Carakerja Metode Analisa TPC docx
Carakerja Metode Analisa TPC
1. Campurkan 180 ml diluents dengan 20 gram sampel yang akan diuji ke dalam plastic steril, lakukan homogenisasi
dengan stomacher selama minimal 30 detik (pengenceran 10-1). Ambil 1 ml suspensi dari pengenceran sebelumnya
masukkan ke dalam tabung, campurkan ke dalamnya diluents sebanyak 9 ml, kocok hingga merata (pengenceran 102).
2. Ambil dua cawan petri steril. Pindahkan 1 ml (pengenceran 10-1) dengan pipet steril ke dalam cawan. Ambil cawan
petri steril lainnya. Pindahkan 1 ml pengenceran 10-2 dengan pipet steril lainnya.
3. Tuangkan sekitar 12 ml sampai 15 ml Plate Count Agar (44°C-47°C) ke dalam setiap cawan petri. Lama waktu
antara akhir pembuatan suspensi awal (atau pengenceran 10-1 jika produk cair) dan saat ketika media dituangkan ke
cawan petri tidak akan boleh melebihi 45 menit. Campurkan inokulum dengan media dengan memutar cawan Petri
secara hati-hati dan biarkan campuran memadat dengan meninggalkan cawan Petri berdiri pada permukaan horizontal
dingin.
4. Setelah pemadatan berakhir, apabila dicurigai bahwa produk yang diperiksa mengandung mikroorganisme dengan
koloni yang akan banyak tumbuh di permukaan medium, tuangkan 4 ml overlay medium (44°C-47°C) ke atas
permukaan media yang telah diinokulasi. Biarkan memadat.
5. Balikan cawan petri dan tempatkan dalam inkubator pada 30 ° C ± 1 ° C selama 72 jam ± 3 jam. Jangan menumpuk
cawan petri lebih dari enam cawan. Tumpukan cawan petri harus dipisahkan dari satu sama lain dan dari dinding dan
atas inkubator.
6. Setelah masa inkubasi yang ditentukan, hitung banyaknya koloni pada cawan petri menggunakan peralatan colony
counting, jika diperlukan. Periksa cawan petri di bawah cahaya terang. Pinpoint koloni harus dimasukkan dalam
hitungan. Dalam proses perhitungan, analis harus menghindari kekeliruan menghitung partikel materi tidak larut atau
mengendap di cawan petri sebagai koloni pinpoint. Periksalah benda meragukan dengan hati-hati, dengan
menggunakan perbesaran yang lebih tinggi untuk membedakan koloni dari benda asing.
7. Perhitungan koloni yang menyebar dianggap sebagai koloni tunggal. Jika kurang dari seperempat dari cawan petri
ditumbuhi oleh koloni yang menyebar, hitung koloni pada bagian yang tidak terpengaruh dari cawan petri dan hitung
jumlah yang sesuai dari seluruh cawan petri. Jika lebih dari seperempat yang ditumbuhi oleh koloni menyebar, buang
perhitungan. Jumlah maksimum total koloni untuk dihitung sebanyak 300 koloni per cawan petri.
8. Contoh cara perhitungan:
Banyaknya koloni pada cawan petri dengan pengenceran 10^1 = 168 koloni
Banyaknya koloni pada cawan petri dengan pengenceran 10^2 = 14 koloni
Masukan data hasil perhitungan ke dalam rumus N = ΣC/(V×1,1×d)
ΣC = jumlah koloni yang dihitung pada 2 cawan petri, dengan jumlah minimum per cawan 10 koloni
V = volume inokulum yang dimasukan ke dalam setiap cawan petri
D = pengenceran pertama yang dilakukan
Sehingga N= (168+14)/(1x1.1x10^-1) = 182/0.11 = 1684
Lakukan pembulatan ke atas sehingga jumlah mikroorganisme dalam produk adalah 1700 per milliliter/ per gram.
9. Setelah selesai melakukan penghitungan dan pencatatan koloni, limbah sisa dikumpulkan di satu kantung plastik
dan disterilkan di dalam autoclave 121oC selama 15 menit.
Catatan:
1. Lakukan pengecekan kembali dengan melakukan uji ulang. Apabila dalam melakukan pengujian ulang perbedaan
absolut antara dua hasil uji independen tunggal, yang diperoleh dengan menggunakan metode yang sama pada materi
tes yang identik di laboratorium yang sama oleh operator yang sama menggunakan peralatan yang sama dalam
interval waktu yang singkat, tidak boleh lebih besar dari batas pengulangan, r = 0 , 25, di log10 mikroorganisme per
mililiter (sesuai dengan 1,8 pada skala normal dalam mikroorganisme per mililiter).
2. Apabila melakukan pengecekan ulang sampel dengan bantuan laboratorium lain. Perbedaan absolut antara dua
hasil tes tunggal, diperoleh dengan menggunakan metode yang sama pada materi uji identik dalam laboratorium yang
berbeda dengan operator yang berbeda menggunakan peralatan yang berbeda, tidak boleh lebih besar dari batas
reproduktifitas, R = 0,45, di log10 mikroorganisme per mililiter (sesuai ke 2,8 pada skala normal dalam mikroorganisme
per mililiter).
3.3 Prosedur Kerja IMVIC
:Adapun prosedur kerja dalam praktikum praktikum kali ini yaitu :
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
2. Menggunakan masker.
3. Menyalakan bunsen menggunakan korek api.
4.
Memfiksasi jarum ose (needle) sampai merah, dan di dinginkan terlebih dahulu.
5. Membuka tabung yang berisi bakteri dengan jari kelingking lalu memfiksasi permukaan tabung, menusukkan
jarum ose (needle) sampai dibawah, tetapi jangan sampai mengenai dasar tabung dan menutup kembali
tabung dengan kapas.
6. Mengambil media SIM, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (needle)
sampai dibawah, tetapi jangan sampai mengenai dasar tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
7. Memfiksasi jarum ose (needle) sampai merah, dan di dinginkan lalu di simpan.
8. Memfiksasi jarum ose (loop) sampai merah, dan di dinginkan terlebih dahulu.
9. Mengambil tabung yang berisi bakteri, membuka tabung dengan jari kelingking lalu memfiksasi mulut tabung,
menusukkan jarum ose (loop) sampai dibawah, tetapi jangan sampai mengenai dasar tabung dan menutup
kembali tabung dengan kapas.
10. Mengambil media sitrat, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menggoreskan jarum ose (loop)
dari bawah keatas dengan metode zig-zag, tetapi jangan sampai merusak agar dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
11. Memfiksasi jarum ose (loop) sampai merah, lalu di dinginkan.
12. Mengambil tabung yang berisi bakteri, membuka tabung dengan jari kelingking lalu memfiksasi mulut tabung,
menggoreskan jarum ose (loop) pada sampel bakteri yang ada pada tabung dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
13. Mengambil media glukosa, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (loop),
mengocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
14. Mengambil media laktosa, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (loop),
mengocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
15. Mengambil media sukrosa, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (loop),
mengocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
16. Mengambil media manosa, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (loop),
mengocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
17. Mengambil media manitol, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (loop),
mengocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
18. Mengambil media MR, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (loop),
mengocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
19. Mengambil media VP, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose ( loop),
megocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
20. Memfiksasi jarum ose (loop) sampai merah, di dinginkan.
21. Mengambil tabung yang berisi bakteri, membuka tabung dengan jari kelingking lalu memfiksasi mulut tabung,
menggoreskan jarum ose (loop) pada sampel bakteri yang ada pada tabung dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
22. Mengambil media urea, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menggoreskan jarum ose (loop)
dari bawah keatas dengan metode zig-zag, tetapi jangan sampai merusak agar dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
23. Memfiksasi jarum ose (loop) sampai merah, di dinginkan.
24. Mengambil tabung yang berisi bakteri, membuka tabung dengan jari kelingking lalu memfiksasi mulut tabung,
menggoreskan jarum ose (loop) pada sampel bakteri yang ada pada tabung dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
25. Mengambil media acid, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menggoreskan jarum ose (loop)
dari bawah keatas dengan metode zig-zag, tetapi jangan sampai merusak agar dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
26. Memfiksasi jarum ose (loop) sampai merah, di dinginkan.
27. Mengambil tabung yang berisi bakteri, membuka tabung dengan jari kelingking lalu memfiksasi mulut tabung,
menggoreskan jarum ose (loop) bakteri yang ada pada tabungsampel dan menutup kembali tabung dengan
kapas.
28. Mengambil media KIA, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menggoreskan jarum ose ( loop)
dari bawah keatas dengan metode zig-zag, tetapi jangan sampai merusak agar dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
29. Memfiksasi jarum ose (loop) sampai merah.
30. Mensterilkan tangan menggunakan handsprayer.
31. Memberikan label nama disetiap tabung, kemudian memasukkan sampel medium ke dalam inkubator selama
24 jam dengan suhu 34 .
32. Mengamati koloni bakteri yang terbentuk pada masing-masing medium setelah di inkubasikan.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
3.3 Cara kerja UJI MPN
3.3.1 Uji penduga
1. Disiapkan Alat dan Bahan.
2. Disiapkan 5 tabung reaksi setiap seri pengenceran yang di pilih.
3. Dimasukan 5 ml sampel air minum pada setiap tabung reaksi seri pengenceran 10.
4. Dimasukan 0,5 ml sampel pada seri pengenceran 1 .
5. Dimasukan 0,5 ml sampel pada larutan NaCl 4,5 ml .
6. Dimasukan 0,5 ml campuran NaCl tadi pada setiap tabung reaksi seri pengenceran 10-1.
7. Dimasukan 0,5 ml larutan NaCl 4,5 ml yang telah dilarutkan sampel pada larutan NaCl 4,5 ml
untuk pengenceran 10-2.
42.
8. Dimasukan campuran NaCl 4,5 ml tadi pada setiap seri tabung reaksi pengenceran 10-2.
43.
9. Diinkubasi dalam suhu 350C selama 24 jam dan sebelumnya diberi label pada setiap
pengenceran yang dilakukan.
44.
10. Diamati perubahan pada tabung reaksi.
45.
11. Dihitung jumlah bakteri yang terdapat pada sampel.
46.
3.3.2 Uji penegas
47.
48.
1.
2.
Disiapkan alat dan bahan.
Dipijarkan jarum ose dan dimasukan ke dalam tabung reaksi pada uji penduga pada
pengenceran 10.
49.
3. Dimasukan jarum ose pada yang elah dimasukan ke dalam pengenceran 10 ke dalam media
BGLBB.
50.
4.
Dipijarkan lagi jarum ose dan di ulangi perlakuan yang sama hingga ke lima tabung reaksi
setiap seri pengenceran yang di lakukan.
51.
5. Diberi label pada setiap seri tabung reaksi pengenceran yang dilakukan.
52.
6. Diinkubasi pada suhu 350C selama 24 jam.
53.
7. Diamati gas yang terbentuk pada tabung durham.
54.
8. Dihitung jumlah bakteri yang terdapat pada sampel.
55.
3.3.3 Uji pelengkap
56.
1. Disiapkan alat dan bahan.
57.
2. Dipijarkan jarum ose pada lampu bunsen.
58.
3. Dimasukan jarum ose pada tabung reaksi pengenceran ke 10.
59.
4. Digoresakan jarum ose yang telah di masukan padapengenceran 1o pada media EMBA yang
terdapat pada cawan petri dan di gunakan pada kolom yang tersedia hingga ke lima seri tabung pengnceran
10.
60.
5. Dipijarkan lagi jarum osedan di lakukanperlakuan yang sama hingga ke lima tabung reaksi
setiap seri pengenceran yang di lakukan.
61.
6. Diberi label.
62.
7. Diinkubasi pada suhu 350C selama 24 jam.
63.
8. Diamati setiap cawan petri yang terdapat bakteri E.coli.
64.
9. Dihitung jumlah bakteri yang terdapat pada sampel.
1. Campurkan 180 ml diluents dengan 20 gram sampel yang akan diuji ke dalam plastic steril, lakukan homogenisasi
dengan stomacher selama minimal 30 detik (pengenceran 10-1). Ambil 1 ml suspensi dari pengenceran sebelumnya
masukkan ke dalam tabung, campurkan ke dalamnya diluents sebanyak 9 ml, kocok hingga merata (pengenceran 102).
2. Ambil dua cawan petri steril. Pindahkan 1 ml (pengenceran 10-1) dengan pipet steril ke dalam cawan. Ambil cawan
petri steril lainnya. Pindahkan 1 ml pengenceran 10-2 dengan pipet steril lainnya.
3. Tuangkan sekitar 12 ml sampai 15 ml Plate Count Agar (44°C-47°C) ke dalam setiap cawan petri. Lama waktu
antara akhir pembuatan suspensi awal (atau pengenceran 10-1 jika produk cair) dan saat ketika media dituangkan ke
cawan petri tidak akan boleh melebihi 45 menit. Campurkan inokulum dengan media dengan memutar cawan Petri
secara hati-hati dan biarkan campuran memadat dengan meninggalkan cawan Petri berdiri pada permukaan horizontal
dingin.
4. Setelah pemadatan berakhir, apabila dicurigai bahwa produk yang diperiksa mengandung mikroorganisme dengan
koloni yang akan banyak tumbuh di permukaan medium, tuangkan 4 ml overlay medium (44°C-47°C) ke atas
permukaan media yang telah diinokulasi. Biarkan memadat.
5. Balikan cawan petri dan tempatkan dalam inkubator pada 30 ° C ± 1 ° C selama 72 jam ± 3 jam. Jangan menumpuk
cawan petri lebih dari enam cawan. Tumpukan cawan petri harus dipisahkan dari satu sama lain dan dari dinding dan
atas inkubator.
6. Setelah masa inkubasi yang ditentukan, hitung banyaknya koloni pada cawan petri menggunakan peralatan colony
counting, jika diperlukan. Periksa cawan petri di bawah cahaya terang. Pinpoint koloni harus dimasukkan dalam
hitungan. Dalam proses perhitungan, analis harus menghindari kekeliruan menghitung partikel materi tidak larut atau
mengendap di cawan petri sebagai koloni pinpoint. Periksalah benda meragukan dengan hati-hati, dengan
menggunakan perbesaran yang lebih tinggi untuk membedakan koloni dari benda asing.
7. Perhitungan koloni yang menyebar dianggap sebagai koloni tunggal. Jika kurang dari seperempat dari cawan petri
ditumbuhi oleh koloni yang menyebar, hitung koloni pada bagian yang tidak terpengaruh dari cawan petri dan hitung
jumlah yang sesuai dari seluruh cawan petri. Jika lebih dari seperempat yang ditumbuhi oleh koloni menyebar, buang
perhitungan. Jumlah maksimum total koloni untuk dihitung sebanyak 300 koloni per cawan petri.
8. Contoh cara perhitungan:
Banyaknya koloni pada cawan petri dengan pengenceran 10^1 = 168 koloni
Banyaknya koloni pada cawan petri dengan pengenceran 10^2 = 14 koloni
Masukan data hasil perhitungan ke dalam rumus N = ΣC/(V×1,1×d)
ΣC = jumlah koloni yang dihitung pada 2 cawan petri, dengan jumlah minimum per cawan 10 koloni
V = volume inokulum yang dimasukan ke dalam setiap cawan petri
D = pengenceran pertama yang dilakukan
Sehingga N= (168+14)/(1x1.1x10^-1) = 182/0.11 = 1684
Lakukan pembulatan ke atas sehingga jumlah mikroorganisme dalam produk adalah 1700 per milliliter/ per gram.
9. Setelah selesai melakukan penghitungan dan pencatatan koloni, limbah sisa dikumpulkan di satu kantung plastik
dan disterilkan di dalam autoclave 121oC selama 15 menit.
Catatan:
1. Lakukan pengecekan kembali dengan melakukan uji ulang. Apabila dalam melakukan pengujian ulang perbedaan
absolut antara dua hasil uji independen tunggal, yang diperoleh dengan menggunakan metode yang sama pada materi
tes yang identik di laboratorium yang sama oleh operator yang sama menggunakan peralatan yang sama dalam
interval waktu yang singkat, tidak boleh lebih besar dari batas pengulangan, r = 0 , 25, di log10 mikroorganisme per
mililiter (sesuai dengan 1,8 pada skala normal dalam mikroorganisme per mililiter).
2. Apabila melakukan pengecekan ulang sampel dengan bantuan laboratorium lain. Perbedaan absolut antara dua
hasil tes tunggal, diperoleh dengan menggunakan metode yang sama pada materi uji identik dalam laboratorium yang
berbeda dengan operator yang berbeda menggunakan peralatan yang berbeda, tidak boleh lebih besar dari batas
reproduktifitas, R = 0,45, di log10 mikroorganisme per mililiter (sesuai ke 2,8 pada skala normal dalam mikroorganisme
per mililiter).
3.3 Prosedur Kerja IMVIC
:Adapun prosedur kerja dalam praktikum praktikum kali ini yaitu :
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
2. Menggunakan masker.
3. Menyalakan bunsen menggunakan korek api.
4.
Memfiksasi jarum ose (needle) sampai merah, dan di dinginkan terlebih dahulu.
5. Membuka tabung yang berisi bakteri dengan jari kelingking lalu memfiksasi permukaan tabung, menusukkan
jarum ose (needle) sampai dibawah, tetapi jangan sampai mengenai dasar tabung dan menutup kembali
tabung dengan kapas.
6. Mengambil media SIM, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (needle)
sampai dibawah, tetapi jangan sampai mengenai dasar tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
7. Memfiksasi jarum ose (needle) sampai merah, dan di dinginkan lalu di simpan.
8. Memfiksasi jarum ose (loop) sampai merah, dan di dinginkan terlebih dahulu.
9. Mengambil tabung yang berisi bakteri, membuka tabung dengan jari kelingking lalu memfiksasi mulut tabung,
menusukkan jarum ose (loop) sampai dibawah, tetapi jangan sampai mengenai dasar tabung dan menutup
kembali tabung dengan kapas.
10. Mengambil media sitrat, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menggoreskan jarum ose (loop)
dari bawah keatas dengan metode zig-zag, tetapi jangan sampai merusak agar dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
11. Memfiksasi jarum ose (loop) sampai merah, lalu di dinginkan.
12. Mengambil tabung yang berisi bakteri, membuka tabung dengan jari kelingking lalu memfiksasi mulut tabung,
menggoreskan jarum ose (loop) pada sampel bakteri yang ada pada tabung dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
13. Mengambil media glukosa, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (loop),
mengocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
14. Mengambil media laktosa, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (loop),
mengocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
15. Mengambil media sukrosa, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (loop),
mengocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
16. Mengambil media manosa, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (loop),
mengocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
17. Mengambil media manitol, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (loop),
mengocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
18. Mengambil media MR, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose (loop),
mengocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
19. Mengambil media VP, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menusukkan jarum ose ( loop),
megocok tabung dan menutup kembali tabung dengan kapas.
20. Memfiksasi jarum ose (loop) sampai merah, di dinginkan.
21. Mengambil tabung yang berisi bakteri, membuka tabung dengan jari kelingking lalu memfiksasi mulut tabung,
menggoreskan jarum ose (loop) pada sampel bakteri yang ada pada tabung dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
22. Mengambil media urea, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menggoreskan jarum ose (loop)
dari bawah keatas dengan metode zig-zag, tetapi jangan sampai merusak agar dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
23. Memfiksasi jarum ose (loop) sampai merah, di dinginkan.
24. Mengambil tabung yang berisi bakteri, membuka tabung dengan jari kelingking lalu memfiksasi mulut tabung,
menggoreskan jarum ose (loop) pada sampel bakteri yang ada pada tabung dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
25. Mengambil media acid, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menggoreskan jarum ose (loop)
dari bawah keatas dengan metode zig-zag, tetapi jangan sampai merusak agar dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
26. Memfiksasi jarum ose (loop) sampai merah, di dinginkan.
27. Mengambil tabung yang berisi bakteri, membuka tabung dengan jari kelingking lalu memfiksasi mulut tabung,
menggoreskan jarum ose (loop) bakteri yang ada pada tabungsampel dan menutup kembali tabung dengan
kapas.
28. Mengambil media KIA, membuka kapas penutup, memfiksasi mulut tabung, menggoreskan jarum ose ( loop)
dari bawah keatas dengan metode zig-zag, tetapi jangan sampai merusak agar dan menutup kembali tabung
dengan kapas.
29. Memfiksasi jarum ose (loop) sampai merah.
30. Mensterilkan tangan menggunakan handsprayer.
31. Memberikan label nama disetiap tabung, kemudian memasukkan sampel medium ke dalam inkubator selama
24 jam dengan suhu 34 .
32. Mengamati koloni bakteri yang terbentuk pada masing-masing medium setelah di inkubasikan.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
3.3 Cara kerja UJI MPN
3.3.1 Uji penduga
1. Disiapkan Alat dan Bahan.
2. Disiapkan 5 tabung reaksi setiap seri pengenceran yang di pilih.
3. Dimasukan 5 ml sampel air minum pada setiap tabung reaksi seri pengenceran 10.
4. Dimasukan 0,5 ml sampel pada seri pengenceran 1 .
5. Dimasukan 0,5 ml sampel pada larutan NaCl 4,5 ml .
6. Dimasukan 0,5 ml campuran NaCl tadi pada setiap tabung reaksi seri pengenceran 10-1.
7. Dimasukan 0,5 ml larutan NaCl 4,5 ml yang telah dilarutkan sampel pada larutan NaCl 4,5 ml
untuk pengenceran 10-2.
42.
8. Dimasukan campuran NaCl 4,5 ml tadi pada setiap seri tabung reaksi pengenceran 10-2.
43.
9. Diinkubasi dalam suhu 350C selama 24 jam dan sebelumnya diberi label pada setiap
pengenceran yang dilakukan.
44.
10. Diamati perubahan pada tabung reaksi.
45.
11. Dihitung jumlah bakteri yang terdapat pada sampel.
46.
3.3.2 Uji penegas
47.
48.
1.
2.
Disiapkan alat dan bahan.
Dipijarkan jarum ose dan dimasukan ke dalam tabung reaksi pada uji penduga pada
pengenceran 10.
49.
3. Dimasukan jarum ose pada yang elah dimasukan ke dalam pengenceran 10 ke dalam media
BGLBB.
50.
4.
Dipijarkan lagi jarum ose dan di ulangi perlakuan yang sama hingga ke lima tabung reaksi
setiap seri pengenceran yang di lakukan.
51.
5. Diberi label pada setiap seri tabung reaksi pengenceran yang dilakukan.
52.
6. Diinkubasi pada suhu 350C selama 24 jam.
53.
7. Diamati gas yang terbentuk pada tabung durham.
54.
8. Dihitung jumlah bakteri yang terdapat pada sampel.
55.
3.3.3 Uji pelengkap
56.
1. Disiapkan alat dan bahan.
57.
2. Dipijarkan jarum ose pada lampu bunsen.
58.
3. Dimasukan jarum ose pada tabung reaksi pengenceran ke 10.
59.
4. Digoresakan jarum ose yang telah di masukan padapengenceran 1o pada media EMBA yang
terdapat pada cawan petri dan di gunakan pada kolom yang tersedia hingga ke lima seri tabung pengnceran
10.
60.
5. Dipijarkan lagi jarum osedan di lakukanperlakuan yang sama hingga ke lima tabung reaksi
setiap seri pengenceran yang di lakukan.
61.
6. Diberi label.
62.
7. Diinkubasi pada suhu 350C selama 24 jam.
63.
8. Diamati setiap cawan petri yang terdapat bakteri E.coli.
64.
9. Dihitung jumlah bakteri yang terdapat pada sampel.