MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA .docx (1)

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Manajemen Pendidikan Islam”
Dosen Pengampu :
DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

1. FATKHUR ROHMAN
2. M. AS’OD SAMSUL A
3. KHOIRUL AZIZ

PAI – SMT VI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
Februari 2017

KATA PENGANTAR


Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini akan membahas mengenai “Kurangnya Pendidikan Agama
Islam Berdampak Pada Moral Anak ” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan
Makalah ini dibuat, juga tidak lepas dari bantuan beberapa pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama pengerjaan makalah ini. Oleh karena itu,
diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, khususnya untuk:
1. Bapak Nurul Amin, M.Ag selaku Ketua STAI Muhammadiyah Tulungagung
2. Bapak DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Manajemen
Pendidikan Islam yang telah memberi arahan dalam pembuatan makalah ini.
3. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan penuh.
4. Teman-teman yang selalu memberi semangat dan arahan.
Disadari pula bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang mendasar dalam
makalah ini. Oleh karena itu mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan serta mohon
saran serta kritik yang konstruktif yang diharapkan dapat menyempurnakan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tulungagung, Februari 2017


Penyusun

2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……............................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................2
C. Tujuan Masalah ...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.


Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia.............................3
Komponen MSDM di Lingkungan Pendidikan Islam ...................5
Tugas san fungsi MSDM di Lembaga Pendidikan Islam ..............11
Prinsip-prinsip islam dalam MSDM ..............................................12
Usaha-usaha Peningkatan Mutu dalam MSDM di Lembaga
Pendidikan Islam ..........................................................................14

BAB III PENUTUP
Kesimpulan ......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................19

BAB I
PENDAHULUAN

1

2

A. Latar Belakang Masalah
Dalam perspektif Islam, pendidikan telah memainkan peran penting

dalam upaya melahirkan manusia yang handal dan dapat menjawab
tantangan zaman. Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai posisi sentral
dalam mewujudkan kinerja pembangunan, yang menempatkan manusia
dalam fungsinya sebagai Resource pembangunan. Sumber daya manusia
sangat berperan dalam menentukan kemajuan suatu negara.
Walaupun negara mempunyai sumber daya alam yang sangat
melimpahruah tapi kalau tidak ditopang atau didukung dengan sumber
daya manusia yang berkualitas, negara tersebut tidak akan bisa maju
.Maka banyak para ahli menyatakan bahwa sumber daya manusia (SDM)
merupakan faktor sentral dalam suatu organisasi atau dalam suatu
lembaga.
Apapun bentuk serta tujuan organisasi atau lembaga, dibuat
berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam
pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia pula. Jadi, manusia
merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan organisasi atau lembaga
kegiatan organisasi.
Eksistensi bangsa Indonesia ditengah percaturan era global sekarang,
akan dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia Indonesia, terutama
yang bercirikan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan pemantapan iman dan taqwa terhadapTuhan Yang Maha Esa. Salah

satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya
manusia human resources.
Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua
tingkatan manajemen termasuk juga manajemen pendidikan Islam.
Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap
memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Bahkan
dapat dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen
sumber daya manusia atau manajemen sumber daya manusia adalah
identik dengan manajemen itu sendiri. Hakikat sumber daya manusia pada

3

setiap organisasi atau perusahaan khususnya padalembaga pendidikan
diperlukan adanya suatu sumber daya manusia sebagai tenaga kerja.
Dari permasalahan-permasalahan inilah penulis merasa penting untuk
membahas tentang manajemen pendidikan sumber daya manusia di
lingkungan pendidikan islam dalam bentuk maupun isi yang sangat
sederhana.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia ?

2. Bagaimana komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam?
3. Apa tugas dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga
Pendidikan ?
4. Bagaimanakah prinsip-prinsip Islam dalam MSDM?
5. Bagaimanakah usaha-usaha peningkatan mutu dalam MSDM di
lembaga pendidikan Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Untuk mengetahui komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia di Lembaga Pendidikan
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Islam dalam MSDM
5. Untuk mengetahui usaha-usaha peningkatan mutu dalam MSDM di
lembaga pendidikan Islam

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Secara bahasa manajemen berasal dari bahasa inggris “management”

yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan pengelolaan.1
Secara istilah manajemen memiliki beberapa pengertian, yaitu:
1. Menurut Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul
“Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah
berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan
melalui dan dengan orang-orang lain”.2
2. Menurut George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of
Management” memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses
yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan
pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu
maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya”.3
3. Menurut Ensiclopedia of The Social Sciences, Manajemen diartikan
sebagai

proses

pelaksanaan

suatu


tujuan

tertentu

yang

diselenggarakan.4
Sumberdaya manusia (SDM) dalam ensiklopedi bahasa indonesia
adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan
dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga
merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan atau
lembaga. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di
sebuah organisasi atau lembaga sebagai penggerak untuk mencapai tujuan
organisasi itu.5
1John M. Echols, kamus inggris indonesia(Jakarta: PT Gramedia, 2005), hal. 372.
2Sondang P siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia(Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
hal. 9.
3 George R. Terry, Guide to Management, Alih Bahasa J. Smith. D.F.M(Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), hal. 7.

4Sondang P siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia. Hal. 9.
5Wikipedia, Manajemen sumber daya manusia, dalam...
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia. Diunggah pada selasa, 21 februari 2017
pukul 11.10 WIB.

4

Menurut Hadari Nawawi mengenai pengertian Sumber Daya Manusia,
yaitu:
a. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di
lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja,
pekerja atau karyawan).
b. Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
c. Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan
berfungsi sebagai modal (non material/non financial) di dalam
organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real)
secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.6
Terry memberikan gambaran tentang fungsi manajemen dalam 5
kombinasi:

1. Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), memberi
dorongan (actuating), dan pengawasan (controlling).
2. Perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi (motivating), dan
pengawasan.
3. Perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan, dan
pengawasan.
4. Perencanaan,

pengroganisasian,

staffing,

memberi

pengarahan,

pengawasan, inovasi, dan memberi peranan.
5. Perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan dan
koordinasi.7
Jadi manajemen sumber daya manusia adalah proses mendayagunakan

manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan
psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan
organisasi.

6Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia(Yogyakarta: Gadjah
MadaUniversity Press, 2011), hal. 40.
7Ibid, hal. 15-16.

5

B. Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Lembaga
Pendidikan Islam
Strategi pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW meliputi:
a. Merencanakan dan menarik sumber daya manusia yang berkualitas
b. Mengembangkan sumber daya manusia agar berkualitas
c. Menilai kinerja sumber daya manusia
d. Memberikan motivasi, dan
e. Memelihara sumber daya yang berkualitas.8
Sejalan dengan langkah yang diambil Nabi Muhammad tersebut,
Mujamil Qomar mengungkapkan bahwa manajemen sumber daya manusia
mencakup tujuh komponen, yaitu:
(1) perencanaan pegawai
(2) pengadaan pegawai
(3) pembinaan dan pengembangan pegawai
(4) promosi dan mutasi
(5) pemberhentian pegawai
(6) kompensasi
(7) penilaian pegawai.9
Komponen MSDM tersebut merupakan proses yang dilakukan
suatu lembaga agar memperoleh sumber daya manusia yang unggul dan
mampu mengemban tanggung jawab sesuai keahliannya.
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia (Human Resources Planning)
Perencanaan merupakan langkah awal dari suatu tindakan yang
menentukan sebuah strategi secara efektif bisa mencapai hasil yang
maksimal. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Shad ayat 27,
bahwa Allah menciptakan semesta beserta isinya ini dengan sebaikbaik perencanaan.

‫ك‬
‫ماَ اًكباَطللل اًذكل ل ك‬
‫خل ك ي‬
‫ك‬
‫ماَ اً ك‬
‫ماَ اًب كي ين ك ه‬
‫قكناَ اًاَل س‬
‫ه ك‬
‫و ك‬
‫س ك‬
‫و ك‬
‫واَيلير ك‬
‫ض اً ك‬
‫ماَء اً ك‬
‫ك‬
‫ن اًك ك ك‬
‫فهرواَ اً ك‬
‫ن اًك ك ك‬
‫ويِ ي ل‬
‫ر‬
‫فهرواَ اً ل‬
‫ل اًل لل س ل‬
‫ن اًاَل س ل‬
‫م ك‬
‫ذيِ ك‬
‫ذيِ ك‬
‫ظك ن‬
‫ف ك‬
‫ن اًاَلسناَ ل‬
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan
8 M. Suyanto, Muhammad Business Strategy & Ethics, Etika dan Strategi Bisnis Nabi
Muhammad SAW(Yogyakarta: Andi Offset, 2008), hal. 223.
9 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam(Jakarta: Erlangga, 2009), hal. 131.

6

orang-orang kafir. Maka celakalah orang-orang kafir itu karena
mereka akan masuk neraka.”(Qs. Ash-Shad : 27)10
Veitzal Rivai mengatakan bahwa perencanaan sumber daya
manusia adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh
manajemen dalam suatu lembaga guna lebih menjamin bahwa dalam
lembaga tersedia SDM yang tepat untuk menduduki berbagai
kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat
pula.11
Manajer lembaga pendidikan Islam harus membuat perencanaan
pegawai untuk memenuhi kebutuhan lembaga ke depan dan
mengontrol atau menghindari kesalahan penerimaan pegawai. Dalam
melakukan perencanaannya, manajer harus mempertimbangkan
jumlah pegawai yang direncanakan, keahlian apa yang dibutuhkan,
tingkat pendidikan apa yang sedang dibutuhkan, dan lain sebagainya.
Suatu perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bisa terlaksana
sepenuhnya. Oleh karena itu, perencanaan harus didasarkan pada tiga
dimensi waktu, yaitu masa lampau, masa sekarang, dan masa yang
akan datang.12
2. Penyediaan Sumber Daya Manusia (Personnel Procurement)
Islam memperbolehkan seseorang atau institusi untuk merekrut
kemudian mengontrak tenaga kerja atau sumber daya manusia, agar
mereka bekerja untuk orang atau institusi tersebut. Allah SWT
berfirman:

‫ك‬
َ ‫ك‬
ۚ ‫مت ككرب ب ك‬
‫مي ك ح‬
‫ق س‬
‫موُن ككر ح‬
‫ح ك‬
‫س م‬
‫أه م ح‬
‫مسعي ك‬
َۚ َ‫ةاِلد دن حكيا‬
‫حن م ك‬
‫حكياَ س‬
‫م س‬
‫فياَل ح ك‬
‫نك ح‬
‫ق ك‬
‫شت كهم ح‬
‫م ك‬
‫مكناَب كي حن كهم ح‬
‫س ح‬

10Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya(Jakarta: Pustaka Al-Fatih, 2009),
hal. 455.
11Veitzal Rivai & Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Lembaga dari Teori ke Praktek(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal33.
12 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, hal. 131.

7

َ‫خرسييا‬
‫م ك‬
‫س ح‬
‫جاَت تل سي كت ت س‬
‫فوُحقكب كعح ت‬
‫مب كعح ض‬
‫خذ كب كعح م‬
‫ضد ككر ك‬
‫وككرفكعحكناَب كعح ك‬
‫ضاَ م‬
‫ضه م ح‬
‫ضه م ح‬
‫ن‬
‫مت مكرب بك ك ك‬
‫خي حرر س‬
‫ممعوُ ك‬
‫ماَي ك ح‬
‫ۗ َوككر ح‬
‫ج ك‬
‫م ت‬
‫ح ك‬
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah

menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan
dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian
yang

lain

beberapa

derajat,

agar

sebagian

mereka

dapat

mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik
dari apa yang mereka kumpulkan.”(Qs. Az-Zukhruf: 32)13
Sumber daya manusia yang baik adalah suatu individu muslim
yang memiliki dua sifat mendasar, yaitu kuat dan amanah.
Sebagaimana dalam surat al-Qashash ayat 26, Allah berfirman:

‫ي‬
‫ك‬
‫ك‬
‫ن‬
ۖ ‫جير ه‬
‫ن اً ك‬
‫داَ ه‬
‫ماَ اًكيِاَ اًأب ك ل‬
‫ه اً اًإ ل س‬
‫ح ك‬
‫ت اًإ ل ي‬
‫قاَل ك ي‬
‫ت اًاَ ي‬
‫خي يكر اً ك‬
‫ه ك‬
‫ست كأ ل‬
‫م ل‬
‫ي‬
‫ت اًاَل ي ك‬
‫ن‬
‫ي اًاَيل ك ل‬
‫ست كأ ك‬
‫جير ك‬
‫اَ ي‬
‫مي ه‬
‫و ن‬
‫ق ل‬

“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah
ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang
yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah
orang yang kuat lagi dapat dipercaya".(Qs. Al-Qashash: 26)14
Ayat inilah yang menjadi dasar hukum dalam proses rekrutmen
dan seleksi calon pegawai yang dilakukan oleh suatu institusi. Selain
itu, Sinn mengungkapkan, calon pegawai harus dipilih berdasarkan
kepatutan dan kelayakan. Sinn menambahkan, prosesi pemilihan calon
pegawai

yang

dilakukan

institusi

dewasa

ini

merupakan

pengembangan dan penyempurnaan prinsip-prinsip seleksi di awal
perkembangan Islam. Calon pegawai diseleksi pengetahuan dan
kemampuan teknisnya sesuai dengan beban dan tanggung jawab
pekerjaannya.

Rasulullah

dan

Khulafaur

Rasyidin

senantiasa

menerapkan prinsip untuk tidak membebankan tugas dan tanggung
jawab kepada orang yang tidak mampu mengembannya.15
13Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 491.
14Ibid, hal. 388.
15 Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan
Kontemporer, terj. Dimyauddin Djuwaini(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 105.

8

3. Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Training and
Development)
Pegawai yang telah dimiliki lembaga pendidikan Islam, harus
diberi wahana untuk proses pembinaan dan pengembangan

agar

memberikan kontribusi yang sebaik-baiknya bagi lembaga. Oleh
karena itu, Islam mendorong untuk melakukan pembinaan dan
pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan (training)
terhadap para pegawai dengan tujuan mengembangkan kompetensi
dan kemampuan teknis pegawai dalam menunaikan tanggung jawab
pekerjaannya
Menurut Yusanto, SDM yang profesional adalah SDM yang
kafa’ah (memiliki keahlian), amanah (terpercaya), serta himmatul
amal (memiliki etos kerja yang tinggi). Untuk menciptakan SDM
yang profesional tersebut, diperlukan pembinaan yang bertumpu pada
tiga aspek, yaitu:
a) Syakhshiyyah Islamiyyah atau kepribadian Islamnya
b) skill atau keahlian dan keterampilannya
c) kepemimpinan dan kerjasamanya dalam tim.
Selain itu, Cecep Darmawan mengungkapkan, pola pembinaan
dan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan Rasulullah
diwujudkan dalam empat jenis, yaitu:
a. Metode Tilawah, implikasinya adalah membudayakan membaca
Al-Quran

sebagai

bentuk

pembinaan

psikologis

untuk

meningkatkan kesalehan pribadi, dengan mengajak pegawai untuk
membaca ayat Allah
b. Metode Taklim, implikasinya ialah dengan mengajarkan kepada
karyawan perihal etos kerja, sosialisasi nilai-nilai, teori-teori, kiatkiat sukses, kiat kerja produktif, aturan, atau tata tertib, visi, misi
lembaga serta tugas/kewajiban karyawan. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kinerja atau mengingatkan kembali motivasi kerja
yang sebenarnya;
c. Metode Tazkiyyah, implikasinya pelatihan untuk mengubah
perilaku dan kinerja yang perlu diperbaiki;

9

d. Metode Hikmah, yaitu kemampuan untuk menarik suatu pelajaran
tersembunyi atau pengetahuan filosofis dari suatu kejadian16.
4. Penilaian Prestasi Kerja
Pada dasarnya, menurut Sadili Samsudin, penilaian prestasi kerja
merupakan suatu evaluasi terhadap penampilan kerja SDM dalam
suatu institusi. Jika pelaksanaan pekerjaan sesuai atau melebihi uraian
pekerjaan, maka SDM dalam lembaga tersebut melakukan pekerjaan
dengan baik. Begitu pula sebaliknya, bila pelaksanaan pekerjaan
menunjukkan hasil di bawah uraian pekerjaan, berarti pelaksanaan
tersebut kurang baik.17
5. Kompensasi
Werther & Davis dalam Wibowo mendefinisikan kompensasi sebagai
apa yang diterima SDM sebagai tukaran atas kontribusinya kepada
lembaga. Penentuan upah bagi para pegawai sebelum mereka mulai
menjalankan pekerjaannya, telah dijelaskan dalam hadis Nabi SAW.
Rasulullah

memberikan

petunjuk

bahwa

dengan

memberikan

informasi gaji yang akan diterima, diharapkan akan memberikan
dorongan semangat bagi pegawai untuk memulai pekerjaan, dan
memberikan rasa ketenangan.18
Upah ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan. Hal ini merupakan asas
pemberian upah sebagaimana ketentuan yang dinyatakan Allah dalam
firman-Nya surat al-Ahqaf ayat 19:

‫و ل‬
‫ول لك ه ل‬
‫م‬
ۖ ‫م ه‬
‫م اًأ ك ي‬
‫ماَ اً ك‬
‫ع ل‬
‫ت اً ل‬
‫ل اًدككر ك‬
‫جاَ ل‬
‫ماَل ك ه‬
‫في ك ه‬
‫ه ي‬
‫ع ك‬
‫ه ي‬
‫م س‬
‫ول لي ه ك‬
‫لواَ اً اً ك‬
‫ك‬
‫ن‬
‫و ه‬
‫مو ك‬
‫م اًكل اًيِ هظيل ك ه‬
‫ه ي‬
‫ك‬
“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah
mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan)
16 Willson Gustiawan & Yulyanti Fahruna, Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan sebagai Pengembangan Sumber Daya Manusia Suatu Perspektif Syariah(Bandung: t.p.,
2009), hal. 16-17.
17Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia(Bandung: Pustaka Setia, 2006),
hal. 162.
18 Wibowo, Manajemen Kinerja(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 348. Wibowo,
Manajemen Kinerja(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 348.

10

pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.”(Qs. AlAhqaf: 19)19
6. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (Personnel Utilization)
Pada dasarnya, langkah ini merupakan upaya untuk memelihara
pegawai agar senantiasa sejalan dengan perencanaan strategis suatu
lembaga. Lembaga biasanya melakukan beberapa program untuk tetap
memastikan tenaga kerjanya senantiasa sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan lembaga. Di antara program tersebut adalah
promosi, demosi, transfer ataupun separasi.
Promosi adalah proses pemindahan tenaga kerja ke posisi yang
lebih tinggi secara struktural dalm suatu lembaga, dengan kata lain
“naik pangkat”. Yang menjadi kebalikan dari promosi adalah demosi,
yaitu penurunan tenaga kerja ke bagian kerja yang lebih rendah karena
adanya penurunan kualitas SDM dalam pekerjaannya. Sedangkan
transfer merupakan upaya untuk memindahkan tenaga kerja ke bagian
lain. Dan separasi adalah upaya lembaga untuk melakukan
pemindahan lingkungan kerja tertentu dari tenaga kerja ke lingkungan
yang lain.
Berbagai bentuk perlakuan tersebut dikarenakan berbagai faktor
yang mempengaruhinya, sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam
pekerjaan, pelaksanaan tanggung jawabnya, serta prestasi kerja.
C. Tugas dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga
Pendidikan
Berdasarkan undang-undang no. 20 tahun 2003 pasal 39:
1) Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan

administrasi,

pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama
bagi pendidik pada perguruan tinggi.
19Ibid, hal. 504.

11

Dalam menjalankan tugas dan fungsi manajemen sumber daya
manusia dalam pendidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan
baik oleh peraturan pemerintah maupun masyarakat lain :
1) Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2) Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi
dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.
Tenaga pendidik dan kependidikan memiliki hak dan kewajiban dalam
melaksanakan tugas yaitu:
1. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh :
 Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan
memadai
 Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
 Pembinaan karier sesuai dengan tuntunan pengembangan kualitas
 Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas
hasil kekayaan intelektual
 Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban
 Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis
 Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan
 Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang di berikan tenaga
pendidik dan kependidikan.20

20Ria
Prendhiana,
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia,
dalam....
http://riaprend.blogspot.co.id/2012/11/manajemen-sumber-daya-manusia-pendidikan.html.
Diungguh pada Rabu, 11 Desember 2016, pukul 18.11 WIB.

12

D. Prinsip-Prinsip Islam dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM)
Prinsip-prinsip islam dalam MSDM telah dijelaskan oleh Allah dan
RasulNya dalam beberapa ayat Al-qur’an dan hadits, diantaranya:
1. Dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr Allah berfirman:

‫ك‬
‫واَت س ه‬
‫ماَ ك‬
‫ول يت كن يظهيرن ك ي‬
‫مهنواَاَت س ه‬
‫ق‬
‫مت يل ل ك‬
‫غ د‬
‫هاَاَل س ل‬
‫ف ل‬
‫قواَاَلل س ك‬
‫كيِاَأيِ ن ك‬
‫قدس ك‬
‫س ك‬
‫ذيِكنآَ ك‬
‫د ك‬
‫ه ك‬
‫ن‬
‫ه ك‬
‫مهلو ك‬
‫ماَت ك ي‬
‫هإ لسناَلل س ك‬
‫واَاَلل س ك‬
‫ع ك‬
‫خلبيلرب ل ك‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Qs. Al-Hasyr: 18)21
Menurut Muhammad Ali Al Shabuni, yang dimaksud dengan “wa al
tandzur nafsun maa qaddamat li ghadin“ adalah hendaknya masing –
masing individu memerhatikan amal – amal shaleh apa yang diperbuat
untuk mengahadapi Hari Kiamat atau hari esok.22 Ayat ini memberi
pesan kepada orang – orang yang beriman untuk memikirkan masa
depan. Dalam Bahasa Manajemen, pemikiran masa depan yang
dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis ini disebut
perencanaan (planning). Perencanaan ini menjadi sangat penting karena
berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan, target – target dan hasil –
hasilnya di masa depan sehingga apa pun kegiatan yang dilakukan dapat
berjalan dengan tertib.

2.

Rasulullah SAW dalam suatu riwayat menyebutkan:

‫ل اً ك‬
‫ اً ك‬-ً‫ اًرضى اًاَلله اًعنه ا‬-ً‫ة ا‬
‫سو ه‬
‫قاَ ك‬
‫قاَ ك‬
‫ل‬
‫هكريِ يكر ك‬
‫ك‬
‫ن اًأ كلبى اً ه‬
‫ل اًكر ه‬
‫ع ي‬
‫ك‬
‫ اً» اًإ ل ك‬-ً‫ اًصلى اًاَلله اًعليه اًوسلم ا‬-ً‫ه ا‬
‫ة‬
‫ماَن ك ه‬
‫ذاَ اً ه‬
‫ع ل‬
‫اَلل س ل‬
‫ضي ل ك‬
‫ت اًاَل ك‬
21Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 548.
22Muhammad Ali al Shabuni , Shafwat al Tafsir, Jilid IV(Beirut : Dar al Fikr, tt), hal.
355.

13

‫ اً ك‬.ً‫ة اً« ا‬
‫ك‬
‫سو ك‬
‫قاَ ك‬
‫ل‬
‫ضاَ ك‬
‫ساَ ك‬
‫ع ك‬
‫ل اًك كي ي ك‬
‫ف اًإ ل ك‬
‫هاَ اًكيِاَ اًكر ه‬
‫عت ه ك‬
‫ر اًاَل س‬
‫فاَن يت كظل ل‬
‫ل اً» اًإ ك ه‬
‫ك‬
‫مهر اًإ لكلى اً ك‬
‫ اً ك‬،ً‫ه ا‬
‫ه اً ك‬
‫قاَ ك‬
‫ر‬
‫ر اًأ ك ي‬
‫هل ل ل‬
‫اَلل س ل‬
‫سن ل ك‬
‫ذاَ اًأ ي‬
‫د اًاَل ي‬
‫فاَن يت كظل ل‬
‫غي ي ل‬
‫ل‬
‫ة‬
‫ساَ ك‬
‫ع ك‬
‫» اًاَل س‬
“Dari Abu hurairah ia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: “apabila
amanah telah diabaikan maka tunggulah hari kiamat (akan segera
datang)”.

Ia

menjawab

bagaimanakah

mengabaikannya

itu

Ya

Rasulullah? Beliau menjawab: “apabila diberikan suatu perkara kepada
yang bukan ahlinya, maka tunggulah hari kiamat (akan segera tiba). (HR.
Bukhari)23
Hadits tersebut menjelaskan tentang kewajiban untuk memberikan
amanah kepada yang memiliki kompetensi dalam menjalankan amanah
tersebut. Jika hal tersebut tidak dilakukan dan tidak dilakukan pelatihan
dan pengembangan, maka yang terjadi adalah kiamat. Kiamat dalam
organisasi adalah ketika organisasi menjadi stagnan tidak berkembang.
MSDM diharapkan dapat menempatkan orang yang tepat pada tempat
yang tepat. Sehingga ketika orang yang tepat mendapatkan amanah yang
tepat, yang terjadi adalah proses melengkapi satu sama lain. Ada
tanggungjawab sosial antara seorang pendidik dengan yang lain.
3. Dalam ayat Al-Qur’an disebutkan:

‫مهلواَ اً ك‬
‫و ه‬
‫ه‬
‫ه اً ك‬
‫ل اًاَ ي‬
‫وكر ه‬
‫ف ك‬
‫سول ه ه‬
‫مل كك ه ي‬
‫ع ك‬
‫سي ككرىَ اًاَلل س ه‬
‫ع ك‬
‫م اً ك‬
‫ق ل‬
‫ك‬
‫م ي‬
‫واَل س‬
‫ة‬
‫م اًاَل ي ك‬
‫ن اًإ لكلى اً ك‬
‫هاَدك ل‬
‫ؤ ل‬
‫دو ك‬
‫مهنو ك‬
‫ست هكر ن‬
‫ش ك‬
‫و ك‬
‫واَل ي ه‬
‫غي ي ل‬
‫ب اً ك‬
‫ن اً ك‬
‫ك‬
‫عاَل ل ل‬
‫ك‬
‫ن‬
‫مهلو ك‬
‫م اًت ك ي‬
‫ع ك‬
‫ماَ اًك هن يت ه ي‬
‫م اًب ل ك‬
‫في هن كب لئ هك ه ي‬
“Dan katakanlah: "Bekerjalahkamu, maka Allah danRasul-Nyaserta
orang-orang

mukminakanmelihatpekerjaanmuitu,

dankamuakandikembalikankepada (Allah) Yang Mengetahuiakan yang
23 Muhammad Ibnu Ismail Abu Abdillah Al-Bukhori Al-Ja’fi, al-Jami’ ash-Shahiih alMukhtashar,Juz I(Beirut: Daaru Ibnu Katsir), hal. 33

14

gaibdan

yang

nyata,

laludiberitakan-Nyakepadakamuapa

yang

telahkamukerjakan". (QS.At-Taubah: 105)24
Allah Swt, memerintahkan kita untuk senantiasa bekerja, bekerja itu
diniatkan tidak hanya untuk kepentingan duniawi tetapi juga untuk
kebaikan di akhirat kelak. Karena apapun yang dikerjakan oleh manusia
langsung atau tidak langsung tanpa disadari akan memberikan pengaruh
kepada orang lain. Dan Allah menyaksikan itu semua dan akan
disampaikan di akhirat kelak. Maka dalam pendidikan, seorang guru
tidak hanya bekerja untuk urusan dunia namun akhirat juga, karena
mereka bertugas untuk memberikan pendidikan agama serta penanaman
akhlak kepada peserta didiknya.
E. Usaha-usaha Peningkatan Mutu dalam manajemen Sumber Daya
Manusia pada Lembaga Pendidikan Islam
Dalam upaya membangun sumber daya manusia yang Qur’ani dan
unggul, diperlukan adanya aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Said Agil Husin al-Munawar bahwa secara
normatif, proses aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam pendidikan
meliputi tiga dimensi atau aspek kehidupan yang harus dibina dan
dikembangkan oleh pendidikan yaitu:
a. Dimensi Spiritual, yakni iman, takwa, dan akhlak yang mulia.
Dimensi ini ditekankan kepada akhlak. Akhlak merupakan alat kontrol
psikis dan sosial bagi individu dan masyarakat. Pendidikan akhlak
dalam Islam tersimpul dalam prinsip “berpegang teguh pada kebaikan
dan kebajikan serta menjauhi keburukan dan kemungkaran”
berhubungan erat dalam upaya mewujudkan tujuan dasar pendidikan
Islam, yaitu ketakwaan, ketundukan, dan beribadah kepada Allah
SWT. Terbinanya akhlak yang baik dapat menjadikan terbentuknya
individu dan masyarakat dalam kumpulan suatu masyarakat yang
beradab.
24Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 204.

15

b. Budaya, Dimensi yakni kepribadian yang mantap dan mandiri,
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dimensi ini
menitikberatkan pembentukan kepribadian muslim sebagai individu
yang diarahkan kepada peningkatan dan pengembangan faktor dasar
dan faktor ajar (lingkungan) dengan berpedoman pada nilai-nilai keIslaman. Faktor dasar dikembangkan dan ditingkatkan kemampuan
melalui bimbingan dan kebiasaan berpikir, bersikap, dan bertingkah
laku menurut norma Islam. Sedangkan faktor ajar dilakukan dengan
cara mempengaruhi individu melalui proses dan usaha membentuk
kondisi yang mencerminkan pola kehidupan yang sejalan dengan
pola-pola kehidupan Islam.
c. Dimensi Kecerdasan, merupakan dimensi yang dapat membawa
kemajuan, yaitu cerdas, kreatif, terampil, disiplin, dll. Dimensi
kecerdasan dalam pandangan psikologi merupakan suatu proses yang
mencakup tiga proses yaitu analisis, kreativitas, dan praktis. Tegasnya
dimensi kecerdasan ini berimplikasi bagi pemahaman nilai-nilai AlQur’an dalam pendidikan.25

Tilaar mengungkapkan strategi untuk peningkatan kualitas guru adalah:
a. Profesi guru harus memiliki status yang sama dengan profesi yang lain
yang selalu membutuhkan pengembangan. Guru profesional harus
memenuhi syarat berikut: memiliki program pendidikan yang jelas,
kuat dan aktif dalam program pendidikan secara umum, unggul,
cerdas dan antusias untuk membantu peserta didik.
b. Pendidik profesional harus mendapatkan sumber yang cukup.
c. Profesionalisme guru harus diimbangi dengan peningkatan kinerja
yang baik. Kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber
25
Said Agil Husin Al-Munawar, Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan
Islam (Ciputat: Ciputat Press, 2005), hal. 8.

16

daya manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumber daya
manusianya

memiliki

motivasi

tinggi,

kreatif

dan

mampu

mengembangkan inovasi, kinerjanya akan menjadi semakin baik. Oleh
karena itu, diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan
sumber

daya

manusia.

Berdasarkan

pendekatan

sifat

usaha

peningkatan mutu sumber daya manusia dapat dilakukan dengan dua
jalan, yaitu top-down, dari atasan kepada bawahan berupa pelatihan
dan pengembangan atau biasa disebut pembinaan sumber daya
manusia. Dan bottom-up, yaitu pengembangan sumber daya manusia
melalui pemberdayaan, yaitu mendorong mereka menjadi lebih
terlibat dalam keputusan dan aktivitas yang memengaruhi pekerjaan
mereka26

26َ H.A.R Tilaar, Manajemen Pendidikan NasionalKajian
Depan(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 142-143.

Pendidikan

Masa

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses mendayagunakan manusia
sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang
dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi.
2. Mujamil Qomar mengungkapkan bahwa manajemen sumber daya manusia
mencakup tujuh komponen, yaitu: (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan
pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi,
(5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian pegawai.
3. Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan. pendidik merupakan tenaga profesional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.
4. Prinsip-Prinsip Islam dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM):
a. Memikirkan masa depan. Dalam Bahasa Manajemen, pemikiran masa depan
yang dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis ini disebut
perencanaan (planning). Perencanaan ini menjadi sangat penting karena
berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan, target – target dan hasil –
hasilnya di masa depan sehingga apa pun kegiatan yang dilakukan dapat
berjalan dengan tertib.
b. Kewajiban untuk memberikan amanah kepada yang memiliki kompetensi
dalam menjalankan amanah tersebut.
c. Memberikan upah kepada yang berhak sebelum mengering keringatnya.
d. seorang guru tidak hanya bekerja untuk urusan dunia namun akhirat juga,
karena mereka bertugas untuk memberikan pendidikan agama serta
penanaman akhlak kepada peserta didiknya.
5. 5. Usaha-usaha Peningkatan Mutu dalam manajemen Sumber Daya Manusia
padaLembaga Pendidikan Islam
Menurut Said Agil Husin al-Munawar ada 3 dimensi
1) Dimensi Spiritual, yakni iman, takwa, dan akhlak yang mulia
2) Dimensi Budaya yakni kepribadian yang mantap dan mandiri, tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

17

18

3) Dimensi Kecerdasan, merupakan dimensi yang dapat membawa kemajuan,
yaitu cerdas, kreatif, terampil, disiplin, dll.

DAFTAR PUSTAKA
Abu Abdilllah Muhammad Ibnu Yazid Al-Qazawayny. 2003.Sunanu Ibnu
Maajah, Juz 7. Mesir; Kementrian Wakaf
Abu Sinn, Ahmad Ibrahim. 2008. Manajemen Syariah Sebuah Kajian Historis
dan Kontemporer, terj. Dimyauddin Djuwaini. Jakarta; Raja Grafindo
Persada
Al-Munawar, Said Agil Husin. 2005. Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam
Sistem Pendidikan Islam. Ciputat; Ciputat Press
Al Shabuni Muhammad Ali, tanpa tahun. Shafwat al Tafsir, Jilid IV. Beirut; Dar al
Fikr
Departemen agama RI. 2009. Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta; Pustaka AlFatih
Echols, John M. 2005. kamus inggris indonesia. Jakarta; PT Gramedia.
Muhammad Ibnu Ismail Abu Abdillah Al-Bukhori Al-Ja’fi. Tanpa tahun. al-Jami’
ash-Shahiih al-Mukhtashar,Juz I. Beirut; Daaru Ibnu Katsir
M. Suyanto, Muhammad Business. 2008. Strategy & Ethics, Etika dan Strategi
Bisnis Nabi Muhammad SAW. Yogyakarta; Andi Offset.
Nawawi, Hadari. 2011.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta; Gadjah
Mada University Press.
PrendhianaRia.Manajemen

Sumber

Daya

Manusia,

dalam....

http://riaprend.blogspot.co.id/2012/11/manajemen-sumber-daya-manusiapendidikan.html. Diungguh pada Rabu, 11 Desember 2016, pukul 18.11
WIB.
Qomar, Mujamil. 2009. Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Pengelolaan
Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta; Erlangga
Samsudin, Sadili. 2006.Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung; Pustaka
Setia
Siagian, Sondang P. 2006.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta; Bumi
Aksara
Terry, George R. 2009. Guide to Management, Alih Bahasa J. Smith. D.F.M.
Jakarta; Bumi Aksara
Tilaar, H.A.R. 2008.Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa
Depan. Bandung; Remaja Rosdakarya
Veitzal Rivai & Ella Jauvani Sagala. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Lembaga dari Teori ke Praktek. Jakarta; Rajawali Pers

19

20

Wikipedia,

Manajemen

Sumber

Daya

Manusia,

dalam...

https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia. Diunggah pada selasa,
22 februari 2017 pukul 11.10 WIB.
Willson Gustiawan & Yulyanti Fahruna. 2009.Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pelatihan sebagai Pengembangan Sumber Daya Manusia Suatu
Perspektif Syariah. Bandung; t.p
Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta; Rajawali Pers

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING PENGRAJIN PERAK DI DESA PULO KECAMATAN TEMPEH KABUPATEN LUMAJANG

44 381 111

ANALISIS KONTRIBUSI MARGIN GUNA MENENTUKAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PRODUK DALAM KONDISI KETIDAKPASTIAN PADA PT. SUMBER YALASAMUDRA DI MUNCAR BANYUWANGI

5 269 94

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

UJI AKTIVITAS TONIKUM EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN( Polyscias scutellaria Merr ) dan EKSTRAK ETANOL SEDIAAN SERBUK GINSENG TERHADAP DAYA TAHAN BERENANG MENCIT JANTAN (Musmusculus)

50 334 24

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

JI DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK POLIFENOL BIJI KAKAO Escherichia coli SECARA IN VITRO

6 112 17

PENDUGAAN KOMPONEN GENETIK, DAYA GABUNG, DAN SEGREGASI BIJI PADA JAGUNG MANIS KUNING KISUT

2 62 34

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89

ANALISIS PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DANAU RAWA PENING KABUPATEN SEMARANG

9 68 121