PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 KABUPATEN PAMEKASAN - Repository UNIKAMA

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI
AKTIVITAS SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3
KABUPATEN PAMEKASAN
Tiwuk Sutanti
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana,
Universitas Kanjuruhan Malang
pasca_ips@unikama.ac.id
ABSTRAK
This research related to Implementation of instruction based students’ activities and Students’ learning
Motivation toward students’ learning achievementt of Ninth Grade Students State Junior High School 3
Pamekasan regency . The students’ learning achievementt is influenced by Implementation of instruction
based students’ activities. Additionally it is influenced by Students’ learning Motivation. Good and
regularly Implementation of instruction based students’ activities brings a positive effect on the students’
learning achievement and a high learning motivation in teaching will increase the students achievement.
The purpose of this research is (1) to describe Implementation of instruction based students’ activities
toward students’ learning achievement. (2) to describe the significant influence of the Students’ learning
Motivation toward students’ learning achievement . (3) to describe the significant influence of
Implementation of instruction based students’ activities and Students’ learning Motivation simultaniously

toward students’ learning achievement.
The design of this research is descriptive quantitative. The subject of the research is Ninth Grade
Students of State Junior High School 3 Pamekasan. The data collecting technique is by giving some
questionnaires. Data analyzing technique used patial and multi-regression computerized SPSS 17.00
program for windows.
The Result and the discussion as follows: a) There is a significant influence on the Implementation of
instruction based students’ activities (X 1) toward students’ learning achievement is about 0,312. b) There
is a significant influence on the Students’ learning Motivation (X 2) toward students’ learning achievement
is about 0,062 by the significanct level 0,000, on t-account, that means smaller than 0,05. It can be
concluded that X1 and X2 are very significant. c) There is a significant influence on the Implementation
of instruction based students’ activities and Students’ learning Motivation simultaneously toward
students’ learning achievement is about 17,617 by the significanct level 0,000, on F-account, that means
smaller than 0,05. It can be concluded that X1 and X2 are very significant toward Y.

PENDAHULUAN
Pembangunan
pendidikan
pemerataan

dilakukan


pembaharuan

di

bidang

secara

mengarah

kepada

berkesinambungan.

kesempatan

terencana,

pendidikan


terarah
Dari

dan

tantangan

pendidikan,

perubahan tersebut di atas, peningkatan

peningkatan mutu serta relevansi dan

mutu pendidikan di masa-masa yang

efisiensi manajemen pendidikan untuk

akan datang sangatlah membutuhkan


menghadapi tantangan dunia sesuai

perhatian utamanya tuntutan sumber

dengan tuntutan perubahan kehidupan

daya

lokal, nasional, dan global maka perlu

berkualitas untuk menghadapi tantangan

manusia

yang

handal

dan


1

Repository Pendidikan IPS
menuju

kemajuan

dalam

rangka

persaingan global.
Sampai
pendidikan
Idonesia

adalah

ketrampilan,


kesenian,

dan

mengarang (Depdiknas. 2000;8).

saat
yang

raga,

ini

persoalan

Salah

bangsa

mengoptimalkan


dialami

upaya

mutu

untuk

pendidikan

mutu

disekolah adalah dengan cara perbaikan

pendidikan pad setiap jenjang dan

pembelajaran. Berbagai konsep dan

satuan


khususnya

wawasan baru tentang pembelajaran

pendidikan dasar. Berbagai upaya untuk

disekolah telah muncul dan berkembang

meningkatkan mutu pendidikan telah

seiring pesatnya ilmu pengetahuan dan

dillakukan, mulai dari pelatihan untuk

teknologi. “Guru sebagai pendidik yang

meningkatkan mutu pendidikan telah

menduduki


dan terus dilakukan, perbaikan sarana

pengembangan sumber daya manusia,

dan

dituntut

pendidikan,

prasarana

peningkatan
Namun

rendahnya

satu


dengan

manajamen

indikator

pendidikan

sampai
ke

belum

sekolah.
arah

mutu

menunjukan


pengoptimalan yang signifikan.

posisi
untuk

perkembangan
dalam

strategis
terus

mengikuti

konsep-konsep

dunia

(Suryosubroto,
(20010:38)

dalam

baru

pendidikan”

2009).
Inti

Djamarah

dari

kegiatan

Sejalan dengan itu dalam konteks

pembelajaran tidak lain adalah kegiatan

pendidikan pengertian mutu mencakup

peerta didik dalam mencapai suatu

input, proses, dan output pendidikan,

pembelajaran.

dimana input mencakup kepala sekolah,

pembelajaran di susun untuk mencapai

guru, konselor, karyawan dan peserta

suatu

didik, sedangkan proses pendidikan

pembelajaran

merupakan berubahnya sesuatu menjadi

pendekatan, model, metode dan teknik

suatu yang lain. Serta output sekolah

pembelajaran. Uno Hamzah (2008:45)

adalah prestasi sekolah yang dihasilkan

Strategi pembelajarn merupakan hal

dari proses prilaku sekolah, khususnya

yang perlu diperhatikan guru dalam

prestasi peserta didik yang terlihat

proses pembelajaran. Pembelajaran IPS

antara

bertujuan

lain

pada:

(1)

hasil

tes

Sedangkan

tujuan

tertentu.

Strategi

didalamnya

mencakup

untuk:

kemampuan akademik berupa nilai

konsep-konsep

ulangan umum, UAS, UN, UMPTN, (2)

geografi,

prestasi di bidang yang lain seperti olah

kewarganegaraan,
psikologis;

strategi

(1)
dasar

ekonomi,
(2)

mengajarkan
sosiologi,
sejarah,

dan

pedagogis,

dan

mengembangkan
2

Repository Pendidikan IPS
kemampuan berfikir kritis dan kreatif,

Kondisi pembelajaran IPS di Indonesia

inkuiri,

dewasa

memecahkan

masalah,

dan

ini

lebih

diwarnai

oleh

ketrampilan social; (3) membangun

pendekatan yang menekankan pada

komitmen dan kesadaran terhadap nilai-

model pembelajaran konvensional yang

nilai

(4)

lebih banyak diwarnai dengan ceramah,

social

dan

kemanusiaan;

meningkatkan

kemampuan

bekerja

sehingga kurang mampu merangsan

sama

berkompetisi

dalam

siswa untuk terlibat secara aktif dalam

dan

masyarakat yang majemuk, baik secara

proses

belajar

mengajar

(Suwarna,

nasional maupun global. (BSNP, 2011).

2007: 146). Suasana belajar seperti ini

Pembelajaran IPS sebagai salah

semakin menjauhkan peran IPS dalam

satu program pendidikan yang membina

upaya mempersiapkan warga negara

dan menyiapkan peserta didik sebagai

yang baik dan mampu bermasyarakat.

warga

Negara

yang

baik

memasyarakat

diharapkan

mengantisipasi

berbagai

dan

mampu
perubahan

Pembelajaran IPS khususnya
pada

jenjang

sekolah

menengah

pertama, masih menunjukan indikasi

yang terjadi di masyarakat sehingga

bahwa

siswa mempunyai bekal pengetahuan

dikembangkan oleh guru cenderung

dan

kehidupan

bersifat guru sentris sehingga siswa

bermayarakat. Guru di tuntut untuk

hanya menjadi obyek pembelajaran.

mengikuti dan mengantisipasi berbagai

Kondisi pembelajaran seperti di atas

perubahan

tersebut,

jelas tidak mendorong pengembangan

sehingga program pembelajaran yang

potensi diri siswa dalam pembelajaran,

dilakukannya dapat membantu siswa

sehingga prestasi belajar yang dicapai

dalam mempersiapkan dirinya sebagai

oleh siswa juga tidak optimal, karena

warga masyarakat dan warga negara

guru hanya mencekoki pikiran siswa

untuk memecahkan berbagai persoalan

dengan konsep-konsep materi pelajaran

yang dihadapi dalam kehidupan sehari-

yang bersifat hafalan saja, kemudian

hari. Guru harus cermat memilh model

dalam melakukan evaluasi juga hanya

pembelajaran dan merancang program

mengevaluasi materi yang diberikannya.

serta strategi pembelajaran, sehingga

Pembelajaran seperti itu nampaknya

pembelajaran

tidak

ketrampilan

dalam

masyarakat

yang

dilakukannya

pola

pembelajaran

mampu

menjadi pembelajaran yang menarik,

mendorong

actual, dan fungsional bagi siswa.

mengaktualisasikan

menunjang
siswa
potensi

yang

dan
untuk
dirinya
3

Repository Pendidikan IPS
secara optimal. Suasaana belajar yang

siswa

demikian mendorong lahirnya pola

Pamekasan Kabupaten Pamekasan.

interaksi yang searah yaitu hanya dari

kelas
Tujuan

IX

SMP

Negeri

penelitian

ini

3

adalah

guru ke siswa saja, sehingga akan

sebagai berikut: Untuk mengetahui

mematikan kreativitas dan menghambat

apakah

pengembangan potensi diri siswa.

berorientasi

Berdasarkan

identifikasi

penerapan

pengaruh

pembelajaran

aktivitas
yang

mempunyai

signifikan

terhadap

permasalahan tersebut, diuji cobakan

prestasi belajar siswa kelas IX SMP

pembelajaran

Negeri

siswa.

berorientasi

Untuk

aktivitas

3

Pamekasan

Kabupaten

mengembangkan

Pamekasan. Untuk mengetahui apakah

kemampuan yang dimiliki oleh siswa

motivasi belajar mempunyai pengaruh

dalam mata pelajaran IPS melalui

yang

pembelajaran

belajar sisa kelas IX.A SMP Negeri 3

berorientasi

aktivitas

signifikan terhadap prestasi

siswa dapat mengikuti pembelajaran

Pamekasan

menyenangkan

Untuk mengetahui secara bersama-sama

dan

kondusif

serta

Kabupaten

prestasi belajar mata pelajaran IPS yang

apakah

capai siswa akan optimal. Rumusan

berorientasi aktivitas siswa dan motivasi

Masalah adalah sebagai berikut: Apakah

belajar

penerapan

signifikan

pembelajaran

berorientasi

penerapan

Pamekasan.

mempunyai

pembelajaran
pengaruh

terhadap

prestasi

yang
belajar

aktivitas siswa mempunyai pengaruh

siswa kelas IX.A SMP Negeri 3

yang signifikan terhadap prestasi belajar

Pamekasan Kabupaten Pamekasan

siswa

kelas

Pamekasan

IX

SMP

Kabupaten

Negeri

3

Pamekasan.

Apakah motivasi belajar mempunyai
pengaruh

yang

Penelitian

ini

menggunakan

terhadap

desain Kausal Korelasi Sejajar, karena

prestasi belajar sisa kelas IX SMP

penelitian ini untuk menentukan tingkat

Negeri

Kabupaten

hubungan variabel – variabel yang

Secara

bersama-sama

berbeda dalam populasi ( Subana , 2005

penerapan

pembelajaran

: 36 ) Dilihat dari tingkat eksplanasi ini

berorientasi aktivitas siswa dan motivasi

termasuk penelitian asosiatif, dengan

belajar

yang

bentuk variabel kasual ( Sugiyono, 2000

belajar

: 6 ). Penelitian asosiatif merupakan

3

Pamekasan.
apakah

signifikan

METODE PENELITIAN

Pamekasan

mempunyai

signifikan

terhadap

pengaruh
prestasi

penelitian

yang

bertujuan

untuk
4

Repository Pendidikan IPS
megetahui kasual antara dua variabel

maka prosedur pengambilan sampel

atau lebih (Sugiyono, 2000: 11) Tingkat

dilakukakan dengan cara mengambil

eksplanasi dengan hubungan kasual

25% dari jumlah siswa setiap kelas

serta jenis data kuantitatif akan dianalisa

tekhnik

dengan regresi ganda menggunakan

sampling. Berikut rincian siswa kelas

program SPSS versi 17.00.

IX SMP Negeri 3 Pamekasan

proporsional

randhom

Populasi dan Sampel
Yang di maksud popilasi adalah

Teknik Pengumpulan Data

keseluruhan subjek yang akan dijadikan

Kegiatan

pengumpulan

data

obyek penelitian. Menurut Arikunto

dalam penelitan, merupakan kegiatan

(2008:

yang penting, karena seorang peneliti

108).

“Populasi

adalah

keseluruhan obyek penelitian”. Dalam

mengumpulkan

penelitian ini populasi adalah seluruh

harus berdasarkan data yang terkumpul.

siswa

3

Seorang peneliti hendaknya mempunyai

Kabupaten Pamekasan TahunPelajaran

kehlian tersendiri dalam mengumpulkan

2015-2016 berjumlah 177 siswa, yang

data, semakin kurangnya pengalaman

terdiri dari 5 kelas.

tentang pengumpulan data, semakin

kelas

Prosedur

IX

SMP

Negeri

pengambilan

sampel

hasil

penelitiannya

condong (bias) data yang terkumpul.

menurut Arikunto, (2002:112) adalah

Jika

sebagai berikut: “Jika subyek yang

kesalahan, maka data yang diberikan

diteliti kurang dari 100 lebih baik

oleh responden dan kesimpulannya

diambil

menjadi salah.

sehingga

semua

sebagai

penelitiannya

sampel,
merupakan

peneliti

melaksanakan

Ketetapan

sedikit

penggunaan

penelitian populasi. Selanjutnya jika

pengumpulan data, sangat ditentukan

jumlah subjek lebih dari 100 maka di

oleh jenis data yang akan dikumpulkan.

ambil 10%-15% atau 20%-25% atau

Membicarakan

lebih”. Berdasarkan pendapat diatas

terlepas dari variabel, setiap variabel

penulis berusaha mengambil sampel

dipergunakannya teknik pengumpulan

penelitian 25%dari populasi berjumlah

data yang relevan dengan sifat-sifat

177 siswa, sehingga sampel penelitian

variabel yang diteliti. Berkaitan dengan

ini berjumlah

45 siswa. Agar setiap

hal tersebut, ada beberapa metode yang

anggota populasi memperoleh hak yang

digunakan untuk mendapatkan data.

sama untuk menjadi anggota sampel,

Menurut

masalah

Walgito

data

(1993:540).

tidak

“ada
5

Repository Pendidikan IPS
beberapa metode yang digunakan untuk

b1, b2 = Koefisien Regresi Parsial

mendapatkan data, antara lain observasi,
kuesioner atau angket, interview, test

HASIL DAN PEMBAHASAN

dan case study”. Guna memperoleh data

Penerapan pembelajaran berorientasi

yang diharapkan yaitu data tentang

aktivitas siswa (X1).

penerapan

pembelajaran

aktivitas

siswa

berorientasi

digunakan

metode

Berdasarkan
Program

SPSS

memperoleh

lampiran

1

tentang

motivasi

instrumen

penelitian yang diolah menggunakan

kuesioner atau angket, sedangkan untuk
data

data
Versi

dengan

18.00

pada

jumlah

item

beljar dan prestasi belajar menggunakan

sebanyak 16 butir pertanyaan dan skor

metode dokumentasi.

maximal per item 5 dari masing-masing

Uji Hipotesis

item. Maka skor tertinggi variabel X1

Di dalam pengujian hipotisis ini,

adalah 18 x 5 = 80 dan hasil

uji penelitian dengan menggunakan dua

perhitungan tersebut, maka ditetapkan

variabel predictor, maka hipotesisnya

kelas

menggunakan analisis regresi ganda dua

frekuensi setiap kelas dan sekaligus

predictor, dengan persamaan sebagai

dapat di tafsirkan criteria dari variabel

berikut:

X1.

Untuk

pengaruh

yang

menguji

hipotesis,

Bila

untuk

menetapkan

dilakukan

konversi

secara

berdasarkan skala lima, di peroleh data

bersama-sama antara kedua variabel

diperoleh data bahwa X1 menunjukkan

bebas,

dan

kreteria

sebesar

55,56%

termasuk

lingkungan keluarga terhadap variabel

kategori

efektif,

31,11%

termasuk

terikat prestasi belajar dilakukan dengan

sangat efektif, dan 11,11% menyatakan

analisa

sedang

cara

signifikan

interval

mengajar

regresi

guru

ganda

dengan

persamaan:

sedangkan

menyatakan

Y = a + b1 x 1 +b2 – X2

disimpulkan

(Sudjana; 2001; 163)

pembelajaran

tidak

2,22%

yang

efektif.

Dapat

bahwa
berorientasi

penerapan
aktivitas

Keterangan:

siswa, menurut 45 Siswa kelas IX SMP

Y

Negeri

X1

= Prestasi Belajar

3

Pamekasan

Kabupaten

= Pembelajaran Berbasis Aktivitas

Pamekasan adalah efektif (55,56%).

Siswa

Motivasi belajar (X2)

X2

= Motivasi belajar

a

= Konstanta

Berdasarkan data lampiran 2, dari
jumlah item 20 butir ,skor maksimal per
6

Repository Pendidikan IPS
item 5, maka skor tertinggi adalah 20 x

Pengujian Hipotesis Penelitian

5 = 100. Dari hasil perhitungan tersebut,

Proses pengujian hipotesis untuk

maka ditetapkan kelas interval untuk

setiap hipotesis penelitian yang di

menetapkan frekuensi masing-masing

lakukan, semuanya didasarkan pada

kelas dan sekaligus dapat ditafsirkan

upaya

kreteria dari variabel X2 di peroleh data

hubungan antara variabel bebas dengan

data bahwa X2 menunjukkan kreteria

variabel terikat dengan menggunakan

sebesar 48,89% termasuk kategori kuat,

program SPSS 18 for windows

42,22% termasuk kategori sangat kuat

Pengujian Hipotesis 1

dan 6,67% dalam kategori sedang,

untuk

Terdapat

menjawab

pengaruh

sementara 2,22% masuk katagori tidak

signifikan

antara

kuat.

pembelajaran

berorientasi

Dapat

disimpulkan

bahwa

adanya

yang
penerapan
aktivitas

motivasi belajar, menurut 45 Siswa

siswa terhadap prestasi belajar siswa

kelas IX SMP Negeri 3 Pamekasan

kelas IX SMP Negeri 3 Pamekasan

Kabupaten Pamekasan adalah pada

Kabupaten

kategori kuat.

korelasi variabel X1 terhadap Y (tabel

Prestasi belajar siswa (Y)

4.5) adalah 0,668 dengan probabilitas

Berdasarkan data lampiran 3, dari
jumlah

46

siswa

skor

maksimal

Pamekasan”.

Koefisien

(p) 0,000 < 0,05, menunjukkan variabel
penerapan

pembelajaran

berorientasi

perolehannya adalah 100 dari hasil

aktivitas siswa (X1) dengan Prestasi

perhitungan tersebut, maka ditetapkan

belajar siswa kelas IX SMP Negeri 3

kelas

menetapakan

Pamekasan Kabupaten Pamekasan (Y)

frekuensi masing-masing kelas dan

mempunyai tingkat pengaruh yang kuat

sekaligus dapat ditafsirkan kriteria dari

dan sangat signifikan. Berikut adalah

variabel Y di peroleh data data bahwa

tabel hasil analisis korelasi vaiabel X1

vareabel

X2 terhadap Y.

sebesar

interval

Y

untuk

menunjukkan

51,11%

termasuk

kriteria
kategori

Untuk menguji taraf signifikan

tinggi dan 48,89% kategori sangat

variabel

tinggi

bahwa

berorientasi aktivitas siswa terhadap

prestasi belajar Siswa kelas IX SMP

Prestasi belajar siswa kelas IX SMP

Negeri

Negeri

Dapat
3

Pamekasan

disimpulkan

Pamekasan
sebanyak

Kabupaten
46

penerapan

3

Pamekasan

pembelajaran

Kabupaten

siswa

Pamekasan, di peroleh nilai t hitung

mempunyai Prestasi belajar yang tinggi.

sebesar 4,145 dan probabilitas 0,000 <
7

Repository Pendidikan IPS
0,05 . maka Ho di tolak dan Hi di

Untuk menguji taraf signifikan

terima. dapat di simpulkan terdapat

variabel motivasi belajar (X2) terhadap

pengaruh

yang

Prestasi belajar siswa kelas IX SMP

penerapan

pembelajaran

signifikan

antara

berorientasi

Negeri

3

Pamekasan

Kabupaten

aktivitas siswa terhadap Prestasi belajar

Pamekasan, di lakukan dengan uji

Siswa

3

regresi linier. Dari tabel 4.6 di peroleh

Pamekasan Kabupaten Pamekasan di

nilai t hitung sebesar 0,884 dan

peroleh nilai konstanta α sebesar 57,458

probabilitas 0,000 < 0,05 . maka Ho di

dan koefisien standard α

tolak dan Ha di terima. dapat di

kelas

IX

SMP

Negeri

X1 sebesar

4,145, maka persamaan garis regresinya

simpulkan

terdapat

sebagai berikut : Ŷ = 57,458 + 0,312 X1

signifikan

antara

artinya setiap penambahan satu satuan

terhadap Prestasi belajar Siswa kelas IX

nilai

SMP Negeri 3 Pamekasan Kabupaten

penerapan

pembelajaran

berorientasi aktivitas siswa (X1), akan

pengaruh
motivasi

yang
belajar

Pamekasan.

terjadi peningkatan Prestasi belajar

Dari tabel 4.6 di peroleh nilai

sebesar nilai koefisien regresi linier

konstanta

variabel

pembelajaran

koefisien standard α X2 sebesar 0,062,

siswa

maka

penerapan

berorientasi

aktivitas

yaitu

α

sebesar

persamaan

57,458

garis

dan

regresinya

sebesar 0,312 poin setiap kenaikan 1.

sebagai berikut : Ŷ = 57,458 + 0,062 X2

Pengujian Hipotesis 2

artinya setiap penambahan satu satuan

Hipotesis
“tidak

(Ho)

terdapat

signifikan

antara

dua

pengaruh
motivasi

berbunyi

nilai motivasi belajar (X2), akan terjadi

yang

peningkatan Prestasi belajar sebesar

belajar

nilai koefisien regresi linier variabel

terhadap Prestasi belajar siswa kelas IX

motivasi belajar yaitu 0,62.

SMP Negeri 3 Pamekasan Kabupaten

Pengujian Hipotesis 3

Pamekasan. Koefisien korelasi variabel

Terdapat

pengaruh

yang

X2 terhadap Y (tabel 4.6) adalah -0,484

signifikan

antara

dengan probabilitas (p) 0,000 < 0,05,

pembelajaran

berorientasi

menunjukkan variabel (X2) dengan

siswa dan motivasi belajar terhadap

Prestasi belajar siswa kelas IX SMP

prestasi belajar siswa kelas IX SMP

Negeri

Negeri

3

Pamekasan

Kabupaten

3

Pamekasan

penerapan
aktivitas

Kabupaten

Pamekasan (Y) mempunyai tingkat

Pamekasan”. Dari hasil uji linier regresi

hubungan kuat dan sangat signifikan .

linier ganda (tabel 4.7) di peroleh nilai F
8

Repository Pendidikan IPS
hitung sebesar 17,617 dan probabilias

sumbangan

0,000 < 0,05, maka Ho di tolak dan Hi

variabel yaitu: X1 terhadap Y sebesar

di terima. dapat di simpulakan terhadap

85% dan untuk X2 terhadap Y sebesar

pengaruh

yang

94%.

penerapan

pembelajaran

signifikan

antara

berorientasi

efektif

masing-masing

Pembahasan Hasil Penelitian

aktivitas siswa dan motivasi belajar

Pengaruh penerapan pembelajaran

terhadap Prestasi belajar Siswa kelas IX

berorientasi aktivitas siswa terhadap

SMP Negeri 3 Pamekasan Kabupaten

Prestasi belajar

Pamekasan di peroleh nilai konstanta α

Hasil uji hipotesis menunjukkan

sebesar 57,,458 dan koefisien standard α

bahwa

X1 sebesar 0,312, α X2 sebesar 0,062

signifikan

antara

maka

pembelajaran

berorientasi

persamaan

garis

regresinya

terdapat

pengaruh

yang

penerapan
aktivitas

sebagai berikut : Ŷ = 57,458 + 0,312

siswa terhadap Prestasi belajar Siswa

X1+

setiap

kelas IX SMP Negeri 3 Pamekasan

penambahan satu satuan nilai penerapan

Kabupaten Pamekasan. Hal ini dapat di

pembelajaran

aktivitas

tunjukkan dengan nilai t hitung sebesar

siswa (X1) dan motivasi belajar (X2),

4,145 dan probabilitas 0,000 < 0,05

terjadi peningkatan Prestasi belajar

sehingga Ho di tolak dan Hi di terima.

siswa

3

dengan demikian untuk mencapai hasil

Pamekasan”

yang memuaskan dalam Prestasi belajar,

0,062

kelas

Pamekasan

X2

artinya

berorientasi

IX

SMP

Kabupaten

Negeri

sebesar nilai koefisien regresi linier

seorang

masing-masing variabel bebas yaitu

penerapan

sebesar 0,312 dan 0,062.

aktivitas siswa dengan baik.

Koefisien determinasi (R²) di

guru

harus

melaksanakan

pembelajaran

berorientasi

Temuan tersebut mendukung teori

peroleh sebesar 0,456, artinya +45,6%

bahwa

perubahan nilai Prestasi belajar siswa

perkembangan

kelas IX SMP Negeri 3 Pamekasan

pendekatan pembelajaran sebagaimana

Kabupaten Pamekasan disebabkan oleh

pendapat

perubahan yang terjadi pada penerapan

berorientasi aktivitas siswa dapat di

pembelajaran

pandang

berorientasi

aktivitas

salah

satu

perubahan

pendidikan

Sanjaya,
sebagai

suatu

dan

adalah

Pembelajaran
pendekatan

siswa dan motivasi belajar sedangkan

dalam pembelajaran yang menekankan

sisanya 54,4% di sebabkan oleh variabel

pada aktivitas siswa secara optimal

lain di luar penelitian ini besarnya

untuk memperoleh hasil belajar berupa
9

Repository Pendidikan IPS
perpaduan antara aspek kognitif, afektif,

kognitif,

dan

secara

psikomotorik

secara

seimbang

(Wina Sanjaya, 2006:137)
Senada

juga

afektif,
seimbang

dan

psikomotorik

(Wina

Sanjaya,

2006:137)
diungkapkan

Sedangkan

tujuannya

adalah

olehTrianto (2007:129) bahwa dalam

untuk

kaitannya

mengajar

pembelajaran agar lebih bermakna”

pemakaian istilah strategi atau model di

(Wina Sanjaya, 2006:138), artinnya

maksudkan sebagai daya upaya guru

melalui PBAS siswa tidak hanya di

untuk

tuntut

dengan

belajar

menciptakan

lingkungan
terjadinya

suatu

yang
proses

system

memungkinkan
belajar

mengajar

“meningkatkan

untuk

informasi,

menguasai

tetapi

memanfatkan

kualitas

juga

informasi

sejumlah
bagaimana
itu

untuk

pengertian ini mengandung maksud

keduanya. Selanjutnya PBAS bertujuan

bahwa

strategi/metode

mengembangkan seluruh potensi yang

yang tepat dalam pembelajaran akan

dimiliki siswa. Melalui PBAS siswa

berdaya guna dan berhasil guna agar

diharapkan

tercapai tujuan pembelajaran sesuai

sikap, ketrampilan, dan kognitif semata.

dengan rencana.

Pengaruh Motivasi belajar Terhadap

penggunaan

Pembelajaran
aktivitas

siswa

berorientasi
merupakan

dapat

mengembangkan

Prestasi belajar

sistem

Hasil uji hipotesis menunjukkan

pembelajaran yang menempatkan siswa

bahwa

sebagai subyek belajar. Dengan kata

signifikan motivasi belajar terhadap

lain, “Pembelajaran di tekankan atau

Prestasi belajar Siswa kelas IX SMP

berorientasi pada aktivitas siswa” (Wina

Negeri

Sanjaya, 2006:135). Keaktifan siswa

Pamekasan. Hal ini di tunjukkan dengan

dalam proses pembelajaran diharapkan

nilai t hitung sebesar 0,884 dan

dapat merangsang dan mengembangkan

probabilitas 0,381 < 0,05 sehingga Ho

bakat yang dimilikinya.

di tolak dan Hi di terima. dengan

Pembelajaran

berorientasi

terdapat

3

demikian

pengaruh

Pamekasan

untuk

yang

Kabupaten

mencapai

Prestasi

aktivitas siswa dapat di pandang sebagai

belajar yang di harapkan maka seorang

suatu pendekatan dalam pembelajaran

guru

yang menekankan pada aktivitas siswa

arahan

secara optimal untuk memperoleh hasil

menggunakan gaya dalam belajarnya

harus
pada

senantiasa
siswa

memberikan
untuk

selalu

belajar berupa perpaduan antara aspek
10

Repository Pendidikan IPS
malalui dorongan psikis yang ada dalam

maka siswa harus memiliki motivasi

diri siswa ataupun di luar diri siswa.

belajar yang variatif. Dengan siswa

Temuan

tersebut

mendukung

yang tidak mempunyai gaya dalam

pernyataan Sardiman (2010:75) bahwa

belajarnya perlu dilakukan upaya-upaya

motivasi belajar merupakan keseluruhan

semua

cara atau taktik di dalam diri siswa yang

utamanya

menimbulkan

pendidik.

kegiatan

belajar

dan

pihak

untuk

memotivasi

sebagai

tenaga-tenaga

memberi arah pada kegiatan belajar,

Pengaruh Penerapan pembelajaran

sehingga tujuan yang di kehendaki oleh

berorientasi

subyek belajar dapat tercapai. Hal

Motivasi belajar Terhadap Prestasi

tersebut

belajar

didukung

oleh

pendapat

aktivitas

siswa

dan

Martinis (2007: 219) juga berpendapat

Pada penelitian ini ditemukan

bahwa motivasi belajar merupakan daya

bahwa Prestasi belajar siswa tentang

penggerak

psikis

dari

penerapan

seseorang

untuk

dapat

melakukan

aktivitas siswa, motivasi belajar sescara

kegiatan

belajar

dan

menambah

bersam-sama

keterampilan,

dalam

pengalaman.

diri

Senada

pembelajaran

berorientasi

mempunyai

pengaruh

yang signifikan terhadap Prestasi belajar

dengan pendapat Agus Suprijono (2009:

Siswa

163)

belajar

Pamekasan Kabupaten Pamekasan. Hal

adalah proses yang memberi semangat

ini di tunjukkan dengan nilai F hitung

belajar, arah, dan kegigihan perilaku.

sebesar 17,616 dan probabilitas 0,000 <

Artinya,

F-tabel

menjelaskan

perilaku

motivasi

yang

termotivasi

kelas

(2,543)

adalah perilaku yang penuh energi,

signifikansinya

terarah dan bertahan lama.

pemakaian

Mengingat demikian pentingnya

IX

SMP

dengan

0,05

penerapan

berorientasi

Negeri

tingkat

sehingga

jika

pembelajaran

aktivitas

siswa

peranan motivasi belajar bagi siswa

dilaksanakan

dalam belajar, maka guru, orang tua

dan tepat sasaran akan meningkatkan

siswa, keluarga dan siapapun yang

prestasi belajar siswa, sedangkan makin

terlibat
siswanya

dengan

3

sebaik-baiknya

dalam

pendidikan

siswa-

tinggi motivasi belajar siswa akan

di

harapkan

dapat

meningkatkan pula Prestasi belajarnya.

membangkitkan

dan

meningkatkan

Diketahui pula bahwa sumbangan

motivasi belajar siswa. Agar siswa dapat

efektif

penerapan

pembelajaran

mencapai prestasi belajar yang optimal,

berorientasi aktivitas siswa dan motivasi
11

Repository Pendidikan IPS
belajar secara bersam-sama terhadap

menerapkannya dalam berbagai situasi

Prestasi belajar

aplikatif.

adalah sebesar 0,456

Disamping

tersebut

ketahui bahwa Prestasi belajar

dapat

dorongan bagi siswa untuk selalu

diprediksi dari penerapan pembelajaran

mencari gaya-gaya yang sesuai dalam

berorientasi aktivitas siswa dan motivasi

belajar.

sebesar

06,2%

dari

kedua

Sedangkan

akan

cara-cara

(R-hitung) atau 45,6% maka dapat di

belajar

diatas

itu

memudarkan

yang

tidak

bisa

variabel bebas tersebut motivasi belajar

diamati, seperti kegiatan mendengarkan

mempunyai sumbangan efektif relatif

dan menyimak (2006:141). Lebih lanjut

lebih

di

dikemukan bahwa kadar pembelajaran

penerapan

berorientasi aktivitas siswa (PBAS)

aktivitas

tidak hanya ditentukan oleh aktivitas

siswa dengan sumbangan efektif sebesar

fisik semata, akan tetapi juga ditentukan

31,2%. Hal ini menunjukkan bahwa

oleh aktivitas nonfisik seperti mental,

pengaruh

pembelajaran

intelektual dan emosional. Oleh sebab

siswa

itu, sebetulnya aktif dan tidaknya siswa

rendah

yaitu

24,8

bandingkan

dengan

pembelajaran

berorientasi

penerapan

berorientasi

aktivitas

%

lebih

dominan dibandingkan motivasi belajar.
Menurut

Marpaung

(2002)

dalam

belajar

mengetahuinya

hanya

siswa

yang

secara pasti. Untuk

menegaskan bahwa dengan paradigma

mengetahui

mengajar yang dipraktekkan dalam

pembelajaran memiliki kadar PBAS

pembelajaran di sekolah, siswa tidak

yang tinggi, sedang, atau lemah, salah

mendapat

satunya

kesempatan

mengembangkan
kemampuan

ide-ide

berfikir

menemukan

untuk
kreatif,

strategis

berbagai

dan

alternatif

apakah

dapat

penerapan

dilihat

PBAS

pembelajaran.

suatu

dari

kriteria

dalam

proses

Kriteria

menggambarkan

proses

tersebut
sejauhmana

pemecahan masalah. Siswa menjadi

keterlibatan siswa dalam pembelajaran

sangat tergantung pada guru, tidak

baik dalam perencanaan pembelajaran,

terbiasa melihat alternative lain yang

proses pembelajaran maupun dalam

mungkin dapat di pakai menyelesaikan

mengevaluasi

suatu masalah secara efektif dan efisien.

Sementara Oemar Hamalik (2004: 175)

Akhirnya

saja

menjelaskan fungsi motivasi antara lain:

tanpa

mendorong timbulnya kelakuan atau

semua

siswa

rumus

menghafalkan
atau

konsep

memahami maknanya dan tidak mampu

sesuatu

hasil

perbuatan.

pembelajaran.

Perbuatan

akan
12

Repository Pendidikan IPS
terjadi

apabila

seseorang

tersebut

memiliki motivasi, sebagai pengarah,
artinya dapat menjadi jalan agar mampu

DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, 2008. Metodelogi Penelitian
Kualitatif. Jakarta: PT. Raja

menuju arah yag ingin dicapai, sebagai

Grafindo Persada.

penggerak, berfungsi sebagai mesin
bagi mobil. Besar kecilnya motivasi

Arikunto, 2002. Motivasi Belajar Untuk

akan menentuka cepat atau lambatnya

Meningkatkan Hasil Belajar.

suatu pekerjaan.

Jakarta: Balai Pustaka
Arikunto, Suharsini, 2002. Prosedur

SIMPULAN

Penelitian. Jakarta: PT. Rineka

Didasarkan pada hasil penelitian
yang

telah

dilakukan

dan

Cipta.

telah

digambarkan, maka dapat di simpulkan

BSNP, 2011. Standar Kompetensi Dan

sebagai berikut:

Kompetensi

Penerapan

pembelajaran

Menengahn

berorientasi aktivitas siswa memberi
pengaruh

yang

signifikan

3

Pamekasan

Brown,

yang

belajar

memberi

signifikan

terhadap

3

Pamekasan

Educational

Djamarah, Syaiful B, 2000.

Surabaya. Usaha Nasional.
Gitosudarmo,

Penerapan

pembelajaran

pembelajaran

secara

bersama-sama memberi pengaruh yang
signifikan terhadap Prestasi belajar
kelas

IX

SMP

Negeri

Pamekasan Kabupaten Pamekasan.

3

1987.

Interaksi

Dan

Motivasi Belajar. Jakarta: PT.

berorientasi aktivitas siswa dan motivasi
dalam

Prestasi

Belajar Dan Kompetensi Guru.

Kabupaten

Pamekasan.

siswa

1971.

Sociologi, (3 nd, ed). New

Kabupaten

Prestasi belajar siswa kelas IX SMP

belajar

BJ,

Jersey Particel hall Inc.

Motivasi

Negeri

Pertama/MTs.

Jakarta: Kemendiknas

Pamekasan.
pengaruh

Sekolah

terhadap

Prestasi belajar siswa kelas IX SMP
Negeri

Dasar

Raja Grafindo Persada.
Hadi,

Sutrisno,

1985.

Statistik

I.

Yogyakarta, Andy Offset
Margono

S.

2000.

Metodologi

Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta
13

Repository Pendidikan IPS
Poerwanto M, Ngalim, 1988. Prinsip-

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian

prinsip Dan Teknik Evaluasi

Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Pengajaran, Bandung: Remaja
Karya

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta:

Rakajoni T, 1993. Cara Belajar Siswa
Aktif Wawasan Kependidikan
Dan Pembaharuan Pendidikan

PT. Rineka Cipta.
Syah,

2007.

Pembelajaran

Strategi

(Berorientasi

Standar Proses Pendidikan).
Jakarta:

Premanda

Psikologi

Bandung:

PT.

Remaja Rosdakarya

Besar IKIP Malang.
Wina,

2002.

Pendidikan.

Guru, Pidato Pengukuhan Guru

Sanjaya,

Muhibbin,

Uno,

Hamzah

B.

2008.

Model

Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara

Media

Group.
-----------, 2008. Strategi Pembelajaran
(Berorientasi Standar Proses
Pendidikan).

Jakarta:

Premanda Media Group
Sapria, 2009. Pendidikan IPS Konsep
Dan Pembelajaran. Bandung:
PT.

Remaja

Rosdahkarya

Offset
Sudjana, Nana, 2000. Penilaian Hasil
Belajar IPS. Bandung: PT.
Remaja Rosdahkarya
Sapriya, 2009. Pendidikan IPS Konsep
Dan Pembelajaran. Bandung:
PT.

Remaja

Rosdahkarya

Offset

14

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Pengaruh Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan

1 9 103

Pengaruh strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan.

2 10 101

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII Pengaruh Aktivitas Belajar Dan Kreativitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Juwangi Boyolali.

0 3 11

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, METODE PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Pengaruh Motivasi Belajar, Metode Pembelajaran Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 3 Sawit.

0 2 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, METODE PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Pengaruh Motivasi Belajar, Metode Pembelajaran Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 3 Sawit.

0 1 8

PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA Pengaruh Kemampuan Intelektual siswa dan Motivasi Belajar siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Aj

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SENI MUSIK KELAS IX SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 1 118

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PPKN SISWA SMP NEGERI 6 AMBON TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Repository UNIKAMA

0 0 7

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 20082009

0 1 101