DESAIN PROGRAM PELATIHAN MODEL ADDIE

DESAIN PROGRAM PELATIHAN MODEL ADDIE
Maura Salmaa Amalia (150121607814)
Jurusan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
maurasalmaa@gmail.com

Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem pelatihan ADDIE.
Langkah-langah yang dilakukan dalam tahap desain ini yaitu
1. Merumuskan tujuan pelatihan yang SMART (Spesifik, Measurable, Applicable,
Realistic dan Time Scale).
- Specific yang artinya tujuan yang hendak dicapai haruslah jelas, utuh dan
merupakan rangkuman dari sekian kondisi. Misal, tujuannya yaitu agar peserta
dapat membuat desain buku.
- Measurable yang artinya program yang kita susun haruslah memiliki ukuran yang
jelas terhadap hasil atau pencapaiannya. Misal, tujuannya yaitu agar peserta dapat
menunjukkan sikap menerima keragaman suku bangsa dan budaya di masyarakat
dengan baik.
- Attainable yang artinya kelayakan rasional dari tujuannya yang berkaitan dengan
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan atau program.
Misal, peserta didik dapat mengurutkan materi keragaman suku bangsa dan
budaya setempat dari mulai penertian Bhinneka Tunggal Ika sampai pada sikap

menerima keragaman suku bangsa dan budaya setempat.
- Relevan yang artinya tujuan yang telah kita patok tidak akan menyimpang dari
keadaan diri kita. Misal, peserta didik dapat memberi beberapa contoh cara
menghargai keragaman yang ada di masyarakat setempat dengan benar setelah
mempelajari dan memahami materi yang telah disampaikan oleh pelatih.
- Time Scale yang artinya jenjang waktu dalam pencapaian tujuan yang kita susun.
Misal, Peserta didik sudah mampu memahami keragaman budaya dan bangsa
telah disampaikan oleh pendidik dalam 12 jam pelajaran (6x pertemuan).
2. Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan pelatihan
yang telah dirumuskan tadi.
3. Kemudian menentukan strategi pelatihan media yang tepat harusnya seperti apa untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pemilihan dan penggunaan media pelatihan perlu banyaknya pertimbangan. Berikut
ini beberapa kriteria yang diperlukan dalam memilih media pelatihan yaitu:
1) Tiap jenis media tentu mempunyai karakteristik.
- Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber
pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indera
pendengaran
- Media Visual

Media visual yaitu media yang mengandalkan indera penglihatan. Ada
2 jenis media visual yaitu media visual diam dan media visual bergerak. Media
visual diam, misal foto keragaman suku bangsa dan budaya setempat. Media

visual gerak, misal gambar-gambar proyeksi bergerak keragaman suku bangsa
dan budaya setempat.
- Media Audio Visual
Media audio visual merupakan media yang mampu menampilkan
suaran dan gambar. Berdasarkan karakteristiknya dibagi menjadi 2 yaitu media
audio visual diam dan media audio visual gerak. Media audio visual diam,
misal tv diam yang menyajikan keragaman suku bangsa dan budaya
masyarakat setempat. Media audio visual gerak, misal film tv
2) Pemilihan media harus dilakukan secara obyektif
Yang dimaksud dengan pemilihan media harus dilakukan secara obyektif
disini adalah media yang digunakan harus sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
3) Pemilihan media hendaknya mempertimbangkan juga:
- Kesesuaian tujuan pembelajaran
- Kesesuaian materi
- Kesesuaian kemampuan peserta

- Kesesuaian kemampuan pelatih
- Ketersediaan bahan, dana
- Mutu dari media yang digunakan
Dengan memperhatikan kriteria pemilihan media tersebut, maka pendidik
akan terhindar dari penyalahgunaan dalam pemilihan media. Pemilihan media
pelatihan yang cermat dan tepat akan menunjang keefektifan proses pelatihan.
4. Selain itu, dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber

belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya, dan lain-lain