151316516 Audit Terhadap Siklus Pendapat

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Siklus Pengeluaran adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data
yang terkait dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dari siklus
pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan para pemasok untuk
barang dan jasa yang dibutuhkan.
Transaksi yang membentuk siklus pengeluaran dalam perusahaan terdiri dari sistem
pembelian dan sistem pengeluaran kas. Untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan atau
penyalahgunaan dalam siklus tersebut perusahaan perlu melakukan pengauditan terhadap
siklus pengeluaran yang dimulai dari pengujian pengendalian. Tujuannya adalah untuk
memastikan sistem yang ada dalam siklus pengeluaran sudah efektif dan efisien atau belum.

1

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN : PENGUJIAN
PENGENDALIAN

DESKRIPSI SIKLUS PENGELUARAN
Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang
diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan
untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaan atau

surat berharga yang dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam
jangka waktu satu tahun atau kurang.
Transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam perusahaan terdiri dari :
(1) transaksi pembelian, (2) transaksi pengeluaran kas.
Sistem Informasi Akuntansi yang Membentuk Siklus Pengeluaran
1. Sistem Pembelian, yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini:
a. Prosedur permintaan pembelian.
b. Prosedur order pembelian.
c. Prosedur penerimaan barang.
d. Prosedur penyimpanan barang.
e. Prosedur pembuatan bukti kas keluar.
f. Prosedur pencatatan utang.
2. Sistem Pengeluaran Kas, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini :
a. Prosedur pembayaran bukti kas keluar.
b. Prosedur pencatatan pengeluaran kas.

TUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN
Kelompok Asersi
Keberadaan atau
keterjadian


Kelengkapan

Tujuan Auditt terhadap Golongan Transaksi
Transaksi pembelian mencerminkan barang dan
jasa yang baik yang diterima dari pemasok
selama periode yang diaudit.

Tujuan Audit terhadap Saldo Akun
Utang usaha yang tercatat
mencerminkan jumlah kewajiban
entitas yang ada pada tanggal neraca.

Transaksi pengeluaran kas mencerminkan
pembayaran yang dilakukan kepada pemasok
selama periode yang diaudit.

Aktiva tetap mencerminkan aktiva
produktif yang masih dimanfaatkan
pada tanggal neraca.


Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas
yang terjadi selama periode yang diaudit telah

Aktiva tidak berwujud mencerminkan
aktiva produktif yang masih
dimanfaatkan pada tanggal neraca.
Utang usaha mencakup semua jumlah
yang terutang kepada pemasok barang
2

dicatat.

dan jasa pada tanggal neraca.
Saldo aktiva tetap mencakup semua
transaksi perubahan yang terjadi
selama periode yang diaudit.

Hak dan Kewajiban


Penilaian atau
alokasi

Entitas memiliki kewajiban sebagai alat
transaksi pembelian yang tercatat dalam periode
yang diaudit.

Saldo aktiva tidak berwujud mencakup
semua transaksi perubahan yang
terjadi selamaperiode yang diaudit.
Utang usaha pada tanggal neraca
menceerminkan kewajiban entitas
kepada pemasok barang dan jasa pada
tanggal neraca.

Entitas memiliki hak atas aktiva tetap sebagai
akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam
periode yang diaudit.

Entitas memiliki hak atas aktiva tetap

yang tercatat pada tangal neraca.

Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud
sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat
dalam periode yang diaudit.
Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas
telah dicatat dalam jurnal, diringkas, dan
diposting ke dalam akun dengan benar.

Entitasmemiliki hak atas aktiva tidak
berwujud yang tercatat pada tanggal
neraca.
Utang usaha dinyatakan dalam jumlah
yang benar kewajiban entitas pada
tanggal neraca.
Aktiva tetap dinyatakan pada kos
dikurangi dengan depresiasi
akumulasi.
Aktiva tidak berwujud dinyatakan
pada kos atau kos dikurangi amortisasi

akumulasi.

Penyajian dan
Pengungkapan

Rincian transaksi pembelian dan pengeluaran
kas mendukung penyajian akun yang berkaitan
dalam laporan keuangan, baik klasifikasinya
maupun pengungkapannya.

Biaya yang berkaitan dengan aktiva
tetap dan aktiva tidak berwujud dicatat
sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum.
Utang usaha, aktiva tetap, dan aktiva
tidak berwujud diidentifikasi dan
diklasifikasi dengan semestina dalam
neraca.
Penggunaan memadai telah dibuat
berkaitan dengan utang usaha, aktiva

tetap, dan aktiva tidak berwujud.

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN
TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN
3

Rerangka Perencangan
Oeh karena siklus pengeluaran terdiri dari dua sistem informasi akuntansi untuk
menyelenggarakan berbagai transaksi yang berkaitan dengan engeluaran perusahaan,
pembahasan erancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus
pengeluaran ini dibagi menjadi dua kelompok berikut :
1. Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian – transaksi pembelian
2. Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian – transaksi
pengeluaran kas.
Sistematika Uraian
Uraian tentang perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terdapat
berbagai transaksi yang membentuk siklus pengeluaran dibagi menjadi beberapa tahap
berikut ini :
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Fungsi terkait
Dokumen
Catatan akuntansi
Bagan alir sistem informasi akuntansi
Salah saji potensial
Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan
Penyusunan program audit
Penjelasan program audit

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN –
TRANSAKSI PEMBELIAN
Fungsi yang Terkait


4

Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi pembelian berada ditangan unit organisasi
berikut ini:
Nama Fungsi

Unit Organisasi Pemegang Fungsi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bagian Gudang
Bagian Pembelian
Bagian Penerimaan Barang
Bagian Utang

Bagian Akuntansi Biaya
Bagian Akuntansi Umum
Bagian Kas

Fungsi gudang
Fungsi pembelian
Fungsi peneriman barang
Fungsi pencatatan utang
Fungsi akuntansi biaya
Fungsi akuntansi umum
Fungsi penerimaan kas

Secara garis besar transaksi pembelian mencakup prosedur berikut ini :
1. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.
2. Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
3. Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan
melakukan pemilihan pemasok.
4. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok pilihan.
5. Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok.
6. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang

untuk disimpan.
7. Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi akuntansi.
8. Fungsi akuntansi menerima faktur dari pemasok dan atas dasar faktur dari
pemasok tersebut, fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi
pembelian.

Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian dibagi menjadi dua golongan :
a. Dokumen sumber
Dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam catatan akuntansi.
b. Dokumen pendukung atau dokumen penguat
Dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi.
Berbagai dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian dapat dilihat sebagai
berikut :
Transaksi

Dokumen Sumber

Dokumen Pendukung

5

Pembelian

Bukti Kas Keluar

Surat permintaan pembelian
Surat permintaan otorisasi investasi
Surat permintaan otorisasi reparasi
Surat permintaan penawaran harga
Surat order pembelian
Laporan penerimaan barang
Surat perubahan order
Faktur dari pemasok

Surat permintaan pembelian. Merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang
untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan
mutu seperti yang tersebut dalam surat tersebut.
Surat permintaan otorisasi investasi. Dokumen ini digunakan untuk meminta
pelaksanan investasi dalam aktiva tetap. Dokumen ini diisi oleh fungsi yang mengusulkan
pemeroehan aktiva tetap setelah diotorisasi oleh direktur fungsi yang bersangkutan
dimintakan persetujuan dari direktur utama.
Surat perintah otorisasi reparasi. Dokumen ini berfungsi sebagai perintah
dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal.
Surat permintan penawaran harga. Dokumen ini digunakan untuk meminta
penawaran harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi, yang
menyangkut jumlah moneter pembelian yang besar.
Surat order pembelian. Digunakan untuk memesan barang kepada pemasok.
Laporan pengiriman barang. Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk
menunjukan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi,
mutu, dan kuantitas sepertiyang tercantum dalam surat order pembelian.
Surat perubahan order pembelian. Digunakan untuk memberitahukan perubahan
kepada pemasok berupa kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian atau
hal lain yang bersangkutan dengan perubahan desain atau bisnis.

6

Bukti kas keluar. Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi yang berfungsi sebagai
perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan uyang sekaligus
berfungsi sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur mengenai maksud pembayaran.
Faktur dari pemasok. Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok, yang berisi
jenis, kuantitas dan harga barang, yang menjadi kewajiban perusahaan kepada pemasok.

Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan adalah :
1.
2.
3.
4.

Register buku kas keluar
Jurnal pembelian
Buku pembantu utang
Buku pembantu persediaan

Salah Saji Potensial, Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan, dan Prosedur Audit
untuk Pengujian Pengendalian yang dapat digunakan oleh Audito terhadap Transaksi
Pembelian

Aktifitas Pengendalian dalamSistem Informasi Akuntansi Pembelian
Aktifitas pengendalian yang dapat mencegah dan medeteksi salah saji tersebut mecakup:
1. Otorisasi umum dan khusu untuk setiap pembelian.
2. Setiap surat order pembelian harus didasarkan pada surat permintaan pembeli yang
telah ada diotorisasi.
3. Setiap penerimaan barang harus didasarkan pada surat order pembelian yang telah
diotorisai.
4. Fungsi penerimaan barang menghitung, menginspeksi, dan membandingkan barang
yang diterima dengan data barang yang tercantum dalam surat order pembelian.

7

5. Penyerahan barang dari fungsi penerimaan barnag ke fungsi gudang harus
didokumentasikan
6. Bukti kas keluar harus dilampiri dengan pendukung yang lengkp dan sah
7. Setiap pencatatan ke register bukti kas keluar harus didukung dengan bukti kas keluar
yang dilampiri dengan dokumen pendukung lengkap.
8. Pengecekan secara independen posting ke dalam buku pembantu utang usaha,
sediaan; aktive tetap dengan akun kontrol yang bersangkutan dalam buku besar.
9. Pertanggungjawaban secara periodik semua formulir bernomor urut tercetak
10. Panduan akun review terhadap pemberian kode akun
11. Review kinerja secara periodik.
Penjelasan Program Audit untuk pengujian Pengendalian terhadap Transaksi Pemeblian
1. Lakukan pengamatan terhadap prosedur persejutujuan atas permintaaan pembelian,
order pembelian, penerimaan barang, pembuatan bukti kas keluar.
2. Ambil sampel transaksi pembelian dari register bukti kas keluar lakukan
pemeriksaaan terhadap dokumen pendukung.
3. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban
pemakaian formulir tersebut.
4. Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui dan dilakukan pengusutan ke dokumen
pendukung dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan
jurnal.

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIANTRANSAKSI PENGELUARAN KAS
Fungsi yang Terkait

Nama fungsi
1. Fungsi yang memerlukan
2.
3.
4.
5.
6.
7.

pengeluaran kas
Fungsi pencatatn utang
Fungsi keuangan
Fungsi akuntansi biaya
Fungsi akuntansi umum
Fungsi audit intern
Fungsi penerimaan kas

Unit ogranisasi Pemegang Fungsi
Bagian pemasaran atau bagian-bagian
lain
Bagian utang
Bagian kasa
Bigiann akuntansi biaya
Bagian akuntansi umum
Bagian audit intern
Bagian kasa

Dokumen
8

Transaksi
Pengeluaran Kas

Dokumen sumber
Bukti Kas Keluar

Dokumen Pendukung
Permintaan Cek
Kuitansi
Cek

Catatan Akuntansi
Catatn akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas adalah:
1. Register cek
2. Buku besar
Salah Saji potensial, Aktifitas Pengendalian yang Diperlukan, dan Prosedur Audit
untuk pengujian Pengendalian yang dapat digunakan oleh Aduitor terhadap Transaksi
Pengeluaran Kas
Aktifitas Pengendalian dalam Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
1. Penandatangan cek harus re-view bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya.
2. Pembubuhan cap lunas terhadap bukti kas keluar yang telah dibayar beserta dokumen
3.
4.
5.
6.
7.

pendukungnya.
Pengecekan secara independen antara cek dengan bukti kas keluar.
Pertanggungjawaban semua nomor urut cek.
Pengecekan secara independen posting kedalam catatan akuntansi.
Rekonsiliasi bank secar periodik oleh pihak ketiga yang independen.
Pengecekan secara independen terhadap tanggal yang tercantum bonggol cek.

Penjelasan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi
Pengeluaran Kas
1. Lakukan pengamatan terhadap prosedur pembuatan cek dan pencatatan cek ke
dalam register cek.
2. Ambil sampel transaksi pengeluaran kas dari register cek dan lakukan
pemeriksaan terhadap dokumen pendukung.
3. Periksa bukti yang digunakannya formulir urut tercetak dan pertanggung jawaban
pemakaian formulir tersebut.
4. Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar dan lakukan pengusutan ke
dokumen dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu
jurnal.
9

KESIMPULAN

10

Siklus pengeluaran terdiri dari 2 transaksi utama, yaitu transaksi pembelian dan
transaksi pengeluaran kas. Dalam melakukan pengauditan atas kelas transaksi dan jumlah
akun, perlu diperhatikan kategori asersinya yang terdiri dari: existence or occurance
(keberadaan atau keterjadian), completeness (kelengkapan), right and obligations (hak dan
kewajiban), valuation or allocation (penilaian atau alokasi) dan presentation and disclosure
(penyajian dan pengungkapan). Dalam melakukan aktivitas kontrol pada transaksi pembelian,
harus melakukan pertimbangan penaksiran atas risiko kontrol terhadap fungsi: permintaan
barang dan jasa, penyiapan permintaan pembelian, penerimaan barang, penyimpanan barang
sebagai persediaan, penyiapan voucher pembayaran dan pencatatan utang. Hal ini dilakukan
untuk menentukan adanya salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan dan
pengujian pengendalian yang dapat dilaksanakan. Sedangkan untuk aktivitas kontrol pada
transaksi pengeluaran kas, pertimbangan penaksiran atas risiko kontrol yang harus dilakukan
adalah terhadap fungsi : pembayaran utang dan pencatatan pengeluaran kas. Pada penyusunan
program audit, baik untuk transaksi pembelian maupun transaksi pengeluaran kas, harus
berdasarkan asersi yang dituju, yaitu: keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan
penilaian atau alokasi.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. Auditing. Jakarta: PT. Salemba Empat, 2002.

11

12

Dokumen yang terkait

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Pengaruh Proce To Book Value,Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham syariah Pada Jakarta Islamic Index Periode 2010-2014

7 68 100

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113

Strategi Public Relations Pegadaian Syariah Cabang Ciputat Raya Dalam Membangun Kepuasan Layanan Terhadap Konsumen

7 149 96

Analisis Pengaruh Faktor Yang Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan

10 58 124

Pengaruh Dukungan Venezuela Kepada Fuerzas Armadas Revolucionaries De Colombia (FARC) Terhadap Hubungan Bilateral Venezuela-Kolombia

5 236 136

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157