PERKEMBANGAN SEJARAH PEMASARAN DUNIA SEB

PERKEMBANGAN SEJARAH PEMASARAN DUNIA:
SEBUAH STUDI LETARATUR DAN APLIKASINYA DI INDONESIA
Firda Camalia Hakim
Alumni Program Manajemen S1
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia, Jakarta.
Muhammad Ichwan Hamzah
Dosen Program Manajemen S1
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia
ABSTRAC : This research is motivated by author's curiosity about the historical development of
marketing in the world and its application in Indonesia. Data used in this study are primary and
secondary data and research methods used in this thesis is qualitative research methods. The results
showed that the marketing was born as a science instead of science begins with advertising. In latter
times, marketing is taught by the three main elements, namely advertising, selling and distribution.
And then slowly but surely, other elements began to be included in marketing thinking. Among other
things, the concept of consumption, market behavior, and so on. And than Marketing to grow as
modern science, as known at present, because of the encouragement of experts who participated in
them contribute thoughts. In Indonesia, the market tends to follow the development of the economy.
Additionally, marketing in Indonesia is influenced by factors such as demographic, economic, social,
cultural, political and greatest effect of technology.
Keywords: Marketing
ABSTRAK : Penelitian ini dilatarbelakangi dengan keingintahuan penulis tentang sejarah

perkembangan pemasaran di dunia dan bagaimana aplikasinya di Indonesia. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder adapun metode penelitian yang digunakan
dalam skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemasaran lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu periklanan. Pada masa-masa terkemudian,
pemasaran diajarkan dengan tiga elemen utama, yaitu advertising, selling dan distribution. Dan
selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai dimasukan dalam pemikiranpemikiran pemasaran. Di antaranya, konsep konsumsi, perilaku pasar, dan seterusnya. Kemudian
Pemasaran tumbuh sebagai ilmu modern, seperti dikenal pada saat ini, karena dorongan para ahli
yang turut serta menyumbang pemikiran di dalamnya. Di Indonesia, pemasaran cenderung
mengikuti perkembangan perekonomian. Selain itu, pemasaran di Indonesia dipengaruhi oleh
faktor-faktor diantaranya demografi, ekonomi, sosial budaya, politik dan paling besar pengaruhnya
yaitu teknologi.
Kata kunci : Pemasaran
1. PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi dewasa ini tak terlepas dari perkembangan yang dilakukan di dalam sektor
industri. Perkembangan di dalam sektor industri, apakah industri kecil, menengah, bahkan sampai
kepada industri berat, tak terlepas dari peran pemasaran. Peran pemasaran dilaksanakan agar seluruh
produk yang dihasilkan oleh setiap kelompok industri tersebut dapat dengan cepat dikenal oleh pasar.
Dengan cepatnya setiap produk dikenal oleh pasar maka produk tersebut akan dapat sampai dengan
cepat ke tangan yang membutuhkan. Selanjutnya dari sisi produsen, dengan terjualnya produk yang
mereka ciptakan, maka pendapatan mereka akan bertambah. Dengan bertambahnya pendapatan


26

mereka maka di samping pesaing akan muncul, maka mereka membutuhkan adanya inovasi dalam
produk tersebut agar senantiasa dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat atau
konsumennya. Perputaran ini akan terus berlangsung sampai kepada produk tersebut sudah dianggap
tidak lagi sesuai dengan zamannya dan akan dimunculkan pula produk baru. Selanjutnya produk
baru tersebut tentu memerlukan pula aspek penawaran untuk memperkenalkan mereka kepada para
pemakainya. Maka sekali lagi aspek penawaran akan berperan dalam hal ini. Dunia usaha di
Indonesia berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan oleh beberapa kebijakan ekonomi yang
diluncurkan pemerintah sejak tahun 1983 dalam bentuk deregulasi dan debirokrasi. Lebih lagi di era
global perdagangan bebas AFTA di tahun 2003 dan APEC mulai tahun 2020 yang memberikan
kesempatan produsen untuk memasarkan secara bebas. Adanya pasar bebas yang mengakibatkan
dunia perdagangan menjadikan persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis produk
yang ditawarkan. Berbagai jenis produk yang ditawarkan sangat berhati-hati dalam mengisi dicelahcelah bisnis melalui promosi. Mengatur strategi pemasaran melalui promosi antar produsen agar
produknya meningkat dan jangkauan pasar lebih luas merupakan jurus yang harus dilakukan.
2. LANDASAN TEORI
2.1. Ekonomi
Pengertian ekonomi (economy) berasal dari sebuah kata dalam bahasa Yunani yang merujuk kepada
“pihak yang mengelola rumah tangga” (Mankiw, 2003). Sepintas lalu, pengertian aslinya tersebut

terasa kurang jelas. Namun sesungguhnya, antara makna dari istilah “rumah tangga” dan “ekonomi”
terdapat begitu banyak kesamaan. Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan
dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.
2.1.1. Sejarah Manajemen
Follet (2007) mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Griffin (2006) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
(Dalimunthe:1998) Menurutnya terdiri beberapa hal yaitu :(a) Etimologi Manajemen.Kata
manajemen juga mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti
"mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang
berati "tangan", (b) Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen Banyak kesulitan yang terjadi
dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan
tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun
oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak
ada seseorang (tanpa mempedulikan entah apa sebutan untuk manajer ketika itu) yang merencanakan
apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan
mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala
sesuatunya dikerjakan sesuai rencana. (George, 1972:4), (c)Pemikiran awal manajeme Sebelum

abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada
tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The, Wealth of Nation.
(d) Era manajemen ilmia Seperti yang dikutip dari George (1972:6) era ini ditandai dengan
berkembangannya perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur seperti Henry Towne,
Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson. Manajemen ilmiah, atau
dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor
dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. (e) Era
manusia sosial Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school)
dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan

27

pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah
serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone. (George, 1972). (f) Era
modern Era modern ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality
managementTQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling
terkenal di antaranya Deming (19001993) dan Joseph Juran (lahir 1904). Deming, orang Amerika,
dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan,
(1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya
penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas meningkat;

(3) market share meningkat karena peningkatan kualitas dan harga; (4) profitabilitas perusahaan
peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat.
2.1.2.. Teori manajemen
(a). Manajemen ilmian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian
Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan
yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan
tersebut. (b.) Pendekatan kuantitatif dalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif, seperti
statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer (untuk membantu manajemen
dalam mengambil keputusan). Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk
membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya : analisis jalur kritis (Critical Path
Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efisien; model kuantitas
pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat
persediaan optimum; dan lain-lain.
2.1.3. Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler (2000:8) dapat dilihat dari 2 sudut pandang pengertian, yaitu: (i).
Pengertian dari sudut pandang masyarakat (society). Pengertian ini menunjukkan peranan
pemasaran terhadap masyarakat, yaitu : “Marketing is a social process by which individual and
groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products
and services of value with others”. Artinya pemasaran adalah proses dimana seseorang atau
kelompok dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka melalui penciptaan, penawaran dan

pertukaran barang dan jasa; (ii). Pengertian dari sudut pandang pemasar (marketer/managerial).
Pengertian ini menujukkan peranan pemasaran dalam menyampaikan standar hidup yang lebih
tinggi bagi masyarakat. Sementara itu pemasaran menurut American Marketing Association (AMA)
dalam Kasali (1998:53) pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap
konsepsi, penetapan harga, promosi hingga distribusi barang-barang, ide-ide, dan jasa-jasa, untuk
melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya. Menurut Stanton (lihat
Swasta, 2000) memberikan pengertian pemasaran sebagai sistem dari seluruh kegiatan usaha yang
ditunjuk untuk merencanakan, mempromosikan serta mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan para konsumen. Menurut Nitisemito (1981) pemasaran adalah semua
kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen
secara efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang paling efektif. Kemudian
menurut Kotler (2002:2), pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran.Ada tiga dasar pemasaran menurut Keegan (2007:4) yaitu :
1). Mengidentifikasi tujuan dan tugas pemasaran yaitu dengan menciptakan nilai pelanggan yang
lebih besar dari pada yang diciptakan pesaing, (2). Realitas persaingan pemasaran dengan
keunggulan kompetitif yaitu penawaran total, dihadapkan pada persaingan yang relevan, yang lebih
menarik pelanggan, dan (3). Berbagai cara utama untuk mencapai dua prinsip yang pertama dengan
cara fokus yaitu memfokuskan sumber daya dan usaha pada kebutuhan dan keinginan pelanggan
serta cara menyampaikan suatu produk yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.


28

Menurut Kotler dan Keller (2007:27) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Proses
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia ini disebut konsep pemasaran, mulai dari
pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), penginformasian barang (promotion), tempat
atau distribusi (place) dan seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Menurut
Kotler dan Amstrong (2001) pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Menurut Simamora et al
(2000:7) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka inginkan dan butuhkan.
Gambar 1
Konsep-Konsep Inti Pemasaran

Kebutuhan

Keinginan


Pasar

Permintaan

Produk
Transaksi
Pertukaran

Sumber: Kasali; 1998

2.2.3. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai
tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler: 1999). Mc Carthy dalam Kotler (1999)
mempopulerkan sebuah klasifikasi empat unsur dari alat-alat bauran pemasaran yang dikenal dengan
empat P (4P's): produk (products), harga (price), tempat (place) (misalnya distribusi) dan promosi
(promotion). Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk (product), yaitu penawaran
berwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan
kemasan produk.

4Ps

Produk (Product)

Tabel 1
Hubungan Antara 4P’s Dan 4C’s
4Cs
Kebutuhan dan keinginan pembeli (Customer needs and wants)

Sumber: Kotler dan Amstrong, 1999

(a) Produk (Product)
Kebijakan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan,
pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan
bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan.
(b) Harga (Price) Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi.
Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk
atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa
tersebut dan keuntungan yang diharapkan. Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga

29


yang paling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk
jangka pendek maupun untuk jangka panjang,
(c) Saluran Distribusi (Place) Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang
dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian
produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan
harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus
akan produk/jasa tersebut. Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus
barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution), dan
(d) Promosi (Promotion)
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang
produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara
lain periklanan (Advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales
Promotion) dan Publisitas (Publicity).
2.2.4. Periklanan
2.2.4.1. Fungsi Iklan Dalam Pemasaran
Iklan yang berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui
suatu media (Kasali, 1998). Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan
melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan
mengikuti (Pujiyanto, 2001:3-4). Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa
agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif

sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan
sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997:18).
Alexander dalam Jefkins (1997:110) merumuskan dengan American Marketing Association
(AMA), bahwa iklan menegaskan empat pokok batasan, yaitu: 1) penyajian gagasan terhadap
barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan berdasarkan konsep produknya; 2) iklan ditujukan
kepada khalayak, yaitu iklan dapat menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit
menjadi kelompok pasar; 3) iklan mempunyai sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas
pemrakarsa perusahaan yang membiayainya; 4) iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam
penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan. Fungsi iklan dalam pemasaran
adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk
mencapai pemenuhan kepuasannya. Agar iklan berhasil merangsang tindakan pembeli.Menurut
Djayakusumah (1982:60) setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu: Attention :
mengandung daya tarik, Interest : mengandung perhatian dan minat, Desire : memunculkan
keinginan untuk mencoba atau memiliki, Conviction : menimbulkan keyakinan terhadap produk,
Decision : menghasilkan kepuasan terhadap produk, dan Action : mengarah tindakan untuk membeli.
2.2.5. Pemasaran Jasa
2.2.5.1. Konsep dan Pengertian Jasa
Pada umumnya produk dapat diklasifikasikan tiga kelompok(Stanton, 1994), yaitu : (1) Barang
Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods), (2) Barang Tahan Lama (Durable Goods), dan (3) Jasa
(service) Menurut Stanton (Stanton, 1994:486), ia mengemukakan pendapatnya “service are
identifiable, intangible activities that are the main object of a transaction design to provide
satisfaction to customer”, yang berarti bahwa jasa pada dasarnya tidak berwujud, tidak dapat dirasa,
yang disediakan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
2.2.5.2. Karakteristik Jasa
Ada empat karakteristik jasa yang membedakannya dengan barang (Tjiptono, 2004 : 15), yaitu :
(1) Intangibility, (2) Inseparability, (3) Variability, dan (4) Perishability Berdasarkan keempat

30

karakteristik tersebut, menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2008:84) “the offer” atau penawaran jasa
dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu: (1) Barang murni berwujud (a pure tangible good),(2)
Barang berwujud dengan jasa yang menyertainya (a tangible good with accompanying services)
untuk meningkatkan daya tarik konsumen, (3) Jasa mayor disertai barang dan jasa minor (a major
service with accompanying minor goods and services), dan (4) Jasa murni (a pure service).
3. METODOLOGI PENELITIA
3.1. Metode Penelitian
Peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan
responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Menurut Strauss dan
Corbin (1990) Metode Penilitian Kualitatif yaitu jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak
diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.
3.2. WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini membutuhkan waktu selama 6 bulan yaitu dari bulan September 2010 sampai dengan
Februari 2011.
3.3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukandeangan cara sebagai berikut : (a)Menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian
responden. (b) Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan
guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya
pengamatannya dalam mengamati suatu objek, dan (c) Observasi kelompok adalah observasi yang
dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
3.4. TEKNIK ANALISA DATA
Langkah-langkah analisis data pada penelitian kualitatif studi kasus menurut Afriani (2009), yaitu:
(a) Mengorganisir informasi., (b) Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.(c) Membuat
suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya,(d)Peneliti menetapkan pola dan mencari
hubungan antara beberapa kategori.,(e) Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan
mengembangkan generalisasi natdari if.
4. PEMBAHASAN DAN ANALISIS
4.1. Sejarah Dan Revolusi Dunia
Jika dikatakan bahwa pemasaran adalah ilmu yang dinamis, itu memang benar adanya. Sejarah teori
dan konsep pemasaran selalu mengikuti perubahan struktur sosial dan ekonomi masyarakat.
Kemunculan ide-ide baru yang memperkaya ilmu pemasaran terus berkembang seiring revolusi
besar peradaban manusia.
4.1.1. Evolusi Pemasaran
Sebelumnya perusahaan juga selalu melibatkan banyak supplier, kini sebaliknya. “Sebelumnya
perusahaan-perusahaan sangat perhatian terhadap aset nyata yang berwujud (tangible assets). Kini
perhatian perusahaan lebih tertuju pada asset-aset tak berwujud (intangible assets). Dulu perusahaan
membangun citra (brand) melalui iklan, kini melalui kinerja yang baik dan komunikasi yang
terintegrasi,” ujar Kotler dalam acara Seminar Sehari “Marketing in Turbulent Times : Discovering
Opportunities in a Recession with Chaotic Management System” yang diselenggarakan MarkPlus
Inc di Jakarta (27/5). Sisi metode penjualan juga mengalami perubahan. Dulu hanya dilakukan
melalui toko (offline), kini dilakukan secara online. Sebelumnya penjualan dilakukan kepada setiap
orang (perorangan), kini penjualan dilakukan dengan cara menjadi perusahaan terbaik dalam

31

memberikan kepuasan terhadap target konsumen. Jika sebelumnya perusahaan hanya fokus pada
keuntungan hari ini, kini lebih fokus terhadap nilai-nilai bagi pelanggan dalam jangka panjang.
Sebelumnya perusahaan lebih fokus pada bagaimana meningkatkan bagian dari kue pasar yang ada,
kini lebih fokus pada mendapatkan pelanggan. Secara cakupan geografis, sebelumnya perusahaan
lebih suka bersifat lokal, kini gabungan antara global dan lokal. Jika dulu lebih fokus pada catatan
keuangan, kini lebih perhatian pada catatan pemasaran. Terakhir, jika sebelumnya lebih fokus pada
kepentingan pemegang saham, kini harus perhatian terhadap kepentingan seluruh stakeholder.
Perusahaan yang sadar akan perubahan pola pemasaran ini juga harus berperan dalam
memberdayakan konsumen.
4.1.2. Dari Monolog ke Dialog
Para praktisi pemasaran menginvestasikan waktu, bakat, dan uang untuk menyampaikan pesan yang
didesain untuk bisa mencapai beberapa tahap penjualan. Di antaranya memberikan pemahaman
tentang suatu produk kepada konsumen, penelitian, pertimbangan, uji coba produk, negosiasi, dan
transaksi. Tetapi pada 2004 sudah ada bukti contoh pemasaran metode dialog (dua arah) antara
konsumen dan beberapa brand produk dunia. Didorong dengan inovasi, kompetisi, dan pergeseran
utama perilaku konsumen, dialog antara produsen dan konsumen telah menghilangkan bentuk
praktik pemasaran tradisional. Dalam survei yang melibatkan 228 responden praktisi pemasaran
senior perusahaan dunia itu juga diungkapkan beberapa hasil kunci di antaranya para chief marketing
officer (CMO).
4.2. PEMASARAN DI INDONESIA
a. Sejarah Periklanan Di Indonesia
Harus diakui, bahwa tokoh periklanan pertama di Indonesia adalah Jan Pieterzoon Coen, orang
Belanda yang menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tahun 1619-1629. Tokoh ini bukan
hanya bertindak sebagai pemrakarsa iklan pertama di Indonesia, tetapi juga sebagai pengiklan dan
perusahaan periklanan. Bahkan dia pun menjadi penerbit dari Bataviasche Nouvelle, surat kabar
pertama di Indonesia yang terbit tahun 1744, satu abad setelah J.P. Coen meninggal. Iklan pertama
yang diprakarsainya berupa pengumuman-pengumuman pemerintah Hindia Belanda berkaitan
dengan perpindahan pejabat terasnya di beberapa wilayah. Namun dengan penerbitan surat kabar
pertama yang memuat iklan itu, Jan Pieterzoon Coen membuktikan, bahwa pada hakekatnya untuk
produk-produk baru, antara berita dan iklan tidak ada bedanya. Atau, bahwa berita pun dapat
disampaikan dengan metode dan teknik periklanan. Kenyataan itu membuktikan pula, bahwa iklan
dan penerbitan pers di Indonesia, sebenarnya lahir tepat bersamaan waktunya, dan keduanya saling
membutuhkan atau memiliki saling ketergantungan. (Koff, 1965:118)
4.2.1. Pemasaran Tahun 2006
Sejak kehadiran televisi swasta biro iklan di Indonesia telah berkembang secara pesat. Dalam
perkembangannya sekarang diperkirakan sudah ribuan perusahaan periklanan hadir sebagian besar
berkedudukan di Jakarta. Dari jumlah itu 10 besar teratas merupakan afiliasi dengan biro iklan asing.
Menurut (Cakram edisi Desember 1997/166) biro iklan asing, utamanya Amerika Serikat, Indonesia
merupakan pasar penting di Asia seperti halnya Cina dan India. Pasar di negara maju tumbuh di
bawah lima persen, sementara itu pasar negara berkembang tumbuh pesat. Jika industri periklanan di
Amerika Serikat tumbuh sekitar dua hingga tiga persen, di Indonesia angkanya sepuluh kali lebih
besar, bahkan mungkin lebih dari itu. Banyaknya biro iklan asing yang berafiliasi dengan biro iklan
lokal merupakan suatu gejala yang tidak bisa dihindari bersamaan dengan kebijaksanaan Pemerintah
membuka peluang investasi asing untuk mempercepat pembangunan di Indonesia. Bahkan dari
sepuluh pasar penting di Asia Pasifik hanya Jepang dan Korea, biro iklan lokal dapat tampil dominan
di lima besar biro iklan setempat.

32

4.2.3. Pemasaran Tahun 2008
Program agen 1000 Sunlight ini mendapat respons yang baik. Beberapa kontestan bahkan
berperilaku layaknya brand fans, dengan membuat kampanye sendiri bersama putera-puterinya.
Mereka membuat selebaran bahkan memperluas jaringannya dengan pergi ke daerah lain. Sekarang
ini pesertanya telah mencapai ratusan ribu orang. Selain itu, para agen tersebut secata otomatis
menjadi bagian dari program Ibu Bersinar Sunlight, sebuah program pemberdayaan yang dijalankan
oleh PT Unilever Indonesia. Pada program ini para ibu-ibu ini belajar untuk mengatur keuangan serta
mengolah bahan-bahan bekas sampah plastik Unilever hingga menjadi produk yang memiliki nilai
jual ekonomis yang cukup tinggi seperti payung, tas dan sebagainya. Akibatnya Sunlight mengalami
pertumbuhan yang tinggi pula. Setiap tahunnya pertumbuhan mencapai double digit.
4.2.4. Pemasaran Tahun 2009
Menurut Arbey Strategy Center yang dikutip dari majalah Marketing 12/VIII/Desember 2008,
terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari pimpinan perusahaan di tahun 2009, yang
disebutnya The 5 most recommended strategies, sebagai berikut:
1. Optimalkanlah organic growth. Perusahaan harus tetap tumbuh di mana petumbuhan perusahaan
itu dapat bersumber dari organic growth, sumber internal perusahaan, ataupun non organic
growth. Organic growth bersumber dari pertumbuhan bisnis inti perusahaan, pertumbuhan
organik ini memang relatif lama tapi kondisi bisnis seperti sekarang ini tidak cukup kondusif
menggunakan sumber pertumbuhan akuisisi atau merger.
2. Pacu competition spirit, meliputi spirit kompetisi dengan kompetitor dan juga dengan diri sendiri.
Spirit kompetisi ini dapat bersifat offensive atau defensive. Offensive spirit biasanya digunakan
oleh perusahaan yang dengan percaya diri melakukan head on pada market leader. Defensive
spirit dilakukan oleh perusahaan yang sudah menguasai pasar sebagai market leader.
3. Perbaikan business portfolio. Berhubungan dengan business scope-nya, perusahaan dapat
memilih strategi dengan memilih opsi focus atau differentiation.
4. Optimalkanlah market coverage, di mana terdapat 2 pilihan jangkauan pasar yaitu market
optimizing dan market orientation.
5. Mantapkan market orientation, di mana terdapat pilihan mass market atau concentrated market.
4.2.5. Pemasaran Tahun 2010 :
Perubahan yang akan terjadi di tahun 2010, hal tersebut akan penulis ulas bagian perbagian.
1. Demografi = penduduk di tahun 2010 meningkat drastis karena kelalaian masyarakat akan
program keluarga berencana (KB). Juga oleh karena itu di tahun 2010 maka dapat diperkirakan
jumlah anak-anak usia 12 tahun ke bawah meningkat. Untuk para pemasar persiapkanlah diri
anda, jangan melewatkan moment ini. Segment untuk kategori target pasar dibawah 10 tahun
akan menjadi sangat potensial. Dan juga wanita yang pada usia antara 22-24 sangat tinggi sekali,
menurut analisa penulis wanita dengan umur 22-24 yang dapat dikatakan sangat mudah akan
sangat terobsesi terhadap trend mainan anak-anak dilengkapi dengan fitur yang unik, alat ibu-ibu
seperti dot bayi, gendongan harus diproduksi secara trendy, dengan model menarik, juga susu
kaleng bayi dan perlengkapan ibu-ibu untuk peralatan anak sangat potensif pada usia ini.
2. Ekonomi = keadaan perekonomian di indonesia tumbuh sebesar 6%. Ini akan mengakibatkan
menggilanya konsumen Indonesia akan barang, sehingga pemasaran di era ini akan berkembang,
keinginan akan barang-barang yang bagus dan berkualitas yang tidak mampu dibelanjakan pada
tahun-tahun sebelumnya akan bertumbuh pesat sehingga pertumbuhan konsumsi masyarakat
akan bertumbuh 5.8 persen. (www.kompas.com). Sebaliknya jumlah angka pengangguran
semakin tinggi, karena disebabkan oleh dunia kerja semakin menuntut dunianya dengan
persyaratan-persyaratan yang tinggi, dan hal ini dirasakan di kota-kota besar. Maka akan bisnis
media MLM maupun bisnis yang tidak memerlukan keahlian khusus, bisnis toko, media internet

33

akan menjadi berkembang. (www.vivanews.com). Bisnis perdagangan international sangat
berkembang, ini kesempatan untuk para pebisnis besar untuk mengekspansi bisnisnya ke arah
global ,ekspor-import semakin lancar.
3. Sosial Budaya = menurut berbagai sumber yang penulis dapatkan, trend budaya membawa
masyarakat Indonesia ke arah mengikuti trend luar negeri. Untuk itu ada kemajuan pada bisnis
mengenai lifestyle yang mengikuti trend asia atau eropa adalah langkah yang tepat untuk di ambil
bagi segment masyarakat indonesia. Tempat-tempat lokal yang menganut seni dan budaya,
pariwisata dapat menjadi terlampaui oleh karena banyaknya pengunjung negara asing yang
berdatangan di Indonesia.
4. Politik = kasus century tahun 2010 yang heboh ditahun ini ternyata tidak berpengaruh besar
terhadap industri pemasaran, isu window dressing tidak menjadi prioritas tahun ini untuk itu
perilaku pasar dapat menyingkapinya dengan strategi “follow the trend” dan “swing
trading”,cetus vivanews. (Www.vivanews.com)
5. Teknologi = teknologi yang kian maju akan mempengaruhi pemasaran di tahun 2010 dan tahun
berikut, untuk itu yang membuka usaha bisnis, perhatikan apa hal yang sudah usang dan hal yang
baru di tahun 2010 khususnya pada perkembangan teknologi dan pergunakan teknologi baru
untuk memfasilitasi bisnis. Seperti teknologi Smartphone yang menggila, Facebook tumbuh
dengan dahsyat, era Blogging dan lain sebagainya.
4.2.6. Pemasaran Tahun 2011 :
Tidak berbeda jauh dari pemasaran yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, terutama tahun
2010. Facebook, Twitter atau mobile marketing. Ketiga media itu kini begitu populer dan mengubah
peta marketing. Model komunikasi balik ke interpersonal. Konsumen berdialog satu sama lain.
Tantangan perusahaan pun lebih krusial karena mesti memilih media mana yang efektif untuk
mempromosikan produk atau perusahaan mereka. Pemasaran pada tahun 2011 banyak dilakukan
melalui media on-line. Pemasaran melalui on-line seperti facebook, twitter, yahoomail, kaskus.
4.3. ANALISIS ERA PEMASARAN
4.3.1. Ilustrasi Sejarah Pemasaran
Berikut ini penulis menyajikan ilustrasi perkembangan sejarah pemasaran dunia yang disajikan
dalam bentuk tabel pada tabel 4.1, data diambil dari berbagai sumber yang diolah.

34

Keterangan

Tahun

10.000 SM
(sebelum masehi)

100 SM (sebelum
masehi)

1450

1500

1900

rangka mencetak babe cavewomen

Perang propaganda itu ditampilkan secara jelas di seluruh
dunia selama Perang Dunia untuk menyebarluaskan
ethnocentricity umum dan dendam kepada

bangsa-bangsa

musuhnya

Strategi pemasaran didirikan pada hari-hari kemuliaan
penaklukan Romawi kuno terlibat dan dominasi. Militer
Romawi membawa nama Caesar untuk negara-negara
sekitarnya dengan besi pertama, musuh-musuh mereka tidak
memberikan kesempatan untuk membuat keputusan tersebut
entah iya atau tidak mereka membungkuk kepada Kaisar .
Beberapa penjual modern menggunakan taktik yang serupa.

Pemasaran langsung muncul dan telah bertanggung jawab
1950

untuk melewatkan lebih banyak orang daripada bentuk yang
lain dari pemasaran. Pemasaran langsung termasuk junk mail,
telemarketing, pemasaran layanan pesan suara , pemberian
kupon, info komersial, dan menjual langsung.

Pers Gutenberg telah dibuat sekitar waktu ini membuat jenis
barang bergerak menjadi kenyataan. Hal ini mengubah wajah
pemasaran selamanya dan juga memungkinkan orang mailorder katalog yang sial ini menjadi memungkinkan.
Pemasaran untuk kebanyakan suku Aztec terkait menampilkan
pengorbanan manusia
dalam rangka untuk
alam liar
menginformasikan orang asing bahwa itu ide buruk untuk
mengganggu mereka dan juga untuk mempromosikan dewa

1970

Dekade ini menyaksikan munculnya telemarketing - suatu
bentuk pemasaran langsung yang memenangkan penghargaan

1990

Ledakan Internet menyebabkan banyak platform pemasaran
baru, termasuk SPAM. Kau tahu SPAM - menawarkan atas
obat Tijuana dan yang dipertanyakan laki-laki - pengembangan
produk
Dan kita telah sampai pada keadaan lingkungan sepenuhnya.
Kita sekarang dapat menulis di dinding orang lagi, selain

2010

mereka yang haus darah.

1800

Keterangan

Tahun

Pemasaran di zaman batu kebanyakan terdiri atas lukisan gua
primitif ditarik oleh laki-laki raksasa besar untuk membual
tentang keterampilan berburu mereka, mudah- mudahan dalam

Revolusi industri adalah saat yang penting dari pertumbuhan
dalam sejarah pemasaran. Munculnya industri dan semakin
meningkatnya konsentrasi manusia dalam pencemaran, kota

mereka dinding virtual - di Facebook , atau di Twitter mungkin dengan harapan mencetak cavewomen babe, atau

lebih tepatnya, hanya seorang bayi yang normal

sehat meningkatkan permintaan untuk barang-barang buatan
pabrik, memberikan lebih banyak alasan bagi produsen untuk
memasarkan dagangan mereka.

Sumber diolah : www.flowtown.com.
Kemudian berikut ini digambarkan ilustrasi pemasaran yang diambil dari sumber
website www.flowtown.com

Gambar 2
Ilustrasi Sejarah Pemasaran

35

4.3.2. Periodisasi Pemasaran
1730 -an

Emergence of magazines (a future vector of
(Munculnya majalah (

suatu vektor

niche marketing
masa depan

).

pemasaran

ceruk pasar)).
1836

First paid advertising in a

newspaper

(in France).

(Pertama

kalinya membayar iklan dalam koran (di Perancis).
1839

Posters

on private property banned in London

hak milik pribadi
1864

dilarang di London).

Earliest recorded use of the
spam . (Awal mencatat
tidak diminta

1867

. (Poster atas

telegraph
penggunaan

for mass unsolicited

telegraf untuk spam yang

massa).

Earliest recorded

billboard rentals. (Awal tercatat penyewaan

papan reklame)
1880 -an

Early examples of
merek dagang

1905

trademarks

sebagai pengenalan merek (

contoh

branding) )

The University of Pennsylvania offered a course in "The
Marketing of Products".

(University of Pennsylvania

memberikan pelatihan dalam
1908

as branding . (Awal

Harvard Business School

"The Marketing of Products"
opens.

)

(Pembukaan Harvard

Business School)
1922

Radio advertising

commences. (Periklanan pada radio dimulai )

1940 -an

Electronic computer

s developed.

(Perkembangan elektronik

komputer)
1941

First recorded use of

television advertising

. (Pertama kali

tercatat penggunaan periklanan televisi )
1950 -an

Systematization of

telemarketing .

(Sistematisasi

telemarketing ).
1970 -an

E-commerce invented. (E-comm erce diciptakan)

1980 -an

Development of

database marketing

(Pengembangan

pemasaran

CRM )

36

as precursor to

datab ase sebagai

pelopor

CRM .
untuk

1980-an

Emergence of computer -oriented spam. (Munculnya komputer
yang berorientasi pada spam)

1984

Introduction of guerrilla marketing. (Perkenalan dari Guerrilla
Marketing).

1985

Desktop publishing
advertising.

democratizes the production of print

(Desktop

publishing

democratizes

-

produksi

Periklanan cetak)
1990-an

CRM and IMC (in various guises and names) gain dominance
in promotions and marketing planning.

(CRM dan IMC

(dalam berbagai samaran dan nama) memperoleh keuntungan
yang

mendominasi

dalam

promosi

dan

perencanaan

pemasaran)
1991

Integrated marketing communications gains academic status.
(Pemasaran Komunikasi Terpadu yang sangat menguntungkan
keadaaan bidang akademik).

1995-2001

The Dot-com bubble

temporarily re -defines the future of

marketing. (Gelembung Dot-com sementara mengubah masa
depan pemasaran).
1996

Identification of

viral marketing . (Pengidentifikasian viral

marketing)
2000-an

Integrated marketing gains acceptance and in 2002 its first
dedicated academic research centre.

(Pemasaran Terpadu

menerima keuntungan dan pada tahun 2002 untuk yang
pertama kalinya pusat penelitian akademik
memdedikasikannya).
Sumber diolah : Hollander et.al (2005).

37

Berdasarkan pembahasan diatas maka Timeline Innovation Marketing berdasarkan hasil
penelitian penulis dapat terlihat dari tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2
Timeline Innovation Marketing

Tahun
1450

Keterangan
Gutenberg's metal movable type, leading eventually to mass
production of

-

flyers and brochures. (Gutenberg sebuah

perusahaan logam jenis benda bergerak, yang a khirnya menuju
kepada produksi massa seperti selembaran dan brosur)
1730-an

Emergence of magazines (a future vector of niche marketing).
(Munculnya majalah ( suatu vektor masa depan pemasaran
ceruk pasar)).

1836

First paid advertising in a

newspaper (in France). (Pertama

kalinya membayar iklan dalam koran (di Perancis).
1839

Posters on private property banned in London.

(Poster atas

hak milik pribadi dilarang di London).
1864

Earliest recorded use of the

telegraph for mass u nsolicited

spam. (Awal mencatat penggunaan telegraf untuk spam yang
tidak diminta massa).
1867

Earliest recorded billboard rentals. (Awal tercatat penyewaan
papan reklame)

1880-an

Early examples of

trademarks as branding. (Awal contoh

merek dagang sebagai pengenalan merek (branding))

38

1905

The University of Pennsylvania offered a course in "The
Marketing of Products".

(University of Pennsylvania

memberikan pelatihan dalam "The Marketing of Products")
1908

opens. (Pembukaan Harvard

Harvard Business School
Business School)

1922

Radio advertising commences. (Periklanan pada radio dimulai)

1940-an

Electronic computers developed.

(Perkembangan elektronik

komputer)
1941

First recorded use of

television advertising . (Pertama kali

tercatat penggunaan periklanan televisi)
1950-an

Systematization of

telemarketing.

(Sistematisasi

telemarketing).
1970-an

E-commerce invented. (E-commerce diciptakan)

1980-an

Development of database marketing as precursor to

CRM.

(Pengembangan pemasaran database sebagai pelopor untuk
CRM)
1980-an

Emergence of

relationship marketing

.

(Munculnya

Relationship Marketing)
1980-an

Emergence of computer -oriented spam. (Munculnya komputer
yang berorientasi pada spam)

1984

Introduction of guerrilla marketing. (Perkenalan dari Guerrilla
Marketing).

1985

Desktop publishing
advertising.

democratizes the production of print

(Desktop

Periklanan cetak)

39

publishing

democratizes

-

produksi

1990-an

CRM and IMC (in various guises and names) gain dominance
in promotions and marketing planning.

(CRM dan IMC

(dalam berbagai samaran dan nama) keuntungan mendominasi
dalam promosi dan perencanaan pemasaran)
1991

Integrated marketing communications gains academic status.
(Pemasaran Ko munikasi Terpadu menguntungkan keadaaan
bidang akademik).

1995-2001

The Dot-com bubble

temporarily re -defines the future of

marketing. (Gelembung Dot-com sementara mengubah masa
depan pemasaran).
1996

Identification of

viral marketing . (Pengidentifikasian viral

marketing)
2000-an

Integrated marketing gains acceptance and in 2002 its first
dedicated academic research centre.

(Pemasaran Terpadu

menerima keuntungan dan pada tahun 2002 untuk yang
pertama kalinya pusat penelitian akademik
memdedikasikannya).
2001-2005

Berkembangnya perekonomian Indonesia berakibat produksi
besar-besaran dan persaingan produk sehingga periklanan

2006

Iklan media elektronik khususnya televisi mendominasi
pemasaran di Indonesia.

2007

Masih me lalui media elektronik televisi, peninjauan ulang
terhadap produk dan segmentasi pasar.

2008

Menjamurnya Viral Marketing

dan Buzz Marketing pada

produk-produk di Indonesia.
2009

Persaingan harga merebak akibat resesi ekonomi global.
Perusahaan mengubah strategi harga dan kualitas produk.

40

2010

Pengaruh gaya luar negeri berakibat perubahan daya beli dan
kebutuhan masyarakat di Indonesia.

Media

On-line

memenangkan pemasaran di Indonesia pada tahun ini.
2011

Mobile Marketing, seperti Smartphone, Facebook, Twitter, dan
Blog merajai pemasaran Indonesia.

Sumber : data diolah.

5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
1. Pemasaran (Marketing) merupakan ilmu yang datangnya paling belakang saat ilmu-ilmu yang
lain seperti akuntansi dan manajemen telah berkembang pesat, sementara pemasaran masih
terpenggal-penggal dalam beberapa kajian yang berbeda seperti periklanan dan penjualan.
2. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu ekonomi modern khususnya pemasaran turut
dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan masyarakat khususnya teknologi.
3. Pemasaran lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu periklanan (advertising). Pemasaran
pertama kali diajarkan dalam kelas oleh ED. Jones pada tahun 1906 di University of Michigan dan
kemudian oleh Simon Litman di University of California pada tahun itu juga.
4. Pemasaran selanjutnya lebih dipandang sebagai ilmu distribusi (distribusi masal), dan
pengajarannya pun semakin luas pada universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat.
Sedangkan dipandang dari sudut advertising, pemasaran sudah berkembang lebih dulu pada
paruh terakhir abad ke-19, melalui penerbitan buku-buku yang berhubungan dengan advertising.
5. Pada masa-masa terkemudian, pemasaran diajarkan dengan tiga elemen utama, yaitu advertising,
selling dan distribution. Dan selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai
dimasukan dalam pemikiran-pemikiran pemasaran. Di antaranya, konsep konsumsi, perilaku
pasar, dan seterusnya.
6. Perjalanan konsep pemasaran (marketing) telah melewati beberapa fase. Perusahaan harus
mempertimbangkan misi, visi, dan nilai. Sementara perorangan harus mempertimbangkan
pikiran. Perubahan perilaku konsumen dan pasar menuntut perbaikan strategi pemasaran.
7. Pemasaran tumbuh sebagai ilmu modern, seperti dikenal pada saat ini, karena dorongan para ahli
yang turut serta menyumbang pemikiran di dalamnya.
8. Pemasaran di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring perkembangan
teknologi dunia. Masyarakat mulai beradaptasi terhadap budaya-budaya asing dalam hal
pemasaran.
9. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pemasaran di Indonesia salah satu
diantaranya yang tidak bisa dipungkiri yaitu perkembangan teknologi, selain itu budaya,
geografi, ekonomi dan masih banyak lagi faktor-faktor lainnya.
5.2.SARAN
Penelitian ini sebaiknya dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya dengan melihat apakah sejarah
pemasaran ditahun-tahun berikutnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia. Selain itu,
masih perlu dilakukan penelitian dengan metode penelitian yang berbeda yang mungkin lebih baik
seiring dengan perkembangan ilmu ekonomi yang lebih baik. Di bidang akademisi, pemasaran
sebaiknya terus dikembangkan, dengan melihat perkembangan pendidikan yang semakin bagus
diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang sejarah pemasaran lebih mendalam. Hasil
penelitian diharapkan bermanfaat bagi para pelaku perekonomian untuk mengetahui pengaruh-

41

pengaruh yang ditimbulkan yang berkaitan dengan sejarah panjang pemasaran. Selain itu pula, hasil
penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para pelaku akademis untuk mengetahui dan menambah
ilmu pengetahuan tentang sejarah panjang pemasaran dunia umumnya dan khususnya di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran Dan Jasa. Penerbit Alfabeta. Bandung
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc: California
Follet, Mary, Robbins, dan Stephen. 2007. Management, Edisi Kedelapan. NJ: Prentice Hall
George Jr. C.S. 1972. The History of Management Thought, (Edisi Kedua). Upper Saddle River, NJ.
Prentice Hall
Griffin, R. W. 2006. Business, Edisi Kedelapan. NJ: Prentice Hall
Jefkins, Frank, 1997. Periklanan. Penerbit Erlangga, Jakarta
Kasali, Rhenald, 1998. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting, Positioning, Penerbit
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Keegan, W. J. 2007. Manajemen Pemasaran Global. PT. Indeks. Jakarta
Kotler, Philip dan Amstrong, Gerry. 2001. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Kotler, Philip, dan AB. Susanto, 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Buku 2, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, Ahmad, 2008. Manajemen Pemasaran Jasa, (Edisi II), Penerbit
Salemba Empat, Jakarta
Mankiw, N. Gregory, 2003. Pengantar Ekonomi, (Edisi Kedua, Jilid Kesatu), Penerbit Erlangga,
Jakarta
Nitisemito, Alex S, 1981. Marketing, Penerbit Galia Indonesia, Yogyakarta
Pujiyanto, 2001. Periklanan, Penerbit Universitas Negeri Malang, Malang
Simamora, Henry, et al. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta
Stanton, J. William, 1984, Azas-Azas Marketing, Diterjemahkan oleh Drs. Basu Swastha, DH,
Penerbit PT Rineka Ciptro, Jakarta
Strauss dan Corbin, 1990. Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and
Technique, Penerbit Sage Publication, Newbury Park
Suherman, Eman. 2008. Business Enterpreneur, Modal, Model, Modul, Kewirausahaan. Penerbit
Alfabeta. Bandung
Tjiptono, Fandi, 2004. Manajemen Jasa, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta
Widyaharsana, James, 2009. Pemasaran Hemat Penjualan Berlipat Melalui Creative Viral
Marketing, Penerbit PPM Manajemen, Jakarta

42