunjang
gengsi.
penampilan
diri.
22. Saya
suka
Membeli
membeli barang
produk atas
dengan
harga
pertimbanga
yang mahal di
n harga:
Individu
akun sosial media
memiliki
kepuasan
23. Saya membeli
ketika
barang di sosial
membeli
media hanya saat
barang yang
ada diskon
mahal dari
24. Saya
tidak
akun sosial
mementingkan
media dengan
harga
dalam
maksud agar
memilih produk
ia menonjol
yang ditawarkan
dan dianggap
di akun sosial
paling mewah
media
(bukan
25. Saya
pemakaian
menghabiskan
atas dasar
sebagian
uang
manfaat atau
untuk membeli
kegunaannya).
apapun
yang
diinginkan
meskipun barang
tersebut
tidak
dibutuhkan
26. Saya
suka
membeli barang
dengan
harga
murah di akun
sosial media
27. Ada diskon atau
tidak, saya tidak
tertarik membeli
barang di sosial
media
karena
pertimbangan
harga
28. Sebagai seorang
Membeli
yang memiliki
produk
akun sosial
hanya
media, saya harus
sekedar
memiliki produk
menjaga
yang ditawarkan
symbol dan
oleh akun sosial
status:
Symbol ini
media yang saya
mempunyai
ikuti.
kemampuan
dalam
29. Saya suka
membeli
membeli produk
barang yang
bermerk karena
0,813
0,361
Valid
0,480
0,361
Valid
0,655
0,361
Valid
0,686
0,361
Valid
0,237
0,361
Tidak Valid
0,151
0,361
Tidak Valid
0,559
0,361
Valid
0,593
0,361
Valid
38
dapat
menunjang
sifat eksklusif
30.
31.
32.
Memakai
produk
karena unsur
konformitas
terhadap
model yang
diiklankan:
Individu
banyak meniru
tokoh yang
mereka
idolakan,
dengan arti
apapun yang
idolanya
kenakan ia
harus
mendapatkan,
mencoba dan
memakai
produk yang
digunakan
idolanya
tersebut.
33.
34.
35.
36.
37.
Munculnya
penilaian
bahwa
membeli
produk
38.
tidak mau kalah
dengan teman
Saya akan cepat
membeli tas,
ketika teman saya
mempunyai tas
baru
Saya tidak harus
memiliki produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti.
Saya tidak
tertarik membeli
barang saat teman
membeli barang
yang sedang
trend
Saya sering
membeli produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti.
Saya
membeli
produk
karena
endorsmannya
adalah idola saya
Saya
membeli
produk
yang
ditawarkan akun
sosial media yang
saya ikuti karena
menjual produk
yang digunakan
idola saya
Saya
tidak
tertarik
untuk
membeli produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti
Saya
tidak
membeli produk
yang ditawarkan
walaupun
endorsmannya
adalah idola saya
Tingkat rasa
percaya diri saya
tumbuh saat
menggunakan
produk dari akun
0,727
0,361
Valid
0,227
0,361
Tidak Valid
0,363
0,361
Valid
0,756
0,361
Valid
0,727
0,361
Valid
0,686
0,361
Valid
0,320
0,361
Valid
0,202
0,361
Tidak Valid
0,759
0,361
Valid
39
sosial media yang
dengan harga
saya ikuti.
mahal akan
menimbulkan 39. Mahalnya harga
rasa percaya
produk yang saya
diri yang
beli berpengaruh
tinggi:
terhadap rasa
Individu
percaya diri saya
menggunakan 40. Saya memiliki
produk yang
gadget lain
ditawarkan
(seperti: I-pad,
oleh akun
mp4, I-touch, dll)
sosial media
selain ponsel
dengan tujuan
yang saya punya,
untuk
karena terlihat
menumbuhkan
sangat keren
rasa percaya
41. Mahalnya harga
diri.
produk yang saya
beli dari akun
sosial media yang
saya ikuti tidak
berpengaruh
terhadap rasa
percaya diri saya.
42. Saya menjadi
tidak percaya diri
ketika saya
menggunakan
produk yang
harganya murah
0,765
0,361
Valid
0,844
0,361
Valid
0,448
0,361
Valid
0,425
0,361
Valid
3.10.2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas pun juga merupakan proses untuk mengukur
butir atau item suatu instrument. Instrument dikatakan reliable (andal)
jika pertanyaan konsisten atau stabil. Uji Reliabilitas ini menggunakan
rumus alpha Chronbach (α). Dengan kriteria alat ukur (instrumen)
dinyatakan reliabel jika alpha cronbach > r-tabel dan jika alpha
cronbach < r-tabel maka dinyatakan tidak reliable.
α = 2 1 – S1 - S 2
Sx2
Α
: Koefesien reliabilitas alpha
S1 &S2 : Varian skor belahan 1 & Varian skor belahan 2
Sx2
: Varian skor skala
40
Untuk pengambilan keputusan tentang reliable adalah sebagai
berikut :
a) r-hasil postif dan r-hasil > r-table, dikatakan reliable
b) r-hasil tidak positif, r-hasil < r-table, dikatakan tidak
reliable
c) r-table diperoleh dari df = N-2 = 30 ( 0,361 dengan taraf
signifikansi 5% )
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,946
33
Melalui tabel tersebut, menunjukkan bahwa variabel
Pengaruh Sosial Media Terhadap Gaya Hidup Remaja di Salatiga
memiliki nilai cronbach Alpha 0,946 diatas r-tabel (0,361) sehingga
dapat dikatakan hasil pengujian ini reliabel.
41