T0__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain dan Aplikasi Umur Produk di PT. Unza Vitalis Salatiga T0 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dalam sebuah perusahaan manufaktur biasanya mereka akan memberikan
tanggal produksi (manufactured date) dan tanggal kadaluarsa (expired date)
dalam produk yang mereka produksi, begitu juga dengan PT. Unza Vitalis. Akan
tetapi sistem pemberian tanggalnya sedikit berbeda dengan perusahaan
manufaktur lainnya. Yaitu dengan menggunakan kode batch. Dimana dalam satu
paket kode batch terdapat identitas umur produk, meliputi tahun produksi, bulan
produksi dan berapa kali produk tersebut diproduksi. Atas dasar kode batch
tersebut, dapat diketahui umur produknya. Maka dari itu, penulis mencoba
mengembangkan program pengidentifikasi umur produk yang dapat mengetahui
masa produk tanpa harus memilahnya satu demi satu. Selain untuk memisahkan
kelompok produk menjadi tiga golongan yaitu: produk yang masih bagus (good),
produk yang hampir kadaluarsa(almost expired), dan produk yang sudah
kadaluarsa (expired), program ini juga dapat memberikan laporan mengenai hasil
rekap dari ketiga golongan tersebut. Sehingga laporan yang dihasilkan sudah siap
untuk dicetak.
5.2
Saran
Dilihat dari banyaknya produk yang diretur oleh distributor, terutama
produk yang berlabel mix, perusahaan perlu lebih memperhatikan tentang
penggolongan dengan label tersebut. Karena pada dasarnya produk yang berlabel
mix tidak dapat diidentifikasi masa umurnya, dan perusahaan baru mengetahuinya
setelah produk yang didistribusikan diretur oleh distributor. Jelas hal tersebut
merugikan perusahaan.
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dalam sebuah perusahaan manufaktur biasanya mereka akan memberikan
tanggal produksi (manufactured date) dan tanggal kadaluarsa (expired date)
dalam produk yang mereka produksi, begitu juga dengan PT. Unza Vitalis. Akan
tetapi sistem pemberian tanggalnya sedikit berbeda dengan perusahaan
manufaktur lainnya. Yaitu dengan menggunakan kode batch. Dimana dalam satu
paket kode batch terdapat identitas umur produk, meliputi tahun produksi, bulan
produksi dan berapa kali produk tersebut diproduksi. Atas dasar kode batch
tersebut, dapat diketahui umur produknya. Maka dari itu, penulis mencoba
mengembangkan program pengidentifikasi umur produk yang dapat mengetahui
masa produk tanpa harus memilahnya satu demi satu. Selain untuk memisahkan
kelompok produk menjadi tiga golongan yaitu: produk yang masih bagus (good),
produk yang hampir kadaluarsa(almost expired), dan produk yang sudah
kadaluarsa (expired), program ini juga dapat memberikan laporan mengenai hasil
rekap dari ketiga golongan tersebut. Sehingga laporan yang dihasilkan sudah siap
untuk dicetak.
5.2
Saran
Dilihat dari banyaknya produk yang diretur oleh distributor, terutama
produk yang berlabel mix, perusahaan perlu lebih memperhatikan tentang
penggolongan dengan label tersebut. Karena pada dasarnya produk yang berlabel
mix tidak dapat diidentifikasi masa umurnya, dan perusahaan baru mengetahuinya
setelah produk yang didistribusikan diretur oleh distributor. Jelas hal tersebut
merugikan perusahaan.