STUDI TENTANG KESIAPAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DALAM BERKOMPETISI DI DUNIA KERJA ( Studi Kasus di SMK Bhinneka Karya Surakarta Program KeahlianTeknik Mekanik Otomotif Tahun Pelajaran 2010 2011 ) | Kusnanto | Jurnal Nosel 2689 6054 1 SM

STUDI TENTANG KESIAPAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
DALAM BERKOMPETISI DI DUNIA KERJA
( Studi Kasus di SMK Bhinneka Karya Surakarta Program KeahlianTeknik Mekanik
Otomotif Tahun Pelajaran 2010/2011 )

Haryo Kusnanto; Suwachid; Ngatou Rohman
Prodi. Pend. Tekni Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan. FKIP, UNS
Kampus UNS Pabelan Jl. Ahmad Yani 200, Surakarta, Tlp /Fax 0271 718419
([email protected])

ABSTRACT
The purpose of this study were (1)to find out how thereadiness of vocational students
in SMK Bhinneka Karya Surakarta competed in the world of work, (2)to find out what are the
things that block the SMK Bhinneka Karya Surakarta in preparing students to be able to
competein the world of work, (3)tok now thee fforts that made the SMK Bhinneka Karya
Surakarta in overcoming these barriers. The studyused a qualitative approach with
descriptive methods and strategies of singlespikes. The source data consists of informants,
places andevents as well as documents and archives. Data collection techniquesused were
interviews, observation and document analysis. Sampling techniqueused was purposive
snowball sampling. The validity of the data used is the triangulation of sources and methods.
Techniques of data analysis using interactive analysis model. Based on this research, efforts

to prepare Bhinneka Karya vocational students to be able to compete in the world of work is
through the implementation of the Teaching-Learning Process, industry practices, and skills
certification test. But in practice, the SMK Bhinneka Karya Surakarta have problems,
namely: (a) Lack of Funds For Education Organization, (b) The lack of laboratory facilities
in the Process of Education, (c) Lack of Responsibility of Teachers Against the task and
obligation, (d) Difficult to Find world of Business and Industry Invited to cooperate. The
work done SMKBhinnekaKaryaSurakarta to overcome these obstacles are, (a) Enabling the
Production Unit, (b) Adding Process Support Laboratory for Education, (c) Held briefing
and warning by the school, (d) Maximized the role of School Council.
Keywords : StudentsReadiness, StudentCompetition, andthe World of Work.

memadai dan sesuai dengan tuntutan dunia

A. Pendahuluan
Ditengah

ketatnya

persaingan


dalam memasuki dunia kerja, para calon
tenaga kerja dituntut untuk memiliki mental
kuat, pengetahuan dan keterampilan yang

kerja. Persaingan tidak hanya dengan orang
Indonesia saja tetapi dengan orang-orang
dari negara lain, karena dari waktu ke
waktu akan semakin banyak perusahaan

asing yang melakukan kegiatan usahanya di

tenaga

Indonesia. Setiap perusahaan menginginkan

pembangunan nasional. Dalam PP Nomor

tenaga kerja yang benar-benar profesional,

29


memiliki pengetahuan yang luas, mental

menengah pasal 3 ayat 2 disebutkan bahwa

yang

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan

kuat

dan

ketrampilan

serta

kerja

Tahun


penguasaan terhadap bahasa asing terutama

pendidikan

bahasa inggris.

menengah

Keadaan ini merupakan tantangan
bagi dunia pendidikan khususnya dalam

untuk

1990

menyukseskan

tentang


pada

pendidikan

jenjang

yang

pendidikan

mengutamakan

pengembangan kemampuan siswa untuk
pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu.

menyiapkan peserta didiknya agar siap

Harapan

untuk


menghasilkan

berkompetisi dalam memasuki dunia kerja.

tamatan yang siap bersaing di pasar kerja

Berbagai macam usaha dilakukan oleh

ternyata

dunia

menghasilkan

terpenuhi. Masih banyak lulusan SMK

(SDM)

yang bekerja tidak sesuai dengan bidang


pendidikan

Sumber

Daya

memiliki

untuk

Manusia

kemampuan

yang

profesional,

belum


keahliannya.

sepenuhnya

Hal

ini

dapat

dikarenakan

pengetahuan, keterampilan serta wawasan

kurangnya relevansi antara lulusan dan

yang luas.

kebutuhan dunia kerja. Menyadari belum


Dalam rangka menyiapkan sumber

tercapainya

tujuan

SMK

dalam

daya manusia yang dapat berperan aktif

menghasilkan tenaga kerja siap pakai, maka

dalam pembangunan, Pemerintah melalui

sejak

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan


mencanangkan kebijaksanaan link and

secara terus menerus berupaya meningkat

match.

April

kan peranannya melalui berbagai kebijakan
penyelenggaraan pendidikan.

1995

SMK

pemerintah

Bhinneka


telah

Karya

Surakarta merupakan salah satu SMK

Salah satu jenjang pendidikan yang

kelompok teknologi dan industri yang

menghasilkan calon tenaga kerja tingkat

memiliki

menengah adalah pendidikan menengah

Otomotif dan Mesin Produksi. SMK

kejuruan. Menurut UU Sisdiknas Tahun

Bhinneka Karya Surakarta memiliki

2003

kejuruan

tujuan yaitu untuk menciptakan lulusan

merupakan jenis pendidikan menengah

yang dapat diserap oleh dunia kerja.

yang mempunyai tugas mengembangkan

Hal ini sesuai dengan visi dan misi di

SDM dalam rangka memenuhi kebutuhan

SMK

Pasal

15,

Pendidikan

program

Bhinneka

Keahlian Mesin

Karya

Surakarta.

Upaya yang dilakukan oleh SMK

industri

Bhinneka

mengaplikasikan

Karya

Surakarta

dalam

(DUDI)

dalam

rangka

pengetahuan

yang

sekolah

untuk

memperbaiki kualitas kelulusan siswa

diperoleh

SMK yang dinilai masih kurang relevan

mempersiapkan siswa/ lulusan dalam

dengan dunia kerja adalah dengan

memasuki dunia kerja. Melalui praktek

peningkatan dan perbaikan sarana dan

kerja dan industri (Prakerin) siswa

prasarana SMK, peningkatan jumlah

SMK

dan

dan

diterjunkan langsung ke dunia usaha

kurikulum, menjalin kemitraan dengan

dan industri agar dapat mengetahui

DUDI, baik dalam hal meningkatkan

lingkungan

kompetensi kurikulum maupun dalam

sehingga para siswa tersebut setelah

hal kerjasama menyerap lulusan SMK

lulus akan menjadi lulusan yang siap

ke dunia kerja.

kerja sesuai dengan tuntutan dunia

kualitas

tenaga

pengajar

Pendidikan

Sistem

proses

pendidikan

adalah

Ganda
yang

di

Bhinneka

kerja

Karya

yang

Surakarta

sebenarnya

kerja.
Perumusan

masalah

melibatkan sekolah dan dunia kerja,

penelitian ini adalahsebagaiberikut :

melibatkan pihak sekolah karena proses

1. Bagaimana

belajar-mengajar

secara

formal

dilakukan di sekolah, dan melibatkan
dunia

kerja

karena

Karya

siswa

SMK

Surakarta

dalam

berkompetisi di dunia kerja?

siswa

2. Hal-hal apa sajakah yang menghambat

melakukan pendidikan dan pelatihan di

pihak SMK Bhinneka Karya Surakarta

dunia kerja melalui kegiatan Praktek

dalam mempersiapkan siswanya untuk

Kerja

dapat berkompetisi di dunia kerja?

dan

para

Bhinneka

kesiapan

pada

Industri

(Prakerin).

Kemudian pengujian dan sertifikasi

3. Usaha apakah yang dilakukan pihak

keahlian dilakukan untuk memberikan

SMK Bhinneka Karya Surakarta untuk

pengakuan keahlian dan kewenangan

menanggulangi hambatan tersebut?

peserta

dan

atau

tamatan

dalam

melaksanakan tugas tertentu.
Praktek

kerja

dan

(Prakerin)

merupakan

pendidikan

dan

dilaksanakan

di

pada penelitian ini adalah:
industri
program

pelatihan
dunia

Adapuntujuanyang ingin di capai

usaha

yang
dan

1. Untuk mengetahui kesiapan siswa SMK
Bhinneka

Karya

Surakarta

berkompetisi di dunia kerja.

dalam

2. Untuk

mengetahui

hal-hal

yang

masalah. Dalam menjawab permasalahan

menghambat pihak SMK Bhinneka

tersebut

Karya Surakarta dalam mempersiapkan

mendeskripsikan data dan informasi yang

siswanya untuk dapat berkompetisi di

diperoleh dari wawancara, observasi, serta

dunia kerja.

kepustakaan

3. Untuk mengetahui usaha-usaha yang
dilakukan pihak SMK Bhinneka Karya
Surakarta

dalam

dokumen

ke

dalam

Penelitian
hanya

ini

disebut

difokuskan

tunggal

pada

satu

permasalahan saja yaitu mempersiapkan

Dalam penelitian ini digunakan
penelitian

dan

atau

informan dan keadaan yang ada.

artinya

B. Metode Penelitian

bentuk

menggambarkan

kalimat-kalimat tertulis ataupun lisan dari

menanggulangi

hambatan tersebut.

penulis

kualitatif

siswa SMK dalam memasuki dunia kerja.

yaitu

Penelitian ini disebut terpancang artinya

merupakan suatu penelitian untuk mencari

penulis terjun kelapangan sudah memiliki

kebenaran secara ilmiah dan memandang

bekal yang berupa asumsi-asumsi atau teori

obyek secara keseluruhan berdasarkan atas

yang sudah ada.

fenomena ilmiah dan digunakan sebagai
dasar untuk mengamati, mengumpulkan
informasi.
Dalam

penelitian

ini

metode

penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian

deskriptif.

Penelitian

ini

Adapun

Sedangkan pengambilan sampel
data penelitian ini menggunakan teknik

keadaan

informasi

pada

saat

dalam

Peristiwa, dokumen dan Arsip

purposive

penelitian

data

penelitian ini adalah : informan, tempat dan

berusaha menggambarkan atau melukiskan
obyek

sumber

dalam

menggali

informan.

Dengan

sampling

dari

sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang

menggunakan teknik purposive sampling

tampak atau sebagaimana adanya yaitu

artinya apabila penelitian yang dilakukan

tentang

bagaimana

Menengah

Kejuruan

kesiapan

siswa

telah cukup maka penelitian dihentikan

(SMK)

dalam

kemudian peneliti membuat laporan hasil
penelitian.

berkompetisi di dunia kerja.
Dalam penelitian ini menggunakan

informan

Peneliti
yang

hanya

dianggap

memilih
benar-benar

strategi tunggal terpancang. Hal ini berarti

menguasai permasalahan yang peneliti kaji,

bahwa

peneliti hanya mengamati kondisi lokasi

penelitian

memfokuskan

pada

ini

berusaha

satu

pemecahan

yang relevan dengan permasalahan yang

analisis Interaktif, yang dimulai dari tahap

dikaji.

pengumpulan data, kemudian Reduksi data,
Dalam melaksanakan penelitian

tentang

kesiapan

siswa

SMK

dalam

mempersiapkan lulusan memasuki dunia

penyajian data dan Penarikan kesimpulan.
C. Hasil Penelitian
1. Kesiapan Siswa SMK Bhinneka
Karya Surakarta Dalam

kerja, informan yang akan diwawancarai

Berkompetisi Di Dunia kerja

yaitu : kepala sekolah, ketua program, guru,
institusi pasangan dan siswa. Informaninforman tersebut yang dianggap benarbenar menguasai permasalahan tentang
kesiapan siswa SMK Bhinneka Karya
Surakarta dalam berkompetisi di dunia
kerja.
Sesuai dengan sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini, maka
teknik pengumpulan data yang digunakan

Di SMK Bhinneka Karya Surakarta,
untuk mempersiapkan siswa agar memiliki
kesiapan

kerja,

pihak

sekolah

harus

melakukan berbagai usaha diantaranya
melalui penyelenggaraan PBM, praktek
kerja

industri

(prakerin),

dan

ujian

sertifikasi keahlian. Hal-hal tersebut telah
dilaksanakan oleh SMK Bhinneka Karya
Surakarta.
a. Kesiapan Siswa Dilihat dari PBM

antara lain melalui wawancara, observasi,
Penyelenggaraan PBM yang telah

dokumentasi.

dilaksanakan dengan baik oleh SMK
Untuk

mendapatkan

keabsahan

data, diperlukan teknik pemeriksaan data
yang didasarkan atas jumlah tertentu dan
penelitian ini menggunakan trianggulasi
untuk menjamin validitas data.

paling umum digunakan untuk memperoleh
tingkat kepercayaan data. Jenis trianggulasi
yang digunakan untuk mencapai validitas
dalam penelitian ini adalah trianggulasi
sumber dan trianggulasi metode.
analisis

data

pada perkembangan dan kemajuan siswa.
Karena pada saat di sekolah, siswa tidak
hanya dibekali dengan teori saja melainkan
dengan ditambahkan materi praktek dasar

Trianggulasi merupakan cara yang

Teknik

Bhinneka Karya Surakarta telah berdampak

keterampilan

yang

laboratorium

masing-masing

penelitian ini menggunakan model teknik

di

bidang

keahlian. Telah dijelaskan bahwa prestasi
belajar siswa selama di kelas 1 dan 2,
cukup baik dan sebagian besar siswa
menguasai

dalam

dilaksanakan

materi

mata

diklat

yang

disampaikan oleh guru, baik teori maupun

prakteknya,

untuk

nantinya

digunakan

Pendapat

dari

pihak

institusi

sebagai bekal ketika diterjunkan langsung

pasangan

ke dunia kerja. Hal ini dapat dilihat dari

prakerin, pihak sekolah dan siswa sendiri,

Nilai Praktek Kejuruan Siswa, Nilai Teori

serta dokumen pelaksanaan prakerin, maka

Kejuruan Siswa, dan Nilai Ujian Kejuruan

ditinjau dari pelaksanaan prakerin, para

Siswa yang nilainya di atas rata-rata yaitu

siswa SMK Bhinneka Karya Surakarta

nilai 80.

sudah siap untuk berkompetisi di dunia

Dari uraian diatas maka dapat
dianalisis bahwa siswa telah mengalami
kemajuan setelah melaksanakan proses
belajar-mengajar

dan

mendapatkan

pengalaman ketika dalam kegiatan belajar,
ini berarti tujuan dari Proses BelajarMengajar telah tercapai.
b. Kesiapan

Siswa

Setelah

Usaha yang telah dilaksanakan oleh
SMK Bhinneka Karya Surakarta dalam
mempersiapkan siswa untuk berkompetisi
di dunia kerja adalah program praktek kerja
industri (prakerin). Pelaksanaan prakerin
dapat memantapkan diri siswa untuk
berkompetisi di dunia kerja. Hal tersebut
dikarenakan selama melaksanakan prakerin
DUDI

tambahan

para

siswa

pengetahuan,

mendapatkan
keterampilan,

pengalaman dan mengetahui kondisi dunia
kerja yang sesungguhnya sebelum lulus,
sehingga menanamkan sikap profesional
pada diri siswa sejak dini.

siswa

melaksanakan

kerja karena para siswa sudah memenuhi
standar kualifikasi yang telah ditetapkan di
dunia kerja yaitu telah memiliki cukup
pengetahuan,

keterampilan,

pengalaman

dan sikap profesional dalam bekerja.
Dimana kesiapan tersebut dapat dilihat dari
hasil penilaian siswa selama melaksankan
prakerin di institusi pasangan.

Melaksanakan Prakerin

di

tempat

c. Kesiapan

Siswa

Setelah

Uji

Sertifikasi
Ujian dan sertifikasi kompetensi
telah dilakukan oleh siswa SMK Bhinneka
Karya Surakarta yang merupakan tahap
penilaian dan pemberian pengakuan atas
penguasaan keahlian yang telah dimiliki
siswa selama melaksanakan pendidikan dan
pelatihan. Hasil ujian kompetensi dari
siswa SMK Bhinneka Karya Surakarta juga
baik dan memuaskan. Semua siswa kelas
III yang melaksanakan ujian dinyatakan
lulus dengan nilai rata-rata diatas 7. Dari
sini dapat disimpulkan bahwa siswa SMK
Bhinneka Karya Surakarta telah berhasil
dalam menguasai kompetensi pada bidang

keahliannya. Untuk uji profesi, belum dapat
dilaksanakan oleh SMK Bhinneka Karya

b. Kurangnya

Sarana

Laboratorium

Dalam Proses Pendidikan

Surakarta dan hal tersebut adalah salah satu

Di SMK Bhinneka Karya Surakarta,

hambatan dalam mempersiapkan siswa

sarana/fasilitas pendidikan masih kurang

SMK Bhinneka Karya Surakarta untuk

memenuhi, baik dari segi jumlah maupun

dapat berkompetisi di dunia kerja.

kelengkapannya.

2. Hambatan SMK Bhinneka Karya
Surakarta Dalam Mempersiapkan Siswa
Untuk Dapat Berkompetisi Di Dunia
Kerja
Berdasarkan data yang ada di
lapangan, hambatan yang dialami SMK
Bhinneka

Karya

mempersiapkan

Surakarta
siswa

agar

dalam
siap

a. Kurangnya Dana Untuk Penyelenggaraan

Di SMK Bhinneka Karya Surakarta,
dana/biaya pendidikan saat ini masalah
yang harus segera dapat
status

sekolah

dipecahkan.

swasta

milik

yayasan, yang tidak banyak mendapatkan
bantuan dari pemerintah menjadikan SMK
Bhinneka Karya Surakarta kesulitan dalam
kebutuhan

sekolah

yang

kompleks. Berdasarkan teori yang ada,
dapat disimpulkan bahwa SMK Bhinneka
Karya Surakarta mengalami masalah dalam
pelaksanaan Program PSG yaitu masalah
dana/biaya.

permesinan yang digunakan untuk praktek,
dan jumlah mesin kendaraan untuk praktek
yang jumlahnya tidak sebanding dengan
jumlah siswa, dan lain-lain. Hal ini tentu
mengganggu kelancaran Proses BelajarMengajar dan menghambat siswa untuk
mencapai

tingkat

keterampilan

dalam

menggunakan alat-alat tertentu.

Terhadap Tugas Dan Kewajibannya
Dalam PBM

Pendidikan

memenuhi

alat-alat

c. Kurangnya Tanggung Jawab Guru

berkompetisi di dunia kerja meliputi :

Dengan

Seperti

Di SMK Bhinneka Karya Surakarta
tanggung jawab guru akan tugas dan
kewajibannya masih kurang dan belum
maksimal.

Sebagian

Bhinneka

Karya

Surakarta

kurang

benar

perananya

sebagai
Sebagai

memahami

guru

di

pengajar

sekaligus

pendidik.

pengajar

hendaknya

guru

sungguh

dalam

SMK

bersungguh-

mentransfer

ilmu

pengetahuan kepada siswanya dengan cara
terus menambah wawasan agar dapat
menyesuaikan

dengan

perkembangan

jaman. Peran guru sebagai pendidik juga
sepertinya kurang dipahami oleh sebagian
guru, seharusnya guru mampu menjadi

panutan dan memberikan contoh perilaku/

bahwa ada beberapa kendala yang dialami

sikap yang baik yang membawa siswa pada

SMK Bhinneka Karya Surakarta dalam

kepribadian yang baik. Salah satunya

mempersiapkan siswanya untuk dapat

dengan

perilaku

berkompetisi di dunia kerja. Usaha untuk

disiplin dalam segala hal. Namun pada

mengatasi kendala-kendala tersebut antara

kenyataannya ada sebagian guru di SMK

lain :

Bhinneka Karya Surakarta yang kurang

a. Memfungsikan Unit Produksi

memberikan

contoh

bertanggung jawab dan kurang disiplin
dalam

melaksanakan

tugas

dan

Pihak
dengan

sekolah

maksimal

sudah

yaitu

berusaha

mengerahkan

kewajibannya di sekolah.

semua potensi yang ada dari warga

d. Sulitnya Mencari Dunia Usaha dan

sekolah, antara lain dengan memfungsikan

Industri Untuk Diajak Bekerjasama

unit produksi yang selain bermanfaat bagi

SMK Bhinneka Karya Surakarta

keterampilan siswa dan menumbuhkan

sulit mencari DUDI yang mau untuk

jiwa kewirausahaan siswa tetapi juga

diajak

dikarenakan

bermanfaat bagi sekolah yaitu sebagian

banyaknya siswa yang akan melaksanakan

keuntungannya menjadi suntikan dana

prakerin. Disamping daya tampung di

guna kelancaran proses belajar-mengajar.

DUDI terbatas, pihak DUDI juga kurang

Hal ini merupakan bentuk usaha keras dari

memahami

sekolah dalam rangka memberikan yang

bekerjasama

arti

pentingnya

program

pemerintah ini sehingga tidak setiap

terbaik

perusahaan/organisasi

untuk

Sumber Daya Manusia yang unggul.

dijadikan Institusi Pasangan dan menerima

Selain itu para guru di SMK Bhinneka

siswa prakerin, karena dianggap hanya

Karya

akan

kepeduliannya terhadap kondisi belajar

mennganggu

bersedia

pekerjaan

para

pegawainya saja.

Untuk Mengatasi Hambatan Dalam
Siswa

Agar

Dapat

Berkompetisi Di Dunia Kerja
Dari

hasil

siswanya

Surakarta

juga

agar

menjadi

menunjukkan

anak didiknya, karena tanggung jawab dan

3.Usaha Bhinneka Karya Surakarta

Mempersiapkan

bagi

wawancara

peran guru yang besar dalam pembelajaran
maka sudah sewajarnya guru melakukan
segala sesuatu apapun demi perkembangan
dan kemajuan peserta didiknya. Tentu saja
apa yang dilakukan oleh guru dan komite

yang

dilakukan peneliti, dapat disimpulkan

sekolah tersebut di atas sudah sesuai

SMK Bhinneka Karya Surakarta

dengan apa yang diharapkan oleh dunia
adalah

pendidikan pada umumnya.
b. Menambah Sarana Laboratorium
untuk Proses Pendidikan
SMK Bhinneka Karya Surakarta
menyadari sepenuhnya bahwa keberadaan
sarana pendidikan adalah sangat penting
dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
Maka dari itu SMK Bhinneka Karya
Surakarta berusaha semaksimal mungkin
dalam hal pengadaan sarana maupun
prasarana pendidikan demi kelangsungan
dan

kualitas

Namun

proses

adakalanya

belajar-mengajar.
usaha

mengatasi

masalah tersebut juga terbentur oleh
terbatasnya dana. Tetapi yang pasti pihak
SMK Bhinneka Karya Surakarta telah
berusaha dengan cara mengalokasikan
dana sumbangan dari orang tua siswa,
tentu saja pembeliannya dilakukan secara
bertahap mengingat harganya yang mahal
dan kebutuhan lainnya yang juga penting.
c. Kurangnya Tanggung Jawab Guru
dalam PBM
Melihat pada teori tersebut diatas,
apabila

kita

pendidikan

ingin
secara

mengembangkan
optimal,

serta

menyukseskan program link and match,
maka kita juga harus menarik tenagatenaga pengajar yang berkualitas untuk
memasuki dunia pendidikan.

bukan

sekolah

negeri

jadi

gurunyapun juga sebagian kecil saja yang
berstatus PNS. Jadi dapat dipastikan
sebagian besar tenaga pengajarnya adalah
bukan

PNS.

Dari

pengamatan

yang

dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat
bahwa tanggung jawab dan kesungguhan
guru dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya sangatlah kurang. Tugas
guru tidak hanya menyampaikan materi
pelajaran saja melainkan juga mendidik
siswa. Mendidik berarti membawa siswa
ke arah yang lebih baik. Untuk membawa
siswa ke arah yang lebih baik sudah
sepatutnya guru memberikan contoh yang
baik

bagi

siswanya.

Tapi

pada

kenyataanya guru di SMK Bhinneka
Karya Surakarta masih ada yang tidak
memperhatikan hal tersebut. Kedisiplinan
dan rasa tanggung jawab yang seharusnya
guru tunjukkan untuk dijadikan sebagai
teladan tidak ditunjukkan. Guru seringkali
hadir dan pulang seenaknya sendiri, jadi
ada

sebagian

dari

mereka

yang

menganggap tugas mengajarnya di SMK
Bhinneka

Karya

Surakarta

sampingan saja, sedangkan

hanya
ia sibuk

dengan kepentingan pribadinya seperti
usaha dan menjalani bisnis di luar
profesinya

sebagai

guru.

Tugas-tugas

mengajarnya terbengkalai bahkan sesekali

meninggalkan

kelas

yang

seharusnya

memiliki aktivitas kerja yang sesuai

diajarnya. Hal ini membuat kepala sekolah

dengan program studi/jurusan yang ada di

harus berusaha mengarahkan para guru

SMK yang bersangkutan.

agar menyadari bahwa tugasnya sangat

Industri dan perusahan adalah faktor

berat yaitu sebagai pengajar dan pendidik.

penting dalam penyelenggaraan pendidikan

Usaha yang dilakukan kepala sekolah

di

belum

kepala

dituntut dan mutlak ada. Tapi sulitnya

sekolah perlu mempunyai staff yang

mencari DUDI yang mau diajak bekerja

bertugas memantau kedisiplinan guru agar

sama menjadikan masalah tersendiri bagi

tidak

dan

pihak SMK Bhinneka Karya Surakarta.

yang

Masalah tersebut dapat teratasi dengan

melanggar aturan-aturan yang ada. Karena

jalan mencarikan alternatif lain sebagai

hal ini berkaitan erat dengan proses

pengganti

pembentukan mental siswa. Jangan sampai

banyak institusi lain yang dapat dijadikan

para siswa menjadikan ketidak disiplinan

sebagai

guru itu sebagai panutan.

penyelenggaraan program prakerin, asalkan

d. Memaksimalkan Peranan Majelis

didalamnya ada pekerjaan yang sesuai

maksimal,

berlaku

menindak

seharusnya

semaunya

tegas

bagi

sendiri
mereka

SMK.

Jadi

keberadaannya

sangat

industri/perusahaan.

institusi

Masih

pasangan

dalam

dengan bidang keahlian yang dikuasai

Sekolah
Problematika Pendidikan Sistem

siswa/relevan. Jadi dimanapun itu yang

Ganda salah satunya adalah mengenai

penting siswa dapat menerapkan ilmu yang

tempat

sudah didapatkannya di sekolah.

pelaksanaan.

banyaknya

peserta

Karena
didik

yang

dengan
akan

D. Simpulan

melaksanakan pelatihan di dunia kerja,

Berdasarkan data yang diperoleh

sekolah merasa kesulitan untuk mencari

di lapangan dan analisis yang telah

industri atau perusahan yang dapat diajak

dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan

bekerjasama

menyelenggarakan

yang sesuai dengan tujuan penelitian.

program prakerin. Namun demikian dalam

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik

pelaksanaan prakerin, yang dapat diajak

peneliti ini adalah sebagai berikut :

untuk

bekerja sama tidak hanya industri atau

1. Kesiapan

perusahan perbengkelan resmi saja, masih

Karya

banyak yang dapat dijadikan sebagai

berkompetisi di dunia kerja.

institusi pasangan. Yang penting adalah

a. Kesiapan siswa dilihat dari PBM

siswa

SMK

Bhinneka

Surakarta

dalam

Selama proses belajar-mengajar dari

2. Hambatan SMK Bhinneka Karya

kelas satu sampai kelas dua, siswa telah

Surakarta

membekali diri dengan teori dan praktek

siswa untuk dapat berkompetisi di

dengan presentase 70% pembekalan materi

dunia kerja

dan 30% pembekalan praktek, yang akan

a. Kurangnya

dijadikan dasar atau pedoman baginya
dalam menghadapi dunia kerja baik pada
saat

prakerin

maupun

pada

dalam

mempersiapkan

dana

untuk

penyelenggaraan pendidikan.
b. Kurangnya

sarana

prasarana

saat

pendukung dalam proses pendidikan

berkompetisi mencari pekerjaan bahkan

seperti terbatasnya jumlah mesin-

sampai pada saat dia bekerja.

mesin untuk praktek.

b. Kesiapan siswa dilihat dari prakerin

c. Kurangnya tanggung jawab guru

Setelah melaksanakan praktek kerja

terhadap tugas dan kewajiban dalam

industri (prakerin), para siswa mengetahui

PBM.

keadaan dan lingkungan di dunia kerja

d. Sulitnya

mencari

dunia

yang sesungguhnya karena teori yang telah

usaha/industri

mereka

kerjasama dalam kegiatan prakerin

dapatkan

diterapkan

pada

di

sekolah

saat

praktek

dapat
bekerja

langsung di Institusi Pasangan, dengan

untuk

diajak

siswa.
3. Usaha

yang

dilakukan

SMK

demikian ketika siswa dihadapkan dengan

Bhinneka Karya Surakarta dalam

suatu pekerjaan, mereka sudah terampil dan

mengatasi

tidak canggung lagi.

dalam rangka mempersiapkan siswa

c. Kesiapan

siswa

dilihat

dari

uji

sertifikasi
Dalam

hambatan-hambatan

untuk dapat berkompetisi di dunia
kerja

pelaksanaan

setifikasi

a. Untuk mengatasi kurangnya dana

kompetensi, pengetahuan dan keterampilan

dalam penyelenggaraan pendidikan,

yang diperoleh siswa selam proses belajar-

maka

mengajar dan selama prakerin diujikan dan

memaksimalkan

dinilai oleh sekolah dan wakil dari dunia

produksi, karena selain berfungsi

kerja. Hasil ujian tersebut memberikan

sebagai sarana pendidikan bagi

pengakuan

siswa, unit produksi juga bisa

terhadap

uji

kompetensi

atau

kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa.

dimanfaatkan

pihak

sekolah
kegiatan

sebagai

pendapatan sekolah.

unit

sumber

b. Untuk mengatasi kurangnya sarana
laboratorium

dalam

mereka

proses

menganggap

prakerin

hanya

kegiatan

mengganggu

pendidikan seperti mesin-mesin dan

pekerjaan mereka. Sekolah tetap

alat yang digunakan untuk praktek

berusaha

adalah dengan menggunakan dana

melaksanakan prakerin meskipun

BOS (dana operasional sekolah)

tidak

dari pemerintah dan sebagian dana

yang penting di institusi tersebut

pengembangan

terdapat aktifitas yang berhubungan

sekolah

yang

agar

diperusahan/industri

merupakan bantuan dari orang tua

dengan

siswa,

kendaraan.

untuk

membeli

sarana

tersebut secara bertahap.
c. Untuk

mengatasi

masalah

terhadap tugas dan kewajibannya
dalam PBM yang disebabkan karena
guru kurang fokus pada tugas
sehingga

kepala sekolah dalam suatu waktu
pengarahan-

pengarahan dan peringatan kepada
guru yang kurang serius dalam
menjalankan

tugas

dan

kewajibannya.

untuk

mesin-mesin

. (2007). Brosur IGI
Moloeng
J.
Lexy.
(2000).
MetodologiPenelitianKualitatif.
Bandung : PT RemajaRosdakarya.
Schuller, Randall S, & Jackson, Susan E.
(1997).
ManajemenSumberDayaManusiaM
enghadapi Abad Ke-21.Jilid I.
Jakarta :Erlangga.
Sutopo

d. untuk mengatasi sulitnya mencari
perusahaa/industri

resmi,

Berita Resmi Statistik. (2012, 7 Mei).
Keadaan
Ketenagakerjaan
Februari 2012. Diperoleh 7 Mei
2012,
dari
http://www.bps.go.id/brs_file/nake
r _07 mei12 .pdf

banyak

tugasnya yang terbengkalai maka

memberikan

perbaikan

dapat

DAFTAR PUSTAKA

kurangnya tanggung jawab guru

mengajarnya

siswa

diajak

bekerjasama karena beberapa dari

HB.
(2002).
MetodologiPenelitianKualitatifDa
sarTeoridanPenerapannyaDalam
Penelitian. Surakarta : UNS Pers.