Profil Pelayanan Swamedikasi oleh Petugas Apotek Terhadap Kasus Diare Anak di Apotek Wilayah Kota Medan

PROFIL PELAYANAN SWAMEDIKASI OLEH PETUGAS APOTEK
TERHADAP KASUS DIARE ANAK DI APOTEK WILAYAH KOTA
MEDAN
ABSTRAK
Latar Belakang: Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya
yang masih tinggi. Diare merupakan salah satu penyakit yang dapat ditangani
dengan swamedikasi. Petugas apotek harus mampu melakukan patient
assessment, penentuan rekomendasi, serta pemberian informasi obat dan non
farmakologi yang tepat untuk menjamin kualitas layanan swamedikasi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai profil patient assessment,
rekomendasi, serta pemberian informasi obat dan non farmakologi yang dilakukan
oleh petugas apotek pada klien yang melakukan swamedikasi dengan keluhan
diare.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode simulasi pasien dimana peneliti
bertindak sebagai klien apotek (pasien simulasi) mengunjungi 80 apotek di
wilayah Medan yang dipilih secara acak dan menyebutkan akan membeli obat
diare, sesuai dengan skenario. Profil pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh
petugas apotek dicatat dalam lembar checklist dan pengolahan data dilakukan
dengan Microsoft Excel.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil patient assessment yang

paling banyak ditanyakan adalah “siapa yang sakit” (n=15; 18,75%), rekomendasi
yang paling banyak diberikan adalah berupa rekomendasi obat (n=80; 100%),
yaitu jenis obat adsorben dengan bentuk sediaan suspensi (n=40; 50%). Informasi
obat yang paling banyak diberikan yaitu dosis (n=75; 93,75%), serta pemberian
informasi non farmakologi berupa makanan, intake cairan dan pola hidup masingmasing memiliki persentase yang samayaitu 2,50% (n=2).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa masih banyak profil
patient assessment dan informasi obat serta informasi non farmakologi yang
belum digali dan diberikan oleh petugas apotek kepada pasien swamedikasi
sehingga pelayanan kefarmasian petugas apotek di wilayah Medan terhadap
pasien swamedikasi kasus diare anak masih perlu ditingkatkan.
Kata kunci: pelayanan swamedikasi, apotek, diare, anak

vi
Universitas Sumatera Utara

SELF-MEDICATION SERVICE PROFILE OF DIARRHEA IN
CHILDREN BY PHARMACIES’ EMPLOYEE AT PHARMACIES IN
MEDAN
ABSTRACT
Background: Diarrhea remains a public health problem in developing countries

such as Indonesia, since morbidity and mortality are still high. Diarrhea is one of
the illnesses that can be relieved with self-medication. Pharmacies’employee had
to do patient assessment, determination of the recommendations, as well as
provide medicinal and non-pharmacological information properly to guarantee the
quality of self-medication service.
Purpose: This study aims to assess the profile of patient assessment,
recommendations, as well as medicinal and non-pharmacological information
given by pharmacy employee to a client who requested antidiarrhea medicines.
Method: This study used a patient simulation method that researcher acted as
observer visited 80 randomly selected pharmacies in Medan and requested
antidiarrhea medicines. The observations were recorded in a checklist, then data
were analysed using Microsoft Excel.
Results: The research shows that the profile of the patient assessment the most
widely asked is "who is sick" (n = 15; 18.75%), most recommendations given are
drug recommendation (n = 80; 100%) which is an adsorbent with suspension
dosage forms (n = 40; 50%). Types of medicinal information mustly given were
dosing (n = 75; 93,75%). Non-pharmacological information included food, liquid
intake, and lifestyle each have the same percentage, which is 2.50% (n = 2).
Conclusion: Based on the research results obtained that many profile patient
assessment and drug information as well as non-pharmacological information

which had not been given by pharmacies’ employee to self-medication patient, so
that the performance of pharmacies’ employee about pharmaceutical service for
self-medication of diarrhea in children needed to be improved.
Key words: pharmaceutical service, self-medication, pharmacy, diarrhea,
children

vii
Universitas Sumatera Utara