FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAA
JURNAL PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN DAN
PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS XII SMA
NEGERI 2 PARE-PARE
Edy Nurkamal1, Nursalim2, Sri Darmawan3
Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan STIKES Nani Hasanuddin
Makassar
2
Dosen tetap Program Studi S1 Keperawatan STIKES Nani
Hasanuddin Makassar
3
Dosen tetap Program Studi S1 Keperawatan STIKES Nani
Hasanuddin Makassar
1
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KSEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN DAN
PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS XII SMA
NEGERI 2 PARE-PARE
Edy Nurkamal1, Nursalim2, Sri Darmawan3
ABSTRAK
Edy Nurkamal “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN
DAN PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS XII SMA NEGERI 2 PAREPARE” (Dibimbing Oleh : Nursalim dan Sri Darmawan)
Kebiasaan merokok merupakan pola untuk menghisap rokok yang dipelajari oleh
seorang individu yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. Perilaku
merokok merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan untuk
menghisap rokok. Pengaruh keluarga merupakan pengaruh yang berasal dari keluarga
yang didapatkan oleh seseorang yang akan berpengaruh terhadap perilaku orang itu.
Pengaruh teman merupakan pengaruh yang berasal dari teman yang didapatkan oleh
seseorang yang akan berpengaruh terhadap perilaku orang itu. Pengaruh iklan
merupakan pengaruh yang berasal dari iklan yang didaptkan oleh seseorang yang
akan berpengaruh terhadap perilaku orang itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas
XII SMA Negeri 2 Pare-Pare. Jenis penelitian ini adalah Analitik Asosiatif
menggunakan rancangan Cross Sectional. Sampel berjumlah 58 orang responden
yang diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Desain uji
menggunakan analisis uji Chi Square dengan tingkat kesalahan 5%. Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan pengaruh keluarga (p = 0.00, OR : 50.7), pengaruh
teman (p = 0.00, OR : 21) dan pengaruh iklan (p = 0.00, OR : 30.8) terhadap
kebiasaan dan perilaku merokok siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah ada
pengaruh yang signifikan antara pengaruh keluarga, teman dan iklan terhadap
kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas XII SMA Negeri 2 Pare-Pare.
Kata Kunci : Kebiasaan Merokok, Perilaku Merokok, Pengaruh Keluarga, Pengaruh
Teman, Pengaruh Iklan
PENDAHULUAN
Epidemi tembakau merupakan salah satu ancaman terbesar kesehatan
masyarakat dunia yang pernah dihadapi. Ini membunuh hampir enam juta orang
setahun diantaranya lebih dari 5 juta orang adalah pengguna dan mantan pengguna
dan lebih dari 600.000 orang yang tidak merokok terkena asap. Sekitar satu orang
meninggal setiap enam detik akibat tembakau dan ini menyumbang satu dari 10
kematian orang dewasa. Sampai setengah dari pengguna saat ini pada akhirnya akan
mati akibat penyakit yang berhubungan dengan tembakau. Hampir 80% lebih dari
satu miliar perokok diseluruh dunia hidup dinegara berpenghasilan rendah dan
menengah, di mana beban tembakau penyakit dan kematian terberat. Dicentang,
kematian terkait tembakau akan meningkat menjadi lebih dari delapan juta per tahun
pada tahun 2030. Dibawah 11% dari populasi dunia yang dilindungi oleh nasional
yang komprehensif bebas asap rokok. Jumlah orang yang dilindungi dari perokok
pasif lebih dari dua kali lipat menjadi 739.000.000 pada tahun 2010 dari 354.000.000
pada tahun 2008 (WHO, 2012).
Tingginya populasi dan komsumsi rokok menempatkan Indonesia
menududuki urutan ke-5 komsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah China,
Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang dengan perkiraan konsumsi 220 milyar batang
pada tahun 2005. Di masa mendatang masalah kesehatan akibat rokok di Indonesia
semakin berat karena 2 diantara 3 orang laki-laki adalah perokok aktif. Lebih bahaya
lagi karena 85,4% perokok aktif merokok dalam rumah bersama anggota keluarga
sehingga mengancam keselamatan kesehatan lingkungan. Selain itu 50 persen dari
orang Indonesia kurang aktivitas fisik dan 4,6 persen mengkomsumsi alkohol. 6 dari
10 pelajar (64,2%) yang disurvei terpapar asap rokok selama mereka di rumah. Lebih
dari sepertiga (37,3) merokok, bahkan 3 diantara 10 pelajar atau 30,9% pertama kali
merokok pada usia 10 tahun. Meningkatnya jumlah perokok di kalangan anak-anak
dan kaum muda Indonesia karena dipengaruhi iklan rokok, promosi dan sponsor
rokok yang sangat gencar (Depkes, 2012).
Sekitar 34,7% penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke atas adalah prokok.
Secara Nasional, prevalensi perokok tahun 2010 sebesar 34,7% tertinggi di Provinsi
Kalimantan Tengah (43,2%) dan terendah di Sulawesi Tenggara sebesar (28,3%).
Prevalensi perokok usia 10-14 tahun. 1995 sebesar 0.3% atau sekitar 71.000 orang,
dan pada tahun 2010 meningkat tajam menjadi sekitar 426.000 orang. Artinya dalam
kurun waktu 15 tahun, jumlah perokok pada kelompok umur ini meningkat enam kali
lipat. Diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak tinggal bersama dengan perokok dan
terpapar asap rokok, yang berisiko mengalami peningkatan resiko Bronchitis,
Pnemonia, Infeksi Telinga Tengah, Asma serta keterlambatan pertumbuhan paru-paru
dan menyebabkan kesehatan yang buruk pada masa dewasa (Depkes, 2010).
Berdasarkan penelitian dan survey Yayasan Jantung Sehat Selawesi Selatan
pada tahun 2008 terdapat 65% remaja di Sulawesi Selatan adalah perokok. Gubernur
SulSel Syahrul Yasin Limpo menambahkan hanya 7% remaja di Daerah ini yang
kebugarannya cukup bagus salah satu penyebabnya adalah pengaruh merokok pada
remaja (Suardi, 2011, Hal: 2).
Dari penelitian sebelumnya didapatkan adanya pengaruh orang tua terhadap
kebiasaan dan perilaku merokok remaja (Bibit Priyatin, Marsito, Sarwono, 2009).
Dari data yang ada di SMA Negeri 2 Pare-Pare tahun 2013 diperoleh jumlah
siswa keseluruhan sebanyak 997 orang dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 413
orang dan wanita berjumlah 584 orang. (Rekapitulasi data siswa SMA Negeri 2
Pare-pare periode 2012/2013).
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi kebiasaan dan perilaku merokok siswa, dimana siswa merupakan
penerus bangsa. Dengan demikian peneliti tertarik mengangkat judul penelitian yaitu:
“faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan dan perilaku merokok siswa SMA
Negeri 2 Pare-Pare”
BAHAN DAN METODE
Jenis Penelitian, Waktu & Tempat, Populasi, Sampel
Desian penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Analitik asosiatif dengan
pendekatan crossectional. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 ParePare pada bulan Juni 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Lakilaki yang duduk dibangku kelas XI SMA Negeri 2 Pare-pare tahun 2013 dengan
jumlah sampel sebanyak 58 orang responden yang didapat dengan menggunakan
teknik Purposive Sampling yang sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan,
yaitu :
1. Kriteria inklusi:
a. Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pare-pare
b. Merokok
c. Berjenis kelamin laki-laki
d. Umur 16-18 tahun
e. Bersedia menjadi responden
2. Kriteria eksklusi:
a. Bukan siswa SMA Negeri 2 Pare-pare
b. Tidak Merokok
c. Berjenis kelamin perempuan
d. Umur < 16-18 dan > 16-18 tahun
e. Tidak bersedia menjadi responden
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen pengumpulan
data berupa alat ukur quisioner yang dibuat khusus oleh peneliti sendiri dengan
berpedoman pada kepustakaan yang ada. Setelah data terkumpul dari lembar
quisioner yang ada maka dilakukan pengolahan data.
Pengolahan Data
Adapun tahap-tahap pengolahan data sebagai berikut :
1. Editing
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan
memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan keseragaman
data.
2. Koding
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban
atau data perlu disederhanakan yaitu dengan simbol-simbol tertentu, untuk setiap
jawaban (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman,
daftar pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan kode.
3. Tabulasi data
Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data
kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki yang mana sesuai dengan
tujuan penelitian Ini dalam hal ini dipakai tabel untuk penganalisaan data.
4. Analisis data
a. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil penelitian.
Analisis ini akan menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel
yang diteliti.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen
dengan dependen dalam bentuk tabulasi silang antara kedua variabel tersebut.
Menggunakan uji statistik dengan tingkat kemaknaan 0,05 dengan ketentuan
pengaruh dikatakan bermakna bila P value < 0,05 dan pengaruh dikatakan
tidak bermakna bila P value > 0,05 dengan menggunakan rumus Chi-Square.
HASIL PENELITIAN
1. Analisa Univariat
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di SMA Negeri 2 ParePare Tahun 2013
Umur Responden
Frekuensi (n) Persentase (%)
16 Tahun
4
6.9
17 Tahun
42
72.4
18 Tahun
12
20.7
Total
58
100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.1, maka diketahui bahwa umur responden yang
paling banyak adalah pada kelompok 17 tahun dengan jumlah responden
sebanyak 42 orang responden (72.4%), sedangkan umur responden yang paling
sedikit adalah kelompok 16 tahun dengan jumlah responden sebanyak 4 orang
responden (6.9%).
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Kelas di SMA Negeri 2 ParePare Tahun 2013
Persentase
Kelas Responden
Frekuensi (n)
(%)
XI IPA
29
50
XI IPS
29
50
Total
58
100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.2, maka diketahui bahwa masing masing kelompok
kelas yaitu kelas XI IPA dan XI IPS berjumlah 29 orang responden (50%).
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Keluarga di SMA Negeri 2
Pare-Pare Tahun 2013
Pengaruh Keluarga
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Berpengaruh
35
60.3
Tidak Berpengaruh
23
39.7
Total
58
100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.3, maka diketahui bahwa dari total 58 orang
responden pada variabel pengaruh keluarga, didapatkan 35 orang responden
(60.3%) dalam kategori berpengaruh dan 23 orang responden (39.7%) lainnya
dalam kategori tidak berpengaruh.
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Teman di SMA Negeri 2 ParePare Tahun 2013
Pengaruh Teman
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Berpengaruh
40
69
Tidak Berpengaruh
18
31
Total
58
100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.4, maka diketahui bahwa dari total 58 orang
responden pada pengaruh teman, didapatkan 40 orang responden (69%) dalam
kategori berpengaruh dan 18 orang responden (31%) lainnya tidak berpengaruh.
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Iklan di SMA Negeri 2 ParePare Tahun 2013
Pengaruh Iklan
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Berpengaruh
14
24.1
Tidak Berpengaruh
44
75.9
Total
58
100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.5, maka diketahui bahwa dari total 58 orang
responden pada pengaruh iklan, didapatkan 14 orang responden (24.1%) dalam
kategori berpengaruh dan 44 orang responden (75.9%) lainnya dalam kategori
tidak berpengaruh.
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa
di SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013
Kebiasaan & Perilaku Merokok
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Merokok
31
53.4
Tidak Merokok
27
46.6
Total
58
100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.6, maka diketahui bahwa dari total 58 orang
responden, didapatkan 31 orang responden (53.4%) dalam kategori merokok dan
27 orang responden (46.6%) lainnya dalam kategori tidak merokok.
2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Pengaruh Keluarga terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok
Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare
Tabel 5.7
Hubungan Pengaruh Keluarga terhadap Kebiasaan dan Perilaku
Merokok Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013
Kebiasaan & Perilaku
Merokok
Total
Pengaruh
OR
p
Merokok
Tdk. Merokok
Keluarga
n
%
n
%
n
%
Berpengaruh
29
50
6
10.3 35 60.3
Tdk.
2
3.4
21
36.2 23 39.7 50.7 0.00
Berpengaruh
Total
31
53.4
27
46.6 58 100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan tabel 5.7, maka diketahui bahwa dari total 35 orang
responden (60.3%) yang pada pengaruh keluarga kategori berpengaruh, 29
orang responden (50%) dalam kategori merokok dan 6 orang responden
(10.3%) dalam kategori tidak berpengaruh. Sedangkan dari total 23 orang
responden (39.7%) yang pada pengaruh keluarga dalam kategori tidak
berpengaruh, 2 orang responden (3.4%) dalam kategori merokok dan 21 orang
responden (36.2%) lainnya dalam kategori tidak merokok.
Setelah dilakukan analisis uji statistic menggunakan uji Chi Square,
maka berdasarkan nilai Fisher’s Exatc Test didapatkan nilai p = 0.00 dimana
p < α 0.05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara pengaruh keluarga terhadap kebiasaan dan perilaku
merokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare.
Dari nilai odds. Ratio yang menunjukkan angka 50.7, dapat
dinyatakankan bahwa responden yang dalam pengaruh keluarga kategori
berpengaruh berpeluang 50.7 kali mempunyai risiko kebiasaan dan perilaku
merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan responden yang dalam
kategori tidak berpengaruh.
b. Hubungan Pengaruh Teman terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa
Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare
Tabel 5.8
Hubungan Pengaruh Teman terhadap Kebiasaan dan Perilaku
Merokok Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013
Kebiasaan & Perilaku
Merokok
Total
Tdk.
Pengaruh Teman
OR
p
Merokok
Merokok
n
%
n
%
n
%
Berpengaruh
29
50
11
19
40 69
Tdk. Berpengaruh
2
3.4
16
27.6 18 31
21 0.00
Total
31
53.4
27
46.6 58 100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.8, maka diketahui bahwa dari total 40 orang
responden (69%) pada pengaruh teman kategori berpengaruh, didapatkan 29
orang responden (50%) dalam kategori merokok dan 11 orang (19%)
lainnya dalam kategori tidak merokok. Sedangkan dari total 18 orang
respondeen (31%) pada pengaruh teman kategori tidak berpengaruh,
didapatkan 2 orang responden (3.4%) dalam kategori merokok dan 16 orang
(31%) lainnya dalam kategori tidak merokok.
Setelah dilakukan analisis uji statistic menggunakan uji Chi Square,
maka berdasarkan nilai Fisher’s Exatc Test didapatkan nilai p = 0.00 dimana
p < α 0.05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara pengaruh teman terhadap kebiasaan dan perilaku
merokok pada siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Pare-Pare.
Dari nilai odds. Ratio yang menunjukkan angka 21, dapat
dinyatakankan bahwa responden yang dalam pengaruh teman kategori
berpengaruh berpeluang 21 kali mempunyai risiko kebiasaan dan perilaku
merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan responden yang dalam
kategori tidak berpengaruh.
c. Hubungan Pengaruh Iklan terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa
Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare
Tabel 5.9
Hubungan Pengaruh Iklan Teman terhadap Kebiasaan dan Perilaku
Merokok Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013
Kebiasaan & Perilaku
Merokok
Total
Pengaruh
Tdk.
OR
p
Merokok
Iklan
Merokok
n
%
n
%
n
%
Berpengaruh
14
24.1
0
0
14 24.1
Tdk.
17
29.3
27
46.6 44 75.9 30.8 0.00
Berpengaruh
Total
31
53.4
27
46.6 58 100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan tabel 5.9, maka diketahui bahwa dari total 14 orang
responden (24.1%) pada pengaruh iklan kategori berpengaruh, semua
responden dalam kategori merokok. Sedangkan dari total 44 orang
responden (75.1%) pada pengaruh iklan kategori tidak merokok, didapatkan
17 orang responden (29.3%) dalam kategori merokok dan 27 orang lainnya
(46.6%) dalam kategori tidak merokok.
Setelah dilakukan analisis uji statistic menggunakan uji Chi Square,
maka berdasarkan nilai Fisher’s Exatc Test didapatkan nilai p = 0.00 dimana
p < α 0.05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara pengaruh iklan terhadap kebiasaan dan perilaku
merokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare.
Dari nilai odds. Ratio yang menunjukkan angka 30.8, dapat
dinyatakankan bahwa responden yang dalam pengaruh iklan kategori
berpengaruh berpeluang 30.8 kali mempunyai risiko kebiasaan dan perilaku
merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan responden yang dalam
kategori tidak berpengaruh.
PEMBAHASAN
1. Hubungan Pengaruh Keluarga terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa
Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare.
Dari hasil analisis bivariat, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara pengaruh keluarga terhadap kebiasaan dan perilaku
merokok siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare. Demikian juga dengan odds
ratio yang menunjukkan nilai 50.7, yang menyatakankan bahwa responden yang
dalam pengaruh keluarga kategori berpengaruh berpeluang 50.7 kali mempunyai
risiko kebiasaan dan perilaku merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan
responden yang dalam kategori tidak berpengaruh.
Maka hipotesa alternative yang disajikan oleh peneliti yang menyatakan
bahwa ada hubungan pengaruh keluarga terhadap kebiasaan dan perilaku
merokok siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare dinyatakan diterima karena p <
dari α 0.05.
Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh Niela
Putri (2012) yang menyatakan bahwa remaja yang berasal dari keluarga
konservatif yang menekankan yang nilai-nilai sosial dan agama yang baik dengan
tujuan jangka panjang lebih sulit untuk terlibat dengan rokok dibandingkan
dengan keluarga yang permisif dengan penekanan pada filsafah “kerjakan
urusanmu sendiri-sendiri”, dan yang paling kuat pengaruhnya jika orang tua
sendiri menjadi figur contoh yaitu sebagai perokok berat, maka anak-anaknya
akan mungkin sekali untuk mencontohnya. Perilaku merokok lebih banyak
didapati pada mereka yang tinggal dengan satu orang tua (single parent).
Juga pendapat yang dikemukakan oleh Dede Rahmat Hidayat (2009) yang
menyatakan bahwa suatu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anakanak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua
tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang
keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang
barasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia.
Ketua Pusat Studi Gender Dan Perlindungan Anak Universitas Negeri
Medan, Meuthia Fadila Fachruddin (2011) menyatakan kebiasaan orang tua
merokok di lingkungan rumah sangat mempengaruhi keinginan anak untuk turut
mencoba melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan orang tuanya.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Ester Riawati Ondja (2012) yang dalam penelitiannya berjudul “FaktorFaktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok Pegawai di Kantor Camat
Pamona Selatan Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah” yang menyatakan
bahwa hasil analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai
ρ= 0,002 (ρ
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN DAN
PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS XII SMA
NEGERI 2 PARE-PARE
Edy Nurkamal1, Nursalim2, Sri Darmawan3
Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan STIKES Nani Hasanuddin
Makassar
2
Dosen tetap Program Studi S1 Keperawatan STIKES Nani
Hasanuddin Makassar
3
Dosen tetap Program Studi S1 Keperawatan STIKES Nani
Hasanuddin Makassar
1
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KSEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN DAN
PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS XII SMA
NEGERI 2 PARE-PARE
Edy Nurkamal1, Nursalim2, Sri Darmawan3
ABSTRAK
Edy Nurkamal “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN
DAN PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS XII SMA NEGERI 2 PAREPARE” (Dibimbing Oleh : Nursalim dan Sri Darmawan)
Kebiasaan merokok merupakan pola untuk menghisap rokok yang dipelajari oleh
seorang individu yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. Perilaku
merokok merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan untuk
menghisap rokok. Pengaruh keluarga merupakan pengaruh yang berasal dari keluarga
yang didapatkan oleh seseorang yang akan berpengaruh terhadap perilaku orang itu.
Pengaruh teman merupakan pengaruh yang berasal dari teman yang didapatkan oleh
seseorang yang akan berpengaruh terhadap perilaku orang itu. Pengaruh iklan
merupakan pengaruh yang berasal dari iklan yang didaptkan oleh seseorang yang
akan berpengaruh terhadap perilaku orang itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas
XII SMA Negeri 2 Pare-Pare. Jenis penelitian ini adalah Analitik Asosiatif
menggunakan rancangan Cross Sectional. Sampel berjumlah 58 orang responden
yang diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Desain uji
menggunakan analisis uji Chi Square dengan tingkat kesalahan 5%. Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan pengaruh keluarga (p = 0.00, OR : 50.7), pengaruh
teman (p = 0.00, OR : 21) dan pengaruh iklan (p = 0.00, OR : 30.8) terhadap
kebiasaan dan perilaku merokok siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah ada
pengaruh yang signifikan antara pengaruh keluarga, teman dan iklan terhadap
kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas XII SMA Negeri 2 Pare-Pare.
Kata Kunci : Kebiasaan Merokok, Perilaku Merokok, Pengaruh Keluarga, Pengaruh
Teman, Pengaruh Iklan
PENDAHULUAN
Epidemi tembakau merupakan salah satu ancaman terbesar kesehatan
masyarakat dunia yang pernah dihadapi. Ini membunuh hampir enam juta orang
setahun diantaranya lebih dari 5 juta orang adalah pengguna dan mantan pengguna
dan lebih dari 600.000 orang yang tidak merokok terkena asap. Sekitar satu orang
meninggal setiap enam detik akibat tembakau dan ini menyumbang satu dari 10
kematian orang dewasa. Sampai setengah dari pengguna saat ini pada akhirnya akan
mati akibat penyakit yang berhubungan dengan tembakau. Hampir 80% lebih dari
satu miliar perokok diseluruh dunia hidup dinegara berpenghasilan rendah dan
menengah, di mana beban tembakau penyakit dan kematian terberat. Dicentang,
kematian terkait tembakau akan meningkat menjadi lebih dari delapan juta per tahun
pada tahun 2030. Dibawah 11% dari populasi dunia yang dilindungi oleh nasional
yang komprehensif bebas asap rokok. Jumlah orang yang dilindungi dari perokok
pasif lebih dari dua kali lipat menjadi 739.000.000 pada tahun 2010 dari 354.000.000
pada tahun 2008 (WHO, 2012).
Tingginya populasi dan komsumsi rokok menempatkan Indonesia
menududuki urutan ke-5 komsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah China,
Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang dengan perkiraan konsumsi 220 milyar batang
pada tahun 2005. Di masa mendatang masalah kesehatan akibat rokok di Indonesia
semakin berat karena 2 diantara 3 orang laki-laki adalah perokok aktif. Lebih bahaya
lagi karena 85,4% perokok aktif merokok dalam rumah bersama anggota keluarga
sehingga mengancam keselamatan kesehatan lingkungan. Selain itu 50 persen dari
orang Indonesia kurang aktivitas fisik dan 4,6 persen mengkomsumsi alkohol. 6 dari
10 pelajar (64,2%) yang disurvei terpapar asap rokok selama mereka di rumah. Lebih
dari sepertiga (37,3) merokok, bahkan 3 diantara 10 pelajar atau 30,9% pertama kali
merokok pada usia 10 tahun. Meningkatnya jumlah perokok di kalangan anak-anak
dan kaum muda Indonesia karena dipengaruhi iklan rokok, promosi dan sponsor
rokok yang sangat gencar (Depkes, 2012).
Sekitar 34,7% penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke atas adalah prokok.
Secara Nasional, prevalensi perokok tahun 2010 sebesar 34,7% tertinggi di Provinsi
Kalimantan Tengah (43,2%) dan terendah di Sulawesi Tenggara sebesar (28,3%).
Prevalensi perokok usia 10-14 tahun. 1995 sebesar 0.3% atau sekitar 71.000 orang,
dan pada tahun 2010 meningkat tajam menjadi sekitar 426.000 orang. Artinya dalam
kurun waktu 15 tahun, jumlah perokok pada kelompok umur ini meningkat enam kali
lipat. Diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak tinggal bersama dengan perokok dan
terpapar asap rokok, yang berisiko mengalami peningkatan resiko Bronchitis,
Pnemonia, Infeksi Telinga Tengah, Asma serta keterlambatan pertumbuhan paru-paru
dan menyebabkan kesehatan yang buruk pada masa dewasa (Depkes, 2010).
Berdasarkan penelitian dan survey Yayasan Jantung Sehat Selawesi Selatan
pada tahun 2008 terdapat 65% remaja di Sulawesi Selatan adalah perokok. Gubernur
SulSel Syahrul Yasin Limpo menambahkan hanya 7% remaja di Daerah ini yang
kebugarannya cukup bagus salah satu penyebabnya adalah pengaruh merokok pada
remaja (Suardi, 2011, Hal: 2).
Dari penelitian sebelumnya didapatkan adanya pengaruh orang tua terhadap
kebiasaan dan perilaku merokok remaja (Bibit Priyatin, Marsito, Sarwono, 2009).
Dari data yang ada di SMA Negeri 2 Pare-Pare tahun 2013 diperoleh jumlah
siswa keseluruhan sebanyak 997 orang dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 413
orang dan wanita berjumlah 584 orang. (Rekapitulasi data siswa SMA Negeri 2
Pare-pare periode 2012/2013).
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi kebiasaan dan perilaku merokok siswa, dimana siswa merupakan
penerus bangsa. Dengan demikian peneliti tertarik mengangkat judul penelitian yaitu:
“faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan dan perilaku merokok siswa SMA
Negeri 2 Pare-Pare”
BAHAN DAN METODE
Jenis Penelitian, Waktu & Tempat, Populasi, Sampel
Desian penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Analitik asosiatif dengan
pendekatan crossectional. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 ParePare pada bulan Juni 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Lakilaki yang duduk dibangku kelas XI SMA Negeri 2 Pare-pare tahun 2013 dengan
jumlah sampel sebanyak 58 orang responden yang didapat dengan menggunakan
teknik Purposive Sampling yang sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan,
yaitu :
1. Kriteria inklusi:
a. Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pare-pare
b. Merokok
c. Berjenis kelamin laki-laki
d. Umur 16-18 tahun
e. Bersedia menjadi responden
2. Kriteria eksklusi:
a. Bukan siswa SMA Negeri 2 Pare-pare
b. Tidak Merokok
c. Berjenis kelamin perempuan
d. Umur < 16-18 dan > 16-18 tahun
e. Tidak bersedia menjadi responden
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen pengumpulan
data berupa alat ukur quisioner yang dibuat khusus oleh peneliti sendiri dengan
berpedoman pada kepustakaan yang ada. Setelah data terkumpul dari lembar
quisioner yang ada maka dilakukan pengolahan data.
Pengolahan Data
Adapun tahap-tahap pengolahan data sebagai berikut :
1. Editing
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan
memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan keseragaman
data.
2. Koding
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban
atau data perlu disederhanakan yaitu dengan simbol-simbol tertentu, untuk setiap
jawaban (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman,
daftar pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan kode.
3. Tabulasi data
Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data
kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki yang mana sesuai dengan
tujuan penelitian Ini dalam hal ini dipakai tabel untuk penganalisaan data.
4. Analisis data
a. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil penelitian.
Analisis ini akan menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel
yang diteliti.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen
dengan dependen dalam bentuk tabulasi silang antara kedua variabel tersebut.
Menggunakan uji statistik dengan tingkat kemaknaan 0,05 dengan ketentuan
pengaruh dikatakan bermakna bila P value < 0,05 dan pengaruh dikatakan
tidak bermakna bila P value > 0,05 dengan menggunakan rumus Chi-Square.
HASIL PENELITIAN
1. Analisa Univariat
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di SMA Negeri 2 ParePare Tahun 2013
Umur Responden
Frekuensi (n) Persentase (%)
16 Tahun
4
6.9
17 Tahun
42
72.4
18 Tahun
12
20.7
Total
58
100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.1, maka diketahui bahwa umur responden yang
paling banyak adalah pada kelompok 17 tahun dengan jumlah responden
sebanyak 42 orang responden (72.4%), sedangkan umur responden yang paling
sedikit adalah kelompok 16 tahun dengan jumlah responden sebanyak 4 orang
responden (6.9%).
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Kelas di SMA Negeri 2 ParePare Tahun 2013
Persentase
Kelas Responden
Frekuensi (n)
(%)
XI IPA
29
50
XI IPS
29
50
Total
58
100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.2, maka diketahui bahwa masing masing kelompok
kelas yaitu kelas XI IPA dan XI IPS berjumlah 29 orang responden (50%).
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Keluarga di SMA Negeri 2
Pare-Pare Tahun 2013
Pengaruh Keluarga
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Berpengaruh
35
60.3
Tidak Berpengaruh
23
39.7
Total
58
100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.3, maka diketahui bahwa dari total 58 orang
responden pada variabel pengaruh keluarga, didapatkan 35 orang responden
(60.3%) dalam kategori berpengaruh dan 23 orang responden (39.7%) lainnya
dalam kategori tidak berpengaruh.
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Teman di SMA Negeri 2 ParePare Tahun 2013
Pengaruh Teman
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Berpengaruh
40
69
Tidak Berpengaruh
18
31
Total
58
100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.4, maka diketahui bahwa dari total 58 orang
responden pada pengaruh teman, didapatkan 40 orang responden (69%) dalam
kategori berpengaruh dan 18 orang responden (31%) lainnya tidak berpengaruh.
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Iklan di SMA Negeri 2 ParePare Tahun 2013
Pengaruh Iklan
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Berpengaruh
14
24.1
Tidak Berpengaruh
44
75.9
Total
58
100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.5, maka diketahui bahwa dari total 58 orang
responden pada pengaruh iklan, didapatkan 14 orang responden (24.1%) dalam
kategori berpengaruh dan 44 orang responden (75.9%) lainnya dalam kategori
tidak berpengaruh.
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa
di SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013
Kebiasaan & Perilaku Merokok
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Merokok
31
53.4
Tidak Merokok
27
46.6
Total
58
100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.6, maka diketahui bahwa dari total 58 orang
responden, didapatkan 31 orang responden (53.4%) dalam kategori merokok dan
27 orang responden (46.6%) lainnya dalam kategori tidak merokok.
2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Pengaruh Keluarga terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok
Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare
Tabel 5.7
Hubungan Pengaruh Keluarga terhadap Kebiasaan dan Perilaku
Merokok Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013
Kebiasaan & Perilaku
Merokok
Total
Pengaruh
OR
p
Merokok
Tdk. Merokok
Keluarga
n
%
n
%
n
%
Berpengaruh
29
50
6
10.3 35 60.3
Tdk.
2
3.4
21
36.2 23 39.7 50.7 0.00
Berpengaruh
Total
31
53.4
27
46.6 58 100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan tabel 5.7, maka diketahui bahwa dari total 35 orang
responden (60.3%) yang pada pengaruh keluarga kategori berpengaruh, 29
orang responden (50%) dalam kategori merokok dan 6 orang responden
(10.3%) dalam kategori tidak berpengaruh. Sedangkan dari total 23 orang
responden (39.7%) yang pada pengaruh keluarga dalam kategori tidak
berpengaruh, 2 orang responden (3.4%) dalam kategori merokok dan 21 orang
responden (36.2%) lainnya dalam kategori tidak merokok.
Setelah dilakukan analisis uji statistic menggunakan uji Chi Square,
maka berdasarkan nilai Fisher’s Exatc Test didapatkan nilai p = 0.00 dimana
p < α 0.05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara pengaruh keluarga terhadap kebiasaan dan perilaku
merokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare.
Dari nilai odds. Ratio yang menunjukkan angka 50.7, dapat
dinyatakankan bahwa responden yang dalam pengaruh keluarga kategori
berpengaruh berpeluang 50.7 kali mempunyai risiko kebiasaan dan perilaku
merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan responden yang dalam
kategori tidak berpengaruh.
b. Hubungan Pengaruh Teman terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa
Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare
Tabel 5.8
Hubungan Pengaruh Teman terhadap Kebiasaan dan Perilaku
Merokok Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013
Kebiasaan & Perilaku
Merokok
Total
Tdk.
Pengaruh Teman
OR
p
Merokok
Merokok
n
%
n
%
n
%
Berpengaruh
29
50
11
19
40 69
Tdk. Berpengaruh
2
3.4
16
27.6 18 31
21 0.00
Total
31
53.4
27
46.6 58 100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan Tabel 5.8, maka diketahui bahwa dari total 40 orang
responden (69%) pada pengaruh teman kategori berpengaruh, didapatkan 29
orang responden (50%) dalam kategori merokok dan 11 orang (19%)
lainnya dalam kategori tidak merokok. Sedangkan dari total 18 orang
respondeen (31%) pada pengaruh teman kategori tidak berpengaruh,
didapatkan 2 orang responden (3.4%) dalam kategori merokok dan 16 orang
(31%) lainnya dalam kategori tidak merokok.
Setelah dilakukan analisis uji statistic menggunakan uji Chi Square,
maka berdasarkan nilai Fisher’s Exatc Test didapatkan nilai p = 0.00 dimana
p < α 0.05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara pengaruh teman terhadap kebiasaan dan perilaku
merokok pada siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Pare-Pare.
Dari nilai odds. Ratio yang menunjukkan angka 21, dapat
dinyatakankan bahwa responden yang dalam pengaruh teman kategori
berpengaruh berpeluang 21 kali mempunyai risiko kebiasaan dan perilaku
merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan responden yang dalam
kategori tidak berpengaruh.
c. Hubungan Pengaruh Iklan terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa
Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare
Tabel 5.9
Hubungan Pengaruh Iklan Teman terhadap Kebiasaan dan Perilaku
Merokok Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013
Kebiasaan & Perilaku
Merokok
Total
Pengaruh
Tdk.
OR
p
Merokok
Iklan
Merokok
n
%
n
%
n
%
Berpengaruh
14
24.1
0
0
14 24.1
Tdk.
17
29.3
27
46.6 44 75.9 30.8 0.00
Berpengaruh
Total
31
53.4
27
46.6 58 100
Sumber : Data Primer Juni 2013
Berdasarkan tabel 5.9, maka diketahui bahwa dari total 14 orang
responden (24.1%) pada pengaruh iklan kategori berpengaruh, semua
responden dalam kategori merokok. Sedangkan dari total 44 orang
responden (75.1%) pada pengaruh iklan kategori tidak merokok, didapatkan
17 orang responden (29.3%) dalam kategori merokok dan 27 orang lainnya
(46.6%) dalam kategori tidak merokok.
Setelah dilakukan analisis uji statistic menggunakan uji Chi Square,
maka berdasarkan nilai Fisher’s Exatc Test didapatkan nilai p = 0.00 dimana
p < α 0.05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara pengaruh iklan terhadap kebiasaan dan perilaku
merokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare.
Dari nilai odds. Ratio yang menunjukkan angka 30.8, dapat
dinyatakankan bahwa responden yang dalam pengaruh iklan kategori
berpengaruh berpeluang 30.8 kali mempunyai risiko kebiasaan dan perilaku
merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan responden yang dalam
kategori tidak berpengaruh.
PEMBAHASAN
1. Hubungan Pengaruh Keluarga terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa
Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare.
Dari hasil analisis bivariat, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara pengaruh keluarga terhadap kebiasaan dan perilaku
merokok siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare. Demikian juga dengan odds
ratio yang menunjukkan nilai 50.7, yang menyatakankan bahwa responden yang
dalam pengaruh keluarga kategori berpengaruh berpeluang 50.7 kali mempunyai
risiko kebiasaan dan perilaku merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan
responden yang dalam kategori tidak berpengaruh.
Maka hipotesa alternative yang disajikan oleh peneliti yang menyatakan
bahwa ada hubungan pengaruh keluarga terhadap kebiasaan dan perilaku
merokok siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare dinyatakan diterima karena p <
dari α 0.05.
Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh Niela
Putri (2012) yang menyatakan bahwa remaja yang berasal dari keluarga
konservatif yang menekankan yang nilai-nilai sosial dan agama yang baik dengan
tujuan jangka panjang lebih sulit untuk terlibat dengan rokok dibandingkan
dengan keluarga yang permisif dengan penekanan pada filsafah “kerjakan
urusanmu sendiri-sendiri”, dan yang paling kuat pengaruhnya jika orang tua
sendiri menjadi figur contoh yaitu sebagai perokok berat, maka anak-anaknya
akan mungkin sekali untuk mencontohnya. Perilaku merokok lebih banyak
didapati pada mereka yang tinggal dengan satu orang tua (single parent).
Juga pendapat yang dikemukakan oleh Dede Rahmat Hidayat (2009) yang
menyatakan bahwa suatu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anakanak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua
tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang
keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang
barasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia.
Ketua Pusat Studi Gender Dan Perlindungan Anak Universitas Negeri
Medan, Meuthia Fadila Fachruddin (2011) menyatakan kebiasaan orang tua
merokok di lingkungan rumah sangat mempengaruhi keinginan anak untuk turut
mencoba melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan orang tuanya.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Ester Riawati Ondja (2012) yang dalam penelitiannya berjudul “FaktorFaktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok Pegawai di Kantor Camat
Pamona Selatan Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah” yang menyatakan
bahwa hasil analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai
ρ= 0,002 (ρ