Gambaran Perilaku Pedagang Jajanan Makanan dan Minuman terhadap Penggunaan bahan tambahan pangan ( BTP) di Pusat Jajanan Pajak USU Padang bulan Medan Tahun 2012
80
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Strategi Pertahanan Keamanan. Jakarta. Departemen Pertahanan
Republik Indonesia.
Anonim. 2010. Bahan Aktif Makanan Dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia.
http://www.wordpress.com.
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
Jakarta
Adam, M; Motarjemi, Y., 2004. Dasar-Dasar Keamanan Makanan Untuk Petugas
Keseatan. EGC, Jakarta
Cahyadi, Wisnu, 2008, Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Makanan.
Bumi Aksara, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1992. Undang – undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan. Jakarta
Dinas Kesehatan. 2009. Pengembangan PHBS Di Tempat Kerja. Lampung: Dinas
Kesehatan Lampung.
Hardinsyah dan Sumali, 2001. Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan.
Koswara, Jakarta
Iswarawanti, dkk, 2007, Jajanan Makanan Mengandung Pewarna Kuning untuk
Tekstil, Bogor
Judarwanto,
Widodo
2008.
Perilaku
Makan
Anak
Sekolah.
http://kesulitanmakan.bravehost.com. Diakses tanggal 1 Mei 2012
Maskar, D.H. 2004. Assemsment of illegal food additives intake from street food
among primary school children in selected area of Jakarta.
Thesis.SEAMEO-TROPMED RCCN University of Indonesia. Jakarta.
Menteri
Kesehatan RI, 1988. Peraturan Menteri Kesehatan
722/Menkes/Per/IX/88. Bahan Tambahan Makanan. Jakarta.
RI
No.
Universitas Sumatera Utara
81
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan dan ilmu Perilaku, Rhineka
Cipta, Jakarta
Purwanto, 1999, Pengantar Perilaku Manusia, cetakan 1, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
Saparinto, C. dan Hidayanti, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan Kanisus,
Yogyakarta
Sarwono, S Wirawan. Psikologi Remaja. Jakarta. Raja Grafindo Persada. 2000
Soekidjo (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta
Sudiarto,F. 2010, Bahan Tambahan Pangan (Food Additive). diakses pada tanggal
21 Maret 2012 dari http://id.shvoong.com
Syah, Dahrul. dkk. 2005. Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan.
Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor
Sugiatmi, S, 2006 Analisis factor resiko pencemaran bahan toksik boraks dan
pewarna pada makanan jajanan tradisional yang dijual di pasar pasar
kota Semarang. Skripsi, FKM Undip, Semarang
Sarifudin, A, 2004 Kajian Paparan Bahan Tambahan Pangan Berdasarkan Data
Konsumsi Pangan Individu di Kabupaten Bogor. Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Yuliarti, N. 2007. Awas Bahaya Dibalik Lezatnya Makanan. Andi, Yogyakarta
Zuraidah, Y, 2007. Faktor - faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan
Formalin pada Pedagang Tahu di Pasar Flamboyan Kota Pontianak.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Strategi Pertahanan Keamanan. Jakarta. Departemen Pertahanan
Republik Indonesia.
Anonim. 2010. Bahan Aktif Makanan Dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia.
http://www.wordpress.com.
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
Jakarta
Adam, M; Motarjemi, Y., 2004. Dasar-Dasar Keamanan Makanan Untuk Petugas
Keseatan. EGC, Jakarta
Cahyadi, Wisnu, 2008, Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Makanan.
Bumi Aksara, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1992. Undang – undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan. Jakarta
Dinas Kesehatan. 2009. Pengembangan PHBS Di Tempat Kerja. Lampung: Dinas
Kesehatan Lampung.
Hardinsyah dan Sumali, 2001. Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan.
Koswara, Jakarta
Iswarawanti, dkk, 2007, Jajanan Makanan Mengandung Pewarna Kuning untuk
Tekstil, Bogor
Judarwanto,
Widodo
2008.
Perilaku
Makan
Anak
Sekolah.
http://kesulitanmakan.bravehost.com. Diakses tanggal 1 Mei 2012
Maskar, D.H. 2004. Assemsment of illegal food additives intake from street food
among primary school children in selected area of Jakarta.
Thesis.SEAMEO-TROPMED RCCN University of Indonesia. Jakarta.
Menteri
Kesehatan RI, 1988. Peraturan Menteri Kesehatan
722/Menkes/Per/IX/88. Bahan Tambahan Makanan. Jakarta.
RI
No.
Universitas Sumatera Utara
81
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan dan ilmu Perilaku, Rhineka
Cipta, Jakarta
Purwanto, 1999, Pengantar Perilaku Manusia, cetakan 1, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
Saparinto, C. dan Hidayanti, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan Kanisus,
Yogyakarta
Sarwono, S Wirawan. Psikologi Remaja. Jakarta. Raja Grafindo Persada. 2000
Soekidjo (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta
Sudiarto,F. 2010, Bahan Tambahan Pangan (Food Additive). diakses pada tanggal
21 Maret 2012 dari http://id.shvoong.com
Syah, Dahrul. dkk. 2005. Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan.
Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor
Sugiatmi, S, 2006 Analisis factor resiko pencemaran bahan toksik boraks dan
pewarna pada makanan jajanan tradisional yang dijual di pasar pasar
kota Semarang. Skripsi, FKM Undip, Semarang
Sarifudin, A, 2004 Kajian Paparan Bahan Tambahan Pangan Berdasarkan Data
Konsumsi Pangan Individu di Kabupaten Bogor. Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Yuliarti, N. 2007. Awas Bahaya Dibalik Lezatnya Makanan. Andi, Yogyakarta
Zuraidah, Y, 2007. Faktor - faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan
Formalin pada Pedagang Tahu di Pasar Flamboyan Kota Pontianak.
Universitas Sumatera Utara