Struktur Komunitas Amfibi di Kawasan Ekowisata Lau Bertu Desa Rumah Galuh Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat Sumatera Utara

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

Keterangan:
Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat

sumber: (http://www.google.com/earth/)

Lampiran 2. Data spesies dan jumlah Amfibi yang Ditemukan Pada Lokasi Penelitian
a.

Lokasi 1

No

Spesies

Plot sampling
1


2

3

4

5

6

7

8

9

10

11


12

13

14

15

16

17

18

19

20

jumlah


Plot yang
ditempati

1.

Bufo asper

2

2

3

4

-

1

-


2

-

-

3

5

-

2

-

7

-


2

6

-

39

12

2.

Bufo divergens

-

1

1


-

-

-

-

2

1

2

-

-

1


-

1

-

-

-

-

-

9

7

3.


Bufo juxtasper

-

-

-

-

-

-

-

-

1


-

-

-

1

2

-

-

-

-

-


-

4

3

4.

Leptophryne borbonica

1

-

-

1

-


-

-

-

-

-

-

-

3

-

-

-

-

1

2

-

8

5

5.

Fejervarya limnocaris

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

2

-

-

-

-

-

3

2

6.

Limnonectes blythii

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

2

2

7.

Limnonectes kuhlii

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

1

1

1

-

-

-

-

-

-

5

5

8.

Limnonectes macrodon

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

9.

Megophrys nasuta

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

1

1

10.

Huia sumatrana

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

11

Rana chalconata

1

-

-

-

-

1

-

-

2

-

-

-

-

1

-

2

4

-

3

2

16

8

12.

Rana debussy

4

3

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

8

3

13.

Rana hosii

4

3

2

7

4

-

-

6

4

-

4

5

9

-

5

8

7

-

10

8

87

15

32

b.

Lokasi 2

No

Spesies

Plot sampling
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

jumlah

Plot yang
ditempati

1.

Bufo asper

3

-

1

2

1

-

1

-

1

2

-

1

1

-

-

-

1

-

2

-

16

11

2.

Bufo divergens

1

-

-

-

-

-

-

1

-

1

-

-

-

-

-

1

-

-

1

-

5

5

3.

Bufo juxtasper

-

-

-

-

1

-

-

-

-

2

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

2

4.

Leptophryne borbonica

1

1

-

1

-

-

-

1

-

-

-

-

-

2

1

-

-

2

-

-

9

7

5.

Fejervarya limnocaris

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

1

2

2

6.

Limnonectes blythii

1

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

-

2

-

-

1

7

5

7.

Limnonectes kuhlii

-

-

-

1

-

-

-

-

-

1

1

2

-

-

-

-

-

-

-

-

5

4

8.

Leptobrachium hendricksoni

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

9.

Micohyla berdmorei

-

-

-

-

-

-

1

1

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

3

10.

Rana chalconata

2

2

3

-

2

6

5

-

-

3

4

2

-

5

5

3

3

6

-

4

55

15

11

Rana hosii

-

-

5

5

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

2

-

1

-

1

1

16

7

12.

Rana nigrovittata

-

-

1

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

1

-

-

1

-

-

-

5

5

33

Lampiran 3. Data Faktor Fisik Kimia pada Lokasi Penelitian
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Parameter
Suhu Udara (0C)
Suhu Air (0C)
Suhu Tanah (0C)
Kelembaban Udara (%)
pH Air
pH Tanah
Kecepatan Arus (M/S)

Lokasi 1
23
22
22,5
96
7,6
5,8
1,23

Lokasi 2
24,2
22,5
23
89
6,8
6,6
0.013

34

Lampiran 4. Deskripsi Spesies Amfibi yang ditemukan
1. Famili Bufonidae

Bufo asper Gravenhorst, 1829 ( Phrynoidis aspera)

Deskripsi : kodok berukuran sedang 4-7 cm, bertubuh besar, kepala lebar, dan
ujung moncong tumpul. Kelenjar paratoid terlihat jelas dan umumnya berbentuk
lonjong. Bagian belakang biasanya terdapat bintik-bintik hitam. Ujung jari sedikit
melebar. Jari belakang memiliki selaput renang hingga ke ujung. Tekstur kulit
sangat kasar berbintil-bintil. Warna tubuh coklat tua sampai kehitaman.
Habitat : terdapat di sepanjang aliran tepi sungai .
Penyebaran : Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia (Sumatera, Jawa
Kalimantan, dan Sulawesi).
Status : Least Concern (LC)

35

Bufo divergens Peter, 1871 (Ingerophrynus divergens)

Deskripsi : kodok berukuran kecil dan gemuk 3-5 cm. Terdapat sepasang lipatan
garis lipatan memanjang antara mata. Kelenjar paratoid berbentuk memanjang dan
meruncing ke belakang diikuti sebaris bintil-bintil kecil. Jari tidak memiliki
selaput renang. Tekstur kulit kasar dan berbintil. Tubuh berwarna coklat keabuabuan.
Habitat : hidup di hutan primer, sekunder hingga daerah terganggu.
Penyebaran : Thailand, Semenanjung Malaysia, Myanmar, Kamboja, Singapura
dan Indonesia ( Sumatera, Jawa dan Kalimantan).
Status : Least Concern (LC)

36

Bufo juxtasper Inger, 1964 (Phrynoidis juxtaspera )

Deskripsi : kodok berukuran besar 6- 12 cm. Badan lebar dengan tekstur kulit
kasar berbintil. Kelenjar paratoid memanjang dari mata ke belakang. Pada bagian
ujung jari melebar. Jari belakang berselaput hingga ke ujung. Tubuh berwarna
coklat hingga kelabu tua.
Habitat : dapat hidup di berbagai tipe habitat hingga ketinggian 1.600 m.
Penyebaran : Malaysia, Sumatera dan Kalimantan
Status : Least Concern (LC)

37

Leptophryne borbonica Tschudi, 1838

Deskripsi : kodok berukuran kecil dan kurus 2-5 cm, berkaki panjang dan
bermuncung pendek. Kelenjar paratoid tidak jelas. Pada bagian pertengahan
dorsal terdapat tanda berbentuk jam pasir. Selaput renang tidak sampai ke ujung
pada jari ketiga dan kelima. Tekstur kulit berbintik kasar terutama pada bagian sisi
tubuh. Tubuh berwarna coklat keabuan. Paha berwarna kemerahan.
Habitat : terdapat di daerah yang basah, lebih banyak di daun atau rerumputan .
Penyebaran : Thailand, Malaysia dan Indonesia (Sumatera, Jawa dan
Kalimantan).
Status : Least Concern (LC)

38

2. Famili Dicroglossidae

Fejervarya limnocaris Gravenhorst, 1829

Deskripsi : katak berukuran sedang 6-8 cm. Ujung jari depan tumpul dan tidak
melebar. Ujung jari belakang runcing dengan selaput setengah tepat pada ruas
terakhir. Tekstur kulit berkerut dan memiliki benjolan. warna kehijauan atau
seperti lumpur dengan bercak lebih gelap. Pada bagian tengah dorsal biasanya
terdapat jalur memanjang dengan warna lebih cerah.
Habitat : terdapat di rerumputan dan daerah terganggu.
Penyebaran : India, Brunei Darussalam, Jepang, China, Myanmar, Kamboja,
Laos, Malaysia, Thailand, Filipina, Pakistan, Hongkong, Singapura, Sri Langka,
Vietnam dan Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi).
Status : Least Concern (LC)

39

Limnonectes blythii Boulenger, 1920

Deskripsi : katak berukuran besar 8-14 cm dengan moncong tajam, kaki belakang
panjang dan berotot. Terdapat bintil halus seperti huruf “W” pada punggung.
Timpanum terlihat jelas. Lipatan supratimpanik terlihat jelas. Jari kaki berselaput
penuh dengan ujung jari sedikit melebar. Tekstur kulit halus pada permukaan
tubuh. Berwarna kecoklatan sampai kelabu.
Habitat : terdapat di hutan primer maupun sekunder
Penyebaran : Thailand, Semenanjung Malaysia, Vietnam, Laos, Kamboja dan
Indonesia (Sumatera , Kalimantan, Pulau Anambas dan Pulau Natuna)
Status : Near Threatened (NT)

40

Limnonectes kuhlii Tschudi, 1833

Deskripsi : katak berukuran besar 6-9,5 cm, kepala lebar dan kaki

berotot.

Timpanun tidak terlihat jelas. Memiliki lipatan supratimpanik. Kaki belakang
memilliki selaput penuh hingga ke ujung. Ujung jari sedikit melebar. Tekstur kulit
keriput dengan bintil-bintil berbentuk bintang pada permukaan tubuh. Berwarna
coklat dengan corak kehitaman.
Habitat : ditemukan di air yang tenang
Penyebaran : Semenanjung Malaysia, Cina dan Indonesia (Sumatera, Jawa, dan
Kalimantan).
Status: Least Concern (LC)

41

Limnonectes macrodon Dumeril & Bibron, 1841

Deskripsi : Katak berukuran besar 8-11 cm dengan kepala yang besar. Timpanum
terlihat jelas, terdapat garis dari moncong hingga kloaka. Kaki belakang
berselaput hingga penuh dengan ujung jari yang melebar. Tubuh bagian dorsal
terdapat bercak-bercak berwarna coklat.
Habitat : hidup di hutan primer dan sekunder
Penyebaran : Semenanjung Malaysia dan Indonesia (Sumatera, Kalimantan dan
Natuna Besar)
Status : Vulnerable (VU)

42

3. Famili Megophrydae

Leptobrachium hendricksoni Taylor, 1962

Deskripsi : katak berukuran sedang 7 cm dengan kepala besar, mata besar dan
melotot. Lipatan supratimpanik sampai ke pangkal kaki depan. Kaki pendek dan
hampir seluruh jari kaki tanpa selaput. Tekstur kulit halus berwarna coklat sampai
kemerahan. Iris mata berwarna merah.
Habitat : ditemukan di tanah atau serasah pada sungai dengan arus sungai lambat
Penyebaran : Semenanjung Malaysia, Thailand dan Indonesia (Sumatera dan
Kalimantan).
Status : Least Concern (LC)

43

4. Famili Microhylidae

Microhyla berdmorei Blyth, 1855

Deskripsi : katak berukuran kecil dan gemuk 2-3,5 cm, moncong membulat dan
kaki belakang panjang. Timpanum tidak kelihatan. Jari belakang melebar kecuali
jari keempat. Kaki belakang berselaput pada bagian dasar. Tekstur kulit halus
berwarna coklat terang sampai keabuan. Memiliki motif coklat gelap dibagian
antara mata dengan garis coklat gelap ke arah bawah bagian sisi tubuh.
Habitat : ditemukan pada genangan air tenang atau sungai berarus lambat.
Penyebaran : Semenanjung Malaysia dan Indonesia
Status : Least Concern (LC)

44

5. Famili Ranidae

Huia sumatrana Yang, 1991

Deskripsi : katak berukuran sedang, kaki ramping dan panjang. Jari kaki depan
dan belakang dengan melebar dengan lekuk sirkum marginal. Tekstur kulit halus,
berwarna coklat dengan bintik-bintik marmer.
Habitat : ditemukan di sekitar sungai berarus deras, jernih dan berbatu-batu.
Penyebaran : Sumatera
Status : Least Concern (LC)

45

Rana chalconata Boulenger, 1887 (Hylarana chalconata )

Deskripsi : katak berukuran kecil sampai sedang 3,5 – 5 cm. Timpanum jelas
kelihatan. Kaki panjang dan ramping. Jari belakang berselaput renang penuh
sampai ujung. Ujung jari melebar. Memiliki lipatan dorsolateral. Tekstur kulit
halus, berwarna kehijauan.
Habitat : dapat ditemukan di hutan, di kebun yang teduh bahkan habitat
terganggu.
Penyebaran : Thailand, Malaysia dan Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Jawa
dan Sulawesi.
Status : Least Concern (LC)

46

Rana debussy Van Kampen, 1909 (Hylarana debussy)

Deskripsi : katak berukuran sedang 4-6 cm, kepala panjang dan lebar, moncong
membulat. Piringan kaki depan dan belakang kecil tapi jelas. Jari kaki belakang
berselaput pada bagian dasar. Tekstur kulit berbintil-bintil halus berwarna coklat
gelap sampai hitam pada bagian dorsal, putih keabuan pada bagian ventral.
Memiliki lipatan dorsolateral terputus berwarna kekuningan.
Habitat : ditemukan di pinggiran sungai pada hutan dataran rendah.
Penyebaran : Sumatera
Status : Least Concern (LC)

47

Rana hosii Boulenger, 1891 (Odorrana hosii)

Deskripsi : katak berukuran sedang 3-10 cm dengan tubuh ramping. Memiliki
lipatan dorsolateral. Timpanum jelas terlihat. Ujung jari melebar dengan piringan
sendi jari yang besar dan jelas. Jari kaki belakang berselaput sampai ujung.
Tekstur kulit halus dengan warna kehijauan sampai kecoklatan.
Habitat : ditemukan pada perairan jernih, hinggap di atas bebatuan atau pohon
kecil
Penyebaran : Thailand, Malaysia, dan Indonesia (Sumatera, Jawa dan
Kalimantan).
Status : Least Concern (LC)

48

Rana nigrovittata Blyth, 1856 (Hylarana nigrovittata )

Deskripsi : berukuran kecil atau sedang 4,5-6 cm. Timpanum jelas terlihat. Kaki
depan dan belakang berbelang-belang. Ujung jari melebar. Tekstur kulit halus
berwarna coklat muda pada bagian dorsal dan warna coklat tua pada bagian sisi
tubuh.
Habitat : terdapat di perairan dengan arus lambat, berudu hidup di perairan
tenang. Kadang-kadang terdapat di dekat pemukiman
Penyebaran : Kamboja, Cina, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar,
Thailand, dan Vietnam.
Status : Least Concern (LC)

49

Lampiran 5. Foto Kerja
a. Foto Lapangan

Mencari Amfibi
b. Pengukuran Faktor Fisik Kimia

Pengukuran Morfometri