Kontribusi Pendidikan terhadap Masa Depa

Kontribusi Pendidikan terhadap Masa Depan Peradaban Islam
(Studi di Kawasan Asia Tenggara: Tantangan dan Harapan)
Oleh: Asep Ahmad Fathurrohman1
Abstract
Challenges of Islamic civilization in Southeast Asia is still hampered by various
obstacles, especially the lack of human development index, amount of regional
conflicts, the lack of international-standard papers directly proportional to the lack
of scholars and technicians graduate doctoral program. Therefore, universal
education with a good system is a necessity that must be done, namely with
stimulus international use of the language of instruction as English and Arabic, as
well as the culture of research and writing scientific papers starting early,
relevance between majors and infrastructure needs of the workforce. In addition,
control of information and communications technology, efficiency and good
management also become the third pillar of world competitiveness with developed
countries. Although thus, a hopes of progress of Islamic civilization in Southeast
Asia is still wide open, coincided with the emergence of regional conflicts in
Africa and the Middle East that affects movement towards Islamic thought into
Southeast Asia. This is evidenced by the establishment of many institutions of
Islamic education and awareness of local leaders with the birth of the local
regulations concerning the obligation of moral decadence in the middle of
studying religion and hedonism.

Keyword : Education Contribution, the Future of Islamic Civilization, Southeast
Asia

‫وت سل ي ن ن‬...
...‫س‬
‫م َن ل ن‬
‫ك َايلنياَّ ل‬
‫داوسل لنهاَّ َب ني ي ن‬
‫ن‬
‫ن َالنناَّ س‬

... dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara
manusia (agar mereka mendapat pelajaran)... (Q.S Ali Imran, [3]: 140)

Signifikansi Paper
Keruntuhan dan kejayaan suatu bangsa merupakan fenomena alamiyah
yang memuat hukum kausalitas sangat kompleks. Hal ini karena banyak faktor
yang mempengaruhinya, baik yang berasal dari internal bangsa tersebut, maupun
faktor eksternal dan faktor x. Cepat lambatnya keruntuhan dan kejayaan tersebut
berbanding lurus dengan seberapa besar dominasi faktor-faktor tersebut dalam

mempengaruhi eksistensi suatu bangsa. Namun demikianlah fakta nyata yang
termuat dalam tulisan sejarawan-sejarawan maupun peninggalan yang
diisyaratkan melalui situs-situs sebagai bukti eksistensi keberadaan umat
1

Pengasuh Pondok Pesantren Nurrohmah Kota Bandung, Dosen FAI dan PPS PAI
UNINUS, PPS IAIC Tasikmalaya.

1

terdahulu yang pernah mengalami kejayaan dan keruntuhan dengan silih berganti
melalui pergantian generasi. Sejatinya faktor-faktor tersebut menjadi nasehat
sekaligus pelajaran ('ibrah) bagi generasi berikutnya sebagai manusia yang
berakal (Yusuf, [12]:110) yaitu mereka yang berpendidikan.
Faktor internal merupakan faktor yang sangat dominan atau ia merupakan
prima kausa terhadap faktor eksternal dan faktor x. Dekadensi moral, hedonisme,
kebodohan, kemiskinan, individualisme merupakan beberapa faktor internal yang
mengantarkan terhadap degradasi suatu bangsa. Tentu untuk menjauhkan dan
menghindari dari faktor-faktor tersebut tidak bisa dilakukan secara individual dan
instan, ia mesti dilakukan secara bersama-sama (together) dengan penuh

kesadaran dan memegang komitmen perbaikan untuk kemajuan. Yang menjadi
pertanyaan adalah dimulai dari manakah perubahan tersebut dilakukan? Lalu
bidang apa yang mula-mula harus digarap? Apakah agama? pendidikan?
Ekonomi? Kesehatan? Politik dan sebagainya.
Ahli agama akan mengatakan bahwa yang pertama kali harus dirubah
adalah pola keagamaan yang baik, sementara ahli pendidikan akan mengatakan
semuanya kembali kepada pendidikan sehingga pendidikanlah yang harus
diperbaiki, ahli ekonomi mengatakan walaupun agama dan pendidikannya baik,
namun jika ekonomi terpuruk maka mustahil kemajuan bangsa akan tercapai
sehingga mereka mengatakan agar suatu bangsa maju maka perekonomian bangsa
harus maju, ahli kesehatan berpendapat bahwa suatu bangsa akan maju jika
bangsanya sehat begitupun dengan ahli politik dan seterusnya.
Jika masalah ini hanya muncul sebagai perdebatan dalam ceremonial
diskusi, seminar, dan konfrensi tanpa aksi nyata dari berbagai elemen yang
berkepentingan mulai dari lembaga legislatif, yudikatif, eksekutif, masyarakat dari
berbagai elemen (birokrat, politikus, bangsawan, hartawan, priyayi dan
seterusnya), maka kemajuan yang dicita-citakan amat sulit terwujud. Oleh karena
itu kata kunci kebersamaan, komitmen, kesadaran akan perubahan harus menjadi
motivasi bersama dalam rangka menuju perbaikan yang lebih baik. Dengan kata
lain moto:


‫المحاَّفظة َعلى َقديم َالصاَّلح َوالخأذ َباَّلجديد َالصألح‬

2

memelihara nilai lama yang baik dan menggali nilai baru yang lebih baik harus
dipertahankan, bahkan dikembangkan dengan merumuskan indikator-indikator
yang relevan dengan tantangan zaman yaitu kebutuhan manusia.
Faktor external muncul dari persaingan global yang tidak bisa dihindari
oleh semua bangsa, terlebih lagi dunia ini bagaikan kampung bahkan lebih dekat,
karena kemajuan teknologi informasi komunikasi yang memungkin semua umat
manusia berselayar dalam dunia maya (cyber). Ada tiga ciri persaingan di bidang
produk industri sebagai indikator kemajuan peradaban suatu bangsa, yaitu:
1. Aspek Teknologi; kualitas produk harus unggul, termasuk di dalamnya
harus bagus dan menarik minat pasar;
2. Aspek Efisiensi: harganya layak dan dapat bersaing dengan produk dari
negara lain; dan
3. Aspek Manajemen: antara lain ketepatan waktu dalam pasokan (delivery
on time) serta prinsip-prinsip manajemen lainnya
Ketiga ciri tersebut harus serempak dimiliki. Kesemuanya memerlukan

sumber daya manusia yang berkualitas, dan tentunya melalui pendidikan. Dengan
demikian kemajuan suatu bangsa terletak pada kebudayaan dan peradaban yang
dihasilkan melalui proses edukasi.
Banjir impor dari negara-negara maju terhadap dunia ketiga menunjukkan
lemahnya daya saing negara-negara dunia ketiga, termasuk negara-negara yang
berada di kawasan Asia Tenggara. Kecuali Singapura dan Brunei Darussalam, dua
negara Asia Tenggara yang memiliki devisa lebih dan memiliki HDI yang cukup
tinggi dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya. Hal tersebut mungkin
karena jumlah penduduknya sedikit, namun ini bukanlah alasan tepat, sebab
negara Amerika, China jumlah penduduknya banyak dan keduanya mampu
menduduki negara-negara maju.
Dengan demikian, jika negara-negara Asia Tenggara ingin mencapai
kemajuan peradaban maka ia harus menguasai teknologi, dan hasil dari teknologi
itu adalah kemandirian bangsa dan kepercayaan diri untuk meningkatkan
ekspornya dibanding impornya.
Sedangkan yang dimaksud dengan faktor x adalah faktor lain mulai dari
faktor keberuntungan, fengsui, persekutuan sampai kepada takdir Sang Maha

3


Pencipta. Faktor keberuntungan ini juga harus diraih dengan usaha, bagi umat
Islam tentu harus dikejar dengan mengejar hidayah. Al-Quran telah memberikan
isyarat terhadap eksistensi faktor x yang penulis maksud sebagai berikut:

َ َ َ َ َ َ 
َ َ َ َ َ َ 
َ َ َ َ َ َ َ 
96. Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Q.S Al-A'raf,
[7] :96)

Bagi kaum Muslimin ayat ini mengisyaratkan kemajuan peradaban akan
tercapai dengan keimanan dan ketakwaan yang sebenarnya. Artinya ia tidak hanya
sekedar simbol, tetapi mencakup substansi, ia tidak hanya sekedar kulit tetapi
mencakup isi, ia tidak hanya sekedar jalan tetapi kendaraannya dan sebagainya.
Oleh karena itu iman dan takwa yang dimaksud harus dijabarkan melalui
indikator-indikator pencapaian baik yang termuat dalam faktor internal maupun
faktor eksternal. Indikator tersebut lalu diurutkan mulai dari yang paling dominan
sampai yang terendah pengaruhnya. Indikator tersebut akan menjadi master plan

dan peta konsep untuk memperbaiki diri baik dari dalam maupun dari luar. Selain
itu indikator-indikator tersebut dapat diukur baik sebagai penghambat maupun
kesempatan. Penghambat berarti tantangan kemajuan, kesempatan berarti harapan
kemajuan.
Ketiga faktor penghambat tersebut harus diekplorasi akar
permasalahannya, untuk kemudian diteliti jawaban atau solusi dari permasalahan
tersebut. Ketika beberapa rencana solusi sudah ada, maka yang tepenting adalah
action dari perencanaan tersebut. Tentu aksi tersebut disertai dengan manajemen
yang stratejik dan terukur, sehingga setiap saat (proses) dapat dilakukan perbaikan
untuk menuju kepada progress yang lebih baik.
Berikut gambar yang berhubungan dengan faktor-faktor penghambat
peradaban suatu bangsa.

4

Gambar 1
Penghambat Peradaban
Suatu Bangsa

Faktor Internal


Faktor Eksternal

Dekadensi moral,
hedonisme,
kebodohan,
kemiskinan,
individualisme dsb

Lemahnya daya
saing Teknologi
Informasi dan
Komunikasi,
Konflik perbatasan
Tidak EfektifEfisiensi,
Manajemen yang
tidak baik

Faktor X


Tidak beruntung,
jauh dari iman,
Hidayah Ilahiyah,
merasa puas dgn
apa yang ada

Isu-Isu Kontemporer Dunia Islam sebagai Tantangan
Dewasa ini umat Islam disibukkan dengan isu-isu kontemporer yang
sebenarnya bertujuan menuju perbaikan dari keterpurukan, antara lain pemikiran
liberalisme, pluralisme, multikulturalisme, penguatan gender, dan sebagainya
yang sedikit-banyaknya ikut mempengaruhi terhadap orientasi regulasi dan peta
politik pemimpin-pemimpin di Kawasan Asia Tenggara. Beberapa tahun terakhir
Dunia Islam juga dihebohkan dengan terjadinya revolusi atau pembaharuan
kepemimpinan di Timur Tengah dengan jalan paksa (kudeta, penggulingan).
Tiga pemikirian yaitu liberalisme, pluralisme, dan multikulturalisme
sejatinya menjadi pendongkrak kesadaran berbangsa dan bernegara dengan jiwa
patriotisme dan nasionalisme. Namun faktanya banyak terjadi persinggungan
antar satu pemahaman dengan pemahaman yang lain karena terjadi putusnya
komunikasi (split communication), sehingga melahirkan konflik horizontal mulai
dari individu sampai dengan sektarian. Celakanya agama, sosial-politik, budaya

dan ekonomi sering menjadi mask terhadap konflik tersebut. Contoh kasus konflik
Messuji Lampung, Syiah-Sunni di Madura, Pengrusakan Masjid-Masjid

5

Ahmadiah, tawuran antar warga di Jakarta, Lombok, penembakan polisi,
penyerangan lapas di Yogyakarta. Di Filifina konflik Muslim Moro sampai saat
ini belum berhenti, begitu juga dengan konflik Malaysia dengan kesultanan Sulu
Filifina yang menganggap Sabah adalah tanah kesultanan yang disewakan kepada
Malaysia. Kesultanan ini ingin memutuskan kontrak. Sedangkan Malaysia tak
mau mengikuti keinginan Kesultanan Sulu tersebut, Muslim Rohingya yang
terusir dari Myanmar dan sebagainya.
Berikut tabel konflik yang terjadi antara negara-negara Asean yang
dipresentasikan oleh Direktorat Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia di Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5-6 April 2013,
Surakarta:
Tabel 1
Konflik Antara Negara-Negara Asean
No
Country

1. Cambodia-Thailand
2. Indonesia-Malaysia

Problem
Preah Vihear Temple dispute
1. Ambalat territorial water dispute.

3.
4.
5.
6.

Vietnam-Kamboja
Malaysia-Singapura
Malaysia-Filipina
Thailand-Malaysia

2. Sipadan-Ligitan
Viet Nam invasion to Cambodia 1978
Batu Putih Island dispute
Dispute over Sabah
Thailand-Malaysia Border due to Cross Border

Brunei Darussalam-

Operation
1. Land border in Sarawak

Malaysia

2. Maritime boundaries in Exclusive

Vietnam-Malaysia

Economic Zone (ZEE)
Maritime boundaries dispute

7.

8.

Sampai saat ini kawasan-kawasan di negara Asia Tenggara belum
memiliki sistem penyelesaian konflik perbatasan yang baik, karena belum terbuka
dalam komunikasi multilateral. Hal itu disebabkan sikap curiga-mencurigai antara
satu negara dengan negara yang lain. Faktor ini menjadi tantangan berikutnya
terhadap kemajuan peradaban di kawasan Asia Tenggara.

6

Namun demikian prinsip untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri
negara masing-masing juga merupakan faktor terkuat yang menopang stabilitas
keamanan dan kerukunan di kawasan Asia Tenggara.
Belajar dari Kompleksitas dan Chaos Dunia Timur Tengah dan Afrika
Pergolakan Palestina dan Israel sudah biasa terdengar hampir setiap waktu
namun memasuki tahun 2010/2011 dunia dikejutkan dengan konflik yang terjadi
di Timur Tengah dan Afrika yang kemudian terus bergulir seakan-akan saling
mewarisi.
Penggulingan Persiden atau pemimpin negara di semenanjung Timur
Tengah dan Afrika semakin banyak terjadi, sebut saja Persiden Tunis Presiden
Tunisia Zine El Abidine Ben Ali yang terguling setelah berkuasa selama 23 tahun
karena tangan besinya. Disusul kemudian oleh tumbangnya Persiden Mesir Husni
Mubarok pada tanggal 11 Februari 2011 setelah berkuasa hampir 30 tahun, begitu
juga dengan penggulingan Persiden Mursi setelahnya yang dikudeta oleh pihak
militer. Pada tanggal 15 Februari 2011 di Libya terjadi unjuk rasa besar-besaran
yang menimbulkan gejolak perang saudara sampai wafatnya pemimpin tertinggi
Libya Muamar Khadafi. Konflik tersebut terus menjalar ke Bahrain, Yordania,
Yaman, Suriah, Irak.
Akibat dari kerusuhan tersebut banyak pemimpin negara untuk tidak
mencalonkan diri lagi setelah masa jabatan mereka berakhir, misalnya Presiden
Sudan Omar al-Bashir mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri lagi pada
2015, begitu pula Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki, yang masa jabatannya
berakhir tahun 2014, meski unjuk rasa semakin menjadi-jadi menuntut
pengunduran dirinya sesegera mungkin. Protes di Yordania juga mengakibatkan
pengunduran diri pemerintah sehingga mantan Perdana Menteri dan Duta Besar
Yordania untuk Israel Marouf al-Bakhit ditunjuk sebagai Perdana Menteri oleh
Raja Abdullah dan ditugaskan membentuk pemerintahan baru. Pemimpin lain,
Presiden Ali Abdullah Saleh dari Yaman, mengumumkan pada 23 April bahwa ia
akan mengundurkan diri dalam waktu 30 hari dengan imbalan kekebalan hukum,
sebuah persetujuan yang diterima oposisi Yaman secara tidak formal pada 26
April; Saleh kemudian mengingkari persetujuan ini dan semakin memperpanjang

7

pemberontakan di Yaman. Rekafitulasi data dapat dilihat pada lampiran diakhir
makalah ini.
Berdasarkan fenomena konflik yang terjadi di semenanjung Afrika dan
Timur Tengah, maka sudah seharusnya negara-negara di kawasan Asia Tenggara
duduk bersama untuk membicarakan persoalan-persoalan perbatasan, stabilitas
keamanan dan stabilitas ekonomi. Serta tidak ikut campur terhadap urusan dalam
negeri, kecuali sebagai fasilitator perdamaian.
Mafhum Pendidikan Universal dan Fakta Pendidikan di Asia Tenggara
Manusia itu makhluk unik, kompleks dan dinamis, unik karena ia berfikir,
kompleks karena ia banyak perbedaan dari setiap individu yang justru menjadi
menarik. Kompleks karena memang variabel keberhasilannya tidak tunggal.
Dinamis karena memang nampak pada buah karya yang menembus bumi dan
menjulang ke langit.
Namun keunikan, kompleksitas dan kedinamisan ini tidak akan terarah tanpa
pendidikan. Oleh karena itu pendidikan itu kebutuhan yang wajib bagi manusia,
jika ia ingin maju dan unggul. Tentu pendidikan yang dimaksud tidak hanya pada
jenis pendidikan formal, namun juga pada jenis pendidikan non formal dan
informal yang sering kali diabaikan dan terlupakan.
Pendidikan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “education”, oxford
dictionary memberikan makna “a process of teaching, training and learning,
espesially in schools of colleges, to improve knowledge and develop skills”2 yaitu
sebuah proses mengajar, melatih dan belajar, khususnya di suatu lembaga sekolah
untuk mentransfer pengetahuan dan mengembangkan kemampuan. Pendidiknya
dikenal dengan sebutan “educator”. Sedangkan dalam bahasa arab, pendidikan
dikenal dengan sebutan “tarbiyah” yang berarti secara etimologi (bahasa) adalah
penambahan, pertumbuhan, pemeliharaan dan penjagaan3.

Az-Zamakhsyariَ menambahkanَ maknaَ kataَ tersebutَ dengan
“pengajaranَ danَ kedudukanَ tertinggi.”َ Majduddinَ menambahkan

2
A.S Hornby, Oxford Advance Learner’s Dictionary of Current English, (New York: Oxford
University, 2000), Edisi ke enam, Hlm.401.
3
Ibnu Mandzur, Lisanul Arab, (Kairo: Mu’assasah Al Misriyah al-‘ammah wat tarjamah
t,th), Hlm. 399.

8

maknaَ lain,َ yakniَ َ memberiَ makanَ danَ kemuliaan.4َ Al-Quranَ
menggunakanَ kataَ ‘Tarbiyah”َ sebagaimanaَ tertulisَ padaَ Q.Sَ Al-َ
Israa’,َ [17]:24َ berikutَ ;

‫ح َالذ ذ ب‬
َّ‫ما‬
‫نوا ي‬
‫م س‬
‫ل َ س‬
‫خأ س‬
‫ب َاير ن‬
‫ة َونلقلُ َنر ب‬
‫ن َالنر ي‬
‫جنناَّ ن‬
‫ماَّ َ ن‬
‫ماَّ َك ن ن‬
‫مه ل ن‬
‫ح ي‬
‫ح ن‬
‫ض َل نهل ن‬
‫ف ي‬
‫م ن‬
‫صأسغيررا‬
‫نرب ننياَّسنيِ َ ن‬

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

Danَ dalamَ Q.Sَ Asَ Syu’araَ ayatَ 18َ :

‫نقاَّ ن ن‬
‫مرس ن‬
‫م َن لنرب ب ن‬
‫ن‬
‫ك َ س‬
‫ت َسفينناَّ َ س‬
‫ك َسفينناَّ َونسلي ر‬
‫ن َع ل ل‬
‫دا َونل نب سث ي ن‬
‫ل َأل ن ي‬
‫سسني ن‬
‫م ي‬

Firaun menjawab: "Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga)
kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami
beberapa tahun dari umurmu. (Nabi Musa a.s. tinggal bersama Firaun
kurang lebih 18 tahun, sejak kecil ).
Disampingَ itu,َ Al-Quranَ jugaَ menggunakanَ beberapaَ kataَ

lainَ untukَ kataَ َ “Tarbiyah”َ spertiَ “Tilawahَ (َ membacaَ ),َ Tazkiyah
(َ pensucianَ jiwaَ ),َ Ta’limَ (َ pengajaranَ )َ danَ Tathirَ َ
(َ pensucianَ )”,َ misalnyaَ dalamَ Q.Sَ Al-Baqarah,َ [2]:َ 151َ َ َ

‫ َ ك ن ن‬
‫م َآنياَّت سن نككاَّ َوني لنز ب‬
‫سوُ ر‬
‫م‬
‫م َنر ل‬
‫ماَّ َأير ن‬
‫كيك لكك ي‬
‫م َي نت يللوُ َع نل ني يك ل ي‬
‫من يك ل ي‬
‫ل َ ب‬
‫سل ينناَّ َسفيك ل ي‬
‫ن‬
‫ن‬
‫ن‬
‫ب‬
‫ي‬
‫ي‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ي‬
‫ل‬
‫ن‬
‫م ن‬
‫ب َنوال س‬
‫موُ ن‬
‫م َالك سنتاَّ ن‬
‫م َت نكوُلنوُا َت نعيل ل‬
‫ماَّ َل ي‬
‫مكم َ ن‬
‫ة َوني لعنل ل‬
‫حك ن‬
‫مك ل‬
‫وني لعنل ب ل‬
“Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikamt Kami Kepadamu)
Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan
ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan
kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan kepada
kamu apa yang belum kamu ketahui”
Dalamَ Khazanahَ pemikiranَ Islamَ terdapatَ beberapaَ kataَ
lainَ yangَ menunjukkanَ konotasiَ tarbiyahَ yaituَ antaraَ lainَ :
1. Alَ Isryâd,َ sepertiَ yangَ digunakanَ olehَ Alَ Haritsَ Alَ Muhasibyَ
dalamَ bukunyaَ “َ Risâlatulَ Mustarsyidîn.”

4

Majduddin muh Al-Fairuz Zabady, Al Qamus Al Muhith, (Muassasah Rislah, Beirut
1987), Cetakan ke dua Hlm. 1659.

9

2. Atَ Tahdzîb,َ sepertiَ yangَ digunakanَ Ibnuَ Maskawihَ untukَ
bukunyaَ “َ Tahdzîbulَ Akhlâqَ .”
3. Asَ Siyâsah,َ sebagaimanaَ yangَ dipergunakanَ olehَ Ibnuَ Sinaَ
terhadapَ bukunya,َ َ “َ Siyâsatulَ Sibyânَ .”
4. Atَ Ta’dîb,َ sepertiَ yangَ digunakanَ dalamَ bukuَ “َ Ta’diibَ Asَ

Sibyanَ .”
5. Atَ Ta’lîm,َ sebagaimanaَ yangَ digunakanَ olehَ Azَ Zarnujiَ dalamَ
bukunya,َ “َ Ta’lîmulَ Muta’alimَ .”
Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem
Pendidikan Nasional no.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.5
Zakiah Daradjat mendefinisikan pendidikan Islam sebagai pembentukan
kepribadian muslim.6 Mendidik mempunyai arti menanamkan tabiat yang baik
agar anak-anak mempunyai sifat yang baik dan berpribadi utama. Dalam
mendidik yang lebih dipentingkan adalah segi pembentukan pribadi anak.7
Menurut Dedeng Rosidin, istilah pendidikan yang tepat dalam bahasa arab
adalah at-tarbiyat. Istilah ini berdasarkan kepada isyarat Q.S Âli Imrôn [2]:79
yang isinya antara lain perintah Allah Swt untuk menjadi insan rabbani (ahli
tarbiyah atau pendidik yang penyantun).
Sedangkan ta’lim dan dirasah sebagai media untuk menjadi murabbi.
Pengulangan rabb lebih banyak dari kata allama dan darosa dalam Al-Quran, dan
hubungan kata rabb dengan tarbiyah memberi isyarat makna yang sangat jauh,
yaitu kegiatan di dalam tarbiyah mempunyai nilai-nilai ilâhiyyâh. Dan cakupan
tarbiyah lebih luas, ia merupakan proses menyeluruh yang dilakukan terhadap
manusia, baik jiwa dan raganya, akal dan perasaannya, perilaku dan
5

Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) UU RI No.20 Th.2003,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2005), Cetakan kedua, Hlm.2.
6
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cetakan
Keenam, Hlm.28.
7
Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: PT Usaha Nasional, 1983),
Hlm. 27.

10

kepribadiannya, bakat, minat dan potensinya sikap dan pemahamannya dan lain
sebagainya.8
Said Ismail Ali dalam bukunya Falsafat Tarbawiyah Mu’ashirah
menyatakan bahwa pendidikan merupakan amal praktis untuk menumbuh
kembangkan personal manusia dalam berbagai macam aspek seperti: kesadaran
dan pengetahuan, kelembutan dan rasa, serta gerakan, kritik dan kemahiran atau
keterampilan.9 Sebab tujuan utama pendidikan adalah mencari ilmu,
meningkatkan akhlak dan mencari rezeki.10
Pendidikan dan Islam di Asia Tenggara
Berikut negara-negara yang terletak di Asia Tenggara yaitu Filipina,
Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos,
Myanmar dan Kamboja. Pada umumnya negara-negara di Asia Tenggara termasuk
negara dunia ketiga yaitu negara yang sedang berkembang dengan tingkat
kesejahteraan material tingkat rendah. Kecuali Singapura yang sudah mencapai
negara maju. Menurut IMF Maju-tidaknya suatu negara diukur berdasarkan:
1. Tingkat pendapatan per kapita,
2. Diversifikasi ekspor sehingga eksportir minyak yang memiliki PDB per kapita
tinggi tidak akan masuk dalam klasifikasi maju karena 70% barang ekspornya
berupa minyak, dan
3. Tingkat integrasinya ke dalam sistem keuangan global.11
Selain itu untuk mengukur kemajuan peradaban di kawasan negara-negara
Asia Tenggara tersebut, maka dibutuhkan data yang representative, misalnya

8

Dedeng Rosidin, M.Ag., Akar-Akar Pendidikan Dalam Al-Quran dan Al-Hadits: Kajian
Semantik Istilah-Istilah Tarbiyat, Ta’lim, Tadris, Tahdzib dan Ta’dib, (Bandung: Pustaka Umat,
2003), Hlm. 204-205 dengan ringkasan.
9
Said Ismail Ali, Falsafat Tarbawiyah Mu’ashirah, (Kuwait: 'Alamul-Ma’rifah, 1995),
Hlm. 18.
10
Abdul Hamid Shaid az-Zintani, Asâs at-Tarbiyah al-Islamiyah fi as-Sunnah anNabawiyah, (Libya: Dâr Arabiya lil Kutub, 1984), Hlm. 36.
11
Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembang pada hari Senin, 23
September 2013.

11

dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI)
yaitu pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan
standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.
IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah
negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk
mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.12
Tabel 3
IPM Negara-Negara di Asia Tenggara13
No

Negara

1.
2.
3.
4.
5.

Indonesia
Malaysia
Thailand
Singapura
Brunei

IPM 2007
Peringkat Keterangan
111
0.734 (turun)
66
0.829 (tetap)
87
0.783 (turun)
23 dari
0.944 (naik)
30
0.920 (tetap)

6.
7.
8.
9.

Darussalam
Filifina
Laos
Myanmar
Kamboja

105
133
138
137

0.751 (tetap)
0.619 (naik)
0.586 (tetap)
0.593 (tetap)

IPM Tahun 2012
Peringkat
Ket
121
64
103
18
30
114
138
149

IPM tersebut, menunjukkan bahwa pendidikan di kawasan negara-negara
Asia Tenggara masih tertinggal jauh dari negara-negara lain di Dunia, kecuali
Singapura yang menduduki peringkat 18 dan Brunei ke 30 yang mengalami
kemajuan signifikan. Oleh karena itu maka perlu dipelajari sistem pendidikan
yang digunakan oleh kedua negara tersebut. Sebab pendidikan itu dapat merubah
mind set seseorang dari tidak maju menjadi maju dan seterusnya. Perubahan pola
pikir akan berdampak terhadap perubahan pola hidup dan pandangan hidup untuk
menjadi manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya, sehingga karyakarya dan temuan dipersembahkan untuk kepentingan dan manfaat umum.
12

Davies, A. and G. Quinlivan (2006), A Panel Data Analysis of the Impact of Trade on
Human Development, Journal of Socioeconomics diakses dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Pembangunan_Manusia pada 10 September 2013.
13
Indeks ini dirilis pada tanggal 5 Oktober 2009 dan mencakupi periode tahun 2007
bersumber dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_Indeks_Pembangunan_Manusia diakses pada
10 September 2013, lihat juga http://issuu.com/undp/docs/hdr_2013_en?e=3183072/1761829

12

Pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia Sesuai dengan
konstitusi yang berlaku, yaitu berdasarkan UUD 1945 pasal 31 ayat 4 dan
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa
pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah mesti mengalokasikan anggaran
untuk pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD diluar gaji pendidik dan
biaya kedinasan. Namun pada tahun 2007 alokasi yang disediakan tersebut baru
sekitar 17.2 %, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara Malaysia, Thailand
dan Filipina yang telah mengalokasikan anggaran untuk pendidikan lebih dari
28 %.14
Tantangan kuantitaf muslim di Indonesia mengalami degradasi, jika tahun
80-an masih lebih dari 90%, maka pada tahun 2000 populasi muslim turun ke
angka 88,2% dan tahun 2010 turun lagi menjadi 85,1%. Data ini menunjukkan
gejala yang memprihatinkan karena kemiskinan yang melanda umat Islam,
memaksa membatasi jumlah keturunan. Selain itu intelektual muslim yang mapan
juga membatasi jumlah keturunannya lebih sedikit. Harapan muncul ketika
madrasah diniyah di Indonesia terus mengalami peningkatan yang sangat
signifikan, sebagai sampel di Kec.Cimaung Kab.Bandung Jawa Barat pada tahun
2010 meluluskan madrasah diniyah ula sebanyak 200 siswa, pada tahun 2011
bertambah menjadi 300 siswa dan pada tahun 2012 meningkat sampai 700 siswa.
Selain itu kesadaran wali kota dan bupati terhadap pembelajaran agama nampak
dengan lahirnya peraturan bupati dan wali kota tentang wajib belajar di madrasah
diniyah seperti di Kabupaten Bandung, Banjar Negara, Kota Tangerang dan
sebagainya.
Jika di Indonesia wajib belajar masih 9 tahun, maka di Filifina sudah 13
tahun termasuk pendidikan wajib taman kanak-kanak selama satu tahun. Pada
umumnya negara-negara dunia ketiga yang maju seperti Singapura, Brunei dan
Malayasia, mereka menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di
sekolah-sekolah negeri, selain itu pembukaan perguruan tinggi asing di negaranegara tersebut ikut berpartisipasi dan mendongkrak kualitas pendidikan.
Research university sebagai basis penemuan-penemuan melalui penelitian banyak
14

Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia#Pendidikan bersumber (World Bank,
(2008), Spending for development: making the most of Indonesia's new opportunities : Indonesia
public expenditure review, World Bank Publications, ISBN 978-0-8213-7320-0)

13

diadopsi oleh negara-negara tersebut, begitu juga dengan relevansi jurusan dengan
kebutuhan dunia kerja. Ini menunjukkan bahwa sekolah international itu dibuka
oleh negara asing, artinya bahwa pembukaan perguruan tinggi asing di suatu
negara berikut fasilitas dan pabrikan yang menampung lulusan tersebut lebih
signifikan dan banyak mengikutsertakan mahasiswa dari pada mengirim
mahasiswa ke luar negeri dengan biaya yang sangat mahal dan keterbatasan
jumlah yang ikut serta. Selain itu kerja sama yang dilakukan juga menuntut
pertukaran antar mahasiswa dan dosen asing, sehingga hasil dari proses asimilasi
dan akulturasi tersebut akan melahirkan format baru dan kepercayaan diri sebagai
bekal dan motivasi kemajuan dan keunggulan.
Gambar 2
Kesempatan Peradaban
Suatu Bangsa

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Faktor X

Kesadaran
Bersama,
Komitmen,
Pendidikan Tinggi
berbasis research,

Membangun
komunikasi efektif
multilateral/ kerja
sama,
Lebih
mengembangkan
ekspor dari pada
impor,

Beruntung,
fengsui, doa, Tidak
merasa puas
dengan apa yang
ada

Menguasai
Teknologi Informasi
Komunikasi,
Efisiensi,
Manajemen yang
baik

dsb

Simpulan

14

Tantangan peradaban Islam di Asia Tenggara masih terkendala dengan
berbagai hambatan terutama masih minimnya human development indeks,
banyaknya konflik-konflik regional, minimnya karya tulis bertaraf international
yang berbanding lurus dengan minimnya sarjana-sarjana lulusan program doktoral
dan teknisi.
Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan universal dengan sistem
yang baik merupakan sebuah keniscayaan yang harus segera dilakukan, yaitu
dengan memberikan stimulus penggunaan bahasa pengantar international seperti
bahasa Inggris dan bahasa arab, begitu juga dengan budaya penelitian dan
penulisan karya ilmiah yang dimulai dari sejak dini, relevansi antara jurusan dan
infra struktur kebutuhan dunia kerja.
Selain itu penguasaan teknologi informasi komunikasi, efisiensi dan
manajemen yang baik juga menjadi pilar daya saing dunia ketiga dengan negaranegara maju. Walaupun demikian, harapan kemajuan peradaban Islam di Asia
Tenggara masih terbuka lebar, bertepatan dengan munculnya konflik-konflik
regional di kawasan Afrika dan Timur Tengah yang berdampak perpindahan arah
pemikiran Islam ke kawasan Asia Tenggara. Ini dibuktikan dengan banyaknya
pendirian institusi pendidikan Islam dan kesadaran pemimpin daerah dengan
lahirnya peraturan daerah tentang kewajiban belajar agama ditengah dekadensi
moral dan hedonisme.

Daftar Pustaka

15

Sumber Cetak:
Abdul Hamid Shaid az-Zintani, Asâs at-Tarbiyah al-Islamiyah fi as-Sunnah anNabawiyah, (Libya: Dâr Arabiya lil Kutub, 1984)
A.S Hornby, Oxford Advance Learner’s Dictionary of Current English, (New
York: Oxford University, 2000)
Dedeng Rosidin,, Akar-Akar Pendidikan Dalam Al-Quran dan Al-Hadits: Kajian
Semantik Istilah-Istilah Tarbiyat, Ta’lim, Tadris, Tahdzib dan Ta’dib,
(Bandung: Pustaka Umat, 2003)
Ibnu Mandzur, Lisanul Arab, (Kairo: Mu’assasah Al Misriyah al-‘ammah wat
tarjamah t,th)
Majduddin muh Al-Fairuz Zabady, Al Qamus Al Muhith, (Muassasah Rislah,
Beirut 1987)
Said Ismail Ali, Falsafat Tarbawiyah Mu’ashirah, (Kuwait: 'Alamul-Ma’rifah,
1995)
Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) UU RI No.20
Th.2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005)
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: PT Usaha
Nasional, 1983)
Sumber Elektronik:
http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembang pada hari Senin, 23 September
2013.
Davies, A. and G. Quinlivan (2006), A Panel Data Analysis of the Impact of Trade
on Human Development, Journal of Socioeconomics diakses dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Pembangunan_Manusia pada 10 September
2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_Indeks_Pembangunan_Manu
sia diakses pada 10 September 2013,
http://issuu.com/undp/docs/hdr_2013_en?e=3183072/1761829
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia#Pendidikan bersumber (World Bank,
(2008), Spending for development: making the most of Indonesia's new
opportunities : Indonesia public expenditure review, World Bank Publications,
ISBN 978-0-8213-7320-0)

Lampiran

16

Tabel 2
Rekafitulasi konflik di semenanjung Afrikan dan Timur Tengah disarikan dari
Wikipedia
Negara

ia

Tanggal
dimulai

Status
protes

Revolusi
tanggal 14
Januari 2011
Tunis 18 Desember Protes
2010
dihentikan
sejak Maret
2011


Pemerintah
digulingkan
pada 23
27 Desember September
Libya
2010
2011
• Perang
berakhir 23
October
2011
Dihentikan
Aljaz 28 Desember sejak April
2010
air
2011
Leba 12 Januari
2011
non
ania

Yord 14 Januari
2011

Maur 17 Januari
2011
itania
n

Suda 17 Januari
2011

n

Oma 17 Januari
2011

Arab 21 Januari
2011
Saudi

r

Mesi 25 Januari
2011

ko

Maro 30 Januari
2011

Hasil

Korban
tewas

Situasi

• Zine El Abidine Ben Ali digulingkan, Ben Ali eksil
ke Arab Saudi, • Perdana Menteri Ghannouchi
mengundurkan diri,
• Pembubaran polisi politik
• Pembubaran RCD, bekas partai berkuasa di Tunisia
dan pencairan semua asetnya
• Pembebasan tahanan politik
• Pemilihan Majelis Konstituante tanggal 23 Oktober
2011[

223

Revolusi

• Muammar Gaddafi digulingkan; Gaddafi terbunuh
pada 20 Oktober, Pasukan oposisi menguasai hampir
semua kota-kota besar Libya, Pembentukan Dewan
Transisi Nasional, Intervensi militer oleh NATO,
Yordania, Arab Saudi, Israel, Qatar, Swedia, dan
UEA, • Perang saudara berakhir pada 23 October
2011

32,000–
40,000

Pemerintah
digulingkan

8

Protes besar

• Pengakhiran keadaan darurat selama 19 tahun

0

Terbatas
Sedang
• Raja Abdullah II membubarkan Perdana Menteri
berlangsung Rifai dan kabinetnya.
Dihentikan
sejak Mei
2011
Dihentikan
sejak April
2011

• Presiden Bashir mengumumkan tidak akan
mencalonkan diri lagi pada 2015.

1

Protes dan
perubahan
pemerintahan
Protes dan
perubahan
pemerintahan

1

Protes

1

Protes

Berakhir
Mei 2011

• Konsesi ekonomi oleh Sultan Qaboos; Pembubaran
menteri;
• Pemberian kekusaan legislatif kepada legislator
terpilih Oman

2–6

Protes dan
perubahan
pemerintahan

Dihentikan
sejak Juni
2011

• Konsesi ekonomi oleh Raja Abdullah; • Pemilihan
munisipal khusus pria tanggal 22 September 2011

2

Protes

846

Revolusi

7

Protes dan
perubahan
pemerintahan

• Hosni Mubarak digulingkan, Mubarak didakwa
membunuh pengunjuk rasa. • Perdana Menteri Nazif
dan Shafik mengundurkan diri;
Revolusi
• Pengambilalihan kekuasaan oleh Angkatan
tanggal 11
Bersenjata;
Februari
• Penangguhan Konstitusi, pembubaran Parlemen;
2011
• Pembubaran Badan Investigasi Keamanan Negara;
Protests
• Pembubaran NDP, bekas partai berkuasa di Mesir
ongoing
dan pengalihan asetnya kepada negara
• Pengadilan Mubarak, keluarganya dan bekas
menteri-menterinya.
Sedang
• Konsesi politik oleh Raja Mohammed VI; •
berlangsung Referendum terhadap reformasi konstitusi;
• Perlindungan hak asasi manusia dan pengakhiran

17

Negara

an

Tanggal
dimulai

Yam 3 Februari
2011

10 Februari
Irak 2011

ain

Bahr 14 Februari
2011

ait

Kuw 18 Februari
2011

Sahara
Barat

h

26 Februari
2011

Suria 15 Mei 2011

Perba
15 Mei 2011
tasan
Israel

Status
protes

Korban
tewas

Hasil

Situasi

korupsi
• Pengunduran diri Anggota Parlemen dari partai
berkuasa, Tanggal 4 Juni, Presiden Ali Abdullah Saleh
terluka dalam serangan terhadap masjid di tempat
perlindungannya di ibu kota Yaman, Sana'a,
Mengalami
menyebabkan ia dan 35 anggota keluarganya,
kerusuhan
Sedang
termasuk istrinya, serta Perdana Menteri dan Juru
1,784-1,870
sipil dan
berlangsung
Bicara Parlemen Yaman, meninggalkan Yaman ke
perubahan
Arab Saudi. Hingga 20 Agustus, Saleh belum kembali
pemerintahan
ke Yaman.
• Wakil Presiden Abd al-Rahman Mansur al-Hadi
menjabat sebagai Presiden Petahana pada 4 Juni 2011
• Perdana Menteri Maliki mengumumkan bahwa ia
Sedang
tidak akan mencalonkan diri untuk ketiga kalinya;
28+
Protes besar
berlangsung Pengunduran diri gubernur provinsi dan otoritas
setempat
Sedang
berlangsung, • Konsesi ekonomi oleh Raja Hamad; • Pembebasan
Mengalami
meski
tahanan politik;
kerusuhan
dihentikan
• Pembubaran menteri;
36
sipil dan
sementara
• Intervensi GCC atas permintaan Pemerintah
perubahan
sejak Maret Bahrain
pemerintahan
2011
Protes dan
Berakhir 31
• Pengunduran diri kabinet
0
perubahan
Maret 2011
pemerintahan
Dihentikan
sejak Mei
0
Protes
2011
• Pembebasan beberapa tahanan politik;
• Hukum Darurat diakhiri; Pembubaran Gubernur
Provinsi;
• Aksi militer di Hama, Daraa dan daerah lain;
Mengalami
Protes dan
• Pengunduran diri Parlemen;
kerusuhan
penekanan
• Pengunduran diri Pemerintah;
9,045–11,300
sipil dan
sedang
• Terjadi pembelotan dalam angkatan bersenjata
perubahan
berlangsung
Suriah;
pemerintahan
• Pembentukan Pasukan Bebas;
• Keangotaan Suriah di Liga Arab dihentikan
sementara.
Berakhir 5
Juni 2011

30-40

Protes besar

30,634–
37,228+
Total korban tewas: (Perkiraan
internasional,
terus naik)

CURRICULUM VITAE
Nama
Tempat dan Tanggal Lahir

: Dr.H.Asep Ahmad Fathurrohman, Lc., M.Ag
: Bandung, 18 September 1979

Pendidikan Terakhir
Tempat Tugas

: S3 (Pendidikan Islam)
: FAI Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung
: 1. Tafsir Tarbawi, 2. Ilmu Pendidikan

Bidang Keahlian

18

Alamat
Telp./Faks.
Alamat Rumah

: Jl. Soekarno Hatta No.530 Kota Bandung
: 022-7800525/ 022-7803936

Telp./Faks.
Alamat e-mail

: Jl. Mengger Girang 1 No.39 RT.13/08 Regol
Kota Bandung
: 022-5220103, 081320221621
: a_fathurrohman@yahoo.com

Publikasi Terakhir

:
Judul

Penerbit/Jurnal

Tahun
2013

Ilmu Pendidikan Islam Sebuah Pengantar

Kencana Utama (ISBN 97997501-2-8)

2012

Al-Quran dan Hadits untuk kelas X MA

Grafindo (ISBN ) 978-60200-0161-6

2012

Al-Quran dan Hadits untuk kelas XI MA

2012

Al-Quran dan Hadits untuk kelas XII MA

Grafindo (ISBN ) 978-60200-0162-3

Grafindo (ISBN ) 978-60200-0163-0

2010

Ilmu Tafsir

Kencana Utama (ISBN 97997501-2-9)

2010

Tafsir Kesalehan Sosial

Kencana Utama (ISBN 97997501-2-7)

19