Metafora EMOSI STATIF dalam Bahasa Batak Toba

METAFORA ‘EMOSI STATIF’ DALAM BAHASA BATAK TOBA

SKRIPSI

Oleh:
MEI DITAWATY SIMANJUNTAK
NIM : 110701053

DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

METAFORA ‘EMOSI STATIF’ DALAM BAHASA BATAK TOBA

SKRIPSI

Oleh
MEI DITAWATY SIMANJUNTAK
NIM 110701053


Skripsi ini diajukan untuk melengkapi persyaratan memeroleh gelar sarjana
sastra dan telah disetujui oleh:

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Dr. Namsyah Hot Hasibuan, M.Ling.
NIP 19541024 198203 1 002

Dra. Sugihana br.Sembiring,M.Hum.
NIP 19600307 198601 1 001

Departemen Sastra Indonesia
Ketua,

Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si.
NIP 19620925 198903 1 017


PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan dalam memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang diacuh secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila pernyataan yang saya perbuat ini tidak benar, saya bersedia menerima sangsi berupa
pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, Agustus 2015

Mei Ditawaty Simanjuntak
NIM 110701053

i

METAFORA ‘EMOSI STATIF’ DALAM BAHASA
BATAK TOBA

Mei Ditawaty Simanjuntak
(Fakultas Ilmu Budaya USU)


ABSTRAK
Skripsi ini mendeskripsikan makna dan pemetaan konseptual metafora EMOSI STATIF dalam
bahasa Batak Toba dengan kajian Sematik. Data yang digunakan adalah data lisan, data tulis, dan
data intuitif yang dikumpulkan dengan metode simak dan metode cakap. Teori yang digunakan
adalah teori metafora konseptual. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan dengan
teknik dasarnya berupa teknik pilah unsur penentu dengan alat penentu mitra wicara. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini, bahwa makna metafora EMOSI STATIF dalam bahasa Batak Toba
merupakan suatu bentuk ekspresi emosi Masyarakat Batak Toba yang mempunyai hubungan
sebab-akibat antara situasi sosial dengan pemahamannya terhadap situasi tersebut yang
disampaikan melalui bahasa Batak Toba. Pemetaan konseptual metafora EMOSI STATIF dalam
bahasa Batak Toba ada 15 yang mengandung hubungan sebab-akibat, hubungan itu dapat dilihat
dari pemetaan konseptual antara ranah sasarang dan ranah sumber pada pemetaan konseptual.

Kata Kunci: Metafora, EMOSI STATIF, makna, pemetaan konseptual.

ii

PRAKATA
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana atas

segala Kasih dan berkat-Nya yang telah menuntun peneliti untuk menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Metafora EMOSI STATIF dalam Bahasa Batak Toba”.
Peneliti

banyak

mendapatkan

bantuan

dari

berbagai

pihak

dalam

menyelesaikan skripsi ini, berupa bantuan moral seperti doa, dukungan, nasihat, dan
petunjuk praktis, maupun bantuan material.

Peneliti tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, demikian juga
peneliti ucapkan terima kasih kepada:
1.

Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan fakultas Ilmu Budaya, Dr. M. Husnah
Lubis, M.A. selaku wakil Dekan I, Drs. Syamsul Tarigan selaku wakil Dekan
II, dan Drs. Yuddi Adrian Muliadi, M.A. selaku wakil Dekan III.

2. Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si., sebagai ketua Departemen Sastra
Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, yang telah
mengarahkan peneliti dalam menjalani perkuliahan dan memberikan saran
dan kritik yang membangun kepada peneliti.

iii

3. Drs. Haris Sultan Lubis, M.SP., sebagai sekretaris Departemen Sastra
Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, yang telah
memberikan motivasi serta memberikan informasi terkait perkuliahan kepada
peneliti.

4. Dr. Namsyah Hot Hasibuan, M.Ling. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing peneliti dengan penuh tanggung jawab
dan mengarahkan peneliti dalam proses penulisan skripsi. Terima kasih juga
karena telah bersedia memeriksa keseluruhan skripsi ini sampai bagian-bagian
terkecil.
5. Dra. Sugihana br. Sembiring, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing II, yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing peneliti, memberikan masukan
dan saran serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi.
6. Dr. Ida Basaria, M.Hum. selaku penguji skripsi, yang telah memberikan saran
dan kritik yang membangun kepada peneliti.
7. Drs. Parlaungan Ritonga, M.Hum. selaku penguji skripsi, yang telah
memberikan kritik dan saran yang mengenai diksi dalam penulisan skripsi.
8. Dra., Keristiana, M.Hum selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
banyak memberikan pengarahan dan masukan bagi peneliti selama masa
perkuliahan.

iv

9. Seluruh Bapak dan Ibu Staf Pengajar Departemen Sastra Indonesia, Fakultas
Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan bimbingan

dan pengajaran selama peneliti menjalani masa perkuliahan, serta pegawai
administrasi, Bapak Slamet yang membantu peneliti dalam menyelesaikan
segala urusan administrasi di perkuliahan.
10. Bapak Junios Lumbantobing, selaku Kepala Desa Aek Siansimun, yang telah
memberikan izin kepada peneliti dalam melakukan penelitian dan
pengumpulan data.
11. Ibu Benita Simatupang, Ibu Rospita Lumbantobing, Bapak Kasmin Sinaga,
Ibu Sihot Meri Panjaitan, Ibu Evi Hutagalung, Ibu Nuryati Lumbantobing, Ibu
Lidya Lumbantobing, dan Bapak Togar Simanullang, yang telah membantu
dan melengkapi data peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
12. Secara khusus peneliti ucapkan teristimewa kepada Ayahanda Pendy
Simanjuntak, BA. dan Ibunda tercinta Rosnita Simanullang, yang selalu
hadir dalam setiap kehidupan, mengajari berbagai hal, motivasi setiap waktu,
mendukung baik dari segi moril, materi dan doa, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini. Kakakku Jerry Corry Simanjuntak, AmK. serta
abangku Horas Parnasipan Simanjuntak, SH. Serta adekku Josua
Simanjuntak, yang selalu memberikan dukungan, nasihat, dan doa kepada
peneliti.


v

13. Kepada seluruh Teman-teman stambuk 2011 di departemen sastra Indonesia
Universitas Sumatera Utara, teristimewa kepada Relin Tinambunan yang
selalu memotivasi peneliti dan selalu ada tiap peneliti senang maupun sedih,
terima kasih telah menjadi sahabat yang sangat baik dan setia mendukung
peneliti. Serta teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu
persatu.
14. Teman spesialku, Josua Sinambela yang telah banyak membantu peneliti dan
memberikan dukungan, semangat dan doanya untukku dalam membantu
menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran demi
penyempurnaan penelitian lebih lanjut. Akhir kata, peneliti berharap semoga
skripsi ini, dapat bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan dan wawasan kita
semua. Terima kasih.
Medan, Agustus 2015
Peneliti,

Mei Ditawaty Simanjuntak

NIM.110701053

vi

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

‘…’

: Makna

1TG

: Pronomina orang pertama tunggal

2TG

: Pronomina orang kedua tunggal

3TG


: Pronomina orang ketiga tunggal

1JMK

: Pronomina orang pertama jamak

3JMK

: Pronomina orang ketiga jamak

AKT

: Pemarkah aktif

DET

: Determinan

dsb


: dan sebagainya

Ha

: Hektare

KON

: Konfiks

KONJ

: Konjungsi

PART

: Partikel

PAS

: pemarkah pasif

PRE

: Preposisi

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN……………………………………………………………………..i
ABSTRAK…………………………………………………………………………..ii
PRAKATA………………………………………………………………………….iii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN……………………………………..vii
DAFTAR ISI ……………………...………………………………………………viii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ……………………………………………..xii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….……………….1
1.1

Latar Belakang ……………………………………………………………….1

1.2

Rumusan Masalah…………………………………………………………….5

1.3

Batasan Masalah……………………………………………………………...5

1.4

Tujuan Penelitian……….…………………………………….........................6

1.5

Manfaat Penelitian…...….….………………………………………………...6

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA…..…..8
2.1

Konsep……….…………………………………………………………...…8
2.1.1 Metafora...……………………………………………………………..8
2.1.2 Metafora Konseptual………………………………………………….9
2.1.3 Emosi....…………………………………..………….………………..9
2.1.4 EMOSI STATIF……….………………………….………...........…..11

2.2

Landasan Teori.……………………………………………………..……....11

2.3

Tinjauan Pustaka………………………………………………….......…….15

viii

BAB III METODE PENELITIAN…………….…………………………………24
3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………...……...24
3.1.1

Lokasi Penelitian…………………………………………………..... 24

3.1.2

Waktu Penelitian...…………………….…..…………………….…...27

3.2

Sumber Data……………………………………………………………….27

3.3

Metode dan Teknik Pengumpulan Data…………...………………………28

3.4

Metode dan Teknik Analisis Data……………….…..……………….........29

BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................33
4.1

Makna Metafora EMOSI STATIF dalam Bahasa Batak Toba…………….33
4.1.1

Makna Metafora Sogo Roha ‘Benci’ sebagai Tumbuhan………..34

4.1.2

Makna Metafora Muruk ‘Marah’ sebagai Api…………………..34

4.1.3

Makna Metafora Rimas ‘Marah’ sebagai Perlawanan…………...35

4.1.4

Makna Metafora Rimas ‘Marah’ sebagai Ledakan……………...36

4.1.5

Makna Metafora Late ‘Dengki’ sebagai Tumbuhan……………..36

4.1.6

Makna Metafora Lungun (Roha) ‘Sedih’ sebagai Benda Tajam...37

4.1.7

Makna Metafora Marsak ‘Susah’ sebagai Benda Tajam………..38

4.1.8

Makna Metafora Hancit Roha ‘Sakit Hati’ sebagai Tali……….38

4.1.9

Makna Metafora Hancit Roha ‘Sakit Hati’ sebagai Makanan…39

4.1.10 Makna Metafora Biar ‘Takut’ sebagai Cairan………………….40
4.1.11 Makna Metafora Hosom ‘Dendam’ sebagai Perkelahian………41
4.1.12 Makna Metafora Lomos ‘Bimbang’ sebagai Perjalanan……….41
4.1.13 Makna Metafora Asi (Roha) ‘Kasihan’ sebagai Tumbuhan……42

ix

4.1.14 Makna Metafora Busisaon ‘Gelisah’ sebagai Matahari……….42
4.1.15 Makna Metafora Elat ‘Iri’ sebagai Rasa………………………43
4.2

Pemetaan Konseptual Metafora EMOSI STATIF…………………….44
4.2.1

Metafora Sogo Roha ‘Benci’ sebagai Tumbuhan……………...45

4.2.2

Metafora Muruk ‘Marah’ sebagai Api…………………………47

4.2.3

Metafora Rimas ‘Marah’ sebagai Perlawanan…………………49

4.2.4

Metafora Rimas ‘Marah’ sebagai Ledakan……………………50

4.2.5

Metafora Late ‘Dengki’ sebagai Tumbuhan…………………..52

4.2.6

Metafora Lungun (Roha) ‘Sedih’ sebagai Benda Tajam………54

4.2.7

Metafora Marsak ‘Susah’ sebagai Benda Tajam…………...….55

4.2.8

Metafora Hancit Roha ‘Sakit Hati’ sebagai Tali……………...57

4.2.9

Metafora Hancit Roha ‘Sakit Hati’ sebagai Makanan……......59

4.2.10 Metafora Biar ‘Takut’ sebagai Cairan………………………...60
4.2.11 Metafora Hosom ‘Dendam’ sebagai Perkelahian………….......62
4.2.12 Metafora Lomos ‘Bimbang’ sebagai Perjalanan………………63
4.2.13 Metafora Asi (Roha) ‘Kasihan’ sebagai Tumbuhan…………..65
4.2.14 Metafora Busisaon ‘Gelisah’ sebagai Matahari………………67
4.2.15 Metafora Elat ‘Iri’ sebagai Rasa………………………….......68
BAB V SIMPULAN DAN SARAN……………………………………….......69
5.1 Simpulan……………………………………………………………………69
5.2 Saran………………………………………………………………………..70

x

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1: Butir EMOSI STATIF
LAMPIRAN 2: Data Penelitian
LAMPIRAN 3: Data Informan
LAMPIRAN 4: Foto Peneliti Bersama dengan Narasumber

xi

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.1 Peta Lokasi Penelitian……………………………………………..26

DAFTAR TABEL
Table 2.1

Pemetaan

Metafora

CINTA

sebagai

ALAT

TULIS………...……………………………………………………...13
Tabel 3.1

Pemetaan

Konseptual

Metafora

sogo

roha

‘Benci’

sebagai

Tumbuhan…………………………………………………………....31
Tabel 4.2.1 Pemetaan

Konseptual

Metafora

sogo

roha

‘Benci’

sebagai

Tumbuhan……………………………………………………………46
Tabel 4.2.2 Pemetaan

Konseptual

Metafora

Muruk

‘Marah’

sebagai

Api………...........................................................................................47
Tabel 4.2.3 Pemetaan

Konseptual

Metafora

Rimas

‘Marah’

sebagai

Perlawanan..........................................................................................49
Tabel 4.2.4 Pemetaan Konseptual Metafora Rimas ‘Marah’ sebagai Ledakan......51
Tabel 4.2.5 Pemetaan

Konseptual

Metafora

Late

‘Dengki’

sebagai

Tumbuhan…………………………………………………………....52
Tabel 4.2.6 Pemetaan Konseptual Metafora Lungun (roha) ‘Sedih’ sebagai Benda
Tajam……………………………………………………………..….54

xii

Tabel 4.2.7 Pemetaan Konseptual Metafora Marsak ‘Susah’ sebagai Benda
Tajam………………...………………………………………………56
Tabel 4.2.8 Pemetaan Konseptual Metafora hancit roha ‘sakit hati’ sebagai
Tali……..…………………………………………………………….57
Tabel 4.2.9 Pemetaan

Konseptual

Hancit

(Roha)

‘Sakit

Hati’

sebagai

Makanan……………………………………………………………..59
Tabel 4.2.10 Pemetaan Konseptual Metafora Biar ‘Takut’ sebagai Cairan……….61
Tabel 4.2.11 Pemetaan

Konseptual

Metafora

Hosom

‘Dendam’

sebagai

Perkelahian……………..……………………………………………62
Tabel 4.2.12 Pemetaan

Konseptual

Metafora

lomos

‘Bimbang’

sebagai

Perjalanan………………….………………………………………..64
Tabel 4.2.13 Pemetaan Konseptual Metafora Asi (Roha) ‘Kasihan’ sebagai
Tumbuhan……….………………………………………………….66
Tabel 4.2.14 Pemetaan

Konseptual

Metafora

Busisaon

‘Gelisah’

sebagai

Matahari………………….…………………………………………67
Tabel 4.2.15 Pemetaan Konseptual Metafora Elat ‘Iri’ sebagai Rasa……………68

xiii