Tinjauan Yuridis Hukum Udara Internasional Dalam Kasus Jatuhnya Pesawat Tempur Rusia Akibat Penembakan Turki

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum internasional adalah hukum atau peraturan yang berlaku diluar
dari wilayah suatu negara. Secara umum, hukum internasional diartikan sebagai
himpunan dari peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat serta
mengatur hubungan antara negara-negara dan subjek-subjek hukum lainnya dalam
kehidupan masyarakat internasional. Definisi dari hukum internasional yang
diberikan oleh pakar-pakar hukum terkenal di masa lalu terbatas pada negara
sebagai satu-satunya pelaku hukum dan tidak memasukkan subjek hukum
internasional lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada paruh ke-2 abad XX, meningkatnya hubungan kerja sama dan
ketergantungan satu sama lain negara-negara, menhjamurnya negara-negara baru
dalam jumlah nyang banyak sebagai akibat dekolonisasi, munculnya organisasi–
organisasi internasional dalam jumlah yang banyak dan mencakup berbagai
bidang, menyebabkan ruang lingkup hukum internasional menjadi lebih luas.
Meskipun bermunculan berbagai subjek hukum internasional, negara masih tetap
memainkan peranan utama mengingat dampak kedaulatan yang dimilikinya
terhadap keseluruhan sistem hukum internasional. Negara bukan saja merupakan

subjek utama, tetapi juga merupakan pemeran hukum internasional yang paling
penting dalam menciptakan hukum internasional sendiri.

1
Universitas Sumatera Utara

Negara-negara sebagai subjek hukum internasional memiliki kedudukan
yang setara baik yang satu dengan yang lain di mata hukum internasional dan
tiap-tiap negara mempunyai hak untuk menegakkan yurisdiksi atau hukum
nasionalnya atas dan hanya di dalam wilayahnya sendiri. Yurisdiksi dari suatu
negara dimulai dan berakhir berdasarkan wilayahnya sendiri. Dikarenakan hal
tersebut, wilayah dari suatu negara sangat penting bagi negara tersebut. Wilayah
negara merupakan salah satu unsur penting berdirinya suatu negara sesuai dengan
yang tertulis di dalam Konvensi Montevideo 1933. Di dalam hukum internasional,
dikenal ada 3 ruang atau wilayah dari suatu negara, yakni wilayah darat, perairan
dan udara.
Wilayah udara suatu negara merupakan ruang udara diatas wilayah daratan
dan, bila negara tersebut juga memilik wilayah laut, maka wilayah udara tersebut
juga merupakan ruang udara yang ada diatas laut teritorial negara tersebut.
Perbatasan ruang udara antara satu negara dengan negara yang lain merupakan

garis lurus atau vertikal yang ditarik ke atas dari perbatasan wilayah darat dan laut
teritorial antara masing-masing negara tersebut. Namun, hingga sekarang belum
ada ketentuan yuridis yang mengatur tentang seberapa jauh ukurannya garis
tersebut dapat ditarik. Tidak ada satu pun perjanjian internasional yang
menegaskan perbatasan berapa jauh tinggi ruang udara suatu negara itu secara
pasti untuk dapat memisahkan ruang udara suatu negara dengan ruang angkasa,
dimana berbeda dengan ruang udara, ruang angkasa tidak dapat dimiliki oleh
negara manapun.
Berdasarkan prinsip atau asas teritorial yang dikenal di dalam hukum
internasional, suatu negara berhak untuk mengatur bangsa dan benda-benda yang

Universitas Sumatera Utara

berada di dalam wilayahnya. Dalam hal ini, tidak hanya di dalam wilayah darat
maupun perairan saja, tetapi termasuk juga di wilayah udara dari suatu negara,
dimana apabila ada suatu pesawat udara yang terbang melintasi wilayah udara
suatu negara, maka pesawat udara tersebut harus terlebih dahulu mendapatkan izin
dari negara yang wilayah udaranya dilintasi tersebut. Dalam penerbangannya,
pesawat udara tersebut juga harus mematuhi hukum yang berlaku serta mengikuti
jalur penerbangan yang ditentukan oleh negara yang wilayah udaranya dilintasi

oleh pesawat udara tersebut.
Di dalam hukum internasional, dijumpai pengaturan-pengaturan mengenai
wilayah udara beserta benda-benda udara yang kemudian dikenal sebagai hukum
udara internasional. Belum ada kesepakatan yang baku secara internasional
mengenai pengertian hukum udara atau air law. Istilah-istilah yang digunakan
dalam hukum internasional berbeda-beda, terkadang digunakan istilah hukum
udara atau air law, hukum penerbangan atau aviation law, hukum navigasi udara
atau air navigation law, hukum transportasi udara atau air trasnportation law,
hukum penerbangan atau aerial law, serta hukum aeronautika penerbangan atau
aeronautical law. Istilah-istilah tersebut digunakan saling bergantian tanpa

membedakan satu dengan yang lain.
Hukum udara internasional yang mengatur mengenai ruang udara beserta
benda-benda udara mengakui juga akan kedaulatan suatu negara akan ruang
udaranya. Hal ini dijumpai di dalam pengaturan Pasal 1 Konvensi Chicago 1944,
dimana dikatakan bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan penuh dan
eskslusif atas wilayah udaranya.

Universitas Sumatera Utara


Arti dari kedaulatan yang penuh menegaskan pengertian bahwa suatu
negara yang memiliki semua hak atas ruang udaranya, sedangkan kedaulatan
bersifat “exclusive” memberikan pengertian bahwa suatu negara adalah
merupakan satu-satunya penguasa dari wilayah udara diatas wilayah negaranya
dan bukan negara lain. Perwujudan dari prinsip bahwa suatu negara memiliki
kedaulatan yang penuh dan eklusif atas ruang udara di atasnya adalah dimana
negara tersebut memiliki hak-hak untuk melakukan hal-hal yang dianggap perlu
untuk dilakukan demi kepentingan negara yang bersangkutan dan juga melindungi
wilayah udaranya tersebut.
Di dalam dunia internasional sering terjadi pelanggaran-pelanggaran
terhadap batas teritorial suatu negara, baik itu wilayah darat, perairan maupun
udara. Dalam hal ini penulis berfokus pada pelanggaran-pelanggaran yang terjadi
terhadap wilayah udara suatu negara. Pelanggaran-pelanggaran tersebut dilakukan
oleh benda-benda udara, baik oleh helikopter maupun oleh pesawat udara.
Pelanggaran terhadap batas teritorial sangat rawan terjadi. Akhir-akhir ini
misalnya, Rusia yang ikut serta dalam konflik yang tengah terjadi di Suriah,
negara tetangga dari Turki, sering melanggar wilayah atau ruang udara dari Turki.
Dalam pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Rusia tersebut, jelas terjadinya
pelanggaran terhadap batas wilayah udara Turki yang menyebabkan gangguan
terhadap kedaulatan Turki atas wilayah udaranya, sehingga pada akhirnya terjadi

penembakan terhadap pesawat tempur Rusia yang dilakukan oleh pesawat Turki
sebagai akibat pelanggaran yang dilakukan oleh pesawat tempur Rusia tersebut
terhadap wilayah udara Turki. Maka dengan berdasarkan pada

pembahasan

diatas, maka penulis ingin lebih mengetahui mengenai pengaturan atau tinjauan

Universitas Sumatera Utara

secara yuridis dari hukum udara internasional terhadap penembakan yang
dilakukan oleh Turki terhadap pesawat tempur Rusia yang melakukan
pelanggaran terhadap wilayah udaranya dan selanjutnya memilih judul skripsi:
“TINJAUAN YURIDIS HUKUM UDARA INTERNASIONAL DALAM
KASUS

JATUHNYA

PESAWAT


TEMPUR

RUSIA

AKIBAT

PENEMBAKAN TURKI.”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dibahas diatas, maka berikut ini dirumuskan
beberapa hal yang akan dijadikan sebagai permasalahan, yaitu:
1. Bagaimanakah hukum udara internasional menurut Konvensi Chicago
1944?
2. Bagaimanakah kedudukan wilayah negara menurut hukum internasional?
3. Bagaimanakah tinjauan yuridis hukum udara internasional dalam kasus
jatuhnya pesawat tempur Rusia akibat penembakan Turki?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan daripada penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui halhal dibawah ini:
1. Untuk mengetahui tentang hukum udara internasional menurut Konvensi

Chicago 1944.
2. Untuk

mengetahui

kedudukan

wilayah

negara

menurut

hukum

internasional.

Universitas Sumatera Utara

3. Untuk mengetahui tinjauan yuridis hukum udara internasional dalam kasus

jatuhnya pesawat tempur Rusia akibat penembakan Turki.

D. Manfaat Penulisan
Selain tujuan yang telah disebutkan diatas, berikut beberapa manfaat yang
diharapkan dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Skripsi ini diharapkan dapat menjadi suatu sumbangan bagi perkembangan
ilmu hukum pada umumnya dan hukum internasional pada khususnya.
Selain itu skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi
mengenai penembakan terhadap penembakan pesawat tempur Rusia yang
dilakukan oleh Turki dari segi perspektif yang dapat dipahami dengan
mudah oleh pembaca.
2. Secara Praktis
Skripsi ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi pihak-pihak
yang ingin mengkaji lebih dalam tentang penembakan pesawat tempur
Rusia yang dilakukan oleh Turki, dimana penulis sendiri merasa bahwa
tulisan tentang kajian hukum tentang

kasus tersebut masih sangatlah


minim karena itu diharapkan hadirnya skripsi ini bisa menjadi sedikit
bantuan untuk memuaskan keingintahuan pembaca mengenai kasus
penembakan terhadap pesawat tempur Rusia oleh Turki tersebut.

Universitas Sumatera Utara

E. Metode Penelitian
Dalam melakukan pembahasan penulis melakukan penelitian dengan
metode penelitian sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif dan
normatif dengan melakukan studi kepustakaan atau library research.
Selain itu penulis juga melakukan penelitian terhadap bahan dari media
massa

maupun

yang

berasal


dari

situs-situs

internet

dengan

menghubungkannya pada ketentuan yuridis atau hukum yang berlaku yang
terkandung di dalam pengaturan hukum udara internasional.
2. Bahan Penelitian
Materi tulisan ini diambil dari data-data yang terdiri atas:
a. Bahan primer, yaitu:
Berbagai peraturan hukum udara internasional yang berlaku yang
mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan kasus jatuhnya
pesawat tempur Rusia akibat penemabakan Turki yang akan dibahas
dalam tulisan ini.
b. Bahan sekunder, yaitu:
Bahan-bahan yang memuat tentang bahan primer dan dapat digunakan

untuk menganalisis dan memahami bahan primer tersebut. Semua
tulisan yang memuat kajian tentang pengaturan tentang negara,
wilayah suatu negara, serta kedaulatan suatu negara atas wilayah
negaranya berdasarkan hukum internasional serta informasi mengenai
kasus penembakan pesawat tempur Rusia yang dilakukan oleh Turki,

Universitas Sumatera Utara

pendapat para pakar hukum yang dituliskan dalam bentuk artikel dan
juga bahan-bahan dari internet yang berkaitan dengan pembahasan
masalah dalam tulisan ini. Serta kamus bahasa Indonesia dan Inggris
yang berfungsi untuk membantu penulis dalam mencari makna kata
yang agak sulit serta sebagai alat untuk mengalih-bahasakan artikelartikel yang ditulis dalam bahasa asing agar dapat diterjemahkan dan
lebih mudah untuk dipahami.

F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
Bab I : PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang pemilihan judul oleh penulis, dimana penulis
menguraikan sedikit tentang hukum udara internasional, juga tentang pentingnya
keberadaan kedaulatan negara terhadap ruang udaranya, sehubungan dengan itu
juga adanya pelanggaran wilayah udara yang dilakukan oleh benda udara asing,
atau tepatnya pesawat udara asing. Diikuti dengan pembahasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM UDARA INTERNASIONAL
MENURUT KONVENSI CHICAGO 1944
Bab ini akan menguraikan lebih jauh tentang perkembangan hukum udara
internasional sebagai dampak dari kemajuan teknologi dan penemuan-penemuan
serta peristiwa-peruistiwa penting seperti peperangan yang mengakibatkan
pembentukan hukum udara internasional. Bab ini akan membahas juga
pengaturan-pengaturan hukum udara internasional yang ditemukan dalam

Universitas Sumatera Utara

konvensi-konvensi internasional yang dibuat sepanjang sejarah. Bab ini
membahas terutama mengenai berbagai pengaturan hukum udara internasional
yang bersifat privat, seperti mengenai ganti kerugian yang diatur dalam konvensikonvensi hukum udara internasional. Dalam bab ini juga akan diuraikan mengenai
pengaturan-pengaturan yang terdapat di dalam Konvensi Paris 1919 dan Konvensi
Chicago 1944 sebagai instrumen hukum udara internasional yang diterima dan
digunakan secara umum oleh masyarakat internasional.
Bab III : KEDUDUKAN WILAYAH NEGARA BERDASARKAN HUKUM
INTERNASIONAL
Dalam bab ini kita akan dibahas tentang kandungan hukum internasional
mengenai suatu negara sebagai salah satu subjeknya. Akan dibahas juga
bagaimana yurisdiksi dan kedaulatan suatu negara berdasarkan hukum
internasional yang akan dilanjutkan dengan pengaturan perbatasan dan wilayah
negara menurut hukum internasional. Akan dijabarkan juga fungsi dan pengertian
dari perbatasan dan wilayah negara beserta penjelasan-penjelasan mengenai
perbatasan wilayah suatu negara berdasarkan hukum internasional. Di dalam bab
ini akan dijelaskan juga mengenai kedudukan negara dan wilayah dari suatu
negara berdasarkan pada hukum internasional.
Bab IV : TINJAUAN YURIDIS HUKUM UDARA INTERNASIONAL DALAM
KASUS JATUHNYA PESAWAT TEMPUR RUSIA AKIBAT PENEMBAKAN
TURKI
Bab ini berisikan tentang berbagai pelanggaran-pelanggaran yang pernah
terjadi di dalam catatan sejarah yang merupakan pelanggaran-pelanggaran
wilayah udara di dalam dunia internasional. Kemudian akan dibahas juga

Universitas Sumatera Utara

mengenai kronologi kasus penembakan pesawat tempur Rusia oleh Turki yang
menunjukkan adanya pelanggaran terhadap wilayah udara Turki yang dilakukan
oleh Rusia dan pada akhirnya akan dibahas mengenai tinjauan yuridis hukum
udara internasional terhadap kasus jatuhnya pesawat tempur Rusia akibat
penembakan Turki.
Bab V : PENUTUP
Bab penutup ini berisikan tentang kesimpulan dari segala permasalahan
yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya. Selain kesimpulan pada bab ini juga
terdapat saran yang diutarakan oleh penulis sebagai buah pikir pada saat
melakukan pembahasan pada permasalah yang dibahas pada tulisan ini.

Universitas Sumatera Utara