BAB 2 Gambaran Umum Kabupaten Lebong
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN LEBONG
2.1.
ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Kabupaten Lebong merupakan Kabupaten pemekaran dari Kabupaten
Rejang Lebong yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun
2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di
Propinsi Bengkulu, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004. Sesuai UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang memberikan
kewenangan kepada daerah untuk melaksanakan otonomi dengan berpedoman
pada asas umum penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan,
proposional, profesional, akuntabel, efisien dan efektif, yang diharapkan dapat
dan mampu mendorong percepatan pembangunan daerah dengan sasaran pada
peningkatan
kesejahteraan
sepenuhnya
kepada
masyarakat.
daerah,
untuk
Dengan
memberikan
melaksanakan
kewenangan
pembangunan
yang
berasaskan desentralisasi, maka pembangunan dilakukan dengan kemandirian
pada perwujudan sasaran berdasarkan prioritas pembangunan daerah.
Kabupaten Lebong terletak pada posisi 101 o sampai dengan 102o Bujur
Timur dan 02o65’ sampai 03o60’ Lintang Selatan. Secara adminstratif, Kabupaten
Lebong berbatasan langsung dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Jambi
Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong dan Bengkulu
Utara
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara.
Luas wilayah Kabupaten Lebong + 272.924 ha terdiri dari 13 kecamatan
yang meliputi 100 Desa dan 11 kelurahan. Wilayah Kabupaten Lebong didominasi
oleh kawasan hutan lindung dan hutan konservasi mencapai 49,40% dari luas
wilayah Kabupaten Lebong. Luas masing-masing kecamatan tersebut adalah
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
sebagai berikut Kecamatan Rimbo Pengadang seluas 12,863.96 ha, Topos 34.627
ha, Lebong Selatan 23.494 ha, Bingin Kuning 10.815 ha, Lebong sakti 11.068 ha,
Lebong Tengah 9.196 ha, Uram Jaya 6.420 ha, Amen 3.926 ha, Lebong Utara
5.474 Pinang Belapis 63.095 ha, Pelabai 6.178 ha
dan Lebong Atas
5.699
sedangkan Padang Bano luas wilayahnya 80068,04 ha.
Grafik 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Lebong
8.61%
29.34%
Lebong Selatan
12.69%
Topos
Lebong Tengah
3.37%
Lebong Sakti
Pelabai
Bingin Kuning
2.26%
4.06%
4.71%Rimbo Pengadang
2.01%
Lebong Utara
2.09%
2.35%
Lebong Atas
1.44%
3.96%
Amen
23.12%
Uram Jaya
Pinang Belapis
Padang Bano
Sumber: RTRW Kabupaten Lebong Tahun 2010-2030
2.1.1.2 Topograf
Berdasarkan topografinya, wilayah Kabupaten Lebong dominan berada pada
ketinggian 1000 – 1500 Mdpl luas wilayah ini mencapai 62,78%. Kategori kedua
ketinggian wilayah Kabupaten Lebong adalah pada 500 – 1000 Mdpl, dan
mencapai 29,45%. Selebihnya ketinggian 0– 500 Mdpl mencapai 7,77%, kondisi
ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Lebong berdasarkan ketinggian lahan
2009
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
N
O
1
2
3
Ketinggian Tempat/m (dpl)
0 - 500
500 - 1000
1000 - 1500
TOTAL
2009
Luas (ha)
21,205
80,384
171.335
272.924
%
7,77
29,45
62,78
100,00
Sumber : RTRW Kabupaten Lebong Tahun 2010-2030
Berdasarkan kemiringan lahan Kabupaten Lebong sebagian besar
berada pada kemiringan lahan > dari 40 %, dengan klasifikasi kemiringan
lahan demikian, mencirikan bahwa Kabupaten Lebong berada pada lahan
pegunungan, kondisi ini dapat dilihat dalam tabel klasifikasi kemiringan
lahan sebagai berikut :
.
Tabel 2.2
Luas Wilayah Kabupaten Lebong berdasarkan Kemiringan lahan 2009
N
o
Kelas
Kemiringan
Bentuk
Wilayah
1
0-3 %
Datar
2
3-15 %
Berombak
3
15-40 %
Berbukit
3
> 40 %
Pegunungan
2009
Luas (ha)
12.325
99.29
3
50.61
9
110.75
5
TOTAL
272.924
Sumber : RTRW Kabupaten Lebong Tahun 2010-2030
%
4,52
36,38
18,55
40,58
100,00
Berdasarkan tabel di atas, kemiringan lahan yang tidak layak
budidaya mencapai lebih 40% dari wilayah Kabupaten Lebong. Sedangkan
lahan yang sangat baik dan sesuai untuk budidaya dan permukiman
mencapai 40%.
Grafk 2.2 Luas Wilayah Kabupaten Lebong berdasarkan Kemiringan
lahan 2009
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
4.51%
40.57%
Datar
36.37%
Berombak
Berbukit
Pegunungan
18.54%
Sumber : RTRW Kabupaten Lebong Tahun 2010-2030
2.1.1.3 Geologi
Jenis tanah di wilayah Kabupaten Lebong cukup beragam, secara umum
Litologi daerah Kabupaten Lebong terdiri dari 6 formasi batuan serta 5 batuan
beku dalam (batuan trobosan), Luas wilayah Kabupaten Lebong berdasarkan jenis
tanah dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu tekstur tanah halus, tekstur tanah
sedang dan tekstur tanah kasar. Tekstur tanah menggambarkan sifat fisik tanah
yang menyatakan kasar halusnya tanah.
Menurut drainase tanahnya, wilayah Kabupaten Lebong dapat dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu tergenang sepanjang tahun, kondisi tanah demikian
sama sekali tidak ada air yang dialirkan sebagai limpasan air, baik yang berasal
dari air hujan maupun dari tempat yang lebih tinggi di sekitarnya. Jenis kedua
adalah sedang artinya air di permukaan tanah mengalir dengan kecepatan relatif
lambat, dan yang ketiga tidak tergenang atau sangat cepat, kondisi ini hampir
semua air hujan di alirkan dengan kecepatan yang relatif tinggi di permukaan
tanah.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Tekstur tanah di Kabupaten Lebong terdiri dari: tekstur tanah halus seluas
105.454 ha, tanah sedang 76.837 ha dan tanah kasar 10.633 ha Sedangkan
menurut jenis tanahnya, terdiri dari: jenis tanah Andosol seluas 60.330 ha,
Alluvial 703 ha, Rogosol 7.747 ha,
Latasol 16.109 ha, Padsolik Merah
Kuning/Latosol Andosol 22.508 ha, Komplek Padsolik Merah Kuning Litosol Latosol
10.424 ha dan Komplek Padsolik Coklat Padsol Latosol 155.171 ha.
Tabel 2.3.
Luas Wilayah Kabupaten Lebong berdasarkan Jenis Tanah
NO
2009
Jenis Tanah
Luas (ha)
%
60.330
22,11
1
Andosol
2
Aluvial
703
0,26
3
Rogosol
7.747
2,84
4
Latosol
16.109
5,90
5
Latosol Andosol
22.508
8,25
6
Litosol Latosol
10.424
3,82
7
Padsolik Latosol
155.103
56,86
TOTAL
272.924
100,00
Sumber : RTRW Kabupaten Lebong Tahun 2010-2030
Berdasarkan tabel 2.5 di Kabupaten Lebong jenis tanah terluas
adalah podsolik latosol memiliki kesesuaian untuk lahan pertanian,
perkebunan
dan
kehutanan.
Jenis
tanah
yang
juga
mendominasi
Kabupaten Lebong adalah jenis andosol yang mencapai 22,11%. Jenis
tanah latosol andosol mencapai 8,25%. Jenis tanah yang paling sedikit di
Kabupaten Lebong adalah jenis tanah aluvial yakni 0,26%.
2.1.1.4 Klimatologi
Menurut data dari Stasiun Geofisika Kepahiang Bengkulu, hari hujan di
Kabupaten Lebong sepanjang tahun 2008 rata-rata mencapai 21 hari hujan per
bulan, sedangkan di tahun 2009 rata-rata 21 hari hujan. Jumlah hari hujan di
tahun 2009 yang melebihi rata-rata terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret,
April, Oktober, November dan Desember.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Curah Hujan di tahun 2009 secara rata-rata lebih rendah dibandingkan
tahun 2008. Rata-rata curah hujan di tahun 2008 sebesar 284,75 mm, sedangkan
tahun 2009 sebesar 276,5 mm. Curah hujan di tahun 2009 yang melebihi curah
hujan rata-rata terjadi pada bulan
Januari, Februari, Maret,
April, Oktober,
November dan Desember.
2.1.1.5 Penggunaan Lahan
Luas wilayah Kabupaten Lebong berdarkan peruntukan adalah dibagi
menjadi dua peruntukan yang pertama adalah kawasan budidaya dan yang
kedua kawasan lindung, berikut tabel presentasen peruntuntukan lahan :
Tabel 2.5
Luas Wilayah Kabupaten Lebong berdasarkan Penggunaan lahan/
Tanah
NO
Penggunaan Lahan
1.
Hutan Lindung
2.
Hutan Suaka Alam
3.
TNKS
4.
Lain-lain
5.
Sawah irigasi
6.
Sawah Tadah Hujan
7.
Sawah Pasang Surut
8.
Ladang
2009
Luas (ha)
20,777
%
7.61
3,022
1.11
111,035
40.68
101
0.04
13,096
4.8
238
0.09
13,294
4.87
27,996
10.26
9.
Perkebunan
49,510
18.14
10.
Pemukiman
20,979
7.69
11.
Usaha Lain
10,878
3.98
12.
Tidak diusahakan
2,048
0.75
272,974
100
TOTAL
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Lebong
2.1.1.5.1 Kawasan Budidaya
Berdasarkan tabel 2.5 kawasan Areal Peruntukan Lain (APL)
138,140 ha penggunaan lahan yang dominan adalah untuk perkebunan yaitu
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
sebesar 49,510 ha yang tersebar di 13 kecamatan akan tetapi yang kawasan
perkebunan yang paling luas adalah di Kecamatan Padang Bano, kemudian
luas yang kedua adalah ladang dengan luas 27, 966 ha dan yang ketiga
peruntukan bagi pemukiman sebesar 20,979 ha yang tersebar di 13
Kecamatan.
2.1.1.5.2 Kawasan lindung
a. Kawasan Hutan Lindung
Berdasarkan tebal 2.5 diatas bahwa
Wilayah Kabupaten Lebong
terdapat 3 jenis kawasan hutan yang telah dideliniasi menurut fungsi maupun
jenisnya masing-masing, adapun kawasan hutan yang terdapat di Kabupaten
Lebong adalah:
Kawasan Hutan Taman Nasional Kerinci sebelat dengan luas areal ±
111.035 ha;
Kawasan Hutan Lindung dengan luas areal ± 20.777 ha;
Kawasan konservasi (cagar alam) dengan luas areal ± 3.022 ha.
Total luas kawasan hutan adalah 134.834 ha atau sebesar 49,40% dari total
luas Wilayah Kabupaten Lebong (272.974ha). Sumberdaya hutan temasuk ke
dalam kategori sumberdaya alam yang dapat diperbaharui ( renewable
resources)
dengan
syarat
pengelolaannya
dilakukan
dengan
mempertimbangkan kaidah-kaidah kesinambungan hasil ( sustainable yield).
Taman Nasional Kerinci Sebelat adalah kawasan hutan lindung yang telah
ditetapkan oleh pemerintah sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong
mencanangkan
sebagai kabupaten Konservasi demi melindungi kawasan-
kawasan pelestarian alam seperti Taman Nasional dan hutan hutan lindung
serta kawasan konservasi lain.
Taman Wisata Alam (TWA) di Kabupaten
Lebong telah ditentukan berdasarkan rencana
Pola Ruang RTRW Propinsi
Bengkulu dan Surat Gubernur Bengkulu No 522.12/033/DISHUT tanggal 11
Pebruari 2010 telah diusulkan perubahan fungsi terhadap Danau Tes yang
semula berstatus Cagar Alam menjadi Taman Wisata Alam
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
b.
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
dibawahnya
Kawasan lindung yang memberikan perlindungan pada kawasan
bawahannya merupakan kawasan hutan yang memiliki sifat khas dan
mampu
memberikan
perlindungan
kepada
kawasan
sekitar
maupun
kawasan bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi
serta pemeliharaan kesuburan tanah. Dengan ditetapkannya lokasi kawasan
ini diharapkan dapat mencegah terjadinya erosi tanah, bencana alam banjir,
sedimentasi serta untuk menjaga fungsi hidrologi tanah dan menjamin
ketersediaan unsur hara tanah, air tanah dan air permukaan.
Di Kabupaten Lebong Kawasan Hutan lindung seluas 20.777 ha yang
penyebarannya
terdapat
pemantapan/pengembangan
di
beberapa
kawasan
ini
Kecamatan.
adalah
untuk
Tujuan
mencegah
terjadinya erosi, bencana banjir, sedimentasi dan menjaga fungsi hidrolik
tanah untuk menjamin ketersediaan unsur hara tanah,
air tanah dan air
permukaan.
c.
Kawasan Perlindungan setempat
Pengelolaan Kawasan Lindung yang berfungsi untuk memberikan
perlindungan setempat lebih ditujukan untuk memberikan perlindungan
terhadap kawasan sekitarnya untuk mempertahankan fungsi lindungnya
serta pelestarian sumberdaya alam kawasan sekitarnya. Kawasan ini terdiri
dari kawasan sepanjang aliran sungai.
-
Sepadan Sungai
Kawasan lindung sepadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri
kanan sungai termasuk sungai kanal, aluran irigasi primer yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Rencana pemantapan kawasan Sepadan Sungai adalah melindungi sungai
dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air
sungai, kondisi fisik dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai.
Kawasan sepadan sungai di Kabupaten Lebong disesuaikan dengan
Keadaan atau situasi disekitar sungai
Pada Sungai Ketahun, sungai terbesar di Kabupaten Lebong dan mempunyai
peran sangat penting dalam pengendalian banjir dan penyediaan kebutuhan
air bagi Kabupaten Lebong, ditentukan sepadannya sebagai berikut
Pada bagian daerah aliran sungai yang berada diluar kawasan
perkotaan
sepadan atau daerah bebas bangunan
diberikan selebar
100 meter dari as sungai
Pada bagian atau daerah aliran sungai yang berada di dalam kawasan
perkotaan
ditentukan sepadan sungainya antara 25 m – 50 m
tergantung kepadatan bangunan yang ada disekitarnya
Pada sungai-sungai lain di Kabupaten Lebong termasuk- sungai-sungaiyang
bermuara di sungai ketahun dan sungai-sungai yang mengalir sendiri
dantidak bermuara di sungai Ketahun sepadan nya ditentukan berdasarkan
kondisi fisik sunga dan kebutuhan pengembangan ruang di wilayah sekitar
sungai
Untuk kondisi sungai yang banyak kelokannya cenderung berpotensi erosi
tinggi, ditentukan sepadan antara 10 m – 50 m disesuaikan dengan
topografi tebing sungai dan kawasan sekitar sungai
Untuk kondisi sungai yang lurus dan tidak banyak kelokannya umumnya di
ketahui dari kelandaian lembah sungai dengan potensi erosi rendah
ditentukan sepadan antara 50 m – 100 m, tetapi hal ini disesuaikan juga
dengan kondisi pola penggunaan lahan disekitar sungai.
- Kawasan Sekitar Danau atau Waduk
Di Kabupaten Lebong terdapat 4 danau besar yang terbentuk baik
secara alami maupun dibuat untuk keperluan penggunaan tertentu seperti
penampungan air untuk irigasi dan untuk pembangkit listrik. Danau-danau
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
tersebut mendapatkan airnya dari aliran sungai yang masuk kedalam danau
atau juga mata air yang sudah ada sejak dahulu
Untuk menjaga kestabilan danau, termasuk kestabilan pasokan air bagi
danau atau waduk maka ditentukan sepadan danau atau waduk yang
ketentuannya
telah
ditetapkan
dalam
beberapa
undang-undang
dan
peraturan tentang kelestarian alam, ekosistem dan lingkungan hidup.
Ketentuan tentang sepadan danau atau waduk disesuaikan dengan
kondisi geografis dan kondisi penggunaan lahan disekitar danau atau
waduk, untuk danau atau waduk besar yang mempunyai fungsi penting
bagi
penyediaan
air
baku
dan
kebutuhan
air
lainnya,
ditentukan
sepadannya antara 500 meter sampai 1000 meter dari pinggir danau untuk
danau atau waduk yang mempunyai fungsi spesifik seperti obyek wisata,
ditentukan sepadannya antara 50 meter – 500 meter dari pinggir danau,
Seluruh sepadan harus diatur dengan peraturan Zonasi yang ketat.
- Kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya.
Kawasan Lindung Spiritual di Kabupaten Lebong dapat di artikan juga
sebagai Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan, ini
merupakan kawasan
serta ruang di sekitar bangunan bernilai budaya tinggi yang bertujuan untuk
melindungi kekayaan budaya bangsa berupa peninggalan sejarah atau
situs-situs bersejarah, bangunan arkeologi, bangunan keagamaan, makammakam keramat dan keragaman bentukan geologi yang berguna untuk
pengembangan
ilmu
pengetahuan,
dari
ancaman
kepunahan
yang
disebabkan oleh kegiatan alam maupun manusia, di Kabupaten Lebong
kawasan lindung spiritual dan situs-situs bersejarah dan makam-makam
keramat menyebar di setiap kecamatan. Untuk lebih jelasnya adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.5
Kawasan Lindung Spiritual dan Situs keramat di Kabupaten Lebong
NO.
1.
Lokasi
Situs
Kecamatan Lebong Atas
Keramat Daneu
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
2.
3.
Kecamatan Lebong Utara
6.
7.
8.
9.
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Pengadang
10.
Kecamatan Pelabai
Lebong tengah
Bingin Kuning
Lebong Selatan
Rimbo
Kecamatan Topos
Keramat Lebong
Rumah Adat Tradisional
Suku Rejang
Keramat Tubei
Keramat Tebo Lai
Keramat Bingin Kuning
Keramat Kutei Ukem
Situs Malin Janggut
Situs Tepok Rengginang
Keramat Topos
Situs Tanah Majapahit
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Peta 2.1 Kawasan Budidaya dan Lindung
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah
2.1.2.1
Pertanian Tanaman Pangan
Tanaman padi merupakan komoditi unggulan di Kabupaten Lebong,
dimana pada tahun 2009 luas area produksi padi di Kabupaten Lebong
sebesar 26.628 ha. dengan jumlah produksi 57.510 Ton dengan produksi
2,2 Ton/ha. Selain padi, komoditi tanaman strategis lainnya seperti Jagung
dengan luas 1.422 ha. dengan jumlah produksi Jagung 4.785 Ton dengan
produksi 3,4 Ton/ha. Produksi Kedelai 40 ha. dengan jumlah Kedelai 0,7
Ton/ha. Terdapat juga beberapa Tanaman Palawija seperti Kacang Tanah 72
ha (1,0 ton/ha), Kacang Hijau 28 ha (9,3 ton/ha), Ubi Kayu 94 ha (11,6
ton/ha) dan Ubi Jalar 76 ha (9,54 ton/ha).
Tabel 2.6
. Luas dan Jumlah Produksi Komoditi Pertanian Kabupaten Lebong
No
1
2
3
4
5
6
7
Komoditi
Padi
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
Jagung
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
Kedelai
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
Ubi Jalar
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
Ubi Kayu
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
Kacang Tanah
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
Kacang Hijau
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
2008
Jumlah
2009
Jumlah
% Kenaikan
Jumlah
24.974
98.546
26.628
57.510
6,62
(41,64)
569
1.828
1.422
4.785
149,91
161,76
139
131
40
38
(71,22)
(70,99)
66
629
76
725
248
2.811
94
1.090
(62,10)
(61,22)
98
99
72
71
(26,53)
(28,28)
49
47
28
26
(42,86)
(44,68)
15,15
15,26
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Pembangunan pertanian telah memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap pembangunan Kabupaten Lebong, baik terhadap PDRB, dan
penyerapan tenaga kerja. Potensi sumberdaya lahan tanaman pangan dan
Holtikultura meliputi lahan sawah dan lahan bukan sawah yang terdiri dari
ladang, dan Palawija.
Rencana pengembangan budidaya pertanian
diarahkan untuk pemanfaatan secara intensif lahan-lahan yang belum
dimanfaatkan dan tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lebong. Adapun
rencana pengembangan kawasan pertanian, antara lain adalah seperti pada
table berikut
Tabel 2.7
Rencana Pengembangan Pertanian Sawah Irigasi dan Sawah Tadah Hujan
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Kecamatan
Rimbo Pengadang
Topos
Lebong Selatan
Bingin Kuning
Lebong Tengah
Lebong Sakti
Lebong Atas
Pelabai
Lebong Utara
Uram Jaya
Pinang Belapis
Amen
Padang Bano
JUMLAH
Irigasi
(ha)
13.475
Tadah
Hujan (ha)
143
3.218
182
2.937
210
232
1.988
721
21.828
1.278
Tabel 2. 8
Rencana Pengembangan Pertanian Holtikultura
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
NO.
Holtikultura
Semusi
Tahunan
m
(ha)
(ha)
KECAMATAN
1
2
Rimbo Pengadang
Topos
668
533
3
4
Lebong Selatan
Bingin Kuning
491
442
5
6
Lebong Tengah
Lebong Sakti
49
47,5
7
8
Lebong Atas
Pelabai
760
1.620
Lebong Utara
Uram Jaya
Pinang Belapis
Amen
Padang Bano
127,7
358,42
2.096
3.001
9
10
11
12
13
JUMLAH
Sementara program dari dinas pertanian untuk menargetkan optimalisasi
lahan untuk kegiatan pertanian tanaman pangan, Holtikultura, perkebunan dan
peternakan terutama pada lahan terlantar dan lahan tidur di Kabupaten Lebong
adalah seperti berikut
Tabel. 2.9. Optimalisasi Lahan Pertanian
No.
1
2
3
4
Kecamatan
Rimbo
Pengadang
Topos
Lebong
Selatan
Bingin
Kuning
Lahan Terlantar / Tidur (ha)
Tanaman
Pangan
Hortikultura
Perkebunan
161
452
515
451
41
273
Perternakan
16
Lahan Berat
(ha)
Tanaman
Pangan
Hortikultura
227
416
540
Lahan Usaha
Tani dengan
Intensitas
Pertanaman
(IP) baru
100% (ha)
Pangan
Semusim
1.59
9
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Lebong
Tengah
Lebong Sakti
Lebong Atas
Pelabai
Lebong
Utara
Uram Jaya
Pinang
Belapis
Amen
Padang Bano
JUMLAH
150
1.22
7
175
1.070
1.520
7.440
360
35
1.202
2.192
2.048
9.605
400
300
700
710
730
1.85
5
416
1.067
1.116
5.39
1
730
Tabel. 2.10 Sasaran Optimasi Lahan Pertanian
No
.
1
Lahan Terlantar / Tidur (ha)
Kecamatan
4
5
Rimbo
Pengadang
Topos
Lebong
Selatan
Bingin Kuning
Lebong Tengah
6
7
8
9
Lebong Sakti
Lebong Atas
Plabai
Lebong Utara
10
11
12
13
Uram Jaya
Pinang Belapis
Amen
Padang Bano
2
3
JUMLAH
Tanaman
Pangan
Hortikultur
a
Perkebuna
n
161
452
515
451
41
273
150
Perternaka
n
16
Lahan Berat
(ha)
Tanaman
Pangan
Hortikultur
a
227
416
540
1.520
7.440
360
35
1.202
2.192
2.048
9.605
Panga
n
Semusim
1.59
9
175
1.070
Lahan Usaha
tani Dengan
Intensitas
Pertanaman
(IP) baru 100
%
(ha)
1.22
7
400
300
700
710
730
1.85
5
416
1.067
1.116
5.39
1
730
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Di Kabupaten Lebong sebagian kecil lahan pertanian telah dilaksanakan
dengan sistim irigasi teknis, semi teknis dan tadah hujan, sebagian besar masih
di lakukan dengan sistim tegalan atau lahan kering, dengan membuka hutan atau
memanfaatkan lahan-lahan yang kurang produktif atau lahan tidur, hasil dari
pertanian lahan kering ini tidak memadai dari segi Produktivitasnya, untuk
pertanian lahan kering diarahkan kepada pemanfaatan lahan-lahan tidur yang
masih sangat banyak terdapat di Kabupaten Lebong,
Untuk kecamatan Lebong tengah tersedia lahan kering untuk pertanian seluas
343,9 ha
Untuk kecamatan Lebong Atas masih tersedia untuk pertanian lahan kering
seluas 524,42 ha
Untuk Kecamatan Pelabai tersedia lahan kering seluas 151,28 ha
Lahan-lahan ini dipersiapkan untuk menganatisipasi peralihan fungsi dari
pertanian ke permukiman sebagai konsekwensi dari pertambahan penduduk dan
permukiman
di
Kota
Muara
Aman
dan
kota-kota
kecamatan
lain
yang
peduduknya telah padat dan membutuhkan pengembangan untuk permukiman
dengan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangun
2.1.2.2
Perkebunan
Sektor perkebunan merupakan salah satu komoditi yang berkembang
di Kabupaten Lebong dengan struktur wilayah dataran tinggi Tropis,
beberapa komoditi unggulan Kabupaten Lebong diantaranya Kopi yang
terdapat hampir di setiap wilayah kecamatan terdapat perkebunan Kopi
yang masih di dominasi perkebunan rakyat dengan jenis Kopi Robusta, dan
terdapat satu Perusahaan Besar Perkebunan Kopi Swasta yang terletak di
Desa Mangkurajo Kecamatan Rimbo Pengadang.
Selain
di
dominasi
Perkebunan
Kopi,
Komoditi
Perkebunan
di
Kabupaten Lebong diantaranya Jeruk, Karet, Aren, Kayu Manis, Lada,
Nilam, Vanile, Lada, Pala, Tembakau, Kelapa, Cengkeh. Perkebunan Jeruk
merupakan salah satu Komoditi Perkebunan yang menembus Pasar Luas
yang telah dikembangkan dengan adanya perkebunan Skala Besar yang
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
terbentang di Kecamatan Rimbo Pengadang. Selain komoditi unggulan,
perkebunan masyarakat diantaranya kapuk, kemiri, dan lain-lain. Dalam
usaha meningkatkan hasil perkebunan dan menciptakan diversifikasi
perdapatan masyarakat, berbagai upaya telah dilaksanakan dan salah
satunya yang dialokasikan oleh pemerintah pemberian bantuan mesin
penghancur biji kopi kepada masyarakat petani, pemberian pupuk
bersubsidi dan lain-lain
Tabel 2.10
Luas dan Jumlah Produksi Komoditi Perkebunan Kabupaten Lebong
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
No
2009
Jumlah
Komoditi
1
Kopi
7,639.0
a. Luas areal Produksi
3,429.0
b. Jumlah Produksi
2
Jeruk
a. Luas areal Produksi
b. Jumlah Produksi
3
Karet
1,739.0
a. Luas areal Produksi
390.0
b. Jumlah Produksi
4
Aren
261.0
a. Luas areal Produksi
106.3
b. Jumlah Produksi
5
Kayu Manis
153.0
a. Luas areal Produksi
39.1
b. Jumlah Produksi
6
Lada
157.0
a. Luas areal Produksi
63.0
b. Jumlah Produksi
7
Pala
245.0
a. Luas areal Produksi
5.2
b. Jumlah Produksi
8
Kemiri
a. Luas areal Produksi
b. Jumlah Produksi
9
Kelapa
198.0
a. Luas areal Produksi
68.2
b. Jumlah Produksi
10
Cengkeh
5.0
a. Luas areal Produksi
0.8
b. Jumlah Produksi
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Lebong
2.1.2.3
Peternakan dan Perikanan
Bidang usaha Peternakan di Kabupaten Lebong terutama dibidang
peternakan Besar diantaranya Kerbau dan Sapi Potong. Peternakan lainnya
yang berskala kecil adalah Peternakan Kambing, Domba dan Kelinci.
Peternakan
Unggas
yang
sedang
dikembangkan
pemerintah
adalah
peternakan Ayam Potong, Ayam Petelur dan itik.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Tabel 2.11
Jumlah Produksi Komoditi Peternakan Kabupaten Lebong
NO
1
2
3
USAHA
PETERNAKAN
KERBAU
a. Tahunan (Ekor)
SAPI
a. Tahunan (Ekor)
KAMBING
a. Tahunan (Ekor)
DOMBA
a. Tahunan (Ekor)
Ayam Buras
a. Tahunan (Ekor)
Ayam Petelur
a. Tahunan (Ekor)
Ayam Pedaging
a. Tahunan (Ekor)
itik
a. Tahunan (Ekor)
Kelinci
a. Tahunan (Ekor)
TOTAL
2007
2008
2009
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
571
610
609
219
690
648
4,049
5,161
5,131
537
429
412
17,948
120,780
120,850
1,911
1,853
1,568
18,095
22,438
18,238
13,565
13,907
13,502
33
56,928
28
165,868
28
160,958
Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Lebong
Grafk 2.3
Luas dan Jumlah Produksi Komoditi Peternakan Kabupaten
Lebong
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
180,000
165,868
160,958
2008
2009
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
56,928
60,000
40,000
20,000
0
2007
Dalam
mencapai
peningkatan
jumlah
Peternakan pertahunnya, Kabupaten Lebong
panen
Ikan
dan
telah mendirikan
Balai Benih Ikan (BBI) Kabupaten Lebong yang berdiri di Kecamatan
Amen guna menunjang persediaan Benih Ikan dan Peternakan di
Kabupaten Lebong.
Kegiatan perikanan di Kabupaten Lebong selama ini didominasi
oleh perikanan darat. Arahan
pengembangan
usaha perikanan
adalah sebagai berikut :
Pengembangan Balai Benih Ikan di Kecamatan Amen yang
dirintis oleh Dinas Peternakan dan Perikanan seluas 5 ha.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sarana dan
prasarana pendukung kegiatan pengembangan perikanan
termasuk
kelompok
usaha
tani
perikanan
di
semua
kecamatan di Kabupaten Lebong.
Mengembangkan perikanan budi daya terutama di lahan
marjinal yang terdapat di semua kecamatan.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Penerapan system Keramba Jaring Apung yang saat ini telah
diterapkan di Danau Tes.
Intensifikasi dan ekstensifikasi usaha pertanian yang telah
ada.
Pengembangan teknologi pengolahan hasil perikanan.
Diversifikasi
usaha
perikanan
untuk
mengantisipasi
permintaan pasar domestik dan regional.
Ekstensifikasi
areal
yang
belum
dicadangkan
untuk
penggunaan perikanan.
Pengembangan industri pakan ikan dan pengolahan hasil
perikanan.
Pengembangan
agrobisnis
dan
agro
industri
bidang
perikanan.
Rencana Pengembangan Perikanan diarahkan sebagai berikut
Untuk Areal Pembibitan dan pembesaran ikan diarahkan di
Kecamatan. Uram Jaya dan Kecamatan Pinang Belapis.
Untuk pelepasan ikan dan persediaan/cadangan di danau
Picung.
Untuk Keramba Jaring Apung di Danau Tes.
Untuk Pemeliharaan ikan pada kolam arus deras diarahkan
di sepanjang aliran Sungai Ketahun, Air Seblat, Sungai
Ketelang.
Berbagai
potensi
Sumber
Daya
Perikanan
yang
dapat
dikembangkan di Kabupaten Lebong selain perikanan tangkap di sekitar
Danau Tes, juga ditemui pengembangan lain yang terdiri dari kegiatan
Kolam Air Deras (KAD), Kolam Air Tenang (KAT), Sawah (Mina Padi) di lahan
persawahan.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Tabel 2.12
Luas dan Jumlah Produksi Komoditi Perikanan Kabupaten
Lebong
No
.
1
2
3
Usaha Perikanan
a. Luas areal Produksi
(ha)
b. Jumlah Produksi
(Ton)
KOLAM AIR TENANG
a. Luas areal Produksi
(ha)
b. Jumlah Produksi
(ton)
MINA PADI
a. Luas areal Produksi
(ha)
b. Jumlah Produksi
(ton)
2008
Jumlah
2009
Jumlah
16.95
16.95
16.95
16.95
166.2
166.2
323.05
610.05
10.265
10.265
871.8
% Kenaikan
Jumlah
0.0
0.0
0.0
47.0
0.0
960
9.2
Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Lebong
2.1.2.3
Di
Pertambangan dan Energi
Kabupaten
Lebong
terdapat
potensi
pertambangan
yang
merupakan salah satu potensi andalan. Di Kabupaten Lebong terdapat
beberapa lokasi tambang galian C yang tersebar di beberapa kecamatan.
Di Kabupaten Lebong yang memiliki lokasi tambang untuk jenis galian pasir
terdapat di Kecamatan Rimbo Pengadang 2 lokasi, Lebong Selatan 1 lokasi
dan Lebong Utara 10 lokasi, sedangkan untuk lokasi tambang seperti tanah
liat lokasinya berada Kecamatan Rimbo Pengadang 2 lokasi dan Lebong
Utara 5 lokasi.
Wilayah Kabupaten Lebong memiliki potensi yang cukup besar akan
bahan galian golongan A dan C. Berdasarkan hasil studi Direktorat Tata
Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan, Departemen Energi dan
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Sumberdaya Mineral Tahun 2005, ada berbagai macam galian, adapun
secara garis besar bahan galian tersebut berupa:
Batuan Andesit (Desa Talang Ratu dan Rimbo Pangadang), di Kecamatan
Rimbo Pangadang dengan volume ±10.000 BCM dan luas sebaran 212,2
ha;
Batuan Andesit, Granit, Granodiorit, dan kuarsa (Desa Bandar Agung,
Talang Ratu Kecamatan Rimbo Pangadang) dengan volume ±47.000
BCM dengan luas sebaran 590,4 ha;
Batuan Andesit ( Desa Tanjung Bunga dan Desa Ujung Tanjung) di
Kecamatan Lebong Tengah dengan volume ± 200.000 BCM dan luas
sebaran 449,9 ha;
Kaolin ( Desa Rimbo Pangadang dengan luas sebaran 400,2 ha dengan
potensi sumberdaya 8,10 juta BCM, serta di Kampung Bogor Mangkurejo
Kecamatan Lebong Selatan dengan luas sebaran 621 ha. dengan
potensi sumber daya 18,75 BCM;
Tras (Desa Tapus) Kecamatan Rimbo Pangadang) dengan luas sebaran
168 ha dengan jumlah sumberdaya 1,59 juta BCM serta Desa Tanjung
Agung Anai Kecamatan Lebong Atas dengan luas sebaran 363 ha
dengan jumlah sumberdaya 1,89 juta BCM;
Granit (Air Musna Desa Air Kopras dan Air Putih Tambang Sawah) di
Kecamatan Lebong Utara dengan luas sebaran 1.518 ha dengan potensi
sumberdaya hipotik 1.083.750 BCM serta Desa Tapus, Bukit Gembadang
dan Desa Talang Ratu Kecamatan Rimbo Pangadang dengan luas
sebaran 291,1 ha dengan potensi sumberdaya hipotik 121.000 BCM;
Pasir vulkanik (Desa Ujung Tanjung II) Kecamatan Lebong Tengah
dengan luas sebaran 125,3 ha dengan jumlah sumberdaya hipotik
282.000 BCM;
Potensi tenaga air yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik di
Kabupaten Lebong adalah sebagai berikut :
1. Potensi Sumber Daya Energi
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Potensi Tenaga Air Skala Besar
Potensi tenaga air berskala besar di Kabupaten Lebong terdapat di
Sungai Ketahun dengan potensi 120 MW.
(Sumber : Potensi dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral
Dinas ESDM Propinsi Bengkulu, 2007).
Potensi Tenaga Air untuk PLTMH
Potensi tenaga air terjun untuk PLTMH di Kabupaten Lebong terdapat :
a. Sungai Air Ketenong I dengan potensi 43,66 KW;
b. Sungai Air Ketenong II dengan potensi 8,73 KW;
c. Sungai Ketahun III dengan potensi 2000 KW;
d. Sungai Sengak dengan potensi 69 KW.
(Sumber : Potensi dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas
ESDM Prop. Bkl 2007).
Potensi Tenaga Air untuk PLTMH pada Lokasi Terpilih di Desa
Tertinggal/Desa yang jauh dari jangkauan jaringan listrik PT.PLN
a. Sungai Air Sebelat Ulu Desa Air Putih dengan potensi 967,507 KW;
b. Sungai Air Sebelat Ulu Desa Air Lisai dengan potensi 1115,867 KW;
c. Sungai Air Sebelat Ulu Desa Sebelat Ulu dengan potensi 821,513
KW;
d. Sungai Air Suban Desa Sebelat Ulu dengan potensi 66,898 KW;
e. Sungai Air Udik Desa Ketenong II dengan potensi 141,722 KW;
f.
Sungai Air Baes Desa Ketenong I dengan potensi 32,729 KW;
g. Sungai Air Ketenong Desa Ketenong dengan potensi 193,219 KW;
h. Sungai Air Terjun Tk.1 Desa Ketenong I dengan potensi 245,549
KW;
i.
Sungai Air Terjun Tk.II Desa Ketenong I dengan potensi 90,944 KW;
j.
Sungai Air Terjun Tk.III Desa Ketenong I dengan potensi 63,661 KW;
k. Sungai Air Selikat Desa Tambang Sawah dengan potensi 79,733
KW;
l.
Sungai Air Udik Desa Ladang Palembang dengan potensi 5,50 KW;
m. Sungai Air Udik Desa Ladang Palembang dengan potensi 11,03 KW
n. Sungai di Desa Mangkurajo dengan potensi 30,867 KW, 11,765 KW
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
o. Sungai di Desa Mangkurajo dengan potensi 15,748 KW, 11,765 KW,
26,778 KW.
(Sumber : Survei Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikhrohidro di
Kabupaten Lebong oleh Tim Universitas Bengkulu, 2006 ).
2. Potensi Panas Bumi
Kabupaten Lebong memiliki energi primer panas bumi yang
diperkirakan potensinya mencapai 600 MW dan tersebar pada 3 (tiga)
lokasi Bukit Gedang Hulu Lais, Tambang Sawah dan Bukit Daun
(Sumber : Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional 2006-2026
Departemen ESDM).
Untuk Bukit Gedang Hulu Lais yang potensinya mencapai 400 MW,
ditargetkan pembangunan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)
sebanyak 2 x 55 MW dengan pengoperasian 2012 oleh PT. Pertamina
Geothermal Energy.
3. Potensi Batubara
Pengembangan potensi batubara di Kabupaten Lebong telah
dilakukan oleh pihak swasta dengan tahapan izin eksplorasi meliputi
daerah (wilayah kerja pertambangan) yaitu Kecamatan Padang Bano
dengan luas wilayah Lebih kurang 9.925,2 ha serta Ketenong II dengan
luas wilayah 737,8 ha.
4. Potensi Sumber Daya Mineral
Potensi Bahan Galian Industri
Potensi bahan galian industri di Kabupaten Lebong dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.13
Bahan Galian Industri
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
N
o.
Mineral
Utama
Lokasi
Tahap
Penyelidik
an
Cadangan
Keterangan
Sumberdaya
Tereka
52
juta ton
Sumberdaya
Tereka 48,5
juta ton
Kanwil DPE Prop.
Sumsel, 1984
Prospeksi
Sumberdaya
Hipotetik luas
750 ha
Publikasi khusu Dit.
SDM Bandung,
1994
Prospeksi
Sumberdaya
Hipotetik luas
750 ha
Publikasi khusu Dit.
SDM Bandung,
1994
Prospeksi
Sumberdaya
Tereka
1.562.000
ton
Sumberdaya
Tereka
500.000 ton
Tim Survei DPE
Prop. Bengkulu,
1994
1.
Batu
Gamping
Air Kasam,
Muara Aman
Survei Tinjau
2.
Batu
Gamping
Survei Tinjau
3.
Batu
Gamping
4.
Batu
Gamping
5.
Kaolin
Air Bandung
Kiri dan
Kanan, Kec.
Lebong Utara
Air Saleh, Air
Nyuruk, Air
Panjang Kec.
Lebong Utara
Air Saleh, Air
Nyuruk, Air
Panjang Kec.
Lebong Utara
Air Dingin,
Lebong
Simpang
6.
Oker
Air Putih Desa
Tambang
Sawah
Survei Tinjau
7.
Oker
Prospeksi
Sumberdaya
Tereka 4.000
ton
8.
Perlit
Prospeksi
Sumberdaya
Tereka 50
juta ton
hasil Survei Kanwil
DPE Prop.
Bengkulu, 1999
9.
Perlit
Tebing antara
Desa Air
Kopras Desa
Tambang
Sawah
Air Bening, Air
Tik Kersip, Air
Kotok, Desa
Rimbo
Pengadang,
Kec. Lebong
Selatan
Bukit Naning,
Kota Donok
Survei Tinjau
Sungai Batu
Intan dan
Sungai Musna,
Desa Air
Kopras
Jambu Keling
Kota Donok
Prospeksi
Sumberdaya
Tereka 4,1
juta ton
Sumberdaya
Tereka 2 juta
ton
hasil Survei Kanwil
DPE Prop. Sumsel,
1983
Penyelidikan
Umum Dinas ESDM
Prop. Bengkulu,
2000
Sumberdaya
Hipotetik
2.000 ton
Sumberdaya
Tereka
10.000 ton
Indikasi
Penyelidikan
Umum Dit. SDM
Bandung, 1990
Kanwil DPE Prop.
Bengkulu, 1994
Indikasi
(10.663 ha)
Dinas
Pertambangan dan
Energi Kab. Lebong
10.
Propilit
11.
Trass
12.
Piropilit
Desa Air
Kopras
Survei Tinjau
13.
Toseki
(Kuarsa
Berserisit)
Batu Bara
Sungai Musna
Survei Tinjau
Padang Bano,
Pinang Belapis
Survei Tinjau
14.
Survei Tinjau
Kanwil DPE Prop.
Sumsel, 1994
Penyelidikan
Pendahuluan Dit.
SDM Bandung,
1994
Dinas
Pertambangan
Prop. Bengkulu,
1995/1996
Kanwil DPE Prop.
Bengkulu, 1994
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Tabel 2.14
Potensi Bahan Galian Logam
Lokasi
1.
Ulu Ketenong
Emas,
Perak,
Tembaga
Rinci
Terukur
260.000
ton
2.
Lebong
Donok
Emas,
Perak,
Tembaga
Rinci
Terukur
2.243.000
ton
3.
Tambang
Sawah
Emas,
Perak,
Tembaga,
Timbal,
Seng,
Mangan dan
Besi
Rinci
Terukur
2.243.000
ton
4.
Lebong
Simpang
Emas, Perak
Rinci
Sumberda
ya Terukur
5.
Lebong Sulit
Rinci
Sumberda
ya Terukur
513.000
6.
Lebong
Tambang
Air
Plantan
Dekat Muara
Aman
Gunung
Sebelat
Emas,
Perak,
Tembaga,
Timbal dan
Seng
Emas, Perak
Rinci
Emas, Perak
Prospeksi
Sumberda
ya Terukur
Tereka
Emas
Survei Tinjau
Indikasi
7.
8.
Mineral
Logam
Tahap
Penyelidika
n
No
.
Cadanga
n
Keterangan
Pernah
Ditambang
Belanda Tahun
1910-1940 Tipe
Vein
Pernah
Ditambang
Belanda Tahun
1899-1941 Tipe
Vein
Pernah
Ditambang
Belanda Tahun
1923-1931,
Survei
Kanwil
DPE
Prop.
Bengkulu
1998/1999
Pernah
Ditambang
Belanda Tahun
1925-1940
Pernah
Ditambang
Belanda Tahun
1903-1918
Dit.
SDM
Bandung, 1985
Dit.
SDM
Bandung 1985
dan 1993
Dit.
SDM
Bandung 1985
dan 1993
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
No
.
9.
Lokasi
Daerah
Tambang
Sawah
Mineral
Logam
Mangan
Tahap
Penyelidika
n
Survei Detail
Cadanga
n
Keterangan
Sumberda
ya Terukur
4.880.000
m3
hasil DES Tahun
2006
Dinas
ESDM
Prop.
Bengkulu
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Peta 4.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Mineral
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
2.1.2.5
Pariwisata dan Budaya
Potensi kepariwisataan di Kabupaten Lebong sebenarnya cukup
memadai,
beberapa
objek
wisata
dapat
ditawarkan
kepada
para
wisatawan, baik wisatawan lokal (domestik), wisatawan nusantara (wisnu)
maupun wisatawan mancanegara (wisman). Apabila objek wisata yang
terdapat di Kabupaten Lebong ini dapat dikelola dengan baik maka
pendapatan asli daerah akan semakin meningkat. Objek wisata yang
terdapat di Kabupaten Lebong beberapa diantaranya :
1. Air Terjun Cucu;
2. Telaga Tujuh Warna;
3. Danau Tes;
4. Danau Lupang;
5. Danau Blue;
6. Danau Picung;
7. Danau Lem
8. Pasir Lebar Bingin Kuning;
9. Suban Gergok;
10.Air Terjun Siapang;
11.Air Terjun Bioa Baes;
12.Air Putih;
13.Goa Lobang Kaca Mata;
14.Goa Sriwijaya;
15.Air Terjun Paliak;
16.Air Terjun Tik Gumeceak;
17.Air terjun Saten;
18.Air Terjun Amen.
(Sumber : Lebong Dalam Angka 2009).
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana
Kabupaten Lebong memiliki hutan lindung terdiri 3 jenis yaitu
kawasan hutan taman nasional kerinci sebelat (TNKS) dengan luas + 111.
035 ha. Kawasan hutan lindung dengan luas +
20.777 ha dan kawasan
konservasi (cagar alam) dengan luas + 3.022 ha. Berdasarkan hasil studi
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
dan data-data yang ada maka Kabupaten Lebong mempunyai kawasankawasan yang berpotensi terhadap bencana. Bencana ada 2 bencana alam
yang disebabkan oleh alam dan bencana
sosial yang ditimbulkan akibat
ulah manusia sendiri.
2.1.3.1 Kawasan Rawan Bencana Longsor
Kabupaten Lebong yang memiliki letak geografis pegunungan sangat
rawan akan longsor. hal ini dapat kita lihat disetiap kecamatan ada daerah
yang sangat rawan akan longsor. Bahaya longsor terjadi selain karena faktor
alam juga akibat ulah manusia. Banyaknya aktifitas masyarakat yang
berkebun berpindah-pindah dan melakukan penebangan hutan guna
membuka lahan perkebunan, serta membangun rumah dilereng bukit
merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan bencana tanah
longsor dan membuat kontur tanah kurang baik, apabila terjadi hujan dapat
mengakibatkan tanah serta membentuk pori-pori dan bongkahan tanah
yang bertambah besar yang dapat menimbulkan longsor.
Dari
hasil
studi
geologi
Bandung,
terjadinya
gerakan
tanah
penyebabnya berupa sifat fisik batuan yang lemah akibat terkekarkan
secara intensif dengan sudut lereng yang terjal serta curah hujan yang
tinggi. Adapun mekanisme kejadiannya adalah sebagai berikut:
Batuan
andesit
yang
terkekarkan
secara
intensif
membentuk
bongkahan-bongkahan yang mudah lepas antara satu sama lain dan
terdapat bidang rekahan antara bongkah-bongkah, hal ini menyebabkan air
hujan akan mudah masuk kedalam masa batuan melalui rekahan tersebut,
sehingga masa batuan menjadi lemah dan mudah longsor pada sudut
lereng yang terjal.
Di Kabupaten Lebong, kecamatan yang merupakan daerah rawan bencana
longsor adalah:
Kecamatan Rimbo Pengadang : Desa Tik Kuto, Rimbo Pengadang, Talang
Ratu
Kecamatan Topos: Desa Topos, Desa Tik Sirong dan Talang Donok,
Kecamatan Lebong Selatan : Sukasari, Kota Donok, Mangkurajo;
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Kecamatan Pinang Belapis: Desa Sebelat Ulu, Desa Tambang Sawah,
Desa Ketenong I dan Desa Ketenong II,
Kecamatan
Lebong
Utara:
Ladang
Palembang,
Lebong
Tambang,
Lokasari, Talang ulu, Desa Gandung, Desa Gandung Baru
Kecamatan Lebong Atas : Desa Tik Tebing.
Kecamatan Pelabai: Desa Tanjung Agung
2.1.3.2 Kawasan Rawan Banjir
Banjir disebabkan karena penduduk bermukim di sekitar kelokan
sungai dan pinggir sungai dan akibat hujan yang terus menerus di daerah
hulu sungai ketahun sehingga sungai ketahun tidak mampu menampung
debit air. Jika ini dibiarkan, dikhawatirkan terjadi peresapan yang cukup
besar dan lama kelamaan akan mempengaruhi kemantapan lerengnya.
Di Kabupaten Lebong, kecamatan yang merupakan daerah rawan bencana
banjir adalah :
Kecamatan Topos: Desa Topos, Talang Donok dan Suka Negeri
Kecamatan Rimbo Pengadang : Talang Ratu;
Kecamatan Bingin Kuning : Desa-Desa Karang Dapo Bawah, Pungguk
Pedaro, Talang Kerinci, Pelabuhan Talang Leak, Talang Leak I dan Talang
Leak II, Bungin;
Kecamatan Lebong Sakti : Desa-Desa
Ujung Tanjung I, Ujung Tanjung II,
Magelang Baru, Taba Seberang, Desa Taba Dipoa
Kecamatan Lebong Tengah: Tanjung Bungo, Karang Anyar, Semelako, Talang
Sakti, Pagar Agung
Kecamatan Amen : Desa Garut, Desa Talang Bunut,
Kecamatan Uram Jaya : Desa Betangur, Desa Kota Agung, Desa Embong
Uram, Desa Lemeu, Desa Kotabaru.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Kecamatan Lebong Utara : Lebong Donok, Kelurahan Pasar Muara Aman dan
Kampung Muara Aman
2.1.3.3
Potensi Vulkanik Aktif
Potensi Vulkanik aktif Disebabkan aktivitas gunung berapi yang ada di
Kabupaten Lebong selain adanya gas Belerang juga jenis gas methan yang
banyak terdapat di Kecamatan Pinang Belapis yaitu disekitar Desa Air Putih
dan Kawasan potensi gas belerang ini ada di Desa Danau Liang (Bukit
belerang) Berikut dapat dilihat pada peta Kawasan rawan Bencana
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Peta 2.2 Peta Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Lebong
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Tabel 2.15
Daerah Rawan Gempa Bahaya 1
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
DESA
N
O
Rimbo Pengadang
Ketenong I
Ketenong II
Tunggang
Air Dingin
Mangku Rajo
Embong Panjang
Bentangur
Semelako
Talang Sakti
Tambang Sawah
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
DESA
Ladang Pelembang
Air Kopras
Kampung Jawa
Pasar Muara Aman
Lebong Donok
Suka Raja
Talang Bunut
Garut
Taba Seberang
Kota Baru
Sumber : BMG Kepahiang Bengkulu
Tabel 2.16
Daerah Rawan Gempa Bahaya 2
N
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
N
O
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
DESA
Taba Anyar
Mubai
Turan lalang
Karang Dapo Atas
Karang Dapo Bawah
Punguk Bedaro
Kota Donok
Tanjung
Talang Donok
Turan lalang
Punguk Bedaro
Bungin Kuning
Suka Sari
DESA
Suka Bumi
Embong Panjang
Limau Pit
Muara Ketayu
Dusun Muara Aman
Kp. Muara Aman
Kp. Jawa
Kp. Dalam
Paya Embik
Kota Agung
Pagar Agung
Danau
Sukamarga
Sumber : BMG Kepahiang Bengkulu
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Kabupaten Lebong yang merupakan salah satu paru-paru dunia karena
daerah ini 49,40% daerahnya adalah hutan lindung. hal yang dikwatirkan dari
terjadinya kebakaran hutan salah satunya adalah dapat menimbulkan dampak
yang krusial seperti pemanasan global ( Global Warning). Walaupun pemerintah
sangat ketat dalam pengaturan penggunaan hutan tapi masih banyak kendalakendala yang harus dihadapi antara lain :
a. Musim kemarau yang bepanjangan pada hutan bertanah gambut dan
mineral seperti batubara dan adanya bahan-bahan organik/lapisan yang
mudah terbakar seperti ranting-ranting dan daun-daun kering.
b. Karena perbuatan manusia antara lain:
- Penyiapan lahan ladang yang berpindah-pindah
- Pembakaran lahan/kebun yang berlebihan
- Kegiatan
peternakan
besar
seperti
peternakan
sapi
yang
selalu
membutuhkan makanan ternak berupa rumput muda, dengan membakar
alang-alang maka didapat rumput muda yang segar untuk pakan sapi
tersebut.
Tabel 2.17
Daerah-Daerah Rawan Kebakaran Hutan
N
o
1
2
Topos
Rimbo Pengadang
3
Lebong Selatan
4
Lebong Tengah
5
6
Lebong Atas
Lebong Utara
7
Pelabai
8
Lebong Atas
Kecamatan
Desa
Topos (Ulu Ketahun)
Bajak (Ulu Sulup)
Air Dingin ( Bukit Daun)
Trans Mangkurajo (Bukit Pebaur)
Kelurahan Tes (Hutan Pinus KSDA)
Talang Sakti (Bk. Gedang Ulu Lais)
Semelako (Bukit Ceme)
Pagar Agung ( Bukit Pabes)
Tunggang (Bukit Belimau)
Tambang Saweak (Bukit Panjang)
Ladang Palembang (Bukit Beliamau)
Atas Tebing (Bukit Resam)
Danau (Bukit Ulu Alam)
Pelabai (Bukit Belimau Ulu)
Gunung Alam (Bukit Pabes)
Taba Baru I dan II (Bukit Resam)
Kota Baru Santan ( Bukit Beliamua
bawah)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
N
o
Kecamatan
Desa
Suka Datang (Kaki Bukit Pabes)
Tanjung Agung (Bk. Sekitar Danau
Picung)
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebong
2.1.4 Demograf
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Dinas Kesejahteraan
Sosial, Tenaga Kerja, Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lebong Tahun
2010 penduduk Kabupaten Lebong berjumlah 112.861 jiwa, terdiri dari 54.970
jiwa laki-laki dan 57.891 jiwa perempuan dengan jumlah KK sebanyak 30.782
Jumlah penduduk tersebut tersebar di tiga belas kecamatan yang ada di
Kabupaten Lebong seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.18
Jumlah Penduduk
Kabupaten Lebong Tahun 2010
NO
KECAMATAN
JUMLAH
JUMLAH
KK
L
P
L+P
1.
Lebong Selatan
4,138
7,059
7,817
14,876
2.
Topos
1,777
3,176
3,176
6,400
3.
Lebong Tengah
2,906
4,646
4,646
10,578
4.
Lebong Sakti
2,542
4,406
4,406
8,785
5.
Pelabai
1,850
3,523
3,523
6,908
6.
Bingin Kuning
2,712
5,910
5,910
12,065
7.
Rimbo Pengadang
1,530
2,680
2,680
5,251
8.
Lebong Utara
4,416
7,806
7,806
15,676
9.
Lebong Atas
1,321
2,287
2,287
4,774
10.
Amen
2,040
3,793
3,793
7,548
11.
Uram Jaya
1,598
2,698
2,698
5,357
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
12
Pinang Belapis
1,198
2,336
2,336
4,727
13.
Padang Bano
2,754
4,650
4,650
9,916
54,97
0
57,891
112,861
Jumlah
Sumber: Dinas Kesosnakertransdukpil Kabupaten Lebong 2010
Grafik 2.5
Presentase Jumlah Penduduk per Kecamatan
8.95%
6.63%
13.44%
5.77%
3.89%
5.19%
9.44%
4.29%
6.01%
4.97%
14.35%
8.26%
8.81%
Lebong Selatan
Topos
Lebong Tengah
Lebong Sakti
Pelabai
Bingin Kuning
Rimbo Pengadang
Lebong Utara
Lebong Atas
Amen
Uram Jaya
Pinang Belapis
Padang Bano
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
2.2
ASPEK KESEJAHTERAAN SOSIAL
2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.2.1.1 Pertumbuhan PDRB
Perkembangan PDRB Kabupaten Lebong lima tahun terakhir seperti pada
tabel berikut :
Tabel 2.19
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB
Atas Dasar harga Konstan Tahun 2005 s.d 2006
N
o
Sektor
1 Pertanian
Pertamban
2 gan &
penggalian
Industri
3 pengolaha
n
Listrik,gas
4 & air
bersih
5 Konstruksi
Perdagang
6 an, hotel &
restoran
Pengangku
7 tan &
komunikasi
8 Keuangan,
sewa, &
jasa
2005
2006
2007
2008
2009
(Rp)
318,8
01
%
79,
15
(Rp)
336,4
71
%
79,
31
(Rp)
353,7
38
%
79,
32
(Rp)
370,6
15
%
79,
16
(Rp)
387,8
48
%
79,
21
2,795
0,6
9
2,949
0,6
7
2,966
0,6
7
2,957
0,6
3
2,965
0.6
1
7,289
1,8
1
7,695
1,8
4
8,204
1,8
4
8,451
1,8
0
8,555
1,7
5
1,480
0,3
7
1,543
0,3
7
1,631
0,3
7
1,724
0,3
7
1,765
0,3
6
8,083
2,0
1
8,324
1,9
5
8,696
1,9
5
9,624
2,0
6
10,25
9
2.1
0
19,95
4
4,9
5
20,96
1
5,0
2
22,37
4
5,0
2
23,38
1
4,9
9
23,94
8
4.8
9
5,183
1,2
9
5,397
1,2
9
5,733
1,2
9
5,993
1,2
8
6,118
1.2
5
6,640
1,6
5
6,837
1,6
6
7,411
1,6
6
7,954
1,7
0
8,566
1.7
5
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
N
o
2005
Sektor
2006
2007
2008
2009
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
32,55
9
8,0
8
34,08
3
424,2
60
7,8
9
35,18
8
445,9
41
7,8
9
37,50
1
468,2
01
8,0
1
39,63
4
489,6
57
8.0
9
Perusahaa
n
9 Jasa-jasa
1
0
PDRB
100
100
100
100
100
Tabel 2.20
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2005 s.d 2009
Atas Dasar harga Berlaku
Kabupaten Lebong
N
o
1
2
3
4
5
6
7
Sektor
Pertanian
Pertamban
gan &
penggalian
Industri
pengolahan
Listrik, gas,
& air bersih
Konstruksi
Perdaganga
n, hotel, &
restoran
Pengangkut
an &
komunikasi
angangkuta
n&
2005
2006
2007
2008
2009
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
489,2
54
78,0
0
545,6
05
78,0
8
608,3
90
77,8
3
680,4
92
77,6
4
749,9
55
77,9
4
5,270
0,84
5,905
0,85
6,183
0,79
6,399
0,73
6,623
0,69
11,76
7
1,88
13,17
5
1,89
14,90
6
1,91
16,45
3
1,88
17,11
4
1.78
3,178
0,51
3,489
0,50
3,704
0,47
3,943
0,45
4,048
0,42
17,67
7
2,82
19,56
8
2,80
21,82
6
2,79
25,88
2
2,95
28,34
2
2,95
30,85
5
4,92
34,38
4
4,92
39,30
6
5,03
44,37
1
5,06
49,14
5
5,11
8,505
1,36
9,360
1,34
10,10
6
1,29
11,25
1
1,28
11,61
4
1,21
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
8
9
komunikasi
Keuangan,
sewa, &
jasa
Perusahaan
GAMBARAN UMUM KABUPATEN LEBONG
2.1.
ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Kabupaten Lebong merupakan Kabupaten pemekaran dari Kabupaten
Rejang Lebong yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun
2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di
Propinsi Bengkulu, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004. Sesuai UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang memberikan
kewenangan kepada daerah untuk melaksanakan otonomi dengan berpedoman
pada asas umum penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan,
proposional, profesional, akuntabel, efisien dan efektif, yang diharapkan dapat
dan mampu mendorong percepatan pembangunan daerah dengan sasaran pada
peningkatan
kesejahteraan
sepenuhnya
kepada
masyarakat.
daerah,
untuk
Dengan
memberikan
melaksanakan
kewenangan
pembangunan
yang
berasaskan desentralisasi, maka pembangunan dilakukan dengan kemandirian
pada perwujudan sasaran berdasarkan prioritas pembangunan daerah.
Kabupaten Lebong terletak pada posisi 101 o sampai dengan 102o Bujur
Timur dan 02o65’ sampai 03o60’ Lintang Selatan. Secara adminstratif, Kabupaten
Lebong berbatasan langsung dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Jambi
Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong dan Bengkulu
Utara
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara.
Luas wilayah Kabupaten Lebong + 272.924 ha terdiri dari 13 kecamatan
yang meliputi 100 Desa dan 11 kelurahan. Wilayah Kabupaten Lebong didominasi
oleh kawasan hutan lindung dan hutan konservasi mencapai 49,40% dari luas
wilayah Kabupaten Lebong. Luas masing-masing kecamatan tersebut adalah
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
sebagai berikut Kecamatan Rimbo Pengadang seluas 12,863.96 ha, Topos 34.627
ha, Lebong Selatan 23.494 ha, Bingin Kuning 10.815 ha, Lebong sakti 11.068 ha,
Lebong Tengah 9.196 ha, Uram Jaya 6.420 ha, Amen 3.926 ha, Lebong Utara
5.474 Pinang Belapis 63.095 ha, Pelabai 6.178 ha
dan Lebong Atas
5.699
sedangkan Padang Bano luas wilayahnya 80068,04 ha.
Grafik 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Lebong
8.61%
29.34%
Lebong Selatan
12.69%
Topos
Lebong Tengah
3.37%
Lebong Sakti
Pelabai
Bingin Kuning
2.26%
4.06%
4.71%Rimbo Pengadang
2.01%
Lebong Utara
2.09%
2.35%
Lebong Atas
1.44%
3.96%
Amen
23.12%
Uram Jaya
Pinang Belapis
Padang Bano
Sumber: RTRW Kabupaten Lebong Tahun 2010-2030
2.1.1.2 Topograf
Berdasarkan topografinya, wilayah Kabupaten Lebong dominan berada pada
ketinggian 1000 – 1500 Mdpl luas wilayah ini mencapai 62,78%. Kategori kedua
ketinggian wilayah Kabupaten Lebong adalah pada 500 – 1000 Mdpl, dan
mencapai 29,45%. Selebihnya ketinggian 0– 500 Mdpl mencapai 7,77%, kondisi
ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Lebong berdasarkan ketinggian lahan
2009
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
N
O
1
2
3
Ketinggian Tempat/m (dpl)
0 - 500
500 - 1000
1000 - 1500
TOTAL
2009
Luas (ha)
21,205
80,384
171.335
272.924
%
7,77
29,45
62,78
100,00
Sumber : RTRW Kabupaten Lebong Tahun 2010-2030
Berdasarkan kemiringan lahan Kabupaten Lebong sebagian besar
berada pada kemiringan lahan > dari 40 %, dengan klasifikasi kemiringan
lahan demikian, mencirikan bahwa Kabupaten Lebong berada pada lahan
pegunungan, kondisi ini dapat dilihat dalam tabel klasifikasi kemiringan
lahan sebagai berikut :
.
Tabel 2.2
Luas Wilayah Kabupaten Lebong berdasarkan Kemiringan lahan 2009
N
o
Kelas
Kemiringan
Bentuk
Wilayah
1
0-3 %
Datar
2
3-15 %
Berombak
3
15-40 %
Berbukit
3
> 40 %
Pegunungan
2009
Luas (ha)
12.325
99.29
3
50.61
9
110.75
5
TOTAL
272.924
Sumber : RTRW Kabupaten Lebong Tahun 2010-2030
%
4,52
36,38
18,55
40,58
100,00
Berdasarkan tabel di atas, kemiringan lahan yang tidak layak
budidaya mencapai lebih 40% dari wilayah Kabupaten Lebong. Sedangkan
lahan yang sangat baik dan sesuai untuk budidaya dan permukiman
mencapai 40%.
Grafk 2.2 Luas Wilayah Kabupaten Lebong berdasarkan Kemiringan
lahan 2009
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
4.51%
40.57%
Datar
36.37%
Berombak
Berbukit
Pegunungan
18.54%
Sumber : RTRW Kabupaten Lebong Tahun 2010-2030
2.1.1.3 Geologi
Jenis tanah di wilayah Kabupaten Lebong cukup beragam, secara umum
Litologi daerah Kabupaten Lebong terdiri dari 6 formasi batuan serta 5 batuan
beku dalam (batuan trobosan), Luas wilayah Kabupaten Lebong berdasarkan jenis
tanah dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu tekstur tanah halus, tekstur tanah
sedang dan tekstur tanah kasar. Tekstur tanah menggambarkan sifat fisik tanah
yang menyatakan kasar halusnya tanah.
Menurut drainase tanahnya, wilayah Kabupaten Lebong dapat dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu tergenang sepanjang tahun, kondisi tanah demikian
sama sekali tidak ada air yang dialirkan sebagai limpasan air, baik yang berasal
dari air hujan maupun dari tempat yang lebih tinggi di sekitarnya. Jenis kedua
adalah sedang artinya air di permukaan tanah mengalir dengan kecepatan relatif
lambat, dan yang ketiga tidak tergenang atau sangat cepat, kondisi ini hampir
semua air hujan di alirkan dengan kecepatan yang relatif tinggi di permukaan
tanah.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Tekstur tanah di Kabupaten Lebong terdiri dari: tekstur tanah halus seluas
105.454 ha, tanah sedang 76.837 ha dan tanah kasar 10.633 ha Sedangkan
menurut jenis tanahnya, terdiri dari: jenis tanah Andosol seluas 60.330 ha,
Alluvial 703 ha, Rogosol 7.747 ha,
Latasol 16.109 ha, Padsolik Merah
Kuning/Latosol Andosol 22.508 ha, Komplek Padsolik Merah Kuning Litosol Latosol
10.424 ha dan Komplek Padsolik Coklat Padsol Latosol 155.171 ha.
Tabel 2.3.
Luas Wilayah Kabupaten Lebong berdasarkan Jenis Tanah
NO
2009
Jenis Tanah
Luas (ha)
%
60.330
22,11
1
Andosol
2
Aluvial
703
0,26
3
Rogosol
7.747
2,84
4
Latosol
16.109
5,90
5
Latosol Andosol
22.508
8,25
6
Litosol Latosol
10.424
3,82
7
Padsolik Latosol
155.103
56,86
TOTAL
272.924
100,00
Sumber : RTRW Kabupaten Lebong Tahun 2010-2030
Berdasarkan tabel 2.5 di Kabupaten Lebong jenis tanah terluas
adalah podsolik latosol memiliki kesesuaian untuk lahan pertanian,
perkebunan
dan
kehutanan.
Jenis
tanah
yang
juga
mendominasi
Kabupaten Lebong adalah jenis andosol yang mencapai 22,11%. Jenis
tanah latosol andosol mencapai 8,25%. Jenis tanah yang paling sedikit di
Kabupaten Lebong adalah jenis tanah aluvial yakni 0,26%.
2.1.1.4 Klimatologi
Menurut data dari Stasiun Geofisika Kepahiang Bengkulu, hari hujan di
Kabupaten Lebong sepanjang tahun 2008 rata-rata mencapai 21 hari hujan per
bulan, sedangkan di tahun 2009 rata-rata 21 hari hujan. Jumlah hari hujan di
tahun 2009 yang melebihi rata-rata terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret,
April, Oktober, November dan Desember.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Curah Hujan di tahun 2009 secara rata-rata lebih rendah dibandingkan
tahun 2008. Rata-rata curah hujan di tahun 2008 sebesar 284,75 mm, sedangkan
tahun 2009 sebesar 276,5 mm. Curah hujan di tahun 2009 yang melebihi curah
hujan rata-rata terjadi pada bulan
Januari, Februari, Maret,
April, Oktober,
November dan Desember.
2.1.1.5 Penggunaan Lahan
Luas wilayah Kabupaten Lebong berdarkan peruntukan adalah dibagi
menjadi dua peruntukan yang pertama adalah kawasan budidaya dan yang
kedua kawasan lindung, berikut tabel presentasen peruntuntukan lahan :
Tabel 2.5
Luas Wilayah Kabupaten Lebong berdasarkan Penggunaan lahan/
Tanah
NO
Penggunaan Lahan
1.
Hutan Lindung
2.
Hutan Suaka Alam
3.
TNKS
4.
Lain-lain
5.
Sawah irigasi
6.
Sawah Tadah Hujan
7.
Sawah Pasang Surut
8.
Ladang
2009
Luas (ha)
20,777
%
7.61
3,022
1.11
111,035
40.68
101
0.04
13,096
4.8
238
0.09
13,294
4.87
27,996
10.26
9.
Perkebunan
49,510
18.14
10.
Pemukiman
20,979
7.69
11.
Usaha Lain
10,878
3.98
12.
Tidak diusahakan
2,048
0.75
272,974
100
TOTAL
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Lebong
2.1.1.5.1 Kawasan Budidaya
Berdasarkan tabel 2.5 kawasan Areal Peruntukan Lain (APL)
138,140 ha penggunaan lahan yang dominan adalah untuk perkebunan yaitu
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
sebesar 49,510 ha yang tersebar di 13 kecamatan akan tetapi yang kawasan
perkebunan yang paling luas adalah di Kecamatan Padang Bano, kemudian
luas yang kedua adalah ladang dengan luas 27, 966 ha dan yang ketiga
peruntukan bagi pemukiman sebesar 20,979 ha yang tersebar di 13
Kecamatan.
2.1.1.5.2 Kawasan lindung
a. Kawasan Hutan Lindung
Berdasarkan tebal 2.5 diatas bahwa
Wilayah Kabupaten Lebong
terdapat 3 jenis kawasan hutan yang telah dideliniasi menurut fungsi maupun
jenisnya masing-masing, adapun kawasan hutan yang terdapat di Kabupaten
Lebong adalah:
Kawasan Hutan Taman Nasional Kerinci sebelat dengan luas areal ±
111.035 ha;
Kawasan Hutan Lindung dengan luas areal ± 20.777 ha;
Kawasan konservasi (cagar alam) dengan luas areal ± 3.022 ha.
Total luas kawasan hutan adalah 134.834 ha atau sebesar 49,40% dari total
luas Wilayah Kabupaten Lebong (272.974ha). Sumberdaya hutan temasuk ke
dalam kategori sumberdaya alam yang dapat diperbaharui ( renewable
resources)
dengan
syarat
pengelolaannya
dilakukan
dengan
mempertimbangkan kaidah-kaidah kesinambungan hasil ( sustainable yield).
Taman Nasional Kerinci Sebelat adalah kawasan hutan lindung yang telah
ditetapkan oleh pemerintah sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong
mencanangkan
sebagai kabupaten Konservasi demi melindungi kawasan-
kawasan pelestarian alam seperti Taman Nasional dan hutan hutan lindung
serta kawasan konservasi lain.
Taman Wisata Alam (TWA) di Kabupaten
Lebong telah ditentukan berdasarkan rencana
Pola Ruang RTRW Propinsi
Bengkulu dan Surat Gubernur Bengkulu No 522.12/033/DISHUT tanggal 11
Pebruari 2010 telah diusulkan perubahan fungsi terhadap Danau Tes yang
semula berstatus Cagar Alam menjadi Taman Wisata Alam
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
b.
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
dibawahnya
Kawasan lindung yang memberikan perlindungan pada kawasan
bawahannya merupakan kawasan hutan yang memiliki sifat khas dan
mampu
memberikan
perlindungan
kepada
kawasan
sekitar
maupun
kawasan bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi
serta pemeliharaan kesuburan tanah. Dengan ditetapkannya lokasi kawasan
ini diharapkan dapat mencegah terjadinya erosi tanah, bencana alam banjir,
sedimentasi serta untuk menjaga fungsi hidrologi tanah dan menjamin
ketersediaan unsur hara tanah, air tanah dan air permukaan.
Di Kabupaten Lebong Kawasan Hutan lindung seluas 20.777 ha yang
penyebarannya
terdapat
pemantapan/pengembangan
di
beberapa
kawasan
ini
Kecamatan.
adalah
untuk
Tujuan
mencegah
terjadinya erosi, bencana banjir, sedimentasi dan menjaga fungsi hidrolik
tanah untuk menjamin ketersediaan unsur hara tanah,
air tanah dan air
permukaan.
c.
Kawasan Perlindungan setempat
Pengelolaan Kawasan Lindung yang berfungsi untuk memberikan
perlindungan setempat lebih ditujukan untuk memberikan perlindungan
terhadap kawasan sekitarnya untuk mempertahankan fungsi lindungnya
serta pelestarian sumberdaya alam kawasan sekitarnya. Kawasan ini terdiri
dari kawasan sepanjang aliran sungai.
-
Sepadan Sungai
Kawasan lindung sepadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri
kanan sungai termasuk sungai kanal, aluran irigasi primer yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Rencana pemantapan kawasan Sepadan Sungai adalah melindungi sungai
dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air
sungai, kondisi fisik dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai.
Kawasan sepadan sungai di Kabupaten Lebong disesuaikan dengan
Keadaan atau situasi disekitar sungai
Pada Sungai Ketahun, sungai terbesar di Kabupaten Lebong dan mempunyai
peran sangat penting dalam pengendalian banjir dan penyediaan kebutuhan
air bagi Kabupaten Lebong, ditentukan sepadannya sebagai berikut
Pada bagian daerah aliran sungai yang berada diluar kawasan
perkotaan
sepadan atau daerah bebas bangunan
diberikan selebar
100 meter dari as sungai
Pada bagian atau daerah aliran sungai yang berada di dalam kawasan
perkotaan
ditentukan sepadan sungainya antara 25 m – 50 m
tergantung kepadatan bangunan yang ada disekitarnya
Pada sungai-sungai lain di Kabupaten Lebong termasuk- sungai-sungaiyang
bermuara di sungai ketahun dan sungai-sungai yang mengalir sendiri
dantidak bermuara di sungai Ketahun sepadan nya ditentukan berdasarkan
kondisi fisik sunga dan kebutuhan pengembangan ruang di wilayah sekitar
sungai
Untuk kondisi sungai yang banyak kelokannya cenderung berpotensi erosi
tinggi, ditentukan sepadan antara 10 m – 50 m disesuaikan dengan
topografi tebing sungai dan kawasan sekitar sungai
Untuk kondisi sungai yang lurus dan tidak banyak kelokannya umumnya di
ketahui dari kelandaian lembah sungai dengan potensi erosi rendah
ditentukan sepadan antara 50 m – 100 m, tetapi hal ini disesuaikan juga
dengan kondisi pola penggunaan lahan disekitar sungai.
- Kawasan Sekitar Danau atau Waduk
Di Kabupaten Lebong terdapat 4 danau besar yang terbentuk baik
secara alami maupun dibuat untuk keperluan penggunaan tertentu seperti
penampungan air untuk irigasi dan untuk pembangkit listrik. Danau-danau
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
tersebut mendapatkan airnya dari aliran sungai yang masuk kedalam danau
atau juga mata air yang sudah ada sejak dahulu
Untuk menjaga kestabilan danau, termasuk kestabilan pasokan air bagi
danau atau waduk maka ditentukan sepadan danau atau waduk yang
ketentuannya
telah
ditetapkan
dalam
beberapa
undang-undang
dan
peraturan tentang kelestarian alam, ekosistem dan lingkungan hidup.
Ketentuan tentang sepadan danau atau waduk disesuaikan dengan
kondisi geografis dan kondisi penggunaan lahan disekitar danau atau
waduk, untuk danau atau waduk besar yang mempunyai fungsi penting
bagi
penyediaan
air
baku
dan
kebutuhan
air
lainnya,
ditentukan
sepadannya antara 500 meter sampai 1000 meter dari pinggir danau untuk
danau atau waduk yang mempunyai fungsi spesifik seperti obyek wisata,
ditentukan sepadannya antara 50 meter – 500 meter dari pinggir danau,
Seluruh sepadan harus diatur dengan peraturan Zonasi yang ketat.
- Kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya.
Kawasan Lindung Spiritual di Kabupaten Lebong dapat di artikan juga
sebagai Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan, ini
merupakan kawasan
serta ruang di sekitar bangunan bernilai budaya tinggi yang bertujuan untuk
melindungi kekayaan budaya bangsa berupa peninggalan sejarah atau
situs-situs bersejarah, bangunan arkeologi, bangunan keagamaan, makammakam keramat dan keragaman bentukan geologi yang berguna untuk
pengembangan
ilmu
pengetahuan,
dari
ancaman
kepunahan
yang
disebabkan oleh kegiatan alam maupun manusia, di Kabupaten Lebong
kawasan lindung spiritual dan situs-situs bersejarah dan makam-makam
keramat menyebar di setiap kecamatan. Untuk lebih jelasnya adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.5
Kawasan Lindung Spiritual dan Situs keramat di Kabupaten Lebong
NO.
1.
Lokasi
Situs
Kecamatan Lebong Atas
Keramat Daneu
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
2.
3.
Kecamatan Lebong Utara
6.
7.
8.
9.
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Pengadang
10.
Kecamatan Pelabai
Lebong tengah
Bingin Kuning
Lebong Selatan
Rimbo
Kecamatan Topos
Keramat Lebong
Rumah Adat Tradisional
Suku Rejang
Keramat Tubei
Keramat Tebo Lai
Keramat Bingin Kuning
Keramat Kutei Ukem
Situs Malin Janggut
Situs Tepok Rengginang
Keramat Topos
Situs Tanah Majapahit
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Peta 2.1 Kawasan Budidaya dan Lindung
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah
2.1.2.1
Pertanian Tanaman Pangan
Tanaman padi merupakan komoditi unggulan di Kabupaten Lebong,
dimana pada tahun 2009 luas area produksi padi di Kabupaten Lebong
sebesar 26.628 ha. dengan jumlah produksi 57.510 Ton dengan produksi
2,2 Ton/ha. Selain padi, komoditi tanaman strategis lainnya seperti Jagung
dengan luas 1.422 ha. dengan jumlah produksi Jagung 4.785 Ton dengan
produksi 3,4 Ton/ha. Produksi Kedelai 40 ha. dengan jumlah Kedelai 0,7
Ton/ha. Terdapat juga beberapa Tanaman Palawija seperti Kacang Tanah 72
ha (1,0 ton/ha), Kacang Hijau 28 ha (9,3 ton/ha), Ubi Kayu 94 ha (11,6
ton/ha) dan Ubi Jalar 76 ha (9,54 ton/ha).
Tabel 2.6
. Luas dan Jumlah Produksi Komoditi Pertanian Kabupaten Lebong
No
1
2
3
4
5
6
7
Komoditi
Padi
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
Jagung
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
Kedelai
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
Ubi Jalar
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
Ubi Kayu
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
Kacang Tanah
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
Kacang Hijau
a. Luas areal Produksi (ha)
b. Jumlah Produksi (ton)
2008
Jumlah
2009
Jumlah
% Kenaikan
Jumlah
24.974
98.546
26.628
57.510
6,62
(41,64)
569
1.828
1.422
4.785
149,91
161,76
139
131
40
38
(71,22)
(70,99)
66
629
76
725
248
2.811
94
1.090
(62,10)
(61,22)
98
99
72
71
(26,53)
(28,28)
49
47
28
26
(42,86)
(44,68)
15,15
15,26
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Pembangunan pertanian telah memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap pembangunan Kabupaten Lebong, baik terhadap PDRB, dan
penyerapan tenaga kerja. Potensi sumberdaya lahan tanaman pangan dan
Holtikultura meliputi lahan sawah dan lahan bukan sawah yang terdiri dari
ladang, dan Palawija.
Rencana pengembangan budidaya pertanian
diarahkan untuk pemanfaatan secara intensif lahan-lahan yang belum
dimanfaatkan dan tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lebong. Adapun
rencana pengembangan kawasan pertanian, antara lain adalah seperti pada
table berikut
Tabel 2.7
Rencana Pengembangan Pertanian Sawah Irigasi dan Sawah Tadah Hujan
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Kecamatan
Rimbo Pengadang
Topos
Lebong Selatan
Bingin Kuning
Lebong Tengah
Lebong Sakti
Lebong Atas
Pelabai
Lebong Utara
Uram Jaya
Pinang Belapis
Amen
Padang Bano
JUMLAH
Irigasi
(ha)
13.475
Tadah
Hujan (ha)
143
3.218
182
2.937
210
232
1.988
721
21.828
1.278
Tabel 2. 8
Rencana Pengembangan Pertanian Holtikultura
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
NO.
Holtikultura
Semusi
Tahunan
m
(ha)
(ha)
KECAMATAN
1
2
Rimbo Pengadang
Topos
668
533
3
4
Lebong Selatan
Bingin Kuning
491
442
5
6
Lebong Tengah
Lebong Sakti
49
47,5
7
8
Lebong Atas
Pelabai
760
1.620
Lebong Utara
Uram Jaya
Pinang Belapis
Amen
Padang Bano
127,7
358,42
2.096
3.001
9
10
11
12
13
JUMLAH
Sementara program dari dinas pertanian untuk menargetkan optimalisasi
lahan untuk kegiatan pertanian tanaman pangan, Holtikultura, perkebunan dan
peternakan terutama pada lahan terlantar dan lahan tidur di Kabupaten Lebong
adalah seperti berikut
Tabel. 2.9. Optimalisasi Lahan Pertanian
No.
1
2
3
4
Kecamatan
Rimbo
Pengadang
Topos
Lebong
Selatan
Bingin
Kuning
Lahan Terlantar / Tidur (ha)
Tanaman
Pangan
Hortikultura
Perkebunan
161
452
515
451
41
273
Perternakan
16
Lahan Berat
(ha)
Tanaman
Pangan
Hortikultura
227
416
540
Lahan Usaha
Tani dengan
Intensitas
Pertanaman
(IP) baru
100% (ha)
Pangan
Semusim
1.59
9
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Lebong
Tengah
Lebong Sakti
Lebong Atas
Pelabai
Lebong
Utara
Uram Jaya
Pinang
Belapis
Amen
Padang Bano
JUMLAH
150
1.22
7
175
1.070
1.520
7.440
360
35
1.202
2.192
2.048
9.605
400
300
700
710
730
1.85
5
416
1.067
1.116
5.39
1
730
Tabel. 2.10 Sasaran Optimasi Lahan Pertanian
No
.
1
Lahan Terlantar / Tidur (ha)
Kecamatan
4
5
Rimbo
Pengadang
Topos
Lebong
Selatan
Bingin Kuning
Lebong Tengah
6
7
8
9
Lebong Sakti
Lebong Atas
Plabai
Lebong Utara
10
11
12
13
Uram Jaya
Pinang Belapis
Amen
Padang Bano
2
3
JUMLAH
Tanaman
Pangan
Hortikultur
a
Perkebuna
n
161
452
515
451
41
273
150
Perternaka
n
16
Lahan Berat
(ha)
Tanaman
Pangan
Hortikultur
a
227
416
540
1.520
7.440
360
35
1.202
2.192
2.048
9.605
Panga
n
Semusim
1.59
9
175
1.070
Lahan Usaha
tani Dengan
Intensitas
Pertanaman
(IP) baru 100
%
(ha)
1.22
7
400
300
700
710
730
1.85
5
416
1.067
1.116
5.39
1
730
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Di Kabupaten Lebong sebagian kecil lahan pertanian telah dilaksanakan
dengan sistim irigasi teknis, semi teknis dan tadah hujan, sebagian besar masih
di lakukan dengan sistim tegalan atau lahan kering, dengan membuka hutan atau
memanfaatkan lahan-lahan yang kurang produktif atau lahan tidur, hasil dari
pertanian lahan kering ini tidak memadai dari segi Produktivitasnya, untuk
pertanian lahan kering diarahkan kepada pemanfaatan lahan-lahan tidur yang
masih sangat banyak terdapat di Kabupaten Lebong,
Untuk kecamatan Lebong tengah tersedia lahan kering untuk pertanian seluas
343,9 ha
Untuk kecamatan Lebong Atas masih tersedia untuk pertanian lahan kering
seluas 524,42 ha
Untuk Kecamatan Pelabai tersedia lahan kering seluas 151,28 ha
Lahan-lahan ini dipersiapkan untuk menganatisipasi peralihan fungsi dari
pertanian ke permukiman sebagai konsekwensi dari pertambahan penduduk dan
permukiman
di
Kota
Muara
Aman
dan
kota-kota
kecamatan
lain
yang
peduduknya telah padat dan membutuhkan pengembangan untuk permukiman
dengan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangun
2.1.2.2
Perkebunan
Sektor perkebunan merupakan salah satu komoditi yang berkembang
di Kabupaten Lebong dengan struktur wilayah dataran tinggi Tropis,
beberapa komoditi unggulan Kabupaten Lebong diantaranya Kopi yang
terdapat hampir di setiap wilayah kecamatan terdapat perkebunan Kopi
yang masih di dominasi perkebunan rakyat dengan jenis Kopi Robusta, dan
terdapat satu Perusahaan Besar Perkebunan Kopi Swasta yang terletak di
Desa Mangkurajo Kecamatan Rimbo Pengadang.
Selain
di
dominasi
Perkebunan
Kopi,
Komoditi
Perkebunan
di
Kabupaten Lebong diantaranya Jeruk, Karet, Aren, Kayu Manis, Lada,
Nilam, Vanile, Lada, Pala, Tembakau, Kelapa, Cengkeh. Perkebunan Jeruk
merupakan salah satu Komoditi Perkebunan yang menembus Pasar Luas
yang telah dikembangkan dengan adanya perkebunan Skala Besar yang
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
terbentang di Kecamatan Rimbo Pengadang. Selain komoditi unggulan,
perkebunan masyarakat diantaranya kapuk, kemiri, dan lain-lain. Dalam
usaha meningkatkan hasil perkebunan dan menciptakan diversifikasi
perdapatan masyarakat, berbagai upaya telah dilaksanakan dan salah
satunya yang dialokasikan oleh pemerintah pemberian bantuan mesin
penghancur biji kopi kepada masyarakat petani, pemberian pupuk
bersubsidi dan lain-lain
Tabel 2.10
Luas dan Jumlah Produksi Komoditi Perkebunan Kabupaten Lebong
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
No
2009
Jumlah
Komoditi
1
Kopi
7,639.0
a. Luas areal Produksi
3,429.0
b. Jumlah Produksi
2
Jeruk
a. Luas areal Produksi
b. Jumlah Produksi
3
Karet
1,739.0
a. Luas areal Produksi
390.0
b. Jumlah Produksi
4
Aren
261.0
a. Luas areal Produksi
106.3
b. Jumlah Produksi
5
Kayu Manis
153.0
a. Luas areal Produksi
39.1
b. Jumlah Produksi
6
Lada
157.0
a. Luas areal Produksi
63.0
b. Jumlah Produksi
7
Pala
245.0
a. Luas areal Produksi
5.2
b. Jumlah Produksi
8
Kemiri
a. Luas areal Produksi
b. Jumlah Produksi
9
Kelapa
198.0
a. Luas areal Produksi
68.2
b. Jumlah Produksi
10
Cengkeh
5.0
a. Luas areal Produksi
0.8
b. Jumlah Produksi
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Lebong
2.1.2.3
Peternakan dan Perikanan
Bidang usaha Peternakan di Kabupaten Lebong terutama dibidang
peternakan Besar diantaranya Kerbau dan Sapi Potong. Peternakan lainnya
yang berskala kecil adalah Peternakan Kambing, Domba dan Kelinci.
Peternakan
Unggas
yang
sedang
dikembangkan
pemerintah
adalah
peternakan Ayam Potong, Ayam Petelur dan itik.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Tabel 2.11
Jumlah Produksi Komoditi Peternakan Kabupaten Lebong
NO
1
2
3
USAHA
PETERNAKAN
KERBAU
a. Tahunan (Ekor)
SAPI
a. Tahunan (Ekor)
KAMBING
a. Tahunan (Ekor)
DOMBA
a. Tahunan (Ekor)
Ayam Buras
a. Tahunan (Ekor)
Ayam Petelur
a. Tahunan (Ekor)
Ayam Pedaging
a. Tahunan (Ekor)
itik
a. Tahunan (Ekor)
Kelinci
a. Tahunan (Ekor)
TOTAL
2007
2008
2009
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
571
610
609
219
690
648
4,049
5,161
5,131
537
429
412
17,948
120,780
120,850
1,911
1,853
1,568
18,095
22,438
18,238
13,565
13,907
13,502
33
56,928
28
165,868
28
160,958
Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Lebong
Grafk 2.3
Luas dan Jumlah Produksi Komoditi Peternakan Kabupaten
Lebong
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
180,000
165,868
160,958
2008
2009
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
56,928
60,000
40,000
20,000
0
2007
Dalam
mencapai
peningkatan
jumlah
Peternakan pertahunnya, Kabupaten Lebong
panen
Ikan
dan
telah mendirikan
Balai Benih Ikan (BBI) Kabupaten Lebong yang berdiri di Kecamatan
Amen guna menunjang persediaan Benih Ikan dan Peternakan di
Kabupaten Lebong.
Kegiatan perikanan di Kabupaten Lebong selama ini didominasi
oleh perikanan darat. Arahan
pengembangan
usaha perikanan
adalah sebagai berikut :
Pengembangan Balai Benih Ikan di Kecamatan Amen yang
dirintis oleh Dinas Peternakan dan Perikanan seluas 5 ha.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sarana dan
prasarana pendukung kegiatan pengembangan perikanan
termasuk
kelompok
usaha
tani
perikanan
di
semua
kecamatan di Kabupaten Lebong.
Mengembangkan perikanan budi daya terutama di lahan
marjinal yang terdapat di semua kecamatan.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Penerapan system Keramba Jaring Apung yang saat ini telah
diterapkan di Danau Tes.
Intensifikasi dan ekstensifikasi usaha pertanian yang telah
ada.
Pengembangan teknologi pengolahan hasil perikanan.
Diversifikasi
usaha
perikanan
untuk
mengantisipasi
permintaan pasar domestik dan regional.
Ekstensifikasi
areal
yang
belum
dicadangkan
untuk
penggunaan perikanan.
Pengembangan industri pakan ikan dan pengolahan hasil
perikanan.
Pengembangan
agrobisnis
dan
agro
industri
bidang
perikanan.
Rencana Pengembangan Perikanan diarahkan sebagai berikut
Untuk Areal Pembibitan dan pembesaran ikan diarahkan di
Kecamatan. Uram Jaya dan Kecamatan Pinang Belapis.
Untuk pelepasan ikan dan persediaan/cadangan di danau
Picung.
Untuk Keramba Jaring Apung di Danau Tes.
Untuk Pemeliharaan ikan pada kolam arus deras diarahkan
di sepanjang aliran Sungai Ketahun, Air Seblat, Sungai
Ketelang.
Berbagai
potensi
Sumber
Daya
Perikanan
yang
dapat
dikembangkan di Kabupaten Lebong selain perikanan tangkap di sekitar
Danau Tes, juga ditemui pengembangan lain yang terdiri dari kegiatan
Kolam Air Deras (KAD), Kolam Air Tenang (KAT), Sawah (Mina Padi) di lahan
persawahan.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Tabel 2.12
Luas dan Jumlah Produksi Komoditi Perikanan Kabupaten
Lebong
No
.
1
2
3
Usaha Perikanan
a. Luas areal Produksi
(ha)
b. Jumlah Produksi
(Ton)
KOLAM AIR TENANG
a. Luas areal Produksi
(ha)
b. Jumlah Produksi
(ton)
MINA PADI
a. Luas areal Produksi
(ha)
b. Jumlah Produksi
(ton)
2008
Jumlah
2009
Jumlah
16.95
16.95
16.95
16.95
166.2
166.2
323.05
610.05
10.265
10.265
871.8
% Kenaikan
Jumlah
0.0
0.0
0.0
47.0
0.0
960
9.2
Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Lebong
2.1.2.3
Di
Pertambangan dan Energi
Kabupaten
Lebong
terdapat
potensi
pertambangan
yang
merupakan salah satu potensi andalan. Di Kabupaten Lebong terdapat
beberapa lokasi tambang galian C yang tersebar di beberapa kecamatan.
Di Kabupaten Lebong yang memiliki lokasi tambang untuk jenis galian pasir
terdapat di Kecamatan Rimbo Pengadang 2 lokasi, Lebong Selatan 1 lokasi
dan Lebong Utara 10 lokasi, sedangkan untuk lokasi tambang seperti tanah
liat lokasinya berada Kecamatan Rimbo Pengadang 2 lokasi dan Lebong
Utara 5 lokasi.
Wilayah Kabupaten Lebong memiliki potensi yang cukup besar akan
bahan galian golongan A dan C. Berdasarkan hasil studi Direktorat Tata
Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan, Departemen Energi dan
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Sumberdaya Mineral Tahun 2005, ada berbagai macam galian, adapun
secara garis besar bahan galian tersebut berupa:
Batuan Andesit (Desa Talang Ratu dan Rimbo Pangadang), di Kecamatan
Rimbo Pangadang dengan volume ±10.000 BCM dan luas sebaran 212,2
ha;
Batuan Andesit, Granit, Granodiorit, dan kuarsa (Desa Bandar Agung,
Talang Ratu Kecamatan Rimbo Pangadang) dengan volume ±47.000
BCM dengan luas sebaran 590,4 ha;
Batuan Andesit ( Desa Tanjung Bunga dan Desa Ujung Tanjung) di
Kecamatan Lebong Tengah dengan volume ± 200.000 BCM dan luas
sebaran 449,9 ha;
Kaolin ( Desa Rimbo Pangadang dengan luas sebaran 400,2 ha dengan
potensi sumberdaya 8,10 juta BCM, serta di Kampung Bogor Mangkurejo
Kecamatan Lebong Selatan dengan luas sebaran 621 ha. dengan
potensi sumber daya 18,75 BCM;
Tras (Desa Tapus) Kecamatan Rimbo Pangadang) dengan luas sebaran
168 ha dengan jumlah sumberdaya 1,59 juta BCM serta Desa Tanjung
Agung Anai Kecamatan Lebong Atas dengan luas sebaran 363 ha
dengan jumlah sumberdaya 1,89 juta BCM;
Granit (Air Musna Desa Air Kopras dan Air Putih Tambang Sawah) di
Kecamatan Lebong Utara dengan luas sebaran 1.518 ha dengan potensi
sumberdaya hipotik 1.083.750 BCM serta Desa Tapus, Bukit Gembadang
dan Desa Talang Ratu Kecamatan Rimbo Pangadang dengan luas
sebaran 291,1 ha dengan potensi sumberdaya hipotik 121.000 BCM;
Pasir vulkanik (Desa Ujung Tanjung II) Kecamatan Lebong Tengah
dengan luas sebaran 125,3 ha dengan jumlah sumberdaya hipotik
282.000 BCM;
Potensi tenaga air yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik di
Kabupaten Lebong adalah sebagai berikut :
1. Potensi Sumber Daya Energi
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Potensi Tenaga Air Skala Besar
Potensi tenaga air berskala besar di Kabupaten Lebong terdapat di
Sungai Ketahun dengan potensi 120 MW.
(Sumber : Potensi dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral
Dinas ESDM Propinsi Bengkulu, 2007).
Potensi Tenaga Air untuk PLTMH
Potensi tenaga air terjun untuk PLTMH di Kabupaten Lebong terdapat :
a. Sungai Air Ketenong I dengan potensi 43,66 KW;
b. Sungai Air Ketenong II dengan potensi 8,73 KW;
c. Sungai Ketahun III dengan potensi 2000 KW;
d. Sungai Sengak dengan potensi 69 KW.
(Sumber : Potensi dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas
ESDM Prop. Bkl 2007).
Potensi Tenaga Air untuk PLTMH pada Lokasi Terpilih di Desa
Tertinggal/Desa yang jauh dari jangkauan jaringan listrik PT.PLN
a. Sungai Air Sebelat Ulu Desa Air Putih dengan potensi 967,507 KW;
b. Sungai Air Sebelat Ulu Desa Air Lisai dengan potensi 1115,867 KW;
c. Sungai Air Sebelat Ulu Desa Sebelat Ulu dengan potensi 821,513
KW;
d. Sungai Air Suban Desa Sebelat Ulu dengan potensi 66,898 KW;
e. Sungai Air Udik Desa Ketenong II dengan potensi 141,722 KW;
f.
Sungai Air Baes Desa Ketenong I dengan potensi 32,729 KW;
g. Sungai Air Ketenong Desa Ketenong dengan potensi 193,219 KW;
h. Sungai Air Terjun Tk.1 Desa Ketenong I dengan potensi 245,549
KW;
i.
Sungai Air Terjun Tk.II Desa Ketenong I dengan potensi 90,944 KW;
j.
Sungai Air Terjun Tk.III Desa Ketenong I dengan potensi 63,661 KW;
k. Sungai Air Selikat Desa Tambang Sawah dengan potensi 79,733
KW;
l.
Sungai Air Udik Desa Ladang Palembang dengan potensi 5,50 KW;
m. Sungai Air Udik Desa Ladang Palembang dengan potensi 11,03 KW
n. Sungai di Desa Mangkurajo dengan potensi 30,867 KW, 11,765 KW
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
o. Sungai di Desa Mangkurajo dengan potensi 15,748 KW, 11,765 KW,
26,778 KW.
(Sumber : Survei Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikhrohidro di
Kabupaten Lebong oleh Tim Universitas Bengkulu, 2006 ).
2. Potensi Panas Bumi
Kabupaten Lebong memiliki energi primer panas bumi yang
diperkirakan potensinya mencapai 600 MW dan tersebar pada 3 (tiga)
lokasi Bukit Gedang Hulu Lais, Tambang Sawah dan Bukit Daun
(Sumber : Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional 2006-2026
Departemen ESDM).
Untuk Bukit Gedang Hulu Lais yang potensinya mencapai 400 MW,
ditargetkan pembangunan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)
sebanyak 2 x 55 MW dengan pengoperasian 2012 oleh PT. Pertamina
Geothermal Energy.
3. Potensi Batubara
Pengembangan potensi batubara di Kabupaten Lebong telah
dilakukan oleh pihak swasta dengan tahapan izin eksplorasi meliputi
daerah (wilayah kerja pertambangan) yaitu Kecamatan Padang Bano
dengan luas wilayah Lebih kurang 9.925,2 ha serta Ketenong II dengan
luas wilayah 737,8 ha.
4. Potensi Sumber Daya Mineral
Potensi Bahan Galian Industri
Potensi bahan galian industri di Kabupaten Lebong dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.13
Bahan Galian Industri
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
N
o.
Mineral
Utama
Lokasi
Tahap
Penyelidik
an
Cadangan
Keterangan
Sumberdaya
Tereka
52
juta ton
Sumberdaya
Tereka 48,5
juta ton
Kanwil DPE Prop.
Sumsel, 1984
Prospeksi
Sumberdaya
Hipotetik luas
750 ha
Publikasi khusu Dit.
SDM Bandung,
1994
Prospeksi
Sumberdaya
Hipotetik luas
750 ha
Publikasi khusu Dit.
SDM Bandung,
1994
Prospeksi
Sumberdaya
Tereka
1.562.000
ton
Sumberdaya
Tereka
500.000 ton
Tim Survei DPE
Prop. Bengkulu,
1994
1.
Batu
Gamping
Air Kasam,
Muara Aman
Survei Tinjau
2.
Batu
Gamping
Survei Tinjau
3.
Batu
Gamping
4.
Batu
Gamping
5.
Kaolin
Air Bandung
Kiri dan
Kanan, Kec.
Lebong Utara
Air Saleh, Air
Nyuruk, Air
Panjang Kec.
Lebong Utara
Air Saleh, Air
Nyuruk, Air
Panjang Kec.
Lebong Utara
Air Dingin,
Lebong
Simpang
6.
Oker
Air Putih Desa
Tambang
Sawah
Survei Tinjau
7.
Oker
Prospeksi
Sumberdaya
Tereka 4.000
ton
8.
Perlit
Prospeksi
Sumberdaya
Tereka 50
juta ton
hasil Survei Kanwil
DPE Prop.
Bengkulu, 1999
9.
Perlit
Tebing antara
Desa Air
Kopras Desa
Tambang
Sawah
Air Bening, Air
Tik Kersip, Air
Kotok, Desa
Rimbo
Pengadang,
Kec. Lebong
Selatan
Bukit Naning,
Kota Donok
Survei Tinjau
Sungai Batu
Intan dan
Sungai Musna,
Desa Air
Kopras
Jambu Keling
Kota Donok
Prospeksi
Sumberdaya
Tereka 4,1
juta ton
Sumberdaya
Tereka 2 juta
ton
hasil Survei Kanwil
DPE Prop. Sumsel,
1983
Penyelidikan
Umum Dinas ESDM
Prop. Bengkulu,
2000
Sumberdaya
Hipotetik
2.000 ton
Sumberdaya
Tereka
10.000 ton
Indikasi
Penyelidikan
Umum Dit. SDM
Bandung, 1990
Kanwil DPE Prop.
Bengkulu, 1994
Indikasi
(10.663 ha)
Dinas
Pertambangan dan
Energi Kab. Lebong
10.
Propilit
11.
Trass
12.
Piropilit
Desa Air
Kopras
Survei Tinjau
13.
Toseki
(Kuarsa
Berserisit)
Batu Bara
Sungai Musna
Survei Tinjau
Padang Bano,
Pinang Belapis
Survei Tinjau
14.
Survei Tinjau
Kanwil DPE Prop.
Sumsel, 1994
Penyelidikan
Pendahuluan Dit.
SDM Bandung,
1994
Dinas
Pertambangan
Prop. Bengkulu,
1995/1996
Kanwil DPE Prop.
Bengkulu, 1994
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Tabel 2.14
Potensi Bahan Galian Logam
Lokasi
1.
Ulu Ketenong
Emas,
Perak,
Tembaga
Rinci
Terukur
260.000
ton
2.
Lebong
Donok
Emas,
Perak,
Tembaga
Rinci
Terukur
2.243.000
ton
3.
Tambang
Sawah
Emas,
Perak,
Tembaga,
Timbal,
Seng,
Mangan dan
Besi
Rinci
Terukur
2.243.000
ton
4.
Lebong
Simpang
Emas, Perak
Rinci
Sumberda
ya Terukur
5.
Lebong Sulit
Rinci
Sumberda
ya Terukur
513.000
6.
Lebong
Tambang
Air
Plantan
Dekat Muara
Aman
Gunung
Sebelat
Emas,
Perak,
Tembaga,
Timbal dan
Seng
Emas, Perak
Rinci
Emas, Perak
Prospeksi
Sumberda
ya Terukur
Tereka
Emas
Survei Tinjau
Indikasi
7.
8.
Mineral
Logam
Tahap
Penyelidika
n
No
.
Cadanga
n
Keterangan
Pernah
Ditambang
Belanda Tahun
1910-1940 Tipe
Vein
Pernah
Ditambang
Belanda Tahun
1899-1941 Tipe
Vein
Pernah
Ditambang
Belanda Tahun
1923-1931,
Survei
Kanwil
DPE
Prop.
Bengkulu
1998/1999
Pernah
Ditambang
Belanda Tahun
1925-1940
Pernah
Ditambang
Belanda Tahun
1903-1918
Dit.
SDM
Bandung, 1985
Dit.
SDM
Bandung 1985
dan 1993
Dit.
SDM
Bandung 1985
dan 1993
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
No
.
9.
Lokasi
Daerah
Tambang
Sawah
Mineral
Logam
Mangan
Tahap
Penyelidika
n
Survei Detail
Cadanga
n
Keterangan
Sumberda
ya Terukur
4.880.000
m3
hasil DES Tahun
2006
Dinas
ESDM
Prop.
Bengkulu
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Peta 4.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Mineral
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
2.1.2.5
Pariwisata dan Budaya
Potensi kepariwisataan di Kabupaten Lebong sebenarnya cukup
memadai,
beberapa
objek
wisata
dapat
ditawarkan
kepada
para
wisatawan, baik wisatawan lokal (domestik), wisatawan nusantara (wisnu)
maupun wisatawan mancanegara (wisman). Apabila objek wisata yang
terdapat di Kabupaten Lebong ini dapat dikelola dengan baik maka
pendapatan asli daerah akan semakin meningkat. Objek wisata yang
terdapat di Kabupaten Lebong beberapa diantaranya :
1. Air Terjun Cucu;
2. Telaga Tujuh Warna;
3. Danau Tes;
4. Danau Lupang;
5. Danau Blue;
6. Danau Picung;
7. Danau Lem
8. Pasir Lebar Bingin Kuning;
9. Suban Gergok;
10.Air Terjun Siapang;
11.Air Terjun Bioa Baes;
12.Air Putih;
13.Goa Lobang Kaca Mata;
14.Goa Sriwijaya;
15.Air Terjun Paliak;
16.Air Terjun Tik Gumeceak;
17.Air terjun Saten;
18.Air Terjun Amen.
(Sumber : Lebong Dalam Angka 2009).
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana
Kabupaten Lebong memiliki hutan lindung terdiri 3 jenis yaitu
kawasan hutan taman nasional kerinci sebelat (TNKS) dengan luas + 111.
035 ha. Kawasan hutan lindung dengan luas +
20.777 ha dan kawasan
konservasi (cagar alam) dengan luas + 3.022 ha. Berdasarkan hasil studi
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
dan data-data yang ada maka Kabupaten Lebong mempunyai kawasankawasan yang berpotensi terhadap bencana. Bencana ada 2 bencana alam
yang disebabkan oleh alam dan bencana
sosial yang ditimbulkan akibat
ulah manusia sendiri.
2.1.3.1 Kawasan Rawan Bencana Longsor
Kabupaten Lebong yang memiliki letak geografis pegunungan sangat
rawan akan longsor. hal ini dapat kita lihat disetiap kecamatan ada daerah
yang sangat rawan akan longsor. Bahaya longsor terjadi selain karena faktor
alam juga akibat ulah manusia. Banyaknya aktifitas masyarakat yang
berkebun berpindah-pindah dan melakukan penebangan hutan guna
membuka lahan perkebunan, serta membangun rumah dilereng bukit
merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan bencana tanah
longsor dan membuat kontur tanah kurang baik, apabila terjadi hujan dapat
mengakibatkan tanah serta membentuk pori-pori dan bongkahan tanah
yang bertambah besar yang dapat menimbulkan longsor.
Dari
hasil
studi
geologi
Bandung,
terjadinya
gerakan
tanah
penyebabnya berupa sifat fisik batuan yang lemah akibat terkekarkan
secara intensif dengan sudut lereng yang terjal serta curah hujan yang
tinggi. Adapun mekanisme kejadiannya adalah sebagai berikut:
Batuan
andesit
yang
terkekarkan
secara
intensif
membentuk
bongkahan-bongkahan yang mudah lepas antara satu sama lain dan
terdapat bidang rekahan antara bongkah-bongkah, hal ini menyebabkan air
hujan akan mudah masuk kedalam masa batuan melalui rekahan tersebut,
sehingga masa batuan menjadi lemah dan mudah longsor pada sudut
lereng yang terjal.
Di Kabupaten Lebong, kecamatan yang merupakan daerah rawan bencana
longsor adalah:
Kecamatan Rimbo Pengadang : Desa Tik Kuto, Rimbo Pengadang, Talang
Ratu
Kecamatan Topos: Desa Topos, Desa Tik Sirong dan Talang Donok,
Kecamatan Lebong Selatan : Sukasari, Kota Donok, Mangkurajo;
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Kecamatan Pinang Belapis: Desa Sebelat Ulu, Desa Tambang Sawah,
Desa Ketenong I dan Desa Ketenong II,
Kecamatan
Lebong
Utara:
Ladang
Palembang,
Lebong
Tambang,
Lokasari, Talang ulu, Desa Gandung, Desa Gandung Baru
Kecamatan Lebong Atas : Desa Tik Tebing.
Kecamatan Pelabai: Desa Tanjung Agung
2.1.3.2 Kawasan Rawan Banjir
Banjir disebabkan karena penduduk bermukim di sekitar kelokan
sungai dan pinggir sungai dan akibat hujan yang terus menerus di daerah
hulu sungai ketahun sehingga sungai ketahun tidak mampu menampung
debit air. Jika ini dibiarkan, dikhawatirkan terjadi peresapan yang cukup
besar dan lama kelamaan akan mempengaruhi kemantapan lerengnya.
Di Kabupaten Lebong, kecamatan yang merupakan daerah rawan bencana
banjir adalah :
Kecamatan Topos: Desa Topos, Talang Donok dan Suka Negeri
Kecamatan Rimbo Pengadang : Talang Ratu;
Kecamatan Bingin Kuning : Desa-Desa Karang Dapo Bawah, Pungguk
Pedaro, Talang Kerinci, Pelabuhan Talang Leak, Talang Leak I dan Talang
Leak II, Bungin;
Kecamatan Lebong Sakti : Desa-Desa
Ujung Tanjung I, Ujung Tanjung II,
Magelang Baru, Taba Seberang, Desa Taba Dipoa
Kecamatan Lebong Tengah: Tanjung Bungo, Karang Anyar, Semelako, Talang
Sakti, Pagar Agung
Kecamatan Amen : Desa Garut, Desa Talang Bunut,
Kecamatan Uram Jaya : Desa Betangur, Desa Kota Agung, Desa Embong
Uram, Desa Lemeu, Desa Kotabaru.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Kecamatan Lebong Utara : Lebong Donok, Kelurahan Pasar Muara Aman dan
Kampung Muara Aman
2.1.3.3
Potensi Vulkanik Aktif
Potensi Vulkanik aktif Disebabkan aktivitas gunung berapi yang ada di
Kabupaten Lebong selain adanya gas Belerang juga jenis gas methan yang
banyak terdapat di Kecamatan Pinang Belapis yaitu disekitar Desa Air Putih
dan Kawasan potensi gas belerang ini ada di Desa Danau Liang (Bukit
belerang) Berikut dapat dilihat pada peta Kawasan rawan Bencana
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Peta 2.2 Peta Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Lebong
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Tabel 2.15
Daerah Rawan Gempa Bahaya 1
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
DESA
N
O
Rimbo Pengadang
Ketenong I
Ketenong II
Tunggang
Air Dingin
Mangku Rajo
Embong Panjang
Bentangur
Semelako
Talang Sakti
Tambang Sawah
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
DESA
Ladang Pelembang
Air Kopras
Kampung Jawa
Pasar Muara Aman
Lebong Donok
Suka Raja
Talang Bunut
Garut
Taba Seberang
Kota Baru
Sumber : BMG Kepahiang Bengkulu
Tabel 2.16
Daerah Rawan Gempa Bahaya 2
N
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
N
O
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
DESA
Taba Anyar
Mubai
Turan lalang
Karang Dapo Atas
Karang Dapo Bawah
Punguk Bedaro
Kota Donok
Tanjung
Talang Donok
Turan lalang
Punguk Bedaro
Bungin Kuning
Suka Sari
DESA
Suka Bumi
Embong Panjang
Limau Pit
Muara Ketayu
Dusun Muara Aman
Kp. Muara Aman
Kp. Jawa
Kp. Dalam
Paya Embik
Kota Agung
Pagar Agung
Danau
Sukamarga
Sumber : BMG Kepahiang Bengkulu
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
Kabupaten Lebong yang merupakan salah satu paru-paru dunia karena
daerah ini 49,40% daerahnya adalah hutan lindung. hal yang dikwatirkan dari
terjadinya kebakaran hutan salah satunya adalah dapat menimbulkan dampak
yang krusial seperti pemanasan global ( Global Warning). Walaupun pemerintah
sangat ketat dalam pengaturan penggunaan hutan tapi masih banyak kendalakendala yang harus dihadapi antara lain :
a. Musim kemarau yang bepanjangan pada hutan bertanah gambut dan
mineral seperti batubara dan adanya bahan-bahan organik/lapisan yang
mudah terbakar seperti ranting-ranting dan daun-daun kering.
b. Karena perbuatan manusia antara lain:
- Penyiapan lahan ladang yang berpindah-pindah
- Pembakaran lahan/kebun yang berlebihan
- Kegiatan
peternakan
besar
seperti
peternakan
sapi
yang
selalu
membutuhkan makanan ternak berupa rumput muda, dengan membakar
alang-alang maka didapat rumput muda yang segar untuk pakan sapi
tersebut.
Tabel 2.17
Daerah-Daerah Rawan Kebakaran Hutan
N
o
1
2
Topos
Rimbo Pengadang
3
Lebong Selatan
4
Lebong Tengah
5
6
Lebong Atas
Lebong Utara
7
Pelabai
8
Lebong Atas
Kecamatan
Desa
Topos (Ulu Ketahun)
Bajak (Ulu Sulup)
Air Dingin ( Bukit Daun)
Trans Mangkurajo (Bukit Pebaur)
Kelurahan Tes (Hutan Pinus KSDA)
Talang Sakti (Bk. Gedang Ulu Lais)
Semelako (Bukit Ceme)
Pagar Agung ( Bukit Pabes)
Tunggang (Bukit Belimau)
Tambang Saweak (Bukit Panjang)
Ladang Palembang (Bukit Beliamau)
Atas Tebing (Bukit Resam)
Danau (Bukit Ulu Alam)
Pelabai (Bukit Belimau Ulu)
Gunung Alam (Bukit Pabes)
Taba Baru I dan II (Bukit Resam)
Kota Baru Santan ( Bukit Beliamua
bawah)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
N
o
Kecamatan
Desa
Suka Datang (Kaki Bukit Pabes)
Tanjung Agung (Bk. Sekitar Danau
Picung)
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebong
2.1.4 Demograf
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Dinas Kesejahteraan
Sosial, Tenaga Kerja, Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lebong Tahun
2010 penduduk Kabupaten Lebong berjumlah 112.861 jiwa, terdiri dari 54.970
jiwa laki-laki dan 57.891 jiwa perempuan dengan jumlah KK sebanyak 30.782
Jumlah penduduk tersebut tersebar di tiga belas kecamatan yang ada di
Kabupaten Lebong seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.18
Jumlah Penduduk
Kabupaten Lebong Tahun 2010
NO
KECAMATAN
JUMLAH
JUMLAH
KK
L
P
L+P
1.
Lebong Selatan
4,138
7,059
7,817
14,876
2.
Topos
1,777
3,176
3,176
6,400
3.
Lebong Tengah
2,906
4,646
4,646
10,578
4.
Lebong Sakti
2,542
4,406
4,406
8,785
5.
Pelabai
1,850
3,523
3,523
6,908
6.
Bingin Kuning
2,712
5,910
5,910
12,065
7.
Rimbo Pengadang
1,530
2,680
2,680
5,251
8.
Lebong Utara
4,416
7,806
7,806
15,676
9.
Lebong Atas
1,321
2,287
2,287
4,774
10.
Amen
2,040
3,793
3,793
7,548
11.
Uram Jaya
1,598
2,698
2,698
5,357
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
12
Pinang Belapis
1,198
2,336
2,336
4,727
13.
Padang Bano
2,754
4,650
4,650
9,916
54,97
0
57,891
112,861
Jumlah
Sumber: Dinas Kesosnakertransdukpil Kabupaten Lebong 2010
Grafik 2.5
Presentase Jumlah Penduduk per Kecamatan
8.95%
6.63%
13.44%
5.77%
3.89%
5.19%
9.44%
4.29%
6.01%
4.97%
14.35%
8.26%
8.81%
Lebong Selatan
Topos
Lebong Tengah
Lebong Sakti
Pelabai
Bingin Kuning
Rimbo Pengadang
Lebong Utara
Lebong Atas
Amen
Uram Jaya
Pinang Belapis
Padang Bano
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
2.2
ASPEK KESEJAHTERAAN SOSIAL
2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.2.1.1 Pertumbuhan PDRB
Perkembangan PDRB Kabupaten Lebong lima tahun terakhir seperti pada
tabel berikut :
Tabel 2.19
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB
Atas Dasar harga Konstan Tahun 2005 s.d 2006
N
o
Sektor
1 Pertanian
Pertamban
2 gan &
penggalian
Industri
3 pengolaha
n
Listrik,gas
4 & air
bersih
5 Konstruksi
Perdagang
6 an, hotel &
restoran
Pengangku
7 tan &
komunikasi
8 Keuangan,
sewa, &
jasa
2005
2006
2007
2008
2009
(Rp)
318,8
01
%
79,
15
(Rp)
336,4
71
%
79,
31
(Rp)
353,7
38
%
79,
32
(Rp)
370,6
15
%
79,
16
(Rp)
387,8
48
%
79,
21
2,795
0,6
9
2,949
0,6
7
2,966
0,6
7
2,957
0,6
3
2,965
0.6
1
7,289
1,8
1
7,695
1,8
4
8,204
1,8
4
8,451
1,8
0
8,555
1,7
5
1,480
0,3
7
1,543
0,3
7
1,631
0,3
7
1,724
0,3
7
1,765
0,3
6
8,083
2,0
1
8,324
1,9
5
8,696
1,9
5
9,624
2,0
6
10,25
9
2.1
0
19,95
4
4,9
5
20,96
1
5,0
2
22,37
4
5,0
2
23,38
1
4,9
9
23,94
8
4.8
9
5,183
1,2
9
5,397
1,2
9
5,733
1,2
9
5,993
1,2
8
6,118
1.2
5
6,640
1,6
5
6,837
1,6
6
7,411
1,6
6
7,954
1,7
0
8,566
1.7
5
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
N
o
2005
Sektor
2006
2007
2008
2009
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
32,55
9
8,0
8
34,08
3
424,2
60
7,8
9
35,18
8
445,9
41
7,8
9
37,50
1
468,2
01
8,0
1
39,63
4
489,6
57
8.0
9
Perusahaa
n
9 Jasa-jasa
1
0
PDRB
100
100
100
100
100
Tabel 2.20
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2005 s.d 2009
Atas Dasar harga Berlaku
Kabupaten Lebong
N
o
1
2
3
4
5
6
7
Sektor
Pertanian
Pertamban
gan &
penggalian
Industri
pengolahan
Listrik, gas,
& air bersih
Konstruksi
Perdaganga
n, hotel, &
restoran
Pengangkut
an &
komunikasi
angangkuta
n&
2005
2006
2007
2008
2009
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
489,2
54
78,0
0
545,6
05
78,0
8
608,3
90
77,8
3
680,4
92
77,6
4
749,9
55
77,9
4
5,270
0,84
5,905
0,85
6,183
0,79
6,399
0,73
6,623
0,69
11,76
7
1,88
13,17
5
1,89
14,90
6
1,91
16,45
3
1,88
17,11
4
1.78
3,178
0,51
3,489
0,50
3,704
0,47
3,943
0,45
4,048
0,42
17,67
7
2,82
19,56
8
2,80
21,82
6
2,79
25,88
2
2,95
28,34
2
2,95
30,85
5
4,92
34,38
4
4,92
39,30
6
5,03
44,37
1
5,06
49,14
5
5,11
8,505
1,36
9,360
1,34
10,10
6
1,29
11,25
1
1,28
11,61
4
1,21
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RPJMD KABUPATEN LEBONG TAHU 2011 -2015
8
9
komunikasi
Keuangan,
sewa, &
jasa
Perusahaan