Kondisi hukum di Indonesia dan id
Nama: Dhea Putri
Nim : 06021281520089
Tugas Menulis I (Essai)
Kondisi Hukum Negara ini
Hukum seharusnya menjadi tempat berlindung bagi rakyat dari segala
macam kecurangan maupun kejahatan. Oleh karena itu, hukum berperan penting
bagi kesejahteraan suatu Negara. Di Indonesia, hukum diatur dalam UndangUndang Dasar 1945. Segala bentuk kejahatan maupun sanksinya tertera jelas di
dalam pasal-pasal UUD 1945. Namun pertanyaannya, apakah penerapannya
sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945?
Menurut P. Borst, hukum merupakan keseluruhan peraturan bagi perbuatan
manusia di dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana pelaksanaannya bisa
dipaksakan dengan tujuan mendapatkan keadilan. Sependapat dengan itu, R.
Soerso mengatakan hukum adalah sebuah himpunan peraturan yang dibuat oleh
pihak yang berwenang dengan tujuan untuk mengatur tata tertib kehidupan
bermasyarakat yang memiliki ciri perintah dan larangan yang sifatnya memaksa
dengan menjatuhkan sanksi-sanksi hukuman bagi pelanggarnya. Maka dapat
disimpulkan bahwa hukum adalah peraturan yang mengatur tata tertib kehidupan
bermasyarakat yang bersifat memaksa untuk mencapai keadilan.
Dari definisi hukum, dapat digaris bawahi bahwa tujuan utama hukum
yaitu untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya. Keadilan itu dapat dicapai
apabila penerapan atau pelaksanaannya sesuai dengan UUD 1945. Namun
kenyataannya, masih banyak terdapat kesalahan yang terang-terangan sengaja
dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum-oknum inilah yang
mempermainkan hukum dengan membela orang yang bersalah dan memutar
balikan fakta yang sebenarnya. Kecurangan ini dapat dilakukan oleh siapa saja
bahkan orang yang memiliki peran penting dalam penegakan hukum pun bisa saja
melakukannya.
Keadaan hukum di Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme seakan tak ada habisnya. Selain itu masalah
narkoba dan kejahatan seksual juga sangat marak di Negara ini. Kurang jeranya
para pelanggar akan sanksi yang mereka terima membuat kejahatan maupun
kecurangan semakin banyak terjadi.
Banyak faktor yang mempengaruhi lemahnya hukum di Indonesia.
Pertama, Masih banyaknya oknum yang menyalahgunakan kekuasaan atau
jabatan. Semakin tinggi jabatan seseorang maka akan semakin besar pula daerah
kekuasaannya khususnya yang memiliki jabatan penting dalam pemerintahan.
Resiko terjadi kecurangan bisa saja terjadi. Contohnya, banyak kasus korupsi
dikalangan para pejabat di Indonesia yang mengakibatkan kerugian bagi Negara.
Namun kasus ini terkadang lamban ditangani akibat adanya penyalahgunaan
jabatan.
Kedua, kegiatan transaksi suap-menyuap masih sering terjadi. Transaksi
ini banyak terjadi pada penegakan hukum di Indonesia. Banyak oknum
pemerintah tertangkap melakukan transaksi suap terhadap hakim dalam operasi
tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Ketiga, faktor kekeluargaan atau kekerabatan juga dapat menjadi masalah
dalam penegakan hukum. Di Indonesia, kebanyakan orang masih mengutamakan
keluarga dibandingkan yang orang lain. Namun dalam penegakan hukum,
mementingkan keluarga atau orang terdekat semestinya tidak diberlakukan,
karena tujuan utama hukum adalah mendapatkan keadilan tanpa memandang
siapapun.
Umumnya ketiga faktor diatas banyak terjadi pada penegakan hukum di
Indonesia. Itulah yang membuat hukum di Negara ini semakin terpuruk. Untuk
itu, perlu ada perubahan ke arah yang lebih baik agar tujuan utama dari hukum
dapat tercapai. Tidak ada lagi kecurangan maupun kejahatan dalam penegakan
hukum. Tidak ada lagi oknum yang menyalahgunakan kekuasaan, materi, maupun
tali kekeluargaan demi membela kejahatan dan memerangi kebenaran. Selain itu
juga, tidak ada lagi rakyat yang tertindas dan merasakan ketidakadilan di Negara
sendiri. Harapan ini tentunya sangat dicita-citakan oleh rakyat Indonesia dalam
penegakan hukum demi mensejahterakan bangsa ini.
Nim : 06021281520089
Tugas Menulis I (Essai)
Kondisi Hukum Negara ini
Hukum seharusnya menjadi tempat berlindung bagi rakyat dari segala
macam kecurangan maupun kejahatan. Oleh karena itu, hukum berperan penting
bagi kesejahteraan suatu Negara. Di Indonesia, hukum diatur dalam UndangUndang Dasar 1945. Segala bentuk kejahatan maupun sanksinya tertera jelas di
dalam pasal-pasal UUD 1945. Namun pertanyaannya, apakah penerapannya
sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945?
Menurut P. Borst, hukum merupakan keseluruhan peraturan bagi perbuatan
manusia di dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana pelaksanaannya bisa
dipaksakan dengan tujuan mendapatkan keadilan. Sependapat dengan itu, R.
Soerso mengatakan hukum adalah sebuah himpunan peraturan yang dibuat oleh
pihak yang berwenang dengan tujuan untuk mengatur tata tertib kehidupan
bermasyarakat yang memiliki ciri perintah dan larangan yang sifatnya memaksa
dengan menjatuhkan sanksi-sanksi hukuman bagi pelanggarnya. Maka dapat
disimpulkan bahwa hukum adalah peraturan yang mengatur tata tertib kehidupan
bermasyarakat yang bersifat memaksa untuk mencapai keadilan.
Dari definisi hukum, dapat digaris bawahi bahwa tujuan utama hukum
yaitu untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya. Keadilan itu dapat dicapai
apabila penerapan atau pelaksanaannya sesuai dengan UUD 1945. Namun
kenyataannya, masih banyak terdapat kesalahan yang terang-terangan sengaja
dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum-oknum inilah yang
mempermainkan hukum dengan membela orang yang bersalah dan memutar
balikan fakta yang sebenarnya. Kecurangan ini dapat dilakukan oleh siapa saja
bahkan orang yang memiliki peran penting dalam penegakan hukum pun bisa saja
melakukannya.
Keadaan hukum di Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme seakan tak ada habisnya. Selain itu masalah
narkoba dan kejahatan seksual juga sangat marak di Negara ini. Kurang jeranya
para pelanggar akan sanksi yang mereka terima membuat kejahatan maupun
kecurangan semakin banyak terjadi.
Banyak faktor yang mempengaruhi lemahnya hukum di Indonesia.
Pertama, Masih banyaknya oknum yang menyalahgunakan kekuasaan atau
jabatan. Semakin tinggi jabatan seseorang maka akan semakin besar pula daerah
kekuasaannya khususnya yang memiliki jabatan penting dalam pemerintahan.
Resiko terjadi kecurangan bisa saja terjadi. Contohnya, banyak kasus korupsi
dikalangan para pejabat di Indonesia yang mengakibatkan kerugian bagi Negara.
Namun kasus ini terkadang lamban ditangani akibat adanya penyalahgunaan
jabatan.
Kedua, kegiatan transaksi suap-menyuap masih sering terjadi. Transaksi
ini banyak terjadi pada penegakan hukum di Indonesia. Banyak oknum
pemerintah tertangkap melakukan transaksi suap terhadap hakim dalam operasi
tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Ketiga, faktor kekeluargaan atau kekerabatan juga dapat menjadi masalah
dalam penegakan hukum. Di Indonesia, kebanyakan orang masih mengutamakan
keluarga dibandingkan yang orang lain. Namun dalam penegakan hukum,
mementingkan keluarga atau orang terdekat semestinya tidak diberlakukan,
karena tujuan utama hukum adalah mendapatkan keadilan tanpa memandang
siapapun.
Umumnya ketiga faktor diatas banyak terjadi pada penegakan hukum di
Indonesia. Itulah yang membuat hukum di Negara ini semakin terpuruk. Untuk
itu, perlu ada perubahan ke arah yang lebih baik agar tujuan utama dari hukum
dapat tercapai. Tidak ada lagi kecurangan maupun kejahatan dalam penegakan
hukum. Tidak ada lagi oknum yang menyalahgunakan kekuasaan, materi, maupun
tali kekeluargaan demi membela kejahatan dan memerangi kebenaran. Selain itu
juga, tidak ada lagi rakyat yang tertindas dan merasakan ketidakadilan di Negara
sendiri. Harapan ini tentunya sangat dicita-citakan oleh rakyat Indonesia dalam
penegakan hukum demi mensejahterakan bangsa ini.