Desain Penelitian Tafsir Hadis docx

3

Judul

Keistimewaan Dzikir Asmaul Husna dalam Penafsiran Surat
Al-Hasyr ayat 22-24

Latar Belakang Masalah
Dzikir Asmaul Husna adalah dorongan dari lubuk hati yang terdalam untuk melakukan
hubungan dengan suatu kekuatan yang Maha Agung.1 Al-Asmā’ al-Ḥusnā atau namanama Allah yang terbaik dan yang Agung yang berjumlah sebanyak 99 (sembilan puluh
sembilan) nama. Keutamaan dzikir dengan nama-nama Allah tersebut dijelaskan dalam
al-Qur’an QS. Al-A’rāf/7: 180 yang berbunyi:





  

180. Hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaa-ul husna itu ...

Dan di dalam hadis juga disebutkan:

‫ه‬
َ‫ها‬
‫صاَ ه‬
‫ة إ حلل هواً ح‬
‫ماَئ ه د‬
‫سعه د‬
‫ماَ ح‬
‫نأ ح‬
‫ح د‬
‫إح ل‬
‫ن اً ح‬
‫ة وهت ح ح‬
‫ن ل حل لهح ت ح ح‬
‫داً ه‬
‫س د‬
‫ح ه‬
‫م ح‬
‫سحعيِ ه‬

‫خ ه‬
‫ة‬
‫ده ه‬
‫جن ل ه‬
‫ل اًل ح ه‬
“Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, yaitu seratus kurang satu . Siapa saja yang
menghafalnya,niscaya ia masuk syurga2 .
Pada umumnya, ulasan tentang al-Asma’ ul-Husna sudah banyak ditulis, dan karya-karya
tentang itu telah banyak pula beredar dalam masyarakat luas. Tetapi yang menjadi hal
yang dikemukakan adalah mengenai khasiat-khasiatnya, umpamanya: siapa yang
membaca “Ya Allah” sebanyak 5000 kali setiap malam, selama sebulan penuh dengan
1 M.Quraish Shihab,Al-Asma’Al-Husna , ( Jakarta : Lentera Hati, 2008),h. xvii.
2 Hr.Bukhori

3

hati yang khusyu’ dan ikhlas, insya Allah apa yang diiinginkan terkabul. Siapa yang
membaca “Ya Malikun” setiap pagi atau setelah matahari tergelincir sebanyak 121 kali,
maka insya Allah akan menjadi kaya dengan izin Allah.
Demikianlah, setiap Asmaul Husna itu ada khasiat tertentu dan itu yang diamalkan oleh

sesesorang sesuai dengan maksudnya. Hal itu hendaknya diingat, bahwa setiap keinginan
dan cita-cita kita baru dapat dikabulkan bila disertai ikhtiar (usaha) atau kerja keras. 3
Sebab, hal ini sudah menjadi ketetapan Allah yang meliputi akan segala ruang dan waktu.
Sehingga Untuk itulah, jika kita dianjurkan membaca secara saksama dan kita fahamkan
al-Asmaul Husna yang terkandung di ketiga ayat terakhir dalam surat al-Hasyr (59: 2224),

       
    
    
     



  
    
 
  





    
     
  
Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang
ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.
22.

23. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci,
yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha
3 M.Ali Hasan ,Memahami Dan Meneladani Asmaul Husna , (Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada, jakarta : Februari 1997), h.1-4

3

Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki
segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan.
24. Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang

membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih
kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Dengan membaca dzikir tersebut, maka Pasti jiwa kita akan tegak dan teguh, tidak
merasa takut menghadapi apapun dan siapapun yang ada di hadapan kita, karena setiap
kita menyerahkan diri kepada Allah, tentu kita semua akan selalu mendapatkan nikmat
akan kebesaran-Nya.4
Dan dalam penUrut-urutan penyebutan sifat-sifat Allah yang termaktub pada tiga ayat di
atas, sangat memiliki menandai fungsi sebagai hal yang menampik kesan negatif yang
bisa jadi timbul dalam benak ketika mendengar sebelumnya, bahkan bisa juga maupun
menyempurnakan apa yang boleh jadi diduga belum sempurna.5 Oleh sebab itu, sudah
ada begitu banyak nikmat dan karunia bagi yang membacanya. Dengan kata lain,
Sehingga dalam setiap membacanya selalu memberikan banyak fadhilah yang didapat
oleh pelakunya. Atas dasar pertimbangan itu pulalah , oleh sebab itu penulis ingin sekali
mencoba menganalisis sebuah makna dan hakekat dari sebuah judul yang ingin dibahas
yakni “Keistimewaan Dzikir Asmaul Husna dalam Penafsiran Surat Al-Hasyr ayat
22-24”.
Research Question

4 Prof.Dr.Hamka,Tafsir Al-Azhar Juz XXVIII, ( Jakarta : Pustaka Panji Mas,Februari

2000), Cet.II,h.81-86,
5 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah : Pesan,Kesan dan Keserasian al-Qur’an ,
(Jakarta : Lentera Hati,2002), Vol,14,h, 150.

3

Sejauh manakah peran Asmaul Husna berfungsi sebagai dzikir dalam pandangan
penafsiran mufassir terdahulu maupun mufassir masa kini Wahbah Zuhaili, terutama
dalam menafsirkan tafsir surat Al-Hasyr ayat 22-24? Dan apakah hikmah keistimewaan
dzikir asmaul husna dari segi kesehatan menurut syekh wahbah zuhaili ? dan apakah
sangat berpengaruh dzikir asmaul husna di setiap selesai sholat fardhu dengan
ketenangan hidup? Serta pendapat ulama Indonesia mengenai keistimewaan dzikir
asmaul husna dalam setiap dzikirnya!
Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan riset kepustakaan, yaitu dengan Adapun yang digunakan
dalam jenis penelitian ini adalah dengan menganalisis sejauh mana pembahasan yang
dimaksud dari berbagai pandangan penafsiran mufassir terdahulu maupun masa kini.
Menganalisis pendapat syekh Wahbah Zuhaili mengenai tafsir asmaul husna maupun
sebagaimana berdasar pada tertulis dalam karya-karyanya, yang kemudian diperkaya
dengan bahan bacaan lain dari buku-buku maupun artikel dan lain-lain yang terkait

dengan pembahasan asmaul husna dan hikmah dari berbagai sumber yang diperoleh .
Daftar Pustaka Sementara
M.Quraish Shihab,Al-Asma’Al-Husna , ( Jakarta : Lentera Hati, 2008)
M.Ali Hasan ,Memahami Dan Meneladani Asmaul Husna , (Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada, jakarta : Februari 1997)
Prof.Dr.Hamka,Tafsir Al-Azhar Juz XXVIII, ( Jakarta : Pustaka Panji Mas,Februari 2000),
Cet.II
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah : Pesan,Kesan dan Keserasian al-Qur’an ,(Jakarta :
Lentera Hati,2002), Vol,14.
M.Quraish Shihab , Menyingkap Tabir Ilahi : Al-Asmaul Al-Husna dalam Perspektif AlQur’an, ( Jakarta : Lentera Hati, 1999.

3

Muhammad Zuhri, Mencari Nama Allah yang Keseratus : Panduan Menjadi Teman
Dialog Tuhan, ( Jakarta : Serambi Ilmu Semesta,2008).
Al-Imam An-Nawawi,Ensiklopedia Dzikir dan Do’a ,( Jakarta : Pustaka Sahifa, 2007).