faktor faktor yang mempengaruhi hasil be (2)

MAKALAH
Laporan Observasi
“SDN 03 MULYOAGUNG”
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR”
Disusun untuk Memenuhi Tugas akhir Mata Kuliah
PSIKOLOGI BELAJAR
Dosen Pengampu:

Dra. Romlah, M.Ag

Disusun oleh:
Rahmad Rafid
(201310010311040)

TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat

rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah dan laporan observasi di “SDN 03
Mulyoagung”, dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ” . Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Belajar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,khususnya pada guru bidang
studi agama islam di SDN 03 Mulyoagung, ibu Firdausiyah,S.Pd.I yang telah membantu
jalannya observasi,sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan berjalan
lancar. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat khususnya bagi penulis
sendiri dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Malang, 23 Desember 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..........................................................................................1
2. Rumusan Masalah....................................................................................1
3. Tujuan Penulisan......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Belajar....................................................................................2
2. Pengertian Hasil Belajar..........................................................................3
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar..................................3
a. Faktor Internal....................................................................................3
b. Faktor Eksternal.................................................................................3
4. Upaya mengatasi penyebab hasil belajar...............................................6
BAB III METODE PENELITIAN
1. Latar Penelitian........................................................................................7
2. Sumber Data..............................................................................................7
3. Prosedur Pengumpulan data...................................................................7
Kesimpulan...............................................................................................................11
Daftar Pustaka..........................................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimilki oleh seorang siswa
setelah ia menerima perlakuan dan pengajaran dari pengajaran (guru).Menurut suprijono
dalam (Sudjana 2009:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, sikap-sikap,
apersepsi dan keterampilan.Sedangkan menurut Hamalik dalam (Sudjana 2002: 155) hasil
belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada siswa, yang dapat diamati dan
diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Dari beberapa pendapat yang ada, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa
setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan
pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah
professional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik dibidang kognitif
(intelektual), bidang sikap (efektif) dan bidang perilaku (psikomotorik). Selain itu, hasil
belajar juga dipengaruhi oleh lingkungan siswa.
Sesuai dengan penelitian/Observasi dan wawancara pada salah satu siswa-siswi yang
dilakukan di lapangan yaitu pada SDN 03 Mulyoagung, ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil dari belajar siswa,khususnya pada mata pelajaran agama.
2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa itu belajar ?
2. Apa itu hasil belajar ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ?
4. Bagaimana Upaya Mengatasi Penyebab Hasil Belajar ?

3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas maka, tujuan dari penulisan makalah ini :
1. Mengetahui apa itu belajar.
2. Mengetahui apa itu hasil belajar.
3. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
4. Mengetahui Upaya Mengatasi Penyebab Hasil Belajar.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Belajar
Kata belajar sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Menurut James O,
Whittker,Merumuskan belajar sebagai proses di mana tingkah laku di timbulkan atau di ubah
melalui latihan atau pengalaman. Drs. Slameto merumuskan pengertian tentang belajar,
menurutntya belajar adalah suatu proses usaha yang di lakukan individu untuk memperoleh

sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.
Belajar Skiner, yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya educational psychology
the teaching-learning process, belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah
laku yang berlangsung secara progresif. Berdasarkan eksperimennya B.F Skimer percaya
bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi
penguat (reinforce)
Chaplin dalam dictionary of psychology membatasi belajar dengan dua macam
Rumusan. Rumusan pertama berbunyi belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang
relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya belajar adalah
proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
Hintzman dalam bukunya menyatakan belajar adalah suatu perubahan yang terjadi
dalam diri organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. With dalam bukunya menyatakan belajar
adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah
laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
Reber dalam kamus susunannya yang tergolong modern, Dictionary of psychology
membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah proses memperoleh

pengetahuan, biasanya sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif. Kedua belajar
adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang
diperbuat1.
Menurut Winkel dalam (Djauhari 2005:59) belajar merupakan suatu aktivitas
mental/pikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
sejumlah perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan sikap. Sedangkan Di
Vesta and Thompson dalam (Syaodih 2009 : 156) menyatakan “belajar adalah perubahan
tingkah laku yang relative menetap sebagai hasil dari pengalaman”.
Dari pengertian di atas jelas bahwa inti belajar adalah perubahan tingkah laku
individu. Perubahan tersebut diperoleh melalui latihan atau pengalaman. Marpaung dalam
(Semiawan 2002:10) mengemukakan bahwa “pengalaman dalam proses belajar adalah
1http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108462-pengertian-proses-belajar-mengajar/#ixzz28EwC9zsS.

terjadinya interaksi antara individu dengan lingkungannya”. Dengan demikian penulis
memperoleh satu kesimpulan bahwa belajar pada dasarnya merupakan proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku dimaksut meliputi
perubahan pemahaman, pengetahuan, sikap, keterampilan dan kebiasaan2.

2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajaranya. Menurut Sudjana (2004:22) bahwa hasil belajar
siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Kingsley dalam (Sudjana 2004:22) mengemukakan bahwa terdapat tiga macam
hasil belajar siswa yaitu : 1) keterampilan dan kebiasaan, 2) pengetahuan dan 5 pengertian,
3) sikap dan cita-cita. Macam-macam jenis hasil belajar siswa dapat diisi dengan bahan yang
telah ditetapkan dalam kurikulum.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu
kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami
aktivitas belajar.
Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi verbal,
kecakapan intelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara Bloom
mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus
dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana,
1990:22)3.
Dari beberapa pendapat diatas mengenai hasil belajar, maka saya dapat
mendefinisikan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah setelah
belajar yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum faktor-faktor yang memengaruhi belajar dibedakan atas dua kategori,

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam
proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat
memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan
psikologis.
- Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani.
Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang.
2 Purwanto Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Hal 125

3 Sukmadinata Syaodih Nana. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Hal 170

Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan
belajar individu. Sebalikrtya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat
tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena keadaan tonus jasmani sangat
memengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.
- Faktor Psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat

memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama memengaruhi proses
belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.
 Kecerdasan/ intelegensi siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan
demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organorgan tubuh yang lain. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan
organ yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sendiri sebagai
pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh aktivitas manusia.
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar
siswa, karena itu menenentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat inteligensi
seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat inteligensi individu, semakin sulit individu itu mencapai
kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru,
orangtua, dan lain sebagainya. Sebagai faktor psikologis yang penting dalam mencapai
kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki
oleh setiap calon guru atau guru profesional, sehingga mereka dapat memahami tingkat
kecerdasan siswanya.
Pemahaman tentang tingkat kecerdasan individu dapat diperoleh oleh orangtua dan
guru atau pihak-pihak yang berkepentingan melalui konsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Sehingga dapat diketahui anak didik berada pada tingkat kecerdasan yang mana, amat

superior, superior, ratarata, atau mungkin lemah mental. Informasi tentang taraf kecerdasan
seseorang merupakan hal yang sangat berharga untuk memprediksi kemampuan belajar
seseorang. Pemahaman terhadap tingkat kecerdasan peserta didik akan membantu
mengarahkan dan merencanakan bantuan yang akan diberikan kepada siswa.
 Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar
siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli
psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif,
mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga
diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah
perilaku seseorang.Menurut Narasumber (Berliana Orizia Sativa)” salah satu cara untuk
memotivasi dirinya agar rajin belajar dia harus yaitu dengan cara mengurangi aktivitas yang
tidak penting bagi dirinya.seperti bermain,serta mendengarkan nasihat orang tua”
 Sikap

Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses
belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah, 2003). Sikap siswa dalam belajar dapat
dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau

lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negatif dalam
belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang profesional dan bertanggung
jawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan profesionalitas, seorang guru akan berusaha
memberikan yang terbaik bagi siswanya; berusaha mengembangkan kepribadian sebagai
seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada muridnya; berusaha untuk menyajikan
pelajaran yang diampunya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat
mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan; meyakinkan siswa bahwa bidang
srudi yang dipelajari bermanfaat bagi diri siswa.
 Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum,
bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah, 2003). Berkaitan dengan belajar,
Slavin (1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki seorang siswa
untuk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorangyang menjadi salah satu
komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai
dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya
sehingga kernungkinan besar ia akan berhasil.
Pada dasarnya, setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi
belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan
sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya
pendidikan dan latihan. Individu yang telah memiliki bakat tertentu, akan lebih mudah
menyerap segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya. Misalnya,
siswa yang berbakat di bidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa lain
selain bahasanya sendiri.
b. Faktor Eksternal/Eksogen
Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor eksternal juga
dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa
faktor faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan,
yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
- Lingkungan Sosial
a. Lingkungan sosial Masyarakat,
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggalsiswa akan memengaruhi belajar
siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak telantar juga dapat
memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman
belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
b. Lingkungan sosial keluarga,
Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifatsifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat

memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga,
orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas
belajar dengan baik.
c. Lingkungan sosial sekolah.
seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses
belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi
bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. maka para pendidik, orangtua, dan guru perlu
memerhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya, antara
lain dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak memaksa anak untuk memilih
jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya4.Menurut narasumber”Hubungan saya dengan
teman-teman yang ada dilingkungan sekolah sangat baik,dan ini juga merupakan salah satu
motivasi saya agar rajin belajar”.

4. Upaya Mengatasi Penyebab Hasil Belajar
Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi penyebab hasil belajar siswa seperti :
1. Orang tua harus lebih memperhatikan kondisi anaknya, seperti menjaga kesehatan
anaknya.
2. Guru dan orang tua harus memperhatikan anak peserta didik dalam belajar. Jika ada
anak didik yang mempunyai kesulitan dalam belajar, maka anak tersebut harus dididik
dengan baik.
3. Guru harus memperbaiki cara mengajarnya, agar dapat menumbuhkan minat belajar
anak.
4. Sebaiknya guru dan orang tua harus memberikan motivasi kepada siswa untuk
meningkatkan prestasi belajarnya. Misalnya motivasi dari guru yaitu guru harus memperbaiki
cara mengaranya dan memperhatikan siswa yang menemukan kesulitan dalam belajar.
Kemudian motivasi dari orang tua yaitu orang tua harus memperhatikan cara belajar anak
serta menyediakan fasilitas belajar anak di rumah.
5.Sebaikanya sekolah menyediakan apa yang dibutuhkan siswa dalam pembelajaran
agama khususnya dan Sebaiknya orang tua lebih memperhatikan kebutuhan anaknya, baik
kebutuhan fasilitas belajar maupun kasih sayang dan juga memberi motivasi kepada anak5.

BAB III
METODE PENELITIAN

4 Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hal.35

5 Sukmadinata Syaodih Nana. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

1. Latar Penelitian
Penelitian/Observasi ini di laksanakan di SDN 03 Mulyoagung,
Kecamatan DAU, Kabupaten Malang. Sekolah ini pada umumnya
mempunyai banyak ruangan yang terdiri dari enam kelas yaitu kelas 1-6,
dan pada penelitian ini difokuskan pada kelas 2 (dua).Penelitian ini
dilaksanakan pada hari rabu tanggal 3 Desember 2014.
2. Sumber Data
Pada Penelitian ini, saya mendapatkan data dari beberapa sumber
diantaranya, yang dapat di bagi atas :
1. Data Primer, merupakan data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara
dengan guru dan siswa yang dapat memberikan informasi sehubungan dengan
masalah yang diteliti.
2. Data sekunder, merupakan data-data yang diperoleh secara tertulis melalui buku-buku
referensi berupa pengertian dan teori-teori yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang diteliti.

3. Prosedur Pengumpulan Data
Untuk mendukung penelitian ini, diproleh data melalui :
1. Observasi
Obesrvasi dilakukan dengan mengamati salah satu siswa dari SDN 03 Mulyoagung.
2. Wawancara
Wawancara adalah salh satu teknik pengumpulan data secara langsung dengan cara
melakukan tanya jawab.Wawancara dilakukan terhadap salah satu siswa dari SDN 03
Mulyoagung
.
Laporan Observasi :
Peneliti :Rahmad Rafid
Lokasi : SDN 03 Mulyoagung
Objek : Salah satu Siswa Kelas 02
Narasumber : Berliana Orizia Sativa
Pada penelitian ini, saya telah melakukan wawancara dengan salah satu narasumber dari anak
kelas 02 dari SDN 03 Mulyoagung yang bernama Berliana Orizia Sativa,di bawah ini secara
singkat hasil wawancara saya dengan narasumber . Menurut Narasumber,Ketika melakukan
proses belajar dikelas dia sulit memahami mata pelajaran apa saja yang diberikan secara
monoton oleh pengajar,narasumber lebih suka kepada metode pembelajaran yang bersifat
Visual. serta sulit mengingat kembali hal-hal yang telah disampaikan oleh guru, akan tetapi
narasumber ini mempunyai sikap afektif dalam hal keaktifan dalam kegiatan kelompok yang

telah dibentuk oleh guru.akan tetapi kurangnya rasa percaya diri terhadap diri narasumber
ketika dia diminta untuk melakukan sesuatu yang bersifat spontan.
Dalam pengamatan saya mengenai proses belajar mengajar yang dilakukan guru
ketika berada dalam kelas yaitu proses interaksi antara guru dan siswa sangat bagus.akan
tetapi,kurangnya perhatian siswa terhadap guru ketika guru sedang menjelaskan.Guru lebih
sering menggunakan metode pembelajaran yang bersifat ceramah sehingga kebanyakan siswa
dari kelas 02 ini merasa bosan.Jadi,menurut peneliti terdapat beberapa kekurangan yang
terjadi dalam proses pembelajaran yang terjadi dalam kelas 02 SDN Mulyoagung khususnya
dalam metode pembelajaran yang digunakan.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa meningkatnya dan menurunnya hasil belajar siswa
disebabkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar, yaitu bisa
saja dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa.
Pertama, dari luar diri siswa seperti kondisi siswa yaitu kesehatan jasmani siswa,
tingkat kecerdasan atau kemampuan siswa, minat siswa, dan motivasi siswa. Kedua, dari luar
diri siswa seperti guru, yaitu cara mengajarnya, dan cara memberi motivasi, serta bagaimana
cara siswa penerima pelajaran dari guru. Ketiga, fasilitas sekolah sepeti kurangnya bukubuku pelajaran yang tersedia, kurang sarana dan prasarana,dan lingkungan sekolah yang
masih kurang nyaman untuk konsentrasi siswa ketika ingin belajar. Keempat, lingkungan
keluarga teruta orang tua yang kurang memperhatikan anaknya. terakhir lingkungan
masyarakat seperti pengaruh teman sebaya.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108462-pengertian-proses-belajarmengajar/#ixzz28EwC9zsS.
Purwanto Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sukmadinata Syaodih Nana. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.