Perbedaan Efektivitas Berkumur Minyak Kelapa menggunakan Metode Oil Pulling dengan Chlorhexidine 0,12% terhadap Gingivitis pada Mahasiswa FKG USU

Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Periodonsia
Tahun 2016

Jayuthralega Gurumurothy
Perbedaan Efektivitas Berkumur Minyak Kelapa menggunakan Metode Oil Pulling
dengan Chlorhexidine 0,12% terhadap Gingivitis pada Mahasiswa FKG USU.
xi + 46 halaman
Gingivitis merupakan suatu inflamasi yang terjadi pada gingiva biasanya
disebabkan oleh akumulasi plak. Secara klinis, gingivitis ditandai dengan adanya
perubahan warna, perubahan bentuk, dan perubahan konsistensi atau kekenyalan,
perubahan tekstur, perdarahan pada probing dan pembentukan poket gingiva.
Aplikasi obat kumur Chlorhexidine digunakan untuk mencegah timbulnya plak dan
karies karena Chlorhexidine memiliki kemampuan bakterisid dan bakteriostatik
terhadap bakteri rongga mulut. Namun, Chlorhexidine tidak dapat digunakan untuk
jangka waktu yang lama karena memiliki banyak efek samping. Oil pulling adalah
suatu cara yang disebutkan dalam Arhashastra Charaka Samhita dan Sushratha dan
merupakan prosedur yang direkomendasikan secara luas dalam Ayurveda. Proses ini
disebut sebagai Kavala Gandoosha / Kavala Graha di dalam Ayurveda yaitu
berkumur menggunakan minyak. Metode oil pulling mempunyai banyak manfaat
dalam peningkatan kesehatan gigi dan sistemik. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis

perbedaan

efektivitas

berkumur

dengan

metode

oil

pulling

menggunakan minyak kelapa dibandingkan dengan Chlorhexidine 0,12 % terhadap
gingivitis pada mahasiswa FKG USU. Jenis penelitian yang dilakukan adalah pretestposttest with control group design yaitu dengan melakukan pengukuran atau
observasi sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok Perlakuan 1 dan kelompok
Perlakuan 2 yang dilakukan selama 10 hari. Sebanyak 60 subjek penelitian dipilih

dari mahasiswa/i FKG USU dengan teknik simple random sampling sesuai dengan

Universitas Sumatera Utara

kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
Perlakuan 1, berkumur dengan sesendok minyak kelapa dan kelompok Perlakuan 2,
berkumur dengan 15ml Chlorhexidine 0,12%. Pemeriksaan skor indeks plak, indeks
gingiva, IPPD dan OHIS dilakukan pada hari ke-0 dan ke-10. Analisis data dilakukan
menggunakan uji t berpasangan dan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik pada kelompok
Perlakuan 1 sesudah berkumur dengan metode oil pulling menggunakan minyak
kelapa dan kelompok Perlakuan 2 sesudah berkumur Chlorhexidine 0,12% terhadap
penurunan skor indeks plak, indeks gingiva, IPPD dan OHIS. Kesimpulannya,
berkumur dengan minyak kelapa menggunakan metode oil pulling lebih efektif dari
berkumur dengan Chlorhexidine 0,12% dalam penurunan skor indeks plak, indeks
gingiva, IPPD dan OHIS.
Kata kunci : gingivitis, oil pulling, Chlorhexidine 0,12%, indeks plak, indeks gingiva,
IPPD, OHIS
Daftar rujukan: 36 (2004-2016)


Universitas Sumatera Utara

Faculty of Dentistry
Department of Periodontology
Year 2016
Jayuthralega Gurumurothy
The Effect of Oil Pulling Method Using Coconut Oil Compared to Chlorhexidine
0,12% towards Gingivitis on Dental Student’s of USU.
xi + 46 pages
Gingivitis is inflammation of the gingival tissue usually caused by the
accumulation of plaque. Clinical gingivitis manifests are change in colour, size,
consistency, tendency to bleed when probed and the development of gingival pocket.
The application of Chlorhexidine is to eliminate the formation of plaque and caries
because Chlorhexidine has bactericidal and bacteriostatic ability towards the oral
bacteria. Chlorhexidine could not be used for a longer period of time because it has
many side effects. Oil pulling is a method mentioned in Arhashastra Charaka Samhita
and Sushratha and it is a procedure which is widely recommended in Ayurveda. This
process is mentioned as Kavala Gandoosha / Kavala Graha in Ayurveda which means
swishing using oil. Oil pulling method has many benefits in increasing the oral and
systemic health. The aim of this study is to analyze the difference of effectiveness of

swishing with the oil pulling method using coconut oil compared to Chlorhexidine
0,12% towards gingivitis on dental student’s of USU. The design of this research is
pre-posttest with control group design performing measurements or observations
before and after experiment in group 1 and group 2 for 10 days. A total of 60 subjects
were chosen among the dental students with simple random sampling technique
based on the inclusion and exclusion criteria, and then divided into two groups which
is the group 1 with subjects swishing with one tablespoon of coconut oil and group 2
with subjects gargling with 15ml of Chlorhexidine 0,12%. The measument of the
scores of plaque index, gingival index, modified papillary bleeding index and
simplified oral hygiene index were done on 0 day and the 10th day. The data was

Universitas Sumatera Utara

analyzed using the t paired and t unpaired test. The results of this study shows that
there is a statistically significant relationship between group 1 after swishing with oil
pulling method using coconut oil and group 2 after gargling with Chlorhexidine
0,12% in the reduction of the scores of plaque index, gingival index, modified
papillary bleeding index and simplified oral hygiene index. In conclusion, oil pulling
method using coconut oil is more effective than Chlorhexidine 0,12 % in the
reduction of the scores of plaque index, gingival index, modified papillary bleeding

index and simplified oral hygiene index.
Keywords: gingivitis, oil pulling, Chlorhexidine 0,12%, plaque index, gingival index,
modified papillary bleeding index, simplified oral hygiene index
Reference: 36 (2004-2016)

Universitas Sumatera Utara